TENTANG
MEMUTUSKAN
DIREKTUR,
dr. DEWI SARLI TOMBILI, Sp.PD
Lampiran I : Keputusan Direktur BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
Nomor :
Tanggal :
PANDUAN EKSTERNAL
NO REFERENSI KETERANGAN
maupun sosial.
Rumah sakit mempunyai kewajiban
Undang-Undang Republik Indonesia memberikan pelayanan baik pada pasien
yang memerlukan pelayanan rumah sakit.
2. Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem
Sakit;
pelayanan sebagaimana dimaksud pada
undang undang tersebut.
secara minimal.
maupun swasta
Indonesia nomor 55 tahun 2013 tentang pada kebutuhan informasi kesehatan bagi
5.
Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam setiap pemberi pelayanan kesehatan,
sarana pelayanan kesehatan
PANDUAN INTERNAL
sejak Zaman Batu (Paleolithic) lebih kurang 25.000 SM di Spanyol rekam medis telah ada,
tetapi dalam bentuk yang primitif sekali berupa pahatan pada dinding gua.
Pada zaman Mesir Kuno (Egyptian Period) telah dikenal Dewa Thoth ahli pengobatan
yang dianggap Dewa Kebijaksanaan dikenal sebagai dewa berkepala iblis. Ia mengarang 36
buah – 42 buku. Diantaranya 6 buku mengenai masalah kedokteran (tubuh manusia, penyakit,
Imhotep adalah dokter yang pertama menjalankan rekam medis. Hidup di zaman
Piramid 3.000-2.500 SM. Ia adalah pegawai negeri tinggi, Kepala Arsitek Negri serta
Aesculapius : Ia membuat Papyrus (dokumen ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus
pembedahan).
Papyrus ini selama berabad-abad menghilang dan baru diketemukan pada abad XIX
oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Edwin Smith, hingga kemudian dinamakan :
Edwin Smith Papyrus. Papyrus ini saat ini disimpan di New York Academy of Medicine, USA.
Lembaran papyrus lain diketemukan pada tahun 1972 di kaki mumi di Necropolis ditulis
sejak tahun 1550 SM, yang kemudian dijual pada seorang archeolog Jerman bernama Georg
(Polandia) isi Papyrus Ebers diketahui adalah observasi yang cermat mengenai penyakit dan
mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai sebagai simbol ilmu kedokteran
diseluruh dunia. Aesculapius melakukan praktek ilmu kedokteran di Delphi, bekas reruntuhan
Ilmu kedokteran di Yunani disebarkan oleh sepuluh dokter yang disebut Aesclepadae
sedang kuil tempat pasien disebut Aesculapia (1134 SM). Selain kuil tersebut pengobatan
Pada 460 SM dikenal Hippocrates yang hingga kini disebut sebagai Bapak Ilmu
Hipocrates yang membuat sumpah Hipocrates dan banyak menulis tentang pengobatan
penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan sampai kini dianggap benar. Hasil
pemeriksaan pasiennya (rekam medis) diajarkan pada Putra Hipocrates Thesalius, Racon,
dan Dexxippus yang hingga kini masih dapat dibaca oleh para dokter. Kecermatan cara kerja
Hipocrates dalam pengelolaan rekam medisnya sangat menguntungkan para dokter sekarang.
Galen yang hidup 600 tahun sesudah Hipocrates (130-121 SM) di kota Roma adalah
orang pertama yang memperkenalkan fungsi sesungguhnya dari arteri (pembuluh darah) dan
dalam salah satu buku karangannya ia menggambarkan rasa sakit yang diakibatkan serangan
batu ginjal. Di zaman ini telah mempunyai majalah kedokteran bernama Romana Acta Diurna
Orang yang pertama kali menyebutkan perkataan rumah sakit (Hospital) atau Hopitalia
dalam bahasa latin (Hosper = Host = Tamu) adalah Santo Jerome. Istilah tersebut ia
pergunakan sewaktu menulis mengenai rumah sakit yang didirikan oleh Pabiola di Roma
Tahun 390.
Pada zaman Byzantium ilmu kedokteran hanya mencapai 3 abad pertama walaupun
zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu kedokteran pada zaman ini adalah :
Aetius, Alexander, Oribasius dan Paul satu-satunya pekerjaan rekam medis yang dilakukan
Pada zaman Yahudi ilmu kedokteran telah tertera di dalam kitab Injil dan Talmud, dua
kitab agama Kristen dan Yahudi. Bangsa Hibrani termasuk pencipta dari Prophylaxis. Buku
Leviticus berisi sanitasi dan higiene seperti :efek menyentuh benda kotor, jenis makanan yang
harus dimakan dan mengandung gizi tinggi, dan cara membersihkan ibu yang baru
melahirkan.
Pada zaman Islam dikenal dokter-dokter yang beragama Islam dan praktek di rumah
sakit Persia (Iran) antara lain Imam Gozali (Rhazes) tahun 865 – 925 SM, yang telah menulis
banyak buku kedokteran, antara lain mengenai pengobatan penyakit cacar “Treatise on
Smallpox and Measles” yang merupakan buku pertama yang membahas penyakit menular. Ia
juga merupakan dokter pertama yang menggunakan alkohol dan usus kambing untuk menjahit
luka.
Kemudian Ibnu Sina (Avicena) hidup 980–1037 M yang bekerja berdasarkan tulisan
Rumah Sakit ST Bartholomeus di London merintis hal-hal yang harus dikerjakan oleh
suatu medical record management. Rumah sakit ini yang memulai membuat catatan (record)
dari para pasien yang dirawat di rumah sakitnya. Pada tahun 1667 rumah sakit ini
mempelopori pendirian perpustakaan kedokteran. Rumah sakit ini masih berdiri dan beberapa
rekammedis pasiennya yang pernah dirawat ditahun 1137 masih ada. Pendiri rumah sakit ini
bernama Rahera. Rumah sakit ini mengeluarkan buku bernama Book of Foundation yang
berisi riwayat dari 28 kasus penyakit. ST Bartholomeus mendapat dukungan dan perhatian
Andreas Vesalius hidup pada tahun 1514 – 1554, adalah seorang berkebangsaan
Belgia, dokter yang mempelajari ilmu anatomi melalui pembedahan mayat orang kriminal
dengan cara mencuri mayat, hal yang dilarang keras oleh gereja Khatolik. Hasil pembedahan
mayat menjadi pengetahuan Anatomi yang sangat bermanfaat. Ia juga selalu membuat rekam
medis atas segala hal yang dijumpainya. Hasil rekam medis tersebut dibukukan dengan nama
Dokter William Harvey adalah seorang dokter yang bekerja di RS ST Barthelemew yang
menekankan dimana dokter harus bertanggung jawab atas segala catatan rekam medisnya.
