Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Laporan Akhir
Praktek Kerja Lapangan
Disusun Oleh :
Menyetujui,
Mengetahui,
Menyetujui,
Mengetahui,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Menyusun laporan
ini.
i
ii
10. Ibu Dilla Mutia, Amd. Ak selaku Pembimbing Lapangan PKL RSU
MITRA ANUGRAH LESTARI (MAL)
11. Ibu Merry Ulva, Amd. Ak selaku pembimbing Lapangan PKL RSU
MITRA ANUGRAH LESTARI (MAL)
12. Bapak Yudiansyah, Amd. Ak selaku pembimbing lapangan PKL RSU
MITRA ANUGRAH LESTARI (MAL)
13. Bapak Yudi Wijaya, Amd. Ak selaku pembimbing lapangan PKL RSU
MITRA ANUGRAH LESTARI (MAL)
14. Ibu Ayu Mutiara, Amd. Ak selaku pembimbing lapangan PKL RSU
MITRA ANUGRAH LESTARI (MAL)
15. Ibu Annisa, Amd. Ak selaku pembimbing lapangan PKL RSU MITRA
ANUGRAH LESTARI (MAL)
16. Anggota kelompok serta rekan – rekan seperjuangan Praktek Kerja
Lapangan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
serta bermanfaat guna perbaikan pada penyusunan laporan PKL ini.
penyusun
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DATA LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
3) Bagi Mahasiswa
BAB II
TINJAUAN UMUM
Rumah Sakit Umum Mitra Anugerah Lestari terletak di Jl. Cibaligo, kelurahan
Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah Provinsi Jawa Barat.
a. Visi
Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang bermutu untuk
meningkatkan derjat Kesehatan masyarakat umum
b. Misi
1. Kami berjuang untuk memberikan pelayanan Kesehatan secara paripurna
demi keselamatan jiwa dan raga masyarakat umum
2. Kami memberikan pelayanan Kesehatan tanpa membeda-bedakan suku
agama ras dan golongan
3. Pelayanan Kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau oleh pasien
serta tidak hanya mencari keuntungan semata
c. Tujuan Umum
1. Menciptakan pelayanan laboratorium yang berkualitas dengan
menerapkan praktik laboratorium yang baik (good laboratory
practice)
2. Memenuhi standar akreditasi Rumah Sakit khususnya dalam hal
pelayanan laboratorium
d. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium di Rumah
Sakit Mitra Anugerah Lestari agar dapat menunjang upaya
peningkatan kualitas pelayanan medik
b. Memastikan semua karyawan laboratorium mengetahui
praktek laboratorium yang baik (good laboratory practice),
sehingga dapat terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.
i. Sarana dan Prasarana
Meliputi HIV, Sifilis, TPHA, Golongan darah ABO-Rhesus, Widal, HbsAg, Antigen
7
covid,
- Urinalisa
b. Tenaga Teknis
Tenaga teknis laboratorium puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab :
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan
dan standar prosedur operasional.
2. Melaksanakan kegiatan laboratorium
8
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium
atau tenaga kesehatan lain
6. Menyiapkan bahan rujuk spesimen
Formulir
Petugas lab Sampling Pemeriksaan
permintaan
masuk pasien sampel
pemeriksaan dari
ruang UGD
dokter/perawat
Formulir
Pasien ke permintaan Kasir Sampling
lab pemeriksaan (Umum) pasien
Menyerahkan Pemeriksaan
hasil ke pasien sampel
3 Kimia Klinik
1. Glukosa POCT
2. Kolesterol
total
3. Kolesterol
HDL
4. Trigliserida
5. Ureum
6. Kreatinin Tercapai
7. Asam urat
8. SGOT 10
9. SGPT
10. Bilirubin total
11. Bilirubin direk
12. Urin lengkap
13. Protein urin
17
4 Imunoserologi 1. Widal
2. Golongan
darah 10 Tercapai
3. Anti HIV
4. Anti Sifilis
5. Tes kehamilan
6. IgG/IgM Thypoid
7. HbsAg
