PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-
daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas
tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan atau instansi
antara teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya
pentingnya hidup sehat tanpa terjangkit suatu penyakit yang tidak disadari
1
2
bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia utnuk
lainnya. Rumah sakit oleh WHO (1957) diberikan batasan yaitu suatu bagian
RI, 1998).
tentang pedoman organisasi Rumah Sakit umum adalah Rumah Sakit yang
3
tak lepas dari setiap Rumah Sakit guna menunjang pelayanan utama dalam
a.2 Tujuan
dilakukan di Laboratorium.
dilakukan di Laboratorium.
klinik.
1.3 Manfaat
Kesehatan.
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
berbentuk Rumah Sakit Bersalin dan Anak. Rumah Sakit Rafflesia mulai
Ardjasasmita, SH di Jakarta.
Rahayu,Amd.AK
berkualitas’’.
c. Motto :
S : Sapa
Rafflesia
a. Sarana Laboratorium
puasa, Gula darah P.P, Gamma GT, T3, T4, TSH, HbA1C, alkali
phosphatase.
c. Mikrobiologi : BTA
d. Klinik rutin :
Pemeriksaan Urine :
a) Warna
b) Kejernihan
c) Ph
d) Protein
e) Reduksi
f) Bilirubin
g) Keton
leukosit, eritrosit)
e. Pemeriksaan Feses :
a) warna
b) konsistensi
c) amuba
d) telur cacing
e) leukosit
f) eritrosit
g) bakteri
h) lendir
9
f. Imunologi :
O, typhi H)
b) Tubex TF
c) Troponin I
d) HIV
f) VDRL
g) HbsAg
h) HbsAb
i) NS1
j) HCV
k) HCG
g. Elektrolit :
a) Natrium
b) Kalium
c) Kalsium
d) Magnesium.
10
BAB III
KEGIATAN PKL
pemeriksaan
Tujuan :
a. Kapas alkohol
b. Spuite 3cc
11
c. Tourniquet
d. Wadah sampel
Prosedur kerja:
cubital)
g. Mengambil darah pasien pada pembuluh vena dengan spuite pada posisi
45o
j. Setelah jumlah darah cukup lepaskan spuit, dan tutup dengan kapas
(plain/EDTA)
Tujuan :
a. Jarum lancet
b. Kapas alkohol
Prosedur kerja :
kapas alcohol
a. Urine Sewaktu
pemeriksaan, yaitu urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang yang
tidak ditentukan dengan khusus. Urine sewaktu ini biasanya cukup baik
b. Urine Pagi
Urine pertama pagi setelah bangun tidur adalah yang paling baik
Rizki, 2015)
c. Urine 24 Jam
botol besar, bervolume 1½ liter atau lebih yang dapat ditutupi dengan
baik. 13 Botol ini harus bersih dan biasanya memerlukan sesuatu zat
2012).
a) Pemeriksaan Hemoglobin/Hb
penyakit anemia.
Nilai normal :
metabolic toksin, dll. Penurunan kadar leukosit bias ditemukan pada kasus
memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah
proses penyakit. Adapun fungsi dari eosinofil dan basophil adalah untuk
monosit berfungsi sebagai reaksi virus atau imun dan limfosit berfungsi
absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relative (%) dikalikan
Nilai normal :
Eosinofil : 0-3%
Basofil : 0-2%,
Limfosit : 15-40%,
Monosit :1-10%
e) Hematokrit/ HCT
sel darah merah dalam 100ml darah yang dinyatakan dalam persen (%).
x kadar Hb.
Nilai normal :
Pria :35%-38%
trombosit rendah maka BT akan meningkat, jika ini terjadi maka orang
Cara keja:
Cara kerja :
biarkan mengering.
luka
pembekuan darah).
Cara kerja:
2. Ambil darah vena 4 ml, segera jalankan stop watch pada saat
setiap tabung.
tabung keluar dari water bath dalam posisi tegak lurus, lalu
menit.
2+ 3+4
: waktu
3
Cara Kerja:
waktu.
pembekuannya.
20
Cara kerja:
dijalakan
Swelab Alfa
Prime System
needle) 1:1
j) Running pasien:
4. segera alirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer. Catat
waktu /saat darah dicampurkan ke dalam hcl.