Kapten Jhon Grant adalah orang yang pertama kali mempelajari Vital Statistik pada
Pada abad XVIII Benyamin Franklin dari USA mempelopori berdirinya rumah sakit
Pennsylvania di Philadelpia (1752). Rekam medis sudah ada pada tahun 1873 dan indeks
Tahun 1771 Rumah Sakit New York dibuka, pada tahun 1793 register pasien
dikerjakan. Tahun 1862 mulai dicoba menggunakan indeks penyakit. Pada tahun 1914 istilah-
medis dan katalog lengkap. Tahun 1871 mulai diinstruksikan bahwa pasien dirawat harus
Tahun 1870-1893 Library Bureu mulai mengerjakan penelitian catalog pasien. Tahun
1895 -1867 Ny. Grece Whiting Myerors terpilih sebagai Presiden pertama dari Association of
Record Librarian of North America. Ia adalah ahli medical record pertama di rumah sakit.
Pada abad XX rekam medis baru menjadi pusat perhatian secara khusus pada
Tahun 1902 American Hospital Association untuk pertama kalinya melakukan diskusi
rekam medis. Tahun 1905 beberapa buah pikiran dokter diberikan untuk perbaikan rekam
medis. Tahun 1905 Dokter George Wilson seorang dokter kebangsaan Amerika dalam rapat
The Record of Patient in Small Hospital “ yang kemudian diterbitkan dalam Journal of
American Association terbit 23-9-1905. Isi naskah itu adalah tentang pentingnya nilai medical
record yang lengkap isinya demi kepentingan pasien maupun bagi pihak rumah sakit.
Tahun 1944 Australia membuat sekolah rekam medis oleh seorang ahli RM dari Amerika
tulisan serta catatan mengenai penyakit seseorang sehingga harus disusun dengan sebaik-
baiknya dan catatan medis inilah yang kita namakan dengan rekam medis.
Semenjak masa pra kemerdekaan rumah sakit di Indonesia sudah melakukan kegiatan
pencatatan, hanya saja masih belum dilaksanakan dengan penataan baik, atau mengikuti
sistem yang benar, penataan masih tergantung pada selera pimpinan masing-masing rumah
sakit.
termasuk berkas rekam medis. Kemudian pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan Menteri
terselenggaranya rencana induk (master plan) yang baik, maka setiap rumah sakit:
ditetapkan.
Maksud dan tujuan dari peraturan-peraturan tersebut adalah agar di institusi pelayanan
kesehatan termasuk rumah sakit, penyelenggaraan rekam medis dapat berjalan dengan baik.
Pada tahun 1972-1989 penyelenggaraan rekam medis belum berjalan sebagaimana yang
diharapkan.
rekam medis / medical record yang merupakan landasan hukum semua tenaga medis dan
para medis di rumah sakit yang terlibat dalam penyelenggaraan rekam medis harus
melaksanakannya. Disebutkan dalam Bab III tentang Tata Cara Penyelenggaraan, pasal 5
disebutkan : (1). Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis. (2).Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat
segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. (3). Pembuatan rekam medis
pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. (4). Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama,
waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan secara langsung. (5). Dalam hal terjadi ke salahan dalam melakukan
pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan. (6). Pembetulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan
catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang bersangkutan.
TUJUAN PANDUAN
Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara. Tanpa
didukung suatu system pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib
administrasi di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara akan berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu factor yang menentukan di
dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit . Tujuan rekam medis secara rinci akan
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan diberikan oleh dokter
dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan kerjasama lebih
dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien. Bukti tertulis pelayanan yang
Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun perjalanan
penyakit, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis lainnya yang akan dijadikan dasar di
dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis
lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit. Jadi falsafah
Rekam Medis mencantumkan nilai Administrasi, Legal, Finansial, Riset, Edukasi, Dokumen,
Membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam
medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan sebagai “keterangan baik yang tertulis maupun
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat”. Kalau
diartikan secara dangkal, rekam medis seakan-akan hanya merupakan catatan dan dokumen
tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna
yang lebih luas dari pada hanya sekedar catatan biasa, karena di dalam catatan tersebut
sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar di
dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis
lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit dalam hal ini ke
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai satu sistem penyelenggaraan rekam
medis. Sedangkan kegiatan pencatatannya sendiri hanya merupakan salah satu kegiatan
daripada
kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan
pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di rumah
sakit dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut dipergunakan
seorang pasien.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan
sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan dirumah sakit. Tanpa
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya mengandung
data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut
g. Aspek Dokumentasi.
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber
dan laporan rumah sakit. Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut di atas, rekam
medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil
c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit, dan
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga
kesehatan lainnya.
f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan
pendidikan.
Pengelolaan Data dan Informasi ini digunakan sebagai acuan dalam manajemen data,
4. Bidang Keuangan
8. Instalasi Farmasi
9. Instalasi Radiologi
BLUD RS Konawe Utara menggunakan pedoman pengelolaan data dan informasi yang
pelaporan, dan publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal RS. BLUD RS
Konawe Utara memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-
c. Pihak lain di luar rumah sakit yang membutuhkan data atau formasi tentang
sumberdaya, akses teknologi yang dapat dicapai, dan dukungan komunikasi efektif
3. Permintaan terhadap data dan informasi harus selalu mengacu pada ketentuan dalam
sumber daya manusia sertate knikal lainnya serta meliputi seluruh unit kerja dan
informasi yang ada saat ini serta membantu mengintegrasikan aktivitas seluruh unit
Penetapan Informasi
mendukung asuhan pasien serta manajemen rumah sakit. Adapun kumpulan data terdiri
dari :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen rumah sakit
lebih baik. Entri data berbasis IT dan melalui system menggunakan aplikasi Sistem
3) Catat/entry data dalam form pengumpulan data (form ceklis harian), kamus/ profil
indikator
denumerator
5) Tentukan capaian indicator sesuai formula perhitungan yang tertera pada kamus/
profil indikator
b. Validasi Data
Validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu data dan untuk
terhadap data itu sendiri. Validasi data merupakan proses mengukur keakuratan
data.
