BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keahlian tertentu.
kala.
dalam Rumah Sakit dengan klasifikasi sebagai Rumah Sakit kelas B Non
Pendidikan.
satu sarana pendukung yang tak lepas dari setiap Rumah Sakit guna
B. Tujuan PKL
1. Tujuan umum
Pandeglang.
2. Tujuan khusus
Berkah Pandeglang.
5
Berkah Pandeglang.
Februari 2020. PKL dilakukan dengan cara melakukan rotasi dari bagian
D. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan PKL ini terdiri dari 5 BAB dan garis besar
belakang dan tujuan kegiatan PKL baik umum maupun khusus serta
yang terdiri dari sejarah, visi, misi, organisasi dan tata laksana.
3. BAB III memuat tentang gambaran yang lebih khusus yaitu meliputi
BAB II
TINJAUAN UMUM
Rumah Sakit Umum Berkah Pandeglang sudah beroperasi sejak tahun 1925.
Pada awalnya merupakan balai pengobatan bagi tenaga perkebunan pada jaman
kesehatan yang paripuna. Sejak pada tanggal 13 Januari 1999, Rumah Sakit
Umum Berkah Pandeglang menjadi tipe C sampai dengan tahun 2017 dan saat ini
sudah menjadi tipe B. Sesuai dengan perkembangannya pada tahun 2008, bahwa
nama Rumah Sakit Umum Pandeglang berubah menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang. Pada tanggal 1 April 2008 secara resmi
Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang beralih tempat dari Jl. Kesehatan
dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang lebih baik. Rumah Sakit Umum
yaitu:
14. Tahun 2010 – 2014 : Dr. Hj. Asmani Raneyanti MM, MHA
5. Kabupaten : Pandeglang
6. Propinsi : Banten
merupakan bagian dari lembaga teknis daerah dan merupakan unsur pendukung
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah Berkah
rincian tugas, fungsi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Pandeglang.
Rumah Sakit Umum Berkah adalah unsur pendukung tugas Bupati dibidang
10
kepada jasa pelayanan kesehatan rujukan medik spesialistik dasat serta jasa
yang berlaku.
1. Visi
Pelayanan”
2. Misi
bermutu.
Rumah Sakit.
3. Motto RS
Bekerja dengan ramah, tulus, dan ikhlas untuk pelayanan yang berkualitas.
1. Visi
professional dan bermutu untuk membantu diagnosa sesuai dengan visi RSUD
2. Misi
jenis pemeriksaan luas disertai akurasi yang tinggi dan berupaya memenuhi
harapan pelanggan.
12
Gambar 1.
Struktur Organisasi RSUD Berkah Pandeglang.
13
PENANGGUNG JAWAB
Dr. RITA
RACHMAYANTI,SP.PK
NIP.19770104 2002121 2 004
KEPALA RUANGAN
IMAT WIRAHMAT,S,ST
NIP. 19790726 200312 1 005
KOORD.
KOORD.
KOORD. KOORD.
KOORD. ADMINISTRASI
KOORD.KIMIA KLINIK KOORD. KOORD.KLINIK
KOORD.KLINIK RUTIN
RUTIN &
& ADMINISTRASI
HEMATOLOGI BAKTERIOLOGI
BAKTERIOLOGI IMUNOSEROLOGI
IMUNOSEROLOGI
HEMATOLOGI
JOHARIAH,S.Sos
JOHARIAH,S.Sos
MULYANI, Amd.AK LENI TIEN RIWANTINI,
RIWANTINI, Amd.AK
Amd.AK KARYANIE
KARYANIE ROSE, Amd.AK
ROSE, Amd.AK
LENI MARLINA,
MARLINA, Amd.AK
Amd.AK TIEN NIP.19710318 2007
NIP.19710318 2007 2
2 006
006
NIP.19760114B199702 2
NIP.19760114B199702 2 NIP.197812042006042008 NIP.19740902
NIP.19740902 20050 1
20050 122
NIP.197812042006042008
007
007
STAF
STAF
ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
HARI
HARI KOHARI
KOHARI
PELAKSANA
1. M.ILHAM, Amd.AK
2. AJAT SUDRAJAT, Amd.AK
3. INDRAWATIE, Amd. AK
4. AHMAD ANDRIAN, Amd.AK
5. NELI, Amd.AK
6. DEWI SEPTIANI, Amd. AK
7. NURCAHYA FITRI, Amd.AK
8. HANIFULLAH
Gambar 2.
Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium
RSUD Berkah Pandeglang.
14
dengan identitas pasien yang mecakup nama, umur pasien, nomor rekam
pelanggan.
16
BAB III
GAMBARAN KHUSUS
A. PRA ANALITIK
1. Administrasi Laboratorium
a. Alur pelayanan
Dokter
Dokter memberikan instruksi jenis
pemeriksaan Laboratorium
Perawat
Petugas Laboratorium/Admin
Menginput jenis pemeriksaan
Laboratorium yang diminta
Petugas Laboratorium
Gambar 3.
Alur pelayanan pemeriksaan pasien rawat inap.
Sumber : Arsip RSUD Berkah Pandeglang.
17
Pasien
Petugas Laboratorium/Admin
Menginput jenis pemeriksaan
Laboratorium yang diminta
Petugas Laboratorium
Melakukan verifikasi identitas pasien
Mengambil sampel
Melakukan pemeriksaan
Untuk hasil Laboratorium dengan nilai
kritis dikonsultasikan ke dokter Spesialis
Patologi Klinik
Petugas Laboratorium
Menginput hasil pemeriksaan
Pasien
Gambar 4.
Alur Pelayanan pemeriksaan dari Instalasi Rawat jalan non BPJS
Sumber : Arsip RSUD Berkah Pandeglang.
18
Pasien
Petugas Laboratorium/Admin
Menginput jenis pemeriksaan
Laboratorium yang diminta
Petugas Laboratorium
Melakukan verifikasi identitas pasien
Mengambil sampel
Melakukan pemeriksaan
Untuk hasil Laboratorium dengan nilai
kritis dikonsultasikan ke dokter Spesialis
Patologi Klinik
Petugas Laboratorium
Pasien
Gambar 5.
Alur Pelayanan pemeriksaan dari Instalasi Rawat jalan BPJS
Sumber : Arsip RSUD Berkah Pandeglang.
19
BPJS
Dokter
Petugas Laboratorium/Admin
Menginput jenis pemeriksaan
Laboratorium yang diminta
Petugas Laboratorium
Melakukan verifikasi identitas pasien
Melakukan pemeriksaan
Untuk hasil Laboratorium dengan nilai
kritis dikonsultasikan ke dokter Spesialis
Patologi Klinik
Gambar 6.
Alur Pelayanan pemeriksaan dari IGD Non BPJS
Sumber : Arsip RSUD Berkah Pandeglang.
20
Dokter
Petugas Laboratorium/Admin
Menginput jenis pemeriksaan
Laboratorium yang diminta
Petugas Laboratorium
Gambar 5.
Alur Pelayanan pemeriksaan dari IGD BPJS
Sumber : Arsip RSUD Berkah Pandeglang.
21
2. Persiapan alat
Gunakan wadah spesimen yang bersih, bermulut lebar dan terbuat dari gelas
atau plastik yang sesuai jenis pemeriksaan. Sesuaikan wadah dengan volume
pasien harus berpuasa selama 10-12 jam dan hanya diperbolehkan minum
b. Pemeriksaan Glukosa Puasa, pasien harus berpuasa selama 8-10 jam dan
5. Pengambilan spesimen
spesimen.
pemeriksaan.
pengiriman.
9) Mencantumkan label berisi data pasien (Nama dan nomor rekam medis)
dan tanggal pada wadah dengan lengkap dan tepat sesuai dengan
permintaan.
1) Cara kerja :
atau malam).
lahir).
lain-lain).
swab.
24
spesimen.
menghadap keatas.
8)) Tarik jarum keluar dan tekan daerah fungsi, tinggikan posisi
lengan.
1) Cara kerja :
a) Jari tangan yang akan ditusuk dibersihkan (jari tengah atau jari
nyeri berkurang.
1) Kepada pasien diberikan wadah tempat urin yang telah diberi label etiket
keluar pertama.
f. Pengambilan Feses
1) Kepada pasien diberikan wadah spesimen yang telah diberi label etiket
telah di siapkan.
g. Pengambilan Sputum
1) Kepada pasien diberikan wadah spesimen yang telah diberi label etiket
menghadap ke atas.
wadah spesimen.
