Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan yang paling utama bagi manusia


sehingga manusia dapat melakukan berbagai ,macam upaya untuk memenuhi
kesehatannya,tetapi sering dengan adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka semakin bertambah banyak masalah di bidang kesehatan
.perkembangan zaman merupakan pola pikir manusia termasuk polah pikir
manusia hidup dengan pola yang modern. Pola hidup yang modren itu
menyebabkan semangkin bertambah nya masalah kesehatan dengan munculnya
berbagai macam penyakit baru,maka harus diimbangi dengan kemajuan teknologi
alat pemeriksaan kesehatan yang modren serta dibutuhkan sumber daya manusia
yang dapat mengpengarukan serta menggembangkan teknologi tersebut dalam
bidang kesehatan.
Akademik Tehnik Elektro Medik (ATEM) adalah suatu lembaga
pendidikan dibidang tehnik elektro medic yang membuhtukan sumber daya
manusia yang dapat berkerja secara profesional,serta bertanggung jawab pada
perkerja dan siap menerima tantangan kemajuan dalam pelayanan.untuk dapat
memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang pengalaman ,pengenalan dan
ketrampilan dalam memperbaiki alat maka diperlukan kegiatan praktek kerja
lapangan (PKL) Praktek kerja lapangan (PKL)dilakukan di rumah sakit.
Selama dilakukan praktek kerja lapangan mahasiswa dapat mengikuti
kegiatan pelahtian seperti pengenalan penggunaan alat serta perbaikan alat medic.
kegiatan ini dilakukan dirumh sakit untuk dapat membantu mahasiswa dalam
pemecahan masalah.selama berlangsungnya kegiatan PKL mahasiswa dituntut
untuk membuat laporan akhir yang berisikan tentang kegiatan PKL yang
berlangsung dari awal hingga selesainya kegiatan PKL. Praktek kerja lapangan
(PKL) di rumah sakit umum daerah doloksanggul merupakan suatu penggalaman
yang sangat berharga sekali bagi penulis untuk menambah wawasan ilmu yang
telah kami miliki
1
I.2. Pembahasan Masalah
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat maka
dibutuhkan teknologi peralatan medis yang canggih agar dapat mengoptimalkan
pelayanan kesehatan di masyarakat.Agar laporan PKL ini mudah dipahami maka
kami sebagai penulis membatasi pembahasan pada dua materi masalah tentang
peralatan medic sesuai dengan pengetahuan penulis yang diperoleh dari
pendidikan dijenjang kuliah maupun selama pelaksanaan PKL.
I.3. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

a. Untuk memperoleh kesempatan melatih kemampuan diri dalam menerapkan


informasi pelajaran yang diperolah selamah mengikuti perkuliahan di
Akademik Tehnik Elektro Medic (ATEM)
b. Mendapatkan pengalaman pribadi yang lebih nyata,dramatis dan adukatif.
c. Agar mahasiswa lebih tanggap dan siap dalam menanggapi masalah yang ada
dirumah sakit
d. Memperoleh pengetahuan tentang masalah-masalah tentang peralatan medic
e. Memperoleh gambaran dan bahan untuk pembuatan karya tulis ilmiah sebagai
tugas akhir perkuliahan
f. Untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja.

I.4. Sasaran Praktek Kerja Lapangan

Sasaran yang ingin dicapai dengan diadakanya Praktek Kerja Lapangan


adalah:
a) Dapat membantu program kerja facility & biomedical pada khususnya dan
rumah sakit pada umumnya.
b) Dapat membantu perbaikan instalasi baru peralatan elektro medic pada tempat
dimana mahasiswa mengadakan PKL
c) Memberi penyuluhan kepada pemakai peralatan medic

2
I.5. Metode Penyusunan Laporan

Adapun metode yang penulis gunakan untuk menulis laporan ini sebagai
berikut:
1. Study Kepustakaan
2. Mencari referensi dan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan pembahasan masalah tentang alat-alat medic
3. Riset Lapangan (Base Line Date)
4. Melakukan pendataan peralatan yang digunakan agar lebih mengenal
peralatan elektro medic yang digunakan dirumah sakit tempat
dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL)
5. Perbaikan dan Perawatan Peralatan Elektro Medic
6. Hal ini dilakukan untuk mempermuda pendataan dan pembahasan
masalah guna meningkatkan kemampuan terhadap materi pembahasan.
7. Penulis Laporan
8. Hasil study kepustakaan,riset lapangan serta perbaikan dan perawatan
ditulis dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

I.6. Sistematika Penulisan

Laporan ini berdasarkan atas hasil Praktek Kerja Lapangan di rumah sakit
umum daerah doloksanggul dengan tahapan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
` Menerangkan secara singkat latar belakang ,tujuan
PKL,sasaran PKL,pembahasan masalah dan sistematika
penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.
BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL
Menceritakan sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum
Daerah Doloksanggul agar dapat mengenal keadaan yang
ada dirumah sakit ini dan menjelaskan struktur organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul
3
BAB III : KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Mencakup pendataan (spesifikasi ) peralatan medic maupun
penunjang yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Doloksanggul.

BAB IV : PEMBAHASAN ALAT


Pembahasan tentang kegiatan perbaikan alat, data teknis ,
keluhan an operator, analisa kerusakan, tindakan perbaikan,
dan hasil yang dicapai.

BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil yang sudah
dipaparkan dilaporan ini

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL

2.1. SEJARAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL

Perjalanan dan sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul sudah


panjang dan lama boleh dikatakan sejak zaman Penjajahan Belanda, dimulai
sekitar tahun 1906 oleh Tuan Pendeta Herling. Seorang Pendeta Missionari dari
Barmen Jerman telah membangun sebuah Rumah Sakit yang disebut Rumah Sakit
Zending yang dibangun oleh Para Pendeta Missionaris di komplex gereja
Doloksanggul, Tapanuli, Sumatera Indonesia dimana pemilikan Rumah Sakit
pada saat itu adalah Gereja. Pada awalnya Rumah Sakit ini berkapasitas 15 tempat
tidur dengan luas bangunan 750 meter persegi. Pada waktu itu Rumah Sakit ini
dipimpin oleh Tuan Dokter Hoeke dan dibantu sekitar 10 orang tenaga perawat
untuk melayani, sampai tahun 1939 Rumah Sakit Zending berfungsi dengan baik.
Pada tahun 1940, saat Indonesia dijajah Jepang, kegiatan Rumah Sakit Zending
ini berhenti, gedung Rumah Sakit difungsikan untuk keperluan tentara Jepang
seperti gudang amunisi dan lumbung makanan oleh penjajah Jepang.
Seluruh Petugas Kesehatan pada meninggalkan Rumah Sakit dan kembali
ke negeri masing-masing, petugas kesehatan yang pribumi pergi ke hutan. Tahun
1940 – 1942 para Pendeta Missionaris terpaksa keluar dari Tapanuli, semua
kegiatan Zending (Gereja, Pendidikan dan Kesehatan) terpaksa berhenti dan
kepemimpinan Gereja beralih kepada bangsa Indonesia suku Batak yaitu Ompui
Pendeta J. Sihombing. Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka Rumah Sakit
ini diaktifkan kembali oleh para pendeta gereja HKBP yang dibantu Missionaris
Jerman, dan kegiatan Zending pun sudah mulai berfungsi dan Rumah Sakit
dinamakan Rumah Sakit HKBP Doloksanggul dimana yang memimpin Rumah
Sakit ini adalah seorang perawat yaitu Bapak Paian Samosir. Pada tahun 1960
oleh gereja menyerahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Negara Republik
Indonesia. Bupati Kabupaten Tapanuli Utara. Pemerintah dan masyarakat
Doloksanggul membangun bersama serta memindahkan lokasi Rumah Sakit ke
5
lokasi sekarang di Desa Bonanionan disebelah utara komplex gereja HKBP
Doloksanggul dengan klasifikasi Rumah Sakit adalah Kelas D dengan kapasitas
tempat tidur 30 tempat tidur, dengan nama Rumah Sakit Penolong Doloksanggul.
Tahun 1999 Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul resmi naik kelas menjadi
Kelas C, sesuai dengan :

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor ;


966/Menkes/SK/VIII/1999, Tanggal : 03 Agustus 1999, tentang :
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Tapanuli Utara dari Kelas D menjadi
Rumah Sakit Kelas C.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor : 32 Tahun 2001
tanggal : 16 Oktober 2001 Tentang : Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.
3. Surat Keputusan Bupati Tapanuli Utara Nomor : 72 Tahun 2001 tanggal : 18
Desember 2001 Tentang Uraian tugas Kepala, Subbag, Seksi pada Rumah
Sakit Umum Daerah Doloksanggul.
4. Keputusan Bupati Humbang Hasundutan Nomor : 22 Tahun 2003 Tentang
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan tanggal 20 November 2003.

Demikianlah Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Doloksanggul dari sejak


berdirinya sampai sekarang

2.2. Visi, Misi RSUD Doloksanggul

Visi
1. Terwujudnya Rumah Sakit Mandiri, Prima serta unggul dalam pelayanan.

6
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional sesuai standar pelayanan
dan dapat terjangkau masyarakat.
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rumah sakit yang senantiasa
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan ikut serta membantu
terselenggaranya kegiatan pendidikan dan latihan program pendidikan dokter
spesialis, akademi keperawatan dan akademi kebidanan.
4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan berdisiplin

2.3. Struktur Organisasi Rsud Doloksanggul

Pada umumnya Struktur Organisasi dapat dibedakan menjadi 4 ( empat )


jenis, yaitu :
1. Struktur Organisasi Garis (Line Organization)
Pada struktur ini, garis kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap
tingkat mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang paling
rendah.
2. Struktur Organisasi Fungsional (Fungsioanal Organization)
Pada struktur ini telah terdapat spesialisasi (pembagian kerja) yang
merupakan keistimewahan dibandingkan struktur garis.
3. Struktur Organisasi Garis dan Staff (Line and Staff Organization)
Struktur organisasi ini menghilangkan kelemahan-kelemahan dari struktur
garis dan truktur fungsional, serta mempertahankan kebaikan dari sturktur
organisasi garis yaitu adanya unity of command dan memperthankan kebaikan
struktur organisasi fungsional yaitu adanya spesialisasi.
4. Struktur Organisasi Matriks (Matriks Organization)
Dalam suatu organisasi matriks, para pegawai pada hakekatnya memiliki dua
atasan artinya mereka dibawah dualisme wewenang yaitu garis komando
pertama yang divisional atau fungsional, yang kedua secara horizontal yaitu
menggambarkan tim proyek yang dipimpin oleh manager kelompok atau
7
proyek ahli dalam bidang spesialisasi yang ditugaskan dalam tim karena itu
struktur organisasi matriks sering disebut “ sisitem komando jamak”.
RUMAH SAKIT UMUM DOLOKSANGGUL dalam melaksanakan
aktivitasnya menggunakan struktur organisasi garis dan staff (Line and Staff
Organization) dalam hal ini perintah dan tanggung jawab mengalir dari atas
kebawah.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor


