Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN DAN KOMPETENSI


1. Tujuan
Untuk memperoleh pengalaman keterampilan, penyesuaian sikap dan
penghayatan pengetahuan di dunia kerja dalam rangka memperkaya
pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu kesehatan masyarakat,
serta melatih kemampuan bekerja sama dengan baik dalam satu tim
sehingga diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta Magang
maupun Rumah Sakit tempat magang.
2. Kompetensi
a. Kompetensi Umum

1) Kemampuan untuk melakukan kajian dan analisa (Analysis


and Assessment)

2) Kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan


perencanaan program kesehatan (Policy development and
program planning)

3) Kemampuan untuk memahami budaya local (Lokal wisdom)

4) Kemampuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat


(Community dimensions of practice)

5) Memahami dasar – dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat (Bacis


public health sciences)

6) Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola sumber dana


(Financial planning and management)

7) Kemampuan untuk memimpin dan berpikir system


(Leadership and system thingking atau total system)

b. Kompetensi Khusus

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |1


1) Mengetahui profil, struktur organisasi dan alur pelayanan
Rumah Sakit.
2) Mengetahui tentang sampah medis dan non medis (padat,
cair, dan gas) dan mempelajari sistem pengelolaan sampah
medis dan non medis.
3) Mengetahui dan berpatisipasi dalam kegiatan pengendalian
terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit di Rumah
Sakit.
4) Mengetahui kegiatanberupa pengawasan linen (laundry),
pengawasan dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi
(meliputi orang,peralatan, bahan, dan ruangan).
5) Mempelajari dan pengawasan pada penyelenggaraan dan
keselamatan kerja Rumah Sakit (K3RS).

C. MANFAAT MAGANG
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memperoleh pelajaran praktis serta
membandingkan ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan
dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian dapat
mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetensi dunia kerja.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Penguruan tinggi dalam hal ini Fakultas Kesehatan
Masyarakat dapat menambah khasanah dunia kerja serta ilmu baru
melalui informasi yang diperoleh di lokasi Magang, sehingga dapat
menyesuaikan kompetensi perkuliahan sesuai dengan tuntunan dunia
kerja yang ada pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang lebih
kompetitif.
3. Bagi Tempat Magang / Instansi
Tempat magang diharapkan memperoleh tenaga pegawai
yang memiliki idealisme dan penuh dengan ilmu-ilmu segar yang
belum lama dipelajari dari bangku perkulihan. Diharapkan sebagai
jembatan penghubung antara instansi dengan lingkungan pendidik.

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |2


BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD JAYAPURA

A. Gambaran Umum RSUD Jayapura


Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura didirikan pada tahun
1956, oleh pemerintah Hindia Belanda diatas tanah seluas 361.262 m², luas
bangunan 10.144 m², jumlah bangunan 25 ruangan, 1 kamar jenazah, 2
asrama, pendidikan, 2 asrama pegawai, 2 wisma, 1 barak dan 15 rumah
pegawai. Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura didirikan diatas ketinggian
20-70 meter diatas permukaan laut pada tanggal 5 juni 1959 rumah sakit
mulai beroperasi dan diresmikan oleh Gubernur ke-3 Pieter J.P Later, dengan
kapasitas tempat tidur 100 buah dan sebagai direktur pertama dr. de first
(159-1963). Rumah sakit ini didirikan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan
bagi warga dan masyarakat dan Jayapura khususnya dan Papua umumnya.
Seiring dengan perubahan waktu dan besarnya harapan serta tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah
Jayapura melakukan pengembangan sarana fisik bangunan rumah sakit.Untuk
melengkapi pelayanan kesehatan, pada tanggal 2 mei 1962 (penyerahan Irian
Barat ke pemerintah Republic Indonesia, maka status kepemilikan beralih
menjadi milik pemerintah Provinsi Irian Barat yang sekarang berubah nama
menjadi Provinsi Papua. Pada tahu 2004, Rumah Sakit Umum Daerah
Jayapura oleh ketetapan KepMenkes RI No1157/MENKES/X/2004
menetapkan RSUD Jayapura sebagai Rumah Sakit tipe B Pendidikan.

