Anda di halaman 1dari 37

REVIEW BAKTERIOLOGI DALAM

BLUE PRINT SOAL UJI KOMPETENSI


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK (TLM)

DISAMPAIAKAN DALAM WEBINAR PENGKAYAAN Oleh : RochmanahSuhartati,


MATERI UJI KOMPETENSI AIPTLMI REGIONAL III- S.Pd, M.Si
SERI2- 10 OKTOBER 2020 STIKesBTHTasikmalaya
DASAR PENYELENGGARAAN UJIKOM
• Undang Undang No. 36
Tahun 2014 tentang
Serkom : Exit Exam
2014 Tenaga Kesehatan

• Permendikbud No. 2 Pasal 3 : mengubah sistem sebelumnya


tahun 2020 tentang Tata dimana proporsi indeks prestasi kumulatif

2020 Cara Pelaksanaan Uji


Kompetensi Mahasiswa
Bidang Kesehatan.
(IPK) dan hasil uji kompetensi diubah dengan
ketentuan 60% akademik dan 40% hasil uji
kompetensi untuk menentukan kelulusan
tenaga kesehatan
BLUE PRINT SOAL MIKROBIOLOGI UJIKOM ATLM
KISI-KISI BLUEPRINT SESUAI BIDANG KEILMUAN KESEPAKATAN IBIS CAWANG 20 – 21 MEI 2017
DIII TLM DIV TLM
ID soal ID soal
Tinjauan Jabaran Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri DIII Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri DIV
3. Komunikasi efektif 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi 4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik 5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium 7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Tinjauan 3 1. Recall
TINJAUAN SOAL

Sifat 2. Reasoning
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien
2. Spesimen Sasaran 2. Pengambilan spesimen
3. Metode 3. Pengolahan spesimen
4. Prosedur 4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan 5. Peralatan dan reagensia
6. Interpretasi hasil 6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Media / Reagensia 7. Jaminan Mutu
8. Penjaminan mutu 8. Verifikasi dan Validasi
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) 9. Pencatatan, Pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengelolaan limbah
Tinjauan 6 1. Hematologi Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. KimiaKlinik Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi) 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi 5. Sitohistoteknologi
6. Toksikologi Klinik 6. Imunoserologi
7. Sitohistoteknologi 7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette) Kasus (vignette)
BUKU REFERENSI
 Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bacteri Klinik. AAK.Yogyakarta. Depkes
RI. Yogyakarta.
 Vandepitte J, Vergahrn, Emgbaek, Rohner, Piot Heuck, 2013, Basic Laboratory
Prosedures in Clinical Bacteriology, 3ed Edition Vandepitte.
 Leboffe, M.J. and Pierce, B.E. 2011. A Photographic Atlas for the Microbiology
Laboratory, 4th Edition. Colorado : Morton Publishing.
 Tortora, G.J., Funke, B.R., and Case, C.L. 2019. Microbiology An Introduction,
Thirteenth Edition. Boston : Pearson
 Brooks, GF., Butel, JS., Morse, SA., 2004, Jawetz, Melnick, & Adelberg
Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 23, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
 Kemenkes RI, 2014, Prosedur Pemeriksaan Bakteriologi Klinik, Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta
PEMBUATAN MEDIA & JENIS JENIS MEDIA
Media adalah : suatu bahan yang mengandung
1 nustrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk berkembangbiak.

Tujuan Penggunaan Media :


Isolasi bakteri/jamur.
Identifikasi mikroorganisme
Menentukan golongan/kelompok bakteri penyebab infeksi

Uji resistensi antibiotik


Perhitungan jumlah kuman
Pemeliharaan stock kuman
PENGELOMPOKAN MEDIA
Berdasarkan bentuk :
1. Media Padat
2. Media Semisolid
3. Media cair
MEDIA BERDASRKAN CARA MEMBUAT
Berdasarkan cara membuat :
1. Media Racik
media dibuat dengan cara meracik bahan yang terdiri dari beberapa
komponen sesuai dengan resep yang sudah ada. Biasanya komponen yang
ditambahkan ditimbang satu persatu diracik konvensional dandigabungkan
menjadi satu kesatuan
2. Media Jadi/Rehidrate
Bahan jadi yang sudah dibuat oleh perusahaan atau pabrik besar, sifatnya
higroskopis. cara pembuatannya tanpa dilakukan peracikan bahan lagi, hanya satu
bahan saja.
LANGKAH PEMBUATAN MEDIA
Langkah –langkah :
Menimbang
Melarutkan/mencampur Sterilisasi
Pengukuran pH
Menempatkan pada tempat
misalnya cawan petri.
Pembungkusan dan penyimpanan
Uji sterilitas dan uji kelayakan