5. Isap kembali isi tabung ke dalam pipet kemudian tiupkan kembali isi pipet
ke dalam tabung, lakukan hal ini 2 sampai 3 kali agar sisa-sisa darah
terbilas ke dalam tabung.
6. tambahkan aquadest, tetes demi tetes, sambil mengaduk isi tabung sampai
diperoleh warna isi tabung sama dengan warna standar yang ada di
komparator.warna larutan dibaca pada jarak sepanjang lengan atas dengan
latar belakang cahaya matahari, warna larutan disamakan dengan warna
gelas standar. Tinggi larutan sesuai dengan skala yang menunjukkan kadar
hb dalam g% (lihat pada dasar meniskus). Laporkan nilainya dalam gr%
(=gr/100 ml = gr/dl).
Nilai Normal: perempuan 12 – 16 gr/dl
laki-laki 14 – 18 gr/dl
Hematokrit
Hitung trombosit
Cara tabung
Darah diencerkan dalam tabung serologi dengan menggunakan
larutan Ammonium oxalate 1 %, kemudian dimasukkan ke dalam kamar
hitung. Jumlah sel trombosit dihitung dalam volume tertentu dengan
24
Cara Kerja:
1. Masukkan 4 ml larutan Amonium Oxalat 1% ke dalam tabung.
2. Isap 20 μl larutan Amonium Oxalat 1% dengan pipet hemoglobin, bilas
pipet hb.
3. Isap 20 μl sampel darah, hapus darah yang melekat pada luar ujung pipet.
Masukkan ke dalam tabung, bilas 3-4 kali, homogenkan.
4. Siapkan kamar hitung yang bersih dan kering dengan dect glass diatasnya,
lalu letakkan diatas mikroskop.
5. Teteskan 1 tetes darah yang sudah diencerkan tadi kedalam kamar hitung,
biarkan 2-3 menit.
6. Hitung jumlah leukosit dalam 25 kotak sedang ditengah dengan
perbesaran 40x.
7. Kriteria :
sel yang menyinggung garis kiri dan atas dihitung
sel yang menyinggung garis kanan dan bawah tidak dihitung
N : jumlah sel
P : pengenceran → 200
Hitung Leukosit
25
N : jumlah sel
V : volume kamar hitung → 4/10
P : pengenceran → 20
Nilai normal = 4.000 – 10.000/ µl
b. Pemeriksaan Kimia Darah
a) Bilirubin
Merupakan zat warna kuning yang dihasilkan oleh empedu. Bila
terjadi peningkatan kadar bilirubin, kulit akan menjadi kekuningan.
Peningkatan kadar bilirubin bisa terjadi karena penyakit hati dan empedu
(karena radang/infeksi, sumbatan batu, tumor) atau pemecahan sel darah
merah yang berlebihan.
Nilai normal :
Bilirubin direct : 0,25 mg/dl
Bilirubin Indirect: 0,75 mg/dl
Bilirubin Total : 1,0 mg/dl
Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370 C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan working reagents: Campur 1 ml reagen RN dengan 4 ml
reagen RT
4. Siapkan Standar/ Kalibrasi: Rekonstitusi vial dengan
menambahkan secara tepat 1.0 ml aqua destilasi. Homogenkan
campuran dan biarkan selama 5 – 10 menit sebelum dipergunakan.
5. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
6. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
10. Absorbansi dicatat, lalu dihitung kadar Bilirubin Direct dalam sampel
d. SGPT (ALT)
Untuk mengetahui enzim yang terdapat di dalam sel hati. SGPT akan
e. SGOT (AST)
SGOT akan meningkat kadarnya didalam darah jika terdapat kerusakan pada
29
hati. Namun SGOT tidak spesifik hanya terdapat di dalam hati. SGOT juga
dapat ditemukan disel darah, jantung, dan sel otot. Karena itu peningkatan
f. Ureum
Untuk mengetahui jumlah nitrogen urea yang ada dalam darah. Ureum
yang kemudian ditransfer dari hati ke ginjal (melalui aliran darah) dan
g. Kreatinin
dihasilkan dari kreatin. Biasanya kadar kreatin dalam darah normal karena
massa otot relative konstan, namun bila fungsi ginjal terganggu maka
h. Asam urat
Nilai normal :
i. Kolesterol total
seluruh tubuh
j. Trigliserida
Untuk mengetahui kadar salah satu jenis lemak dalam darah yang
k. HDL kolesterol
a) Pipet sampel plasma 200 Ul dan pipet reagen A 500 uL kedalam tabung
gelombang.