5 Bakteriologi 1. BTA 10 Tercapai
2. TCM
Tabel 3.2 Ketercapaian Target Kompetisi Pelaksanaan Kegiatan PKL
BAB IV
PEMBAHASAN
Pra analitik :
1. Persiapan pasien
a. Tabung EDTA
b. Spuit
c. Kapas Alkohol
d. Plester
e. Torniquiet
Analitik
Interpretasi Hasil
1. Leukosit : 10.000/mm3
2. Eritrosit : perempuan = 4,0 – 5,2 jt/mm3
Laki – laki = 4,5 – 5,9 juta/mm3
3. Trombosit : 150.000 – 450.000/mm3
4. Hematokrit : perempuan = 36 – 46 %
Laki – laki = 41 – 53 %
5. Hb : perempuan = 12 – 16 g/dL
Laki – laki = 14 – 18 g/Dl
Analitik :
Pasca Analitik :
Nilai Normal :
1) Pemeriksaan Glukosa
a. Metode : Glucose GOD-PAP
b. Prinsip : glukosa dalam serum akan dioksidasi dengan
adanya enzim glukosa oksidase membentuk suatu asam
glukuronat dan peroksida. Peroksida yang terbentuk
direaksikan dengan 4 amino-antypyrine dan asam hidroksi
benzoic. Dengan adanya peroksida membentuk senyawa
kompleks yang berwarna merah yang terbentuk sebanding
dengan kadar glukosa dalam sampel yang diukur
absorbansinya pada Panjang gelombang maksimum dengan
fotometer.
Pra analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan :
a. Spuit
b. Alcohol swab
c. Plester
d. Tabung
e. Mikropipet
f. Yellow tip & blue tip
g. Fotometer
h. Centrifuge
i. Reagen glukosa
j. Serum
Analitik :
Nilai normal :
2) Glukosa POCT
a. Metode : Test Stick
b. Prinsip : pemeriksaan pada metode ini adalah strip test diletakkan pada
alat, Ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes strip, katalisator akan
mereduksi glukosa dalam darah. Intensitas dari electron yang terbentuk
dalam alat strip setara dengan konsentrasi glukosa dalam darah.
Pra Analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat Dan Bahan :
a) Lancet
b) Accu Check Soft Click
c) Alkohol Swab
d) Stick/strip
e) alat glukosa POCT
Analitik :
1. Pasang lancet pada alat Accu Check soft click. Atur sesuai kedalaman
yang diinginkan.
2. Usap jari tengah menggunakan alcohol swab dan tunggu hingga kering
3. Pasang stick, ambil satu stick dari tabung kemudian dipasang ke slot
tempat strip. Nyalakan alatnya menjadi on.
4. Check nomor kode kalibrasi. Bandingkan no.kode kalibrasi yang
muncul di layer dengan yang tertera di wadah stick harus sama. Yang
tertera di wadah stick 222 sama dengan nomor yang muncul dilayar.
5. Ambil sampling darah dengan menggunakan pena soft click. Lokasi
pengambilan sampling darah di samping jari karena sedikit jala ujung
saraf penyebab saraf.
6. Masukkan darah ke dalam bantalan strip sampai terisi penuh.
7. Tunggu proses pemeriksaan lalu hasilnya akan tertera di layar.
8. Baca hasil pemeriksaan.
Pasca Analitik
Pasca Analitik :
Analitik :
Nilai normal :
5) Ureum
a. Metode : Urease/Two Point
b. Prinsip : Urea dalam sampel dengan bantuan enzim urease akan
menghasilkan ammonia dan karbon dioksida, dalam suasana alkali
akan bereaksi dengan hipoklorit dan salisilat yang menghasilkan warna
kompleks.
Pra analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan :
a. Spuit
b. Alcohol swab
c. Plester
d. Tabung
e. Mikropipet
f. Yellow tip & blue tip
g. Fotometer
h. Centrifuge
i. Reagen ureum
j. Serum
Analitik :
Pasca Analitik :
Nilai normal :
8 – 18 mg/dl
6) Kreatinin
a. Metode : Jaffe Reactions (Two points kinetic method)
b. Prinsip : kreatinin direaksikan dengan alkali pikrat
menghasilkan creatinine pikrat membentuk kompleks warna merah,
intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar kreatinin
dalam sampel.
