Anda di halaman 1dari 185

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimasa ini yangbertumbuh
dengan pesat dibidang kesehatan menuntut tenaga kesehatan agar lebih
meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien,
karena kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang paling utama bagi setiap
manusia dalam kehidupannya.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih baik
maka diperlukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
kesehatan salah satunya dalam teknologi peralatan medik.
Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) sebagai lembaga pendidikan
kesehatan dibidang teknik elektromedik dituntut untuk menghasilkan tenaga
kesehatan dibidangnya yang mampu bekerja secara professional,sehingga
diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan dan mendukung
tercapainya keberhasilan pembangunan nasional, khususnya dibidang kesehatan.
Pengalaman selama PKL sangat diperlukan bagi mahasiswa/I ATEM
dalam pengenalan lingkungan kerja dan penerapan teori yang dapat di bangku
kuliah dalam hal uji fungsi, perbaikan,pemeliharaan,dan kalibrasi alat medis.
Kegiatan yang dilakukan selama PKL berkisar pada kegiatan yang
berlangsung dirumah sakit dalam membantu kelancaran tugas instalasi
pemeliharaan sarana rumah sakit serta mempelajari pemecahan masalah yang
timbul dalam perbaikan dan pemeliharaan alat medis. Setelah PKL setiap
mahasiswa diwajibkan membuat laporan dengan maksud untuk mengetahui
kemampuan yang didapat dan untuk didokumentasikan demi kepentingan ilmu
pengetahuan.
1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini
adalah:
a) Memperoleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan atau
menginterprestasikan informasi pelajaran yang diperoleh selama mengikuti tugastugas pelajaran peralatan elektromedik lebih luas
b) Memperoleh pengalaman pribadi yang lebih nyata,dramatisdan edukatif
c) Lebih tanggap dengan fenomena- fenomena yang terjadi dirumah sakit
d) Memperoleh informasi baru sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk
mendalami masalah-masalah elektro medic lebih lanjut

e) Memperoleh gambaran dan bahan untuk membuat pembuatan karya tulis


ilmiah
f) Terbina minat dan perhatiannya terhadap lapangan pekerjaan yang harus
dihadapi nantinya.
g) Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi dilapangan
Yang menjadi tujuan dari penulisan laporan praktek kerja lapangan ini adalah
sebagai berikut:
a) Merupakan laporan selama mengikuti PKL dirumah Sakit Haji Medan
b) Lebih memahami apa sebenarnya tujuan PKL itu dan lebih memahami
tujuan dan fungsi dari alat-alat medic.
c) Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan di Kampus ATEM serta
menunjang peningkatan pengetahuan untuk generasi yang akan dating.
d) Mengumpulkan data-data peralatan medic yang ada di Rumah Sakit Haji
Medan khususnya di bidang Laboratorium, Radiologi, Elektro Medik,dan
sarana penunjang lainnya.
e) Dapat memahami serta menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan.
1.3 Pembatasan Masalah
Didalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
maka rumah sakit menggunakan berbagai teknologi peralatan medis untuk
mengoptimalkan
Agar dalam penulisan dan pembahasan laporan ini tidak terjadi kekacauan
serta pelebaran, maka masalah yang dibahas adalah berkenan dengan peralatan
elektromedik sesuai dengan pengetahuan yang penulis peroleh dari pengalaman
dibangku kuliah maupun selama mengikuti PKL.
1.4 Sasaran praktek kerja lapangan
Sasaran yang ingin di capai dengan diadakannya praktek kerja lapangan
adalah:
a. Dapat membantu program kerja IPS-RS pada khususnya dan rumah sakit
pada umumnya.
b. Dapat membantu perbaikan, instalasi baru peralatan elektromedik pada
tempat dimana mahasiswa mengadakan PKL.
1.5 Metode praktek kerja Lapangan
Adapun metode yang penulis gunakan untuk menulis laporan ini adaalah:

1. Study kepustakaan
Mencari referensi dan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan pembahasan masalah.
2. Riset lapangan (Base Line Data)
Melakukan pendataan peralatan yang digunakan dirumah sakit agar lebih
mengenal peralatan elektromedik yang digunakan dirumah sakit tempat
pelaksanaan PKL berlangsung.
3. Perbaikan dan perawatan peralatan elektromedik
Dilakukan untuk mempermudah pendataan dan pembahasan masalah
guna meningkatkan kemampuan tehadap materi pembahasan.
4. Penulis laporan
Hasil study kepustakaan, riset lapangan, serta perbaikan dan perawatan
dituangkan dalam laporan PKL.
1.6 Sistematika penulisan
Laporan ini didasarkan atas hasil Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit
umum Haji dengan tahapan sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN
Mengungkapkan secara singkat latar belakang, tujuan
PKL,sasaran
PKL,pembatasan masalah,metode perumusan
masalah dan sistematika yang digunakan dalam penyusunan
laporan.

BAB II

: SEJARAH RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN


Membahas sejarah Rumah Sakit Umum Haji Medan

BAB III

: A. PENGENALAN FASILITAS DAN PERALATAN MEDIS


Mencakup pendataan (spesifikasi) peralatan yang ada di Rumah
Sakit Umum Haji Medan, baik peralatan medic maupun
penunjang.
B. PERBAIKAN ALAT ( SERVICE)
Membahas tentang perbaikan / penggantian komponen alat medic
serta langkah-langkah perbaikan yang dikerjakan.

BAB IV : PEMBAHASAN ALAT


Membahas alat medik yang didukung dengan teori dasar, prinsip
kerja sampai pada pengaplikasian alat yang diperoleh dari
berbagai sumber sebagai referensi.
BAB V

: PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari laporan.

BAB II
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN

2.1

SEJARAH SINGKAT RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN


Sejak awal tahun 1960-an sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat

Islam di Sumatera Utara, khususnya di kota Medan yang mendambakan sebuah


Rumah Sakit yang bernafaskan Islam. Hal ini disebabkan karena Rumah Sakit
yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwah atau misi islam secara
menyeluruh. Sementara itu beberapa Rumah Sakit yang membawakan misi dari
agama lain sudah lebih dulu ada dikota Medan.
Gagasan mendirikan sebuah Rumah Sakit yang bernafaskan Islam
dicetuskan pula oleh Bapak Gubernur Propinsi Sumatera Utara.
Adalah kebetulan sekali gagasan dan pelaksanaan pembangunan Rumah
Sakit ini sejalan pula dengan niat Pemerintah untuk membangun Rumah Sakit
Umum Haji medan ditempat embrkasi calon jemaah Haji Indonesia.
Oleh sebab itu usulan membangun Rumah Sakit Umum Haji Islam di
Sumatera Utara segera mendapat persetujuan dan dukungan nyata dari Pemerintah
pusat yakni berupa penyaluran bantuan garuda Indonesia. ,Yayasan Amal Bakti
Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan dari pihak pemda Tingkat II seluruh

Sumatra Utara ,Instansi pemerintahan dan swasta .Serta dukungan masyarakat


melalui infaq pegawai negeri beragama islam.
Pada tahun 1991 di Jakarta Presiden Republik Indonesia menandatangani
prasati untuk ke empat Rumah Sakit Haji ,yakni Jakarta,Surabaya,Ujung
Pandang,dan Medan.
Melalui surat keputusan Gubernur KHD tingkat II Propinsi Sumatra
Utara.05/71K,tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit
Haji Medan oleh Mentri Agama Republik Indonesia ( H.MUNAWIR SADZALI)
dan Gubernur KDH Sumatra Utara ( H.RAJA INAL SIREGAR ) padatanggal 1
Maret 1991
Alhamdullah ,pada tanggal 4 Juni 1991 Presiden Soeharto berkrnan
meresmikan Rumah Sakit Haji Medan.
2.2

LOKASI RUMAH SAKIT HAJI UMUM MEDAN


Rumah Sakit Haji Medan terletak di jalan Rumah Sakit Haji Medan

( masuk dari jalan williem iskandar/jl pancing) kecamatan Medan Estate


bersebalahan dengan gedung BAZNAS dan gedung Akademi Pariwisata Medan.
2.3 FALSAFAH,TUJUAN,MISI,MOTO DAN PERAN RUMAH SAKIT
UMUM HAJI MEDAN
FALSAFAH
Rumah Sakit Haji Medan adalah perwujutan dari iman,amal soleh dan
ibadah kepada ALLAH AWT sesuai surat mariam ayat 96: Sesungguhnya orangorang yang beriman dan beramal soleh kelak ALLAH SWT yang maha pemurah
akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih saying
Rumah Sakit Haji Medan mempunyai niat untuk melakukan dakwah islam
melalui penyelenggaraan dan pelayanan kesehatan dan pengelolaan yang islam
sesuai Surat assyuraara Ayat 80: dan apabila aku sakit,maka dialah (ALLAH)
yang akan menyembuhkan.
TUJUAN

Melaksanankan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal


soleh yang iklas,sekaligus sebagai dukungan kongkrit untuk menyukseskan
system kesehatan nasional melalui penyediaan saranan Rumah Sakit yang
memenuhi syarat medis teknik,berkualitas dan mengikuti perkembangan IPTEK
didasarkan pada iman akan kekuasaan Allah SWT pada proses dan hasil
penyembuhan.
Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara Ibadah Haji dib dang
pelayanan kesehatan dalam arti yang seluas-luasnya.
Melaksanakan kaidah-kaidah,kode etik proprsional.sumpah jabatan serta
kedisiplinan tugas.
MISI
Pelayanan kesehatan yang Islami,propesional dan bermutu dengan tetap peduli
pada kaum dhuafa.
Melaksanakan dakwah Islamiah dalam setiap kegiatannya.
Sebagai sarana untuk menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim.
MOTTO
Bekerja sebagai ibadah,ikhlas dalam pelayaan istiqomah dalam pendirian.
PERAN
Menyelenggarakan pelayanan medis
Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis .
Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan .
Menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medis.
Menyelenggarakan pelayanan rujukan.
Menyelenggarakan pelayanan terpadu KB,gizi dan penyuluhan kesehatan
masyarakat.
Menyelenggarakan pelayanan administri dan keuangan Rumah Sakit.
Menyelenggarakan tindakan promotif dan prefentif dalam bidang kesehatan
masyarakat.

Menyelenggarakan pengamatan epidemologi.


Menyediakan material klinik pendidik dalam latihan keperawatan.
Menyediakan data bagi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan.
2.4

STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan keputusan Dinas Kesehatan tentang struktur Rumah Sakit

Haji Medan termasuk Klarifikasi B. Rumah Sakit Pendidikan sebagai berikut :


Rumah sakit Haji Medan dipimpin Oleh seorang Direktur dengan dibantu oleh
tiga wakil direktur yaitu:
1. Wakil direktur dibidang pelayanan medis dan kesehatan.
2. Wakil direktur dibidang penunjang medis dan pendidikan.
3. Wakil direktur dibidang umum dan keuangan.
Wakil direktur dibidang pelayanan medis dan keperawatan
mengkordinasikan
bidang pelayanan dan keperawatan serta enam instansi yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Instalasi Rawat Jalan


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Hemodialisa
Instalasi Bedah Sentral.
Instalasi perawatan Intensif
Wakil direktur bidang penunjang medis dan pendidikan mengkordinasikan

Bidang medis ddan pendidikan serta penelitian dan delapan Instalasi yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Instalasi Radiology.
Instalasi Patologi Klinik.
Instalasi Patologi Anatomi.
Instalasi Farmasi.
Instalasi Gizi.
Instalasi Binatu.
Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit.
Instalasi Rehabilitasi Medis.

Wakil direktur dibidang umum dan keuangan,mengkoordinasikan kegiatan di:

1. Bagian perencanaan dan rekan medis yang meliputi urusan penyusunan


program dan laporan,rekan medis/holkum dan perpustakaan, publikasi dan
pemasaran.
2. Bagaian umum yang meliputi urusan tatau usaha ,kepegawaian,rumah tangga
dan perlengkapan dan keamanan.
3. Bagian penyusunan anggaran dan pembendaraan yang meliputi urusan
penyusunan anggaran dan verifikasi pembendahaan.
4. Bagian kerohanian.
5. Bagian akuntansi keuangan,akutansi manajemen dan mobilisasi dana.
Selain itu direktur didampingi oleh dewan penyantun dan satuan pengawas
intern dan dibantu juga oleh komite medik.
2.5 STRUKTUR RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TERLAMPIR
Tujuan Umum
Untuk mencapai pelayanan Rumah Sakit umum haji Medan secara optimal
dalam sistem pelayanan kesehatan di Rumah sakit umum Haji Medan.
Tujuan Khusus
Tercapainya suatu kelancaran proses kegiatan pemeliharaan sarana
prasarana dan peralatan rumah sakit umum haji medan.
Terciptanya pembinaan yang ada serta pembinaan teknis bagi teknisi
rumah sakit melalui bimbingan bengkel, rujukan teknisi dan pengembangan
keahlian pemeliharaan sarana dan prasarana dan peralatan.
Instalasi pemeliharaan sarana (IPS)
Instalasi pemeliharaan Sarana Rumah Sakit adalah suatu unit fungsional
intuk melaksanakan kegiatan atau usaha untuk menjamin agar fasilitas yang
menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu sarana prasarana dan
peralatan agar selalu dalam keadaan layak pakai. Dalam kegiatan dan
kedudukannya, IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan berada langsung dibawah
serta bertanggung jawab kepada wakil direktur penunjang medik.
Fungsi Kerja IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan

Adalah melakukan :
a) Pemeliharaan perbaiki bangunan, instalasi, listrik, gas, dan peralatan
lainnya.
b) Pelatihan,operator,teknisi,pemeliharaan dan peralatan sarana dan prasarana
lain-lain
Kegiatan IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan
Perencanaan
a) Menyusun rencana kerja dan kegiatan IPS Rumah Sakit harian, mingguan,
bulanan, tahunan.
b) Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian sarana
dan perlengkapan.
c) Menyusun peraturan kelayakan operasional sarana prasarana dan prantara
penunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakait Haji Umum Medan.
Pelaksanaan
Melakukan penilaiana uji fungsi dan uji sarana prasarana dan peralatan
baik yang baru maupun yang lama atau yang sedang diperbaikki.
Melakukan pemeliharaan.
Pola dasar pemeliharan,pencegahan (preventif) ialah pemeliharaan yang
dilakukan pada selang tertentu, dimaksudkan untuk kemungkinan kerusakan atau
bagiannya tidak memenuhi kondisi yang diterima.
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki sebagian atau seluruhnya,termasuk kalibrasi,penggantian bagian
untuk memenuhi kondisi yang dapat diterima.
Pelaksanaan pemeliharaan, pemeliharaan dilaksanakan oleh IPS Rumah
Sakit sepanjang memiliki fasilitas tenaga kerja yang mampu dan peralatan kerja
tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselamatan kerja tersebut.
Struktur Organisasi IPS Rumah Sakit
Struktur organisasi IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan dapat dilihat
pada lampiran-lampiran pada gambar/ lembar akhir.
Sistematika Tugas IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan
a) Surat permintaan perbaikan dari Instalasi (ruangan) ditunjukan ke (IPS)
diketahui oleh kabid / kepala ruangan ditanda tangani oleh kabag penunjang
medik.

b) Setelah surat permintaan perbaikan diterima staf IPS Rumah Sakit akan
melakukan pengecekan kelapangna di instalasi yang meminta perbaikan.
c) Apabila kerusakan tidak memerlukan suku cadang pengganti perbaikan
langsung dilaksanakan di instalasi tersebut. Bila kemungkinan akan dibawa
ke IPS untuk diprbaiki. Setelah selesai SPP akan diisi oleh staf IPS dengan
mengisi kerusakan dan tindakan yang dilakukan dan ditandai oleh staf yang
melakukan perbaikan dan kepala ruangan instalasi tersebut.
d) Apabila kerusakan memerlukan suku cadang pengganti IPS Rumah Sakit
akan mengorder ke penunjang medik dengan mencantumkan data teknisi
dari suku cadang yang rusak dan data dari peralatan tersebut.
e) Selanjutnya penujang medis akan mengorder akan mengorder suku cadang
tersebut kepada bagian pembeli di ketahui oleh wadir penunjang
medik/ADM keuangan dan direktur. Setelah suku cadang diterima baru
dilakukan perbaikan sepenuhnya. Setelah selesai SPP akan diisi oleh staf IPS
dengan mengisi kerusakan dan tindakan yang dilakukan dan dit anda tangani
oleh staf yang melakukan perbaikan dan kepala ruangan instalasi tersebut.
f) Bila kerusakan tidak dapat diperbaiki oleh staf IPS Rumah Sakit Umum Haji
Medan maka pihak IPS akan menghubungi pihak ketiga dengan
sepengetahuan kabag penunjang medik.

BAB III
PENGENALAN DAN FASILITAS PERALATAN MEDIK

3.1
3.1.1

Pengenalan Fasilitas dan Sarana


Sistem Tenaga Listrik

Sistem tenaga listrik di Rumah Sakit Umum Medan bersumber dari PLN
maupun Genset. Dari PLN tenaga listrik sebesar 20 KV pada jaringan distribusi
primer disalurkan melalui fuse cut out dan diturunkan menjadi 220/380 volt oleh
trafo step down 400KVA, 50 Hz.
Pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan juga menyediakan sebuah
generator dengan kapasitas 275 KVA/ 380 volt 50 Hz yang bekerja sebagai
pembangkit listrik cadangan dan siap dioperasikan sewaktu-waktu bila perlu.
Generator ini dioperasikan secara manual dan otomatis dapat difungsikan pada
saat tertentu walaupun aliran daya listrik PLN tidak mengalami pemadaman.
Hal ini dikarenakan pada saat tertentu apabila ada operasi besar yang
memerlukan keamanan penderita yang kondisinya sudah sangat tidak
memungkinkan,maka aliran daya listrik perlu dijaga agar tidak mengalami
gangguan. Apabila tenaga listrik dari PLN mati, oleh AMF (Automatic Main
Failure) yaitu alat untuk menjalankan atau menghentikan mesin generator secara
otomotis, bila sumber daya listrik dari PLN terputus atau tidak normal maka AMF

akan bekerja secara otomatis untuk menghidupkan generator dan AMF akan
mematikan generator bila tegangan dari PLN sudah normal kembali.

Berikut ini adalah data teknis dari Auto Trafo Step Down dan Generator.

Nama Alat
Merk
Power Rating
Frekuensi
Phasa
Tegangan
Nama Alat
Merk
Type
No. Seri
Power Rating
Tegangan
Arus
Putaran
Cos
Frekuensi
Phasa

: Tranformator
: Hyounsung Industries co .Itd
: 500 KVa
: 50 Hz
: 3 (tiga)
: 220 V /380 V
: Generator
: Perkins
: Hc 434 C
: 8 D 274061186471 V
: 275 KVa
: 220 /380 V
: 417,8 A
: 1500 rpm
: 0,8
: 50 Hz
: 3 (tiga)

Prosedur mesin Genset Rumah Sakit Umum Haji Medan .275 KVA
Prosedur
1. Putar selector switch di posisi hand/test.
2. Tekan tombol start 5 detik untuk menjalankan mesin generator apabila
generator belum berjalan (start up) maka dapat diulangi sampai beberapa
kali menekan tombol start jika mesin generator masih juga tidak bekerja
maka perlu dilakukan pemeriksaan.
3. Setelah generator dihidupkan tekan tombol hand on,arus dari generator
akan melewati breaker utama ke beban.
4. Bila sumber daya listrik PLN telah normal kembali tekan tombol hand off,
breaker genset akan off.
5. Tekan tombol stop umtuk menghentikan mesin generator.
Catatan :
Tekan tombol test untuk melakukan check/testing system pada AMP dan mesin
generator dapat bekerja automatis , pada system check/testing tersebut dapat
dilakukan setiap saat tanpa mempengaruhi atau mengganggu aliran listrik dari
PLN yang sedang beroperasi.
Prosedur pengoperasiaan Genset 500KVA
1. Periksa bahan bakar / solar.
2. Periksa no fuse breaker pada penel AC harus pada posisi off.
3. Periksa kekencangan kabel battery dan kepala battery.
4. Periksa emergency/tombol reset tombol off dalam kondisi tertekan(bila
tertekan)putar kea rah kanan 90 derajat maka tombol akan keluar .
5. Periksa kondisi ruang genset bebasnya bung udara panas radiator dan
knalpot.
6. Hidupkan genset dengan menekan tombol auto dan start, waktu
pemanasan tanpa beban sekitar lebih kurang 5menit.
7. Periksa indicator yang ada di modul seperti oil pressure, water temperature
pressure,volt/ampere meter, dan selector frekuensi.
8. Setelah melakukan pemeriksaan dan semua berjalan dengan normal maka
tarik handle fuse breker panel AC pada posisi On untuk connect pada
beban.
Cara mematikan genset.

1. Mematikan / putuskan beban terlebih dahulu fuse breaker AC pada posisi


Off .tunggu 5 menituntuk pendinginan mesin kemudian matikan mesin
dengan menekan tombol stop.
3.1.2 Boiler
Boiler adalah suatu alat yang dipergunakan untuk menghasilkan uap panas
dari proses pembakaran / pemanasan air. Rumah Sakit Umum Haji Medan
menggunakan mesin boiler untuk proses pencucian / pengeringan / penyetrikaan
perlengkapan rumah sakit yang dilaksanakan diinstalasi binatu.

Adapun proses / cara kerja sebagai berikut:


Persiapan Sebelum Dioperasikan :
a. Periksa air dan minyak dimasing-masing tangki, buka valve air dan valve
minyak
b. Periksa air soft water tank dengan hardness indicator test setiap pagi
c. Periksa tegangan listrik, harus 200 V ( 10 %)
Perhatian :
Bila air tidak soft, periksa water softtener dan (bila perlu diperlakukan

regenerasi sesuai prosedur)


Strainer air dan filter minyak harus bersih

Start Up
a. Nyalakan power dan switch pompa air
b. Nyalakan swicth pompa pembakaran sebelum level air mencapai untuk
mengetahui alarm
c. Nyalakan switch pompa air sampai level air tercapai dan pompa air akan
berhenti
d. Nyalakan switch pembakaran dan lampu pembakaran akan menyala bersama
dengan berputarnya pembakaran pertama, dilanjutkan dengan pembakaran
kedua
Blow Down Khusus Secara Total
Blow Down ini dilakukan sebelum boiler digunakan untuk keperluan poduksi
Cara-cara Blow Down :
a. Tutup stem valve pertama

b. Nyalakan switch pembakar sampai tekanan steam di P.G antara 1.5-2.0


Kg/Cm2 kemudian matikan switch pembakaran
c. Buka perlahan- lahan valve blow down dan dilanjutkan blow down sampai 23 kali
d. Setelah blow down selesai, tutup valve blow dan nyalakan switch
pembakaran

Perawatan Alat boiler


a. Air harus di pre treatment misalnya dengan water softener untuk
menghilangkan kadar kapur
b. Water softener harus diregenerasi dengan Natrium ClHorida (NaCl), air
garam untuk menetralisir mesin yang jenuh dengan kapur, bila air
mengandung zat besi, menetralisir harus dengan iron Removal
c. Pergunakan Chemical untuk treatment air boiler agar tidak terjadi pengapuran
d. Blow down sering dilakukan.
3.1.3 Sistem Sentral Gas

Rumah Sakit Umum Haji Medan memiliki instalasi gas medik


yangdigunakan untuk memberikan pelayanan kebutuhan sumber gas Oksigen (02 ),
Nitrousdioksida (N2O) dan Udara Tekan (UDT). Khusus untuk Karbondioksida
(CO2) masih digunakan system tabung. Instalasi ini bertanggung jawab dalam
pendistribusian gas gas tersebut ke unit unit lain yang membutuhkan,
Supply gas medik yang dilayani secara sentral adalah sebagai berikut :
1. IGD, suplay gas yang dilayani berupa Oxigen (O2)

2. ICU / ICCU , suplay gas yang dilayani berupa Oxigen dan udara tekan.
3. Kamar bedah , suplay gas yang dilayani berupa Oxigen dan Nitrosioksida.
(Karbondioksida masih memakai tabung ).
4. RuanganAL-IKHLAS,SHAFA,MARWA,JABALRAHMA,HAEMODALISA
suplay gas yang dilayani berupa Oxigen.
Pendistribusian oksigan, nitrogen dan udara tekan dilakukan secara sentral
untuk unit bedah dan icu. Oksigen juga didistribusikan secara manual dengan
menggunakan tabung yang diantar ke unit unit yang membutuhkan.
Rumah Sakit Umum Haji Medan bekerjasama dengan PT. Aneka Gas dan
PT. MSG untuk menyediakan gas gas tersebut di atas.
3.1.4

Suplay Air Bersih

Distribusi air di Rumah Sakit Umum Haji Medan bersumber dari PDAM
Air yang berasal dari PDAM dialirkan ke tangki bawah tanah (reservoir) yang
berukuran 10x 10 m dengan kedalaman 1,75 meter. Air yang ada di dalam
reservoir dialirkan ke tangki tower dengan ketinggian sekitar 25 meter
menggunakan pompa air. Kemudian disupplay ke seluruh ruangan rumah sakit.
Berikut ini data spesifikasi pompa air yang digunakan :
Nama Alat
: Ebara Pump
No
: P 31896- 22
Model
: 65 x 50 FS HA
Merek
: Ebara
Made in
: Japan
Sedangkan motor penggerak pompa yang digunakan sebagai berikut :
Nama Alat
: Indication Motor
Kode
: AEEB KB
Frekuensi
: 50 HZ
Arus
: 10,5 A
Putaran
: 2900 Rpm
Berat
: 60Kg
Tegangan
: 30 volt
Pompa air dioperasikan dengan dua cara yaitu secara manual dan otomatis.

3.2.

Pendataan Alat Rumah Sakit Umum Haji Medan

3.2.1. Peralatan Elektromedik


1. AUTOCLAVE

Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan
Kondisi alat

Fungsi alat

: Autoclave
: Hirayama Manufacturing Corporation
: HL 42ADY
: 920195438
: Ibnu sina
: Baik

: Untuk mensterilkan laken dan instrumen yang dibutuhkan


pada saat operasi.

Prinsip kerja : Alat akan bekerja setelah mendapatkan tegangan sebesar 220V
ke power supply, power akan mensuply tegangan ke element
110V, heater akan bekerja sesuai dengan timer yang diset dan suhu
yang diatur sesuai yang diinginkan. Setelah timer selesai bekerja,

maka lampu indicator menyala menandakan bahwa proses


pensterilisasian telah selesai.
Pengoperasian :
Hubungkan alat pada catu daya
Tekan tombol power untuk menghidupkan
Atur timer sesuai kebutuhan
Setelah pemakaian selesai bersihkan kembali
Kembalikan alat pada posisi semula.

2. BIDE SIDE MONITOR

Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan
Kondisi

: Bp monitor
: Procare 300
: Dinamap Dpc 300 N
: Aaw 040900425 A
:ICU
: Baik

Fungsi alat
: Digunakan untuk memonitori vital sign pasien yang berupa detak
jantung,nadi,tekanan darah,temperature,bentuk pulsa jantung secara terus menerus
Pengoperasian :
Hubungkan alat pada catu daya
Tekan tombol On
Isi data pasien yang tertera pada monitor.

Sambungkan kabel sphygmomanometer dan hubungkan menset pada

lengan pasien.
Hubungkan elektroda (ECG) pada pasien.
Sambungkan bedside monitor ke central monitor.

3. SYRINGE PUMP
Nama alat : syringe pump
Merk alat : Atom medical corp
Type alat
: S-1235
No seri
: 20x0457
Ampere
: 0.07A
Ruangan
: ICU
Kondisi
: baik

Fungsi

:Digunakan untuk membantu memberikan dosis ( obat) yang


berbentuk cairan melalui speed dalam waktu yang ditentukan pada
pasien.

Prinsip Kerja : Melalui system mikro komputer (CPU) control, dimana fungsinya
berhubungan dengan operasi display, buzzer, motor control dan macam-macam
deteksi. Pada keadaan salah pada CPU sirkuit pengamanan dari CPU akan
berkurang mengakibatkan kecepatan motor berhenti dan pada waktu bersamaan
semua visual akan berhenti dan alarm terdengar atau hidup.

Prosedur Pengoperasian :
Nyalakan alat dengan menekan tombol power selama 3 sec
Gerakan high light menggunakan tombol pilihan info sampai keterampilan
jenis syringe pump jika jenis dan ukuran syring tidak sesuai dengan yang

digunakan tekan No/ Clr untuk masuk ke menu pilihan syring.


Setelah jenis dan ukuran syring terpilih (sesuai yang diinginkan) tekan

tombol YES/enter.
Setelah selesai mengatur parameter kemudian pasangkan syring.
Setelah syring terpasang BOLUS dan pendorong akan otomatis pengunji

syring.
Tekan tombol bolus lagi untuk mengeluarkan udara dari saluran.
Tekan start/stop untuk memulai dan mengakhiri infusion.
Untuk mengubah flow rate langsung ketik flow yang diinginkan kemudian

tekan YES/enter.
Untuk melepaskan syring pastikan sudah berhenti atau tekan tombol start
stop kemudian tarik penguncinya ke bawah secara otomatis pendorong akan
melepaskan syring.