6. Pengiriman Spesimen
7. Penerimaan Spesimen
8. penanganan spesimen
a. Pengiriman Spesimen
b. Penerimaan spesimen
B. Analitik
1. Hematologi
a. Darah Lengkap
500i dan CELL DYN RUBY. Penggunaan CELL DYN RUBY hanya
tidak terbaca.
a) Metode :
b) Prinsip :
Setiap sel yang melewati berkas sinar laser akan menyebabkan sinar
yang pararel dengan arah sinar dan side scatter (SSC) yang arahnya
yang dilewati.
29
persen.
Stromatolyser -4DS,Cellpack.
5)) Kontrol alat sysmex XS 500i (Level Low, Level Normal, Level High).
d) Cara Kerja :
3)) Pastikan kabel dan selang terpasang dengan benar, pastikan selang
tidak terhimpit.
6)) Tunggu beberapa saat, alat akan melakukan “Star Up” dan
7)) Setelah alat dalam kondisi siap ditandai dengan tanda ready pada
masing kontrol.
b) Quality Control
1)) Cek lampu ready pada alat menyala hijau, jika tidak kemungkinan
4)) Pilih QC file yang akan dijalankan (Low, Normal, High) dan klik“OK”.
1)) Setelah alat Sysmex XS-500i dinyalakan dan dalam kondisi “Ready”
ditandai dengan lampu ready pada alat menyala hijau, tekan “Manual
kelamin.
31
2)) Kemudian pilih “CBC” untuk pemeriksaan tanpa hitung jenis lekosit
penghisap.
6)) Tunggu ± 1 menit maka hasil akan keluar pada komputer untuk
diinput data.
b) Prinsip :
karakteristik kimia dari sel dan partikel biologi yang lain. Flow
perhitungan sel. Setelah partikel darah melewati pusat dari flow cell
golongan dari darah abnormal dicegah dan kontaminasi flow cell akan
kedalam sel darah yang akan melewati flow cell. Pancaran sinar balik
ini akan diterima oleh photodiode, sisi pancaran sinar dan sisi
fluorescent sinar akan diterima oleh tabung photo multiplier. Sinar ini
dalam HGB mixing chamber yang nantinya akan diukur dengan Light-
2)) Reagen Cell DYN Ruby : WBC LYSE, CN-FREE HGB / NON
LYSE,
DILUENT/SHEAT.
5)) Kontrol alat Cell DYN Ruby (Level Low, Level Normal, Level High).
d) Cara Kerja :
1)) Nyalakan alat (Jika status alat unitialized, tekan F12 sampai
initialized.
4)) Tunggu hungga status alat ready dan nilai background masuk
kriteria
WOC ≤ 0.10
NOC ≤ 0.10
RBC ≤ 0.02
HGB ≤ 0.10
PLT ≤ 5.0
7)) Dari next open tube entry (NOTE) cari QCID files yang akan di
run.
e) Quality Control
1)) Cek lampu ready pada alat menyala hijau, jika tidak
4)) Pilih QC file yang akan dijalankan (Low, Normal, High) dan klik
“OK”.
1)) Status alat ready, tekan F11 untuk memilih open mode.
4)) Isi data pasien dengan cara tekan tombol More Spec Info.
probe.
7)) Hasil dapat dilihat pada datalog dan terdisplay di layar Run.
1)) Status alat ready, tekan F11 untuk memilih Closed mode.
Table 1.
Nilai Normal Pemeriksaan Hematologi.
NILAI NORMAL
JENIS
PEMERIKSAAN
1) Metode : Mikroskopis
b) Kaca objek.
c) Kaca penutup.
d) Methanol.
e) Reagen Giemsa.
4) Cara kerja :
sampling.
b) Disiapkan kaca objek yang kering, bersih dan bebas lemak serta kaca
c) Diletakkan satu tetes darah kira-kira 2-3 mm dari ujung kaca objek.
pada kaca objek. Hapusan tidak boleh terlalu tebal atau terlalu tipis.
37
Makin besar sudut atau makin cepat menggeser makin tipis hapusan
yang dihasikan.
mengering.
dan biarkan selama 10-15 menit, cuci dengan air mengalir setelah itu
biarkan kering.
