Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan
dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas
dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal
33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur
keperawatan dan unsur penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta
administrasi umum dan keuangan.
Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Laundry dan
Gizi.
Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengajian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana
penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif
dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk
mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil
pengobatan. Sedangkan laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik,
imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama
untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakait dan pemulihan kesehatan.
Indikator kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah pemeriksaan
dan pendapatan dari sebuah laboratorium.

Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka diharapkan segala kegiatan
pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah sebagaimana mestinya. Sehingga akan
meningkatkan kualitas akan sumberdaya dari masing-masing pelaksana kesehatan rumah sakit itu
sendiri.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat


Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta yang ada di Kota
Makassar yang didirikan pada tahun 2017 atas prakarsa dr. Muhammad Rivai Hamzah selaku Direktur
Utama, dr. Hj. Amalia, Sp. OG., M. Kes., selaku Direktur. DR. dr. Hj. Nur Rakhmah, Sp.OG(K)., M. Kes.,
selaku Komisaris Utama dan Drs. H. Hamzah Hapati Hasan, MM., selaku Komisaris berdasarkan
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-2435789.AH.01.01
Tahun 2015, dan mulai dioperasionalkan pada tanggal 01 April 2017 dengan status milik PT. Amanat
Arrahmah Medika (AAM).
Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat didirikan atas renovasi bangunan sebelumnya yang di
fungsikan sebagai Wisma dan juga merupakan tempat praktek dokter. Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat
terletak di tengah-tengah Kota Makassar, tepatnya berada di Jl. Haji Bau No. 11 D/Jl. Manggis No. 3
Makassar Kelurahan Losari Kecamatan Ujung Pandang, letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau
dari segala arah baik dari Kota Makassar sendiri, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar dengan melalui
jalur alternatif Barombong-Tanjung Makassar, dalam hal transportasi pun sangat mudah karena dilalui oleh
sarana angkutan umum dari berbagai jurusan. Adapun letaknya berbatasan dengan :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Jl. Manggis


2. Sebelah selatan berbatasan dengan Jl. Cenderawasih
3. Sebelah timur berbatasan dengan Jl. Haji Bau
4. Sebelah barat berbatasan dengan Rumah Penduduk
Rumah Sakit ini hadir sebagai upaya memberikan pelayanan di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya
di Kota Makassar dalam hal ini tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat dan Pemerintah. Dengan
fasilitas yang memadai serta didukung oleh tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang terpenuhi seperti
dokter-dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, tenaga kesehatan dan administrasi lainnya akan
menambah kepercayaan serta kepedulian masyarakat dan pemerintah atas layanan kesehatan yang
diberikan.
Salah satu bentuk kepercayaan ini adalah dengan kehadiran/kunjungan masyarakat dalam
memanfaatkan rumah sakit, guna mendapatkan pelayanan yang profesional, aman dan bermutu.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat menyediakan berbagai fasilitas terhadap sarana pelayanan
terkait ruang perawatan nifas berdasarkan klasifikasi ruangan yang terdiri dari Ruang perawatan Paviliun,
VIP Utama, VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III, tentunya dengan harga yang terjangkau bagi seluruh
masyarakat dengan tetap memprioritaskan pelayanan yang terbaik.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH,NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat adalah “ Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak
yang Profesional, Bermutu dan Aman dalam memberikan pelayanan Tahun 2017-2022 ”.

B. MISI
Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan paripurna yang adil dan bermutu.
b. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) yang amanah.
c. Mengembangkan teknologi, sarana dan prasarana yang unggul.
d. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga lain dalam pembiayaan kesehatan.
e. Meningkatkan hubungan dan kerjasama demi kesejahteraan karyawan.

C. FILOSOFI
FILOSOFI Rumah Sakit: Kenyamanan, Keamanan dan Kepastian Pelayanan adalah hal utama
dalam pemberian Informasi dan Pelayanan.

D. MOTTO
Motto Rumah Sakit:

A : Aman
M : Mutu
A : Amal
N : Nilai
A : Aktual
T : Tertip

E. PRINSIP PELAYANAN
Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat memiliki Prinsip Pelayanan “5S” (Senyum, Sapa, Salam,
Sopan dan Santun).