4. ELECTROCARDIOGRAHPY (ECG)

Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Made in
Ruangan
Kondisi

: ECG
: Fukuda M.E Cardisuny
: Cardisuny c110
: 20800826
: Japan
: Kardiologi / IGD
: baik

Fungsi
: Untuk menampilkan rekaman sinyal Listrik jantung dalam bentuk
grafik yang ditampilkan melalui monitor atau dicetak pada kertas.

Cara kerja
: Potensial listrik yang berasal dari pulsa jantung direkam
dipermukaan tubuh melalui 2 elektroda kaki 2 tangan dan 6 didada. Hasil berupa
grafik jantung.
Pengoperasian :
Hubungkan alat pada catu daya
Tekan tombol On.
Atur kecepatan print kertas.
Atur besar grafik sesuai dengan mv.
Setelah selesai di set hasil siap di print.
Setelah selesai pemakaian bersihkan alat kembali.

5. ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)


Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan

: ELECTRO SURGERY UNIT ( ESU)


: Olympus
: HMC / BF 1PX 1
: 3124392
: OK / Bedah

DATA SPESIFIKASI
Nama alat
Frekuensi kosumsi
Buatan
Tegangan

: Electrosurgical generator HV 300 A


: 500KHz
: Beijing
: 220 VAC , 50/60 HZ

CARA PENGOPERASIAN ALAT

Persiapkan unit dengan memasang asesories yg diperlukan lalu


sambungkan power kabel kebagian belakang unit kemudian sambungkan
ujung kabel power yg lain kesumber listrik dan tekan tombol utama on /off
( dibelakang unit) ke posisi on kemudian tekan tombol on/off ( panel
depan) keposisi on tunggu beberapa detik sampai selesai unit melakukan

self test.
Tampilan panel (27) akan memperlihatkan nilai impedensi pada plate
kemudian tekan tombol OK untuk konfirmasi. Jika nilai impedensi tidak
sesuai maka lampu OC (28) akan menyala , jika sesuai maka pada display

akan tertulis YES dan plate siap dilekatkan pada patient.


PROGRAM : Pada saat operasional, parameter yang digunakan akan
display di LCD bagian program (26).
Pada saat tidak digunakan, operator dapat mengakses MENU dengan
menekan tombol (enter) melakukan pemilihan program yang tersimpan
dengan tombol (up) atau tombol (down)
..

SAVE .dengan menekan tombol (enter)

dapat menyimpan

maksimum 11 karakter nama. Pemilihan program yg tersimpan


dilakukan dengan tombol (up)

atau (down)

program yang dipilih dengan tombol (enter)

, eksekusi
. Untuk

membatalkan digunakan tombol (Esc)..


PROGRAM. Tekan ( enter)
untuk mengaktifkan program
yg tersimpan,pemilihan dengan menekan tombol (up)
(down)

atau

untuk membatalkan digunakan tombol (Esc)

ERRORS Tekan ( enter)


error dengan menekan tombol (up)

untuk melihat error, melihat list


atau (down)

Untuk membatalkan digunakan tombol (Esc)


.
DELAY CLAMP .Tekan tombol Enter
untuk pengaktifkan dan
pemilihan dengan tombol (up)

atau (down)

penundaan

power ke bipolar forceps tissue .berguna untuk pemilihan secara


otomatis fungsi bipolar coagulation.

Penggunaan monopolar 1, handpiece disambungkan ke outlet cut/coag 1


(30) dan hanya beroperasi dengan menggunakan handpiece sedangkan
monopolar 2 ke outlet cut/ Coac 2 (32) dan dapat beroperasi mengunakan
handpiece maupun foot-switch Dibawah ini ada beberapa pemeliharan
metode cut/coac:
CUT AND COAGULATED CUT (CUT)
Arus ini cocokuntuk memotong tanpa pembekuan ( cut without
coagulation). Pemotongan dapat diset dengan berpariasi jenis
pembekuan. Modulasi dapat di set 100%, 80%, 60%, dan 40%
ENHANCED CUT
Arus listrik berbentuk sinusoidal dengan modulai amplitude dan
dipakai untuk memotong tissue
MIXED CURRENT (BLEND)
Mixed Current (BLEND) cocok untuk endoscopic surgery
SUPERFICIAL COAGULATION (SPEEDY COAG)
Digunakan untuk pembekuan pada permukaan
DEEP COAGULATION (DEEP COAG)
Digunakan untuk pembekuan lapisan dalam dari struktuk sel albumin
SPRAY COAGULATION (SPRAY COAG)

Metode ini ideal untuk permukaan luas dengan sebaran darah (hepatic
reseption ) atau open strum pada heart surgery
SPRAY ARGON COAGULATION (SPRAY ARGON )
Konektor argon dapat dihubungkan melalui panel bagian belakang,
argon diaktifkan dengan handle atau foot-switch. Dapat digunakan
pada operasi terbuka, seperti tidak menggunakan push button pada
handle , karena akan merusaknya.
Untuk menaikan dan menurunkan kekuatan cut/coag dengan menekan
tombol + dan - maka nilai akan terlihat pada display.
Penggunaan Bipolar, handpiece bipolar disambungkan ke outlet bipolar
(34) dan footswitch disambungkan ke outlet footswitch (36) kemudian pilih
metode yang diinginkan

5. INFUSE PUMP

Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Frequency
Ruangan

: Infuse pump
: Braun
: 8712212
: 28675
: 50 60 Hz
: ICU

Fungsi

: Untuk mengatur pemberian cairan infus secara tepat

Cara kerjanya: Dimana motor akan dikendalikan oleh rangkain pengendali


elektronik atau mikrokontroller dan operator akan mengatur laju tetesan cairan
infus yang akan diberikan pada pasien.
Standart Operasional Prosedur infuse pump:
Pasang kabel power ke stop kontak
Tekan tombol power yg terdapat pada kiri bawah
Atur flow rate dengan menekan tombol SET ( lampu RATE mL/h
menyala), besarnya nilai flow rate diatur dengan cara menekan tombol
untuk mengurangi (satuan,puluhan, ratusan). Flow rate digunakan untuk

mengatur keluarnya cairan yang diatur (cc) tiap jamnya.


Atur volume limit dengan menekan tombol SET ( lampu VOL. LIMIT mL
menyala) dalam pengaturannya sama seperti flow rate. Volume rate
digunakan untuk membatasi jumlah keluarnya cairan, jika jumlah yang
keluar sudah sesuai dengan yang diatur maka alat mati dan alarm menyala (

lampu EMPTY menyala).


Tekan tombol PRIME untuk mengeluarkan udara yang ada pada selang

infuse sebelum digunakan ke pasien.


Tekan tombol INFUSE / STANDBY untuk memulai pengimpusan.
Tekan tombol CLEAR untuk mengembalikan nilai cairan yang telah

dikeluarkan menjadi 0 pada layar VOL.INFUSED mL.


Tekan tombol INFUSE/STANDBY jika ingin mengatur kembali pada saat

alat beroperasi.
Tekan tombol QUICKFEED lalu tahan jika ingin mengalirkan cairan infuse

secara cepat tanpa mengatur flow rate, yang keluar sebesar 500mL/h.
Tekan tombol SILENCE jika ingin mematikan suara alarm pada saat terjadi
alarm.

Tekan tombol power switch jika ingin mematikan alat selama 1 detik.

6. PATIENT MONITOR

Nama alat : Patient Monitor

Merk alat
Type alat
Ruangan
No seri

: Mindray
: MEC-1200
: ICU
: CC 63-0085

Fungsi
: Alat monitor keadaan fisiologis pasien dengan 5 parameter yang
diukur yaitu diukur ekg, spo2 ( kadar oksigen dalam darah), tekanan darah,suhu,
denyut jantung.
Prosedur Pengoperasian Patient Monitor OMNI
I.
Menyiapkan dan menyalakan Unit
Pasang semua accessories (cuff, finger sensor, temperature sensor,

lead) dan grounding.


Nyalakan / mematikan alat dengan menekan tombol bundar yang

terdapat pada bagian depan kiri unit (+/-2 detik).


Setelah proses inisialisasi selesai, user bisa mengatur nilai, satuan
dan limit dari accessories yg terpasang.

7. medical x- ray processor


Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan
Fungsi

: medical x- ray processor


: kodax
: 4342
: 117510-0412-2883
: radiologi
: untuk proses pencucian film.

8. MEJA OPERASI
Nama alat
Merk alat
No.seri
Voltage
Frequency
Power input
Ruangan

: Meja operasi
: Medifa
: 15812
: 220 240 V
: 50 60 Hz
: 500 VA
: Ibnu Sina

9. VENTILATOR

Nama alat
: Ventilator
Merk alat
: Siemens
Type alat
: ART-21EX
No seri
: 169507
Ruangan
: ICU
Fungsi
:
Cara pemakaian ventilator :
Pasang selang gas 02 dan udara ke gas setral atau tabung gas.
Masukkan kabel power ke stop kontak
Tekan tombol On/Off untuk menghidupkan dan mematikan alat.
Pilih mode yang akan digunakan (VCV,PCV,SIMV,CPAP)
Atur nilai-nilai yang diperlukan oleh pasien (Tidal Volume, Respiratory,I:O
ratio,dll) tergantung mode yang digunakan dan display yang aktif.
Pasang selang ventilator dari alat ke pasien.
Tekan tombol Respiration mode untuk menjalankan alat
Untuk melakukan pernafasan secara manual tanpa dibantu mode yang diatas
tetapi masih menggunakan alat ventilator ART-21EX maka kita dapat
menekan meanual ventilator. Udara yang keluar dari alat ke pasien sebesar 2
kali lipat yang muncul di monitor.
Jika ingin memberikan O2 ( oksigena) 100% seetiap 2 menit sekali, tekan
tombol 100% Oxygen (2min)
Tekan tombol silent untuk mematikan bunyi alarm

Matikan alat apabila telah telah selesai digunakan,lepaskan kabel power dari
stop kontak.

10. MIKROSKOP
Nama alat
Merk
Type
No. Seri
Ruangan

: Mikroskop
: Olympus
: CH B145 2
: 021787
: Laboratorium

11. X RAY MOBILE


Nama alat
Merk
Type
No. Seri
Output
Ruangan

: X Ray mobile
: Hitachi
: SSM C10B
: SXI 3003102
: 100 kv
: Radiologi

12. GENERAL X RAY


Nama alat
Merk
Type
No. Seri
Voltage
Frequency
Input
Ruangan
Fungsi
fluoroscopy.

: General X Ray
: Hitachi
: Zu L3Tf
: k 018955102
: 150 Kv
: 50 / 60 Hz
: 84 VA
: Radiologi
:Untuk mendiagnosa suatu penyakit dengan proses radoografi dan

13. FETAL DOPPLER


Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan
Kondisi alat

: Doppler
: Donyin
: CHx- 11 c
: 2112c 22045
: Bersalin
: baik

Fungsi alat
: Digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin dalam
kandungan.
Prinsip kerja
: Alat ini mengubah sinyal bio elektro yang kemudian
diteruskan ke Pre-Amp seehingga sinyal tersebut dirubah ke bentuk suara melalui
sebuah speaker.
Pengoperasian :
Hubungkan alat pada catu daya
Tekan tombol On.
Atur volume suara.
Berikan jel pada noodle pada pasien.
Bersihkan alat setelah selesai
14. ULTRASOUND SCANNER (USG)

Nama alat
: Ultrasound scanner (USG)
Merk
: Hitachi
Type
: code E
No seri
: 15753117
Ruangan
: Fitrah
Kondisi
: Baik
Fungsi
:Untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit dengan melihat
bagian tubuh, untuk memeriksa kehamilan/ kandungan.
Prinsip kerja : suatu alat bekerja melalui frekuensi ultrasonic dimana frekuensi
digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh dengan menggunakan
elektoda/nodle yang akan ditampilkan pada layar monitor dan hasil dapat
diprint.
Pengoperasian:
Hubungkan alat pada catu daya
Tekan tombol On
Isi data pasien yang tertera pada data ID di monitor
Tekan tombol kode comment untuk mengisi data lain
Tekan New patic untuk data pasien baru
Tekan power pada colour video priter
Tekan kamera untuk merekam film
Tekan selek dan press untuk memindahkan, menghasilkan gambar

dilayar monitor
Tekan measure pada fuction sesuai kebutuhan pemeriksaan
Tekan kode 1,2,3,4,5,6 sesuai kebutuhan pemeriksaan.

15. NEBULIZER

Nama alat
Merk alat
No seri

: Nebulizer
: ACOMA
: 8789

Ruangan
: ICU
Kondisi alat
: Baik
Fungsi alat
: Digunakan untuk teraphy pasien dengan ganguan
pernafasan yaitu mengubah obat menjadi bentuk gas saat diberikan ke pasien.
Cara pengoperasian Nebulizer
1.
Isi buffer reservoir dengan air, sampai tanda panel level air.
2.
Isi tabung reservoir dengan air
3.
Hubungkan kabel power ke stop kontak PLN
4.
Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan alat (disamping alat)
5.
Tekan Select untuk memilih mode yang digunakan COUNT dan
6.
7.

TIMER
Atur waktu nebulisasi jika memilih mode TIMER
Atur MIST CONTROL dan AIRFLOW sesuai dengan kebutuhan
8. Tekan Start/Stop untuk memulai dan mengakhiri Nebulisasi
9. Buka selang dibelakang alat untuk membuang air pada Buffer reservoir.

16. HEMODIALISA

Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan
Kondisi
Fungsi

: Hemodialisa
: Venous
: Surdial
: XT01005
: Hemodialisa
: Baik
: Untuk melakukan proses hemodialisa ( cuci darah)

Prinsip kerja : Darah dipompakan keluar dari tubuh lalu masuk ke dalam mesin
dialiser (berfungsi sebagai ginjal buatan) untuk membersihkan darah dari zat-zat
racun melalui proses difusi dan ultrfiltrasi, oleh cairan khusus untuk dialysis
(dialisa). Setelah dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh. proses
hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membrane
semipermiabel. Molekul zat terlarut ( sisa metabolisme) dari kompartemen darah
akan berpindah ke dalam kompartemen dialistat setiap saat bila molekul zat
terlarut dapat melewati membrane semi permeable dan demikian sebaliknya.

17. SPYGMOMANOMETER
Nama alat
Merek
No seri
Ruangan
Kondisi
Fungsi

: Spygmomanometer
: Riester
: 050577676
: ICU
: Baik
: Untuk mengukur tekanan darah

18. Warm air

Nama alat

: Hyper Hiportemia

Merk
No seri
Model
Ruangan
Kondisi
Fungsi

:Blanc Etror III CSZ


: 921-1022 1
: 222 B
: ICU
: Baik
: Untuk menetralkan suhu tubuh pasien

19.

ENDOSCOPY

Nama alat

: Endoscopy

Merk
No seri
Power
Frekuensi
Voltage
Ruangan
Kondisi

: Olympus CV-145
: 7635116
: 0,5 A
: 50 -60 Hz
: 220-240 V
: Kardiologi
: Baik

Fungsi

: Untuk pemeriksaan bagian dala tubuh

Prinsip kerja :Merupakan teknik dari pengobatan organ dalam dengan


menggunakan teleskop atau teropong. Teknik ini biasanya
dilakukan untuk pemeriksaan saluran pernafasan, pencernaan
maupun saluran kencing.
Pengoperasin :
Pertama alat dihubungkan ke catu daya
Setelah itu hidupkan tv monitor
Hidupkan amplifier
Hidupkan lampu kamera
Hidupkan printer
Setelah alat selesai digunakan,alat dikembalikan sesuai tempatnya.

20. PORTABLE DEFIBLIRATOR


Nama alat

: Portable defibilator

Merk
Type
No seri
Model
Power
Frekuensi
Tegangan
Ruangan
Kondisi
Fungsi
jantung.

: Nihon Kohden
: Cardio Life
: 22170
: TEL / 7200 K
: 220 VA
: 50 HZ
: 220 Volt
: ICU
: Baik
: Untuk mencegah keadaan gagal jantung pada pasien penyakit

Prinsip kerja
: An ICD (Implantable cardioverter defibilator ) membantu
menghentikan dangerously jantung cepat rhytms di ventricals (jantung lebih
rendah dari kamar). Perangkat digunakan untuk merawat mendadak jantung dan
penangkapan untuk memulihkan biasa heart beat. Pemasukan dari posisi
defibilator melibatkan lead (tipis,insulated kawat) di jantung dan menempatkan
perangkat dibawah kulit, biasanya di daerah bahu. Mengenten posedur yang
biasanya hanya melibatkan local anestetik dan obat penenang dari pda anesthesia
umum. Sebagian besar orang yang cukup cepat pemulihan setelah ICD
mengenten.
Pengoperasian :
Sambungkan alat pada catu daya
Set energy sesuai dengan yang dibutuhkan
Laksanakan pengisian energy dengan menekan carger

Lakukan tindakan defibrilasi


Lakukan pembuangan energy dengan menekan tombol discharger.

21. ELEKTRIC STIMULATOR

Nama alat

:Elektric stimulator

Merk
Nomor Seri
Model
Power
Frekuensi
Tegangan
Ruangan
Kondisi
Fungsi

:Dynatron
:13-0168
:1438
:0,25 A
:50-60 HZ
:220 Volt
:Rehab medic
:Baik
:Untuk merangsang kontraksi otot yang mengalami
kelemahan

22. MICRO-TEMP

Nama alat : micro-temp


Made in : USA
No.seri
: 101-LT-01507
Type
: LT 749
Daya uot put : 850 VA
Frekuensi : 50-60 HZ
Tegangan : 220 Volt
Ruangan : Hijir Ismail
Kondisi : Baik
Fungsi
:Untuk menjaga kesetabilan suhu bayi sesuai yang diinginkan

23. MESIN ANESTHESI

Nama Alat

: Mesin Aneshtesi

Merk
Nomor seri
Model
Frekuensi
Tegangan
Ruanngan
Kondisi

: Heyer
: 0835-0312-0124
: Parithec
: 50-60 HZ
: 220 Volt
: OK 1
: Baik

Fungsi

: Untuk pembiusan umum pada tindakan Operasi

Cara pengoperasikan mesin anesthesi:


Pastikan semua kelengkapan dalam kondisi baik.
Hubungkan masing- masing selang gas sesuai dengan fungsi dan
penggunaannnya O2, N2O, dan AIR. Perhatikan pemasangannya jangan

sampai terbaik.
Hubungkan dengan stop kontak listrik, dan pastikan aliran listrik stabil

220V dan terhubung dengan grounding.


Putar sakelar power ON/OFF yang ada disebelah kanan mesin.
(ON,N2O,AIR).Perhatikan gas supply yang digunakan.
Penggunaan O2&N2O, putar sakelar keposisi keposisi N2O.
Penggunaan O2 & AIR , putar sakelar ke posisi AIR.
Tunggu beberapa saat, mesin akan menampilkan system self test dilayar
monitor.
Monitor akan menampilkan pilihan continue-bypass.

Pilih continue untuk leak test (tes kebocoran ) sebelum penggunaan.


Pilih Bypass untuk langsung ke tampilan standby.
Pilih Continue untuk leak test sangat dianjurkan sebelum penggunaan
mesin ke pasien untuk mengetahui adanya tingkat kebocoron/ kegagalan

fungsi pada mesin.


Child/Adult Arahkan krusor ke posisi Child untuk pemakaian anak dan

Adult untuk pemakaian dewasa pada saat tampilan monitor standby.


Pilih Mode untuk menentukan penggunaan:
STANDBY.IPPV,PCV,SIMV,PS,MANUAL.

Untuk pengaturan alarm,kalibrasi,dan fungsi yang lain tekan Menu pada

sisi kanan monitor.


Matikan mesin apabila tidak digunakan ( matikan mesin dalam posisi
tampilan monitor standby terlebih dahulu) dan cabut aliran listrik dari
sumber listrik untuk memaksimalkan usia mesin.

24.

SUCTION PUMP

Nama Alat

: Suction pump

Merk

: Suck

TYpe
Nomor Seri
Frekuensi
Ruangan
Kondisi
Fungsi
Prinsip kerja

: MS 710
:
: 50-60 HZ
: Poli THT
: Baik
:Untuk menghisap cairan atau lender yang tidak dibutuhkan
dalam tubuh manusia
: Arus masuk ke Trafo masuk ke pompa isap, pompa
menghisap cairan yang terhisap masuk ke tabung. Jika
tabung pertama telah penuh maka akan dibuang ke tabung
kedua.

Pengoperasian :
Hubungkan alat pada catu daya
Tekan tombol On
Usahakan air dalam botol tidak penuh dan filter ( tabung kecil) dalam
keadaan bersih.
Setelah selesai digunakan botol dibersihkan untuk menjaga agar
botolnya tidak rusak dan selangny dibersihkan.

25.

STERILISATOR

Nama Alat

: Sterilisator

Merk
Nomor Seri
Frekuensi
Rating
Daya
Ruangan
Kondisi
Fungsi

: Smic
: 81095
: 50-60 HZ
: 220 Volt
: 3 VA
: kamar bedah
: Baik
:Untuk mensterilkan alat-alat kesehatan dengan system perebusan

Prosedur pemasangan sterilisator


a. Hubungkan power cord ke stop kontak kemudian tekan tombol ON/OFF
ke posisi ON untuk menyalakan alat.
b. Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu tercapai.
c. Setelah suhu tercapai maka proses sterilisasi selesai
d. Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat dengan menekan
tombol ON/OFF ke posisi OFF
Dan lepaskan kabel power cord alat dari Stop kontak.

26. SUCTION THORAX (WSD)


Nama Alat

: Suction Thorax (WSD)

Nomor seri

: 012188569

Frekuensi
Rating
Daya
Ruangan
Kondisi
Fungsi

: 50-6o HZ
: 220 Volt
: 3 VA
: Kamar Bedah
: Baik
: Untuk menghisap cairan yang ada pada paru- paru pasien

27. LAMPU OPERASI


Nama Alat

: Lampu Operasi

Merk
Nomor Seri
Frekuensi
Rating
Ruangan
Kondisi
Fungsi

: Apollon
: 6942
: 50-60 HZ
: 250 Volt
: Kamar Bedah
: Baik
: Untuk
memberikan penerangan pada saat melakukan tindakan (Operasi)

28. INFANT INCUBATOR

Nama Alat

: Infant Incubator

Merk

: Atom

Mode
Nomor seri
Daya
Rating
Frekuensi
Made In
Kondisi
Ruangan
Fungsi

: V-80
: 1110334
: 250 VA
: 220 Volt
: 50-60 HZ
: Japan
: Baik
: Hijir Ismail
: Untuk menjaga agar suhu bayi tetap konstan

29. ECHOCARDIOGRAPHI

Nama alat
Merk
Nomor Seri
Supply
Ruangan
Kondisi
Fungsi

:
:
: 70456WS9
: 220 V
: Radiologi
: Baik
: Echocardiographi merupakan prosedur diagnostik yang
menggunakan gelombang suara ultra untuk mengamati struktur
jantung dan pembuluh darah, serta menilai fungsi jantung.

30. INFANT WARMER


Nma alat
Merk
Type
No seri
Input

: Infant warmer
: Atom
: GrH-100
: 2320805
: 230 v 50/60HZ 700VA

Tegangan

: 220 volt

Ruangan

: Hijir Ismail

Kondisi

: Baik

Fungsi

: alat untuk memberikan pernafasan pada bayi

31. DENTAL UNIT


Nama alat
Merk
Type
No. Seri
Voltage
Ruangan
Fungsi

: Dental unit
: Clesta
: Belmont
: 0485734
: 24 VAC
: Poly Gigi
: Suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan atau
perawatan gigi ( pembersihan karang gigi,pencabutan gigi
dsb)

32. LAMPU SOROT / LAMPU TINDAKAN/ EMERGENCY

Nama

: Lampu sorot / Lampu tindakan / Emergency

Merk
No.seri
Kode Mv
Ruangan

: Apollon
: 6946
: A.0084/2
: ICU

Fungsi

: Untuk membantu penerangan pada saat pemasangan diode,Ekg


pada pasien di ruang ICU.

33. TREADMILL
Nama alat
Merk
Type
No. Seri
Frequency
Voltage
Ruangan

: treadmill
: case series
: CT2100
: SKY 142103515A
: 50 60 Hz , 2,8 A
: 220 240 V
: treadmill

PERBAIKAN ALAT MEDIK


1. SPYGMOMANOMETER
Nama alat
Merek
No seri
Ruangan

: Spygmomanometer
: Riester
: 050577676
: ICU

Kondisi
Fungsi
Analisa

: Baik
: Untuk mengukur tekanan darah
: Air raksa kotor
Air raksa kurang
Adanya kebocoran pada balon tensi dan manshet

Tindakan perbaiakan :
Bongkar tensi meter
Keluarkan air dari tabung skala
Bersihkan air raksa melalui penyaringan dengan menggunakan kain kasa
Bersihkan tabung skala dari karat-karat yang melekat pada tabung
Air raksa dimasukan kembali ke dalam tabung, apabila air raksa kurang
maka air raksa
Ditambah dengan speed hingga mencapai ketitik nol
Apabila balom atau manset pada tensi bocor maka balom atau manset
diganti melalui
Pengambilan barang (spp)
Dilakukangan pemasangan alat kembali dan dilakukan kembali uji alat
tersebut apakah sudah bisa digunakan kembali
Kesimpulan :
Jika pada tabung skala kotor maka air raksa sulit naik dalam menentukan
pengukuran tekanan darah. Pengisian air raksa harus benar-benar di titik nol
agar pengukuran lebih akurat.

2. FETAL DOPLER

Nama alat

: Feteal Doppler

Model

: BT-250

Made

: Korea selatan

Serial number

:BBA950035

Input

: 230VAC , 50-60 HZ

Kerusakan

: Tombol mode tidak berfungsi

Analisa

:Adanya IC Driver yang menghalangi kerusakan

Perbaikan

: penyolderan ulang pada tiap kaki komponen

Penyelesaian : tidak memuaskan karena kerusankan pada IC Driver tidak dapat


dicabut dan tidak memiliki spare pat pengganti
3. INFUSION PUMP

Analisa
: Memahami cara program dan penempatan selang kapiler infuse
dan cara pembukaan unit serta mengetahui bagian mana prinsif kerja serta bagian
dalam dan letak komponen power supplay, baterai, MC dan detector
Pekerjaan mendesain ulang soket-soket serta memeriksa baterai dan hasilnya tidak
memuaskan karena bacteria alat tersebuk sudah kadarluarsa sehingga tidak bisa
bekerja dengan maksimal

4. SUCTION PUMP

Nama Alat

: Suction pump

Merk

: Suck

TYpe

: MS 710

Nomor Seri
Frekuensi
Ruangan
Kondisi

:
: 50-60 HZ
: Poli THT
: Baik

Fungsi

:Untuk menghisap cairan atau lender yang tidak dibutuhkan


dalam tubuh manusia

Pemasalahan/kerusakan : Daya hisap tidak maksimal yaitu 450 mmhg


Analisa
: Pada pompa hisap kekurangan oli
Perlu disservice, suction pump tidak bisa menyedot/ menghisap cairan daya hisap
lemah.
Tindakan perbaikan
:
Dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum melakukan pembokaran
pada ala,apabila alat menyala maka tindakan selanjutnya periksa daya
hisap suction dengan menutup selang hisap dengan jari lalu

perhatikan penunjukan daya hisap pada suction meter.


Kabel power dilepaskan dari sumber untuk mempermudah perbaikan,

buka chasis suction.


Selang yang terhubung dari botol ke filter dan elektro motor dibuka

dan dibersihkan dari kotoran yang melekat pada alat.


Elektro motor di bongkar dan cairan yang ada dalam mesin

dikeluarkan.
Karat-karat yang melekat pada elektro motor dibersihkan dengan

menggunakan kuas dan minyak tanah.


Oli pada tabung vacuum diisi kembali dengan oli yang baru agar

blowe berputar dengan lancer.


Setelah penyervisan dilakukan, maka alat dipasang kembali seperti
sedia kala dan dilakukan kembali pengujian alat sampai meter
menunjukkan 700 mm maka alat dapat difungsikan.

Kesimpulan :
Suction pump tidak dapat menghisap cairan diakibatkan oleh banyaknya
cairan/kotoran yang melekat pada selang. Elektro motor dan pada tabung
vacuum kosong.

5. LAMPU SOROT

Nama

: Lampu sorot

Merk
No.seri
Kode Mv
Ruangan

: Apollon
: 6946
: A.0084/2
: ICU

Fungsi

: Untuk membantu penerangan pada saat pemasangan diode,Ekg pada


pasien di ruang ICU.
Kerusakan: Lampu redup, Ruang penyangga redup, dan service berkala.

Perbaikan

: Lepas baut-baut pada kala lampu


Lepaskan kabel penyambung ke trafo
: Setelah di analisa lampu sudah lemah
Tiang penyangga kurang kunci
Lakukan service berkala.