1. Visi, Misi Dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura

a) Visi
Mewujudkan Rumah Sakit rujukan nasional dikawasan timur Indonesia
menuju papua bangkit, mandiri, sejahtera yang berkeadilan.
b) Misi
1. Menyelenggaraakan pelayanan kesehatan dengaan standar
pelayanan prima.

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |3


2. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian untuk mewujudkan SDM
yang professional.
3. Menyelenggarakan administrasi rumah sakit yang efisien,efektif,dan
akuntabel.
4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tetap memberi aspek
sosial ekonomi.
c) Motto
Melayani dengan Kasih.

2. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura :

Penataan kelembagaan yang sesuai dengan Konsep otonomi daerah


mempunyai arti penting yang sangat strategis untuk meningkatkan kinerja
aparatur. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 47 Tahun
2012 Tanggal 10 Juli 2012, Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura dipimpin
oleh seorang Direktur yang mana dibantu oleh jajaran struktural sebagai
berikut :
A. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, membawahi :
1. Bidang Pelayanan Medik, membawahi :
a) Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Rawat Inap
b) Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus
2. Bidang Penunjang dan Rekam Medik
3. Bidang Keperawatan, membawahi :
a) Seksi Pelayanan Keperawatan
b) Seksi Pengembangan Mutu Keperawatan
4. Bidang Pelayanan Penunjang dan Rekam Medik, membawahi :
a) Seksi Pelayanan Penunjang Medik
b) Seksi Pelayanan Rekam Medik

B. Wakil Direktur Pendidikan, Penelitian dan SDM, membawahi :


1. Bidang SDM, membawahi :
a) Seksi Perencanaan dan Pengembangan SDM
b) Seksi Administrasi dan Pembinaan Pegawai
2. Bidang DIKLAT, membawahi :

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |4


a) Seksi Pendidikan Tenaga Kesehatan
b) Seksi Pelatihan Tenaga Kesehatan
3. Bidang LITBANG, membawahi :
a) Seksi Pelayanan Penelitian
b) Seksi Pengembangan Rumah Sakit
Bagian yang langsung bertanggungjawab kepada Wakil Direktur Pendidikan,
Penelitian dan SDM, yaitu :
1. Instalasi Diklat
2. Instalasi Perpustakaan
3. Instalasi PKRS

C. Wakil Direktur Umum, Keuangan dan Operasional, membawahi :


1. Bagian Keuangan dan Akuntansi, membawahi :
a) Sub bagian Keuangan
b) Sub bagian Penerimaan
c) Sub bagian Akuntansi
2. Bagian Umum, membawahi :
a) Sub bagian Tata Usaha
b) Sub bagian Perlengkapan
c) Sub bagian Rumah Tangga
3. Bagian Perencanaan dan Pemasaran, membawahi :
a) Sub bagian Perencanaan Program
b) Sub bagian Pemasaran dan Kerjasama
c) Sub bagian Evaluasi dan Pelaporan
Bagian yang langsung bertanggungjawab kepada Wakil Direktur Umum,
Keuangan dan Operasional, yaitu :
1. IPRS (Medik dan Medik)
2. Instalasi Sanitasi
3. Instalasi Teknologi
Sedangkan bagian yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur,
yaitu :
1. SPI

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |5


2. SMF-SMF dan Staf Fungsional
3. Instalasi Farmasi
4. Instalasi Gizi Rumah Sakit
5. Instalasi Sterilisasi dan Binatu

D. Manajemen Kerja Per Unit :

1. Unit Rekam Medik

a) Pelaporan Rekam Medis

1. Laporan Harian/Bulanan/Tahunan

2. Laporan Harian Berisi “ Bed Occupation Rate” dibuat oleh pelaksana


rekam medis yang diperiksa dan di tanda tangani oleh Ka. Rekam
Medis.

3. Laporan bulanan dan tahunan berisi semua data kegiatan perawatan


dan tindakan yang di lakukan di rumah sakit. Laporan ini dibuat oleh
Ka. Rekam Medis.