5) Interprestasi hasil : -
6) Nilai normal :
a) Basofil : 0-1%
b) Eosinofil :1-3%
e) Limfosit : 20-40%
f) Monosit : 2-8%
bawah.
4) Cara kerja :
a) Persiapan sampel.
2)) Darah bisa langsung disuntikkan ke dalam tabung LED yang berisi
0.38 ml antikoagulan.
b) Melakukan pemeriksaaan
4)) Tekan "Mengukur waktu", layar akan menampilkan "30 menit" atau
5)) Tekan "Temp. Kal", layar akan menampilkan "Ya" atau "Tidak".
6)) Tekan "Printer", layar akan menampilkan "Ya" atau "Tidak". Pilih
8)) Tekan "Jumlah" di menu utama, input sesuai Nomor Lubang dan
5) Nilai normal
b) Rak tabung
c) Stopwatch
d) Spuit
e) Tabung reaksi
4) Cara kerja :
tabung.
40
b) Dilakukan pungsi vena dengan semprit 5 ml, pada saat darah kelihatan
dalam tiap tabung yang dimiringkan pada waktu diisi dengan darah.
d) Ditiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak tabung dan miringkan
bekunya.
½ menit.
fibrin.
1) Metode : Duke
b) Kertas saring.
41
c) Lancet.
d) Stopwatch.
4) Cara kerja :
a) Bersihkan cuping telinga dengan alkohol 70% dan biarkan kering lagi.
e) Hentikan stopwach pada waktu darah tidak bisa dihisap lagi dan
l. Pemeriksaan Hemostasis
dengan mengambil nilai satu titik yang menunjukkan clotting time pada
time dapat dilakukan pada sampel dengan intensitas per pencaran sinar
yang rendah. Oleh karena itu, instrument dapat secara efektik digunakan
untuk low fibrinogen pada sampel yang memiliki perubahan nyaris tak
42
pembekuan.
b) Reagen PT : Inovin.
e) Cell Clean.
4) Cara Kerja :
3)) Ditunggu hingga muncul tanda Start maka alat siap untuk
digunakan. Namun bila tanda Start tidak muncul maka dapat ditekan
C9-0.
5)) Alat boleh dipergunakan apabila nilai kontrol masuk. Apabila kontrol
masuk. Apabila tetap tidak masuk maka berarti alat perlu dikalibrasi.
1)) Diinput data pasien dengan cara tekan “ID entry” ketik sesuai no
jenis pemeriksaan.
5) Nilai normal :
m. Immunoserologi
2) Prinsip :
a) Forward Grouping :
Reaksi aglutinasi sel darah merah dengan Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB
b) Rhesus :
c) Batang pengaduk.
44
e) Pipet tetes.
4) Cara kerja :
5) Interpretasi Hasil :
Tabel 2
Interpretasi Hasil Golongan Darah
Sel Grouping
Anti A Anti B Anti AB Anti D Golongan Darah
+ - + + A/+
- + + + B/+
- - - + O/+
+ + + + AB/+
Keterangan :
b. Pemeriksaan Widal
1) Metode : Aglutinasi
dan parathypoid.
f) Batang pengaduk.
h) Rotator.
4) Cara kerja :
5) Interpretasi hasil :
Tabel 3
Interpretasi hasil Widal
Pengenceran Titer
20 ul 1:80
10 ul 1:160
5 ul 1:320
2) Prinsip : Spesimen akan bereaksi dengan partikel emas koloid yang telah
di labeli dengan antigen spesifik HIV 1/2 dilabeli pada garis tes. Jika
terdeteksi antibodi HIV 1/2 maka akan timbul garis berwarna ungu pada
daerah tes.
c) Pipet.
d) Diluent.
4) Cara Kerja :
5) Interpretasi Hasil :
Gambar 8.
Interpretasi hasil Anti HIV.
Sumber : Insert kit Anti HIV.
d. Dengue IgG/IgM
2) Prinsip : Mouse anti-human IgM dan antibodi IgM manusia bereksi pada
a) Mikropipet.
b) Tip kuning.
d) Diluent buffer.
4) Cara Kerja :
sebelum digunakan.
dan kering.
bertuliskan “S”.
f) Dibaca hasil dalam waktu 15-20 menit, jangan membaca hasil lebih
5) Interpretasi Hasil :
Gambar 9.