Kesimpulan

6. AUTOCLAVE
Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan
Fungsi alat

: Autoclave
: Hirayama Manufacturing Corporation
: HL 42ADY
: 920195438
: Ibnu sina

: Untuk mensterilkan laken dan instrumen yang dibutuhkan


pada saat operasi.
Tindakan
: Servise rutin dan uji fungsi
Prosedur kerja :
Isi air maximul 6 liter
Masukan bahan yang akan distelirkan dalam bungkusan kain
Tutup dengan rapat atau kunci
Hidupkan saklar
Katup pembuangan uap ditutup
Tekan tombol power switch, dan atur timer
Atur pengatur tekanan
Ketika sterilisasi selesai, suara bel akan terdengar dan mati secara otomatis
Matikan saklar dan buka katup pembuangan udara
Tunggu sampai pengukur tekanan menunjukkan angka nol sebelum membuka
autoclave.

BAB IV
PEMBAHASAN ALAT

4.1 TENSIMETER ( SPHYGMOMANOMETER)

A. PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA SPHYGMOMANOMETER


Sphygmomanometer atau bisa juga disebut tensimeter. Ada 2 jenis
tensimeter, yaitu tensimeter yang menggunakan air raksa dan tensimeter digital.
Tensimeter air raksa menggunakan air raksa,sedangkan tensimeter digital
menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya.
Bagian bagian komponen sphygmomanometer air raksa adalah:
1. Manset
2. Bola tensi
3. Selang/ tubing
4. Tabung skala
5. Air raksa
Fungsi alat sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun
mengurangi tekanan pada manset dengan system non invasive.

B. PRINSIP KERJA TENSIMETER


Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah (tensimeter) sama dengan UTube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan
tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset
dipasang mengikat mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan
diatas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya
diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom ( tabung manometer)
menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
C. BLOK DIAGRAM TENSIMETER
PASIEN

CUFF

MEASURE UNIT BULB & VALVEI

BULB & VALVEI


Keterangan Blok Diagram:
Pasien
: Objek yang akan diperiksa tekanan darahnya
Cuff
: manset yang berfungsi menahan laju aliran darah
Bulb & valve
: memberi tekanan udara pada cuff dan air raksa
Measure unit
: tempat air raksa dan melihat salit pengukuran tekanan
darah

D. CARA PENGOPERASIAN (SOP)


a. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
b. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
c. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara
kedalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah
lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
d. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
e. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus
diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut
pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengar
denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan
adalah nilai tekanan sistolik.

f. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar
lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada pembuluh
arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi). Sedangkan tekanan diastolik
adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat. Alat ini sangat penting jika adda
diantara keluarga menderita tekanan darah tinggi, maka perlu memiliki alat
pengukur tekanan darah (sphygmomanometer).
Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan tekanan darah pasien
tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan darah secara teratur. Selain alat
ukur tekanan darah secara manual seperti diatas, ada juga sphygmomanometer
digital yang bekerja otomatis. Tekanan darah akan tampil dilayar setelah
sphygmomanometer digital selesai mengukur tekanan darah.
Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur
tekanan darah dengan baik, perlu dilakukan kalibrasi.
Buka tutup tabung air raksa, buka penutup tabung air raksa, keluarkan air

raksa dengan hati-hati ke wadah yang aman.


Lepaskan ,U-Tube, tabung air raksa,selang, bulb, dan manset dari casing

tensimeter.
Bersihkan bagian dalam U-Tube dan tabung air raksa, dari kotoran.
Pasang kembali U-Tube tabung raksa, selang, manset dan bulb, pada casing

tensimeter.
Isi tabung raksa dengan raksa hingga air raksa mencapai tepat di angka 0.
Lakukan kalibrasi dengan phantom.
Pasang phantom pada sambungan selang tensimeter.
Nyalakan phantom, tekan tombol Zero, untuk melakukan zeroing.
Pasang manset pada objek apa saja sebagai pengganti lengan pasien.
Angka pada display harus menunjukkan angka 0 saat zeroring, bila tidak 0,

tambah atau kurangi air raksa hingga zeroing menunjukkan angka 0.


Pompa tensimeter, lihat posisi air raksa pada tensimeter dan samakan dengan

angka yang ditunjukkan phantom.


Air raksa dan phantom harus menunjukkan angka yang sama (toleransi=1)
Bila berbeda,tambah atau kurangi air raksa.
Setelah selesai tutup kembali tabung air raksa.

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan berikut:
Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama
Tabung kaca kotor ( air raksa oksidasi)
Udara atau debu diair raksa
Alasan yang pertama mudah kelihatan. Ada dua saringan dalam setiap
sphygmomanometer air raksa yaitu dilubang tabung kaca dan tendon. Saringan
diatas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan mudah. Ketika air raksa
menyentuh saringan, akan terjadi kelebihan tekanan. Penanganan yang tidak baik
setelah dipakai yaitu membiarkan air raksa ditabung kaca dan tidak kembali ke
tabung air raksa.
Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah suatu
logam berat dan berisi material yang tidak murni. Keadaan ini menyebabkan
dalam waktu yang lama akan mengotori tabung gelas/kaca. Akibat gerakan raksa
saat turun terhambat.
Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara. Ini disebabkan
oleh penanganan yang tidak sesuai dari sphygmomanometer air raksa. Debu dapat
masuk lewat udara. Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci
air raksa kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat
menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa.
Tensimeter bebas air raksa
Mengingat bahwa air raksa merupakan logam bera yang berbahaya, maka
sekarang sudah banyak sphygmomanometer yang tidak menggunakan raksa,
contohnya : UM-101 A & Medical Mercury-Free sphygmomanometer.
Pertimbangan banyak dokter dan perawat yang beralih ke UM-101 A & Medical
Mercury- Free sphygmomanometer adalah :
Akurat, konsisten inovatif desain.
Bebas Mercury : aman untuk pasien, diri sendiri, staf dan lingkungan.
Tidak ada perasaan cemas menggunakan sphygmomanometer.
Mercury-free sphygmomanometer mempunyai cara kerja yang sama
dengan tensimeter air raksa.

4.2 STERILISATOR

A. Pendahuluan
Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam sterilisasi sangat
diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya. Suatu alat atau
bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroba baik
dalam bentuk vegetative maupun spora. Secara umum, sterilisasi merupakan suatu
proses pemusnahan kehidupan khususnya mikrobia dalam suatu wadah ataupun
peralatan kesehatan. Ada tiga cara yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu
penggunaaan panas,penggunaan bahan kimia,dan penyaringan (filtrasi).
Nama Alat

: Sterilisator

Merk

: Smic

Nomor Seri
Frekuensi

: 81095
: 50-60 HZ

Rating
: 220 Volt
Daya
: 3 VA
Ruangan
: kamar bedah
Kondisi
: Baik
Fungsi:Untuk mensterilkan alat-alat kesehatan dengan system perebusan
B. Blog diagram
PLN

SWITCH

HEATER

TIMER
Cara kerja blog diagram :
Mula-mula tegangan dari PLN masuk ke alat, setelah switch di tekan
kearah ON maka arus akan masuk ke timer dan heater. Kemudian atur timer untuk
mengatur berapa lama heater bekerja sesuai yang diinginkan.
C. Prinsip kerja
Sterilisasi basah merupakan suatu proses sterilisasi yang menggunakan
uap air. Uap air tersebut di dapat dari proses pemanasan air, sterilisasi basah
tersebut dapat membunuh jasad renik dan mikroorganisme karena menyebabkan
denaturasi protein, termasuk enzim-enzim di dalam sel. Sterilisator basah bisa
dibedakan menjadi dua macam berdasarkan kegunaan alat tersebut yaitu:
a. Sterilisator basah dengan menggunakan elemen basah.
Sterilisator tipe ini memiliki elemen basah dimana elemen tersebut harus
selalu terkena air,sehingga peletakan komponen elemen tersebut berada didalam
sterilisator. Elemen basah tersebut akan terendam air dan kemudian terjadilah
proses pemanasan air yang akan menghasilkan uap air.
b. Sterilisator basah dengan menggunakan elemen kering.
Sterilisator tipe ini memiliki elemen kering dimana elemen tersebut tidak
boleh terkena air sama sekali, sehingga peletakan komponen elemen tersebut
berada di luar sterilisator (tidak berada dalam satu tempat dengan air). Elemen
kering tersebut akan menghasilkan panas sehingga terjadilah pemanasan air yang
menimbulkan uap air.
Jenis peralatan yang dapat disterilkan:

a. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting,speculum dan


lain-lain.
b. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia, dan
lain-lain.
c. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya kateter, sarung tangan, pipa
penduga lambung,drain dan lain-lain.
d. Peralatn yang terbuat dari ebonite, misalnya kanule rectum, kanule trachea,
dan lain-lain.
e. Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir,piring, dan
lain-lain.
f. Peralatan yang terbuat dari plasti, misalnya selang infuse dan lain-lain.
g. Peralatanyang terbuat dari tenunan, misalnya kain
kasa,tampon,baju,sprei,sarung bantal, dan lain-lain.
Dalam sterilisasi basah, energi listrik dirubah menjadi energy panas
dengan menggunakan filament yang berfungsi memanaskan air sehingga
diperoleh uap air. Semua medium/alat/benda yang ingin disterilkan, dimasukkan
kedalam tempat air yang kemudian akan di panaskan suhu tertentu.
D. Standart operasional pengoperasian (SOP)
e. Hubungkan power cord ke stop kontak kemudian tekan tombol ON/OFF
ke posisi ON untuk menyalakan alat.
f. Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu tercapai.
g. Setelah suhu tercapai maka proses sterilisasi selesai
h. Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat dengan menekan
tombol ON/OFF ke posisi OFF
i. Dan lepaskan kabel power cord alat dari Stop kontak.
E. Spesifikasi
a. Material insulator panas dari glass wool, dari bahan terbaik untuk
b.
c.
d.
e.

menyekat panas secara maksimal, tidak banyak panas yang terbuang.


Pengaturan waktu sterilisasi
Kontrol otomatis suhu temperatur sterilisasi
Auto power CUT-OFF, mati secara otomatis.
Power 220V 6,8.A.

F. Pemeliharaan alat
a. Perlakukan pada elemen tidak boleh sama

Apabila alat menggunakan elemen kering, maka elemennya tidak

boleh terkena air.


Apabila alat menggunakan elemen basah, maka elemennya harus

selalu terendam dalam air.


b. Apabila bodi alat terbuat dari bahan yang bersifat konduktor maka bodi
tidak boleh terkena air, untuk menghindari terjadinya tersengat listrik.
c. Menjaga agar elemen basah tidak berkarat.
d. Grounding alat juga harus diperhatikan apabila terjadi kebocoran arus.
e. Mengganti elemen yang sudah ngefong agar tidak terjadi konsleting.

4.3 INFANT WARMER

Merk
Type
No seri
Input

: Atom
: Infant Warmer
: 2320805
: 230 v 50/60HZ 700VA

A. Pendahuluan
Penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah prematuritas, bayi berat
lahir rendah(BBLR), asfiksian ( ganguan pernafasan)nbayi baru lahir, tetanus
neonatorum, dan ikterus pada bayi baru. Angka kejadian ikterus pada bayi baru
lahir sekitar 60% bayi c bayi cukup bulan 80% bayi kurang bulan.
Penanganan yang tepat pada kasus hiperbilirubinemia mutlak diperlukan
untuk membantu mengurangi angka kematian bayi Indonesia. Cara yang terbukti
efektif saat ini adalah pototerapi dengan menggunakan sinar ultraviolet ( UV)
yang terdapat pada infant care center. Atau sering kita sebut dengan infant
warmer.
Untuk melakukan terapi yang optimal diperlukan peralatan yang bekerja
dengan baik. Sehingga diperlukan seorang ahli elektromedik yang benar-benar
memahami cara kerja dan fungsi infant warmer dengan baik. Sehingga dapat

memastikan bahwa infant warmer dapat bekerja secara optimal dan sesuai
dengan keinginan pengguna.

B. Pengertian dan fungsi alat


Infant Warmer adalah suatu alat kesehatan yang digunakan untuk suatu
tindakan pada bayi yang beresiko tinggi selama perawatan intensif, operasi
bedah, post operasi. Suhu yang digunakan yaitu antara 36,5 370 c (Operational
Instruction Manual). Sinar ultraviolet pada infant care center digunakan sebagai
fototerapi yang akan mengubah bentuk menjadi bilirubin yang larut dalam air
untuk dieksresikan melalui empedu atau urin, ketika bilirubin mengabsorbsi
cahaya maka akan terjadi fotokimia yaitu isomerisasi, terdapat konversi
ireversibel menjadi isomer kimia lainnya bernama lumirubin yang dengan cepat
dibersihkan dari plasma melalui empedu, kemudian diekskresi ke dalam
Deodenum untuk dibuang bersama feses dan urin.
C. Prinsip dasar
Infant berarti bayi dan warmer berararti penghangat. Jadi infant
warmer secara bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini
difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini (premature).
Alat ini hanya sebagai tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh
bayi yang lahir dan mengalami hiportemia. Dengan adanya panas (heater) yang
dihasilkan oleh alat ini, maka bayi yang lahir tidak normal (warna biru pada
tubuhny) dikarenakan suhu tubuh yang kurang akan merasa hangat. Jika suhu
tubuh bayi sudah stabil atau dirasa sudah normal, maka bayi dapat dipindah ke
bed bayi biasa. Komponen utama dari bayi yaitu heater dan control suhu.
Penghangat pada infant warmer menggunakan elemen kering yang diletakkan
diatas bayi yang suhunya dapat diatur sesuai kebutuhan. Radiasi panas yang
mengenai bayi suhunya antara 350 - 370 . Pada kontrol suhu juga terdapat sensor
yang diletakkan pada bed bayi yang berfungsi menyensor suhu tubuh bayi.
Sensor ini juga berfungsi mengontrol kerja heater agar tidak terjadi over heat.
D. HAL-HAL HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGOPERASIAN

1. Jika terjadi kesalahan pemakaian INFANT RADIANT WARMER akan


bisa berakibat fatal pada bayi. WARMER seharusnya dioperasikan oleh
operator yang telah terlatih dengan baik dan mengerti bagaimana cara
menggunakan unit tersebut.
2. Terpaan sinar matahari secara langsung atau sumber panas lain dapat
mengakibatkan panas yang berlebih pada bayi tanpa ada peringatan dari
alarm OVER TEMPERATURE ALARM. JANGAN MENEMPATKAN
unit dibawah sinar matahari secara langsung atau didekat peralatan yang
menghasilkan panas.
3. Jangan menempatkan warmer, pada ruangan yang terdapat gas yang
mudah terbakar.
4. Jangan menempatkan warmer pada ruangan yang terdapat sumber magnet
yang kuat, karena dapat mengakibatkan kesalahan pada alat.
5. Hembusan angin yang kuat dapat mengakibatkan pengukuran suhu yang
tidak tepat dan ini bisa berpengaruh pada suhu pada bayi. Tempatkan unit
pada ruangan yang sirkulasi udaranya kurang dari 0.3m/s.
6. Jangan menggunakan warmer pada ruangan yang masih dalam perbaikan,
hal tersebut bisa mengakibatkan ketidak normalan dari kerja alat.
7. Periksa kondisi bayi secara rutin untuk mengantisipasi agar bayi tidak
jatuh atau ada kesalahan pada saat alat bekerja.
8. Jika mengeluarkan bayi dari warmer, jagalah posisi bayi untuk
menghindarkan bayi dari resiko jatuh.
9. Pada saat pengoperasian, selalu perhatikan jangan menyentuh bagian
apapun dari bayi untuk mencegah hal-hal yang bisa menyakiti bayi.
10. Pada saat menempatkan bayi didalam warmer, pastikan baju atau selimut
tidak terpakai agar suhu tubuh bayi tersebut bisa normal secara
keseluruhan.
11. Ketika posisi warmer dimiringkan, sebagian dari area bayi yang
dihangatkan akan menerima panas yang berbeda, periksalah secara rutin.
12. Untuk keselamatan bayi, jika warmer bekerja pada mode manual, ukur
temperature tubuh bayi secara rutin setiap 15 menit sekali, jika warmer
bekerja pada mode Baby, ukur temperature tubuh bayi secara rutin setiap
30 menit sekali.
13. Jangan menyentuh pemanas yang terdapat pada bagian atas unit

14. Jangan menyentuh apapun pada bagian atas warmer


15. Untuk menghindari unit terbalik atau terjatuh, hendaknya dalam
memindahkan
warmer secara hati-hati
16. Untuk memindahkan unit, hendaknya meminta pertolongan seseorang
untuk
membantu proses pemindahan, dan sebelumnya cabut terlebih dahulu
kabel power yang menempel pada jala-jala listrik.
17. Pada saat unit dioperasikan, hendaknya roda-roda dikunci untuk
menghindari unit bergerak dengan sendirinya.
E. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM KELISTRIKAN
1.

Penggunaan peralatan tambahan yang tidak sesuai dengan factor


keamanan yang
sesuai dengan standar alat akan mengurangi keamanan dari warmer.
Beberapa point berikut harus sesuai dengan peralatan tambahan yang akan
dipakai bersamaan dengan alat ini:
Peralatan tambahan yang akan dipakai bersama dengan alat ini hendaknya
telah
teruji sesuai dengan standar keamanan berdasarkan standar IEC601-1, dan

2.

disyahkan dengan sertifikat keamanan.


memastikan keamanan dalam segi pentanahan, selalu gunakan kabel
power yang terdiri dari tiga kabel. Jangan menggunakan konektor

3.

sambungan yang tidak ada terminal pentanahannya.


Bahaya terkena sengatan arus listrik aka nada jika cover dari sirkuit
kelistrikan dibuka. Perbaikan hendaknya dilakukan oleh tenaga teknik
yang telah terlatih.

F. PEMERIKSAAN RUTIN

1.

Bersihkan terminal dari kabel power minimal setahun sekali. Hal tersebut
dilakukan jika terlalu banyak debu yang menumpuk akan dapat

2.

mengakibatkan teradinya percikan api.


Sensor temperature hendaknya dilakukan kalibrasi minimal satu tahun
sekali yang dilakukan oleh departemen yang berwenang.

KETERANGAN MENGENAI SIMBOL DEFINISI TEKNIS SKIN


TEMPERATURE SENSOR : sebuah sensor yang dihubungkan dengan warmer
yang berfungsi untuk melakukan pengukuran temperature tubuh bayi.
CONTROL TEMPERATURE : Berfungi untuk mengatur suhu yang diperlukan
PRE-WARM MODE : mode awal yang digunakan untuk memanaskan matras dan
menyesuaikan suhu pada unit terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
memanaskan bayi.
MANUAL MODE : mode operasi yang dimana panas yang dihasikan ole
pemanas dalam kondisi maksimal, sehingga dalam pemakaiannya harus selalu
dipantau oleh operator/perawat.
BABY MODE : mode operasi yang dimana panas yang dihasilkan dapat secara
otomatis diatur oleh alat tersebut sesuai dengan kondisi bayi, dan temperature
maksimal yang diperbolehkan diatur oleh operator.
STEADY TEMPERATURE CONDITION : kondisi dimana suhu temperature
sudah mencapai suhu yang stabil sesuai dengan temperature yang telah ditetapkan.
TEMPERATURE ALARM CHECKOUT STATE : Perbedaan temperature antara
temperature setting dengan temperature nyata tidak lebih dari + 0,5C.

APGAR TIMER : fasilitas ini berfungsi sebagai alarm peringatan, terdiri dari 3
periode : 1menit, 5 menit, 10 menit, ini digunakan untuk perawatan pada klinik.
G. BAGIAN 1 PENGENALAN UMUM

Pengenalan
Petunjuk ini berisikan tentang bagaimana cara instalasi, pengoperasian,

membersihkan dari warmer. Kami tidak akan bertanggung jawab pada kesalahan
yang terjadi jika pengoperasian dilakukan tidak berdasarkan pada buku petunjuk
pengoperasian ini.
Operator harus membaca dan mengerti isi dari petunjuk ini.
Petunjuk ini harus selalu disatukan dengan unit.

Penggunaan
Infant radiant warmer berfungsi untuk melengkapi peralatan pada klinik

yang
diperuntukan untuk observasi, examinasi, pembatasan temperatur.
Bagian-bagian unit
Infant radiant warmer terdiri dari heater, kontrol temperatur, rangka utama,
dan lain-lain
Keterangan
Gambar berikut ini menerangkan bagian-bagian dari infant warmer :

Keterangan :
1. PEMANAS : ini adalah bagian utama dari warmer, yang terdiri dari pemanas,
reflective cover
dan lain-lain, bagian ini meradiasikan panas melalui gelombang
elektromagnetik yang
berspektrum inframerah, berat dari bagian tersebut kira-kira 10Kg, dan posisi

heater tersebut dapat dirubah secara horizontal dalam 2 cara. Umur dari heater
ini adalah 2000 jam.
2. IV STAND : Stand ini berfungsi untuk menggantung botol infuse, maksimum
beban yang bisa ditahan 2Kg
3. KONTROL TEMPERATUR : Kontroller ini dilengkapi dengan 3 pilihan
mode : Mode PreWarm, Mode Manual, Mode Baby, selain itu controller ini
juga dilengkapi dengan menu lain yaitu APGAR timer, fungsi waktu, dan
semua fasilitas tersebut digunakan untuk
pengoperasian secara otomatis.
4. TRAY : Digunakan untuk meletakkan objek yang kecil, maksimum beban
yang bisa ditahan 2Kg.
5. MATRAS : Digunakan untuk meletakkan bayi. Matras tersebut dapat
dimiringkan, maksimum beban yang bisa diletakkan pada matras 10 Kg.
Matras ini dilengkapi dengan 4 panel penahan sisi untuk menjaga bayi agar
tidak terjatuh. Ukuran matras : 755mm x490mm
6. STAND : Berfungsi untuk menopang unit warmer.
Ukuran keseluruhan unit : Lebar 575mm x Tinggi 1820mm x Panjang 985mm
Jarak antara matras ke lantai : 890mm
Berat : 46Kg.

SPESIFIKASI

Spesifikasi untuk Warmer dapat dijelaskan pada bagian berikut ini :


Berdasarkan IEC601-1, peralatan ini termasuk dalam Class I, Type BF
Voltase : AC220V-230V, 50Hz
Power maksimum : 600 Watt
Power maksimum heater : 540 Watt
Display power pemanas : 0 sampai 100%, bisa diatur dengan pertambahan 10%
Mode pemanasan : - Mode pre-warm
Mode manual
Mode baby/Skin Mode
Cakupan pengaturan temperatur dalam mode Baby/Skin Mode : 34,5C ~ 37,5C
Cakupan tampilan temperatur dari tubuh bayi : 5C~65C

Perbedaan antara suhu kontrol dan sensor : <0.5C


Akurasi sensor temperatur : <0.3C
Keseragaman temperatur dari matras : <2C
ALARM (Lihat table 3.1)
6 macam model alarm :
- Alarm kegagalan power
- Alarm kegagalan sensor
- Alarm penyimpangan suhu
- Alarm temperatur berlebih
- Alarm setting
- Alarm Checking
TEMPERATUR LINGKUNGAN :
Cakupan pengoperasian : +18C - +30C
Cakupan penyimpanan : -40C - +55C
KELEMBAPAN LINGKUNGAN :
Cakupan pengoperasian : 30%RH 75%RH
Cakupan penyimpanan : <93%RH
TEKANAN ATMOSPHERE :
Tekanan atmosphere pada saat pengiriman dan penyimpanan : 500hPa
1060hPa
Tekanan atmosphere pada saat unit dioperasikan : 700hPa 1060hPa
KECEPATAN ALIRAN UDARA :
Rata-rata pergerakan udara pada lingkungan : <0.3m/s
SPESIFIKASI LAIN :
APGAR Timer : Berbunyi pada menit 1,5 dan menit 10

TOMBOL DIAM/RESET
Jika pada saat dioperasikan alarm tiba-tiba aktif karena sesuatu hal, tekan
tombol tersebut untuk menghilangkan bunyi alarm yang terdengar selama
4 menit, tekan tombol tersebut dua kali untuk membatalkan alarm.

H. BAGIAN 2INSTALASI

UMUM
Bagian ini berisikan prosedur instalasi untuk warmer

PEMBONGKARAN
Secara umum, warmer ini dipacking dalam satu karton. Jika mengeluarkan

warmertersebut
dari karton, sebaiknya dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak bagianbagian dari warmer.

. INSTALASI

Sebaiknya instalasi ini dilakukan oleh dua orang :


Langkah-langkah instalasi :
A. Pasang bagian atas warmer (Rangka atas, Heater, Kontrol temperatur)
1. Pasang terlebih dahulu Plywood kedalam rangka seperti yang ditunjukkan
pada gambar2.1, lalu kencangkan dengan baut M8X16, dan lain-lain.
2. Setelah plywood telah terpasang dengan kencang, lalu pasanglah rangka
bagian atas
lalu kencangkan dengan baut M8X16, dan lain-lain.

B. Pemasangan panel penahan samping matras


Pasang panel pada samping matras seperti ditunjukkan panah pada gambar 2.2

C. Pemasangan Stand IV
Perhatikan gambar 2.3, gambar tersebut memperlihatkan cara pemasangan stand
IV,setelah stand terpasang aturlah tinggi dari stand tersebut, lalu kencengkan
dengan baut pengencang.

D. Pemasangan kabel power


Pasanglah semua kabel power pada semua unit, antara lain kabel power untuk
heater, kabel power untuk lampu pemeriksaan, seperti pada gambar 4.1
Periksa WARMER berdasarkan petunjuk pada bagian 4.4
I. BAGIAN 3PENJELASAN FUNGSI-FUNGSI

PENJELASAN FUNGSI SECARA UMUM

Infant radiant warmer dilengkapi dengan 3 mode kontrol, Mode PreWarm, Mode Manual,Mode Baby. Pada saat unit mulai dioperasikan, mode yang
secara otomatis bekerja adalah mode Pre-warm.
Setting temperatur dan temperatur kulit bayi dapat di tampilkan secara
terpisah dengan display yang berbeda, dan tampilan temperatur kulit bayi
menampilkan temperatur hasil pengukuran pada bayi yang sedang dipanaskan.

PRINSIP PENGATURAN TEMPERATUR WARMER


Lihat gambar 3.1, panas yang dihasilkan dari heater akan dipancarkan

kepermukaan matras lalu mengenai kulit bayi yang berada dibawah heater
tersebut.
Dalam mode manual, panas yang dihasilkan oleh heater adalah tetap dalam
kondisimaksimal, sementara dalam mode Baby, panas yang dihasilkan dalam
mode ini bervariasi tergantung dari suhu yang telah diterima oleh bayi.
CATATAN : Pada saat bayi menerima radiasi panas yang dihasilkan oleh heater,
dalam proses tersebut terdapat beberapa panas yang terbuang melalui penguapan,
hembusan angin dari arah lain, radiasi, konduksi yang bisa menggangu
keseimbangan panas. Semakin banyak panas yang hilang dapat mempengaruhi
keseimbangan dari panas yangditerima oleh bayi, selain itu agar bayi
bisamendapatkan panas yang stabil, sangatlah
penting untuk menggunakan unit ini pada lingkungan yang sirkulasi udaranya
tidaklah terlalu kencang.

INDIKATOR DAN ALARM INFORMASI

PESAN ALARM
Alarm kegagalan

KETERANGAN
Jika suplay power dari listrik mati, maka indikator

power

"Power" alarm dan suara akan


segera aktif
Jika terjadi short-circuit atau open-circuit pada kontrol
temperatur terjadi didalam senseor temperatur, atau
koneksi sensor dengan unit tidak baik, maka alarm
"Sensor" secara audio dan visual akan aktif. Pada saat
yang bersamaan, tampilan setting temperatur akan

Alarm kegagalan
sensor

berkedip dan menampilkan kode E0.1


Jika short-circuit atau open circuit terjadi pada over
temperatur didalam sensor temperatur, maka alarm
"Sensor" secara audio visual akan aktif. Pada saat
bersamaan, tampilan setting temperatur akan berkedip

dan menampilkan kode E0.2

Jika terjadi deviasi pada sensor temperatur melebihi


0.8C, maka alarm "Sensor"
secara audio visual akan aktif. Pada saat bersamaan,
tampilan setting temperatur
akan berkedip dan menampilkan kode E0.3
Pada mode Baby, jika temperatur yang terukur oleh
Alarm OverTemperatur

sensor adalah >38.5C, maka alarm "Over" secara audio


visual akan aktif. Pada saat yang bersamaan, tampilan
setting temperatur akan berkedip dan menampilkan kode
E0.4
Pada saat unit melakukan pemeriksaan kondisi awal

Alarm

temperatur, jika teperatur mengindikasikan temperatur

deviasi

lebih dari 1C (dari nilai setting), Alarm "H/L" secara

tertingg

audio dan viasual akan aktif. Pada saat yang bersamaan,

Alarm

tampilan setting temperatur akan berkedip dan

Deviasi

menampilkan kode E0.5


Pada saat unit melakukan pemeriksaan kondisi awal
Alarm

temperatur, jika teperatur mengindikasikan temperatur

deviasi

kurang dari 1C (dari nilai setting), Alarm "H/L" secara

terendah

audio dan viasual akan aktif. Pada saat yang bersamaan,


tampilan setting temperatur akan berkedip dan
menampilkan kode E0.6
Pada mode Baby, ketika temperatur terukur oleh sensor
temperatur kurang dari 3.5C dari setting temperatur.
Alarm "Set" secara audio dan visual akan aktif setelah 2

Alarm Setting

menit. Dan pada saat yang bersamaan, tampilan


temperatur akan berkedip dan menampilkan kode E0.7

Pada mode Baby, ketika temperatur telah berada pada


kondisi yang stabil, tetapi karena sesuatu hal temperatur
berubah secara drastis dan kondisi tersebut berlangsung
selama lebih dari 3 menit dan alarm "H/L" tidak aktif.
Alarm "Set" secara audio dan visual akan aktif, dan
pada saat yang bersamaan, tampilan temperatur akan
berkedip dan menampilkan kode E0.8
Pada manual mode, alarm "Check" secara audio dan
Checking Alarm

visual akan aktif setiap 15 menit sekali. Pada saat yang


bersamaan, tampilan temperatur akan berkedip dan

Alarm aktif, tetapi

menampilkan kode E0.9


Ini menandakan bahwa terjadi kegagalan internal, pada

tidak ada kode yang

tampilan set temperatur akan muncul huruf H, pada saat

tampil pada display

tersebut segera hentikan pemakaian dan segera hubungi


service center segera

J. BAGIAN 4PENGOPERASIAN

UMUM

Bagian ini berisikan petunjuk pemakaian untuk infant radiant warmer.