|Sampel|
g) Hitung nilai HDL dengan rumus x kadar standar
|Standar|
sampel
Atau x 52,5
0,349
l. LDL kolesterol
−trigliserida
Cara perhitungan LDL = Cholesterol −HDL
5
kadar glukosa darah, yang mana sering digunakan untuk memantau atau
Prinsip :
32
pemeriksaan pada metode ini adalah strip test diletakan pada alat, ketika
darah diteteskan pada zona reaksi tes strip, katalisator glukosa akan
mereduksi glukosa dalam darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk dalam
Cara kerja:
1. Menyalakan alat
selesai.
h. Muncul perintah “Tambahkan System Liquid untuk
melanjutkan”, ganti botol washing solution dengan
botol system liquid, klik
i. Tunggu proses warming up hingga selesai sekitar 15 menit,
hingga muncul Stand by pada
monitor.
j.Pilih N-Rotor , kemudian klik OK, tanpa
menunggu proses pemanasan selesai. k.
Muncul informasi Proses pemanasan rotor
sudah selesai, klik OK.
2. Memasukan sampel
Prinsip :
referensi di ikuti oleh masing-masing dari bagian uji strip alat berisi led yg
Cara kerja :
a) Tekan START kemudian wadah penempatan strip akan keluar dari alat
c) Tekan “start” kemudian alat akan menganalisa strip urine mulai dari
) Warna Urine
penyakit yang diderita.Warna urin normal putih jernih, kuning muda atau
kencing), lebih besar diueresis lebih condong putih jernih. Warna urin
kuning normal disebabkan antara lain oleh urocrom dan urobilin. Pada
keadaan dehidrasi atau demam, warna urin lebih kuning dan pekat dari
nitrofurantoin.
diuretik.
empedu.
b) Kejernihan urine
kemih, urin akan keruh sejak dikemihkan yang disebabkan lender, sel-sel
c) Ph urine
Derajat keasaman urin harus diukur pada urin baru, pH urin dewasa
serta pada infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh kuman yang
) Protein
dalam urin setiap kali ada masalah ginjal. Jenis lain dari senyawa protein
yang tidak terdeteksi dalam tes dip stick dan dapat diukur melalui tes
38
) Glukosa
basah tradisional karena lebih spesifik untuk glukosa dan waktu pengujian
relatif singkat. Strip reagen untuk glukosa dilekati dua enzim, yaitu
) Keton
basa yang bereaksi dengan keton urine membentuk warna ungu atau merah
marum. Sampel urine untuk pemeriksaan benda keton adalah urine acak
) Leukosit
dalam pad tes menghasilkan warna azo dari krem sampai ungu
) Erirosit.
) Epitel
Sel epitel adalah sel yang berasal dari permukaan tubuh, seperti kulit,
pembuluh darah, saluran kemih, dan organ tubuh lainnya.Sel ini berperan
sebagai penghalang antara bagian dalam dan luar tubuh, sehingga dapat
Jika menjumpai adanya sejumlah kecil sel epitel di dalam urine lewat
Tujuan :
secara mikroskopis
Prinsip Pemeriksaan:
tubuh, elemen tersebut ada yang secara normal dikeluarkan secara bersama -
sama urine tetapi ada pula dikeluarkan pada keadaan tertentu. Elemen -
Tabung reaksi
Object glass
Cover glass
Mikroskop
Sampel urine
Cara Kerja
selama 5 menit.