3) Bila data dipublikasi kemasyarakat baik melalui web site rumah sakit atau media
lain;
protocol riset diubah, panduan praktik klinik baru diberlakukan, serta terdapat
Analisis Data
a. Membandingkan data di rumah sakit dari waktu kewaktu data (analisis trend),
b. Membandingkan dengan rumah sakit lain bila mungkin yang sejenis seperti melalui
perundang-undangan;
sebagai best practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik)
2. BLUD RS Konawe Utara menggunakan metode atau teknik statistic sebagai berikut
a. Runchart : juga dikenal sebagai grafik garis adalah grafik sederhana yang
b. Histogram
3) Easy to “eye-ball”
Data yang telah di analisis dan diolah menjadi informasi kemudian hasilnya
dipaparkan atau dilaporkan kepada Direktur setiap 3 bulan sekali. Data dan informasi
dilaporkan secara tepat waktu sesuai dengan jadwal yang disepakati. Direktur akan
memberikan laporan kepada Dewan Pengawas, dimana nantinya Dewan Pengawas akan
memberikan pertimbangan dan saran bagi rumah sakit berdasarkan laporan yang telah
Data Indikator Mutu di BLUD RS Konawe Utara dipublikasikan dengan beberapa cara
yaitu:
mensosialisasi kancapaian data indicator mutu kepada unit kerja. Dilakukan pada
rapat rutin Komite PMKP dengan seluruh pimpinan unit kerja setiap tiga bulan.
2. Penyampaian data mutu ke staf di unit kerja. Bentuk informasi yang diberikan
berupa grafik dan analisa datanya. Waktu penyampaian data dilaksanakan setiap
triwulan. Grafik analisa data di tempelkan di story board dan disampaikan dalam
b. Data mutu dijelaskan oleh Komite PMKP kepada pimpinan unit sesuai dengan
c. Pimpinan unit kerja menjelaskan hasil capaian data indicator mutu kepada staf
3. Publikasi melalui website BLUD RS Konawe Utara yang dilaksan akan setiap
semester.
4. Menyediakan data yang dibutuhkan oleh badan/pihak lain di luar rumah sakit s esuai
BLUD RS Konawe Utara menjaga keamanan dan kerahasiaan data serta memberikan
data yang dibutuhkan oleh badan/pihak lain di luar rumah sakit sesuai dengan
rumah sakit diberikansecara offline dan online, dimana untuk data yang diberikan ecara
offline dapat berupa pengiriman data rumah sakit ke badan/pihak lain di luar rumah sakit
dalam bentuk tertulis. Data yang diberikan secara online biasa melalui aplikasi atau
website tertentu yang langsung berhubungan dengan badan/pihak di luarr umah sakit,
contohnya pengiriman data RL 5, data pengembalian rekam medis kurang dari 24 jam,
pendaftaran pasien rawat jalan online, data ketersediaan tempat tidur, dan pengiriman
Direktur akan memberikan instruksi kepada unit kerja sebagai bentuk tindak lanjut dari
data yang dilaporkan oleh unit kerja terkait Direktur, Kabid, Kabag beserta Komite PMKP
akan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan setiap program di unit kerja untuk
Keamanan dan kerahasian berkas rekam medis adalah proses penjagaan berkas
rekam medis beserta isinya dari kerusakan fisik dan kehilangan dari pihak yang tidak
berwenang. Menjaga berkas rekam medis agar terjaga keamanan dan kerahasiaannya.
Keamanan dan kerahasian berkas rekam medis adalah proses penjagaan berkas
rekam medis beserta isinya dari kerusakan fisik dan kehilangan dari pihak yang tidak
berwenang.
1. Terdapat pada pintu masuk keterangan “DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS REKAM
MEDIK. Dimana hanya nama yang memiliki akses / petugas rekam medis yang dapat
2. Apabila ada orang selain petugas rekam medis ingin memasuki ruangan harus terlebih
dulu meminta ijin petugas rekam medis dan mengisi buku kunjungan diruang rekam
medis.
3. Selain petugas rekam medis dilarang untuk mengambil rekam medis baik milik pribadi
6. Untuk petugas kebersihan yang bertugas untuk membersihkan ruangan membuat jadwal
7. Ruang penyimpanan rekam medis sebaiknya terpisah dari ruangan lain untuk menjaga
rahasia, mengurangi lalu lintas pegawai lainnya, dan menghindari pegawai lain memasuki
9. Suhu udara diruang penyimpanan rekam medis berkisar antara 18-28ᴼ C sedangakn
10. Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang, dianjurkan selebar 65 cm.
11. Struktur bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya
12. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan bersih.
Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari rekam medis sifatnya
pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga
b. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan riwayat
c. Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
Tetapi kalau dianalisa, konsep kerahasiaan ini, akan ditemui banyak pengecualian.
Yang menjadi masalah disini ialah ”Bagi siapa rekam medis itu dirahasiakan dan dalam
keadaan bagaimana rekam medis dirahasiakan. Informasi di dalam rekam medis bersifat
rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang
wajib dilindungi dari pembocoran data didalam rekam medis sesuai dengan kode etik
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam medis ada dua kategori :
Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis sebagai hasil
pemeriksaan, pengobatan, observasi atau wawancara dengan pasien. Informasi ini tidak
boleh disebarluaskan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang, karena menyangkut individu
langsung si pasien.