KONEKSI POWER SUPPLY DAN KONTROL POWER

Soket power suplay dan saklar utama pada bagain belakang kontrol temperatur
akan
diperlihatkan pada gambar 4.1

KONTROLLER, INDIKATOR

1. Indikator skin temperatur


Menampilkan temperatur dimana sensor ditempatkan
2. Lampu indicator kondisi baterai
Indikator ini menampilkan kondisi kelistrikan, dan cahaya kuning berarti dalam
kondisi charging, sementara itu jika lampu indicator menyala hijau itu berarti
baterai telahterisi penuh. Kontrol temperatur akan memeriksa kondisi dari baterai
pada saat warmer bekerja
3. Indikator Power heater
Menampilkan kondisi output dari heater.
4. Indikator klasifikasi alarm
Jika terdapat alarm aktif, maka ada salah satu indicator tersebut yang akan
berkedip.
5. Indikator waktu

Jika berfungsi sebagai timer APGAR timer satuan yang dipakai adalah detik, jika
berfungsi sebagai timer satuan yang dipakai adalah menit.
6. Tombol timer
TOmbol ini berfungsi untuk mengaktifkan fungsi timer
7. Tombol APGAR
Tombol ini berfungsi untuk mengaktifkan fungsi APGAR timer
8. Lampu indicator mode Pre-warm
Indikator tersebut akan menyala jika unit berada pada mode pre-warm
9. Lampu indicator mode Manual
Indikator tersebut akan menyala jika unit berada pada mode manual
10. Lampu indicator mode Baby
Indikator tersebut akan menyala jika unit berada pada mode Baby
11. Tombol power untuk kontrol suhu
12. Indikator setting temparatur
Jika unit dioperasikan pada mode baby, maka indicator tersebut akan
menampilkan nilai pengaturan temperatur, jika pada mode manual dan mode prewarm maka indicator tersebut akan menampilkan --.-
13. Tombol setting menurun
Dalam kondisi melakukan pengaturan, tekan tombol ini untuk mengurangi nilai
temperature atau rasio output dari heater
14. Lampu indicator Set

Jika lampu tersebut menyala, maka dapat dikatakan unit dalam kondisi sedang
dalam pengaturan temperatur, kita bisa mengoperasikan semua tombol yang ada,
jika lampu indicator mati, maka unit sudah dalam kondisi siap untuk beroperasi,
semua tombol akan tidak berfungsi.
15. Tombol set
Tombol ini juga bisa dibilang tombol kunci. Tekan tombol ini untuk mengaktifkan
semua tombol fungsi dan dalam waktu yang bersamaan ketika tombol tersebut
ditekan maka kita bisa melakukan pengaturan temperatur yang diperlukan atau
melakukan pengaturan yang diperlukan.
16. Tombol setting naik
Dalam kondisi pengaturan, tekan tombol ini untuk menambahkan nilai temperatur
atau rasio output heater
17. Tombol kalibrasi
Tombol ini hanya diperuntukkan bagi tenaga teknis yang telah terlatih untuk
melakukan kalibrasi pada sensor suhu, bagi yang bukan tenaga terlatih tidak
diperbolehkan untuk menggunakan tombol ini.
18. Tombol diam/reset
Jika terjadi alarm, tekan sekali tombol ini untuk menghilangkan suara alarm yang
terjadi, lalu tekan lagi tombol tersebut untuk membatalkan alarm yang terjadi.
19. Indicator alarm
Lampu indicator ini akan berkedip jika terjadi alarm pada unit ini
20. Tombol pemilihan mode
Pada saat melakukan pengaturan atau tombol set ditekan, pakailah tombol ini
untuk melakukan pemilihan mode yang diperlukan

21. Soket sensor temperatur

PROSEDUR PEMERIKSAAN SEBELUM PENGOPERASIAN

PEMERIKSAAN INTEGRITAS DARI WARMER


Pastikan unit telah dibersihkan dan steril
Pastikan panel telah terkunci dan terpasang dengan kuat
Pastikan panel tidak retak dan tidak berujung tajam
Pastikan pengaturan kemiringan dari matras bisa diatur
Pastikan aksesoris yang diperlukan telah tersedia
Pastikan system kelistrikan dalam kondisi yang aman
Pastikan roda telah terkunci

PEERIKSAAN KONTROL TEMPERATUR

A. START-UP PENGONTROL
Ketika tombol power utama dan kontrol temperatur di ON kan, maka akan
terdengar suara
Beep. Semua indicator akan hidup, pada saat ini, unit akan melakukan test
secara otomatis selama 5 detik, lalu, indicator setting temperatur akan tampil (--,-)
dalam hal ini menunggu untuk langsung dilakukan pengaturan.
B. PEMERIKSAAN ALARM KEGAGALAN POWER
Untuk mengetahui apakah alarm kegagalan power bekerja dengan baik
dapat dilakukan seperti sebagai berikut, lepaskanlah kabel power dari jala-jala
listrik, pada saat kabel power terlepas maka dengan segera indicator alarm
Power akan menyala dan terdengar suara
yang keras.
Prosedur ini hanya ditujukan untuk mengetahui apakah alarm tersebut
bekerja dengan
baik, setelah alarm aktif, pasang kembali kabel power pada jala-jala listrik maka

dengan
segera alarm akan mati.
C. PEMERIKSAAN TIMER APGAR
Jika kontrol temperatur telah bekerja pada kondisi normal, tekan tombol
APGAR, maka
pada display timer akan menghitung dari 0, jika pada display telah menunjukkan
angka 50
~1, 450~5, 950~10, maka akan terdengar suara dari buzzer, pada saat yang
bersamaan
juga display timer akan berkedip.
D. PEMERIKSAAN FUNGSI WAKTU
Pada saat kondisi normal, tekan tombol timer, maka pada display timer
akan menunjukkan waktu sebenarnya, tetapi jika waktu yang ditunjukkan tidak
sesuai, anda bisa mengatur waktunya dengan cara sebagai berikut :
Untuk melakukan pengaturan waktu, pada awal kita matikan terlebih dahulu
kontrol suhu,tekan dan tahan tombol timer lalu hidupkan kontrol suhu lalu biarkan
selama 3 detik, setelah itu lepaskan tombol timer jika pada display
telahmenunjukkan setting telah siap dilakukan.
Pada saat tersebut, pada indicator setting temperatur menampilkan kode setting,
indicator skin temperatur menampilkan nilai yang berkaitan ( seperti kode setting,
item yang disetting, dan range setting, untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat
pada table berikut, pada indicator timer akan menampilkan P002 (ini menandakan
bahwa unit telah dalam kondisi pengaturan siap dilakukan). Untuk melakukan
pengaturan atau pemilihan setting dapat dilakukan dengan menekan tombol
APGAR dan tekan tombol UP dan DOWN untuk
melakukan pemilihan pengaturan yang hendak dilakukan. Setelah selesai
melakukan pengaturan tekan tombol set/kunci untuk menyimpan hasil pengaturan

tersebut, atau anda dapat menggunakan tombol silent/reset untuk menyimpan dan
keluar dari mode pengaturan tersebut.
KODE
001
002
003
004
005
006
007
008

SETTING ITEM YANG


DISETING
2 angka awal tahun
2 angka terakhir tahun
Bulan
Tanggal
Hari
Jam
Menit
Detik

SETTING RANGE
19 - 20
00 - 99
01 - 12
01-31
01 07 (01 berarti minggu)
00 23 (24 jam)
00 59
1 - 59

E. PEMERIKSAAN ALARM KEGAGALAN SENSOR


Dalam mode Baby, cabut sensor skin dari kontrol temperatur, pada saat
tersebut alarm kegagalan sensor akan segera aktif, dan pada tampilan setting
temperatur akan menampilkan kode E0.1

F. PEMERIKSAAN ALARM OVER TEMPERATUR


Pada mode Baby, letakkan sensor pada segelas air dengan suhu
39.5C+0,5C, beberapa saat maka alarm over temperatur akan segera aktif. Dan
pada tampilan setting temperatur akan menampilkan kode E0.9
4.4.3 PEMERIKSAAN FUNGSI LAIN
A. PERIKSA KEMIRINGAN BED

B. PEMERIKSAAN FUNGSI PENGATURAN SUDUT DARI KEPALA


HEATER

Tarik, handle untuk melepaskan kunci, lalu anda dapat merubah sudut dari kepala
heater
C. PEMERIKSAAN LAMPU PERIKSA

Hidupkan lampu periksa yang terdapat pada bagian atas dan pastikan lampu
menyala
dengan baik
D. PEMERIKSAAN PANEL
Tarik dan tekan panel samping untuk penahan bayi, pastikan tidak ada bagian
yang pecah
E. PEMERIKSAAN IV STAND
Periksa IV stand apakah sudah dikencangkan

PROSEDUR PENGOPERASIAN SECARA UMUM

PERSIAPAN SEBELUM PENGOPERASIAN

Pasang kabel power dan sensor temperatur secara benar

Panaskan terlebih dahulu warmer dengan menggunakan mode Pre-Warm,


setelah
temperatur pada matras stabil, letakkan bayi pada matras, pada saat diletakkan di
dalam warmer sebaiknya bayi tidak diberi selimut agar suhu yang diterima oleh
tubuh bayi bias diterima secara merata. Pada masa pemanasan ini hendaknya
dilakukan selama 30 menit.
PENGOPERASIAN

MODE MANUAL
Didalam mode manual, warmer ini mengeluarkan panas yang maksimal

dan tidak bisadilakukan pengaturan maksimal panas yang dihasilkan. Mode ini

hanya dilakukan untuk model perawatan yang singkat saja, dan juga untuk
melakukan tindakan darurat.
MODE BABY
Mode baby adalah suatu mode yang berfungsi secara otomatis untuk
mengatur temperature yang bisa diberikan kepada bayi dengan pengaturan
temperatur yang telah dilakukan oleh operator. Mode ini digunakan untuk
menstabilkan suhu tubuh bayi secara stabil.
MEMASANG SENSOR TEMPERATUR PADA PASIEN
Pada mode Baby, pastikan sensor temperatur terpasang dengan baik pada
kulit bayi. Pasang sensor pada posisi yang benar, tetapi sebelu sensor dipasang
bersihkan terlebih dahulu kulit bayi yang akan dipasang sensor temperatur dengan
menggunakan alcohol untuk menghilangkan kotoran yang bisa menggangu sensor
dalam memantau temperature kulit bayi yang akan di hangatkan. Kemudian agar
posisi sensor tetap dan tidak berubahrubah gunakan plaster untuk merekatkan
sensor tersebut kepada kulit bayi, untuk posisi
yang tepat dimana peletakan sensor yang baik, hendaknya konsultasikan pada
dokter.

H. Prinsip kerja alat


System control suhu pada infant warmer HKN-9010 ada 3 macam, yaitu
pre-warm mode, manual control, dan skin mode. Pada saat alat ini di tekan
tombol STRAT maka secara otomatis alat akan masuk pada pemilihan mode prewarm. Pada mode pre-warm ini output panas heater (heating radio) telah
disetting sebesar 25% sampai operator melakukan setting suhu dengan mode lain
sesuai kebutuhan.
Untuk pemilihan mode manual control, operator dapat mengatur suhu
sesuai dengan kebutuhan dengan menaikkan atau menurunkan heating ratio.
Sedangkan apabila operator memilih skin mode, maka secara otomatis alat akan

setting timer ditampilkan pada display. Untuk menaikkan atau menurunkan suhu
dan pengaturan timer dipakai tombol up dan down.
I.

Blog diagram
MIKRO
ATMega 16
PENGATURAN
(push button)
LCD
SENSOR SUHU

BUZZ
ER
F.

OUTPUT ALARM
DRIVER
HEATER

cara kerja blog diagram:

HEATER
220V
TEGANGA
N AC

Catu daya pada rangkaian ini menggunakan IC 7805 yang akan


menghasilkan tegangan 5volt dan akan memberi tegangan kerangkaian control
yaitu mikrokontroler untuk mengatur suhu yang diinginkan rangkaian dapat
diberikan melalui rangkaian pengaturan atau push button sesuai dengan apa yang
akan di atur pengguna.sedangkan untuyk mengetahui suhu yang brada pada
chamber dapat dilihat pada tampilan LCD dimana tampilan tersebut merupakan
hasil dari sensor pada alat ini yang ditempatkan pada chamber. Sedangkan untuk
buzzer pada modul ini berbunyi untuk menandai terjadinya kesalahan dan
menandai suhu yang berada pada chamber.
Sedangkan untuk rangkaian driver pada alat ini berfungsi untuk memutus
kerja heater dan menghidupkan kerja heater lagi secara otomatis sesuai dengan
program pada mikrokontroler.heater mendapat suplay tegangan 220VaC

G. Gambar skema rangkaian

h. Prinsip kerja rangkain infant warmer


Jika rangkaian control mendapat tegangan +5VDC dari catu daya sehingga
rangkaian sudah ON, dengan program yang di berikan, mikrokontroler akan
bekerja sesuai dengan instruksi instruksi yang ada di dalam program . kemudian
mikrokontroler mengirimkan data ke LCD dan akan menampilkan tulisan
tampilan suhu chamber dan setingan . setelah itu push button aktif, dalam hal ini
pengguna dapat mengatur suhu dengan menekan tombol SETTING Setelah muncul
tampilan angka settingan suhu,maka akan nada pilihan untuk pengaturan settingan
suhu UP dan DOWN setelah settingan yang di kehendaki sudah ditentukan maka
tekan tombol ENTER maka cara otomatis suhu yang sudah di setting akan
tersimpan sendiri.
Pada saat PortD Pin5 mendapat tegangan dari mikrokontroler, sehingga
transistor akan bekerja kemudian tegangan akan dilanjutkan ke relay supaya relay
bekerja sehingga heater juga bekerja dan menghasilkan panas. Kemudian sensor
akan menbaca suhu yang ada pada chamber.apabila suhu yang dihasilkan oleh
heater melebihi batas settingan yang sudah diatur maka secara otomatis relay akan

memutus tegangan yang masuk keheater. Apabila pada chamber berada pada batas
minimal settingan maka buzzer akan berbunyi dan apabila suhu pada chamber
berada pada batas maksimal seetingan buzzer juga akan berbunyi.

Standart operasional pengoperasian


1. Terlebih dahulu hubungkan O2 dengan udara tekan ke tabung.
2. Lalu hubungkan power cord (kabel power) ke listrik.
3. Tekan power switch ON untuk menyalakan kemudian tekan gambar anak
untuk mengatur suhu temp. Setelah kedap-kedip maka temp yang kita
inginkan bisa diatur melalui tombol menaikan atau menurunkan
4. Setelah di atur temp nya maka tekan tombol heating untuk memanaskan
5.
a.
b.
c.
d.
e.

area tempat bayi ,pastikan pilih derajat celcius dan derajat faranhein
Untuk mengunakan neo PAP.
Hubungkan udara tekan dan oksigen ke tabung
Pastikan tidak ada yang bocor
Atur tekanan yang diinginkan ex,berapa liter/menit
Lalu hubungkan selang ke porn neo pap
Lalu pilih pip nya untuk mengatur pressure yang kita inginkan terhadap

bayi
f. Hubungkan selang /anula dari oksigen ke bayi untuk kebutuhan O2 pada
bayi
g. Pilih tekanan vacuum untuk menggunakan suction pump

Pemeliharaan
1.
2.
3.
4.
5.

Periksa dan bersihkan bagian bagian alat.


Periksa kondisi lampu element lampu indicator
Periksa fungsi indicator alarm dan timer
Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor

Trouble shooting
1. Sensor tidak berfungsi
2.
Heater tidak panas meski indicator lampu menyala
3. Alarm tidak berbunyi meski suhu sudah mencapai maksimal.

4.4 SUCTION PUMP


A. Pendahuluan
Suction pump sangat dibutuhkan diberbagai instalasi rumah sakit atau
hampir di seluruh ruangan rumah sakit karena peranan alat ini sangat penting
digunakan untuk memeriksa menghisap cairan yang tidk dibutuhkan pada tubuh
manusia sehingga setiap rumah sakit diharuskan menyediakan alat ini. Karena
peranannya yang sangat sering digunakan sesuai dengan fungsinya maka
dibutuhkan pula perawatan dan perhatian khusus. Karena dibutuhkan perawatan
maka dibutuhkan pula personal yang ahli dan teliti serta mengikuti prosedur
dalam buku panduan alat tersebut.
Untuk itu dalam pembahasan alat penulis membahas alat suction pump
sesuai dengan kemampuan referensi atau sumber-sumber yang ada melalui
pembahasan suction pump diharapkan berguna bagi kehidupan manusia dibidang
medis.
B. Teori Dasar
Suction pump adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menghisap
cairan yang tidak berguna atau partikel cair pada tubuh manusia kesebuah wadah
pengumpul. Hampir semua ruang operasi pada Rumah Sakit menggunakan

Suction pump, maka alat tersebut harus mempunyai keakuratan yang tinggi.
Kenyataan sekarang ini ini pada saat melakukan operasi bedah, daya hisap
Suction pump ini sering tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga bisa jadi
salah satu penghambat, dalam proses operasi. Oleh karena itu kalibrasi terhadap
Suction pump sangat diperlukan supaya hasil keluaran dari alat tersebut
mempunyai keakurasian yang baik. Untuk mengetahui kelayakan Suction Pump,
dapat dilakukan dengan menganalisa hasil kalibrasi yang dilakukan oleh internal
maupun eksternal (legal) dilakukan oleh (BPFK). Dari perhitungan diharapkan
rumah sakit menggunakan Suction pump yang mempunyai resolusi alat yang lebih
kecil.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nama lain dari Suction pump adalah:


Vacum regulator
Suction controllers
Slym zuiger
Alat hisap
Komponn alat :
Motor
Botol penampung cairan
Selang
Suction regulator
Manometer
Over Flow Protection/ pelampung (
Foot swich

Suction pump mempunyai prinsip kerja yang sama dengan gas yang
pemampatannya dapat diatur , suatu diapragma yang dihubungkan dengan control
valve secara terus-menerus bergerak melakukan pengisapan. Spring bekerja
memantulkan diapragma yang mengontrol tekanan di mana diapragma akan
membuka atau menutup katup kendali.ruang hampa
Tingkat pengaturan pengisapan tergantung pada aplikasi nya, adalah sebagai
berikut:

Thoracic suction (pengisapan yang berkenaan dengan dada) 0 s/d 45


mmHg

low-volume Gastric Suction (berhubungan dengan lambung ) 0 s/d 150


mm Hg

Surgical Tracheal ( berhubungan dg pembedahan tracheal) dan (Uterine


Suction ) pengisapan berkenaan kandungan, 0 untuk > 300 mm Hg.

Daya Hisap maksimum system sentral adalah > 400 mm Hg

Blog diagram

Cara kerja blog diagram


MOTOR
Adalah suatu alat yang menghasilkan putaran yang dihubungkan dengan
kontruksi suction pump.
Keterangan:
1) Motor listrik
2) Piston
3) KIep hisap dan kiep buang
4) Kepala Pompa
Prinsip kerja:
Bila motor bekeja poros piston yang dikopel dengan rotor motor akan
bergerak, sehingga piston akan turun-naik secara kontinyu. Apabila piston
naik klep hisap akan menutup sehingga udara akan dibuang melalui klep
buang, jika piston turun klep buang akan menutup dan klep hisap akan
membuka maka udara akan disedot melalui klep hisap kemudian apabila

piston naik kembali klep hisap rrenutup maka udara akan dikeluarkan melalui
klep buang.
b. Jenis pompa hisap dengan sistem rotary/sirip.
Jenis pompa ini rnempunyai rotor yang dipasang secara eksentrik di dalam
rumah yang berbentuk silinder. Pada rotor terdapat beberapa parit dalam arah
aksial dirnana dipasang sudu (sirip).

Cara kerja dapat dilihat pada gambar berikut ini

Gambar: Konstruksi pompa hisap type Rotary/Sirip


Pada gambar kelihatan sebuah pompa dengan empat sudu (sirip). Ruangan antara
rotor dan rumah dibagi-bagi oleh sudu. Jika rotor berputar, volume ruangan yang

dibatasi oleh dua sudu mula-mula membesar, sehingga udara akan terhisap
melalui lobang hisap, kernudian mengecil lagi sehingga udara akan
dikompresikan dan dikeluarkan melalui lobang keluar. Penempatan lobang keluar
akan mementukan besarnya tekanan yang akan dicapai.
Pengendali hisapan
Prinsip kerja dan pengendali hisapan adalab sama dengan sebuah stop kran
yang mengatur besar kedllriya udara yang lewat, sehingga akan dapat
mengendalikan tekanan negatif yang dihasilkan oleli sebuah pompa. Pengendalian
hisapan merupakan bagian yang terbuat dan katup yang dapat diputar/diatur
secara
kontinyu, sehingga tekanan negatif yang disalurkari dapat datur dan 0 mmHg
sampai dengan -750 mm

Konstruksi pengendali hisapan


Manometer
Manometer berfungsi untuk menunjukkan nilai tekanan negatif.
Botol.
Botol berfiingsi untuk menampung cairan dan juga untuk menjaga kestabilan
hisapan.
Botol yang digunakan pada vacuum extractor adalah bukan botol yang terbuat dan
kaca biasa, namun terbuat dan bahan pirex yang mcmiliki tahanan terhadap panas
dan tekanan, sehingga tidak mudah pecah.
Vacuum hose
Vacuum hose adalah slang penghubung antara botol dan suction cup untuk
menyalurkan tekanan negatif.

Panjang vacuum hose 1 sampai 2 meter dan terbuat dan bahan silicon yang tahan
terhadap terhadap panas dan tekanan, lentur dan kuat.
Suction cup
Suctin cup adalah seperti mangkok yang ditempelkan pada kepala bayi. Suctin
cup mempunyai beberapa ukuran, pada umuinnya terdapat 3 (tiga) ukuran, yaitu
3, 5 dan 7 cm atau S, M dan L.
Filter dengan pengaman.
Filter berfungsi untuk menyaring udara yang dihisap agar tidak merusak bagian
dan alat vacuum extractor. Udara yang dihisap mungkin saja bercampur dengan
cairan yang jika tidak difilter akan menimbulkan kotor pada bagian slang atau
karat pada bagian pompa atau motor. Filter mi biasanya dibuat dan kain planel
yang dapat dibersihkan setiap vacuum extractor setelah dipakai dan dapat diganti
apabila fungsi filternya sudah berkurang.
Pengaman pada vacuum extractor berfungsi untuk mematikan sistem kerja
vacuum extractor apabila cairan dalam botol telah mencapai batas maksimum.
Pada beberapa vacuum extractor ada yang menggunakan botol besar sebagai botol
penampungan dan sebuah botol kecil dengan bola ringan sebagai pengaman dan
siap menutup saluran dan mematikan sistem vacuum extractor apabila cairan yang
masuk melebihi batas yang ditentukan.
Sebelum mulai pemeriksaan, secara hati-hati membaca prosedur instruction and
service manuals; dan harus dipahami bagaimana cara beroperasi peralatan dan arti
dari tiap indikator dan kendali. Juga meninjau ulang pemeriksaan khusus dan
frekwensi atau prosedur pemeliharaan pencegahan yang direkomendasikan oleh
pabrikan.
Suction regulators sangat dimungkinkan untuk dicemari dengan microorganisma
menular yang berasal dari pasien. Cucilah tangan secara menyeluruh setelah
pemeriksaan, yang terutama bila ada asesoris dibongkar.
1. Pra Instalasi Pada Peralatan

Siapkan alat alat yang akan digunakan, meliputi :


1) Mesin penghisap lendir (suction)
2) Selang penghisap lendir (sesuai kebutuhan)
3) Air matang untuk pembilas dalam tempatnya (kom)
4) Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam selang
5) Pinset anatomi untuk memegang selang
6) Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7) Sarung tangan
8) Bak instrumen
9) Kasa
10) Bengkok
2. Maintenance Peralatan
a. Harian
- Setelah digunakan, gunakan lap kering untuk
-

membersihkan bodi alat agar tidak terjadi korosi


Lepaskan penekan tutup agar tidak cepat pecah pada

bagian yang terkena tekanan


- Bersihkan botol setela pemakaian
b. 3 Bulanan
- Cek dan bersihkan bagian-bagian alat
- Cek kondisi filter, ganti bila perlu
- Cek karet packing tabung, ganti bila perlu
- Beri pelumas pada lager motor
- Cek daya hisap, lakukan penyetelan bila perlu
- Cek fungsi pelampung ( stop over flow )
c. 1 Tahunan
- Cek putaran motor, ganti cool booster bila perlu
- Cek packing pada katup penghisap, ganti bila perlu
- Cek kebocoran arus listrik
- Cek hubungan pembumian
3. Troubleshooting
Keluhan :
Daya hisap kurang
Tidak bisa menyedot cairan
Analisis kerusakan :

Oli habis
Selang bocor

Langkah perbaikan :

Periksa kabel power


Cek oli yang ada pada tabung

Cek semua selang penghubung

4. Kalibrasi alat
Hampir semua ruang operasi pada Rumah Sakit menggunakan
Suction Pump, maka alat tersebut harus mempunyai keakuratan yang
tinggi. Kenyataan sekarang ini pada saat melakukan operasi bedah, daya
hisap Suction Pump ini sering tidak sesuai dengan yang dibutuhkan,
sehingga bisa jadi salah satu penghambat, dalam proses operasi. Oleh
karena itu kalibrasi terhadap Suction Pump sangat diperlukan supaya hasil
keluaran dari alat tersebut mempunyai keakurasian yang baik. Untuk
mengetahui kelayakan Suction Pump, dapat dilakukan dengan
menganalisa hasil kalibrasi yang akan mendapat nilai ketidakpastian dan
nilai koreks. Dari perhitungan tersebut di dapatkan nilai koreksi -1,8
mmHg sampai dengan 1,2 mmHg. dengan kesalahan relatif 0.0% sampai
dengan 4,2% (Kesalahan maksimal yang diijinkan + 10 % sesuai dengan
ECRI No. 433-0595) sehingga masih layak digunakan alat tersebur. Dari
perhitungan diharapkan rumah sakit menggunakan Suction pump yang
mempunyai resolusi alat yang lebih kecil. Agar perhitungan ketidakpastian
semakin kecil.
Cara kalibrasi suction pump ini adalah sebagai berikut :
1) Catat kondisi lingkungan.
2) Catat spesifikasi alat pada worksheet.
3) Berikan hisapan naik dan turun sesuai hisapan pengamatan yang
ditentukan, baca dan catatlah nilai hisapan yang ditunjukkan pada alat
hisap medik.
4) Tambahkan hisapan pada alat hisap medik untuk nilai pengamatan
lain yang ditentukan dengan cara mengatur tombol hisap / regulator

6)

hisap.
5) Ulangi langkah pada no.3 & 4 sebanyak 3 kali untuk naik dan turun.
Setelah selesai melakukan pengambilan data, lepaskan selang pada input
konektor manometer digital standar kemudian matikan alat hisap medik.
7) Rapikan alat hisap medik dan gulung selang penghubung / penghisap
cairan.
8) Matikan manometer digital standar sesuai instruksi kerja alat.

4.5 INFANT INCUBATOR

Nama alat
Merk

: INFANT INCUBATOR
: Atom incubator

Type
No seri
Tegangan
Ruangan
Kondisi
Frekuensi
Fungsi
A.

: V-80
: 1110334
: 220 V
: Fitrah
: Baik
: 50-60 Hz
: Untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap konstan.