41
Interpretasi hasil
L
Keterangan : untuk kalsium oxalate : + masih dinyatakan normal; ++
Tujuan:
Prinsip Pemeriksaan :
warna merah dari ini secara kasar menunjukkan kadar glukosa dalam urine
yang diperiksa
Tabung reaksi
Api bunsen
Sampel urine
Cara Kerja :
3. Atau dapat dimasukkan ke dalam penangas air dengan air yang telah
Interpretasi Hasil :
( - ) : Tetap biru
Tujuan
Metode
43
merebus urine dalam suasana asam menggunakan asam asetat 6%, positif jika
Prinsip Pemeriksaan
denaturasi
Tabung reaksi
Asam asetat 6%
Api Bunsen
Sampel urine
Penjepit kayu
Spuite
Cara Kerja
4. Amati hasil
Interpretasi Hasil:
(+) : keruh
Prosedur pemeriksaan
) Pemeriksaan Makroskopis
Warna :
warna dapat bersifat variatif tergantung pada diet pasien.Warna tanah liat
yang mengandung zat besi, bismuth, dan karbon aktif juga dapat memberikan
Konsistensi :
menyebabkan tinja menjadi kecil dan keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.
juga digunakan untuk memonitor keadaan pasien yang memiliki feses yang
cair
Jumlah :
Bau :
Bau normal pada tinja disebabkan oleh indol, skatol, serta asam
butirat.Bau pada tinja dihasilkan oleh keadaan seperti penguraian protein dan
malabsorpsi lemak
Lendir :
adanya sedikit lendir dalam tinja adalah normal. Beberapa bakteri dan
Darah :
46
pencernaan bawah. Darah yang bercampur dengan tinja juga didapati pada
Parasit :
Pada infeksi parasit, kista parasit bisa ditemukan pada tinja yang padat,
sedangkan trofozoit bisa ditemukan pada tinja yang cair. Pada pemeriksaan
vermicularis dan Ascaris lumbricoides
) Pemeriksaan Mikroskopis
protozoa, dan telur cacing. Cacing yang tidak dapat terlihat pada pemeriksaan
mount lebih baik digunakan jika ingin melihat kista. Cara sederhana tersebut
ialah dengan sedikit menaruh sampel tinja yang diemulsi dalam 1-2 tetes
saline atau iodine pada slide kaca, kemudian slide kaca baru ditempatkan di
Leukosit :
bakteri dan tidak ditemukan pada kasus diare yang disebabkan oleh virus dan
parasit
Eritrosit :
amoeba dapat menyebabkan adanya darah pada tinja. Keadaan seperti disentri
juga merupakan infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai
Lemak :
100 g lemak setiap hari. Namun, pemeriksaan ini sudah mulai digantikan
dengan tes steatokrit asam yang didasarkan pada pengukuran berat. Tes ini
Gula :
normal tinja adalah 7,0-7,5. Pada bayi yang meminum asi, pH akan lebih
1. pemeriksaan hematologi
a) Eritrosit
ceruk di tengahnya, agak mirip donat. Sel darah ini dibuat di sumsum tulang
melalui proses yang disebut erythropoiesis. Sel darah yang belum matang
keseluruhan.
Nilai normal :
Wanita : 4 - 5 juta/mm3
49
) MCV
MCV akan menunjukkan ukuran sel darah merah atau eritosit pada sampel
Rumus Perhitungannya :
) MCH
Nilai Hemaglobin( gr %)
MCH= x 10
Jumlah Eritrosit( juta/ µl)
) MCHC
yang didapat per-eritrossit yang dinyatakan dengan satuan gram per desiliter
Nilai Hemoglobin(gr %)
MCHC =
Jumlah Hematokrit (vol %)
Prinsip kerja :
50
40.000x) untuk mengukur eritrosit dan trombosit. Sampel diproses pada blok
data processing dan hasilnya akan ditampilkan pada monitor dan dicetak
dengan mesin print. Prinsip kerja hematology analyzer adalah sampel darah
yang sudah dicampur dengan reagen dilusi sebanyak 200x proses hemolyzing
Sampel diproses pada blok data processing dan hasilnya akan ditampilkan
LED atau Laju Endap Darah adalah kecepatan sel-sel darah merah
mengendap di dalam tabung uji dengan satuan mm/jam. Uji LED umumnya
Prinsip kerja :
yang diletakkan tegak lurus dan dibiarkan selama 1 jam, maka eritrosit dan
(gulungan) yang berlangsung kurang lebih 15 menit (pada fase ini terjadi gaya
lurus
Nilai normal :
a) Alkali Phospatase
jaringan tubuh, seperti hati, tulang, saluran empedu, dan usus. Terdapat
Prinsip kerja :
sampel.