7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Humbang Hasundutan, struktur Dinas Kesehatan Kabupaten Humbang
Hasundutan sebagai berikut :

8
STRUKTUR ORGANISASI RSUD DOLOKSANGGUL

DIREKTUR

Ka. Bagian
Tata Usaha

Ka. Subbag. Ka. Subbag.


Keuangan Umum

Ka. Bidang Ka. Bidang Ka. Bidang Penunjang

Pelayanan Medik Keperawatan Medik dan Sarana/


Prasarana
Kasi Kasi
Kasi
Perawatan Perawatan
Penunjang
Rawat Jalan Umum
Kasi Medik
Kasi
Peningkatan Kasi
Perawatan
Mutu Sarana dan
Kebidanan
Pelayanan Prasarana
Kelompok
Jabatan
Fungsional
(KJF)

9
STRUKTUR ORGANISASI IPS-RS RSUD DOLOKSSANGGUL

Kepala seksi sarana dan prasarana Pejab peralatan elektromedik


: Nikson Manalu,SKM Karosito JM.nababan,AMTE
NIP. NIP

Ka.Instalasi IPS-RS
Sarlin posma L Toruan,AMTE Pejab gas medik
NIP. Jebri silalahi
NIP

Penjab adm sar-pras


Desi panjaitan,AMTE Pejab elektrikal genset & lift

NIP Mangihot simamora


NIP
Penjab sanitasi lingkungan
Maria simanjuntak,SKM Pejab bangunan dan air bersih

NIP dan koordinator ambulance


Sonang tambunan

Pelaksana teknik elektromedik NIP

Henri sihombing,AMTE Supir ambulance


Marihot pakpahan
Teknisigas medik Ricardo nababan
Torang manullang Jhon liston pangaribuan
Grensius silaen Renold sianipar
Tombang hutajulu
Marulitua manulang
Teknisi bangunan dan air
Leonardo purba
Jimmy lumban gaol

Teknisi elektrikal,genset dan lift


Yosef purba

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
10
.Millineum Development Goal ( MDGs ) merupakan upaya untuk
memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama
masyarakat untuk mempercepat pembangunan manusia. Pembangunan dibidang
kesehatan penting artinya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan tujuan
pembangunan kesehatan nasional. Karena bidang kesehatan adalah suatu bidang
yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa indonesia. Dimana
sasaran yang ingin di capai dalam bidang kesehatan ini adalah tercapainya
kehidupan yang sehat, baik jasmani dan rohani bagi setiap penduduk Indonesia.
Agar sasaran itu dapat tercapai perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat tersebut, salah satu cara adalah dengan mengembangkan
ilmu dan teknologi yang mendukung perkembangan dunia kesehatan yaitu di
bidang alat alat medis. Alat kesehatan ( UU RI Tahun 2009 tentang kesehatan )
adalah instrument, aparatus, mesin, yang mengandung obat, yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia atau untuk membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
Maka dalam laporan ini penulis akan membuat kegiatan- kegiatan yang
dilakukan selama masa praktek kerja lapangan seperti pendataan alat-alat apa saja
yang ada di RSUD Doloksanggul dan perbaikan alat, demi meningkatkan derajat
kesejahteraan masyarakat.

11
3.I. PENDATAAN ALAT

1. Nama : Defiblilator
Merek : GE
Nomor seri : 3205148
Type : RESPONDER 2000
Frekuensi : 49-65Hz
Tegangan : 240 V
Kondisi : Baik
Ruangan : ICU, UGD

2. Nama : Baby Incubator


Merek :-
Nomor seri : 05094287
Type : yp 100
Frekuensi : 50-60 HZ
Tegangan : 230 V
Kondisi : Baik
Ruangan : NICU

12
3. Nama : Centrifuge
Merek : PRESVAC
Type : DCS – 16 RTV
Serial No : P14844 – M000
Tegangan : 200 – 240 V
Frekuensi : 50 – 60 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : LAB

4. Nama : Auto Hematology Analyzer


Merek :-
Type : OL 5300
Serial No :-
Tegangan : 200 – 240 V
Frekuensi : 50 – 60 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : LAB

13
5. Nama : Patient Monitor
Merek : CHARTER CONTRON
Type : VITALOGIK 5000
Serial NO : 935824117
Tegangan : 120 VA
Frekuensi : 50- 60 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : IGD, ICU, OK

6. Nama : Suction Pump


Merek : Vacumed
Type : CE0123
Serial No : 105400059
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : UGD, ICU

14
7. Nama : Infra Red
Merek : Itanaku IR - 371
Type : DM 371
Serial No :-
Tegangan : 220 V
Frekuensi :-
Kondisi : Baik
Ruangan : Fisioterapi

