Anda di halaman 1dari 16

KLINIK LILY

Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK LILY


NOMOR : 070/SK/LILY/III/2023
TENTANG KEBIJAKAN INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
SERTA PELAYANAN MEDIS DI KLINIK LILY

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan kesehatan,


maka perlu dibentuk kebijakan manajemen fasilitas dan kesehatan;
b. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam peraturan Pimpinan Klinik
Lily
c. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan di Klinik Lily, maka di
perlukan penyelenggaraan pelayanan bermutu tinggi;
d. Bahwa pelayanan di Klinik Lily dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Pimpinan Klinik Lily sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan di Klinik Lily;
e. Bahwa untuk memberikan informasi pelayanan medis dan penunjang
medis yang dapat dilayani di Klinik Lily;
f. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan
Kebijakan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis dengan Keputusan
Pimpinan Klinik Lily.
Mengingat: 1. Undang Undang No.13 tahun 2003 Tentang Tenaga Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 69);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3637);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3815);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5285);
10. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/Menkes/Per/IV/1998
tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana
Pelayanan Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Klinik;
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.028/ MENKES/ PER/I/2011
tentang Klasifikasi Klinik;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
915);
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang


Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 977);
19. Peraturan Menteri kesehatan RI No.492/MENKES/PER/IV/2010;
20. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1204/MENKES/SK/X/2004
tentang persyaratan kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 Tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Peraturan direktur rumah sakit tentang kebijakan induk manajemen
fasilitas dan keselamatan serta kebijakan pelayanan medis.
KEDUA : Kebijakan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis Klinik Lily
sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua harus dijadikan acuan
dalam menyelanggarakan Pelayanan di Klinik Lily.
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
diperbaiki sebagaimana mestinya bila terdapat kekeliruan dalam
penetapannya.

Ditetapkan di : Mataram
Pada tanggal : 27 Maret 2023
Pimpinan Klinik Lily

dr Agustinus Sutanto
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

LAMPIRAN : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK LILY


NOMOR : 070/SK/LILY/III/2023
TENTANG : KEBIJAKAN INDUK MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN SERTA
PELAYANAN MEDIS DI KLINIK LILY
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Pimpinan Klinik Lily ini yang di maksud dengan:
1. Pimpinan Klinik Lily adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat jalan.
2. Bangunan Klinik adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah yang
digunakan untuk penyelenggaraan Klinik.
3. Prasarana Klinik adalah utilitas yang terdiri atas alat, jaringan dan sistem yang membuat
suatu bangunan Klinik bisa berfungsi.
4. Ruang adalah gabungan/kumpulan dari ruang-rang sesuai fungsi dalam pelayanan
Klinik yang saling berhubungan dan terkait satu sama lain dalam rangka pencapaian
tujuan pelayanan kesehatan dari suatu ruang.
5. Ruangan adalah bagian dari ruang merupakan tempat yang di batasi oleh bidang-bidang
fisk maupun non fisik yang memiliki fungsi spesifik.
6. Kompartemen adalah sistem proteksi ruangan yang tahan terhadap api dengan seluruh
dinding, lantai, langit-langit dan bukaan-bukaan menggunakan bahan bangunan yang
mempunyai tingkat ketahanan api minimal 2 (dua) jam.
7. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk melakukan pengelolaan bangunan dan
prasarana secara promosi, inspeksi, preventif dan kuratif agar tetep berfungsi.
8. Keselamatan Kerja adalah upaya yang di lakukan untuk mengurangi terjadinya
kecelakaan kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, lingkungan
kerja secara langsung dan secara tidak langsung.
9. Kesehatan kerja adalah upaya peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan setinggi
tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan yang di
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

sebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari resiko faktor yang
merugikan kesehatan. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan
kerja yang mengadaptasi antara pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan
jabatannya.
10. Keselamatan dan Kesehatan kerja Klinik yang selanjutnya di singkat K3 adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi kesehatan bagi sumber daya manusia Klinik
pasien, pendamping pasien, pengunjung maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di Klinik.