Walaupun begitu perlu diketahui pula bahwa pemberitahuan keadaan sakit pasien
kepada pasien maupun keluarganya oleh orang rumah sakit selain dokter yang merawat sama
Jenis informasi yang dimaksud disini adalah perihal identitas (nama, alamat, dan lain-
lain) serta infomasi lain yang tidak mengandung nilai medis. Informasi jenis ini terdapat dalam
lembaran paling depan berkas rekam medis rawat jalan maupun rawat inap (Ringkasan
Riwayat Klinik ataupun Ringkasan Masuk dan Keluar). Namun sekali lagi perlu diingat bahwa
karena diagnosa akhir pasien mengandung nilai medis maka lembaran tersebut tetap tidak
boleh disiarkan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Walaupun begitu petugas tenaga
bantuan, perawat, petugas perekam medis maupun petugas Rumah Sakit lainnya harus
berhati-hati bahwa ada kalanya identitas pasienpun dianggap perlu disembunyikan dari
ataupun apabila pasien adalah seorang tanggungan polisi (buronan). Hal ini semata-mata
dilakukakan demi ketenangan si pasien dan demi tertibnya keamanan Rumah Sakit dari pihak-
pihak yang mungkin bermaksud mengganggu. Oleh kaena itu dimanapun petugas itu berdinas
tetap harus memiliki kewaspadaan yang tinggi agar terhindar dari kemungkinan tuntutan ke
pengadilan.
Sumber hukum yang bisa dijadikan acuan di dalam masalah kerahasiaan suatu
sumber informasi yang menyangkut rekam medis pasien dapat dilihat pada Peraturan
Pemerintah No. 10 tahun 1966 yaitu mengenai “Wajib Simpan Rahasia Kedokteran”. Dengan
adanya Peraturan Pemerintah itu maka siapapun yang bekerja di rumah sakit, khususnya bagi
mereka yang berhubungan dengan data rekam medis wajib memperhatikan ketentuan
tersebut.
Pasal 1 :
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-
orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam
lapangan kedokteran.
Pasal 3:
dan / atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
C. PENGELOAAN DOKUMEN
Kebijakan Khusus:
1. Tatacara penyelenggaraan:
a. Setiap data pasien yang masuk ke BLUD Rumah Sakit Konawe Utara harus diinput
melalui pendaftaran;
b. Rekam medis harus dibuat segera dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan;
c. Setiap pasien memeliki satu nomor rekam medis;
d. Setiap pasien yang pulang rawat inap dibuatkan ringkasan perawatan pasien
(Resume Medis).
e. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilakasanakan oleh petugas rekam
medis.
f. Setiap pasien yang masuk ke BLUD Rumah Sakit Konawe Utara di entri melalui
registrasi/pendaftaran pasien.
g. Kepala ruangan rawat inap bertanggung jawab atas kembalinya berkas rekam
medis pasien rawat inap yang keluar perawatan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24
jam.
h. Berkas rekam medis pasien ulang harus di analisa kelengkapannya,dikoding,
diagnosa, dan tindakan dokter menggunakan ICD 10 dan ICD 9CM untuk kemudian
diasembling sesuai urutan nomor berkas rekam medis.
i. Unit rekam medis BLUD Rumah Sakit Konawe Utara menerima kegiatan magang
mahasiswa terkait.
j. Peminjaman berkas rekam medis untuk kegiatan riset yang bukan dari staf medis
BLUD Rumah Sakit Konawe Utara harus memperoleh persetujuan dari direktur
dengan menunjukkan surat penelitian dari instansi asal dan tidak boleh
menyebutkan nama pasien dari berkas rekam medis pada hasil penelitiannya.
k. Pembuatan rekam medis dilaksanakan melaui pencatatan dan pendokumentasian
hasil pemeriksaan pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien;
l. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
diwajibkan menulis seluruh pelayanan yang diberikan pada lembar rekam medis
yang sudah ditentukan, dilengakapi dengan nama, waktu, dan tanda tangan dokter,
dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
secara langsung;
m. Dalam hal ini terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis
dapat dilakuakan pembetulan. Pembetulan hanya dapat dilakukan dengan cara
pencoretan tanpa menghilangkan catatan tang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter,
dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan;
n. Permintaan rekam medis hanya biasa diberikan untuk kepentingan pengobatan
pasien dan untuk kepentingan lain yang harus sesuai aturan dan peminjaman
menggunakan bon peminjaman.
o. Penanggungjawab rawat inap bertanggungjawab atas pengembalian berkas rekam
medis paisen rawat inap yang keluar perawatan dalam waktu tidak lebih dari 2 x24
jam;
p. Petugas asesmbling rekam medis bertanggung jawab atas pengembalian berkas
rekam medis;
q. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke instalasi rekam medis yang belum
dilengkap, wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan;
r. Petugas penyimpanan dan pengambilan rekam medis bertanggungjawab untuk
melakukan pengambilan dan penyimpanan berkas rekam medis yang diminta, dan
melakukan pendistribusian berkas rekam medis;
s. Petugas pendistribusian rekam medis khusus bertanggung jawab dalam
mendistribusikan berkas rekam medis rawat jalan ke instalasi rawat jalan dan
instalasi klinik integrasi, mendistribusikan berkas rekam medis rawat inap dan IGD;
t. Seluruh hasil pemeriksaan penunjang harus disimpan dalam berkas rekam medis
pasien;
u. Instalasi Rekam Medik bertanggung jawab atas tersedianya informasi kegiatan
pelayanan dan indikator rumah sakit yang telah ditetapkan;
v. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan resume atau
ringkasan perawatan pasien, hasil pemeriksaan dan riwayat pelayanan telah
diberikan sesuai aturan yang berlaku;
w. Kegiatan pelayanan medis dilaksanakan dengan membuat sensus harian;
x. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali;
y. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah
ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal maupun internal setiap bulan.
Kebijakan Umum:
1. Setiap Dokter dan tenaga kesehatan tertentu harus membuat secara benar dan
bertanggung jawab atas catatan dan dokumen yang dibuat pada rekam medis;
2. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik ;
3. Setiap petugas atau staf Unit Rekam Medis wajib meningkatkan kompetensinya melalui
pelatihan.
4. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
5. Setiap bulan wajib membuat laporan intern dan ekstern.
6. Setiap petugas yang terlibat dalam pelayanan rekam medis harus bekerja sesuai
dengan standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak
pasien dan berorientasi pada keselamatan pasien:
7. Informasi tentang identitas diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaanya oleh seluruh instansi BLUD
Rumah Sakit Konawe Utara.
8. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada kepuasan pelanggan.
9. Direktur BLUD Rumah Sakit Konawe Utara bertanggung jawab atas hilang, rusak,
pemalsuan, dan/atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap
rekam medis.
medis, paramedis, penunjang medis, serta administrasi dalam upaya membantu Rumah Sakit
sebagai suatu organisasi yang bertujuan menyelenggarakan asuhan pasien yang bermutu,
berhasil guna dan berdaya guna serta dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat yang
membutuhkannya.
Rekam medis di BLUD RS Konawe Utara merupakan layanan yang mencakup bagian
rekam medis dan bagian pendaftaran pasien. Sehingga terdapat beberapa kualifikasi jabatan
Kepala Unit Rekam Medis adalah seorang tenaga profesional yang bertanggung jawab
dalam mengelola pelayanan rekam medis, dan secara operasional bertanggung jawab
berakhlaq mulia
b. Uraian Tugas
2. Menentukan macam, mutu dan jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam pelayanan
3. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan diruang rekam medis
dan pendaftaran
tenaga staf
6. Berperan aktif dalam menyusun prosedur/tata kerja diruang rekam medis dan
pendaftaran
10. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan yang berlaku di
13. Mengatur pemanfaatan sumber daya secara tepat guna dan hasil guna
16. Mengawasi, mempertahankan dan mengatur alat-alat agar selalu siap pakai dan
tepat guna
Staf Rekam Medis adalah karyawan yang diangkat oleh Direktur sebagai pelaksana
pengelola operasional kegiatan rumah sakit di bidang Rekam Medis Rumah Sakit
1. Kualifikasi Jabatan
b) Pendidikan Ahli Madya Rekam Medis, Pendidikan Ahli Madya ( DIII ) dan S1 Kesehatan
Masyarakat
2. Uraian Tugas
b) Mengelola semua dokumen Rekam Medis sesuai prosedur dan kebijakan yang
ditetapkan
d) Mengelola laporan terkait rekam medis baik laporan internal dan eksternal
f) Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di luar bagian Rekam Medis dalam rangka
g) Memelihara dan bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana di bagian Rekam
Medis
Medis
i) Memberikan laporan atas hasil kerja secara rutin atau insidental sesuai keperluan
Kordintor pelayanan adalah karyawan yang diangkat oleh Direktur sebagai pelaksana
pengelola operasional kegiatan rumah sakit di bidang pelayanan pasien rumah sakit.
1. Kualifikasi Jabatan
2. Uraian Tugas
d) Menyediakan Kartu Pasien bagi pasien yang baru pertama kali berobat (Pasien Baru)
e) Cetak Tracer (Alat bantu yang berisi keterangan terakhir pasien berkunjung/berobat) bagi
pasien lama.
f) Mengarahkan pasien ke Poli Rawat Jalan yang sesuai dengan keluhan pasien
i) Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di luar bagian Rekam Medis dalam rangka
j) Memelihara dan bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana di bagian Rekam
Medis
Medis
l) Memberikan laporan atas hasil kerja secara rutin atau insidental sesuai keperluan
Kordintor manajemen adalah karyawan yang diangkat oleh Direktur sebagai pelaksana
pengelola manajemen kegiatan rumah sakit di bidang manajemen rekam medik pasien rumah
sakit.
1. Kualifikasi Jabatana.
i. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di luar bagian Rekam Medis dalam
Rekam Medis
Medis
l. Memberikan laporan atas hasil kerja secara rutin atau insidental sesuai keperluan
Staf Distribusi Rekam Medis adalah karyawan yang diangkat oleh Direktur sebagai
pelaksana pengelola operasional kegiatan rumah sakit di bidang pendaftaran pasien rumah
sakit.
1. Kualifikasi Jabatan
2. Uraian Tugas
d) Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di luar bagian Rekam Medis dalam rangka
e) Memelihara dan bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana di bagian Rekam
Medis
Medis
g) Memberikan laporan atas hasil kerja secara rutin atau insidental sesuai keperluan
Unit rekam medis dan pendaftaran BLUD RS Konawe Utara memiliki jam pelayanan
24 jam, yang terdiri dari 3 (tiga shift) dengan pembagian sebagai berikut :
N
Shift Jumlah Total
Jabatan
o
2 Siang Pendaftaran 1 1
3 Malam Pendaftaran 1 1
PENRATURAN JAGA
Setiap petugas mendapatkan jadwal jaga 5 (enam) kali jaga dalam seminggu, mendapat
Setiap shift jaga selama 7 (tujuh) jam, kecuali shift malam 10 jam. Jadwal jaga dibuat
efektif dan efisien sehingga memungkinkan setiap petugas rekam medis dan pendaftaran
Organisasi rumah sakit umum diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Khususnya rekam medis di dalam organisasi di dalam organisasi rumah sakit sesuai
klasifikasi kelas A,B,C dan D terdapat kegiatan rekam medis masing-masing pada pasal 16
Keberadaan Unit Rekam Medis dalam Struktur Organisasi Blud Rs Konawe Utara
Panitia rekam medis adalah kelompok kerja rekam medis yang terdiri dari dokter atau
dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang terlibat di dalam pelayanan kesehatan dalam
rangka membantu komite medis agar penyelenggaraan rekam medis bermutu langsung
Keanggotaan
Keanggotaan Panitia Rekam Medis terdiri dari ka Unit Rekam Medis, tenaga medis,
tenaga paramedic, dan tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pengisian lembar-lembar
rekam medis. Sebaiknya yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia adalah seorang dokter senior,
sedang sekretaris ditunjuk ka Unit Rekam Medis. Keanggotaan Panitia tersebut ditetapkan
dengan surat keputusan direktur rumah sakit, untuk jangka waktu 3 tahun. Tahun II dan III
baru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada saat penggantian keanggotaan panitia,
ketua panitia harus benar-benar tahu lebih dahulu semua prosedur yang berlaku.