8. Nama : Ultrasonic Nebulizer


Merek : Omron
Type : NE – U17
Serial No : 20141000114AF
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : UGD, ICU, Kamar rawat inap

15
9. Nama : CPAP
Merek : STEPHAN
Type : CPAP system Compact
Serial No : S0101100320
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : ICU, NICU

10. Nama : USG


Merek : SonoDop
Type :B
Serial No : CJ1170124P
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : Radiologi

16
11. Nama : Infant Warmer
Merek : Gris
Type : 921191
Serial No :-
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : NICU

12. Nama : Sterlisator UV


Merek :-
Type :-
Serial No :-
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50 Hz
Kondisi : Baik
Ruangan : OK

17
3.2 Kegiatan Selama PKL Di RSUD Dolok Sanggul

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya rumah


sakit umum daerah doloksanggul,perkembangan rumah sakit umum daerah
doloksangguldari tahun 1960-2015 yang meliputi perkembangan sarana
prasarana,jumlah tenaga medis serta bagaimana pelayanan kesehatan masyarakat
yang diberikan oleh Rumah sakit umum daerah doloksanggul terhadap masyarakat
di doloksanggul serta sekitarnyadan peranan Rumah sakit umum doloksanggul
dan SDM dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di
Kabupaten Humbang Hasundutan .
Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit umum Daerah Doloksanggul
kecamatan Dolok sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.Rumah sakit ini
merupakan Rumah sakit peninggalan zaman belandayang masih bertahan sampai
sekarang dan masih memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Doloksangguldan sekitarnya.Untuk memperoleh data-data tersebut, maka peneliti
menggunakan metode penelitian lapangan dengan teknik pengumpuan data berupa
wawancaradan observasi langsung ke lokasi penelitian,selain itu peneliti juga
menggunakan studi kepustakaan dengan menggunakan berbagai buku-buku, arsip
dan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian.
Didalam laporan Praktek Kerja Lapangan penulis melampirkan format
laporan Praktek Kerja Lapangan Selama 01 Maret 2019 – 31 Mei 2019.

18
BAB IV
PEMBAHASAN ALAT

1. BABY INCUBATOR
Teori Dasar
Lahirnya bayi dengan kondisi yang baik merupakan dambaan setiap
bunda. Tentu, seorang bunda akan khawatir jika bayinya mengalami hal-hal yang
tidak diinginkan. Misalnya saja ketika seorang bayi lahir dengan premature,
mungkin bunda akan khawatir. Karena itu, agar bayi premature tetap hidup
normal, proses incubator mesti dilakukan.
Seorang bayi yang lahir dengan premature dan bertubuh kecil sangat
membutuhkan sebuah tempat yang suhu ruangannya konstan. Itu berarti, ruangan
tersebut harus stabil. Oleh sebab itu, incubator bayi sengaja didesain untuk
membuat tubuh bayi merasa hangat dengan suhu stabil.
Perlu kita ketahui, sebetulnya untuk menghangatkan bayi ada beberapa
cara yaitu kangaroo mother care, skin to skin contact, pemancar panas dan melalui
ruangan dengan suhu hangat yang konstan seperti inkubator ini.
Didalam RSUD dolok sanggul baby incubator terdapat pada ruang NICU.
Maka saya BANGUN TUAKTO akan membahas tentang BABY INCUBATOR.

