TAHUN 2016
Rumah sakit oleh WHO (World Health Organisation) tahun 1957 diberikan
batasan yaitu suatu bagian menyeluruh, (Integrasi) dari organisasi dan medis,
berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif
maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan
lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta
untuk penelitian biososial. Salah satu pelayanan penunjang medis yang dimiliki oleh
Rumah Sakit adalah instalasi Laboratorium.
Laboratorium klinik rumah sakit merupakan organisasi atau unit rumah sakit
dengan aktivitas pelayanan laboratorium klinik di rumah sakit tersebut. Fungsi dari
laboratorium diantaranya memberikan pelayanan, pelatihan, pendidikan dan
penelitian di bidang laboratorium klinik antara lain hematologi, kimia klinik, imunologi,
mikrobiologi klinik, urinalisis dan analisis cairan tubuh lainnya, baik untuk keperluan
laboratorium klinik sendiri maupun bersama bidang lainnya terutama bidang klinik.
Tenaga analis kesehatan sangat berperan dalam menjalankan segala kegiatan yang
ada di lingkungan Laboratorium Klinik Rumah Sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT
Rumah Sakit Bina Sehat berawal dari sebuah praktek pribadi umum dan bedah atas
prakarsa dr H. Nonong Sutardi S SpB, KBD selaku pemilik yang dimulai sejak tahun
1986 dan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah dan Traumatik tahun
1992 sampai dengan tahun 2004 dibawah pengelolaan Yayasan Bina Medika.
Seiring dengan perubahan waktu dan pengelolaan rumah sakit awalnya
dikelola oleh Yayasan Bina Medika dialihkan pengelolaannya kepada PT Bina
Sejahtera dan adanya tuntutan dari masyarakat agar rumah sakit memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih luas termasuk kasus-kasus bukan bedah.
Berangkat dari latar belakang tersebut PT Bina Sejahtera selaku pemilik RS
Khusus Bedah Bina Sehat berkeinginan untuk meningkatkan status menjadi RS
Umum Madya dengan unggulan dibidang bedah dan kebidanan yang
pengembangannya dilaksanakan secara bertahap. Dengan dikeluarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor YN.02.04.3.5.3475 mengenai izin
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Bina Sehat tertanggal 06 Desember 2004,
maka sejak tanggal dikeluarkannya izin penyelenggaraan tersebut RSU Bina Sehat
dapat melayani kasus-kasus umum dengan kapasitas 73 tempat tidur ditambah
fasiltas-fasilitas pendukung pelayanan lainnya.
Adapun susunan dewan Pembina di RSU Bina Sehat adalah :
1. DR. drg. Hj. Yetty Herdijati S., Sp. KGA (k) (Unsur Pemilik)
2. dr. H. Tjoekra R., Sp. Rad. MH. Kes (Unsur Profesi)
3. drg. H. Yus Suhita , M.Kes (Unsur Pemerintah)
4. dr. H. Dedi Supardi (Unsur Tokoh Masyarakat)
Rumah Sakit Umum Bina Sehat berlantai tiga, berdiri di atas tanah seluas 2.807
m2 dengan bangunan seluas 1.120 m2. Lantai satu dan dua digunakan untuk
kebutuhan IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, IBS, Ruang bersalin, Gizi, Rekam Medik,
Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Koperasi, Administrasi kantor dan Keuangan.
Lantai tiga digunakan untuk ruang Rawat Inap Anak. Total bed RSU Bina Sehat
adalah 73 tempat tidur ditambah dengan fasilitas lain yang mendukung pelayanan.
Dengan motto “Makarya Marta Jatnika Maslahat (MMJM)”, kami senantiasa
bekerja dengan sopan santun, rendah hati, dan penuh tanggung jawab untuk
kebaikan dunia dan akhirat. Sesuai dengan visi dan misinya RSU Bina Sehat
mencoba menerapkan nilai-nilai keislaman dalam aspek pelayanan serta
manajemennya dengan harapan semua pasien yang berobat ke RSU Bina Sehat
dapat sembuh dengan baik secara jasmani maupun rohani, tanpa membedakan ras,
agama maupun sosial ekonominya.