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


F. TUJUAN DAN SASARAN
Untuk mencapai Visi dan Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat maka disusunlah tujuan dan
sasaran sebagai berikut :

Tujuan:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak.
2. Memberikan pelayanan yang aman dan nyaman.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka memenuhi standar pelayanan RSIA.
4. Mengembangkan produk pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
5. Meningkatkan SDM yang kompeten dan profesional.
Sasaran:
1. Tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas, terjangkau dengan pelayanan
unggulan serta terpadu.
2. Terwujudnya peningkatan pelayanan secara paripurna.
3. Terpenuhinya SDM yang merata di rumah sakit dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan.
4. Terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan mitra kerja.
5. Meningkatkan pengembangan SDM yang merata di RSIA melalui pendidikan dan pelatihan.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Gambar 2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat sesuai dengan SK PT. Amanat
Arrahmah Medika Nomor 004/AAM/XI/2016, tanggal 7 November 2016.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

BIDANG PENUNJNG KLINIS

KEPALA INSTALASI
LABORATORIUM

PENANGGUNG JAWAB
LABORATORIUM

PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG


JAWAB JAWAB JAWAB BHP JAWAB JAWAB MUTU
ADMINISTRASI PEMELIHARAAN DAN ATK PELAYANAN
ALAT

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Laboratorium


1. Tugas Pokok :
Bertindak sebagai penanggung jawab, koordinator, supervisor pelaksanaan kegiatan dan
pengembangan pelayanan laboratorium
2. Uraian Tugas :
a. Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan pelayanan di instalasi laboratorium.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit pelayanan terkait sehingga produk yang
dibutuhkan oleh unit pelayanan dapat tersedia dengan cepat dan tepat
c. Menyusun program kegiatan tahunan/RKAP instalasi laboratorium
d. Mengusulkan rencana kegiatan/program tahunan kepada direktur
e. Memonitor pengadaaan serta penggunaan sarana dan prasarana di instalasi laboratorium
f. Melaksanakan, mengawasi kegiatan pelayanan laboratorium
g. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas kerja sumber daya manusia (SDM) serta sumber
daya lainnya (peralatan) di instalasi laboratorium
h. Memimpin pertemuan bulanan dengan staf di instalasi laboratorium

B. Kepala Ruangan Laboratorium :


1. Tugas Pokok :
Bertanggung jawab terhadap Kepala Instalasi Laboratorium
2. Uraian Tugas :
a. Mengkoordinir pelayanan administratif
b. Mengkoordinir pelayanan teknis medis
c. Memberi masukan pada kepala instalasi maupun koordinator pelayanan untuk peningkatan
pelayanan instalasi laboratorium
d. Menyiapkan bahan/keperluan rapat kepala instalasi laboratorium
e. Menyusun jadwal pertemuan kepala instalasi
f. Menyusun jadwal dinas staf laboratorium dan mengawasinya
g. Membantu kepala instalasi laboratorium melakukan koordinasi dengan unit pelayanan
terkait untuk kelancaran pelayanan di instalasi laboratorium

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


h. Membantu kepala instalasi melakukan pengawasan langsung atas kinerja staf di
instalasi laboratorium
i. Menangani sistem pencatatan, pelaporan dan distribusi surat masuk dan surat
keluar instalasi laboratorium
j. Membuat konsep surat masuk dan surat keluar untuk diajukan kepada kepala
instalasi laboratorium
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala instalasi laboratorium

C. Administrasi Laboratorium
1. Tugas Pokok :
Bertanggung jawab dalam penyusunan laporan kegiatan, penerimaan pasien,
pemeriksaan dan pengelolaan administrasi di laboratorium.
2. Uraian Tugas :
a. Melakukan koordinasi administratif dengan unit terkait untuk kelancaran
pelayanan di instalasi laboratorium
b. Menyusun standar prosedur operasional sistem pencatatan, pelaporan,
administrasi, pengarsipan, dan penyimpanan arsip di laboratorium
c. Melaksanakan dan mengawasi sistem pencatatan, pelaporan, administrasi,
pengarsipan, dan penyimpanan arsip sesuai dengan standar yang berlaku.
d. Menyiapkan blanko laporan untuk tiap pemeriksaan laboratorium
e. Membuat rekapitulasi laporan kegiatan pelayanan di laboratorium (bulan/tahun)