Komponen Alat
 Alarm control
 heater
 Sensor skin
 chamber
 blower

19
Blok Diagram Baby Incubator

Gambar 4.1 Gambar Blok Diagram Baby Incubator


Prinsip Kerja
Untuk memberikan perlindungan bagi bayi yang baru lahir premature atau
mempunyai berat badan lahir rendah dengan memberikan suhu dan kelembaban
yang stabil dan kebutuhan oksigen sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
Prinsip kerja pesawat ini adalah dengan mengontrol suhu dan kelembaban
agar sesuai dengan suhu dalam rahim ibu. Suhu yang terjaga antara 32°C - 36°C
sesuai kebutuhan bayi premature karena bayi premature cepat mengalami
penurunan suhu tubuh atau hipotermia (suhu badan rendah). Kelembaban minimal
70% akan membantu pertumbuhan kulit bayi, karena kulitnya belum tumbuh
secara sempurna.
Cara Pengoperasian
1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2. Lepaskan penutup debu, Kunci roda penggerak.
3. Siapkan dadn pasang aksesoris (filter bakteri, acces cup,atau iris cup, skin
probe temperetur)
4. Periksa: pengatur posisi matras, sungkup pengontrol, "olumeair, gas
oksigen, fmeter.
5. hubungkan alat dengan terminal pembumian
6. Hubungkan alat dengan catu dada.'.
7. Hidupkan alat dengan menekan atau memutar tombol
20
8. Lakukan pemanasan secukupn
9. Atur dan periksa temperature control, humidit atau electric fan
10. Hubungkan alat dengan konektor gas oksigen.
11. Periksa sistim alarm
12. Perhatikan protap pelayanan
13. Eritahukan kepada pasien, mengenai tindakan akan dilakukan
14. Atur temperetur control, sesuai keperluan
Standar spesifikasi baby incubator
Menurut American National Standards Institute Association for the
advancement of medical instrumentation (ANSIAAMI) 1136- 1196 :
1. Suhu udara : 32°C - 36°C
2. Suhu kulit : 36°C - 37°C
3. Uniformity of temperature 1°C
4. Level kebisingan : < 60dB
5. Kelembapan relatif : > 70%
6. Aliran udara : < 0.35 m/s
SOP baby incubator secara umum
1. Tancapkan steker kabel power ke dalam stop kontak
2. Tekan/putar tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Perhatikan protap pelayanan
4. Atur temperature selector sesuai kebutuhan
5. Pasang skin sensor temperature
6. Lakukan pelayanan
7. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
8. Lepaskan steker kabel power dari stop kontak
9. Bersihkan alat
10. Pasang penutup debu
11. Simpan alat pada tempatnya
12. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan.
Prosedur tetap (Protap) pemeliharaan baby incubator secara umum.
Persiapan :
1. Siapkan surat perintah kerja
21
2. Siapkan formulir matrik pemeliharaan
3. Siapkan dokumen teknis penyerta: service manual
4. Siapkan peralatan kerja : toolset, multimeter, thermometer, humidimeter
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu : kain
lap halus, contact cleaner, access cup baby incubator
6. Pemberitahuan kepada user.
Pelaksanaan :
1. Bersihkan seluruh bagian alat
2. Cek fungsi tombol dan indikator
3. Bersihkan penampung aquades dan ganti dengan aquades yang baru
4. Cek filter bakteri
5. Cek fungsi roda, perbaiki bila perlu
6. Lakukan pengukuran suhu incubator
7. Lakukan pengukuran kelembaban
8. Cek fungsi skin probe
9. Cek fungsi alarm
10. Cek fungsi kipas
11. Cek fungsi display indicator suhu setting dan suhu real
12. Cek kondisi access cup, ganti bila perlu
13. Lakukan uji kerja alat.
Troubleshoting
1. Alarm kegaglan power: indikator berkedip terus dengan
alarmmegidikasikan bahwa incubator kehilangan power external.
2. hubungkan kembali kabel power
3. kegagalan kontrol panel : ulangi pemasangan konektor atau ganti
konektor.
4. tidak ada supplay tegangan : cek supplay tegangan dari PLN ,cekswitch
power.
5. kegagalan alarm sensor : dapat disebabkan oleh beberapa hal,antara lain
sensor belum terhubung atau sensor rusak.
6. alarm suhu over: cek relay yang berfungsi untuk memutuskan supply
heater.
22
2. INFRA RED

Dasar Teori
Infra merah atau dalam bahasa Indonesia disebut infra merah merupakan
sebuah radiasi elektromagnetik di mana panjang gelombang lebih panjang dari
cahaya tampak, tetapi juga lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Infra red ini
berasal dari bahasa latin dimana redalias merah merupakan warna dari cahaya
tampak dari gelombang terpanjang sedangkan infraberarti bawah. Infra merah
ditemukan oleh (Sir William Herschell), seorang astronom kerajaan Inggris secara
tidak sengaja ketika William sedang melakukan penelitian untuk mencari bahan
penyaring optic.
Infra merah ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih dari pada
cahaya tampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan
cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi
cahaya infra merah akan tampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang
gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah.
Dalam RSUD dolok sangggul infra red ada di fisioterapi. Pada saat saya
melakukan praktek kerja lapangan tersebut infra red mengalami kerusakan. Maka
saya JULIO CANDRA NABABAN bermaksud untuk membahas infra red.

Manfaat Infra Merah bagi kesehatan :

A. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena infra
merah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga,
ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk molekul tunggal yang
dapat meningkatkan cairan tubuh.
B. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh infra
merah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler
membesar, dan meningkatkan temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi
darah dan mengurangi tekanan jantung.

23
C. Meningkatkan metabolisme tubuh. Jika sirkulasi mikro dalam
tubuhmeningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme
hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.
D. Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar infra merah dapat membersihkan
darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat
yang tinggi.

Terapi infra merah fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan
untuk mengembalikan fungsi suatu organ pergerakan manusia dengan
menerapkan ilmu
fisik terapan seperti sinar laser infra merah.

Blok diagram

Gambar 4.2 blok diagram

PRINSIP KERJA

Terapi infra merah (IR) akan memberikan pemanasan superfisial pada


daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang
diperlukan untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi
reseptor panas superfisial di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi
saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan

24
berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah
(vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan
memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi.
Meningkatkan aktifitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk
metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai
sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan
jaringan. Terapi pemanasan dengan Infra merah ini juga dapat memberikan
perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan
otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang
atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi
sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang
terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.