Interpretasi hasil Dengue IgG/IgM.
Sumber : Insert kit Dengue IgG/IgM.
e. HbsAg
membran filter dilapisi dengan anti Hbs dan colored gold colloida dilapisi
dengan anti Hbs. Pada garis uji (T) akan terbentuk garis warna ungu jika
b) Pipet tetes.
49
4) Cara kerja :
sebelum digunakan.
f) Tidak boleh lebih dari 20 menit. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang
in valid.
5) Interpretasi Hasil :
Gambar 10.
Interpretasi hasil HbsAg.
Sumber : Insert kit HbsAg.
f. HAV IgG/IgM
anti HAV secara spesifik dengan sensitivitas yang tinggi. Pada garis tes
(T) akan muncul garis berwarna ungu jika terdeteksi anti HAV.
c) Pipet.
4) Cara kerja :
sebelum digunakan.
dan kering.
h) Tidak boleh lebih dari 20 menit. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang
tidak valid.
51
5) Interpretasi Hasil
Gambar 11.
Interpretasi hasil HAV IgG/IgM.
Sumber : Insert kit HAV IgG/IgM.
anti HCV secara spesifik dengan sensitivitas yang tinggi. Pada garis tes
(T) akan muncul garis berwarna ungu jika terdeteksi anti HCV.
c) Pipet.
4) Cara kerja :
sebelum digunakan.
52
dan kering.
h) Tidak boleh lebih dari 20 menit. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang
in valid.
5) Interpretasi hasil :
Gambar 12.
Interpretasi hasil Anti HCV.
Sumber : Insert kit Anti HCV.
h. Dengue NS1 Ag
secara kromatografi menuju daerah test (t) dan membentu garis warna.
a) Sentrifuge
b) Cup serum.
c) Mikropipet.
4) Prosedur kerja :
disposable.
5) Interpretasi hasil
Gambar 13.
Interpretasi hasil Dengue NS1 Ag .
Sumber : Insert kit Dengue NS1 Ag.
1) Metode : Automatic
54
2) Prinsip :
ST AIA-PACK TSH. TSH yang ada dalam sampel uji diikat dengan
triiodothyronine (T3) untuk jumlah yang terbatas situs ikatan pada T3-
a) Sentrifuge.
b) Cup serum.
c) Mikropipet.
d) Test Cup.
f) Serum.
4) Prosedur Kerja :
3)) Diletakan serum pada posisi yang sesuai dengan data yang di
urutannya).
4)) Ditekan “START” pada keypad di pojok kanan atas monitor. Hasil
b) Melakukan Kontrol
1)) Disiapkan kontrol yang akan dites dan biarkan suhu ruang (18-
25˚C).
3)) Diletakan Kontrol pada posisi yang sesuai dengan data yang di
urutannya).
4)) Dilekan “START” pada keypad di pojok kanan atas monitor. Hasil
5) Interprestasi Hasil :-
6) Nilai Normal :
c) T4 : 4.9 – 11 µg/dL.
i. Kimia Darah
1) Indiko Plus
a) Metode : Spektrofotometri.
2)) Mikropipet.
d) Cara kerja :
1)) Klik F2
11)) Klik F1
12)) START
e) Menjalankan kontrol :
(Abtrol/Notrol/Lipotrol)
3)) Klik F4
4)) Klik 1. C
f)Parameter Pemeriksaan
serum.
b)) Prinsip :
kolesterol esterase
Kolesterol ester kolesterol + Fatty Acid
kolesterol okidase
Kolesterol + O2 kolesterol–3–one + H2O2
(warna merah)
untuk LDL.
b)) Prinsip :
Glutamate
NAD+ + H2O
Alanin Aminotransferase)
ALT.
b)) Prinsip : Protein dalam serum bereaksi dengan ion kupri (Cu ++)
nm.