1. Siapkan dua buah tabung, tabung pertama sebagai blanko yang berisi
aquadest. Tabung yang kedua sebagai tes yang berisi 1.000 µl reagen kerja
2. Homogenkan larutan.
405 nm
Nilai normal :
b) Albumin
untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah dan menjaganya agar cairan
sekitarnya.
53
Cara Kerja:
1. Persiapkan sampel
2. Homogenkan
c) Globulin
Globulin merupakan protein yang dapat tidak larut dalam air, tetapi
disebut immunoglobulin.
GDP adalah kadar gula darah yang didapatkan sebelum makan. Tes ini
GDPP yaitu kadar guka darah yang diperiksa saat 2 jam setelah minum
GDP.
f) Gamma GT
seseorang. Enzim ini berfungsi membantu organ hati untuk membersihkan zat
Nilai normal :
g) HbA1c
A1c yang berkaitan dengan gula darah (glukosa) selama 3 bulan terakhir.
Durasi ini sesuai dengan siklus hidup sel darah merah, termasuk hemoglobin,
h) Na (Natrium)
memiliki fungsi untuk membantu fungsi otot dan saraf. Sel saraf memerlukan
sinyal listrik, yang disebut impuls saraf, agar bisa berkomunikasi dengan sel
i) K (Kalium)
j) Ca (Kalsium)
makanan, seperti susu dan produk olahannya, sayuran hijau, sarden, serta
salmon.
k) Mg (Magnesium)
gerakan otot-otot.
Prinsip :
permukaan dalam dan luar elektroda selektifion. Elektroda (membran) terbuat dari
dalam elektroda di isi dengan cairan yang mengandung ion natrium, dan bagian
(aktivitas) di dalam dan di luar membran kaca. Potensi ini diukur dengan
Cara kerja :
kembali jarum
57
2. Pemeriksaan Serologi
1) Pemeriksaan T3
Triiodothyronine (T3) adalah salah satu dari dua hormon utama yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama lainnya disebut thyroxine
dengan protein di dalam darah. Sisanya dalam jumlah kecil tidak terikat dengan
protein yang disebut sebagai free T3, dan merupakan bentuk aktif biologis dari
Prinsip :
Cara Kerja
1) nyalakan alat
2) masukkan ID chip T3
3) tekan “start”
2) Pemeriksaan T4
sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk
dengan protein) dalam darah. Thyroxine (T4) adalah salah satu dari dua
hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama
Sisanya dalam jumlah kecil tidak terikat dengan protein yang disebut sebagai
free T4, dan merupakan bentuk aktif biologis dari hormon. Membantu
Prinsip :
1) nyalakan alat
2) masukkan ID chip T4
3) tekan “start”
3) Pemeriksaan TSH
konsentrasi yang stabil dari hormon tiroid dalam darah. Sebagai uji saring dan
dan hipertiroidisme.
Prinsip :
1)nyalakan alat
2) masukkan id chipTSH
3) Tekan select
8) kocok tabung
4) Hbsag
› terinfeksi virus hepatitis B. Jika HbsAg positif selama lebih dari 6bulan,
Prinsip:
bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan HBs
membrane untuk berikatan dengan antibody spesifik pada daerah tes (T),
Cara Kerja:
2. Buka segel kemasan dengan merobek pada tanda sobekan. Keluarkan alat
4. Keluarkan strip
Interpretasi Hasil
Positif
Sebagai tambahan pada pita control (C) berwarna pink. Pita dengan
warna pink yang berbeda juga muncul pada daerah uji (T).
Negatif
Hanya satu pita berwarna muncul pada daerah control (C). Tidak muncul
5) HCG
Prinsip pemeriksaan:
Cara kerja:
b. Test trip dibuka, kemudian di celupkan ke dalam pot yang berisi urine
(dalam mencelupkan test trip, tidak boleh melebihi tanda garis pada test
strip).
Interpretasi Hasil
Positif
Sebagai tambahan pada pita control (C) berwarna pink. Pita dengan
warna pink yang berbeda juga muncul pada daerah uji (T).