Pra analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan :
a. Spuit
b. Alcohol swab
c. Plester
d. Tabung
e. Mikropipet
f. Yellow tip & blue tip
g. Fotometer
h. Centrifuge
i. Reagen kreatinin
j. Serum
Analitik :
Pasca Analitik :
Nilai normal :
7) Trigliserida
a. Metode : GOP-PAP
b. Prinsip : Trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dengan
lipases. Indicator quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroksida 4-
aminoantipyrine dan 4-chlorophenol dibawah pengaruh katalisa
peroksidase.
Pra analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan :
a. Spuit
b. Alcohol swab
c. Plester
d. Tabung
e. Mikropipet
f. Yellow tip & blue tip
g. Fotometer
h. Centrifuge
i. Reagen Trigliserida
j. Serum
Analitik :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan pengambilan darah pada Vena
3.Darah di centrifuge pada kecepatan
4000rpm
4.Masukan pada tabung reagen Trigliserida sebanyak 1000
mikron.
5.Lalu tambahkan serum sebanyak 10 mikron
6. Inkubasi selama 10 menit
7. Lakukan pembacaam hasil Trigliserida dalam satuan
mg/Dl Pasca Analitik :
Nilai normal :
160 mg/Dl
Pra Analitik:
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan
a) Spuit
b) Torniquiet
c) Alcohol swab
d) Plester
e) Tabung
f) Mikropipet
g) Yellow tip & blue tip
h) Fotometer
i) Centrifuge
j) Reagen SGPT
k) Serum
Analitik :
Interpretasi hasil
Pra Analitik:
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan
a) Spuit
b) Torniquiet
c) Alcohol swab
d) Plester
e) Tabung
f) Mikropipet
g) Yellow tip & blue tip
h) Fotometer
i) Centrifuge
j) Reagen SGOT
k) Serum
Analitik :
Interpretasi hasil
Pra Analitik:
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan
3. Spuit
4. Torniquiet
5. Alcohol swab
6. Plester
7. Tabung
8. Mikropipet
9. Yellow tip & blue tip
10. Fotometer
11. Centrifuge
12. Reagen Bilirubin Direct
13. Serum
Analitik :
Interpretasi hasil
<0,2 mg/dl
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan
3. Spuit
4. Torniquiet
5. Alcohol swab
6. Plester
7. Tabung
8. Mikropipet
9. Yellow tip & blue tip
10. Fotometer
11. Centrifuge
12. Reagen Bilirubin Total
13. Serum
Analitik :
Interpretasi hasil
0,1 – 1 mg/dl
i. Bidang Imunoserologi
Pra Analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan :
a) Autoclick
b) Alcohol swab
c) Tissue
d) Kartu Golongan darah
e) Stik pengaduk
f) Reagen anti A, anti B, anti AB, anti D
g) Darah kapiler
Analitik :
Pasca Analitik :
2. Tidak terjadi aglutinasi : tidak ada antigen pada sel darah merah
5) Pemeriksaan Widal
a. Metode : Aglutinasi
Pra Analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan :
a. Spuit
b. Alcohol swab
c. Plester
b. Slide widal
c. Batang pengaduk
d. Mikropipet
e. Serum
Analitik :
3. Tetesi reagen O dan H pada slide tersebut, lalu aduk dengan batang
pengaduk
4. Digoyangkan selama 2
6) Pemeriksaan HIV
a. Metode : Immunokromatografi
Pra Analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan :
a) Cassete HIV
b) Spuit
c) Alcohol swab
d) Plester
e) Pipet tetes
f) Darah dan Serum
g) Buffer
Analitik :
menit
7) Pemeriksaan Sifilis
a. Metode : Immunokromatografi
b. Prinsip : Untuk mendeteksi antibody (IgG IgM) Treponema
Pallidum dalam serum, plasma, Whole blood. Antigen sifilis
rekombinann terdapat pada daerah garis tes, kemudian bereaksi dengan
antigen sifilis yang melapisi partikel pada daerah tes. Campuran ini
akan bergerak secara kromatografi sepanjang garis tes yang akan
bereaksi dengan antigen sifilis pada tes trip.