Pengertian infant incubator


incubator infant adalah alat yang digunakan untuk merawat bayi premature

atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan cara memberikan suhu
dan kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen sesui dengan kondisi dalam
kandungan ibu. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari atau sama dengan 2,5 kg. Secara umum, BBLR
dapat dikelompokkan menjadi prematuritas dan dismaturitas. Prematuritas adalah
bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai
dengan berat badan untuk usia kehamilannya. Sedangkan dismaturitas adalah bayi
dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia
kehamilannya.
Nama lain dari incubator perawatan yaitu:
-

Infant incubator
Baby incubator
Cuff
Pemanas bayi

Adapun fungsi inkubator adalah:


1. Oksigenasi, melalui oksigen suplemen dengan tudung kepala atau kanula
hidung, atau bahkan saluran udara tekanan positif continue (CPAP) atau
ventilasi mekanik. Bayi dengan sindrom gangguan pernafasan adalah
penyebab utama kematian bayi prematur, dan ini dapat diminimalisasi oleh
fungsi dari CPAP, selain itu juga dengan mengelola surfaktan dan
menstabilkan gula darah, cairan fisiologis tubuh dan tekanan darah.
2. Observasi, perawatan intensif neonatanmodern yang canggih meliputi
pengukuran suhu, respirasi, fungsi jantung, oksigenasi, dan aktivitas otak
3. Perlindungan dari suhu dingin, infeksi, kebisingan, draft dan penanganan
kelebihan inkubator dapat digambarkan sebagai bassinets tertutup dalam

plastik, dengan peralatan kontrol suhu yang dirancang untuk menjaga


mereka tetap hangat dan membatasi eksposur merekea terhadap kuman
4. Penyediaan gizi melalui sebuah intravena kateter atau NG tube
5. Administrasi obat (pemberian obat-obatan)
6. Mempertahankan keseimbangan cairan dengan menyediakan cairan dan
menjaga kelembaban udara, baik kelembaban yang tinggi dari kulit dan
penguapan dari pernafasan bayi.
B. Fungsi infant incubator
Incubator infant berfungsi untuk perawatan intensui neonatal modern
yang canggih meliputi pengukuran suhu, respirasi,fungsi jantung,oksigenasi, dan
aktivitasi otak dan perlindungan dari suhu dingin, infeksi, kebisingan,draft dan
penanganan kelebihan incubator dapat digambarkan sebagai bassinets tertutup
dalam plastic, dengan peralatan kontrol suhu yang dirancang untuk menjaga
mereka hangat dan membatasi eksposur mereka trhadap kuman.
C. Prinsip kerja infant incubator
Prinsip kerja dari incubator bayi ini pada dasarnya bertujuan untuk
mengendalikan suhu dan kelembaban, agar sesuai dengan kondisi yang
dibutuhkan oleh bayi baru lahir terutama bayi prematur.
Udara masuk melewati lubang inlet, yang terletak pada sisi samping pada
ruang peralatan, udara ini kemudian dipanaskan oleh heater ( filamen ) untuk
kemudian disirkulasikan ke dalam box bayi, bersama dengan uap air. Uap air ini
dihasilkan oleh reservoir air yang terdapat pada sisi dasar ruang peralatan. Adapun
jumlah uap air ini ditingkatkan oleh adanya hembusan dari fan yang terletak di
samping reservoir air. Setelah melalui box bayi, sirkulasi udara kemudian
dikeluarkan melalui lubang-lubang keluaran yang terdapat pada dasar sisi box
bayi. Untuk memperlancar proses sirkulasi ini, maka dibutuhkan fan yang
fungsinya menarik udara panas dan uap air dari ruang bayi, keluar melalui lubanglubang keluaran yang terletak pada sisi samping ruang peralatan. Adapun untuk
mengarahkan aliran udara dan uap air menuju keluar, maka dirancang duct. Dalam
duct inilah fan ditempatkan.

Proses kerja incubator


Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Saluran udara masuk ( inlet )


Fan 1 ( menghisap udara dari luar / inlet )
Pemanas ( filamen )
Reservoir air
Saluran udara keluar ( outlet ) ruang incubator
Fan 2 ( menghisap udar keluar / outlet )
Saluran udara panas keluar ( exhaust )
Saluran udara bersih

Block diagram of premature incubator control system


Sebelum digunakan, untuk berurusan dengan berbagai fungsi sistem
pemeriksaan serius.
1. Kegagalan listrik, akan membawa perubahan dramatis dalam suhu,
membahayakan kehidupan bayi. Dalam penggunaan fitur ini sebelum
pemeriksaan, lepaskan power supply AC 220V inkubator dan terhubung ke
controller temperatur membuka saklar daya mati setelah alarm perangkat
akan muncul, matikan saklar daya setelah alarm secara otomatis akan
menghilangkan. Alarm power supply disediakan oleh baterai, di bawah
penggunaan normal dari sistem akan secara otomatis mengisi baterai, baterai
memiliki periode tertentu gunakan untuk periode harus mengganti baterai.
2. Inspeksi pengendali suhu: Suhu Controller melalui kipas, sensor dan pipa
pemanas untuk menyelesaikan bayi dalam sirkulasi pemanas dan udara,
terlepas dari komponen langsung akan mempengaruhi kerusakan lingkungan
di mana bayi. Power supply AC220V tersambung, buka saklar daya
pengendali kelembaban, lampu indikator setelan suhu kotak, mengatur
tampilan suhu berkedip untuk menunjukkan kotak kontrol suhu mengatur
nilai default 32 , tidak melakukan operasi, aparat, kontrol suhu otomatis

untuk memasukkan kotak, dan suhu real-time menunjukkan tampilan jendela


suhu real-time.
3. Alarm over-fungsi temperatur set inkubator umumnya tidak tunduk pada
kontrol suhu untuk mengontrol sistem alarm over-temperatur independen, alat
pengatur suhu untuk kegagalan untuk memonitor suhu kotak, ukuran yang
sangat dalam inkubator untuk meningkatkan keamanan dan keandalan.
Inspeksi, dalam kotak di bawah kontrol suhu, mengatur nilai yang akan
ditetapkan pada 36 , setelah memasuki thermostat, segera diikuti oleh
Kanada dan kunci, ketika jendela tampilan suhu disetel tidak menunjukkan
bahwa pengontrol suhu untuk memasukkan negara lebih dari -Temperatur
percobaan, daya pemanasan ini ketika lampu semua menyala. Setelah sekitar
10 menit, aparat akan muncul alarm over-suhu. Dengan tombol reset setelah
akhir alarm over-suhu, alat untuk kembali bekerja.
4. Lihat laporan inspeksi ke mesin polisi: kerja mesin, tahan jari "untuk
menghentikan fans untuk" test tombol, sehingga kecepatan kipas untuk
mengurangi atau menghentikan rotasi, aparat akan muncul lampu terang dan
tanda alarm suara kipas.
D. Bagian-bagian infant incubator
Bagian-bagian dari infant incubator dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pintu untuk memasukkan bayi
Pintu dapat dibuka untuk memasukkan / mengeluarkan bayi yang dirawat
2. Pintu untuk mengadakan tindakan
Pintu ini digunakan untuk mengadakan tindakan pada bayi misalnya
memeriksa suhu, membetulkan posisi bayi, dll.
3. Tempat bayi
Ruang tempat bayi sebaiknya terbuat dari bahan sejenis plastic atau
acrylic, jangan dari jenis kaca. Sebab dikhawatirkan bila terbuat dari bahan
jenis kaca apabila terjadi kecelakaan kaca tersebut dapat melukai bayi.
4. Panel kontrol
Pada panel kontrol ini terdapat saklar on /off, pengatur suhu, penunjuk
suhu yang ada didalam ruang tempat bayi, lampu indicator,dll
5. Tempat tidur bayi

Merupakan tempat meletakkan bayi, terbuat dari bahan yang empuk dan
dilapisi bahan yang tidak tembus air, sehingga pada saat bayi mengompol,
air tidak sampai masuk ke dalamnya.
6. Lubang untuk masukkan / membuang air
Berfungsi untuk menambah atau membuang air yang sudah lama
digunakan. Lubang ini juga sekaligus untuk mengetahui banyak sedikitnya
air yang ada.
7. Bok
Didalam bok ini terdapat tempat air, pemanas,blower, dan rangkaian
listrik.
8. Di bagian belakang terdapat saluran untuk memasukkan 02 bila diperlukan
untuk pemberian 02.

E. Blok diagram Baby Incubator

Blok Diagram Baby Incubator


Keterangan :
1. Power Suply
Power supply atau catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan
atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah

tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke


level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik.
Dalam sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah
dikenal yaitu sistem pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC,
dan AC ke AC. Masing masing sistem pengubahan memiliki keunikan
aplikasi tersendiri, tetapi ada dua yang implementasinya kemudian
berkembang pesat dan luas yaitu sistem pengubahan AC ke DC (DC
power supply) dan DC ke DC (DC-DC converter) .

Rangkaian Power Supply

Gambar Rangkaian Power Supply

Peringatan: Berbahaya dan potensial mematikan yang hadir di sirkuit ini


Sebelum melanjutkan lebih jauh, pembaca memperingatkan bahwa hati-hati harus
digunakan dalam pengujian sirkuit ini. Tegangan tinggi Ac terhubung line-nilai
potensial yang hadir di sirkuit ini, sangat hati-hati harus digunakan dalam bekerja
dengan dan membuat koneksi ke sirkuit ini.
Ulangi: sirkuit ini mengandung dangeraous, garis AC terhubung potensi tegangan
tinggi. Gunakan hati-hati!
Semua pengujian dilakukan pada sirkuit ini harus dilakukan dengan trafo isolasi
dihubungkan antara sirkuit input dan garis AC. Perhatikan tindakan pencegahan
ini saat menghubungkan peralatan pengujian untuk sirkuit untuk menghindari
kejutan electic. Ulangi: trafo isolasi harus terhubung antara input sirkuit dan garis
AC jika ada alat uji yang akan terhubung.
2.Heater (Pemanas Elemen)
Heater adalah sebuah objek yang memancarkan panas atau
menyebabkan tubuh lain untuk mencapai suhu yang lebih tinggi. Dalam dunia
medis alat ini digunakan dalam beberapa peralatan medis, diantaranya Auto Claf,
Oven, Baby Inkubator dan peralatan lainnya. Mengingat fungsi dari heater adalah
memancarkan panas, hal ini dimanfaatkan sebagai salah satu komponen utama
pada incubator bayi, yang prinsip kerjanya dipadukan dengan pengontrol suhu
sehingga nilai kegunaanya menjadi lebih efisien.

Keluaran pemanas saat ini sinyal output rangkaian deteksi CPU pemanas
kontrol output melalui U6 (81C55) K1 kontrol port (SSR) pada 8302G. Output
yang sama adalah prestasi kembali ke CPU oleh sensor arus (L1) untuk memantau
masalah yang dikembangkan pada RSK, pemanas dll.

Schematic diagram for Fan/Heater compartment


3. Pengonrtol Suhu

Pengontrol suhu adalah komponen alat yang digunakan sebagai parameter


terhadap suhu yang terjadi pada sebuah ruangan. Dalam inkubator bayi pengontrol
suhu digunakan sebagai komponen pengatur tehadap suhu yang terjadi pada ruang
incubator, yang tentunya pengontrol suhu ini dihubungkan pada heater sehingga
ketika suhu ruangan sudah mencapai tingkat batasan, pengontrol suhu akan
bekerja dan heater otomatis akan mati.
Sensor untuk suhu adalah thermistor yang dijelaskan pada artikel
sebelumnya. Nilai tahanan thermistor akan semakin berkurang dengan
meningkatnya suhu. Cara terbaik untuk menggunakan komponen ini adalah
dengan menyambungkannya ke sebuah rangkaian pembagian tegangan.
Selanjutnya informasi mengenai suhu akan muncul sebagai tegangan pada
persambungan (junction) rangkaian pembagi tegangan. Dengan kata lain, suhu
direpresentasikan dalam bentuk sinyal tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian
pembagi tegangan. Di bawah ini merupakan rangkaian pembagi tegangan untuk
thermistor sebagai sensor suhu.

Cara Kerja Blok Diagram


Tegangan dari PLN 220VAC digunakan untuk mensupplay tegangan kipas,
dan input tegangan trafo stepdown yang kemudian oleh rangkaian power supply
dirubah menjadi tegangan 12V, 6V, dan 5VDC yang digunaan untuk mensupplay
tegangan blok rangkaian lainnya. Saat tegangan PLN masuk maka motor kipas
dan heater akan aktif dimana kerja motor fan ini dideteksi oleh sensor Fan. Jika
kipas tidak bekerja sebagaimana mestinya maka indicator kipas akan ON.

Push Button digunakan untuk menentukan suhu yang akan dikehendaki


(suhu setting) dan sebagai inputan bagi microcontroller. Microcontoler berfungsi
untuk mengendalikan atau mengontrol semua rangkaian. Sedangkan sensor suhu
berfungsi untuk menyensor suhu udara dalam ruangan dan besarnya tegangan
output dari sensor akan disangga oleh rangkaian penguat. Kemudian tegangan dari
penguat akan masuk ke blok ADC dimana blok ini berfungsi untuk mengubah
tegangan analog menjadi tegangan digital dan data dari ADC akan masuk ke
microcontroller. Di mikrocontroler semua data diolah untuk mengatur kerja
keseluruhan pesawat baby incubator. Duli sensor berfungsi untuk mensensor
perubahan suhu yang extrim. Jika suhu tiba-tiba berubah lebih/berkurang 30C dari
suhu setting, maka indicator alarm akan aktif.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pengoperasian Alat
Untuk mendapatkan pemakaian yang tepat perlu diperhatikan hal hal sebagai
berikut :
a. Yang menjadi operator Incubator adalah personil yang terlatih dan di
bawah pengawasan paramedic yang mahir dan mengetahui tentang
bahaya resiko dan manfaat penggunaan Incubator.
b. Penggunaan oksigen dapat meningkatkan bahaya kebakaran dan
peralatan yang dapat menimbulkan percikan bunga api listrik tidak
boleh di tempatkan dalam Incubator.
c. Waktu pemanasan dari Incubator adalah 30 menit.
d. Sensor suhu kulit harus tetap pada bayi meskipun dalam penggunaan
Incubator memakai mode operasi manual ( air )
e. Posisi pemasangan dan penggunaan sensor suhu kulit adalah di pasang
di kulit tangan atau kaki bayi dan diplester agar tidak mudah lepas.
f. Bobot maksimum peralatan tambahan yang boleh di tempatkan pada
rak yang berhubungan dengan Incubator adalah 25 kg.
g. Penganalisis oksigen harus digunakan jika oksigen diberikan pada bayi.
h. Memperhatikan cara penggunaan perlengkapan oksigen, seperti pada
bahasan pengaturan masukan oksigen.
i. Jangan menempatkan Incubator dalam ruangan yang langsung terkena
sinar matahari atau langsung terkena sempro udara dingin dari AC.
j. Jangan menggunakan Alkohol atau eter dalam ruangan Incubator.

Persiapan :
1) Sebelum alat dioperasikan, perhatikan suhu ruangan disekitar Incubator
yaitu antara 25 - 30 C.
2) Periksalah sambungan daya ( stop kontak ), apakah memiliki grounding da
bertegangan stabil pada 220 V AC, 50/60 Hz. Apabila dilakukan
pemeriksaan an hasilnya baik maka pengoperasian setting suhu kontrol
Infant Incubator dapat dilakukan, tetapi bila tegangan jala jalanya tidak
stabil maka lebih baik gunakan stabiizer.
3) Kemudian pasang konektor probe skin pada pasangan konektornya di panel
box samping kanan.

Perawatan infant incubator


Menurut buku panduan manual incubator perawatan meliputi :
1. Perawatan harian
Pada infant incubator perawatan harian seperti :
a. Bersihkan badan pesawat dari kotoran yang ada
b. Periksa kondisi air, jangan sampai habis.
c. Periksa suhu, sesuai antara thermometer dengan suhu yang diatur atau
tidak.
2. Perawatan mingguan
Pada incubator perawatan mingguan seperti :
Ganti air yang telah digunakan, usahakan dengan air destilasi sehingga
tidak kerak dan berlumut.
3. Perawatan bulanan
Pada incubator perawatan bulanan seperti :
a. Periksa fungsi blower, jangan sampai blower tidak berfungsi. Sebab akan
menyebabkan pemanasan tidak merata.
b. Bila pesawat akan disimpan atau tidak digunakan, usahakan untuk
membuang semua air yang ada sampai habis.
Prinsip Pengoperasian Alat
. Konstruksi Hood dan Deck

Hood dilengkapi dengan pintu darurat ( emergency hood ) yang mudah dibuka
kebawah sehingga akses untuk mencapai bagian dalam hood lebih leluasa. Engsel
hood berada di bagian depan sebelah bawah sehingga pintu dapat dibuka kearah
depan. Pintu dilengkapi dua buah kunci yang berada diujung kiri kanan atas
pintu.
-

Membuka Pintu Emergency Hood :


Putar kunci pintu hood yang ada diujung kiri dan kanan sebelah atas. Tarik

pintu hood ke depan sampai posisi pintu datar dan tertahan oleh penahan pintu
hood tersebut.
-

Menutup Pintu Hood :


Untuk menutup pintu, angkat pintu dan dorong pada posisi awal,

kemudian kunci kembali.


Hood dilengkapi oleh dua buah access port pada tiap sisi depan dan
belakang hood yang berfungsi sebagai akses kebagian dalam hood.
Lubang diberi pintu yang dilengkapi kunci yang dengan mudah dapat
dibuka dengan siku apabila seseorang menginginkan tangannya tetap

steril pada saat yang bersangkutan harus membuka pintu bulat tersebut.
Pengoperasian Mattress Deck :
Dibagian depan Incubator terdapat dua buah tuas pengatur posisi /
kemiringan kasur ( mattress elevator ) yang berfungsi mengatur posisi
mattress susuai dengan posisi Fowler ( datar ) dan posisi Trendelenburg

( miring ).
Penggunaan tuas ini dilakukan diluar tanpa mengganggu kondisi udara
dibagian dalam hood.

a. Pengaturan Masukan Oksigen

Blok Diagram Sensor O2


Pengaturan oksigen dilakukan menggunakan tuas pengatur yang ada
dibagian belakang incubator. Biasanya untuk mengoperasian pada kondisi
darurat, konsentrasi oksigen yang diperlukan lebih banyak dari biasanya
dan ini dimungkinkan dengan cara mengatur tuas tersebut. Posisi Use
Oxsigen memungkinkan untuk menaikkan konsentrasi oksigen sampai 90
%.
1) Flag Down ( posisi RF datar )
Nominal udara masuk sebesar 30 LPM ( liter per menit ). Katub pengatur
O2 mengatur pemasukan oksigen sampai 6 LPM. Oksigen yang berlebihan akan
dibuang keluar incubator ( ke ruangan ). Konsentrasi O2 pada posisi ini, bias
mencapai 33 %.

2) Flag Up ( posisi RF tegak keatas )


Tidak menggunakan cara pemasukan udara yang normal.
Untuk cara pengaturan oksigen lihat tabel berikut :

O2 input ( LPM )

Final ( % )

Waktu untuk mencapai


70 % ( menit )

80

30

10

85

20

12

90

15

Jika penambahan oksigen berhenti, udara luar akan masuk pada


kapasitas antara 6 s/d 8 LPM. Dua posisi RF dapat di stel sesuai dengan
keperluan. Posisi RF dapat diatur dengan menarik lock knob kearah luar,
kemudian rubahlah posisi RF sampai lock knob kembali pada posisi normal.

The oxygen density sub-system


Pengaturan Kelembaban Udara
Pengaturan kelembaban udara berlokasi di bagian sisi kiri incubator.
Pengontrol tersebut terdiri dari knop tekan yang bertugas menggerakkan tuas
pengatur kelembaban udara.
Tabung atau corong water reservoir yang treansparan yang berfungsi sebagai
lubang pengisi air atau pembuang air di bagian depan. Isilah corong water
reservoir tersebut dengan air destilasi yang steril sampai batas strip yang
ditunjukkan oleh strip pada corong tersebut. Penambahan 0, 8 s/d 2, 5 ml larutan
perak nitrat 1 / 1000 cc atau 2, 5 gram glacial acid 99 % perliter air, akan
mencegah timbulnya microorganisme yang tidak dikehendaki.
Sekali pengesian pengatur kelembaban tersebut cukup untuk pengoperasian
alat sehari penuh pada penyetelan klembaban maksimum.

Pengaturan kelembaban udara dilakukan dengan menggunakan tuas kelembaban


putar sehingga posisi plat yang dikehendaki tesebut tercapai. Untuk membuang air
dengan cara memutar corong water reservoir berlawanan arah jarum jam sehingga
air dapat mengalir melalui corong tersebut.
4.5 Permasalahan dan Cara Penanggulangannya
1. Suhu yang di atur tidak sesuai dengan suhu yang terjadi. Penyebab
dan cara penanggulangannya
Heater tidak bekerja. Periksa hubungan tegangan heater, bila
tegangan ada maka heater rusak. Ganti dengan heater yang
baru.
Rangkaian pengaman suhu (thermoswitch) tidak bekerja.
Periksa rangkaian pengaman suhu, bila tidak memungkinkan
untuk diperbaiki, ganti dengan rangkaian yang baru.
2. Panas tidak rata
Penyebab dan cara penanganannya. Blower tidak bekerja,
Periksa dengan cara membuka boks, bila blower tidak berputar

periksa apakah blower dapat tegangan atau tidak.


Bila dapat tegangan berarti blower rusak, maka ganti dengan

yang baru.
Bila tidak mendapat tegangan, periksa hubungan kabel dari

rangkaian listrik keblower


3. Perubahan suhu di ruang bayi terlalu drastis
Penyebab dan cara penanggulangannya
Air kurang atau bahkan habis. Air pada incubator bayi selain
sebagai pelembab juga agar suhu dalam ruang bayi tidak
mengalami perubahan yang drastis.
4. Tidak panas
Penyebab dan cara penanggulangannya.
Heater tidak bekerja. Periksa hubungan tegangan heater, bila
tegangan ada maka heater rusak. Ganti dengan heater yang
baru.
5. Tidak mau hidup
Periksa sumber tegangan
Periksa hubungan kabel antara pesawat dengan sumber
tegangan. Bila ada yang putus ganti yang baru

Periksa sekering dibagian belakang pesawat. Bila putus ganti

yang baru.
Periksa saklar on/off. Bila rusak dan tidak bisa diperbaiki,
ganti yang baru.
o Pengertian Suhu dan Kelembaban

Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau
sistem. Suhu didefenisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki bersama
antara dua benda atau lebih yang berada dalam kesetimbangan termal. Suatu
benda yang dalam keadaan panas di katakan memiliki suhu yang tinggi, dan
sebaliknya, suatu benda yang dalam keadaan dingin dikatakan memiliki suhu yang
rendah.
Kelembaban adalah ukuran jumlah uap air di udara. Jumalah uap air
mempengaruhi proses-proses fisika, kimia dan biologi di alam, oleh karena itu
akan mempengaruhi kenyamanan manusia begitupun terhadap lingkungan. Jika
besarnya kandungan uap air melebihi atau kurang dari kebutuhan yang di
perlukan, maka akan menimbulkan gangguan dan kerusakan. Sebagai contoh,
bahan makanan dan obat-obatan yang disimpan dalam gudang penyimpanan
memerlukan kondisi kelembaban tertentu agar tidak cepat rusak. Peralatan
elektronik juga menjadi mudah berkarat jika udara disekitarnya memiliki
kelembaban yang cukup tinggi. Oleh karena itu, informasi mengenai kelembaban
udara pada suatu area tertentu menjadi suatu hal yang penting untuk diketahui
karena menyangkut efek-efek yang ditimbulkannya.
Pengaturan kelembaban udara berlokasi di bagian sisi kiri incubator.
Pengontrol tersebut terdiri dari knop tekan yang bertugas menggerakkan tuas
pengatur kelembaban udara. Tabung atau corong water reservoir yang treansparan
yang berfungsi sebagai lubang pengisi air atau pembuang air di bagian depan.
Isilah corong water reservoir tersebut dengan air destilasi yang steril sampai batas
strip yang ditunjukkan oleh strip pada corong tersebut. Penambahan 0, 8 s/d 2, 5
ml larutan perak nitrat 1 / 1000 cc atau 2, 5 gram glacial acid 99 % perliter air,
akan mencegah timbulnya microorganisme yang tidak dikehendaki. Sekali
pengesian pengatur kelembaban tersebut cukup untuk pengoperasian alat sehari

penuh pada penyetelan klembaban maksimum. Pengaturan kelembaban udara


dilakukan dengan menggunakan tuas kelembaban putar sehingga posisi plat yang
dikehendaki tesebut tercapai.

Humidification system diagram


4.6 Cara Penggunaan Suhu Pada Alat Inkubator
Cara memakai suhu inkubator bayi modern yang temperaturnya diatur oleh
sistem kontrol. Temperatur pada saluran-saluran supllai udara merubah tahanan
thermisor dibandingkan dengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu yang
dikehendaki atau diset. Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber lebih
rendah dari pada suhu yang diset, daya dihubungkan ke heater untuk mengoreksi
perbedaan ini. Pada sistem kontrol, jumlah daya yang diberikan ke heater
sebanding dengan perbedaan atau selisih suhu di antara suhu udara yang
sebenarnya dengan suhu yang diset. Hal ini berarti daya berkurang sewaktu suhu
encapai set poin (suhu yang diset), merupakan gambaran penting mengenai contoh
lebih presisi dan untuk memperkecil kemungkinan melebihi setting. Bila suhu
yang dikehendaki tidak tercapai, alarm akan berbunyi.
Adapun langkah yang harus dilakukan untuk mensetting temperatur yaitu :
1. Pilih temperature control dalam Incubator dengan cara memutar tamperatur
selector pada box, pada suhu yang diinginkan.
2. Temperatur dalam incubator akan segera mencapai suhu yang telah disetting
dan dapat pada termometer alkohol yang ada didalam hood .
3. Biarkan Incubator menyala dalam keadaan kosong 30 menit.

4. Selanjutnya Incubator dapat dipakai. Selama pemakaian perhatikan kondisi


bayi, bila kulitnya memerah berarti suhu yang disetting terlalu panas dan
segera turunkan pada suhu yang lebih rendah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tegangan
Kebersihan chamber
Setting suhu
Alarm
Aksesoris
Pembumian

Inkubator bayi adalah tempat penyimpanan bayi yang baru lahir, suhu di
dalam bayi inkubator disesuaikan dengan suhu tubuh ibunya yaitu sekitar 32360C, perlengkapan sebuah baby inkubator pada umunnya terdiri dari sensor suhu,
heater, dan sistem alarm (buzzer). Setting suhu dilakukan dengan menekan tombol
pemilihan (keypad) dan ditampilkan pada LCD

Gambar Pemilihan Temperatur Kelembapan dan


Level Oksigen Untuk Bayi
Proses kerja suhu dalam inkubator
1) Temperatur pada saluran-saluran supply udara merubah tahanan
thermistor dibandingkan dengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu
yang dikehendaki atau setting

2) Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber lebih rendah dari
pada suhu yang diset, daya dihubungkan ke heater untuk mengoreksi
perbedaan ini
3) Pada sistem kontrol jumlah daya yang diberikan ke heater sebanding
dengan perbedaan atau selisih suhu di antara suhu udara yang sebenarnya
dengan suhu yang disetting
4) Bila suhu yang dikehendaki tidak tercapai, alarm akan berbunyi
5) Inkubator perawatan dengan pemanas element
6) Inkubator perawatan dengan pemanas bola lampu
Suhu Inkubator Bayi yang digunakan berdasarkan BBLR
Berat Lahir
< 1500 gr
1500 2000
2100- 2500
>2500

Suhu inkubator umur 00 menurut


350C
340C
330C
1-10 hari
11 hari- 3
3 -5

320C
>5 minggu

minggu
1-10 hari

minggu
11 hari 4

>4 minggu

1-2 hari

minggu
3 hari 3

>3 minggu

minggu
1-2 hari

>2 hari

Arti penting dari operasi (netral) suhu itu, dapat secara


hipotetis dapat digunakan untuk memperkirakan suhu
pengaturan dalam inkubator berdinding tunggal (yaitu suhu
udara inkubator diukur dengan termometer di dalam inkubator)
jika suhu ruangan diketahui, biasanya <27 C [12]. Asumsi ini
didasarkan pada kenyataan bahwa temperatur dinding inkubator
biasanya kurang dari suhu udara inkubator, dan dengan
demikian suhu operasi dalam inkubator turun satu derajat di
bawah suhu udara inkubator untuk setiap tujuh derajat dimana
suhu inkubator udara melebihi suhu kamar [12, 20 ].
Kondisi netral dapat dijelaskan oleh variabel tunggal
seperti suhu TControl [5]. Faktor-faktor yang mengontrol suhu ini

didefinisikan dalam Gambar 1-4, namun kontrol suhu berbeda


untuk bayi bobot tubuh yang berbeda dan usia.

