Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan menurut WHO (1947) merupakan suatu keadaan yang

sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari

penyakit atau kelemahan. Sehat menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan

menyatakan bahwa kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa

dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis ( Eliana

dan Sumiati, 2016).

Untuk mengetahui penyebab penyakit serta macam-macam penyakit

yang diderita, maka kalangan kedokteran memerlukan berbagai macam

pemeriksaan. Salah satunya adalah pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan

laboratorium terdiri dari kimia klinik, bakteriologi, hematologi, parasitologi

dan imunologi. Pada pemeriksaan kimia klinik salah satunya terdapat

pemeriksaan kolesterol (Gandasoebrata, 2007).

Kolesterol merupakan suatu bahan untuk menghasilkan hormon dan

enzim pencernaan jika dalam keadaan normal, namun jika kolesterol berlebih

dalam darah dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Jika kolesterol

berlebih didalam darah dapat menyebabkan penumpukan pada pembuluh

darah sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah menurut

Sutresno(Firdaus,Conita, 2017).

1
2

Konsumsi makanan tinggi lemak dapat menimbulkan resiko kesehatan

yang banyak. Asupan lemak yang berlebih memicu kenaikan berat badan dan

kenaikan kadar kolesterol dalam tubuh. Peningkatan ini terjadi disebabkan

karena perubahan pola gaya hidup, misalnya mengonsumsi makanan yang

tinggi lemak seperti daging, minyak kelapa, mentega, susu dan telur, dan

kurangnya pergerakan tubuh (Caesario, 2013).

Faktor-faktor yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah

mengurangi asupan lemak, berolahraga teratur dan memilih makanan yang

mengandung isoflavon. Isoflavon merupakan salah satu jenis flavonoid yang

terbukti dapat mengatur lipogenesis dihati. Isoflavon jenis genistein dan

didzein banyak terdapat dalam kacang-kacangan seperti kacang hijau dan

kacang kedelai. Genistein dapat menghambat poduksi hydrogen peroksida

dan meningkatkan aktivitas enzim antioksida seperti katalase peroksida

dismutase glutation peroksidase dan glutation reduktase. Low Denisty

Lipoprotein (LDL) yang berinteraksi dengan isoflavon dan zat – zat reaktif

asam tiobarbiturat. Mekanisme penurunan kadar kolesterol oleh isoflavon

dengan meningkatkan katabolisme sel lemak dalam pembentukan energi yang

mengakibatkan turunnya kadar kolesterol total (munabari,ikawati, 2018).

Dengan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan pemberian dosis 400 ml kacang hijau/perhari, selama kurun

waktu 14 hari.
3

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang diatas maka dapat

diambil rumusan masalah yaitu, “Bagaimana pengaruh pemberian sari kacang

hijau terhadap penurunan kadar kolesterol”.

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sari

kacang hijau terhadap penurunan kadar kolesterol.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh sari

kacang hijau terhadap penurunan kadar kolesterol.

2. Bagi institut pendidikan

Memberikan tambahan pengetahuan ilmiah dan literature tentang terapi

tradisional-alternatif yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dibidang obat tradisional serta menambah

pengalaman dalam melakukan penelitian secara experimental mengenai

pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap penurunan kadar kolesterol.

Anda mungkin juga menyukai