Pra Analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan
a. Cassete Sifilis
b. Spuit
c. Alcohol swab
d. Plester
e. Pipet tetes
f. Darah dan Serum
g. Buffer
Analitik
Pasca Analitik
8) Pemeriksaan Kehamilan
a. Metode : Immunokromatografi
b. Prinsip : Strip merupakan bantalan penyerap specimen, membran
dan bantalan penyerap sisa reaksi. Bantalan penyerap specimen
mengandung antibody monoclonal Mouse- anti hCG yang dikonjugasi
dengan zat warna Colloidal Gold. Zona test pada daerah membran
diikat dengan antibodi Goat anti hCG dan zona kontrol dengan Goat
anti mouse IgG. Selama proses berlangsung, specimen urin dihisap
oleh bantalan penyerap specimen dan dan mengalir melewati daerah
membrane sampai mencapai bantalan penyerap sisa rekasi dengan
gaya kapiler. Di dalam bantalan penyerap specimen , hCG dalam
specimen urin akan diikat oleh gold conjugate, membentuk kompleks
kemudian bergerak menuju daerah membran. Antibodi Goat anti-hCG,
yang terikat pada zona test akan menangkap kompleks tersebut,
membentuk sebuah garis berwarna merah muda yang menunjukkan
adanya hCG dalam specimen urin. Tidak terbentuknya garis pada zona
tes tersebut menunjukkan tidak terdeteksinya hCG dalam specimen
urin. Sebuah garis berwarna merah muda yang tampak pada zona
kontrol memastikan bahwa Pregna strip berfungsi baik.
Pra Analitik :
1. Persiapan pasien
2. Alat dan Bahan
a. strip Kehamilan
b. Urin
Analitik
4. ditunggu hingga muncul garis merah, hasil dibaca dalam waktu 15 menit,
Pasca Analitik
9) IgG/IgM Thypoid
Metode : Immunokromatografi
a. Cassete thypoid
b. Spuit
c. Alcohol swab
d. Plester
e. Pipet tetes
f. Darah dan Serum
g. Buffer
Analitik
Pasca Analitik
Analitik
2. Baca hasil
Pasca Analitik
Setelah pembacaan hasil, tulis dikertas yang sudah disediakan.
Interpertasi hasil : terdapat perubahan warna pada kertas carik celup, lihat
warna dan cocokan dengan warna standar.
Pra Analitik :
3. Mikroskop
4. Centrifuge
5. Tabung centrifuge
6. Pipet tetes
7. Sampel urine
Analitik :
a. leukosit dan eritrosit dilaporkan jumlah rata-rata per LPB (Lapang Pandang
Besar) dengan objektif 40x.
4 (+) ada
5 (++) banyak
6 (+++) banyak sekali
Pasca Analitik :
Eritrosit,Leukosit,Epitel, : (-) 0-2 LPB
(+) 2-5 atau 5-10 LPB
(++) 10-25 atau 25-50 LPB
(+++) 50-99 atau >100 LPB
Silinder,Kristal : (-) 0 LPK
(+) 0-2 atau 2-5 LPK
(++) 5-10 atau 10-25 LPK
(+++) 25-50 atau >50 LPK
Bakteri,Jamur,Lemak,Trikomonas,BM (LPK),Spermatozoa :
(-) tidak ada
(+) Sedikit, ada beberapa
(++) Cukup,mudah dilihat
(+++) Banyak,mencolok
kristal-kristal dalam urine normal :
dalam urine asam : asam urat, natrium urat, calsium sulfat
dalam urine asam / netral / agak basa : calsium oksalat, asam hipurat
dalam urine basa / netral / agak asam : triple fosfat, dikalsium fosfat
dalam urine basa : calsium carbonat, calsium fosfat, amonium biurat
12) Protein Urin
Metode : Asam sulfat
Prinsip : Protein dalam urine akan dipresipitatkan oleh asam sulfat tanpa
pemanasan dan kekeruhan yang terjadi dinilai secara semi kuantitatif
Pra Analitik :
1. Alat dan bahan
2. Sampel urine
3. Tabung reaksi
4. Asam sulfat
Analitik :
1. Masukkan sampel urine ke dalam tabung reaksi 1 (tabung tes) dan
tabung reaksi 2 (tabung kontrol) masing-masing 2ml.