64
glucose-6-Phosphate.Glucose-6-Phosphate
b)) Prinsip : Asam urat dioksidasi oleh uricase menjadi allantoin dan
a) Metode : Spektrofotometri
2)) Mikropipet.
d) Cara kerja :
66
3)) Klik pilihan Request Type, lalu pilih Routine untuk sampel
umum, STAT untuk cyto atau ASAP ( lebih cepat dari Routine
8)) Letakan Sample sesuai dengan posisi yang tertera pada layar
monitor.
e) Menjalankan kontrol :
4)) Klik F9 (Sample Handling), klik 2 kali pada “Control” (C) untuk
f) Parameter Pemeriksaan
serum.
kolesterol esterase
b)) Prinsip : Kolesterol ester kolesterol + Fatty Acid
kolesterol okidase
Kolesterol + O2 kolesterol–3–one +
H2O2
Quinoneimine + 2H2O2
(warna merah)
untuk LDL.
Glutamate
NAD+ + H2O
71
Alanin Aminotransferase)
ALT.
b)) Prinsip : Protein dalam serum bereaksi dengan ion kupri (Cu ++)
nm.
glucose-6-Phosphate. Glucose-6-Phosphate
b)) Prinsip : Asam urat dioksidasi oleh uricase menjadi allantoin dan
b)) Prinsip : Kalium, Natrium, dan Klorida akan ditarik oleh elektroda
2. Serum
3. Cup serum
4. Mikropipet
5. Reagen kerja
6. Printer Paper
4)) Buka penutup probe, lalu masukan probe ke dalam vial berisi
4)) Buka vial kontrol lalu angkat penutup probe, masukan probe
larutan kontrol.
j. Urinalisa
b) Prinsip :
2)) Carik celup : Unsur-unsur kimia dalam urin bereaksi dengan reagen
warna.
2)) Sentrifuge.
4)) Mikroskop.
7)) Tissue.
d) Cara kerja :
2)) Masukkan strip urin kedalam tabung yang berisi bahan urin
e) Interpretasi hasil :-
f) Nilai normal :
77
Tabel 6.
Nilai normal Urin Lengkap.
Tua
Kejernihan Jernih
Bilirubin Negatif
Urobilinogen 0.1-1.0 µl/dL
Keton Negatif
Blut/Blood/Bloed Negatif
Protein Negatif
Nitrit Negatif
Leukosit esterase Negatif
Glucose Negatif
Dichte/Densidad Specific 1.005-1.030
Gravity
Ph 4,5-8,5
Eritrosit <6 /LPB
Lekosit <3 /LPB
Epitel Positif
Kristal Negatif
2) Test Kehamilan
d) Cara kerja :
2)) Mencelupkan strip test ke dalam wadah yang berisi urin sampai
30-60 detik.
3)) Angkat strip test, menunggu 1-2 menit sampai terlihat garis merah
pada strip.
e) Interpretasi hasil :
Gambar 14.
Interpretasi hasil Tes Kehamilan.
Sumber : Insert kit Tes Kehamilan.
e) Nilai normal :-
3) Test Narkoba
a) Wadah urin.
c) Pipet tetes.
4) Cara kerja :
sampel.
dari 10 menit.
5) Interpretasi hasil :
Gambar 15.
Interpretasi hasil Narkoba.
Sumber : Insert kit Narkoba.
k. Pemeriksaan Feses
10x).
a) Mikroskop.
b) Object glass.
c) Cover glass.
d) Kertas saring.
f) Specimen feses.
4) Cara kerja
a) Pemeriksaan makroskopik
1)) Warna
2)) Konsistensi
3)) Lendir
4)) Darah
5)) Parasit
b) Pemeriksaan mikroskopik
Cara kerja :
Jaringan ikat.
Cara kerja :
5) Interprestasi : -
6) Nilai normal :
Tabel 7.
Nilai normal Feses Lengkap.
l. Mikrobiologi
lilin dan lemak yang sukar ditembus cat, dengan pengaruh fenol dan
pemanasan maka lapisan lilin dan lemak itu dpat ditembus cat basic
fuchsin.
2)) Mikroskop
3)) Dahak/sputum
4)) Lidi
7)) Label
d) Cara kerja :
10)) Sediaan dibilas dengan air mengalir, keringkan sediaan pada rak
e) Interpretasi hasil :
Tabel 5.
Interpretasi hasil BTA.
Pembacaan di bawah
mikroskop Pelaporan hasil
Tidak ditemukan BTA minimal BTA Negatif
84
gen rpoB dalam sampel dari pasien yang beresiko untuk resistensi
RIF.