D. Koordinator Pelayanan
1. Tugas Pokok :
Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan teknis medis meliputi rawat jalan, rawat
inap, layanan 24 jam, serta pelayanan administrasi meliputi logistik, sarana/ prasarana
alat dan SDM di instalasi laboratorium.
2. Uraian Tugas :
a. Mengawasi kelancaran pelayanan teknis medis dan administrasi setiap hari di
laboratorium
b. Menyusun standar Prosedur operasional kegiatan pelayanan di laboratorium

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


c. Menentukan solusi atas permasalahan dalam pelayanan teknis medis dan
administrasi di instalasi laboratorium
d. Melakukan koordinasi dengan Tim Mutu mengenai kontrol kualitas/Pemantapan
Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) tes-tes di instalasi
laboratorium.

E. Koordinator Reagen, BHP


1. Tugas Pokok
Bertanggung jawab dalam penyusunan kebutuhan bahan dan reagen serta pengawasan
penggunaannya secara efektif dan efisien untuk menunjang terlaksananya pelayanan
laboratorium yang tepat guna dan berdaya guna.
2. Uraian Tugas :
a. Menyusun standar operasional tetap permohonan, penyimpanan dan distribusi
reagen/bahan habis pakai di laboratorium
b. Menyusun kebutuhan bahan dan reagen yang di perlukan untuk pemeriksaan
laboratorium dan mengkoordinasikan pada pelaksana kegiatan pelayanan di
laboratorium
c. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran bahan dan reagen di laboratorium
d. Menyusun laporan penggunaan bahan dan reagen sesuai dengan jumlah
pemeriksaan yang di lakukan ( bulan/tahun )

F. Koordinator Pemeliharan Alat dan Inventaris


1. Tugas Pokok :
Bertanggungjawab dalam penyusunan kebutuhan alat serta pengawasan penggunaan
dan pemeliharaan inventaris laboratorium untuk menunjang terlaksananya kegiatan
pelayanan laboratorium yang tepat guna dan berdaya guna.
2. Uraian Tugas :
a. Menyusun standar prosedur operasional tentang penggunaan dan pemeliharaan alat
dan inventaris laboratorium
b. Mengawasi pelaksanaan penggunaan dan pemeliharaan alat dan inventaris
laboratorium sesuai dengan standar yang berlaku

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


c. Menyusun rencana kebutuhan alat dan inventaris laboratorium sesuai kebutuhan
untuk menunjang terlaksananya pelayanan laboratorium yang optimal.
d. Menyusun laporan penggunaan dan pemeliharaan alat dan inventaris laboratorium.

G. Koordinator Mutu
1. Tugas Pokok :
Bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan di Instalasi laboratorium
2. Uraian Tugas :
a. Mengawasi mutu pelayanan laboratorium secara umum.
b. Bersama koordinator pelayanan mengawasi dan mengevaluasi kegiatan
pemantapan mutu internal.
c. Bersama koordinator pelayanan mengawasi dan mengevaluasi kegiatan
pemantapan mutu eksternal.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

1) UNIT GAWAT DARURAT ( UGD )


a. Jika ada pasien UGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka perawat UGD
akan mengantarkan form permintaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudian diantar oleh petugas laboratorium ke UGD untuk
kemudian diserahkan kepada dokter jaga.

2) UNIT RAWAT JALAN


a. Jika ada pasien Rawat Jalan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka perawat
akan mengantar pasien ke laboratorium dengan form permintaan yang telah diisi lengkap
identitas dan pemeriksaan yang ingin dilakukan.
b. Petugas Laboratorium mengantarkan sampel pasien ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat
Makassar untuk diperiksa.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudain diberikan kepada perawat unit rawat jalan untuk
kemudian diberikan kepada dokter dan pasien pada saat pulang.