2. Tambahkan 1 tetes asam sulfat pada tabung 1 kemudian homogenkan.
3. Bandingkan tabung reaksi 1 dengan tabung reaksi 2.
Pasca Analitik :
Interprestasi hasil pemeriksaan protein urine secara semi kuantitatif :
(-) tidak terjadi kekeruhan
(+1) kekeruhan ringan tanpa butir-butir (kadar protein 0,01% – 0,05%)
(+2) kekeruhan berbutir-butir (kadar protein 0,05% – 0,2%)
(+3) kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2% – 0,5%)
(+4) kekeruhan berkeping besar dan bergumpal (kadar protein > 0,5%)
1. Hidupkan alat
Pasca analitik :
Interpretasi Hasil Pemeriksaan Elektrolit
Nilai Normal :
1. Natrium (Na+) : 135 – 145 mEq/L
2. Kalium (K+) : 3,5 – 5,3 mEq/L
3. Klorida (Cl‾) : 100 – 106 mEq/L
Interpretasi Hasil
Pra Analitik
1. Persiapan pasien
2. Alat dan bahan
a) Objek glass
b) Ose bulat
c) Bunsen
d) Tissue
e) Pipet
3. Prosedur Pembuatan Sediaan
a) Diambil objek glass sediaan yang bersih, bebas lemak dan tidak ada
goresan.
b) Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda ukuran 2X3 cm
sebagai pola.
c) Diletakkan pola dibawah objek glass sediaan.
d) Lampu spiritus dinyalakan dan ose dipanaskan sampai membara mulai ujung
sampai ke pangkal.
e) Dengan menggunakan ose steril lalu diambil bagian sputum yang kental
berwarna putih kekuningan atau putih kehijauan, lalu diletakkan pada kaca
sediaan.
f) Sputum diratakan sampai rata untuk melihat kerataannya dengan
mendekatkan objek glass pada tulisan yang berlatar putih. Apabila terlihat
remang maka sediaan siap untuk diwarnai.
g) Ose dibakar di atas bara lampu spiritus sampai berwarna merah untuk
mematikan sisa partikeul sputum yang melekat pada ose. .
h) Letakkan ose berdekatan pada api spiritus, setelah kering barulah dibakar
sampai pijar.
i) Keringkan sediaan pada suhu kamar, jangan dikeringkan di atas nyala
api.sediaan dilewatkan diatas nyala api lampu speritus sebanyak 3 X selama
3-5 detik.
4. Prosedur Pewarnaan
a) Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan apusan menghadap ke atas.
b) Tuangkan Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh permukaan kaca sediaan.
c) Panaskan kaca sediaan secara hati-hati dengan caara melewatkan nyala api
pada bagian bawah kaca sehingga keluar uap(jangan sampai mendidih)
selama 3 menit.
d) Sediaan dibiarkan hingga dinginn selama 5 menit.
e) Sediaan dicuci dengan air mengalir.
f) Tuangkan asam alkohol 3% di atas kaca sediaan sampai warna merah dari
fuchsin hilang.
g) Sediaan dicuci dengann air mengalir
h) Tuangkan larutan methylen blue 0,3% diatas sediaan dan biarkan selama 10-
20 detik atau larutan methylen blue 0,1% selama 1 menit.
i) Sediaan dicuci dengan air mengalir dan keringka pada suhu kamar.
j) Prosedur Pembacaan dan Interpretasi Hasil
k) Sediaan yang sudah kering diperiksa dibawah mikroskop.
l) Teteskan satu tetes minyak emersi diatas sediaan, periksa dengan
okuler 10X dan objektif 100X.
m) Carilah basil tahan asaam (BTA) yang berwarna merah dengan latar
belakang biru.
n) Periksa paling sedikit 100 lapangan pandang dengan cara
menggeserkan sediaan dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiripada
garis lurus.
o) Pembacaan hasil dilakukan dengan menggunakan skala IUATLD
sebagai berikut :
Ditemukan 1-9 BTA/ 100 lapangan pandang : Ditulis jumlah kuman yang
ditemukan.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pelayanan nya lebih ditingkatkan lagi, dari segi intraksi kepada pasien
agar pasien merasa puas atas pelayanan yang diberikan Petugas Laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Listiyana AD, Mardiana, Pramesweri GN. 2013. Obesitas dan kadar Kolesterol Darah
Total. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 37-43. Melalui
https://jurnal.unes.ac.id./nju/indeks.php/kemas [diakses pada tanggal 30 Agustus
2021]
Lampiran 1