1 tb/batch at.
5-10%/batch Strain
referensi
PERHITUNGAN :
Hitung kebutuhan media yang akan kita timbang dengan benar, agar kita dapatkan
media yang baik
Misalnya: Media rehidrat TCBS didalam label kemasan tertera aturan pakai :
88 gr/L dibutuhkan 100 mL TBCS.
Maka dapat dihitung sebagai berikut :
88 gr = x gr
1000 mL 100 mL
(88 x 100) /1000 = 8,8 gr/100 mL.
Jadi media yang akan kita timbang adalah 8,8 gram untuk 100 mL TBCS.
KLASIFIKASI MEDIA
Berdasrkan fungsi :
- Media dasar
- Media Penyubur (Enrichment)
- Media Selektif (Selective)
- Media Pembeda (Differential)
- Media Uji sensitivitas
- Media Transportasi

Referensi : Rochmanah & Korry. 2020. Buku Ajar Pengetahuan Media dan Reagensia, Pustaka Ilmu Yogyakarta.
MEDIA DASAR MEDIA DIPERKAYA
Merupakan media yang biasa digunakan Ditambahkan darah, serum atau albumin
sehari-hari di laboratorium telur kedalam media dasar.

contoh : Nutrient broth, Nutrient Agar Digunakan untuk menumbuhkan bakteri


tertentu yang memerlukan nutrisi vitamin
tertentu dari bahan tersebut.
C/ Agar darah/ Blood Agar, Agar
coklat/Chocolate Agar.
AGAR DARAH (BLOOD AGAR PLATE/BAP )
Merupakan media Diperkaya dan deferensial.
Ditambahkan darah 5-10%.
Ada tiga jenis hemolisis
1. Beta hemolisis ( zona sekitar koloni bening)
merupakan lisis lengkap sel darah merah dan
hemoglobin.
2. Alfa hemolisis (zona sekitar koloni kehijauan)
mengacu pada lisis parsial/lisis sebagian dari
sel darah merah dan haemoglobin
3. Gamma hemolisis yaitu tidak terjadi hemolisis
dimana tidak ada perubahan warna dalam
media.

Tipe Hemolisis pada Agar darah


MEDIA PENYUBUR /ENRICHMENT

Digunakan untuk memperbanyak bakteri.


Untuk menumbuhakan bakteri campuran
Mengandung nutrisi yang dapat menumbuhkan berbagai
jenis bakteri tanpa mengandung zat penghambat
C/: Tripticase Soya Broth
Nutrient Broth
Thioglycholat (anaerob)
SELECTIVE MEDIA

Menumbuhkan satu golongan bakteri dan


menghambat yang lainnya karena ditambhakan zat
inhibitor
C/: Manitol Salt Agar (untuk Staphylococcus)
Salmonella Shigella Agar (untuk Salmonella)
Xylose Lysine Desoxycholate (untuk Shigella)
Hektoen (Untuk Shigella)
MANITOL SALT AGAR (MSA) MSA

(MSA) mengandung :
karbohidrat manitol,
7,5% natrium klorida (NaCl), Indikator pH merah fenol.
Merah fenol berwarna kuning di bawah pH 6,8, merah
pada pH 7,4 hingga 8,4, dan merah muda di atas 8,4.
Natrium klorida membuat media ini selektif untuk
stafilokokus karena kebanyakan bakteri lain tidak
dapat bertahan pada tingkat salinitas ini.
S.aureus : koloni kuning, media kuning (Manitol
Fermenter)
S. epidermidis : Koloni putih, media merah (Non Manitol
Fermenter )
E. coli : tidak tumbuh (dihambat)
Referensi : Leboffie, 2011
SALMONELLA SHIGELLA AGAR (SSA)
Salmonella-Shigella Agar adalah media selektif
mengandung :

Garam empedu dan pewarna hijau cemerlang sebagai SSA


Inhibitor (penghambat) terhadap Gram-positif dan banyak
Gram-negatif.