3) UNIT RAWAT INAP


a. Jika ada pasien Rawat Inap yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka perawat
mengantarkan form permintaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan jam sampling laboratorium.
c. Untuk sampel urin perawat mengantarkan sampel ke ruang laboratorium beserta dengan form
permintaan laboratorium.
d. Petugas Laboratorium mengantarkan sampel pasien ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat
Makassar untuk diperiksa.
e. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat unit rawat inap untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

4) RUANG BERSALIN
a. Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka perawat/
bidan mengantarkan form permintaan pemeriksaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel disesuaikan dengan jam sampling laboratorium.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat unit Ruang Bersalin
untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

5) RUANG PERINA
a. Jika ada pasien Perina yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka perawat
mengantarkan form permintaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel dilakukan segera oleh petugas laboratorium.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat unit Ruang Perina
untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

6) RUANG OPERASI
a. Jika ada pasien Ruang Operasi yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka perawat
mengantarkan form permintaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel dilakukan segera oleh petugas laboratorium.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat unit Ruang Operasi
untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

7) HIGH CARE UNIT ( HCU )


a. Jika ada pasien HCU yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka perawat
mengantarkan form permintaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel dilakukan segera oleh petugas laboratorium.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat unit HCU untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan,
mepertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran orang ke dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-
sumber seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam
mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

A. Pola Ketenagaan
Pada Instalasi Laboratorium memerlukan tenaga-tenaga professional. Diantaranya seorang dokter
spesialis Patologi Klinik yang menjabat sebagai kepala instalasi, dan analis kesehatan sebagai
pelaksana pelayanan di laboratorium.
Berikut ini tenaga-tenaga profesioanal yang bertugas di Instalasi LABORATORIUM :

Nama Jabatan Pendidikan Sartifikasi Jumlah Kebutuhan

KEPALA INSTALASI S2 Spesialis Patologi STR,SIK 1


Klinik
KEPALA RUANGAN D3 Analis Kesehatan STR 1

PELAKSANA D3 Analis Kesehatan STR 1

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


1. Kepala Instalasi Laboratorium
Instalasi Laboratorium dipimpin oleh satu orang dokter spesialis Patologi Klinik
Jadwal Dinas :
Senin dan Jumat = 07.30 – 14.00 WITA
Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu = 08.00 – 14.00 WITA
Minggu = libur
Hari Raya = libur
2. Kepala Ruangan
Kepala Ruangan Laboratorium dipimpin oleh seorang Analis Kesehatan senior
Jadwal Dinas :
Senin s/d sabtu = 07.30 – 14.00 WITA
Minggu = Libur
3. Staff Laboratorium
Jadwal Dinas :
Senin s/d Jumat = 13.30 – 21.00 WITA
Sabtu = Libur
Minggu = 07.30 – 14.00 WITA

B. Kualifikasi penarikan calon (Recruitmen) dan Seleksi Pegawai Baru


1. Penarikan calon (recruitmen) Pegawai Baru
Penarikan calon adalah aktivitas atas usaha yang dilakukan untuk mengundang para pelamar
sebanyak mungkin sehingga instalasi Laboratorium memiliki kesempatan yang luas untuk
menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang ada .Dilihat dari
sumbernya penarikan calon pegawai dapat dilakukan dengan cara, yaitu ; Pengumuman lewat
Web Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar.
2. Penyaringan / seleksi calon (selection) Pegawai Baru
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Instalasi Laboratorium dapat memperoleh
tenaga yang paling sesuai dengan tuntunan jabatan yang diinginkan. Proses seleksi yang diajukan
ke panitia rekrutmen tenaga menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi
Laboratorium.
Kompetensi yang harus dimiliki adalah
1. Berlatar belakang pendidikan D4/D3 Analis Kesehatan.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