Pasal 2
1. Klinik dalam pelaksanaan kegiatan layanan kesehatan menyediakan fasilitas yang
aman, berfungsi dan suportif bagi pasien. keluarga staf, dan pengunjung sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Manajemen Klinik berusaha keras untuk:
a) Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko.
b) Mencegah kecelakaan dan cidera.
c) Program proteksi kebakaran.

3. Bagi Penyewa lahan dilingkungan Klinik Lily berkewajiban mengikuti program


manajemen fasilitas dan keamanan. Yang antara lain:
a) Program kemananan dan keselamatan.
b) Program pengelolaan b3 dan limbahnya.
c) Program manajemen penanggulangan bencana.
d) Program proteksi kebakaran

BAB II
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Pasal 3
1. Klinik memenuhi peraturan dan perundang-udangan tentang bangunan perlindungan
kebakaran dan persyaratan pemeriksaan fasilitas.
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

2. Klinik mempunyai izin-izin yang selalu diperbaharui,izin yang dimiliki antara lain:
a) Izin mendirikan bangunan;
b) Izin oprasional Klinik;
c) Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL);
d) Izin genset;
e) Sertifikat sistim pengamanan/pemadam kebakaran;
f) Sistem kelistrikan;
g) Izin tempat pembuangan sementara bahan berbahaya dan beracun (TPS B-3);
h) Izin lingkungan.

Pasal 4
1. Klinik menetapkan program manajamen resiko fasilitas dan lingkungan.
2. Isi program yang di maksud pada ayat I antara lain;
a) Keselamatan Dan Keamanan;
b) Bahan berbahaya,beracun (B3) dan limbahnya;
c) Penanggulangan bencana (emergency);
d) Proteksi kebakaran (fire safety);
e) Peralatan medis;
f) Sistem Penunjang (Utilitas)
3. Program yang di maksud pada ayat 1 direview dan diperbaharui bila ada perubahan
lingkungan rumah sakit atau sekurang kurangnya setahun sekali.
4. Pada penyewa lahan/tenant wajib mematuhi program manajmen resiko fasilitas dan
lingkungan pada aspek yang telah di atur pada regulasi rumah sakit yang berlaku.

Pasal 5
1. Klinik melaksanakan manajemen yang efektif meliputi perencanaan multi disiplin,
pendidikan dan pemantaun yaitu:
2. Merencanakan kebutuhan ruangan, teknologi peralatan medis dan sumber daya lainya
yang di butuhkan untuk mendukung pelayanan klinis yang efektif dan aman;
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

3. Seluruh staf diberikan idukasi mengenai fasilitas, cara mengurangi resiko serta cara
memantau dan melaporkan situasi yang berisiko dan insiden cedera;
4. Untuk mengevaluasi sistim - sistim yang penting dan mengidentifikasi perbaikan-
perbaikan yang di butuhkan maka rumah sakit dapet menempatkan criteria atau
indikator kinerja.
5. Pimpinan Klinik menetapkan K3 sebagai pengawas manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan;
6. Tugas pengawas yang di maksud pada ayat 2 meliputi:
g) Mengawasi aspek program manajmen risiko seperti pengembangan rencana dan
memberikan rekomendasi untuk ruangan peralatan medis,tehnologi dan sumber
daya.
h) Mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan;
i) Melakukan edukasi staf;
j) Mengawasi pelaksanaan pengujian/testing dan pemantuan program;
k) Secara berkala menilai ulang dan merevisi program manajemen resiko fasilitas
dan lingkungan;
l) Menyerahkan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit;
m) Mengorganisasi dan mengelola laporan kejadian/insiden, melakukan analisis
dalam upaya perbaikan.