Laktosa adalah sebagai karbohidrat yang dapat


difermentasi

Natrium tiosulfat sumber sulfur/belerang yang dapat


direduksi dan besi sitrat bereaksi dengan H2S membentuk
endapan hitam, yang menunjukkan pengurangan sulfur.
Salmonella :
Merah netral adalah indikator pH. Fermentasi laktosa akan H2S (+)
menghasilkan koloni berwarna kemerahan karena
perubahan warna merah netral (neutral red) dari tidak
berwarna menjadi merah pada pH rendah. Spesies
Salmonella dan Shigella akan menjadi warna alami karena
ketidakmampuannya untuk memfermentasi laktosa.

Spesies Salmonella dan Proteus biasanya mereduksi


belerang, yang ditunjukkan oleh koloni dengan pusat hitam
(bitnik hitam) .
MEDIA DIFFERENTIAL

Untuk membedakan bakteri golongan yang satu


dengan yang lainnya.
Contoh membedakan bakteri Laktosa fermenter dan
nonlaktosa fermenter
C/: Mac Conkey’s agar (MCA)
Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
MAC CONKEY AGAR (MCA)
Mac Conkey (MC) adalah media selektif dan
diferensial yang mengandung :
Laktosa, garam empedu, merah netral, dan kristal
violet. Garam empedu dan kristal violet menghambat
pertumbuhan bakteri Gram-positif. Merah netral
merupakan indikator pH yang tidak berwarna di atas
pH 6,8 dan merah pada pH di bawah 6,8. Asam yang
terakumulasi dari fermentasi laktosa mengubah Lac. Fermenter
pewarna menjadi merah. sedangkan nonfermentasi (LF) c/:E.coli
laktosa tetap berwarna normal atau warna medium.
Formulasi tanpa kristal violet memungkinkan
pertumbuhan Enterococcus dan beberapa spesies Non. Lac.
Staphylococcus. Fermenter
(NLF) c/:
Referensi : Leboffie, 2011 Salmonella
ENDO & EOSIN METYLEN BLUE AGAR (EMBA)
ENDO EMBA
Endo agar, Media diferensial untuk mendeteksi Eosin Methylene Blue media diferensial untuk
kontaminasi tinja dalam air dan produk susu. isolasi coliform mengandung : pepton, laktosa,
sukrosa, dan pewarna eosin Y dan biru
Endo Agar mengandung indikator warna Natrium metilen. Gula menyediakan substrat yang
sulfit dan fuchsin basa (berfungsi sebagai dapat difermentasi untuk pertumbuhan
penghambat Gram-positif). coliforms.
Pewarna menghambat pertumbuhan
Laktosa termasuk sebagai karbohidrat yang organisme Gram-positif dan, dalam kondisi
dapat difermentasi. Fermentor laktosa akan asam menghasilkan warna ungu tua kompleks
tampak merah atau merah .Nonfermentasi biasanya disertai dengan kilau hijaun
laktosa menghasilkan pertumbuhan tidak metalik. Kemilau hijau metalik ini berfungsi
berwarna hingga agak merah muda. Beberapa sebagai indikator dari laktosa fermenter
Escherichia coli.
fermentor laktosa, seperti Escherichia coli dan
Klebsiella pneumoniae menghasilkan asam dalam Jumlah produksi asam yang lebih sedikit
jumlah besar, yang memberikan kilau logam (seperti : Enterobacter aerogenes /fermentor
pada koloni. laktosa lambat) menghasilkan warna merah
jambu.
Referensi : Leboffie, 2011
PERTUMBUHAN PADA ENDO & EMBA
Endo EMBA

koloni
bakteri ?
MUELLER HINTON AGAR (MHA)
Mueller Hinton Agar (MHA) merupakan media untuk
pengujian kepekaan antibiotik, metode difusi
cakram Kirby-Bauer. MHA direkomendasikan CLSI.
Diameter zona ditetapkan untuk hasil antimikroba
yang resisten, intermediet, dan sensitif untuk
mikroorganisme patogen terdaftar di Clinical and
Laboratory Standards Institute (CLSI). Ketebalan
media 4 mm.
Mueller Hinton Agar dengan 5% darah domba
direkomendasikan untuk pengujian kepekaan
antibiotic bakteri Streptococcus pneumoniae dan
Haemophilus influenza