2. Pembuatan Pelaporan Rawat Jalan Rawat Inap

a. Pertugas rekam medis bagian pelaporan menerima data dari polik


klinik dan ruangan rawat nginap tentang data pelayanannya .

b. Petugas pelaporan membuat rekapitulasi harian sesuai data yang


dilaporkan dari poli klinik dan rawat inap.

c. Petugas pelaporan mengimput data tersebut ke dalam computer sesuai


dengan ICD10

d. Petugas pelaporan menghitung jumlah pasien untuk setiap kode ICD


berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dan memasukan ke
dalam format morbiditas rawat jalan dan rawat inap.

e. Petugas pelaporan membuat data

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |6


1. RL 1.2 data indikator pelayanan rumah sakit

2. RL 3.1 data pelayanan rawat inap/pasien umum

3. RL 3.4 data individual morbiditas pasien rawat inap data kegiatan


perinatology

4. RL 3.5 data individual pasien rawat inap perinatology

5. Petugas pelaporan membuat laporan RL 5.3 data 10 besar


penyakit rawat inap

6. Petugas pelaporan membuat laporan RL 4b morbiditas rawat jalan

7. Petugas pelaporan membuat laporan RL 5.4 data 10 besar


penyakit rawat jalan

8. petugas pelaporan mengirim laporan sesuai sirkullasi pelaporan


rumah sakit.

3. Pendaftaraan Pasien Lama Rawat Jalan

a. Pasien datang ke loket pendaftaran pasien rawat jalan

b. Petugas rekam medis di TPPRJ menanyakan apakah pasien sudah


pernah berobat atau belum (apabila sudah punya kartu berobat
RSUD Jayapur)

c. Petugas pendaftaran pasien sesuai dengan pelayanan yang ditujuh


serta memberikan nomor antrian di poli

d. Petugas rekam medis mengarahkan pasien ke poli yang dituju

e. Petugas rekam medis memberikan dokumen rekam medis kepada


perawat yang berada di ruang poli yang di tuju

f. Perawatan di ruang poli klinik :

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |7


1. Menerima dokumen rekam medis dari petugas distribusi rekam
medis

2. Mencatat hasil asesmen awal dalam buku rekam medis

g. Dokter spesialis di ruangan poli klinik :

1. Mencatat hasil asesmen medis dalam bentuk S,O,A,P di dalam


buku rekam medis serta membubuhkan tanda tangan dan nama di
akhir catatan hasil asesmen.

3. Jumlah ruang perawatan RSUD Jayapura


Jumlah ruang perawatan RSUD Jayapura, antara lain : Ruang VIP
Trikora + Kelas I, Ruang Bersalin, Ruang Bedah Wanita, Ruang Bedah Pria,
Ruang Penyakit Dalam Pria, Ruang Penyakit Dalam Wanita, Ruang
Neurologi, Ruang Anak, Ruang Ortopedi, Ruang Paru, Ruang ICU Dan
Ruang Transit.

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |8


STRUKTUR ORGANISASI RSUD JAYAPURA

DIREKTUR

SPI
WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN MEDIK DAN PENDIDIKAN, PENELITIAN & UMUM & KEUANGAN
KEPERAWATAN SDM
BIDANG BAGIAN
BIDANG BIDANG BAGIAN
YANJANG & BIDANG BIDANG BIDANG KEUANGAN BAGIAN
YANME KEPERAWAT PERENCANAAN
REKAM SDM DIKLAT LIBANG & UMUM
D AN & PEMASARAN
MEDIK AKUNTANSI

SEKSI SEKSI
SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI SUBBAGIAN SUBBAGIA SUBBAGIAN
PERENC. &
YANMED PELAYANAN
PELAYANAN
PENDIDIKAN PELAYANA KEUANGANA N PERENCANAAN
RAWAT KEPERAWATA PENGEMBAN TENAGA
P. MEDIK N N & PROGRAM
JALAN & N GAN SDM KESEHATAN TATAUSAH
PENELITIA
RAWAT INAP
SEKSI SEKSI SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN
SEKSI SEKSI SEKSI ADM & SEKSI
PELATIHAN PENERIMAN PERLENGKAP PEMASARAN &
YANMED & PENGEMBAN PELAYANAN PEMBINAAN PENGEMBAN
TENAGA AN PRGRAM
KHUSUS GAN MUTU REKAM MEDIK PEGAWAI
KESEHATAN GAN RS AN

