SURAT KEPUTUSAN
KEPALA RUMAH SAKIT Tk.II UDAYANA DENPASAR
NOMOR : 070/KEP/YANMED/RSAD/VII/2018
TENTANG
KEBIJAKAN PENGORGANISASIAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Tk.II UDAYANA
DENPASAR
Menimbang :
a. Bahwa dalam Upaya melaksanakan optImalisasi fungsi pelayanan rumah
sakit, maka diperlukan Kebijakan Pengorganisasian Rekam Medis yang
bermutu tinggi ;
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan profesionalisme pegawai unit Rekam
Medis perlu Kebijakan Pengorganisasian Rekam Medis ;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir (a)
dan (b), perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk.II
Udayana Denpasar.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
7. Keputusan Dirjen Yanmed Nomor HK. 00.05. 1.400744 Tahun 1996 tentang
Penggunaan ICD 10.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 /MENKES/
PER/ III/ 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran.
MEMUTUSKAN:
Pertama : Kebijakan Pengorganisasian Rekam Medis pada Rumah Sakit Tk.II Udayana
Denpasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Lampiran : Surat Keputusan Karumkit Tk.II Udayana
KESEHATAN DAERAH MILITER IX/UDAYANA Nomor : 070/KEP/YANMED/RSAD/VII/2018
RUMAH SAKIT TK.II UDAYANA Tanggal : 2 Juli 2018
Sejarah Rumah Sakitt Tk.II Udayana dimulai tahun 1950 dengan nama Dinas Kesehatan
Tentara. Berdirinya Rumah Sakit Tk.II Udayana dimulai dengan bangunan yang berada dilokasi
jalan Melati Denpasar yang sekarang menjadi Rumah Dinas Kesehatan IX/Udayana dan kantor
Koramil Kota Denpasar. Dalam perjalanannya, Rumah Sakit Tk.II Udayana mengalami
perkembangan yang begitu pesat baik dilihat dari fisik bangunan, fasilitas dan pelayanan
kesehatan serta sumberdaya manusia yang ada. Dengan bangunan yang dimiliki berupa Poliklinik
Umum, Bangsal Laki-laki dan Wanita. Bangunan di jalan Thamrin Denpasar berupa Bangsal
Bersalin dan Bangsal Anak. Mulai tahun 1964 sampai dengan saat ini pelayanan kesehatan yang
berada di jalan Melati dan jalan Thamrin dipindahkan ke jalan P.B Sudirman No.1 Denpasar
dengan bangunannya yang terdiri dari :
1. Gedung utama lantai satu tempat pelayanan poliklinik rawat jalan
2. Ruangan operator dan informasi
3. Rekam medis
4. Instalasi farmasi umum & instalasi farmasi dinas
5. Kasir rawat jalan & kasir rawat inap
6. IGD
7. Ruang operasi
8. Ruang rawat inap HCU/ruangan terapi intensif, Inap VIP Kartika, Inap Ratna, Inap Sandat,
Inap Anggrek, Inap Dahlia, Inap Bersalin, Ruang NICU
9. Radiologi
10. Laboratorium
11. Gedung PPBP AD
12. Rumah Duka
Sedangkan lantai dua merupakan perkantoran meliputi ruangan kerja Kepala Rumah Sakit, jajaran
dari pembantu, pelayanan dan pelaksana Rumah Sakit Tk.II Udayana. Rumah Sakit Tk.II Udayana
juga melayani pasien BPJS Dinas, BPJS Umum dan Pasien Umum.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, JANJI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
Dilihat dari perkembangan yang begitu pesat dan sumber daya manusia yang memadai Rumah
Sakit Tk.II Udayana memiliki visi, misi, falsafah, nilai dan tujuan rumah sakit sebagai berikut :
1. Visi
"Menjadi Rumah Sakit Kebanggaan Prajurit, PNS, dan Keluarganya serta Masyarakat
Umum di Wilayah Bali."
2. Misi
Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan bermutu dengan
mengutamakan keselamatan dan kepuasan pasien.
Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung mutu pelayanan kesehatan dan
kenyamanan pasien.
Meningkatkan kualitas SDM kesehatan maupun non kesehatan melalui pendidikan dan
pelatihan untuk mencapai good clinical govermance dan good coporate govermance.
3. Motto
Mengutamakan tindakan pelayanan kesehatan dengan mengacu pada protap-protap
pelayanan dengan konsep patient safety dan pelayanan prima dengan sentuhan 3 S :
senyum, sopan, simpati dan 3 A : attitude, action attention.
Mari berkunjung dan berobat ke Rumah Sakit Udayana Denpasar yang melaksanakan
pelayanan prima bagi anda.