Semua lembaran-lembaran rekam medis harus diperiksa oleh panitia rekam medis, hal
ini untuk mencegah duplikasi, penyeragaman isi rekam medis menyeragamkan bentuk dan
ukuran dan mengurangi jumlah rekam medis (Seminim mungkin). Agar tugas dan fungsi
panitia rekam medis dapat berdaya guna dan berhasil guna maka panitia rekam medis di beri
wewenang :
Hubungan Kerja
a. Unit rekam medis, poli rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat dan unit lain yang
terkait, bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan rekam medis, sesuai dengan
b. Dalam melaksakan tugasnya, kepala unit rekam medis wajib menerapkan Koordinasi,
Integrasi dan Sinkronisasi baik dalam lingkungan intern unit dengan unit-unit yang lain
c. Kepala unit rekam medis dan unit yang terkait, dengan pelaksanaan kegiatan rekam
d. Kepala unit rekam medis dan unit-unit lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
rekam medis, wajib mengikuti dan memenuhi petunjuk dan tanggung jawab kepada atasan
e. Dalam melaksanakan tugasnya kepala unit rekam medis dan unit-unit lain yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan rekam medis, dalam rangka pembinaan dan pemberian
bimbingan wajib mengadakan rapat berkala baik antar petugas rekam medis, maupun
antara pimpinan unit rekam medis dengan unit-unit lain yang terkait dengan pelaksanaan
sekretariat poli rawat jalan, rawat inap, IGD, unit penunjang dan instalasi yang berkaitan
Koreksi rekam medik adalah suatu proses membenarkan atau perbaikan penulisan atau
catatan pada formulir rekam medis. Agar terciptanya pendokumentasian rekam medik yang
1. Koreksi penulisan pada formulir/ berkas rekam medic selama pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan di ruang pelayanan harus di pantau oleh kepala ruangan sebelum
2. Mencoret dengan satu garis pada catatan yang salah tulis sedemikian rupa sehingga tulisan
4. Membubuhi paraf dan tanggal / jam disamping catatan yang salah tulis.
Konawe Utara
2. Kode diagnosis penyakit diberi kode sesuai dengan ICD 10 versi 2010.
4. Definisi, simbol dan singkatan yang boleh digunakan hanya yang ada dalam daftar
3 AA Alopesia Areata
4 Abd Abdomen
5 AB Abortion
6 AB Asthma Bronchiale
8 Acc Accomodation
11 AD Alzheimer's disease
16 AF Atrial fibrillation
19 Ag Antigen
24 AI Artificial insemination
26 AKO Akomodation
27 Alb Albumin
38 Ant Anterior
40 Ao Aorta
43 AP Angina Pectoris
45 App Appendisitis
47 AR Aorta Regurgitasi
54 AS Apgar Score
56 ASD Atrioventricular
63 Astigm Astigmatism
64 AV Aortic Valve
65 AV Acne Vulgaris
68 Ba Barium
69 BB Berat badan
70 Basos Basophils
73 BC Bone conduction
74 BE Barium enema
76 BM Bowel movement
81 BO Blighted Ovum
82 BP Bronco Pneumonia
83 BPD Bipolar disorder
87 Bronch Bronchoscopy
88 BS Bowel sound
89 BT Bleeding Time
94 Ca Carsinoma
97 CA Chronological age
113 CI Chloride
138 CV Cardiovascular
142 Cx Cervix
146 D Dextra
148 Db Decibel
205 ET Endotracheal
218 Fr Fraktur
226 GB Gallblader
232 GI Gastrointestinal
236 GU Genitourinary
238 HA Headache
240 Hb Hemoglobin
254 His (+) tiap….' lama…." Ada His tiap … menit, Lama….. detk
265 HT Hypertension
266 Hz Hertz
304 IV Intravenous
369 N Nadi
370 NB Newborn
388 O2 Oxygen
401 P Pulse
402 P1 Persalinan 1
433 Px Pasien
457 R Resep
479 RR Respirasi
486 SA Sinoatrial
501 SK Streptokinase
514 T Suhu
516 T3 Triiodothyronine
517 T4 Thyroxine
520 TB Tuberculosis
541 Tx Terapi
542 UA Urinalysis
548 US Ultrasound
1 Abd Abdomen
2 L Lengan
3 Pk Pergelangan kaki
4 P Punggung
5 Kp Kepala
6 Lp Lipat paha
7 Dd Dada
8 Co Coxigis
10 Sk Siku
11 Ep Epigastrik
12 Pg Panggul
13 Lt Lutut
14 Lb Lumbal
15 TkA Tungkai Atas
16 Lh Leher
17 Bh Bahu
18 Sa Sacrum
22 Ln Lain-lain
23 TI Telinga
30 W Wajah
32 Mt Mata
33 St Sternum
34 Ph Paha
36 Tj Tajam
37 Rt Rasa terbakar
38 Br Berat
39 T Tertekan
40 Kj Kejang
41 C Konstan
42 I Intermittent
43 R Reposisi
44 V Visualisasi
45 KH Kompres hangat
46 KD Kompres dingin
47 KR Kurangi rangsangan
48 Ap Alihkan perhatian
49 O Obat-obatan
1 µg Microgram
4 Cc Cubic centimeters
10 U or u** Unit
11 1.0 mg 1 mg
12 .5 mg 5 mg
16 HCTZ Hydrochlorothiazide
19 MTX Methotrexate
20 PTU Propylthiouracil
1 ┼ Meninggal
2 Naik
3 Menurun
4 ♀ Perempuan
5 ♂ Laki-laki
6 Kurang
7 Lebih
<
8 Positif
+
9 Negatif
-
10 (N) Normal
Blud Rs Konawe Utara sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam medis.
Rekam Medis serta keputusan Ditjen Yan Med Nomor 78/Yan Med/RS
UMDIK/YMU/1/91 maka tenaga yang berhak mengisi rekam medis di Blud Rs Konawe
Utara adalah:
a. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
c. Tenaga para medis perawatan dan non perawatan yang terlibat langsung
kepada pasien yang mengisi rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh
diberi tanggal.
ditandatangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh
dokter pembimbingnya.
pembimbingnya.