SMF-SMF & STAF SUBBAGIA SUBBAGIAN


FUNGSIONAL INSTALASI DIKLAT SUBBAGIAN
N RUMAH EVALUASI &
AKUNTANSI TANGGA PELAPORAN
INSTALASI PEL. MEDIK & INSTALASI PEL. INSTALASI PERPUSTAKAAN
PENUNJANG MEDIK
INSTALASI PKRS IPRS (MEDIK & MEDIK)
INSTALASI INSTALASI
FARMASI GIZI RS INSTALASI SANITASI
INSTALASI ESTERELISASI &
INSTALASI TEKNOLOGI
BINATU

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 |9


BAB III
PELAKSANAAN DAN KEGIATAN MAGANG

A. Kompetensi Mahasiswa
Pada pelaksanaan magang, terdapat kompetensi yang diberikan kepada
seluruh mahasiswa. Pemberian kompetensi ini diberikan bertujuan untuk
mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan magang agar tujuan magang
dapat diperoleh dan mahasiswa dapat mempelajari alur pelayanan yang ada di
Rumah Sakit, adapaun kompetensi dan pencapaian peminatan Epidemiologi
sebagai berikut :

N Kompetensi Kegiatan Uraian Kegiatan


o

1. Mendapatkan Pengamatan di Melihat dan memahami Tata laksana


informasi tentang Unit Rekam Struktur di Rumah Sakit khususnya di
tatalaksana struktur Medik ruang Rekam Medik
dan alur pelayanan
di Rumah Sakit

2. Mendapatkan - Tidak terlaksana


informasi tentang
tren penyakit pada
pasien rawat jalan
dan rawat inap di
Rumah Sakit (unit
PPI)

3. Mempelajari dan - Tidak terlaksana


mendapatkan
informasi tentang
tupoksi pada unit
PPI di Rumah
Sakit

4. Mempelajari dan - Tidak terlaksana


mendapatkan
informasi tentang
prosedur atau alur
kerja penanganan
dan
penanggulangan
KLB di Rumah

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 10


Sakit (unit PPI)
5 Mempelajari dan Ruangan Yanmed
mendapatkan dan Rekam
informasi tentang Medik
system rujukan
kasus, pencatatan
dan pelaporan data
pasien rujukan di
Rumah Sakit (Unit
Medikal Record)

6 Mempelajari dan Rekam Medik /


mendapatkan Loket
informasi tentang
system pencatatan,
pelaporan dan
pengelolaan data
dan informasi
kunjungan rawat
jalan dan rawat
inap di Rumah
Sakit / Surveilans
Data Epidemiologi
(Unit Medikal
Record)

B. Kegiatan Dalam Gedung


1. Pelayanan Rekam Medik / Loket pada Pasien Rawat Jalan
Kegiatan pelayanan rekam medik dibagi menjadi dua yaitu,
pelayanan pasien baru dan pasien lama.
a) Pasien Baru
Pada pelayanan pasien baru akan diminta untuk membuat kartu
berobat dengan mengisi data diri melalui form Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan dan menyertakan kartu jaminan kesehatan.
b) Pasien Lama
Pada pelayanan pasien lama, pasien harus memberikan kartu berobat
dan kartu jaminan yang akan diisi pada buku register pasien.

Pasien baru dan pasien lama akan diarahkan untuk melakukan klaim kartu
jaminan pada loket KPS dan BPJS setelah melakukan pendaftaran; untuk

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 11


pasien umum/swasta diarahkan untuk melakukan pembayaran pada Bank
Papua.

2. Pelayanan Rekam Medik / Loket pada Pasien Rawat Inap dan UGD
a) Pasien Rawat Inap
Setiap pasien lama dan baru yang akan melakukan perawatan inap
maka harus melakukan pendaftaran di loket dengan membawa surat
pengantar dari ruang perawatan dan melakukan klaim jaminan
kesehatan KPS dan BPJS serta pembayaran di Bank Papua bagi pasien
swasta. Setelah melakukan klaim atau pembayaran pasien kembali ke
loket untuk mendapatkan form Ringkasan Masuk dan Keluar Rumah
Sakit (RMKR).
b) Pasien UGD
Setiap pasien lama dan baru yang telah masuk dan menerima
peayanan di UGD maka harus melakukan pendaftaran di loket
dengan membawa surat pengantar dari UGD dan melakukan klaim
jaminan kesehatan KPS dan BPJS serta pembayaran di Bank Papua
bagi pasien swasta. Setelah melakukan klaim atau pembayaran pasien
kembali ke loket untuk mendapatkan form Lembar Triage.