BAB III
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Pasal 6
1. Pimpinan Klinik menetapkan program pengelolaan keselamatan dan keamanan melalui
penyedian fasilitas fisik dan menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien, keluarga
pasien, pengunjung dan staf.
2. Keselamatan yang di maksud pada ayat 1 adalah memberikan jaminan bahwa gedung
property teknologi medic, dan informasi peralatan serta sistem tidak berpotensi
mendatangkan resiko terhadap pasien, keluarga pasien, staf dan pengunjung.
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

3. Keamanan yang di maksud pada ayat adalah melindungi property milik Klinik pasien,
keluarga pasien, staf dan pengunjung dari bahaya kehilangan, kerusakan atau
pengerasakan oleh orang yang tidak berwenang.
4. Program pengelolaan keselamatan dan keamanan meliputi:
a) Melakukan asesmen resiko komprehesi dan proaktip untuk mengidentifikasi
bangunan ruangan/area.peralatan perabotan dan Lainnya yang berpotensi
menimbulkan cidera;
b) Melakukan assesment resiko prakontruksi (pra contruction risk
assesment/PCRA);
c) Merencanakan dan melakukan dengan menyediakan fasilitas pendukung yang
aman dengan tujuan mencegah kecelakaan dan cidera,mengurangi bahaya dan
resiko,serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung;
d) Menciptakan lingkungan yang aman dengan memberikan identitas (hadge nama
Sementara atau tetap) pada pasien,staf pekerja kontrak tenan/penyewa lahan
keluarga(penunggu pasien) atau pengunjung (pengunjung di luar jam besuk dan
tamu rumah sakit sesuai dengan regulasi Klinik;
e) Melindungi dari kejahatan perorangan kehilangan kerusakan, atau pengerusakan
barang milik pribadi.
f) Melakukan monitoring pada daerah terbatas dengan pemasangan CCTV pada
area terpencil atau isolasi area parkir,dan area lainya yang sering terjadi
kehilangan.

Pasal 7
1. Rumah sakit melakukan assessment resiko prakontruksi (PCRA) pada waktu
merencanakan pembangunan kontruksi pembongkaran atau renovasi.
2. Assessment resiko yang di maksud dengan ayat 1 meliputi area-area berikut:

a) Kualitas udara;
b) Pengendalian infeksi (ICRA);
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

c) Utilitas;
d) Kebisingan;
e) Getaran;
f) Bahan berbahaya;
g) Layanan darurat seperti respon terhadap kode; dan
h) Bahaya lainya yang mempengaruhi perawatan pengobatan, dan layanan
3. Direktur rumah sakit menentepkan seseorang/organisasi yang diberi tugas untuk
melakukan pengawasan dan menerapkan manajemen resiko fasilitas dan lingkungan.
4. Pengawas yang di maksud pada ayat 3 dalam menjalankan tugas dapat berkodinasi
dengan komite PPL.

Pasal 8

Rumah sakit merencanakan dan menyediakan anggaran untuk perbaikan sistem- sistem
penting bangunan atau komponen-komponen lainya berdasarkan atas hasil pemeriksaan
fasilitas dan peraturan perundangan serta anggaran untuk mengurangi resiko sebagai dampak
dari renovasi, konstruksi dan penghancuran/demolish bangunan.

BAB IV
BAHAN BERBAHAYA
Pasal 9
Pimpinan Klinik menetepkan regulasi terkait inventarisasi penanganan penyimpanan,
dan penggunaan serta pengendalian/pengawasan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta
limbahnya sexue dengan peraturan perundang-undangan yang selanjutnya diulas lebih lengkap
pada panduan pengelolaan bahan B-3 dan limbah.
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

Pasal 10

1. Dalam mengidentifikasi dan inventarisasi B-3 serta limbahnya rumah sakit mengacu
pada WHO.
2. Panduan pengelolaan bahan B-3 dan limbahnya mengatur tentang : (perlu di masukkan
atau tidak)
a) Data inventarisasi B-3 serta limbahnya yang meliputi jenis jumlah, dan lokasi;
b) Penanganan penyimpanan dan penggunaan B-3 serta limbahnya;
c) Penggunaan alat pelindung diri (APD)dan prosedur penggunaan prosedur bila
terjadi tumpahan atau paparan pajanan;
d) Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B-3 serta limbahnya;
e) Pelaporan dan investigasi dari tumpahan eksposur (terpapar) dan insiden lainya
f) Dokumentasi termasuk Irin, lisensi atau persyaratan peraturan lainya, dan
g) Pengadaan/pembelian B-3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan
MSDS/LDP.