3. Pencatatan (Recording)
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya
sendiri hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam
medis.
pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di
rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
data, yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien dapat dikelompokkan ke
dalam 2 kelompok, yaitu data sosial dan data medis. Data sosial didapatkan pada
saat pasien mendaftarkan diri ke tempat penerimaan pasien. Data medis baru
diperoleh dari pasien, apabila pasien telah memasuki unit pelayanan kesehatan.
Petugas di unit pelayanan adalah dokter dan ahli-ahli profesi kesehatan lainnya
perawatan.
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh dokter dan ahli-ahli di bidang kesehatan lainnya, yaitu:
a. Mencatat secara tepat waktu
b. Up to date
Kegiatan pencatatan ini melibatkan semua unit pelayanan di rumah sakit yang
Bentuk catatan dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu catatan yang bersifat
Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku Register”. Buku Register ini
merupakan sumber utama data kegiatan rumah sakit. Pemakaian buku register ini
yang sering disebut sensus harian. Sensus ini sangat berguna di dalam pengolahan
data medis selanjutnya yang digunakan sebagai bahan laporan rumah sakit.
Catatan ini mendokumentasikan segala tindakan medis yang diberikan kepada seorang
pasien. Bentuk catatan ini berupa lembaran lembaran yang dinamakan rekam medis.
Pencatatan data medis ini dilakukan oleh petugas kesehatan yang memberikan
lainnya yang memberikan pelayanan medis kepada pasien, serta petugas rekam medis
sendiri.
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan dan formulir untuk
Isi berkas rekam medis untuk pasien rawat jalan telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah No.269/Menkes/PER/III/2008 BAB II pasal (3) ayat (1) tentang jenis dan isi
Berkas yang digunakan dapat dalam bentuk kartu yaitu Kartu Pemeriksaan
Pasien dimana informasi mengenai identitas pasien, diagnosis dan tindakan yang
komputer, dimasukkan pada saat pasien registrasi. Penyimpanan identitas pasien ini
mutlak karena adalah salah satu cara untuk menunjang kelancaran pelayanan terhadap
pasien, karena apabila seorang pasien lupa membawa kartu berobat maka dengan
system komputerisasi akan membantu dalam pencarian data pasien yang diperlukan
dengan cepat. Karena identitas pasien ini merupakan sumber data yang selamanya
a) Identitas pasien
e) Diagnosis
dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan tanggal perubahan diberkas
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
No.269/Menkes/PER/III/2008, BAB II pasal (3) ayat (2) tentang isi rekam medis untuk
Berkas Rekam Medis pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya
memuat :
a. Identitas pasien;
e. Diagnosis;
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
a. Laporan Operasi;
b. Laporan Anestesi;
c. Riwayat Kehamilan;
d. Catatan/Laporan Persalinan;
e. Identifikasi Bayi;
Berkas rekam medis untuk pasien gawat darurat telah diatur dalam Peraturan
memuat.
a) Identitas pasien
g) Diagnosis
j) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
ii. Kategori kegawatan, nomor pasien bencana masal, Identitas yang menemukan
pasien.
Lembaran Ringkasan Masuk dan Keluar ini sering disebut ringkasan atau
lembaran muka, selalu menjadi lembaran paling depan pada suatu berkas rekam
medis. Lembaran ini berisi informasi tentang informasi tentang identitas pasien,
cara penerimaan melalui cara masuk dikirim oleh serta berisi ringkasan data
medis, serta menyiapkan laporan rumah sakit. Informasi tentang identitas pasien
a. Nama Pasien
c. Tanggal Lahir
d. Pendidikan
e. Jenis Kelamin
f. Agama
g. Alamat
h. Pekerjaan
a. Status perkawinan;
i. Lama dirawat;
q. Keadaan keluar;
Tujuan pokok data anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah untuk memberikan
bahan pelengkap bagi dokter untuk menetapkan diagnosis yang menjadi dasar tindakan
terhadap anamnesis dan pemeriksaan fisik ini mungkin diperlukan berbagai hasil
1) Keluhan utama : pernyataan singkat tentang keadaan dan lamanya gejala yang
laporan yang diucapkan oleh pasien sendiri maupun yang mengantarkan ke dokter.
perkembangan penyakit pasien sejak timbulnya gejala pertama sampai saat ini.
3) Riwayat penyakit yang pernah diderita : satu ringkasan tentang penyakit penyakit,
mungkin terlupakan oleh si pasien atau kelihatannya tidak perlu, ini untuk
4) Auskultasi : mendengar bunyi yang terjadi karena proses fisiologis atau patologis
didalam tubuh.
c. Lembar Grafik
Lembaran grafik memberikan gambaran kepada dokter tentang suhu, nadi, dan
pernafasan seorang pasien. Pengisiannya dilakukan oleh petugas perawat, dimulai saat
pasien mulai dirawat. Dalam lembaran grafik ini juga dicatat data-data tekanan darah,
pemasukan dan pengeluaran cairan, defikasi. Dapat juga diisi informasi tentang
Perintah medis tertulis adalah petunjuk dokter kepada bagian perawatan dan staf
medis /paramedis mengenai semua medisasi dan pengobatan yang diberikan kepada
pasien.
harus mengamati :
1) Semua perintah harus telah ditandatangani oleh pemberi perintah. Perintah yang
diberikan secara lisan atau lewat telepon harus ditandatangani oleh si pemberi
diusahakan agar perintah lisan maupun telepon ini tidak sering terjadi.