3. Pengambilan Status Pasien


Pengambilan status dibagi atas dua yaitu pemberian status pasien
baru dan pengambilan status pasien lama.
a) Pemberian Status Pasien Baru
Bagi pasien baru yang telah mendapatkan kartu berobat dan
melakukan klaim kartu jaminan serta melakukan pembayaran bagi
pasien umum/swasta akan diberikan status baru yang akan diarahkan
ke poli tujuan pasien.
b) Pengambilan Status Pasien Lama
Bagi pasien lama yang telah mendaftar dan menunjukkan surat
rujukan dapat langsung menuju poli tujuan dan petugas rekam medik
akan mengantarkan status pasien ke poli tujuan.

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 12


4. Pengantaran Jaminan Kesehatan (KPS)
Pengantaran jaminan kesehatan (KPS) hanya dilakukan untuk
pasien lama dengan menyertakan data pasien lengkap, berupa kartu
berobat, surat rujukan dan jaminan kesehatan.

5. Pembuatan Kartu Berobat dan Kartu Index Utama Pasien (KIUP)


Bagi pasien baru yang belum pernah melakukan pengobatan di
RSUD Jayapura harus mengisi formulir pendaftaran pasien untuk
dibuatkan kartu berobat khusus RSUD Jayapura, yang harus dibawa
setiap kali berobat. Setelah membuatkan kartu berobat, petugas akan
membuat KIUP sebagai arsip bagi Rumah sakit.

6. Pencatatan Buku Registrasi


Pencatatan buku registrasi terbagi atas empat yaitu pencatatan buku
register pasien lama, pasien rawat inap dan pasien UGD, serta melakukan
pencatatan pembuatan kartu berobat baru.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat


I. Faktor Pendukung
1. Respon baik dari petugas Rumah Sakit
Selama pelaksanaan magang para mahasiswa mendapatkan
respon baik dari petugas dengan mendapatkan pengarahan mengenai
tugas dan alur kerja yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Saat
mahasiswa merasa kebingunana akan tugas yang dilakukan, petugas
akan memberikan pengarahan sengan baik.
Petugas juga sangat membantu dalam memberikan penjelasan
informasi terkait kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa
peminatan epidemiologi terkait dengan alur pendaftaran pasien,
sistem rujukan pasien, sistem pencatatan, pelaporan dan pengelolaan
data berobat pasien rumah sakit.

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 13


2. Ketepatan waktu pelayanan
Pelaksanaan pelayanan pendaftaran pasien sangat tepat waktu,
pelayanan pendaftaran pasien pada loket dibuka mulai dari jam 8 –
10 pagi yang kemudian akan dilanjutkan dengan pelayan siang dan
sore. Bagi pelayanan loket rawat inap dan UGD dimulai pukul 08.00
pagi – 13.00 siang.

II. Faktor Penghambat


1. Unit PPI
Pada pelaksanaan magang terdapat 3 kompetensi mahasiswa
Epidemiologi yang membahas pelayanan pada unit Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI), namun karena adanya
kebijakan khusus dari unit PPI mahasiswa tidak dapat melakukan
kegiatan magang ataupun pengambilan data pada unit PPI yang
dimaksud.
2. Keterbatasan waktu magang
Pelaksanaan magang mahasiswa peminatan Epidemiologi di
RSUD Jayapura dibagi menjadi 2 gelombang, dengan masing-
masing gelombang mendapatkan waktu selama 1 minggu. Waktu 1
minggu dirasa kurang optimal untuk mempelajari lebih dalam terkait
dengan alur pelayanan yang ada di rumah sakit.
3. Lokasi penyimpanan status pasien
Pada pelaksanaan magang, mahasiswa terlibat dalam pengambilan
status pasien pada ruang arsip yang berada pada lantai dua khussnya
bagi pasien yang memiliki nomor RM berakhiran angka 18-99.
Pengambilan status pasien diambil berdasarkan nomor pada kartu
registrasi pasien, menurut mahasiswa letak ruangan yang berada di
lantai dua cukup menyulitkan petugas terkait akses pengambilan
status setiap pasiem yang harus diambil per pasien.
4. Tidak berlakunya alat penunjang pelayanan pada loket
Alat penunjang pelayanan pada loket yang dimaksud adalah
komputer yang ada pada ruang rekam medik dan loket. Berdasarkan