Temperature control factors


4.7

Inkubator Ganggu Jantung Bayi


Inkubator ternyata tidak hanya memberikan kenyamanan dan kehangatan

bagi bayi yang baru dilahirkan. Namun begitu, alat ini juga dikhawatirkan dapat
menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Seperti dilaporkan The Archives of
Disease in Childhood, para ahli dari Italia menemukan adanya indikasi medan
elektromagnet dari inkubator dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Hasil
penelitian menunjukkan, perubahan normal rata-rata detak jantung bayi
mengalami penurunan ketika mesin inkubator dinyalakan.
Namun begitu, peneliti tidak menemukan bukti yang kuat akan adanya
dampak nyata terhadap kesehatan yang diakibatkan inkubator. Pihak Otoritas
Pengawas Produk Medis dan Alat Kesehatan juga belum mendapatkan laporan
akan adanya kasus yang diakibatkan penggunaan incubator. Ribuan bahkan jutaan
anak yang baru lahir memerlukan inkubator untuk menjaga kondisi kesehatan
mereka dalam beberapa bulan setelah dilahirkan. Fungsi utama alat ini adalah
menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi. Namun begitu,
penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di
sekitar alat dan tempat bayi.

. Pada pasien dewasa pengidap jantung, perubahan rata-rata detak jantung


yang menurun digunakan untuk memprediksi kondisi paling buruk. Namun
begitu, dari riset ini tidak ada bukti bahwa mekanisme sama dapat berlaku pada
bayi. Dalam risetnya, peneliti melibatkan 27 bayi yang sebenarnya tidak
membutuhkan perawatan di inkubator. Para bayi dipantau dalam tiga periode,
yang masing-masing berlangsung selama lima menit. Periode pertama inkubator
dinyalakan, kemudian periode berikutnya dimatikan, dan terakhir dinyalakan lagi.
Selama periode nyala-mati, perubahan rata-rata jantung terasa signifikan.
Para peneliti mengecek dan memastikan apakah kebisingan motor inkubator
memberikan pengaruh karena pada saat bersamaan dinyalakan alat perekam suara.
Namun pengaruh itu tidak ditemukan. Peneliti dalam kesimpulannya menegaskan,
belum ada bukti bahwa medan elektromagnet inkubator dapat mempengaruhi
kesehatan bayi. Namun begitu, hal yang perlu dipertimbangkan adalah modifikasi
desain inkubator.
4.8 Kalibrasi
Akurasi suatu instrumen (Baby Incubator) tidak sendirinya timbul dari suatu
rancangan yang baik, tetapi dipengaruhi oleh kinerjanya (performance), stabilitas
kehandalan dan biaya yang tersedia (pemeliharaan). Akurasi hanya timbul dari
kalibrasi yang benar, artinya hasil pengukurannya dapat ditelusuri melalui
pengujian dan kalibrasi terhadap instrumen dengan teratur.
Sekalipun alatnya masih baru, tetap harus dikalibrasi dahulu sebelum
dioperasikan. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antar-nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran atau sistem pengukuran,
atau yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran yang diukur dengan kondisi tertentu.
Dewan Standarisasi Nasional (DNS/1990) mendefinisikan bahwa kalibrasi
adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan instrumen
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkannya terhadap standart
ukurannya yang ditelusuri (traceable) ke standart Nasional atau Internasional.

Definisi lain kalibrasi adalah kegiatan penerapan untuk menentukan kebenaran


nilai penunjukan alat ukur dan data bahan ukur, (definisi : Permenkes No. 363
Tahun 1998).
Setiap peralatan terlebih lagi alat kesehatan yang berhubungan langsung
dengan manusia dan sangat kritis (berhubungan dengan nyawa) wajib dilakukan
kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran dan keselamatan atau kalibrasi
alat kesehatan, maka alat ukur dan kebesaran standart yang dipergunakan untuk
pengujian dan kalibrasi alat kesehatan wajib dikalibrasi secara berkala pula oleh
Institusi Penguji Rujukan (seperti LIPI).
Adapun untuk alat kesehatan, pengujian dan kalibrasi wajib dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian dan kalibrasi
2. Sudah berakhir jangka waktu sertifikat atau tanda pengujian dan kalibrasi
3. Diketahui penunjukan keluaran kinerjanya (performance) atau
keamanannya (safety) tidak sesuai lagi, walaupun sertifikasi dan tanda
masih berlaku
4. Telah mengalami perbaikan walaupun sertifikat dan tanda masih berlaku
5. Telah berpindah tempat atau dipindahkan dan memerlukan pemasangan
instalasi listrik baru, walaupun sertifikat dan tanda masih berlaku
Jika ada layak pakai pada alat kesehatan tersebut hilang atau rusak, sehingga
dibutuhkan data kalibrasi terbaru untuk dapat memberikan informasi yang
sebenarnya.
Kalibrasi Alat Inkubator Perawatan dan Metode Pengujiannya
Adapun acuan pengujian Departemen Kesehatan sebagai rujukan
pengujian dan kalibrasi Inkubator (berdasarkan pedoman pengujian dan kalibrasi
alat kesehatan Depkes 2001 adalah berdasarkan IEC 601- 1-1, ECRI 410059/410-20010301, dan dalam penilaian hasil ketidakpastian pengukuran
mengacu pada metode ISO Guide/GUM (ISO Guide to the Expression of
Uncertainty in Measurement) dari PUSLIT KIM.
IEC (International Electrotechnical Commission) merupakan acuan
standart keselamatan kelistrikan dalam semua evolusi teknologi, termasuk evolusi

teknologi pelayanan kesehatan (Health Care Technology) yang berkembang


dengan cepat saat ini. Sedangkan ECRI ( Emergency Research Intitute Care)
adalah suatu badan riset pelayanan kesehatan dan mutu (Agency for Health Care
Research And Quality) yang ada di Amerika, yang mengeluarkan laporan hasil.
Hasil riset terhadap nilai-nilai dan batasan keluaran beberapa parameter alat
kesehatan.
Berdasarkan standart tersebut Departemen Kesehatan mengeluarkan nilainilai penyimpangan untuk alat Inkubator Perawatan sebagai berikut:
A. Nilai keselamatan dan nilai ambang batas:
1.
2.
3.
4.
5.

Tahanan isolasi kabel catu daya dengan pembumian 2 M


Tahanan isolasi kabel catu daya dengan selungkup > 2 M
Arus bocor pada kabel pembumian polaritas normal 500A
Arus bocor pada kabel pembumian polaritas terbaik 500A
Arus bocor pada selungkupan polaritas normal dengan pembumian

100A
6. Arus bocor pada selungkupan polaritas terbalik dengan pembumian
100A
7. Arus bocor pada selungkupan polaritas normal tanpa pembumian 500A
8. Arus bocor pada selungkupan polaritas terbalikl tanpa 500A
9. Nilai resitansi kawat pembumian 0,2
B. Jenis keluaran dan nilai penyimpangan yang diijinkan:
1.
2.
3.
4.
5.

Suhu udara rata-rata UUT = C


Rata -rata variasi suhu udara = C
Suhu matras = C
Kebisingan = 65 Dba
Kecepatan udara = 0,35 m/detik

Metode ISO Guide digunakan mendefinisikan ketidakpastian pengukuran


sebagai parameter hasil pengukuran yang mengkarakteris disperse nilai-nilai yang
dapat dikenakan pada besaran ukur. ISO Guide juga mengandung definisi-definisi
penjelasan dan contoh pemakaian serta daftar acuan dan bersifat universal karena
dapat digunakan dalam tiap jenis pengukuran .
Ada 2 gagasan atau inovasi penting dalam ISO Guide yaitu konsep memakai 2
evaluasi type A dan type B:

Type A: dievaluasikan dengan menggunakan metode statistik baku untuk


menganalisis satu himpunan pengukuran dan mencakup kesalahan kesalahan
acak. Kesalahan-kesalahan ini dikarakteristikkan dengan taksiran variasi atau
simpangan baku, nilai rata-rata atau ekivalen dan derajat kebebasan . Type inilah
yang kita gunakan dalam pengujian Inkubator Perawatan nantinya.
Type B: dievaluasikan dengan cara selain statistik pada jumlah pengamatan.
Ketidakpastian ini mencakup kesalahan-kesalahan sistematik. Dalam
mengevaluasi perlu dicari besaran yang dapat diambil sebagai variasi
(keberadaannya diasumsikan). Kesalahan-kesalahan ini dikarakteristikkan dengan
taksiran variasi dan simpangan baku, nilai rata-rata (yang mungkin nol) dan
derajat kebebasan. Evaluasi Type B diperlukan antara lain dalam, kasus atau
untuk sumber kesalahan seperti menafsir sembarangan pengukuran jika
pengukuran dilakukan satu kali (tidak dilakukan berulang).
Adapun pengujian dan kalibrasi yang dilakukan terhadap Inkubator pada
penelitian ini meliputi dua unsur penting, yaitu:
1. Uji kualitatif yaitu untuk mengetahui kondisi lingkungan, kondisi fisik dan
fungsi komponen alat kesehatan yang meliputi:
a. Pengukuran kondisi lingkungan: catu tegangan, konsumsi arus, suhu
dan kelembaban ruangan, ini dilakukan dengan avometer,
thermometer, hygrometer
b. Pemerisaan kondisi fisik dan fungsi komponen yang ada pada alat
meliputi
1) Chassis (selungkup)
2) Sekering
3) Tanda atau tampilan
4) Assesoris
5) Kotak kontak
6) Konektor
7) Baterai charger
8) Kabel jala-jala
9) Chamber
10) Temperature probe
11) Matras dan Alarm
12) Sistem perekaman suhu kelembaban
13) Label spesifikasi alat

Uji kuantitatif yaitu kegiatan pengukuran untuk mengetahui keselamatan


kerja dan kinerja alat kesehatan yang meliputi:
A. Pengukuran keselamatan listrik meliputi: tahanan isolasi catu daya,
impendasi pembumiaan alat, arus bocor pada chassis (selungkup) dengan
menggunakan alat Safety Analyzer
B. Pengukuran pemeriksaan kinerja Inkubator Perawatan menggunakan
Inkubator Analyzer yang meliputi:
a. Inkubator adalah alat bagi bayi yang dapat melihat bayi dan
dilengkapi dengan alat pengontrol lingkungan bayi terutama suhu
dengan menggunakan udara yang dipanaskan.
b. Inkubator dengan kontrol udara (udara terkontrol) adalah
inkubator infan dimana temperatur udara secara otomatis dengan
sensor temperature sesuai dengan temperature yang disetel.
c. Inkubator dengan kontrol bayi adalah inkubator dengan kontrol
udara untuk memiliki kemampuan tambahan dalam mengontrol secara
otomatis temperature yang disetel oleh operator.
d. Temperatur inkubator adalah temperatur udara pada titik 10 cm di
atas titik tengah permukaan matras.

Posisi sensor suhu atau temperatur udara


Keterangan :
M = Sensor suhu atau temperatur inkubator
A, B, C, D = Sensor temperatur udara (titik pengukuran A sampai D dan M
adalah sejajar rata dan jarak 10 cm terhadap matras).
e. Temperatur rata-rata inkubator adalah rata-rata bacaan temperatur
inkubator diambil pada selang waktu regular yang diperoleh selama kondisi
temperatur stabil atau mantap atau steady.

f. Kebisingan adalah suara alat tersebut, pada saat bekerja tidak mengganggu
kondisi pasien dan lingkungannya.
g. Kelembaban adalah tingkat kelembapan pada daerah pasien ditempatkan
sesui dengan suhu tubuh dan box incubator.
4.11 Tujuan dan Manfaat Kalibrasi
Tujuan kalibrasi adalah:
1. Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai yang menunjukkan
suatu instrumen atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya untuk
suatu bahan ukur
2. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standart nasional maupun
internasional (Dewan Standarisasi Nasional/DNS 1990). Manfaat kalibrasi
adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya (DNS 1990). Sedangkan tujuan umum kalibrasi
ialah agar tercapai kondisi layak pakai atau menjamin ketelitian dalam
rangka mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan, (Dirjen
Pelayanan Medik Depkes, 2001). Fungsinya tentu saja sebagai tolak ukur
jaminan keakuratan alat tersebut pada pemanfaatannya.
4.12 Waktu Kalibrasi
Waktu kalibrasi suatu alat ukur tergantung pada karakteristik dan tuj
uanpemakaiannya. Ditinjau dari karakteristiknya, maka makin tinggi kualitas
metrologis, makin panjang selang kalibrasinya. Bila ditinjau dari tujuan
pemakaiannya, semakin kritis pemakaiannya, semakin kecil dampak hasil
ukurnya, maka semakin pendek selang kalibrasinya. Secara umum selang waktu
kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur frekuensi pemakaian dan pemeliharaan
dari alat tersebut. Adapun waktu-waktu kalibrasi biasanya dinyatakan dalam
beberapa cara yaitu:
1. Dinyatakan dalam waktu kalender, misalnya enam bulan sekali, setahun
sekali dan seterusnya
2. Dinyatakan dalam pemakaian, misalnya 1000 jam pakai, 5000 jam pakai
dan seterusnya

3. Kombinasi cara pertama dan kedua di atas, misalnya enam bulan sekali
atau 1000 jam pakai, tergantung mana yang dahulu.
Untuk alat kesehatan khususnya, telah diatur dalam peraturan Menteri
Kesehatan atau Permenkes No. 363/Menkes/per/IV/1998, tentang pengujian dan
kalibrasi alat kesehatan bahwa setiap alat kesehatan yang dipergunakan atau
sarana pelayanan kesehatan wajib dilakukan pengujian dan kalibrasi oleh institusi
penguji, untuk menjamin keteletian dan ketetapan serta keamanan pengguna alat
kesehatan. Waktu pengkalibrasian alat kesehatan tertera pula dalam Permenkes
No. 363/Menkes/per/IV/1998, tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan yang
dipergunakan atau sarana pelayanan kesehatan wajib diuji atau kalibrasi secara
berkala, sekurang-kurangnya satu kali setiap tahun.
Suatu kegiatan bisa dikatakan merupakan kegiatan kalibrasi jika kegiatan
tersebut menghasilkan:
1. Sertifikasi kalibrasi,
2. Lembar hasil atau laporan hasil kalibrasi yang memuat, mencantumkan atau
berisi angka koreksi, deviasi atau penyimpangan, ketidakpastian dan
batasanbatasan atau standart penyimpangan yang diperkenankan, dan
3. Label atau penanda.
Kalibrasi diperlukan hanya untuk alat yang baik atau sedang dioperasionalkan
dan bukan untuk alat yang rusak. Alat rusak haruslah diperbaiki dahulu baru
kemudian dilakukan pengujian dan kalibrasi untuk memastikan bahwa alat
tersebut betul-betul baik.
Dari hasil kalibrasi dapat diketahui kesalahan penunjukan instrumen ukur,
sistem pengukuran atau bahan ukur, untuk pemberian nilai pada tanda skala
tertentu dan juga dapat dicatat dalam suatu dokumen disebut sebagai sertifikat
kalibrasi atau laporan kalibrasi, dan suatu alat kesehatan dinyatakan lulus kalibrasi
bila:
1. Penyimpanan hasil pengukur dibandingkan dengan nilai yang dibandingkan
pada alat kesehatan tersebut tidak lebih menyimpang dari yang diijinkan, dan

2. Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai ambang batas
yang diijinkan.
PERBAIKAN INFANT INCUBATOR
Nama alat
Merk
Type
No seri
Tegangan
Ruangan
Kondisi
Frekuensi
Fungsi
Kerusakan
Perbaikan

: INFANT INCUBATOR
: Atom incubator
: V-80
: 1110334
: 220 V
: Fitrah
: Baik
: 50-60 Hz
:Untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap konstan
: alarm berbunyi over time
: kipas pendingin tidak berputar ,, kapasitor 0,1 / 500 wv diganti,,
: service ulang.
:Lepas semua Body alat infant incubator kemudian ganti
kapasitornya yang telah rusak dengan yang baru, lalu cek kembali
bagian-bagian lain pada mesin incubator masih ada apa tidak
kerusakan-kerusakan lainnya.
Bersihkan semua bagian-bagian pada alat incubator, serta pasang
kembali body dan komponen pada alat tersebut lalu uji coba
kembali dan atur frekuensi 250 s/d 38 0 setelah mencapai 380
berbunyi alarm atur sirkulasi alarm,, alarm overtime.

4.6 ECHOCARDIOGRAPHY
A. Pengertian
Salah satu pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi gangguan jantung adalah
alat echocardiography. Echocardiography merupakan pemeriksaan jantung
dengan menggunakan ultrasound (gelombang suara) frekuensi 2-6 MHz. Nama

lain echocardiography adalah USG Jantung dan test gema. Echocardiography


adalah suatu alat yang mengambil gambar dari hati atau jantung dengan
menggunakan gelombang suara. Echocardiography ( ultrasound pengujian untuk
hati atau jantung) mengijinkan suatu ahli jantung untuk menguji struktur , fungsi,
dan aliran darah dari hati atau jantung tanpa penggunaan dari sinar-x.
Echocardiography dilakukan dengan penggunaan suatu tongkat plastik yang
lembut (suatu echo-transducer) untuk memancarkan gelombang suara ke dada
atau abdomen. Gelombang suara lewat dengan aman sampai badan dan gema
yang dihasilkan akan ditafsirkan oleh suatu sistem yang terkomputerisasi.
Indikasi penggunaan echocardiography adalah untuk melihat fungsi ventrikel,
kelainan jantung kongenital, penyakit jantung katup, kardiomiopati, efusi
perikardial, adanya massa (tumor) dan penyakit aorta proksimal. Karena
echocardiography dapat menghasilkan gambar atau frame dengan inherensi
(jumlah potongan) yang tinggi, maka echocardiography dapat digunakan untuk
melihat pergerakan struktur pada jantung. Echocardiography dengan kombinasi
Doppler digunakan untuk melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung dan
adanya pintas-pintas (shunt, seperti ASD atau VSD) dalam jantung.

Gambar 1a.

Gambar 1b.

Gambar 1c.
Gambar 1a.echocardiography secara fisik
Gambar 1b. pemeriksaan echocardiography
Gambar 1c. hasil pemeriksaan echocardiography

B. Fungsi echocardiography
Echocardiography memiliki fungsi diantaranya adalah :
a. Memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh besar.
b. Berperan dalam diagnosa kelainan jantung bawaan (congenital).
c. Mendeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya
kekakuan, gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya,
serta apakah ada perlekatan.
d. Membantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot -otot dinding
jantung akibat penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot
jantung (dilated cardiomypathy), dan penebalan otot jantung (hiperthrophy
cardiomypathy) yang disebabkan hipertensi dan kelainan otot jantung
bawaan.
e. Melihat massa tumor seperti thrombus, vegetasi atau cairan perikad.

C. Pemeriksaan echocardiography
Terdapat

empat

jenis

pemeriksaan

yang

dapat

dideteksi

dengan echocardiography yaitu :


a. Trans Thoracal Echocardiography (TTE)
Adalah standar echocardiography, tidak nyeri, tanpa efek radiasi
dan non-invasif. Non-invasif memiliki arti tidak ada operasi yang
dilakukan dan tidak ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien
melainkan alat hanya diletakkan pada bagian luar tubuh pasien yaitu
tranduser diletakkan pada dada dengan menggunakan pelumas atau gel.
Proses pemeriksaan jantung pada jenis echocardiography ini tergolong
cukup mudah. Bagian dari echocardiography yaitu tranduser diletakkan di
dada pasien. Tranduser tersebut mengirim gelombang suara, ultrasound
melalui dinding dada dan jantung pasien. Telinga manusia tidak dapat
mendengar gelombang ultrasound sehingga kita tidak meraasakan apapun.

Gelombang ultrasound tersebut memantul dari struktur jantung dan


kemudian ditangkap oleh penangkap gelombang pada mesin
echocardiography. Gelombang tersebut kemudian dikonversi oleh mesin
echocardiography menjadi gambar pada layar. Hasil analisa kemudian
dapat dilihat pada kertas yang disebut dengan echocardiogram.

Gambar 2. Pemeriksaan jantung secara Trans Thoracal


Echocardiography (TTE)
b. Trans Esophageal Echocardiography (TEE)
Adalah pemeriksaan jantung, menggunakan alat transduser masuk
melalui tenggorokan menuju esophagus (saluran cema atas yang terletak
dekat dengan jantung), sehingga penampilan bagian-bagian tertentu
jantung akan lebih jelas. Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk melihar
aorta dan bagian lain dari jantung pasien secara langsung. Dalam
pengujian ini, transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. Tabung
kemudian dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke
kerongkongan (bagian terkemuka dari mulut ke perut anda). Hal ini
memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rinci dari
jantung pasien.

Gambar 3. Tabung fleksibel yang digunakan saat pemeriksaan Trans


Esophageal Echocardiography (TEE)

Gambar 4. Proses pemeriksaan secara Trans Esophageal


Echocardiography (TEE)
c. Stress Echocardiography
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung
lebih akurat dengan menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat
untuk menstimulasi gerakan otot-otot jantung. Stress echo ini dilakukan
sebagai bagian dari tes stress. Selama tes stress, pasien disuruh
berolahraga atau minum obat (yang diberikan oleh dokter) untuk membuat

jantung pasien bekerja keras dan beat jantung menjadi lebih cepat.
Seorang teknisi akan mengambil gambar jantung pasien dengan
menggunakan echocardiography sebelum pasien berolah raga dan segera
setelah pasien selesai berolahraga. Beberapa masalah jantung, seperti
penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerja
keras dan beatnya lebih cepat.

Gambar 5. Proses pemeriksaan secara stress echocardiography


d. Fetal Echocardiography
Fetal

Echocardiography

juga

sering

disebut

dengan

echocardiography janin karena jenis pemeriksaan ini digunakan untuk


melihat jantung bayi yang belum lahir. Seorang dokter dapat
merekomendasiakn pemeriksaan ini untuk memeriksa bayi untuk masalah
jantung. Pemeriksaan ini dapat dilakukan selama kehamilan sekitar 18 22 minggu. Untuk pemeriksaan ini, tranduser diletakkan diatas perut ibu
hamil yang mana hasilnya akan muncul di layar.

Gambar 6. Proses pemeriksaan secara fetal echocardiography

Gambar 7. Hasil pemeriksaan secara Fetal Echocardiography

Selama pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography,


terdapat beberapa prosedur yang dilakukan. Prosedur yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
Selama pengujian, Anda akan diberikan memakai gaun rumah sakit. Anda
akan diminta untuk melepaskan pakaian Anda dari pinggang ke atas. Teknisi akan
menempatkan tiga elektroda (kecil, datar, patch lengket) di dada Anda. Elektroda

yang tersebut akan mengirimkan gelombang ultrasound ke monitor. Kemudian


teknisi akan meminta Anda untuk berbaring pada sisi kiri di meja uji. Dia akan
menempatkan tongkat (yang disebut transduser suara-gelombang) pada beberapa
daerah dada Anda. tongkat akan memiliki sedikit gel di ujung, yang tidak akan
membahayakan kulit Anda. Gel ini digunakan untuk membantu menghasilkan
gambar yang lebih jelas.
Suara merupakan bagian dari sinyal Doppler. Anda mungkin atau mungkin
tidak mendengar suara selama pengujian. Anda mungkin diminta untuk mengubah
posisi beberapa kali selama pemeriksaan agar teknisi dapat mengambil gambar
jantung pada berbagai daerah. Anda juga mungkin diminta untuk menahan nafas
Andapadawaktuselamaujian.
Anda mungkin merasa kesejukan dari gel pada transduser dan tekanan sedikit dari
transduser di dada Anda. Tes akan berlangsung sekitar 40 menit. Sesudah
pemeriksaan, Anda dapat berpakaian dan menjalani kegiatan sehari-hari Anda.
Dokter Anda akan mendiskusikan hasil tes dengan Anda.
Namun jika anda akan melakukan pemeriksaan secara stress
echocardiography, terdapat beberapa prosedur yang berbeda. Berikut adalah
prosedur khusus untuk stress echocardiography :
Pada hari pemeriksaan, jangan makan atau minum apapun kecuali air
selama empat jam sebelum tes. Jangan minum atau makan produk kafein (cola,
coklat, kopi, teh) selama 24 jam sebelum tes. Kafein akan mengganggu dengan
hasil pemeriksaan. Karena obat over-the-counter banyak mengandung kafein,
jangan minum obat over-the-counter yang mengandung kafein selama 24 jam
sebelum tes. Jangan meminum obat jantung setelah selama 24 jam sebelum
pengujian Anda kecuali dokter Anda memberitahu Anda sebaliknya, atau kecuali
obat yang dibutuhkan untuk mengobati ketidaknyamanan dada. Misalnya :
a. Beta blockers (misalnya, Tenormin, Lopressor, Toprol, atau Inderal).
b. Mononitrate dinitrate (misalnya, Isordil, Sorbitrate)
c. Mononitrate isosorbide (misalnya, Ismo, Imdur, Monoket)
d. Nitroglycerin (misalnya, Deponit, Nitrostat, Nitropatches)
Dokter Anda juga dapat meminta Anda untuk berhenti minum obat jantung

lainnya pada hari pemeriksaan. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang obatobatan Anda, tanyakan kepada dokter Anda. Jangan menghentikan obat apa pun
tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter Anda. Jika Anda menggunakan
inhaler untuk bernafas Anda, dapat dibawa pada saat pemeriksaan. Sebelum
pemeriksaan dimulai, Anda akan diminta untuk melepaskan gigi palsu. Jalur
intravena (IV) akan dimasukkan ke dalam suatu vena di lengan atau tangan
sehingga obat dapat disampaikan selama pemeriksaan. Seorang teknisi akan
menggosok tiga wilayah kecil di dada Anda dan elektroda tempat (kecil, datar,
patch lengket) di daerah ini. Elektroda akan tersambung ke monitor.
Sebuah alat pengukur tekanan darah akan ditempatkan pada lengan Anda
untuk memonitor tekanan darah Anda selama pemeriksaan. Sebuah klip kecil,
menempel pada oksimeter pulsa, akan ditempatkan di jari Anda untuk memantau
tingkat oksigen darah Anda selama pemeriksaan. Sebuah obat penenang ringan
(obat untuk membantu Anda rileks) akan diberikan kepada anda. Karena obat
penenang, Anda mungkin tidak sepenuhnya terjaga selama pemeriksaan. Tip hisap
gigi akan ditempatkan ke dalam mulut Anda untuk menghapus setiap sekresi.
Sebuah endoskopi, tipis dilumasi (alat viewing) akan dimasukkan ke dalam mulut
Anda, ke tenggorokan anda dan masuk ke kerongkongan Anda. Ini tidak akan
mempengaruhi bernapas. Anda mungkin diminta untuk menelan pada waktu
tertentu untuk membantu melewati endoskopi. Ini bagian dari tes berlangsung
beberapa detik dan mungkin tidak nyaman. Setelah endoskopi diposisikan,
gambar jantung diperoleh di berbagai sudut. Anda tidak akan merasa ini bagian
dari tes. Ketika selesai, tabung ditarik. Anda akan dipantau selama 20-30 menit
setelah ujian, yang memakan waktu sekitar 90 menit untuk melakukan.
Seseorang akan perlu untuk mengantar anda pulang setelah tes. Anda tidak
harus makan atau minum sampai habis semprot bius atau sampai mati rasa di
tenggorokan Anda hilang sekitar satu jam setelah ujian. Dokter Anda akan
mendiskusikan hasil tes dengan Anda.
D. Perkembangan echocardiography
Konsep "melihat" struktur menggunakan "suara" tanggal kembali ke tahun
1920-an, ketika USG yang dihasilkan oleh kristal piezoelektrik digunakan untuk

mendeteksi cacat pada logam. Pada awal tahun 1950, Hertz dan Edler
menggambarkan penggunaan USG untuk menilai penyakit mitral-katup.
Selanjutnya, Harvey Feigenbaum di the1960s standar penggunaan klinis dari
echocardiography M-mode untuk penilaian kuantitatif dimensi ventricular kiri.
Munculnya ekokardiografi 2-dimensi (1970), Pulsed Doppler (1970), dan warna
Doppler (1980) memperkenalkan metode baru untuk penilaian rutin anatomi
jantung dan hemodinamik di samping tempat tidur. lingkup Fleksibel dan
transduser unggul lebih lanjut membuka jalan untuk penerapan transesophageal
echocardiography. Tissue Doppler dan ekokardiografi kontras baru-baru ini telah
muncul sebagai alat penting untuk evaluasi fungsi miokard regional dan aliran
darah. Miniaturisasi dan kemampuan untuk pak ribuan kristal dalam array
elektronik telah mengubah penerapan echocardiography 3-dimensi menjadi alat
tomografi di samping tempat tidur. Pada saat laju pembangunan, ekokardiografi
akan dapat memberikan penilaian lengkap hati dalam hal anatomi, aliran koroner,
dan fisiologi. Pelatihan orang dan membuatnya tersedia di setiap sisi tempat tidur
mungkin satu-satunya tantangan yang tersisa.
Echocardiography 3-D merupakan teknologi baru yang memeperlihatkan
visualisasi 3 dimensi dari struktur jantung. Dengan kemajuan teknologi tranduser,
(matrix array tranducer), online 3-D acquisition, visualisasi dan analisis telah
dapat dilakukan. Proses ini dapat membuat 3-D acquisition pada semua katup
mitral, dimana dapat dipotong sepanjang tampilan yang diinginkan sehingga dapat
memperbaiki kelemahan dari echocardiography 2-D. penelitian-penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa echocardiography 3-D memberikan realibilitas
yang lebih baik dari echocardiography 2-D diantara operator-operator yang
kurang berpengalaman dilihat dari akurasinya yang baik. Hal ini dapat dilihat
sebagai indicator potensial dari echocardiography 3-D. berikut adalah perbedaan
hasil echocardiography 2-D (gambar 8a)dan echocardiography 3-D (gambar 8b).