4. Falsafah
Visi tanpa aksi, hanya mimpi
Aksi tanpa visi, buang waktu
Visi dengan aksi, bangun perubahan
5. Janji
Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional kepada semua lapisan
masyarakat yang berobat ke Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar
Memberikan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat, nyaman, aman dan terjangkau
sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit dan etika profesi
Pemberian pelayanan kesehatan Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar berdasarkan
Standar Pelayanan Minimal dan berpedoman pada Sistem Manajemen Mutu
Memberikan pelayanan kesehatan terbaik, bermutu bagi masyarakat dengan selalu
mengevaluasi dan menindaklanjuti komplain/kritik/saran sehingga pelayanan kesehatan
Rumah Sakit Tk.II Udayana tetap memuaskan
6. Tujuan
Budaya organisasi yang kondusif dan sense of service
Mewujudkan pelayanan kesehatan prima berbasis kepuasan pelanggan
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar, menuju
persaingan di tingkat nasional
Mengintegrasikan pelayanan dan pendidikan untuk meningkatkan mutu pelayanan
dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
BAB IV
TATA HUBUNGAN KERJA
1. Sistem Penugasan
Penugasan Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Tk.II Udayana menggunakan sistem
koordinasi. Yakni pelaksanaan tugas berdasarkan job dish masing-masing. Setiap anggota
harus mengenal pasien dengan baik, berkomunikasi efektif yang baik pada pasien, anggota
Rekam Medis dan tenaga medis lainnya.
2. Mutasi dan Rotasi
Mutasi dan rotasi dilakukan agar tenaga rekam medis tidak jenuh hanya bertugas pada
satu ruangan saja. Namun disesuaikan dengan keahlian masing-masing.
Mutasi dan rotasi rekam medis dilakukan 2 tahun sekali.
Mutasi dan rotasi kepala ruangan dilakukan 3 tahun sekali, dengan syarat hanya 2
periode menjadi kepala ruangan yang sama.
3. Supervisi Rekam Medis
Supervisi Rekam Medis diambil dari anggota rekam medis diruangan yang dianggap
mampu/senior.
Penunjukan supervisi dilakukan oleh Kepala Urusan Rekam Medis
Dalam melaksanakan tugasnya, supervisi rekam medis membuat laporan kepada
kepala rekam medis
Bila ada hal-hal yang bersifat darurat dan sangat politis supervisi melaporkan kepada
Kepala Urusan Rekam Medis.
BAB V
URAIAN TUGAS UNIT REKAM MEDIS
Uraian Pekerjaan
Kepala Urusan Pelaporan Rekam Medis
Uraian Pekerjaan
Kepala Urusan Pendaftaran Pasien
h. Menyiapkan berkas rekam medis secara cepat, akurat, tertib dan rapi untuk pasien
rawat jalan (IGD dan Poliklinik) yang berstatus pasien baru, pada kegiatan pelayanan di jam
kerja pagi hari (shift pagi).
i. Menyiapkan/mengambilkan berkas rekam medis secara cepat, akurat, rapi dan tertib
untuk pasien IGD, yang berstatus pasien baru maupun pasien lama, pada kegiatan
pelayanan sore dan malam (shift sore dan shift malam) serta di hari libur.
j. Melakukan registrasi pasien yang memerlukan rawat inap berdasarkan atas surat
permintaan opname dari dokter jaga.
k. Melakukan koordinasi dengan petugas ruang rawat inap untuk mengetahui informasi
mengenai ketersediaan kamar/bed (jumlah bed kosong, jumlah bed terisi, mutasi pasien).
l. Menyiapkan berkas rekam medis dan gelang identifikasi sesuai dengan jenis kelamin
untuk pasien yang akan rawat inap.
m. Memandu pasien rawat inap/keluarganya untuk mengisi formulir persetujuan rawat inap
dan formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk melengkapi berkas rekam medis.
n. Memberikan informasi secara baik dan benar mengenai tata tertib, fasilitas dan
prosedur rawat inap di Rumah Sakit Tk.II Udayana, kepada pasien/keluarga pasien yang
akan rawat inap, dan juga kepada pengunjung yang memerlukan.
o. Melakukan registrasi permintaan Visum et Repertum (VER) dan Surat Keterangan
Medis (SKM), kemudian menyampaikannya ke staf VER & SKM untuk pembuatannya.
p. Membantu tugas unit/bidang lainnya demi kelancaran pelayanan rekam medis dan
melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan.
q. Melaporkan permasalahan dan hasil kegiatan dalam bidang tugasnya sebagai bentuk
pertanggungjawaban.
5. Hubungan Kedinasan:
a. Intern Rumah Sakit Tk.II Udayana : Seluruh unit/ruang perawatan
b. Ekstern Rumah Sakit Tk.II Udayana : Instansi yang terkait
6. Pendidikan : minimal D-III di Bidang Rekam Medis & Infokes Pengalaman kerja : minimal
5 tahun di bidang manajemen RM
Uraian Pekerjaan
Kepala Urusan Filling dan Distribusi Rekam Medis
Uraian Pekerjaan
Kepala Urusan Assembling, Koding, dan Indeksing
m. Melaporkan permasalahan dan hasil kegiatan dalam bidang tugasnya sebagai bentuk
pertanggungjawaban.