2) Perintah keluar harus ditulis sebelum pasien meninggalkan rumah sakit. Jika
perintah keluar belum ditulis, petugas rekam medis harus meneliti apakah ada
Pernyataan ini harus disimpan di dalam rekam medisnya. Dalam hal ini harus ada
catatan dari dokternya yang menyatakan bahwa pasien telah keluar tanpa
persetujuan.
ada di dalam rekam medis. Petugas rekam medis harus berusaha memperolehnya,
dan sebagainya.
e. Catatan Perkembangan
ditulis dan ditandatangani oleh dokter. Catatan pertama dimulai dengan catatan pada
saat pasien masuk, yang seterusnya ditambah selama pasien di dalam perawatan dan
diakhiri pada saat pasien keluar atau meninggal. Catatan pada saat pasien masuk:
mencatat ringkasan keadaan umum pasien pada saat masuk, terutama fakta-fakta
penting yang belum tercatat pada anamnese dan pemeriksaan fisik. Fakta tersebut
mungkin didapat dari keluarga pasien, dokter yang mengirim atau dari rumah sakit lain.
setiap hari, setiap beberapa jam salama fase akutnya seorang pasien, dan seterusnya
sesuai dengan perkembangan pasien itu sendiri. Semua tindakan yang dilakukan
dicatat jam, tanggal dan jenis tindakannya. Semua catatan harus ditandatangani oleh
dokter pemeriksa
f. Catatan Perawat/Bidan
pengamatan mereka terhadap pasien dan pertolongan perawat yang telah mereka
perawat, pengobatan yang diberikan dan reaksi pasien terhadap tindakan tersebut.
Catatan ini berfungsi sebagai alat komunikasi antara sesama perawat, antara perawat
dengan dokter.
1) Mencatat keadaan pasien selama tidak dilihat oleh dokter. Ini adalah catatan hal-hal
yang penting oleh perawat yang memberikan gambaran perspektif yang jelas tentang
perkembangan seorang pasien ditentukan oleh informasi yang dicatat pada lembaran
ini. Dengan bantuan catatan perawat yang ditulis secara seksama, seorang dokter
2) Menghemat waktu bagi dokter dan mencegah timbulnya kekeliruan. Tanpa adanya
catatan tersebut, gambaran pasien dari waktu ke waktu, kepada petugas yang harus
merawat pasien tersebut harus dijelaskan sendiri-sendiri keadaan seorang pasien. Hal
ini tidak saja makan waktu, tetapi juga memungkinkan banyak kesalahan dalam
3) Sebagai bukti pelaksanaan pekerjaan. Sangat perlu sekali setiap perawat harus
mencatat apa-apa tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan perintah dokter,
bukti pertolongan yang diberikan maupun bukti reaksi pasien terhadap pertolongan
tersebut.
Catatan Perawat/Bidan dimulai pada saat pasien masuk ruang perawatan dan
meliputi:
Selama seorang pasien dirawat di rumah sakit, catatan Perawat/Bidan harus memuat
observasi harian seorang pasien, juga rekam medisasi dan pengobatan yang diberikan.
laboratorium maupun rontgen yang dilakukan kepada pasien. Cara meletakkan formulir-
formulir hasil pemeriksaan secara kronologis berdasarkan waktu, dimulai dari bawah,
terus ke atas.
Pasien. Pengecualian bagi resume ini, terutama untuk pasien yang dirawat kurang 48
1) Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medis dengan kualitas yang tinggi serta
sebagai bahan yang berguna bagi dokter yang menerima pasien apabila pasien
pimpinan)
4) Sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas dokter yang mengirim dan
konsultan. Hal ini menjadi semacam insentif bagi semua dokter yang diharuskan
menulis resume.
5) Untuk diberikan tembusannya kepada asisten ahli yang memerlukan catatan tentang
Resume ini harus disingkat dan hanya menjelaskan informasi penting tentang
penyakit, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatannya. Resume ini harus ditulis
1) Mengapa pasien masuk rumah sakit (pertanyaan klinis singkat tentang keluhan utama,
3) Apakah pengobatan medis maupun operasi yang diberikan (termasuk respon pasien,
4) Bagaimana keadaan pasien pada saat keluar (perlu berobat jalan, mampu bergerak
Masuk dan Keluar, dengan maksud memudahkan dokter melihatnya apabila diperlukan.
Resume ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat bagi pasien yang
Secara umum informasi rekam medis bersifat rahasia, namun pada dasarnya terdapat
Dinilai
Penyusutan RM
RM ada nilai guna RM tidak ada nilai guna
RM Rusak Dimusnahkan
RM Tertentu Dilestarikan
AlurRetensidanPemusnahanDokumenRekamMedis
KOMITE TIM REKAM MEDIK
a. Ketua
c. Sekretarisdan
d. Anggota
a. Interen :
Utara
Provinsi
5. RingkasanTugas :
pelayanan Rekam
6. RincianTugas :
rekam medis.
medisuntukmenunjang
legal ;
7. Tanggungjawab :
Ka. Tim Review Rekam Medis wajib melaporkan segala sesuat unya
kepada Direktur
8. Wewenang :
a.Ketua
c. Sekretarisdan
a. Interen:
Konawe Utara
5. Konawe Utara
RingkasanTugas:
2) Membuatundangandandaftarhadirrapat.
8. Wewenang :
9. Tata Kerja
dengan Ketua
a.Ketua
b. Sekretaris dan
c. Anggota.
a. Interen:
5. tKonawe Utara
RingkasanTugas:
MembantuKetuaTimReviewRekamMedisdalamkelancaranpelak
6. RincianTugas:
sanaantugasrekammedisdiBLUD RumahSakitKonawe Utara
8. Wewenang:
MembantupelaksanaankegiatankerjaTimReviewRekamMedis.
B. PEDOMAN KERJA
a. Identitas pasien
penyakit
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
Untuk melakukan review dokumen rekam medis dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu :
pasien pulang, Hal ini yang sering dilakukan karena dapat menganalisis
digunakan (setelah pasien pulang) baik untuk rawat jalan / UGD mapun
a. Analisis Kuantitatif
Analisis Kantiitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi
bagian yang tidak lengkap atau pun belum tepat pengisian nya
lahir pasien.
b. Analisis Kualitatif
diagnose
pengobatan
(pembedahan, anastesi)
bagian yang salah dicoret dan tulisant ersebut masih terbaca serta
a. Tim Review Rekam Medis( dokter, perawat maupun petuga skesehatan yang
b. Mereview dokumen rekam medis gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap
B. STOK
SUSUNAN PENGURUS
TIM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BLUD RS KONAWE UTARA