Pengoperasian Terapi Infra Merah


Sebelum mendapatkan terapi infra merah sebaiknya menggunakan baju
longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan
untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk
bagian bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana
pendek. Bila tidak mempersiapkan pakaian seperti yang dianjurkan di atas, terapis
atau dokter akan memberikan baju khusus untuk terapi yang nyaman,seperti
kemben atau rok.
Sebaiknya juga tidak menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat
menyebabkan iritasi kulit pada saat diberikan pemanasan dengan infra merah, bila
menggunakan lotion atau obat-obatan yang dioles sebaiknya beritahukan kepada
terapis atau dokter sebelum terapi dimulai. Prosedur terapi infra merah:
a. Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
b. Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan
terapi dan melakukan wawancara kembali mengenai kelainan yang
diderita dan kemungkinan kontraindikasi untuk pemberian terapi dan
riwayat alergi terhadap suhu panas. Dokter maupun terapis akan
menjelaskan sekali lagi tujuan terapi infra merah sesuai kondisi dan
keadaan seseorang, tiap individu berbeda.
25
c. Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari
minyak ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau
obat-obat gosok yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol
atau kapas yang diberi air. Bila mempunyai kulit yang sensitif dan kering
sekali sebaiknya diberitahukan kepada dokter atau terapis yang akan
menerapi, sehingga tidak akan digunakan kapas alkohol yang kadang
dapat menyebabkan iritasi kulit.
d. Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi
senyaman mungkin, bagian yang akan diterapi tidak ditutupi oleh pakaian
sehingga infra merah akan langsung mengenai kulit dan memberikan hasil
yang optimal.
e. Dokter atau terapis akan melakukan setting dosis waktu dan posisi alat
infra merah.
f. Kemudian segera infra merah akan diberikan, jangan menatap langsung
lampu infra merah.
g. Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi berlangsung segera
bilang kepada terapis atau dokter yang menerapi.
h. Selesai terapi akan ditandai oleh bunyi timer dari alat infra merah. Jangan
langsung berdiri atau duduk, tetap berbaring beberapa saat untuk
mengembalikan aliran darah ke normal.
i. Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan wawancara
mengenai efek yang dirasakan setelah selesai terapi.

3. STERILISATOR UV ( ULTRAVIOLET )

Teori Dasar
Lampu Ultraviolet biasanya digunakan untuk lampu strelisator yang ada di
rumah sakit khususnya di ruang OK atau di rawat inap, pos, operasi, yang kotor
atau bekas kamar inap yang pasiennya menderita penyakit-penyakit tertentu.
Di RSUD Doloksanggul sterilisator UV ada di ruang OK dalam keadaan
rusak. Maka saya RANTO B SIMBOLON bermaksud untuk membahas
sterilisator UV.
26
Blok diagram

Gambar 4.3 blok diagram

PRINSIP KERJA
Seperti halnya lampu jenis lain, lampu uv pun memiliki cara kerja yang
hamper sama. Sinar ultraviolet dipancarkan dari lamou ultraviolet yang dilindungi
lampu ultraviolet dari kerusakan akibat kontak dengan pelarut organic. Terdapat
dua lampu UV yang terdapat pada keseluruhan perangkat UV. Pertama lampu
yang memancarkan sinar pada gelombang dibawah 366 nm dan kedua pada
panjang gelombang 254 nm. Jika sinar yang dibutuhkan untuk menyinari suatu
alat berada pada panjang gelombang 300 nm, maka lampu yang aka menyala ialah
lampu dengan panjang gelombnag 366 nm. Begitu juga sebalikanya jika sampel
yang digunakan berada pada panjang gelombang dibawah 254 nm.

CARA PENGGUNAAN ALAT

1. Sambungkan kabel pada sumber arus listrik


2. Tekan tombol ON/OFF
3. Panaskan selam 15 menit
27
4. Atur panjang gelombang sesuai dengan yang diinginkan
5. Masukan sample yang akan diamati
6. Amati warna yag berpendar
7. Setelah selesai tekan ON/OFF
8. Cabut arus dari sumber listrik

Analisa Kerusakan
Lampu UV dalam keadaan mati total atau tidak menyala, setelah di teliti
ternyata fuse terputus. Fuse terputus dikarenakan tidak ada ground sehingga arus
listrik yang masuk kedalam alat tidak setabil.

Tindakan Yang Dilakukan

Setelah menganalisa kerusakan hal yang dilakukan adalah


4. Cek arus listrik masuk atau tidak.
5. Ketika arus sudah dipastikan masuk tetapi lampus tidak menyala langkah
selanjutnya yaitu periksa fuse.
6. Mengganti fuse yang rusak dengan yang bagus.

4. Suction Pump
Hal pertama yang kita bahas pada ulasan kali ini adalah pengertian suction
pump. Sebelum kita mencari tahu hal lainnya, akan sangat baik jika kita
mengetahui apa sebenarnya alat ini jika dilihat dari pengertiannya. Suction pump
adalah sebuah alat yang memiliki fungsi untuk menghisap cairan di dalam tubuh
manusia. Adapun cairan yang dimaksud adalah cairan yang tidak berguna atau
tidak dibutuhkan oleh tubuh.
komponen suction pump
 Selang
 Botol sebagai penampung cairan
 Manometer
 Suction regulator
 Pengaman sebagai tanda cairan berlebih atau over flow protection
28
 Foot switch
Dengan bagian-bagian penyusun di atas, alat dapat berfungsi dan
menjalankan tugasnya. Jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen, tentunya
kerja alat akan terhambat.
Fungsi Suction Pump
Setelah kita belajar mengenai apa sebenarnya suction pump. Kini saatnya
kita mengetahui secara lebih detail mengenai fungsi suction pump. Seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya dalam pengertian, secara umum, alat ini bekerja
mengeluarkan cairan di dalam tubuh yang sudah tidak berguna. Mengapa alat ini
dibutuhkan? Karena, ada banyak kasus medis yang memiliki kondisi demikian.
Beberapa kasus medis membuat tubuh memiliki cairan berlebih yang tidak
berguna dan justru menekan kerja organ lain di dalam tubuh. Oleh sebab itu,
cairan dalam tubuh tersebut harus dikeluarkan agar organ tubuh dapat bekerja
dengan lebih baik. Adapun cairan yang tidak berguna dalam tubuh misalnya
adalah lendir, darah, dan beberapa jenis cairan lainnya yang muncul akibat
gangguan kesehatan.

Blok diagram

Gambar 4.4 blok diagram

29
Prinsip dan Cara Kerja Suction Pump
Suction Pump ini bekerja dengan bantuan sebuah motor listrik satu
tegangan yaitu 110 atau 220 volt, 145 rpm dan 50/60 Hz. Pada alat kesehatan ini
terdapat 2 penghisap yaitu jenis centrifugal rptary dan membran. Untuk penghisap
centrifugal rotary ini terdiri dari beberapa kipas dan dihubungkan dengan motor.
Sedangkan untuk yang jenis membran ini terdiri dari stang kedudukan, karet
membran, katup hisap, dan katup tekan.
Untuk mengontrol daya hisap yang dihasilkan suction pump dilengkapi
dengan regulator. Jadi daya hisap bisa kita atur sesuai dengan kebutuhan, misal
untuk menghisap cairan yang kental maka kita setting daya hisapnya yang lebih
besar sedangkan untuk cairan encer bisa kita setting sebaliknya Suction pump juga
dilengkapi dengan botol vacum yang berguna untuk memberikan kevakuman
udara ketika dioperasikan. Dalam hal botol vacum ini ada jenis suction yang
hanya dilengkapi dengan satu botol vacum ada juga yang lebih dari satu.
Cara Pengoperasian Suction Pump
Persiapkan sacstion pump beserta peralatan lain yang dibutuhkan,seperti slang
penghisap cairan lendir sesuai dengan yang dibutuhkan,airhangat didalam baskom
untuk membilas,cairan desinfektanuntuk merendam slang,spateldan sulidt dan
lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa,pinset dengan anatomi
yangdingunkan untuk memengang slang,sarung tangan,handuk atau selimut untuk
melindungibaju yang digunakan pasien dan pengalas.setelah semuah dipersiapkan
dokter atau ahli medis bisa melakukan pelaksanaan penghisapan cairan yang tidak
dibutuhkan pada pasien.namun sebelumnya ahli medis harus mencuci tangan
danpastikan semuahnya dalam keadaan steril agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
diiginkanpada pasien.

30
Trouble Shoting Suction Pump
TABEL 5.5.1
MASALAH SOLUSI
hisapanya lemah, akibat filter kotor filternya dibersikan
switch sering putus ganti baru switch
Fuse bermasalh Ganti fuse

5. Nebulizer
Teori Dasar
Didalam RSUD Doloksanggul ultrasonic neblizer Maka saya RIZKY
MAHMUDAH AMALIA akan membahas ultrasonic nebulizer
Nebulizers biasanya digunakan untuk pengobatan cystic fibrosis, asma,
COPD dan penyakit pernapasan lainnya atau gangguan. Sebuah nebulizer adalah
alat kesehatan yang digunakan untuk mengkonversi obat cair menjadi kabut awan-
seperti yang dikirimkan ke paru-paru melalui masker wajah atau corong
mouthpiece.
Nebulizer Omron NE-U17 bekerja menggunakan frekuensi
ultrasonik.Alat nebulizer dapat mengubah obat berbentuk larutan menjadi aerosol
secara terus-menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau
gelombang ultrasonik. Aerosol merupakan suspensi berbentuk padat atau cair
dalam bentuk gas dengan tujuan untuk menghantarkan obat ke target organ
dengan efek samping minimal dan dengan keamanan dan efektifitas yang tinggi.
Partikel aerosol yang dihasilkan nebulizer berukuran antara 2-5 μ, sehingga dapat
langsung dihirup penderita dengan menggunakan mouthpiece atau masker.
Berbeda dengan alat MDI (Metered Dose Inhaler) dan DPI (Dry Powder
Inhaler) dimana alat dan obat merupakan satu kesatuan.
Ada dua jenis nebulizer yang umumnya sering digunakan:
1)Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau oksigen) untuk
memecah larutan obat menjadi aerosol.
2)Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
elektronik untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.

31
Alat terapi inhalasi nebulizer harus terus dijaga kebersihannya untuk
menghindari pertumbuhan mikroba dan kemungkinan adanya infeksi. Sebaiknya
alat nebulizer dicuci setiap setiap selesai digunakan atau sedikitnya sekali sehari.
Instruksi dari pabrik pembuatnya harus diikuti secara benar untuk menghindari
kerusakan plastik pembungkusnya (Ikawati, 2007). Kelebihan terapi inhalasi
menggunakan nebulizer adalah tidak atau sedikit memerlukan koordinasi pasien,
hanya memerlukan pernapasan tidal, dan didalamnya terdapat campuran dari
beberapa jenis obat (misalnya salbutamol dan ipratropium bromida).
Kekurangannya adalah alat ini cukup besar sehingga kurang praktis, memerlukan
sumber listrik, dan relatif mahal (Rahajoe, 2008).
Nebulizer Ultrasonic Alat ini menghasilkan aerosol melalui osilasi frekuensi
tinggi dari piezo-electric crystal yang berada dekat larutan dan cairan memecah
menjadi aerosol. Keuntungan jenis nebulizer ini adalah tidak menimbulkan suara
bising dan terus menerus dapat mengubah larutan menjadi aerosol, sedangkan
kekurangan alat ini mahal dan memerlukan biaya perawatan lebih besar.