Gambar 8a.
Gambar 8b.
Gambar 8a. hasil echocardiography 2-D
Gambar 8b. hasil echocardiography 3-D

Gambar 9. Hasil analisis pada echocardiography 3-D


E. Arsitektur Echocardiography
Arsitektur Echocardiography (iE33 xSTREAM) terdiri dari 4 bagan utama yakni :
1.

Live 3D Echo

2.

Live xPlane imaging

3.

SonoCT

4.

XRES image processing


Ie33 xSTREAM adalah suatu sistem yang memproses berbagai data
secara bersamaan dan terus menerus, yang tergabung dalam sebuah
multiprocessor yang memiliki kemampuan sampai 250 milyar operasi per detik
yang dilakukan secara fleksibel dan terstruktur, arsitektur echocardiography jenis
xSTREAM dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan
aplikasi dalam bidang klinis, alat ini pula terdiri dari suatu layar (Philiphs) Echo

3D dan xPlane images bersama dengan SonoCT dan xRes images yang memiliki
kemampuan untuk memproses suatu data berupa image (gambar).
1. Layar (Philips) Echo 3D
Merupakan generasi keempat layar (Philips) yang secara keseluruhan
disample dengan menggunakan matriks, alat ini menyediakan tampilan 3D
realtime. Arsitektur Xstream yang kuat memungkinkan didapatkan manipulasi dan
hitungan dari data volume.
2. SonoCT real-time image
SonoCT memperoleh dan memproses sampai sembilan garis dan bentuk
untuk menampilkan gambaran vaskuler yang bebas dari pecahan dan artifact.
3. XRES image processing
XRES image processing adalah suatu algoritma yang mampu melaksanakan
analisa yang realtime serta memperbaiki image (gambar) sepanjang area dada
secara keseluruhan.
F. Transducers
Untuk penggunaan Echo-Transducer_nya terdiri dari bermacam-macam
transducer diantaranya yaitu :
1.

Teknologi PureWave Kristal

2.

Transducer S5-1

3.

Teknologi transducer xMATRIX

4.

Transducer X3-1 Omniplane TEE, yang terintegrasi dengan transducer


s7-2 omni transesophageal
Transducers High-performance yang secara khusus dirancang untuk
menghasilkan efisiensi suara (akustik) yang maksimum, dengan suatu desain lensa
low-loss yang memberikan tingkat resolusi yang tinggi dan proses penetrasi sinyal
ultra yang lebih besar dengan tingkat gangguan yang kecil. Dengan desain yang
ekonomis dengan kabel yang ringan sehingga dapat mengurangi kelelahan dan
ketegangan dari para pengguna transducer ini (operator). Adapun macam-macam
transducer yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Teknologi PureWave kristal

Struktur Piezocrystal memepunyai kelebihan dalam hal proses


penerimaan sinyal akustik (suara) dibanding dengan PZT keramik yang
bersifat tradisional.
2. S5-1 transducer
S5-1 transducer dalam penggunaannya menggunakan luas bidang
dari dua high-performance yang digunakan oleh transducers konvensional.
Kelebihannya dibanding dengan teknologi PureWave kristal adalah
transducer ini membentuk image (gambar) 2D dengan tingkat kepekaan
warna yang lebih tinggi.
3. xMATRIX transducer
Transducer xMATRIX menggunakan rangkaian microbeamforming yang didalamnya terintegrasi sampai 3,000 jenis rangkaian
filter aktif.
4. X3-1 transducer
X3-1 transducer merupakan teknologi xMATRIX yang
menggunakan sistem array yang cocok untuk menghasilkan gambar 3D
serta xPlane imaging. Dengan lubang bidik kamera yang berukuran kecil
sangat sesuai untuk menghasilkan dan meningkatkan tampilan image
(gambar) cardiac dari pasien.
5. OMNIPLANE TEE teknologi
Transducer S7-2 omni transesophageal mempunyai cakupan
frekuensi sebesar 7 MHZ yang mampu menghasilkan luas bidang yang lebih
besar.
G. Elektronika echocardiography
Echocardiography digunakan secara luas untuk menampilkan bagian dalam
dari tubuh manusia berupa cardiac serta beberapa penyakitnya seperti hati ataupun
jantung, dengan menggunakan alat ini memungkinkan untuk mendeteksi struktur
bagian dalam dari hati atau jantung. Pergerakan dari struktur tersebut juga dapat
direkam dengan resolusi yang bagus disbanding dengan teknik diagnosa

menggunakan x-ray ataupun angiographic, dalam alat ini menghadirkan


perbandingan antara waktu dengan informasi umum berupa gerakan ataupun
image tentang struktur dari hati maupun jantung dalam kecepatan normal rendah
dengan menggunakan perekam elektrokardiogram.
Untuk alat Echocardiography digunakan transducer yang berfungsi untuk
mengubah suatu besaran dalam bentuk lain menjadi besaran lainnya, dalam hal ini
berupa pancaran sinyal ultra high frequency menjadi besaran suara dalam bentuk
pergerakan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk gambar. Adapun gambar
blok diagram secara umum dari Echocardiography adalah ditunjukkan oleh
gambar 10 dibawah ini :

Gambar 10. Blok diagram rangkaian echocardiography


Gambar diatas menunjukkan blok diagram dari echocardiography,
beberapa blok rangkaian umum pada instrument pengukuran gema, kecuali untuk
penambahan rangkaian sweep lambat dan pengaturan modulasi pencahayaan CRT.
Untuk echocardiography, transducer ditempatkan diantara ribs ketiga dan
keempat pada dinding dada luar dimana tidak ada paru-paru antara kulit dengan
jantung. Dari probe ini cahaya ultra sonic intensitas rendah diarahkan pada area

jantung dan sinyal gema diperoleh. Posisi probe dimanipulasi untuk memperoleh
gema dari area yang diinginkan pada jantung.
Echocardiograph Pulsed Doppler tergantung pada penemuan velocitas
aliran darah yang kontras dengan echocardiograph M-mode yang berdasarkan
properti anatomi dari jantung, teknik ini digunakan sebagai adjunct ke
echocardiograph M-mode konvensional dan informasi banyak diperoleh dari
komplemen pemeriksaan pulsed Doppler atau dengan melaksanakan prosedur Mmode. Dalam banyak kasus penemuan pulsed Doppler memberikan informasi
diagnosa yang berguna dimana penemuan M-mode adalah normal atau sugestif,
sistem beroperasi pada prinsip ultrasound yang memantul dan menemukan
velocitas aliran darah dalam volume, yang disebut dengan volume sample.
Volume sample secara spesifik dapat dipilih dalam jantung dan pembuluh
darah dengan setting kendali kedalaman dan adalah subjek dari berbagai
komponen velocitas aliran darah, komponen gerak, turbulensi, dan laminar seperti
gerakan dinding, gerakan valve. Komponen ini diisolasi dengan filter yang cocok
dalam rangkaian dan masing-masing memiliki kualitas audiotonal dan pola
spektral yang berhubungan.
Jumlah yang meningkat dari pemeriksaan yang rutin dan kemungkinan
meng-extract data kuantitatif dari echocardiograph telah menimbulkan keperluan
pengembangan sistem komputer untuk analisa semi otomatis dari echocardiograph
M-mode, program rutin secara umum tertuju pada pengukuran yang dapat dibagi
3 kelompok :
1. dimensi ventricular
2. dimensi aorta dan atrium kiri
3. pengukuran valve mitral.
Tiap kelompok pengukuran dimulai dengan kalibrasi, sehingga
kemungkinan untuk menggunakan rekaman yang berbeda untuk pengukuran
struktur dari tiap kelompok sistem perhitungan untuk memproses echocardiogram
M-mode dijelaskan oleh awieten et.al (1997), sejumlah program tersedia untuk
evaluasi M-mode menggunakan komputer.

Selain alat echocardiography itu sendiri proses untuk menampilkan


gambar kedalam suatu layar digunakan juga rangkain real-teme komputer yang
berbasis scanner, gambar ranngkaiannya dapat dilihat pada gambar 11 sebagai
berikut :

Gambar 11. Bagan prinsip dari real-time komputer based scanner

Pada gambar diatas, setiap bagian dari 8 channel dipilih dan dikuatkan
oleh penguatnya sendiri dan kemudian diubah kedalam bentuk digital oleh ADC
yang menggunakan range konversi dari 10 ns, setelah itu dari kedelapan channel
ditunda dan dijumlahkan dalam sebuah komputer berkecepatan tinggi yang
menampilkan perhitungan data secara real-time dikarenakan oleh frekuensi
maksimum 7 MHZ dari transducer dan operasi dari kedelapan channel, frekuensi
clock sampai 56 MHZ, seperti operasi cepat yang ditampilkan oleh ECL lebih
baik daripada alat TTL.
Refleksi ultrasonic dari gerakan-gerakan jantung dapat dipotong-potong
berdasarkan waktu sehingga membentuk time-motion, atau T-M, potongan.
Sistem ini mendeteksi gerakan dari katup mitral jantung dan biasanya digunakan
untuk mendiagnosis stenosis. Gambar 12 menunjukkan T-M scan secara skematik

dan gambar 4 menunjukkan echocardiogram (bentuk rekaman dari


echocardiography).

Gambar 12. T-M scan secara skematik

Gambar 13. echocardiogram

Mesin echo merupakan sebuah alat elektronik yang digunakan untuk


keperluan medis yang ditunjukkan pada gambar 14a. Echo instrumentasi
biasanya dilengkapi dengan sebuah metode yang mengkompensasi untuk
membedakan sinyal yang lemah pada kedalaman berbeda dari jaringan.
Instrumentasi ini menyediakan kompensasi pilihana antara 0 -40 Db saat
kenaikan 2 cm dari 0 24 cm dibawah permukaan.
Kedalaman dan kenaikan informasi ditampilkan melalui penyalinan
informasi T-M dalam bentuk seperti yang ditunjukkan pada gambar 14b. Tampilan
ini disebut dengan time compensated gain (TCG).

Gambar 14a. model electronics for medicine

Gambar 14b. kurva kenaikan T-M


Dalam tampilan T-M seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 terdapat dua
waktu dasar yang digunakan. recorder merupakan sebuah optical oscillograph
yang dalam lembar photosensitive ditarik menyebrangi sebuah layar tabung sinar
katode (lihat gambar 21) sekitar 0,5 s/cm. balok CRO bergerak dari kiri ke kanan
dengan 20 s/cm. Refleksi intensitas akan memodulasi CRO dan kemudian
muncul sebagai titik-titik terang pada layar CRO. Selama objek yang discan
bergerak, lokasi titik-titik terang pada CRO akan berubah, Lihat perubahanperubahan yang tampak pada gambar 13.
H. Kelebihan dan kekurangan dari pemeriksaan echocardiography
Kelebihan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography :
a. Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien
hanya berbaring.
b. Tidak menimbulkan rasa sakit maupun efek samping.
c. Biaya yang terjangkau.
d. Memberikan informasi yang banyak.

e. Tidak invasive.
f. Pasien tidak terpapar radiasi.
g. Dapat diaplikasikan pada pasien dengan kondisi kritis (bedside usage).
h. Hasilnya dapat langsung diketahui.
i. Lama pemeriksaan hanya sekitar 20 sampai 40 menit.
Kekurangan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan
echocardiography adalah pada saat pemeriksaan, harus berada dalam pengawasan
dokter dan dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung yang handal dibidangya serta
perawat yang terampil.
I. Kesimpulan
Dengan semakin meningkatnya penderita penyakit jantung, diperlukan
suatu alat yang mampu mendiagnosis penyakit jantung secara dini sehingga
mengurangi kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung. Penyakit jantung
yang umum diderita adalah kelainan jantung yang disebabkan oleh penyempitan
pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy), dan
penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy). Alat yang mampu
memperlihatkan bentuk structural anatomi jantung dinamakan echocardiography
yang menggunakan gelombang ultrasonic dengan frekuensi 2-6 MHz.
Echocardiography paling banyak digunakan oleh para dokter dalam menangani
pasien penyakit jantung disebabkan adanya beberapa kelebihan yaitu diantaranya
Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien hanya
berbaring, tidak menimbulkan rasa sakit maupun efek samping, biaya yang
terjangkau, dan hasilnya dapat langsung diketahui. Akan tetapi pemeriksaan
dengan menggunakan echocardiography juga memiliki kekurangan yaitu
pemeriksaan tidak boleh dilakukan oleh sembarangan orang melainkan harus
dilakukan oleh dokter yang terlatih.

4.6

BP MONITOR

A.

Pengertian dan Fungsi BP Monitor


Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital
sign pasien, berupa detak jantung, nadi tekanan darah, temperatur bentuk pulsa,
jantung secara terus menerus.
Nama lain dari Bedside Monitor adalah:
1. Cardiorespiratory Monitors
2. Apnea Alarms dan repiration monitor
3. Patient Monitor
B.

Parameter BP Monitor
Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa
melalui pasien monitor. Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5
parameter, maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyaknya
jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien monitor tersebut.
Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang
diperiksa, parameter itu antara lain adalah:

1. EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan


ECG ini juga termasuk pemeriksaan "Heart Rate" atau detak jantung
pasien dalam satu menit.
2. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit
3. Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
4. Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
5. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.

C.

Blog diagram BP Monitor dan prinsip kerja

Prinsip kerja
power suplay board fungsinya untuk:
-Penyearah dan filter input tegangan AC
-Penstabil dan menghasilkan tegangan DC untuk semua rangkaian
-Baterai charger
-Menghasilkan perintah power fail ke main board
-Memilih ON/OFF DC power supply dari front panel
-Mematikan DC power supply, jika terjadi kerusakan pada power

LCD DISPLAY:
Menghasilkan gambar bagi tampilan sinyal-sinyal hasil pengukuran yang telah
diolah dan didapatkan dari main prosessor board.
BACKLIGTH:
Tampilan bagi belakang layar dua tegangan anoda (200 v dan 6 KV), heater
current kontrol grid voltage, arus katoda.
MAIN PROSESSOR BOARD
Fungsinya untuk, afirmware programed microcomputer, system timing, interface,
pada rangkaian lainnya seperti display monitor, spiker front-end dan keyboard,
alarm, recorder serta interface pada keluaran dan mini recorder.
KEYPAD
Fungsinya keypad board adalah untuk mengetik dan mengisi data-data pasien
yang sedang diperiksa dan memberikan perintah-perintah untuk melakukan
program yang akan dilakukan
MAIN CONECTOR BOARD
Terdiri dari 3 fungsi blok: ECG/Defib syn, Unity, Auxilary port, Expansion and
docking port.
Auxilary parameter board dibagi dalam 3 daerah operasi utama:
Input channel (2 pressure dan 2 temperatur)
Control dan A/D konversion dari front panel dan semua input channel
(pressure, temperatur, ECG, peripheral pulse dan respiration)

Hal yang perlu diperhatikan:


-

Kebersihan probe

Grounding

Aksesoris

Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal

D.

Jenis BP Monitor
1. Pasien Monitor Vital Sign
monitor ini bersifat pemeriksaan stndar, yaitu pemeriksaan ECG,
Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah /
saturasi darah / SpO2.
2. Pasien Monitor 5 Parameter
Pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi,
Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah /
SpO2, dan Temperatur.
3. Pasien Monitor 7 Parameter
Pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena ada satu
parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu "ECG,
Respirasi, Tekanan darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar
oksigen dalam darah / Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai
tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure) pengukuran tekanan darah
melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu
pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien.

Komponen Alat
- Preamplifier
- Modul elektrode dan pasien kabel
- Parameter sesuai kebutuhan
- Monitor

E. Cara kerja BP Monitor

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lepaskan penutup debu


Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
Hubungkan alat ke terminal pembumian
Hubungkan alat ke catu daya
Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF
Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
Perhatikan protap pelayanan
Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan

sudah terhubung dengan baik


10. Lakukan monitoring
11. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse,
temperatur, saturasi oksigen (SpO2), NiBP, tekanan hemodinamik
12. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol
ON/OFF
13. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
14. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
15. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
16. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan
lagi
17. Pasang penutup debu
18. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula

F. Pemantauan Fisik BP Monitor

Secara umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk peralatan bedside monitor
adalah sebagai berikut:
- chassis / selungkup
- kotak kontak
- terminal pembumian
- kabel daya
- saklar ON/OFF
- sikring

- patient cables
- fitting / connector
- electrode & streps
- control / pengatur
- battery / charger
- indikator / display
- user calibration
- alarm
- audibla signals
-aksesori
-kebersihan alat
G. kesimpulan
Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahawa bedside monitor
dapat mengukur tekanan darah, denyut jantung, dan nadi. Kita dapat mengetahui
juga cara pengoperasiannya untuk dalam bidang medis contohnya pengoperasian
pada pasien. Dan juga kita dapat mengetahui cara kerja alat dan blok diagram alat
bagai mana cara alat itu bekerja.

4.7 AUTOCLAVE

A. PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA AUTOCLAVE


Autoclave merupakan suatu alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi, suhu
yang digunakan berkisar antara 1210 C -1240 C, dengan tekanan yang dimulai dari
0,8-0,9 kg/cm2 selama 20-30 menit sesuai dengan bahan yang disterilkan.
Penurunan tekanan pada autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoclave. Suhu yang
tinggi inilah yang akan membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan
suhu dalam autoclave. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh
mikroorganisme.
Autoclave terutama ditunjukkan untuk membunuh endospora, yaitu sel
resistan yang diproduksi oleh bakteri. Endospora dapat bertahan pada kondisi
lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat
dibunuh pada suhu 1210 C dalam waktu 10-25 menit.
Ada beberapa jenis autoclave yang digunakan dalam proses sterilisasi yaitu graviti
displacement, prevacuum atau High vacuum, dan steam- Flush pressure-pulse.
Perbedaan ketiga jenis autoclave ini terletak pada bagian udara dihilangkan dari
dalam autoclave selama proses sterilisasi.
a. Gravity Displacement Autoclave.
Udara dalam ruang autoclave dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi.
Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara,
sehingga udara terletak dibawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukkan
uap melalui bagian atas autoclave sehingga udara tertekan kebawah. Secara
perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan
keluar melalui saluran dibagian bawah autuclave, selanjutnya suhu meningkat
terjadi sterilisasi. Autoclave ini dapat bekerja dengan cangkupan suhu antara 1211340 C dengan waktu 60-70 menit.
b.

Prevacuum atau high vacuum autoclave

Autoclave ini dilengkapi pompa yang menevakuasi hampir semua udara


dari dalam autoclave. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini
berlangsung selama 10-20 menit. Ketika keadaan vacumm tercipta, uap
dimasukkan kedalam autoclave. Akibat kevacuman udara, uap segera
berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan
suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoclave ini bekerja dengan suhu
132-1350 C dengan waktu 30-40 menit.
c. Steam-flush Pressure-pulse autoclave.
Autoclave ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan
atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoclave ini tergantung
pada benda yang disterilisasi. Dan autoclave yang digunakan untuk proses
sterilisasi ruangan operasi adalah Gravity Displacement Autoclave.
B. HASIL STERILISASI
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua orgnisme yang
terdapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu penggunaan panas ( uap panas/ suhu tinggi), dan pennggunaan bahan kimia
(etilena oksida,asam peresetat, formaldehida dan glutareldehida alkaline).
Ruangan operasi melakukan proses sterilisasi dengan menggunakan
autoclave. Untuk perhitungan waktu pada saat proses sterilisasi dimulai ketika
didalam autoclave mencapai 1210 C. Ini berarti, sebelumnya kita membutuhkan
waktu untuk mencapai titik didih air sampai 1000 C yaitu sekitar 30 menit. Jika
objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian
autoclave akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu, hal ini dapat kita
lihat tabel dibawah terjadi perbedaan waktu yang dibutuhkan pada saat
menstrilisasi antara pakaina dengan material logam 10 menit saja.
No

BAHAN

Baju operasi (dokterpasien), handuk


kecil,selimut,seprai
Gunting, pisau,
pinset,keteter, dll

TEKANAN
(kg/ cm2)
0,9

0,9

WAKTU
(menit)
20

30

SUHU (0C)
121

121

Pada saat proses sterilisasi, penulis melakukan pengukuran besar kuat arus
dengan menggunakan amperemeter. Didapatkan nilai kuat arus (I) adalah
13,63636 Ampere. Kita ketahui bahwa tegangan yang kita pakai adalah 220 v.
Dari kedua parameter diatas, kita bisa mendapatkan nilai daya yang dibutuhkan
pada saat proses sterilisasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = I.V
Dimana:
P: Daya (watt)
I: kuat arus (Ampere)
V: Tegangan (Volt)
Berdasarkan persamaan diatas, maka didapatkan
P=I. V
=13,636364 AMPERE . 220 Volt
=2999,9992 watt
Jadi pada saat sterilisasi Autoclave membutuhkan daya sebesar 2999,9992 watt
Dalam laporan ini kami akan membahas Autoclave yang ada di R.S.U Haji medan
Nama alat
Merk
Type
Tegangan kerja
Daya

: AUTOCLAVE
:Hirayama
:HL36
:220 v AC
:2000 w

Bagian-bagian alat:
Keteranngan:
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukuran tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambahan air
11. Tempat meletakan wadah
Dari hasil pengamatan kami Autoclave pada RSU Haji medan berjenis
prevacum atau High vacum autoclave
Adapun cara pengoperasian Autoclave adalah sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan sterilisasi , cek terlebih dahulu banyaknya air
dalam Autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka
dapat ditambah air sampai batas tersebut, yang diperlukan sebanyak 12
liter air
2. Tromel yang dibersihkan peralatan atuapun bahan pakaian operasi
dokter dan pakaian pasien dimasukan ke dalam autoclave

3. Ditutup autoclave dengan rapat lalu dikencangkan baut pengaman agar


tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave
4. Dinyalakan Autoclave diatur timer ke-30 menit untuk material yang
berbahan kain dan 40 menit untuk material yang berbahan logam.
Waktu 30 menit adalah waktu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi,
sementara untuk proses pendidihan air yang temperaturnya mencapai
100 C, dibutuhkan waktu 30 menit.
5. Setelah 30 menit untuk proses pendidihan air, dilanjutkan dengan
proses sterilisasi, Hal ini dapat kita lihat ketika timer berjalan mundur
dan temperatur dalam ruangan Autoclave telah mencapai 124 C .
6. Setelah alarm tanda selesai berbunyi ditunggu tekanan dalam
kompartemen turun (jarum pada pressure cauge menunjuk ke anggka
0).kemudian klep-klep pengaman dibuka dan dikeluarkan tromel dari
dalam Autoclave dengan hati-hati.
C. PROSES PERBAIKAN AUTOCLAVE DI RSU HAJI MEDAN
Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan
Fungsi alat

: Autoclave
: Hirayama Manufacturing Corporation
: HL 42ADY
: 920195438
: Ibnu sina
: Untuk mensterilkan laken dan instrumen yang dibutuhkan
pada saat operasi
Kerusakan
: alat meledak
Analisa
: Melihat seluruh bagian alat terutama pada elemen heater, ternyata
heater sudah rusak.
Perbaikan
: Mengganti heater yang lama dengan yang baru.

4.7 ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)


Nama alat
Merk alat
Type alat
No seri
Ruangan

: ELECTRO SURGERY UNIT ( ESU)


: berchtold
: HMC / BF 1PX 1
: 3124392
: OK / Bedah

DATA SPESIFIKASI
Nama alat
Frekuensi kosumsi
Buatan
Tegangan

: Electrosurgical generator HV 300 A


: 500KHz
: Beijing
: 220 VAC , 50/60 HZ

Salah satu alat penunjang alat kesehatan adalah ESU (electro surgery unit), yang
digunakan pada saat tindakan pembedahan. Pada zaman dulu, pembedahan
dilakukan dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah. Pembedahan
konvensional ini terkadang menyebabkan pasien banyak mengeluarkan darah.
Dengan menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi pada saat tindakan
pembedahan dapat diminimalisir, karena pembuluh darah yang tebuka disekitar
luka dapat langsung menutup.
Alat ini memiliki prinsip kerja merusak jaringan tubuh tertentu dengan
memanaskan jaringan tersebut. Panas didapat dengan cara pemusatan arus listrik
frekuensi tinggi pada jaringan tubuh tertentu dengan menggunakan elektroda
sebagai medianya. Adapun jangkauan frekuensi yang biasa dipakai berkisar antara
500 kHz sampai dengan 2,5 MHz.

Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan monopolar.
Mode bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi
(pembekuan). Sebuah elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit
jaringan yang tidak diinginkan, kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir
dari ujung elektroda melewati jaringan tadi kemudian menuju ujung elektroda
yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda terpisah, yaitu
elektroda aktif dan elektroda pasif/ netral dengan permukaan yang lebih luas yang
ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan terpusat
pada elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk mendistribusikan arus
listrik dengan tujuan mencegah kerusakan jaringan. Mode monopolar lazimnya
digunakan pada bedah mayor dengan metode pemotongan/ cutting. Oleh karena
itu, mode bipolar lebih banyak digunakan untuk melakukan pembedahan minor.
Pada umumnya, pesawat electrosurgery unit bisa menghasilkan berbagai bentuk
gelombang listrik. Perubahan dari bentuk gelombang tersebut akan menghasilkan
efek yang berbeda terhadap jaringan. Penggunaan suatu bentuk gelombang yang
kontinyu menyebabkan terjadinya penguapan atau pemotongan jaringan. Bentuk
gelombang kontinyu menyebabkan terjadinya pemanasan yang sangat cepat.

Dengan menggunakan suatu bentuk gelombang intermitten (terpotong-potong)


maka akan dihasilkan panas lebih sedikit. Karena hal tersebut maka pada jaringan
akan terjadi pengentalan atau koagulasi. Bentuk gelombang campuran (blend 1,2
dan 3) bukanlah pencampuran dari gelombang kontinyu dan intermitten,
melainkan modifikasi pada siklus tugas dari gelombang utama. Dari blend 1
sampai blend 3 siklus tugasnya semakin dikurangi. Semakin rendah siklus
tugasnya maka panas yang dihasilkan juga semakin berkurang. Pada blend 1
memiliki efek pemanasan yang tinggi dengan efek hemostasis yang rendah.
Sedangkan pada Blend 3 memiliki efek pemanasan yang rendah dengan efek
hemostasis tinggi.
Tubuh manusia mempunyai suatu tahanan atau resistansi dari elemen-elemen
di dalam tubuh yang berbeda-beda, namun besarnya relatif sama dengan kadar air
yang dikandung dari masing-masing elemen: otot berkadar air 72%, hingga 75%,
otak berkadar air sekitar 68%, lemak 14%, semakin banyak kadar air yang
dimiliki jaringan maka semakin baik daya hantar listriknya. Apabila tahanan ini
dialirkan arus listrik, maka akan ada energi listrik yang hilang dan berubah
menjadi panas. Semakin besar arus listrik yang dihasilkan maka semakin besar
pula panas yang dihasilkan, serta makin besar juga efek perusakan pada jaringan
tubuh
Dalam penggunaan pesawat ESU terdapat beberapa efek yang dapat
mempengaruhi jaringan-jaringan biologis pada tubuh yang diakibatkan karena
frekuensi tinggi. Dampak yang ditimbulkan dari frekuensi tinggi itu antara lain :
1)
Efek Thermal
Efek Thermal yaitu terjadinya panas pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh
aliran frekuensi tinggi yang masuk ke dalam tubuh.
2)
Efek Faradik
Efek Faradik ini dapat timbul karena bila suatu otot pada tubuh diberikan arus
dengan frekuensi tertentu maka secara refleks otot akan bergerak akibat

rangsangan yang diterimanya. Untuk menghindari terjadinya efek faradik itu


maka frekuensi yang digunakan sekurang-kurangnya 300KHz,
3)
Efek Elektrolitik
Efek Elektrolitik adalah efek yang ditimbulkan karena mengalirnya arus listrik di
dalam jaringan biologis sehingga mengakibatkan terjadinya pergerakan ion-ion
dalam tubuh.
JENIS ELEKTRODA ESU

BLOK DIAGRAM

Cara kerja :
Power supply mendapat inputan dari jala jala PLN, kemudian power supply
akan memberikan tegangan kesemua rangkaian, pada rangkaian osilator sebagai
pembangkit frekwensi dan akan diatur penggunaannya oleh rangkaian kontrol
yang kemudian akan masuk ke rangkaian modulator untuk dimodulasikan dan
akan dikuatkan oleh pre amp dan kemudian dikuatkan lagi oleh rangkaian power
amp yang akan menghasilkan frekwensi tinggi dan akan dikeluarkan melalui
patient plate (elektroda pasif). Sedangkan untuk arus dari supply yang masuk ke
HF generator akan diisolasikan, sehingga mengahasilkan frekwensi tinggi dengan
pulsa yang berbeda untuk cutting, berbentuk sinus yang terendam. Setelah itu
rangkaian akan mengendalikan dalam penggunaannya, bentuk dapat dipilih sesuai
kebutuhan baik untuk cutting maupun untuk coagulasi. Output dari HF generator
akan dikeluarkan melalui elektroda aktif.
CARA PENGOPERASIAN ALAT

Persiapkan unit dengan memasang asesories yg diperlukan lalu


sambungkan power kabel kebagian belakang unit kemudian sambungkan
ujung kabel power yg lain kesumber listrik dan tekan tombol utama on /off
( dibelakang unit) ke posisi on kemudian tekan tombol on/off ( panel
depan) keposisi on tunggu beberapa detik sampai selesai unit melakukan

self test.
Tampilan panel (27) akan memperlihatkan nilai impedensi pada plate
kemudian tekan tombol OK untuk konfirmasi. Jika nilai impedensi tidak

sesuai maka lampu OC (28) akan menyala , jika sesuai maka pada display

akan tertulis YES dan plate siap dilekatkan pada patient.