2)) Dahak/sputum.
5)) Buffer.
d) Cara kerja :
jangan diubah.
11)) Klik Start Test. Lampu indikator hijau pada modul akan
berkedip.
e) Interpretasi hasil :
Rifampicin.
C. Pasca analitik
1. Pencatatan hasil
yang diperiksa, hasil pemeriksaan, nilai normal, tanggal pemeriksaan dan tanda
tangan.
2. Pelaporan hasil
pelaporan hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan dengan nilai kritis harus segera
Hasil pemeriksaan yang sudah diprint harus dicrosscek dan diteliti terlebih
hasil yang nantinya akan dicek ulang dan diparaf oleh Dokter Patologi Klinik.
Laporan hasil pemeriksaan akan diambil oleh pasien atau pengantar (untuk
pembayaran yang telah lunas, sedangkan untuk pasien rawat inap laporan hasil
a. Limbah padat :
1) Limbah padat infeksius : peralatan habis pakai seperti spuit, sarung tangan,
masker, kapas, botol spesimen, yellow tip atau blue tip, objek glass,
2) Limbah padat non infeksius : limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di
rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
b. Limbah cair
1) Limbah cair infeksius : semua air buangan termasuk tinja, bahan kimia
2) Limbah cair non infeksius : limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
2. Pengelolaan Limbah
a. Limbah padat :
limbah padat medis yang tidak melukai, menusuk atau benda tajam.
yang tajam.
hitam.
b. Limbah cair.
plastik kuning.
3. Pengolahan Limbah
plastik besar, kantong plastik hitam untuk limbah non infeksius dan limbah non
medis. Limbah dalam kantong plastik besar diangkat dan diletakkan di tempat
penampungan sementara.
c. Untuk kantong plastik hitam diambil oleh petugas kebersihan dari Pemda
Banten, sedangkan untuk kantong plastik kuning akan dibawa oleh pihak
d. AlurLimbahPadat
Gambar 17.
Alur Limbah Padat.
Bak kontrol
Saringan kasar
Bak ekualisasi
Kolam ikan
Gambar 18.
Alur Limbah Cair.
Laboratorium.
2. Tujuan :
3. Sasaran :
agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan teliti dengan memakai
Westgard Multirule System yaitu grafik uji ketelitian dan ketepatan dimana
sumbu (X) menunjukkan hari atau tanggal pemeriksaan, sedangkan sumbu (Y)
XI −mean
Satuan SD =
SD
setiap hari dengan memakai serum atau darah kontrol sebelum melakukan
pemeriksaan Laboratorium.
2) Sesuaikan hasil quality control dengan nilai range yang tertera pada serum
3) Apabila hasil diluar nilai range kontrol, lakukan pengecekan terhadap alat
kolerasi.
dan diarsipkan.
c. Jadwal Kegiatan :
ditentukan di Laboratorium.
b. Pencegahan Tuberkulosis
3) Bila ruangan tertutup, jam kerja harus sering digilir untuk menghindari
kelemasan.
e. Pemantauan Kesehatan
3) Kartu Kesehatan harus dibawa setiap saat dan diperlihatkan kepada dokter
4) Jika petugas Laboratorium sakit lebih dari 3 hari keterangan yang jelas
Laboratorium.
sampah kertas dan sampah bahan habis paakai sepeti tabung eppendorf,
tip pipet dan lain-lain. Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan
BAB IV
A. PRA ANALITIK
1. Temuan 1
dan diagnosa tidak sesuai dengan data pasien sehingga dapat membuat
Pemecahan :
kesalahan identitas.
2. Temuan 2
Pemecahan :
3. Temuan 3
lama.
Pemecahan :
4. Temuan 4
Pemecahan :
5. Temuan 5
Pemecahan :
6. Temuan 6
standar WHO.
99
Pemecahan :
7. Temuan 7
Pemecahan :
8. Temuan 8
Pemecahan :
B. ANALITIK
1. Temuan 1
Pemecahan :
yang benar.
C. PASCA ANALITIK
1. Temuan 1
Pemecahan :
limbah.
2. Temuan 2
limbah.
Pemecahan :
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
di akademi.
kapiler.
6. Beberapa hal yang perlu di perhatikan, pada tahap pra analisa adalah
B. SARAN