BAB III
VISI MISI TUJUAN INSTALASI LABORATORIUM
RSU BINA SEHAT
3.1. VISI
Laboratorium Rumah Sakit Umum Bina Sehat Memberikan Pelayanan hasil
Pemeriksaan cepat, tepat dan akurat
3.3. TUJUAN
Menjadikan mutu pelayanan laboratorium yang propesional serta memiliki
daya saing dalam memberikan pelayanan laboratorium kepada seluruh
lapisan masyarakat
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
KOORDINATOR
Keterangan :
: Garis komando
: Garis koordinasi
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. Nama Jabatan
B. Hasil Kerja
1.
1.
(Staf Penanggung Jawab Qulity Cotrol)
1.
D. Syarat Jabatan
: - Memiliki STR
Tata hubungan kerja bagian Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Bina
Sehat dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integritas,
professional, kerjasama.
Kepala Bagian Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Bina Sehat dalam
melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Direktur melalui bidang
administrasi dan keuangan.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
- Bertanggung jawab,
Ka Instalasi bijaksana, integritas,
D3 Analis 1
laboratorium visioner, disiplin dan
mampu memanajemen
staff nya.
Aktif, mampu
mengaplikasikan
SMA atau komputer, pandai 2
Administrasi
Sederajat memberikan informasi
yang benar, ramah tamah
sopan santun
Mengetahui dan Mampu
terhadap tekhnik dan
tata cara atau
4
Staf Analis D3 Analis memahami semua SPO
pelayanan Pemeriksaan
laboratorium.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
1. Pengertian
Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para
karyawan baru untuk memberikan mereka informasi mengenai perusahaan,
jabatan dan kelompok kerja. Program ini dilakukan agar mereka mampu
mengembangkan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan dapat
bersosialisasi dilingkungannya dengan baik.
2. Tujuan
a. Memperkenalkan lingkungan di RSU Bina Sehat umumnya di lingkungan
Instalasi Laboratorium RSU Bina Sehat.
b. Memperkenalkan struktur organisasi RSU Bina Sehat
c. Memperkenalkan Struktur Organisai Laboratorium RSU Bina Sehat
d. Mengetahui Visi, Misi RSU Bina Sehat
e. Mengetahui Visi, Misi INstalasi Laboratorium RSU Bina Sehat
f. Memperkenalkan SPO di Instalasi Laboratorium RSU Bina Sehat
3. Sasaran
Staff Instalasi Laboratorium Baru
4. Waktu
Orientasi dilaksanakan setiap ada pegawai baru. Lama orientasi 3 hari
5. Pelaksana
Bimbingan langsung orientasi dilakukan oleh Kepala Instalasi Laboratorium
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. Pengertian
Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih
untuk memutuskan suatu tujuan. Rapat juga dapat dijadikan sebagai sarana
untuk berkomunikasi antar pimpinan dengan stafnya.
2. Tujuan
a. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar dalam suatu permasalahan.
b. Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
c. Sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern.
d. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang
sedang terjadi.
e. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
f. Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat),
dll.
3. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh instalasi laboratorium yang dipimpin oleh
kepala Instalasi Laboratorium atau oleh dokter penanggung jawab INstalsi
Laboratorium ( Dokter SpPK ).
Rapat ada 2 Macam, Yaitu :
a. Rapat Rutin adalah rapat yang sudah ditentukan waktunya.
Rapat rutin di Instalasi laboratorium biasa dilakukan setiap bulan sekali
setelah SO. Membahas tentang permasalahan dan masukan - masukan
yang pernah terjadi dalam mengerjakan pekerjaan di Instalasi
Laboratorium.
b. Rapat Insidentil adalah rapat yang tidak terjadwal. Biasanya rapat ini
membahas masalah yang sifatnya penting dan harus diselesaikan
bersama.
Contoh : Jika ada pengumuman dari direksi atau dari instalasi lain yang
penting dan cepat harus disosialisasikan kepada staff Instalasi
laboratorium. Pada hari itu juga dilaksanakan rapat insidentil.
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,
pemberitahuan yang berhubungan dengan kegiatan di instalasi rekam medis
RS Umum Bina Sehat baik secara lisan maupun secara tertulis.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh staff rekam medis sesuai dengan tugasnya masing-
masing dan penanggungjawabnya adalah kepala Instalasi Laboratorium.
Adapun jenis laporan sebagai berikut :
a. Laporan Harian
Pencatatan dan Pendataan Kegiatan
b. Laporan Bulanan
1. Laporan kegiatan Pemeriksaan dan Kegiatan
2. Laporan Jumlah Pasien
3. Laporan SO
c. Laporan Tahunan
1. Laporan keseluruhan