Pasal 11

1. Rumah sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun cair dan padat yang bener sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. Penyimpanan dan pengelolaan yang di maksud pada ayat 1 mempunyai persyaratan
fasilitas penyimpanan limbah B-3 sebagai berikut:
a) Lantai kedap (impermiable) berlantai beton atau semen dengan sistem dracnase
yang baik serta mudah di bersihkan dan dilakukan desinfeksi;
b) Tersedia sumber air atau kran untuk membersihan yang di lengkapi dengan sabun
cair;
c) Mudah di akses untuk penyimpanan limbah;
d) Dapet di kunci untuk menghindari akses dari pihak yang tidak berkepentingan:
e) Mudah di akses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut
limbah;
f) Terlindung dari sinar matahari,hujan, angin kencang, banjir, dan faktor lain yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana kerja;
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

g) Tidak dapet di akses hewan,serangga, dan burung;


h) Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik serta memadai;
i) Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan;
j) Peralatan pembersihan,alat pelindung diri (APD)dan wadah atau kantong limbah
harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan lokasi fasilitas penyimpanan;
k) Dinding,lantai,dan juga langit –langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam
keadaan bersih termasuk pembersihan lantai setiap hari;
l) Khusus limbah berwujud cair dilakukan diinstalasi pengelolaan Air limbah
(IPAL)di Klinik lily.

BAB V
KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA
Pasal 12
1. Klinik mengembangkan dan memelihara program manajemen disaster untuk
menaggapi keadaan disaster serta bencana alam atau lainya yang memiliki potensi dari
masyarakat.
2. Program yang di maksud pada ayat 1 terdiri dan beberapa proses yaitu:
a) Menentukan jenis yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi ancaman,dan
kejadian;
b) Menentukan integritas structural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan
bagaimana bila terjadi bencana;
c) Menentukan peran Klinik dalam peristiwa kejadian tersebut;
d) Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian;
e) Mengelolah sumber daya selama kejadian termasuk sumber-sumber alternatif;
f) Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat pelayanan alternatif
pada waktu kejadian;
g) Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung jawab staf selama kejadian;
dan
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

h) Proses mengenal keadaan darurat keadaan ketika terjadi konflik antara tanggung
jawab pribadi staf,dan tanggung jawab klinik untuk tetap menyediakan pelayanan
pasien.
Pasal 13

Klinik melakukan simulasi penangan/menaggapi kedaruratan wabah dan bencana


setiap setahun sekali yang di ikuti oleh semua staf rumah sakit serta tenan/penyewa lahan ,pada
ahir simulasi dilakukan diskusi (debriefing).

BAB VI
PROTEKSI KEBAKARAN
Pasal 14
1. Klinik merencanankan dan menerapkan suatu program untuk pencegahan
penanggulangan bahaya kebakaran serta penyediaan sarana dan fasilitas jalan keluar
(evakuasi) yang aman sebagai respon terhadap kebakaran dan keadaan darurat lainya.
2. Klinik menguji secara berkala proteksi kebakaran dan asap termasuk semua alat yang
terkait dengan deteksi dini dan pemadaman serta mendokumentasikan hasil ujinya.
3. Klinik melakukan simulasi code red minimal sekali dalam setahun.

Pasal 15

Klinik merupakan kawasan tanpa asap rokok sesui dengan peraturan perundang-
undangan.