PROGRAM : Pada saat operasional, parameter yang digunakan akan
display di LCD bagian program (26).
Pada saat tidak digunakan, operator dapat mengakses MENU dengan
menekan tombol (enter) melakukan pemilihan program yang tersimpan
dengan tombol (up) atau tombol (down)
..
SAVE .dengan menekan tombol (enter)

dapat menyimpan

maksimum 11 karakter nama. Pemilihan program yg tersimpan


dilakukan dengan tombol (up)

atau (down)

program yang dipilih dengan tombol (enter)

, eksekusi
. Untuk

membatalkan digunakan tombol (Esc)..


PROGRAM. Tekan ( enter)
untuk mengaktifkan program
yg tersimpan,pemilihan dengan menekan tombol (up)
(down)

atau

untuk membatalkan digunakan tombol (Esc)

ERRORS Tekan ( enter)


error dengan menekan tombol (up)

untuk melihat error, melihat list


atau (down)

Untuk membatalkan digunakan tombol (Esc)


.
DELAY CLAMP .Tekan tombol Enter
untuk pengaktifkan dan
pemilihan dengan tombol (up)

atau (down)

penundaan

power ke bipolar forceps tissue .berguna untuk pemilihan secara


otomatis fungsi bipolar coagulation.

Penggunaan monopolar 1, handpiece disambungkan ke outlet cut/coag 1


(30) dan hanya beroperasi dengan menggunakan handpiece sedangkan
monopolar 2 ke outlet cut/ Coac 2 (32) dan dapat beroperasi mengunakan
handpiece maupun foot-switch Dibawah ini ada beberapa pemeliharan
metode cut/coac:
CUT AND COAGULATED CUT (CUT)
Arus ini cocokuntuk memotong tanpa pembekuan ( cut without
coagulation). Pemotongan dapat diset dengan berpariasi jenis
pembekuan. Modulasi dapat di set 100%, 80%, 60%, dan 40%
ENHANCED CUT

Arus listrik berbentuk sinusoidal dengan modulai amplitude dan


dipakai untuk memotong tissue
MIXED CURRENT (BLEND)
Mixed Current (BLEND) cocok untuk endoscopic surgery
SUPERFICIAL COAGULATION (SPEEDY COAG)
Digunakan untuk pembekuan pada permukaan
DEEP COAGULATION (DEEP COAG)
Digunakan untuk pembekuan lapisan dalam dari struktuk sel albumin
SPRAY COAGULATION (SPRAY COAG)
Metode ini ideal untuk permukaan luas dengan sebaran darah (hepatic
reseption ) atau open strum pada heart surgery
SPRAY ARGON COAGULATION (SPRAY ARGON )
Konektor argon dapat dihubungkan melalui panel bagian belakang,
argon diaktifkan dengan handle atau foot-switch. Dapat digunakan
pada operasi terbuka, seperti tidak menggunakan push button pada
handle , karena akan merusaknya.
Untuk menaikan dan menurunkan kekuatan cut/coag dengan menekan
tombol + dan - maka nilai akan terlihat pada display.
Penggunaan Bipolar, handpiece bipolar disambungkan ke outlet bipolar
(34) dan footswitch disambungkan ke outlet footswitch (36) kemudian pilih
metode yang diinginkan

PERAWATAN ALAT
a.
Bersihkan alat dengan kain basah
b.
Cek elektroda aktif maupun pasif
c.
Kalibrasi alat 1minimal 1 tahun sekali oleh badan kalibrasi
d.
Setting and adjustement .
TROUBLE SHOOTING DAN PERBAIKAN
1. Alat tidak menyala
- cek kabel power pastikan sudah terhubung dengan jala-jala PLN
- cek fuse , jika putus ganti yang baru.
2. Elektroda tidak mengeluarkan HF
- cek elektrodanya, jika rusak ganti yang baru
- cek modul pembangkit HF, jika rusak ganti modul tersebut.
3. Arus bocor pada elektroda
- cek elektroda pada alat jika sudah tidak layak pakai segera diganti
- pastikkan elektroda pasif/ground terpasang

4.8 VENTILATOR
Pengertian Ventilator
Ventilator adalah suatu alat medis yang memberikan kadar oksigen tertentu
dengan volume dan tekanan ke dalam paru-paru pasien dengan cara mengatur
waktu dan laju gas ke pasien.
Prinsip kerja ventilator
Beberapa Ventilator tekenana positif saat ini sudah di lengkapi system
computer dengan panel control yang mudah dioperasikan (user friendly). Untuk
mengaktifkan beberapa mode, setting dan alarm, cukup dengan menekan tombol,
selain itu dilengkapi dengan layar monitor yang menampilkan apa yang kita
setting dan parameter alarm.

Fungsi Bagian Ventilator


Respioratory Rate (RR): Frekuensi nafas RR adalah jumlah nafas yang di
berikan ke pasien setiap menitnya . setting RR tergntung dari tv, jenis kelainan
paru pasien, dan target PaCO2 pasien . parameter alarm RRdi set bawah dan di
atas nilai RR yang di set. Misalnya juka set RR 10 kali/menit, maka set alarm
sebaiknya 12 kali/menit dan dibawah 8 kali/menit. Sehingga cepat mendeteksi
terjadinya hiverpentilasi atau hivopentilasi. Pada pasien dengan kata-kata yang
tidak tepat control cycled atau essits. Namun saat ini banyak penulis yang
mengikuti terminology yang dibuat oleh kapadia, (postgrad med j 1998 74 3305). Ia membagi terminology mode menjadi 3 dasar: The Tigger-The signal thats
open the inspiratory valve, allowing air to flow into the patient: The limit- the
factor wich stop inspiration and eventually opens the expiratory valpe.
Pengoperasian Ventilator
Ketika ventilator di hidupkan, Ventilator akan melakukan selft-test untuk
memastikan apakah ventilator akan bekerja dengan baik . tubing ventilator
harus diganti dengan setiap 24 jam dan biarkan ventilator melakuakan selftest lagi. Filter bakteri dan water trap harus diperiksakan terhadap
sumbatan, dan harus tetap kering. Namun perlu diingat bahwa
penambahan filter dapat meningkatkan dead space. Pemasangan ventilator
adalah 100% namun pemberian 100% tidak boleh dilakukan terlalu lama
karena dapat menyebabkan resiko oxygen toxicity (keracunan oksigen)
akan meningkat.keracunana O2 menyebabkan struktur membrane Alveolar
Cavilallry, adema paru, atelectasis, dan penurunan PaO2 yang reprakter
(ARDS). Setelah pasien stabil, FiO2 dapat diweyaning secara bertahap
berdasarkan pulse oksimetri dan astrub. Catatan: setiap tindakan
suctioning (terutama dalam pasien hipoksemia berat ), bronkoskopy ,chesh
fisioterapi, atau prosedur berat (stress) dan waktu transport (CT scan dan
lain-lain) FiO2 harus 100 % selama 15 menit serta menambahkan 20-30 %
dari pressure atau TV sebelumnya, sebelum prosedur dilakukan. Namun
para pasien-pasien dengan hipoksimea berat karena ARDS tinggi, atat

atelektasis pasien-pasien dengan hipoksemia berat karena ARDS tinggi,


alat atelektasis berat yang sedangmenggunakan PEEP, tinngi sebaiknya di
suction atau dilakukan prosedur bronskopi dahulu, sebab pada saat PEEP
dilepas maka paru akan segera knops kembali dan sulit mengembangkan

kembali.
Insipirasi : Eksirasi (I:E) Ratio:I:E rasio biasanya di set 1:2 atau 1:1,5
yang merupakan nilai normal fisiologis inspirasi dan ekspirasi. Terkadang
di perlukan fase inspirasi yang sama atau lebih lama dibanding ekspirasi

untuk menaikan paO2, seperti pada ARDA, berkisar 1:1 samapai 4:1
Pressure Limit / Pressure Inspirasi: pressure limit mengatur atau
membatasi jumlah pressure atau tekanan dari volume Cycle ventilator,
sebab pressure yang tinngi dapat menyebabkan barotraumas. Pressure
yang direkomendasikan adalah plateu pressure tidak oleh melebihi 35
cmH20. Jika limit ini dicapai maka secara otomatis ventilator
menghentikan hantarannya, dan alarm berbunyi. Pressure limit yang
tercapai ini biasanya disebabkan adanya sumbatan/ obstruksi jalan nafas,
resensi sputum di ETT di gigit, fighting terhadap ventilator, atau kinking

pada tubing ventilator.


Flow Rate/ Peak Flow: adalah kecepatan untuk menghantarkan tidal
volume yang diset/menit. Biasanya di setting antara 40-100 L/menit.
Inspiratory Flow Tv/ terinsiprasi *60 jika RR 20 kali / menit maka : total
=60/20=3 detik. Jika rasio 1:2, inspirasi = 1 detik, untuk menghantarkan
tidal volume (TV) 500 cc diperlukan inspiratori flow rate= 0,5/1 * 60=30

Liter/menit.
Sensitifikasi/ Trigger: sensitivity menentukan jumlah upaya napas pasien
yang diperlukan untuk memulai atau mentrigger inspirasi dari ventilator
setting dapat berupa Flow atau pressure, flow biasanya lebih baik untuk
pasien yang sudah bernafas spontan dan memakai PS/ Spontan /ASB
karena dapat mengurangi kerj nafas/ work OF breating. Selain itu pada
pasien PPOK penggunaan Flow sensitivity lebih baik. Karena pada PPOK
sudah terdapat instrinsic PEEP pada paru pasien sehingga pemakain
pressure sensitivity kurang menguntungkan. Nilai sensitivity berkisar 2

sampai 20 cmh2O untuk pressure sedangkan flow antara 2 sampai 20


L/menit, jika PaCO2 pasien perlu dipertahankan konstan, misalnya pada
resusitasi otak, maka stting dapat di tidak sensitive, dengan demikian
setiap usaha nafas pasien tidak akan di bantu oleh ventilator. Pada keadaan
ini perlu di berikan sedasi atau pelumpuh otot (muscle relaksan) karena
pasien tidak akan nyaman sewaktu bangun. Namun jika memakai mode

assisted atau SIM spontan /PS/ASB, trigger harus di buat sensitive.


PEEP ( Positive end Expiratory Pressure): PEEP meningkatkan PaO2
yang refrakter. Nilai PEEP selalu dimulai dari 5 cmH2O. Setiap perubahan
pada PEEP harus berdasarkan analisa gas darah, toleransi dari PEEP,
kebutuhan FiO2 dan respon kardiopaskular. Jika PaO2 masih rendah
sedangkan FiO2 sudah 60% maka PEEP merupakan pilihan utama sampai

nilai 15 cmH2O.
Setting Alarm Ventilator : Alarm Low exhaledvolume set 100cc dibawah
nilai tidal volume expirasi, misalnya tidal volume ekspirasi 500cc maka
alarm di set 400cc akan berbunyi jika tidal volume pasien tidak adekuat.
Biasanya digunakan untuk mendeteksi kebocoran system di ventilator atau

terjadi disconnect sirkuit.


Alarm Low Inspiratory Pressure: Sebaiknya di set 10-15 cmH2O
dibawah PIP (Peak Inspiratory Pressure) akan berbunyi jika pressure turun
di bawah yang set, juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran system
jika alarm ini berbunyi maka perlu dilakukan pemeriksaan pasien
terhadap: air didalam sirkuit ETT kinking atau tergigit sekresi dalam ETT
Bronkospasme pneumotoraks tension low. Dalam pembahasan ini, penulis
membahas alat ventilator galileo Gold.

PROSEDUR PEMAKAIAN VENTILATOR GALILEO


- Check seluruh sirkuit system
- Check inlets 02 dan air
- Aktifkan dengan menekan tombol ON/OFF
- Perhatikan layar, hingga tanda start muncul
- Gunakan C knob tekan star untuk mengaktifkan
- Biarkan selama 5 menit untuk pemanasan
- Gunakan C knob, pilih mode, pilih kalibrasi,
- Kalibrasi Flow sensor, Tightness, O2 cell sesuai petunjuk

Dengan C knob set mode, parameter/ control,alarm


Pasang ke pasien.
SET Up Mode

A. Tipe Pasien
Adult (200 Kg 30 Kg)
Pediatric (30 Kg 3 Kg)
Infant (3 Kg 0,5 Kg)
B. Pemilihan Mode
Volume Mode (di pakai pasien adult dan Pediatric
a. (S) CMV
b. SIMV

Pressure Mode (di pakai untuk pasien adult, Pediatric dan infant)
a. PCMV
b. PSIMV
c. SPONT

Adaptiv Mode
a. ASV
: (di pakai untuk pasien adult dan pediatric)
b. PCMV (APV) : (di pakai untuk pasien adult, Pediatric dan infant)
c. PSIMV (APV): (di pakai untuk pasien adult, Pediatric dan infant)
d. DuoPap
: ( dipakai untuk pasien adult, pediatric dan infant)
e. APRV
: (dipakai untuk pasien adult, pediatric dan infant)

C. Set Volume Mode

(S)CMV
_ Tidal Volume : 8 12 ml X Berat Badan
_ Rate
: 10 - 15
_ Peep
: 3 5 Cm H2O (fisiologis)
_ Oksigen
: 50 100%
_ Trigger
: 2 5 cm H2O

SIMV
_ Tidal Volume
_ Rate
_ Peep
_ Oksigen
_ Trigger

: 8 10 ml X Berat Badan
: 6 - 12
: 3 5 cm H2O (fisiologis)
: 30 50%
: 2 5 cm H2O

_ Pressure Support : 0 15 cm H2O


D. Set Up Pressure Mode

PCMV
Pressure Control: 10 20 cm H2O (perhatian Vte pada layar Galileo,
Vte ini menunjukkan Volume tidal expirasi dari pasien, angka
normalnya 8 12 untuk tiap Kg berat badan)
Contohnya pasien dengan berat 70 Kg, diset Pressure control 20 cm H2O,
maka Vte nya 560 840 ml.

Rate
: 6 - 12
Peep
: 3 5 cm H2O (fisiologis)
Oksigen : 30 50%
Trigger : 2 5 cm H2O
PSIMV
Pressure Control: 10 20 cm H2O (perhatian pada layar Vte pada layar
Vte pada layar Galileo, Vte menunjukkan Volume tidal expresi dari pasien,

angka normalnya 8-12 ml untuk Kg berat badan.


Contohnya pasien dengan berat badan 70 Kg, diset Pressure control 20 Cm H2O,
maka Vte nya 560-840 ml.
Rate
Peep
Oksigen
Trigger
Pressure Support

: 6-12
:3-5 Cm H2O (fisiologis)
: 30-50 %
: 2-5 cm H2O
: 0-5 Cm H2O

SPONT
Pressure Support
Peep
Oksigen
Trigger

: 0-15 cm H2O
: 3-5 cm H2O ( fisiologis)
: 30- 50 %
: 2-5 cm H2O

E Adaptive Mode

ASV
% min Vol
Body weight

: 100 %
: set berat, sesuai berat badan ideal

Peep
Oksigen
Trigger

: 3-5 Cm H2O (fisiologis)


: 30-100 %
: 2-5 cm H2O

PCMV (APV)
Volume target (Vterget)
Peep
Oksigen
Trigger

: 8- 15 ml X Berat Badan
: 3-5 Cm H2O (fisiologis)
: 30-100 %
: 2-5 cm H2O

PSIMP (APV)
Volume Target (Vtarget)
Peep
Oksigen
Trigger
Pressure Support

: 8-12 ml X Berat Badan


: 3-5 cm H2O (fisiologis)
: 30 -100 %
: 2 -5 cm H2O
: 0 -15 cm H2O

Duo PAP
P High
Thigh
Rate
P ramp
Ets
P trigger
Peep/Cpap
P Support
Oxygen

: 14 18 cm H2O
: 1.3 S (adult), 0,8 S (ped), 0,7 S (ifn)
: 10 -12
: 50 ms
: 25%
: 2 -5 Cm H2O
: 3- 5 Cm H2O
: 10 -15 Cm H2O
: 21 100%

APRV
P High
T High
P Low
T low
P ramp
Est
P trigger
Peep/Cpap
P Support
Oxygen

: 14 18 cm H2O
: 1.3 S (adult), 0.8 S (ped), 0.7 S (inf)
: 3 5 cm H2O
: 2.7 s (adult), 1.6 S (ped), 1.3 S (inf)
: 50 ms
: 25 %
: 2 5 cm H2O
: 3 5 cm H2O
: 10 15 cm H2O
: 21 100 %

f. Infant Set Up
Set Galileo dengan breathing set infant, lengkap dengan infant flow sensor
Untuk infant, Mode yang tersedia adalah Pressure mode

(PCMV, PSIMV, PCMV, APV, PSIMV APV, SPONT)


PCMV
Pressure Control: 10 20 cm H2O ( perhatian Vte pada layar Galileo,
Vte ini menunjukkan volume tidal expirasi dari pasien, angka
normalnya 4-6 ml untuk tiap Kg berat badan)
Contohnya bayi dengan berat 2 Kg, di set pressure control 12 Cm H2O, maka
Vte nya 8-12 ml
Rate
Peep
Oksigen
Flow trigger

: 40 60
: 3 5 cm H2O (fisiologis)
: 30- 50 %
: 0,5 1 Lpm, efektif untuk membuat bayi berbafas.

Bila terjadi Rate meningkat cepat, lebih dari 60, cek V leak, bila

kebocoran lebih dari 20 ml, maka trigger dinaikkan hingga 4 Lpm.


v leak X rate harus lebih rendah nilinya dibandingkan set up flow
trigger. Misalnya V leak 20 ml, dan rate 50 maka totalnya = 1 L,

maka Trigger harus di set 1 Lpm


I Time : 0.4 0.5 second
Pramp : 100 ms
Bila I time dinaikkan, saat yang sama P ramp juga dinaikkan,
misalnya I time 0,5 s, dan ramp 100 ms, maka rate harus turun
hingga 40. Sebaliknya I time 0.5 s dan Pramp 100 ms, maka Rate

di set hingga 60.


Bila cara di atas tidak efektif, misalnya untuk kasus dimana bayi
memiliki compliance yang terlalu rendah, indikasinya adalah VTE
yang terjadi selalu rendah atau kurang dari 4 6 ml X berat badan,
maka bayi tersebut membutuhkan pressure yang tinggi dan cepat.
Maka set up nya : I time dikurangi hingga 0.2 0.3 s dan pramp di
set 75 ms, Rate 40- 50, untuk trigger di set 11 pm.

PSIMV
Pressure Control : 10 15 cm H2O ( perhatikan Vte pada layar Galileo,
Vte ini menunjukkan Volume tidal expresi dari pasien, angka normalnya 4
6 ml untuk tiap Kg berat badan.

Contohnya bayi dengan berat 2 Kg, di set Pressure control 12 Cm H2O, maka Vte
nya 8 12 ml.

Rate
: 30 50
Peep
: 3 5 cm H2o (fisiologis)
Oksigen
: 30 50 %
Flow Trigger : 0.5 I Lpm
Pressure Support: 0 15 cm H2O
ETS
: 35 %

PCMV (APV)
Volume Target (Vtarget)
: 4 - 6 ml X Berat Badan
Peep
: 3 5 cm H2O (fisiologis)
Oksigen
: 30 100 %
Pressure Trigger
: 2 5 cm H2O
Pressure Support
: 0 15 cm H2O

Alarm Sistem

4.9 MEJA OPERASI


Operating table (meja operesi) medifa 504225

A. PENGERTIAN MEJA OPERASI RUMAHSAKIT


Pada dasarnya, semua peralatan dan perlengkapan di rumah sakit dibuat
karena memiliki fungsinya masing masing, termasuk meja operasi rumah sakit.
Mungkin sebagian dari Anda sudah tidak asing lagi dengan meja operasi yang ada
di rumah sakit, namun secara umum sebagian dari Anda juga belum mengetahui
apa sebenarnya fungsi dari sebuah meja operasi tersebut. Sebenarnya, meja
operasi yang ada di rumah sakit dalam dunia medis dapat diartikan sebagai sebuah
meja yang digunakan untuk berbaringan pasien bedah, sesuai dengan posisi yang
sesuai, dimana dokter akan melakukan operasi pembedahan. Oleh karenanya,
dengan sedikit informasi di atas, tentu kita sudah sedikit lebih paham
dengan Fungsi Meja Operasi sesungguhnya.
Pada umumnya, meja operasi memiliki 2 jenis meja operasi, yaitu meja
operasi yang dapat digerakkan secara hidrolik, dan meja operasi yang dapat
digerakkan dengan elektrohidrolik dimana jenis meja operasi ini sebelumnya
digerakkan secara mekanik. Meja operasi yang ada di rumah sakit pada dasarnya
juga merupakan sebuah perlatan atau inventaris wajib yang harus ada dalam
sebuah rumah sakit, termasuk rumah sakit untuk kelas C sekalipun. Pada awalnya
meja operasi ini pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli bedah dari Paris pada
abad 19, dimana meja tersebut dapat diputar 360 deraajat secara horizontal.
Sedangkan pada ukuran tinggi dan panjangnya, meja yang operasi pertama ini
juga bisa dirubah secara vertikal.
Dengan kemajuan di bidang teknologi kesehatan saat ini, meja operasi
rumah sakit juga berkembang menjadi berbacam-macam jenis dan spesifikasi dan
kegunaan atau fungsi khusus dari meja operasi tersebut. namun, dengan
banyaknya jenis, spesifikasi dan kegunaan dari meja operasi saat ini, tentu meja
operasi sendiri pada memiliki manfaat atau fungsi dasar. Nah, pada kali ini kita
akan membahas apa saja Fungsi Meja Operasi di rumah sakit.
B. FUNGSI MEJA OPERASI
Salah satu fungsi meja operasi adalah dapat memudahkan kinerja dokter
bedah. Hal ini dikarenakan meja operasi itu sendiri telah dibuat secara khusus
agar bisa menyesuaikan dengan keinginan dokter. Biasanya, para dokter

pembedah memiliki kesulitan dalam pada posisi tertentu, nah dengan adanya
sebuah meja operasi yang dapat diputar 360 derajat secara horizontal dan juga
dapat diatur tinggi rendahnya ini, tentu membuat kinerja pera dokter semakin
mudah. Selain itu meja operasi juga dilengkapi dengan adanya tempat khusus
yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan semua peralatan yang
dibutuhkan dokter, dimana tempat tersebut bisa dijangkau dengan mudah oleh si
dokter pembedah. Oleh karena, dengan perlengkapan tersebut, tentu meja operasi
akan memberikan kemudahan bagi para dokter pembedah.
Meningkatkan Tingkat Efektivitas dan Keberhasilan Operasi
Setiap meja operasi selalu dilengkapi dengan adanya sebuah lampu operasi
di desain sedemikian rupa yang memiliki resolusi tinggi tentu membuat kegiatan
operasi bisa lebih mudah karena adanya penerangan dari lampu
tersebut. Sementara itu, meja operasi juga dilengkapi dengan sebuah alat radio
tembus pandang yang tentunya dapat digunakan sebagai alat pencitraan seperti Carm oleh para dokter yang melakukan pembedahan. Selain itu, beberapa meja
operasi khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan tertentu, misalnya untuk meja
operasi yang digunakan operasi ginjal yang biasanya dilengkapi dengan elevator
dan penggunting ginjal. Perlengkapan tersebut diberikan karena memiliki fungsi
untuk proses pengeringan ginjal. Dengan adanya berbagai kelengkapan yang ada
di meja operasi tersbut, tentu membuat meja operasi ini dapat meningkatkan
efektivitas keberhasilan sebuah operasi pembedahan.
Menjadi Salah Satu Syarat Prosedural Pelaksanaan Sebuah Operasi Pembedahan
Pada umumnya meja operasi dibuat dengan standar dan kelengkapan khusus
untuk melakukan operasi pembedahan. Kelengkapan yang harus ada di dalam
meja operasi adalah termasuk pada bagian yang ada di dalam meja operasi . pada
dasarnya meja operasi terdapat bagian utama yang membuat meja operasi begitu
penting dalam meningkatkan kesuksesan proses operasi atau pembedahan, seperti
bagian atas, bagaikan tangan atau kolom, dan bagian dasar atau transporter.
Bagaikan atas merupakan bagian yang berfungsi untuk meletakkan kepala
pasiaen yang dibuat secara khusus agar dapat memberikan rasa nyaman bagi para

pasien. Pada bagian kolom atau bagian tengah, merupakan bagian terpenting dari
meja operasi karena terdapat tiang yang ditanamkan ke lantai, sehingga dengan
tiang inilah kekuatan dari meja akan semakin stabil dan juga membuat meja
operasi dapat diatur agar lebih sesuai dengan posisi yang diinginkan oleh
semua dokter. Oleh karena itu dengan bagian-bagaian yang sangat penting dari
setiap meja operasi tersebut menjadikan meja operasi menjadi salah satu
persyaratan atau menjadi basis prosedural yang harus dipenuhi ketika akan
dilakukan sebuah operasi. Meskipun fungsi dari meja operasi dapat meningkatkan
tingkat keberhasilan sebuah operasi pembedahan, namun dukungan dari tenaga
medis operasional juga menjadi salah satu elemen penting dalam menyehatkan
diri kita semua.
Nama lain operating table:
Meja operasi
Meja bedah
2. Komponen alat:
Matras
Pengatur posisi
Sistim hidraulik
Rem
Aksesoris
_Remote control
_ Motor DC
3. Prinsip Kerja Operating Table.
Pergerakan naik atau turun ,mirng kanan atau miring kiri,maupun jungkit depan
atau jungkit belakang meja operasi ini digerakan dengan sistim motor hydrooulik
yang di mana di kendalikanpada sebuah alat pengendali yang disebut dengan
remote control ,namun pada meja operasi ini remot control tidak memakai sensor

pemancar signal atau receiver pada meja tetapi alat ini mempunyai remote control
berkabel yang dimana kabel langsung terhubung ke bagian rangkayan driver
Prinsip kerja dari bagian alat ini adalah menggunakan motor 24 volt DC 5Ampere
pada masing-masing blok dan pada meja operasi medifa type 504225
menggunakan tiga buah motordan memiliki spesifikasi berbeda sesuai dengan
fungsi masing-masing diantara nya
Motor untuk naik turun
Input = 24 volt DC
Input daya = 5 Ampere
Kemampuan dorong = 5 mm/s
Kekuatan motor = 25000 newton push/full
Motor ungkit
Input = 24 volt DC
Daya input = 5 Ampere
Kemampuan dorong = 5 mm/s
Kekuatan motor = 6000 newton push/full
Motor kemiringan
Input = 24 volt
Daya input = 5 Ampere
Kemampuan dorong = 5mm/s
Kekuatan motor = 6000 newton push/full
Proses pengoprasian di awali dengan pemasangan kabel power cord pada panel
lubang suplay tegangan pada alat kemudian menekan tombol power pada posisi
on,di dalam Box power suplay terdapat adaptor penurun tegangan trafo step down
24 volt 5 ampere beserta rectifier atau sering juga kita sebut dengan penyarah
tegangan AC to DC,dan untuk pengoprasian nya masing-masing fungsi suplay
tegangan melewati 1 buah relay untuk pengoprasian 3 buah motor terdapat 6 buah
relay driver yang di mana 1 motor mempunyai 2 fungsi missal nya motor UP

DOWN pemakayan tegangan ini hanya memanfaat kan system relay untuk
membalik polaritas tegangan dimana kita ketahui prinsip motor DC apabila
polaritas nya di balik maka putaran nya terbalik juga.untuk pengoprasian motor
relay di aktifkan dengan sebuah remote control yang di mana pada remote control
terdapat 6 buah tombol swich on yg di mana salah satu kaki nya di hubung kan
VCC+24 volt DC secara paralel dan kaki out put di hubung kan ke VCC input
masing-masing relay.
Pada meja operasi terdapat berbagai aksesoris yang harus di siapkan apabila akan
dilaksanakan kegiatan bedah, antara lain : penyangga kepala sedang dilakukan
kegiatan bedah ( tidakterjadi perubahan posisi). Pabila menggunakan sistim
elektrik, perhatikan pembumian.
Hal yang perlu di perhatikan:
Kestabilan posisi meja
Sistim hhydroulik,
Kebersihan alat
Pengeraman
Lakukan pemaliharaan sesuai jadwal
Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai