Anda di halaman 1dari 3

Gangguan Fungsi Hati dan Saluran Empedu

Pengertian

Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak
dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati
juga termasuk sebagai alat ekskresi.
Hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat
racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam
amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Fungsi utama hati adalah menyaring darah dari saluran pencernaan sebelum diambil ke bagian
lain dari tubuh. Darah dari saluran pencernaan mengandung nutrisi, obat-obatan, atau bahkan
racun.
Tugas jantung adalah menyortir, memproses, menyimpan, atau membuang racun sebelum
zat-zat dalam darah dilewatkan ke seluruh tubuh. Hati juga berfungsi untuk mengatur sebagian
besar bahan kimia dalam darah, dan untuk mengeluarkan produk yang disebut empedu. Empedu
membantu memecah lemak, mempersiapkannya untuk pencernaan dan penyerapan lebih lanjut.

Faal Hati yang sesungguhnya.

Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya di rongga perut bagian kanan
atas. Organ ini mempunyai peran yang penting karena merupakan regulator dari semua
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen
protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vital. Selain itu,
juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat
pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid seperti
estrogen.

Pada jaringan hati, terdapat sel-sel Kupfer, yang sangat penting dalam eliminasi organisme
asing baik bakteri maupun virus. Karena itu untuk memperlihatkan adanya gangguan faal
hati, terdapat satu deretan tes yang biasanya dibuat untuk menilai faal hati tersebut. Perlu
diingat bahwa semua tes kesehatan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang berlainan,
maka interpretasi dari hasil tes sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.

Tes Faal Hati

Karena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal hatipun beraneka ragam
sesuai dengan apa yang hendak kita nilai.

Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak biasanya diperiksa
albumin, masa protrombin dan cholesterol. Fungsi ekskresi/transportasi, diperiksa bilirubin,
alkali fosfatase. ∂-GT. Kerusakan sel hati atau jaringan hati, diperiksa SGOT(AST),
SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda (karsinoma sel hati), alfa feto protein.
Kontak dengan virus hepatitis B yaitu; HBsAg, AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc,
HBVDNA, dan virus hepatitis C yaitu; anti HCV, HCV RNA, genotype HCV.

Secara umum ada 2 macam gangguan faal hati.


1. Peradangan umum atau peradangan khusus di hati yang menimbulkan kerusakan
jaringan atau sel hati.

2. Adanya sumbatan saluran empedu.

Jenis kelainan

Kelainan atau kegagalan fungsi hati bisa digolongkan menjadi dua, yakni:

 Kegagalan fungsi hati akut. Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan sangat cepat tanpa
peringatan atau gejala sebelumnya. Anda akan mengalami kehilangan fungsi hati dalam
hitungan minggu atau bahkan hari. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus
seperti hepatitis A, keracunan, penyakit autoimun, dan overdosis obat yang dapat terjadi
karena mengonsumsi terlalu banyak obat atau suplemen herba tertentu.
 Kegagalan fungsi hati kronis. Kelainan pada hati tipe kronis ini terjadi lebih lambat dan
perlu waktu berbulan-bulan atau tahunan sebelum akhirnya menimbulkan gejala. Kondisi
ini biasanya disebabkan karena mengonsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang
yang menyebabkan sirosis.

Kelainan faal hati yang tidak specific

Hal ini biasanya terjadi pada penderita penyakit hati yang telah mempengaruhi fungsi dari
organ lain seperti ginjal, paru jantung dsb. Dalam hal seperti ini, gambaran klinis serta
pemeriksaan penunjang seperti USG, CT scan dan ERCP (Endoscopy Retrograde Cholangio
Pancreatography) atau bahkan biopsi hati biasanya diperlukan untuk menegakan
diagnosisnya.

Jenis penyakit dan penjelasannya

1. Penyakit kuning
Di Indonesia, menguningnya kulit dan mata dikenal sebagai penyakit kuning. Meskipun kondisi
ini sebenarnya merupakan gejala penyakit hati yang ditandai dengan menguningnya kulit dan
mata. Ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran darah yang melebihi
kisaran normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi akibat kelainan sel atau peradangan hati.

2. Kolestasis
Kolestasis adalah keadaan penghambatan empedu. Cairan dihasilkan oleh hati untuk mendorong
pencernaan. Aliran empedu yang tersumbat ini menyebabkan penumpukan bilirubin.

3. Sirosis
Sirosis adalah kondisi pembentukan kerusakan hati kronis atau bekas luka. Kerusakan pada hati
yang mengembangkan sirosis tidak dapat diperbaiki. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal hati.
Kebiasaan minum alkohol, infeksi virus Hepatitis B, dan C adalah penyebab paling umum dari
sirosis.

4. Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A. Virus ini menyebabkan peradangan hati. Metode
transfer adalah melalui kotoran, air, dan makanan yang terkontaminasi. Kontak fisik dengan
pasien melalui seks juga dapat meningkatkan risiko hepatitis A.

5. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang ditularkan
melalui darah, cairan tubuh, atau luka terbuka. Wanita hamil yang menderita hepatitis B juga
dapat menularkannya ke janin di dalam rahim. Hati yang terinfeksi akan terluka, gagal hati dan
bahkan kanker jika tidak ditangani dengan cepat.

6. Hepatitis C
Virus hepatitis C dapat ditularkan melalui darah. Hepatitis C menyebabkan hati membengkak.
Kondisi kronis dari infeksi virus ini menyebabkan hati untuk mengembangkan sirosis, gagal hati
dan kanker hati.

7. Fatty liver atau perlemakan hati


Seperti namanya, karakteristik penyakit ini ditandai oleh terlalu banyak lemak di hati. Akibatnya,
hati mengalami peradangan yang bisa berkembang menjadi jaringan parut permanen. Dalam
kondisi kronis, hati berisiko mengalami cirrhosis, dan gagal hati. Hati berlemak dapat
disebabkan oleh hati berlemak yang mengandung alkohol dan penyebab lainnya (perlemakan
hati non-alkohol / NAFLD), seperti diabetes dan obesitas.

8. Kanker hati
Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mengalami mutasi yang tumbuh tak terkendali. Dalam
beberapa kasus, infeksi kronis yang disebabkan oleh virus hepatitis B, dan C menyebabkan
kanker hati.

Daftar pustaka

https://kumparan.com/1hourmusic/8-jenis-jenis-gangguan-hati-yang-penting-anda-ketahui

https://www.alodokter.com/kelainan-pada-hati-dan-faktor-penyebab-yang-perlu-anda-waspadai

https://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=106

https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/viewFile/5424/5165

http://eprints.ums.ac.id/5123/1/K100050024.pdf

Anda mungkin juga menyukai