BAB VII
PERALATAN MEDIS
Pasal 16
1. Klinik merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan,uji coba
serta pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya.
2. Dalam menjalankan program yang di maksud pada ayat 1 memerlukan:
a) Melakukan inventaris peralatan medis yang meliputi peralatan medis milik Klinik
dan peralatan medis kerja sama oprasional (KSO) milik pihak ketiga.
b) Melakukan pemeriksaan medis secara teratur.
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

c) Melakukan uji fungsi peralatan medis sesue penggunaan dan ketentuan pabrik.
d) Melaksanakan pemeliharaan preventive dan kalibrasi.
3. Klinik memiliki sistem untuk membantu dan bertindak bila ada masalah dan kegagalan.

BAB VIII
SISTEM UTILITAS (SISTEM PENDUKUNG)
Pasal 17
Klinik menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas
(system pendukung)berpungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan,pemeliharaan,dan
perbaikan sistem utilitas.

Pasal 18

1. Sistem utilitas Klinik menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta

menyediakan sumber alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi terputusnya
sistem kontaminasi atau kegagalan.

2. Dalam menyediakan sumber alternative yang di maksud pada ayat 1 Klinik melakukan
uji coba/uji beban minimal 6 bulan sekali;
3. Klinik melakukan pemeriksaan air bersih dan limbah secara berkala sesuai peraturan
dan perundang- undangan.

BAB IX

MONITOR PROGRAM MANAJMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Pasal 19

1. Klinik mengumpulkan data dari setiap program manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan untuk mendukung rencana mengganti atau meningkatkan fungsi ( upgrade
) teknologi medic;
2. Untuk menjalankan program yang di maksud pada ayat 1 ,direktur menetapkan
seseorang untuk melakukan monitoring dan melaporkan pada pimpinan klinik setiap 3
bulan sekali;
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

BAB X
PENDIDIKAN STAF
Pasal 20
1. Klinik menyelenggarakan edukasi pelatihan serta tes (ujian) bagi semua staf tentang
peranan mereka dalam menyediakan fasilitas yang aman dan efektif.
2. Dalam melaksanakan program sesuai pada ayat 1 staf dilatih dan diberi pengetahuan
peranan mereka dalam program klinik untuk proteksi kebakaran,keamanan,dan
penanggulangan bencana; Staf di latih untuk menjalankan dan memelihara peralatan
medis dan sistim utilitas.

KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS DAN PENUNJANG MEDIS

1. Pelayanan Medis Gawat Darurat:


 Penanganan Syok
2. Pelayanan pasien risiko tinggi:
 Pasien emergensi
 Pasien dengan penyakit menular
 Pasien dengan daya tahan tubuh rendah
 Pasien dialysis
 Pasien usia lanjut
 Difable
 Anak-anak
 Pasien risiko kekerasan
3. Pelayanan Medis Dokter Umum
 Typhoid Fever
 Gastritis
 Essensial Hypertension
 Secondary Hypertension
 Infeksi Saluran Napas Atas
 Gastroenteritis
 Asma ringan
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

 Infeksi saluran kencing ringan


 Pharingitis
 Rhinitis
 Tonsilitis
 Food Alergi
 Acute Bronchitis
 Malaria
 Disentri
 Kolera
 Pertussis
 Influenza
 Morbilli
 Mumps
 Pemeriksaan ANC
 Keluarga Berencana
 Pelayanan Pasien TBC
KLINIK LILY
Jl. Sriwijaya No.89 Mataram. Telp. 0370-623532

BAB X
PENUTUP
Pasal 21
Peraturan pimpinan klinik lily berlaku sejak tanggal di tetepkan dan apabila terdapat
kekeliruan/kekurangan didalamnya akan diadakan pembetulan sebagaimna mestinya.

Ditetapkan di : Mataram
Pada tanggal : 27 Maret 2023
Pimpinan Klinik Lily

dr Agustinus Sutanto

Anda mungkin juga menyukai