63
Negatif
Hanya satu pita berwarna muncul pada daerah control (C). Tidak muncul
6) HCV
antibody dinyatakan sebagai petunjuk infeksi virus hepatitis C virus, tes ini
viral antigen .
Cara Kerja:
3. Tunggu Selama 10 -20 Menit Dan Baca Hasilnya .Hasil Negatif Harus
Data.
Interpretasi Hasil
Positif
Sebagai tambahan pada pita control (C) berwarna pink. Pita dengan
warna pink yang berbeda juga muncul pada daerah uji (T).
64
Negatif
Hanya satu pita berwarna muncul pada daerah control (C). Tidak muncul
Prinsip :
Cara Kerja:
Interpretasi hasil:
65
Golongan darah AB: Terjadi aglutinasi pada Anti A, AntiB dan Anti AB
Golongan darah O : Tidak terjadi reaksi aglutinasi pada Anti A, AntiB dan
Anti AB
8) HIV
berkembang lewat lapisan luar lipid yang dibawah dari membran sel inang.
Prinsip :
Cara Kerja:
mungkin .
c. Tempatkan test device pada permukaan yang bersih atau permukaan yang
tinggi
e. Tunggu sampai garis merah terlihat .hasil akan dibaca dalam 15-20 menit
Prinsip :
Cara Kerja:
1) Kualitatif
a. Pada plat tetes pemeriksaan widal teteskan 20ul serum pasien sebanyak 8
b. Pada masing-masing darah pada plat ditambah 20ul antigen H, AH, BH,
dan diamati terjadinya aglutinasi pada setiap tetesan pada plat tetes.
2) Semi Kuantitatif
b. ditetesi 20µl serum dan 1 tetes larutan widal pada slide test, jika hasil
pengenceran 5µl
f. baca hasil
Interpretasi hasil :
1
Pengenceran 20µl =
80
1
Pengenceran 10µl =
160
1
Pengenceran 5µl =
320
Tujuan:
Prinsip:
sel penerima dicampur dengan serum donor dalam bovine albumin 20% akan
terjadi aglutinasi atau gumpalan dan hemolisis bila golongan darah tidak
cocok
Metode: tabung
68
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Mikroskop
4. Centrifuge
5. Tabung sentrifuge
7. Nacl 0,9%
8. Serum coombs
9. Darah pasien
Cara kerja:
5. Tahap pencucian:
3
Sampel darah + NaCl 0,9% sebanyak tabung
4
6. pembuatan suspense 5%
tabung reaksi
donor
pasien
object glass
3
13. setelah itu, tambah NaCl , centrifuge selama 2 menit.
4
sebanyak 2 tetes
10 kali.
Interpretasi hasil :
Prinsip pemeriksaan: Bilas antibody IgM dan IgG dari virus dengue
dalam sampel akan ditemukan secara spesifik oleh antibody anti human IgM
dan IgG yang terikat pada membran netro selulosa sebagai fase padat,
dengan gold babelled ani dengue yang telah membentuk kompleks dengan
gold babelled anti dengue yang telah membentuk monokorald antibody dan
Cara Kerja:
Interprestasi Hasil: Hasil negatif jika hanya muncul strip merah pada
control dan pada blangklo ditulis (negatif), jika hasil positif muncul 2 strip
diteteskan pada bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi
Cara Kerja:
a. pH darah
c. Bikarbonat (HCO3-)
d. Base excess/deficit
kalibrasi selesai
Interpretasi Hasil :
PH : 7,35 – 7,45
PaCo2 : 35 – 45 mmHg
yang berguna secara klinis melalui pemeriksaan jaringan dan sel, yang
untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan di sekeliling
BAB IV
standar mutu laboratotium yang telah ditetapkan sehingga tidak ada lagi
kata lain, laboratoium Rumah sakit yang dapat membantu dokter dalam
A15
75
BDRS
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
diagnosa pasien.
5.2 Saran
seminar-seminar.
a. Diharapkan pihak akademi tetap menjalin kerja sama yang baik dengan
praktik kerja lapangan ini untuk mempraktikkan teori yang telah didapat
lingkungan kerja.
77
DAFTAR PUSTAKA