Blok diagram

Gambar 4.5 blok diagram

32
Prinsip kerja
Pada ultrasonic nebulizer prinsip kerjanya adalah dengan mengatur tebal
kabut serta mengatur waktu yang diperlukan. Alat ini menggunakan
piezoelektrik yang menimbulkan suatu getaran akibat adanya suatu frekuensi
untuk memecah cairan obat menjadi kabut. Frekuensi tersebut dihasilkan oleh
suatu rangkaian osilator. Minimum Sistem Mikrokontroler itu sendiri adalah chip
atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan
menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik
dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan
output sesuai yang diinginkan.Karena komponen utama Arduino adalah
mikrokontroler, maka Arduino pun dapat diprogram menggunakan komputer
sesuai kebutuhan kita.
TABEL 5.5.2
Masalah Penyebab Solusi
Lampu daya tidak -Sambungan kabel tidak -Periksa sambungan
menyala terpasang dengan baik kabel
Unit tidak dapat -Apakah air dibawah -Isi air sampai level
melakukan nebulisasi level batas. batas.
-apakah cangkir obat -periksa dan perbaiki
terpasang dengan benar. pemasangannya.
-apakah penutup fan -tutup penutup fan.
terbuka.
-apakah fan sudah -cek dan pastikan.
terpasang. terpasang dengan benar.
-apakh jumlah obat -kurangi,maksimal
terlalu banyak. 150ml.
-apakah selang inhalasi -luruskan selang
tertekuk sehingga uap inhalasi.
obat tertahan diselang.
Volume nebuasi rendah -Apakah jumlah obat -tambahan minimal 5ml
terlalu sedikit

33
Cara Pengoperasian Nebulizer

• Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir untuk mencegah kuman
ikut masuk ke paru-paru melalui nebulizer.
• Siapkan obat yang akan digunakan. Jika obat sudah dicampur, tuang
langsung ke dalam wadah obat nebulizer. Jika belum, masukkan satu per
satu dengan menggunakan pipet atau alat suntik.
• Tambahkan cairan saline jika diperlukan dan diresepkan dokter.
• Hubungkan wadah obat ke mesin dan juga masker ke bagian atas wadah.
• Letakkan masker hingga menutupi hidung dan mulut.
• Hidupkan mesin kemudian tarik napas dengan hidung dan keluarkan
perlahan melalui mulut.
• Anda bisa mengakhirinya saat tidak ada lagi uap yang keluar, menandakan
obat sudah habis.

Komponen Nebulizer

1 air hose (selang)


2 nebulizer kit (nasker,mouthpiece,cup)
3 obat brankodilator

34
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
- Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu sarana pelatihan bagi
para mahasiswa/i.
- Dengan melaksanakan PKL, mahasiswa/i dapat mengevaluasi keberhasilan
perkuliahan yang diperoleh dari lembaga pendidikan.
- Dengan melaksanakan PKL penulis dapat menambah pengalaman dan
wawasan di bidang alat-alat kesehatan.
- Pahaman teori bukan menjamin 100% bagi seseorang/ penulis dalam
melaksanakan peraktek langsung di lapangan.

B. SARAN
- Semoga hubungan antara ATEM-YBS Medan dengan Rumah Sakit Umum
Daerah Doloksanggul yang sudah terjalin selama ini dapat dilanjutkan dan di
tingkatkan di masa yang akan dating.
- Penulis mengharapkan jika ada alat yang ada di rumah sakit mengalami
kerusakan maka melaporkan kepada teknisi yang di tunjuk untuk bagian alat
kesehatan.
- Penulis mengharapkan RSUD Doloksanggul memakai grounding.
- Penulis mengharapkan Ka.Bid Penunjang Medik Sarana dan Prasana
seharusnya di bidang Akademi Tehnik Elektro Medik karena akan lebih
mengerti mengenai alat kesehatan.

35
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/putriratna47/58d0fdf09a9373f41cbecfae/terapi-
infrared-terhadap-ambang-nyeri?page=all
https://www.google.com/search?q=teori+dasar+suction+pump
https://sentralalkes.com/blog/pengertian-suction-pump/
https://www.novi-marof.com/2017/01/21/pengertian-dan-fungsi-suction-pump/
https://www.medicalogy.com/blog/suction-pump/
https://www.google.com/search?ei=623fXLeILIf-
tAWw8KqABw&q=teori+dasar+infra+red&oq=teori+dasar+infra+red&gs_l
file:///D:/laporan%20pkl/POLTEKKESSBY-Studi-731-DraftSeminar.pdf
https://www.google.com/search?q=trouble+shoting+alat+ultrasonic+nebulizer
http://elektromedik.blogspot.com/2017/04/troubleshooting-ultrasonik-
nebuliser.html
https://www.google.com/search?q=teori+dasar+baby+incubator
https://www.google.com/search?q=teori+dasar+sterisator+uv
https://docplayer.info/48385787-Bab-ii-dasar-teori-inkubator-bayi-adalah-alat-
yang-digunakan-untuk-mempertahankan-kondisi.html
https://studylibid.com/doc/849500/bab-ii-landasan-teori

36

Anda mungkin juga menyukai