Sumber : https://microbenotes.com/mueller-hinton-agar-mha/
MEDIA UJI BIOKIMIA

INDOLE
MR Digunakan untuk identifikasi bakteri
VP
c/: TSIA (Triple Sugar Iron)
SC
GLUKOSA Mengandung 3 jenis gula :
MANITOL - Lactose
LAKTOSA
SIM - Sucrose
- Dextrose
PENTING !!!
 Pahami komposisi media uji biokimia
 fungsi uji biokima
Indikator dan zat penghambat
Kandungan karbohidrat
Reaksi dan hasil (+) dan (-)
Diferensiasi hasil spesies bakteri
MEDIA TRANSPORT
Transport Media
Untuk penyimpanan mikroba
Digunakan saat transfortasi
C/: Stuart’s transport media,
Cary & Blair Medium
Amies Medium
PEWARNAAN BAKTERI
Beberapa metode dan teknik pewarnaan bakteri yang dapat
digunakan di lab mikrobiologi Klinik :
1. Pewarnaan sederhana
Menggunakan satu jenis zat pewarna
c/: Metylen blue
2. Pewarnaan differensial
Menggunakan lebih dari satu jenis zat pewarna.
c / : Pewarnaan Gram, P. Spora dan P. BTA
3. Pewarnaan Khusus
Menggunakan satu atau lebih zat warna untuk mewarnai
bagian tertentu pada bakteri
c/ : Pewarnaan Flagel, P, Granula
Reminder :
Olesan
preparat
hapusan

Panas api
fiksasi
Bhn. Kimia Fenol,
formalin

Fuchsin
Merah
Safranin

Biru Metylen
Zat warna blue
Kristal
Ungu violet

Hijau Briliant
green
Alkohol Gram

Pencucian/ Asam
alkohol BTA
decolorisasi

H2SO4 1% Spora

Pemantek/
Lugol/Iodium Gram
Mordan
PEWARNAAN SEDERHANA
Prinsip dasar :
Mewarnai apusan bakteri
dengan satu jenis zat
pewarna sederhana yang
bersifat basa.
Misal :
 Bentuk : Bulat/coccus
Menggunakan 1 zat warna :  Susunan : Bergerombol
Metylen Blue, Fuchsin, Carbol  Warna : Biru (metylen
blue)
fuchsin, Safranin.
PERBEDAAN DINIDNG SEL BAKTERI
PEWARNAAN GRAM
PEWARNAAN TAHAN ASAM (BTA)
Beberapa genus bakteri terutama genus Mycobacterium  metode pewarnaan
khusus yaitu : BTA
Metode : Zeihl Nelssen

Untuk membantu diganosa tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosis
Prinsip :
Dinding sel Mycobacterium memiliki lapisan lilin (lipodial) yang tebal, sehingga
penetrasi zat pewarna sulit terjadi. Apabila zat pewarna dapat terikat maka sangat
sulit untuk menghapusnya kembali sekalian dicuci dengan alkohol asam kuat 
bakteri tersebut dapat dibedakan dengan bakteri yang lain dari kemampuannya
untuk tetap mengikat zat warna setelah pencucian dengan alkohol asam
lapisan lilin = lipodial, mycolid acid, lemak (wax).
ADMINISTRASI & PELAPORAN

Scanty
PEWARNAAN KAPSUL
Metoda : Burry Gins
Kapsul pada kuman tidak dapat mengikat zat warna, sehingga
pada pemberian cat tinta cina dan carbol fuchsin terlihat
bulatan terang atau transparan dengan latar belakang gelap
dan badan kuman berwarna merah dari fuchsin
Kapsul : lapisan Bening ---polisakarida
Sel bakteri : merah
Contoh bakteri
Kapsul (+) : Streptococcus pneumonia
Pewarnaan Kapsul- Diplococcus
Klebsiella pneumonia
PEWARNAAN SPORA
Metoda : Schafer Fulton
Sel vegetative : Merah
Endospora : Hijau
Cat :
Malachite green-
air-
Congo red/Safranin
Metoda : Klein
Sel vegetative : Biru
Endospora : Merah Spora (+)
Cat :
Carbol fuchsin 1% Bacillus subtilis
Asam Sulfat 1 % Clostridium tetani
Metylen Blue 0,3%
NEXT PPT -- 2

Anda mungkin juga menyukai