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 14


hasil pengamatan mahasiswa dan wawancara dengan petugas terkait
pencatatan, pelaporan, pencarian KIUP dan pencarian status pasien
pada loket dan rekam medik masih dilakukan dengan cara manual
yang dapat menyebabkan kerja petugas menjadi lebih berat dan
memiliki resiko lebih tinggi untuk terjadinya kesalahan pada saat
pelayanan maupun pencatatan.
5. Tidak memiliki kartu antrian di unit rekam medik/loket
Pada loket pendaftaran pasien, berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan pendaftaran tidak menggunakan nomor antrian yang
menyebabkan penumpukan pasien maupun keluarga / wali pasien
sehingga menyulitkan kerja petugas pada saat melakukan
pendafatran di loket.

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 15


BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Pelayanan Rekam Medik


Berdasarkan Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008, Rekam Medik
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk
merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan,
perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien.

Fasilitas pelayanan rekam medik pada RSUD Jayapura terdiri atas dua
bagian yaitu pendaftaran (loket) dan penyimpanan rekam medik.
(Alur pelayanan rekam medik)
1. Pasien Rawat Jalan
Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa harus dirawat inap/opname. Selama magang di
RSUD Jayapura, mahasiswa memperlajari dan berpartisipasi langsung
dalam pelayanan pasien rawat jalan. Pelayanan pasien dibagi atas dua
yaitu pelayanan pasien baru dan lama yang mana pasien harus
menyertakan jaminan kesehatan dan surat rujukan. Pelayanan pasien
rawat jalan di rekam medik/loket dimulai pukul 07.00 – 10.00 WIT.
Pelayanan pasien lama dan baru akan dicatat dalam buku register pasien,
dengan format buku register berisi nomor rekam medik, nama pasien, poli
tujuan pasien, jenis jaminan kesehatan yang digunakan (KPS/Swasta),
dan keterangan (berisi keterangan rujukan pasien).
Kekurangan pada pelayanan rawat jalan ialah bagian rekam
medik/loket yang tidak memiliki nomor antrian bagi pasien lama dan
baru.
2. Pasien Rawat Inap

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 16


Menurut UU RI No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan rumah sakit,
rawat inap merupakan pemeliharaan

3. Pasien UGD

B. Sistem Rujukan Rumah Sakit


Menurut UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 42, Sistem
rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit atau permasalahan kesehatan.
1. Sistem Rujukan Masuk Rumah Sakit
Setiap rujukan masuk pasien harus melalui loket untuk melakukan
pendaftaran. Pasien harus mengikuti alur pelayanan pasien lama atau
pasien baru sebelum menuju poli tujuan.
2. Sistem Rujukan Keluar Rumah Sakit

C. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakit


1. SIMRS
Menurut Permenkes RI No. 1171 Tahun 2011 Sistem Informasi
Rumah Sakit/SIRS adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian data rumah sakit. SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan
rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan dan bertujuan sebagai
perumusan kebijakan di bidang perumahsakitan; menyajikan informasi
rumah sakit secara nasional; dan melakukan pemantauan, pengendalian,
dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit secara nasional.

Pelaksanaan SIRS RSUD Jayapura telah sesuai dengan peraturan


yang ada. SIRS dilaksanakan secara periodik dan terus diperbaharui.
Informasi dikumpulkan secara manual melalui data rekam medik/loket
dan setiap poli yang akan dibuatkan rekapitulasi. Hasil rekapan akan

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 17


diberikan kepada Ka. Rekam medik yang akan didistribusikan kepada
Direktur rumah sakit untuk dimasukkan kedalam aplikasi SIRS.

2. Manual

D. Kunjungan Rawat Jalan dan Inap Rumah Sakit


1. Kunjungan Rawat Jalan
a. 10 besar penyakit Rawat Jalan
b. Kelompok berdasarakan umur
c. Kelompok berdasarkan jenis kelamin
2. Kunjungan Rawat Inap
a. 10 besat penyakit rawat inap
b. Kelompok berdasarkan umur
c. Kelompok berdasarkan jenis kelamin

Epidemiologi, FKM-UNCEN 2019 | 18

Anda mungkin juga menyukai