4. Hubungan Kedinasan:
a. Intern Rumah Sakit Tk.II Udayana : Seluruh unit/ruang perawatan
b. Ekstern Rumah Sakit Tk.II Udayana : Instansi yang terkait
5. Pendidikan : minimal D-III di Bidang Rekam Medis & Infokes Pengalaman kerja : minimal
5 tahun di bidang manajemen RM
BAB VI
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
1. Berdasarkan pedoman pengelolaan rekam medis revisi I 1997, maka standar jumlah tenaga
perekam medis (D3 Rekam Medis) untuk RS tipe C adalah sebanyak 4 orang.
2. Sesuai dengan standart akreditasi, maka semua tenaga rekam medis harus memiliki
sertifikat pelatihan Rekam Medis (sekurang-kurangnya 30 jam) atau 60% lebih dari total
tenaga rekam medis telah memiliki sertifikat pelatihan rekam medis.
3. Berdasarkan perhitungan beban kerja dengan mempertimbangkan :
Ruang lingkup pekerjaan
Pelayanan, meliputi : Pendaftaran, Admisi
Administrasi Rekam Medis : Assembling, Coding, Indexing, Filing, Analising dan
Reporting.
Beban kerja
Pendaftaran
Jumlah pasien perhari (RJ & RI) : 65 pasien
Waktu pendaftaran (respon time) : 10 menit
Kurun waktu : 365
6 Supriyati Staf
7 Suparti SLTA Staf
8 I Wayan Candra SLTA Staf
9 Ni Made DIII Ilmu Staf
Suardiyanthi, Komunikasi
A.Md.Kom
10 Made Sulantari SLTA Staf
11 Aprilia Ayu DIII Rekam Koding Rawat
Setyawati, A.Md Medis Jalan
RMIK
12 I Wayan Agus SLTA Staf
Wirawan
13 Ni Wayan SLTA Staf
Yudiani
14 Ni Made Dwi SLTA Staf
Anjani
15 Putu Novia DII Staf
Verdiana Manajemen
Rumah
Sakit
16 Ns.AA. Ayu Diah S1 Perawat Staf
Purnami, S.Kep
17 Khoyin Irma DIII Staf
Diana, A.Md.Keb Kebidanan
18 Ni Putu Reni S1 Rekam Koding rawat
Mahyuni S.MIK Medis inap
BAB VII
KEGIATAN ORIENTASI
1. Setiap staf baru baik yang baru lulus maupun pindahan dari kesatuan lain (TNI,PNS,TKS)
dan juga mahasiswa yang berkualifikasi di rekam medis wajib mengikuti kegiatan orientasi
rumah sakit khususnya di Unit Rekam Medis
2. Kegiatan orientasi secara klinis diatur oleh bagian Urusan Personalia dan Kepala Urusan
Rekam Medis.
3. Materi khusus rekam medis diberikan oleh staf rekam medis yang berkompeten
berdasarkan etika profesi.
BAB VIII
PERTEMUAN / RAPAT
1. Rapat koordinasi intern antara Kepala Urusan Rekam Medis dengan staf setiap sebulan
sekali pada minggu pertama.
2. Rapat koordinasi antara Komite Medik, Kepala Urusan Rekam Medis, Staf Manajemen
dilakukan setiap sebulan sekali pada minggu kedua.
3. Pertemuan Insidentil dilakukan bila ada hal-hal yang mendesak dan membutuhkan
penanganan khusus dan tidak bisa dittunda.
4. Hasil rapat koordinasi didokumentasikan dalam bentuk UMAN (undangan, materi, absensi
dan notulen).
BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Setiap hari melakukan kegiatan pencatatan setiap kejadian di rekam medis sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan dan dibuat laporan harian.
2. Setiap bulan atau tiga bulan sekali melakukan analisa dan evaluasi yang di laporkan ke Ka
Instalwatnap.
3. Setiap akhir tahun melakukan analisa dan evaluasi secara menyeluruh untuk di tindak
lanjuti sebagai proses pembuatan program di tahun berikutnya’.
BAB X
PENUTUP
Demikian Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis disusun sebagai acuan dalam
pembuatan program kerja dan kegiatan setiap pelayanan di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Tk.II
Udayana. Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar,
merupakan petunjuk pelaksanaan organisasi di rekam medis yang dibuat sendiri oleh rumah sakit
yang mengacu kepada buku pedoman Departemen Kesehatan dan ditetapkan oleh pimpinan
rumah sakit. Evaluasi terhadap Pedoman ini dilakukan karena adanya pengembangan terhadap
sistem baru sehingga petunjuk teknis perlu revisi dimana jangka waktu revisi dilakukan minimal tiga
tahun sekali atau bisa sewaktu-waktu direvisi.