2. Pengetahuan tentang manajemen Laboratorium meliputi :
 Perencanaan dan evaluasi manajemen Laboratorium
3. Sumber daya pelayanan kesehatan
 Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi
 Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya
 Mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan kewenangan profesi di laboratorium
 Mampu mengoperasikan alat-alat yang tersedia di Instalasi laboratorium
4. Pengetahuan tentang pemeriksaan laboratorium
5. Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai Analis Kesehatan
6. Teknologi informasi
 Kemampuan mengoperasionalkan komputer
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Tes tertulis
2. Tes tertulis diberikan sebelum Tes wawancara. Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan
terhadap penyelenggaraan laboratorium, pandangan terhadap penyelenggaraan laboratorium
yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
3. Tes keterampilan
Tes keterampilan yang diujikan meliputi
 Kompeten dalam tindakan sesuai dengan profesi
 Kompeten dalam pemeriksaan Laboratorium
4. Tes kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh pegawai di Laboratorium :
 Sehat
 Tidak buta warna
 Berpenampilan rapi dan menarik
C. Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Laboratorium khususnya dan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Amanat Makassar umumnya diperlukan pembinaan/ pengembangan kompetensi tenaga
Analis Kesehatan. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja
2. Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan di Instalasi Laboratorium :
a. Pendidikan

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


Tenaga/SDM di Instalasi Laboratorium berdasarkan kompetensi harus berpendidikan untuk
tenaga Dokter S2 spesialis Patologi Klinik, D4/D3 Analis Kesehatan/SMAK, namun jika
pegawai ingin meningkatkan wawasannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi pihak rumah
sakit akan memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan syarat telah bekerja
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar minimal 2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK)
minimal 80.
b. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi pegawai di Instalasi Laboratorium dilaksanakan
melalui :
 Internal trainning yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Ibu dan
Anak Amanat Makassar
 Eksternal trainning yaitu program yang diselenggarakan oleh pihak ke tiga.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB IX
PENILAIAN KINERJA SDM

A. Penilaian Kinerja Personal

Dalam penilaian kinerja adanya kontrak kerja yang dilakukan setahun antara pimpinan rumah sakit
dengan stafnya dari Januari sampai dengan Desember dengan prinsip,
obyektif,terukur,akuntabel,pasrisipatif dan transparan. Penilaian prestasi kerja terdiri dari unsur,sasaran
kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja.

B. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
a. Agar setiap pegawai mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai dan bagaiman untuk
mencapainya, yang keseluruhannya mengacu kepada pelayanan dengan ramah,
sigap,kreatif,intergritas dan aman sehingga dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya dapat
mengatasi persaingan pasar serta menghasilkan laba perusahan yang dapat meningkatkan
kesejahtraan pegawai dan mewujudkan misi bersama serta berkelanjutan
b. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan usaha dan sikap mental
positifnya, sehingga dapat memperoleh kebberhasilan dalam karyanya
c. Agar terciptanya peersatuan dan persatuan keluarga besar RSIA Amanat dengan dilandasi
hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk
melayani dengan penuh cinta kasih

2. Sasaran
Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisensi Rumah Sakit.

C. Penilai Sasaran Kerja Pegawai (SKP)


1. Mengisi formulir Sasaran kerja berdasarkan tugas pokok dan tugas tambahan pada awal tahun
tersebut
a. Mengisi nomor urut kegiatan
b. Mengisi kegiatan yang akaan dilaksanakan
c. Mengisi angka kridit (untuk tenaga fungsional) mengacu pada penilaian akreditasi
profesinya masing-masing.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


d. Mengisi target yang akan dicapai
1) Mengisi output/kuantitas
2) Kualitas mutu
3) Waktu pencapaian dan
4) Biaya yang diperlukan atas kegiatan tersebut (dilakukan dengan membuat rincian
kegiatan secara mendetil)
2. Formulir diserahkan kepada atasan
3. Atasan menganalisa tugas pokok dan tugas tambahan dibandingkan dengan renstra yang akan
dicapai pada tahun tersebut
4. Dalam hal SKP yang disusun tidak disetujui oleh atasan maka keputusannya diserahkan kepada
atasan pejabat penilai yang bersifat final.
5. Bila sudah disepakati maka antara pimpinan dan staf menandatangani formulir tersebut
6. Pimpinan memonitor kinerja sesuai target waktu yang sudah disepakati
7. Staf yang dinilai menyerahkan bukti sesuai target waktu bisa dalam dokumen atau paket kegiatan
8. Pada akhir Desember pimpinan menilai hasil realisasi pencapaian kinerja membandingkan dengan
target yang harus dicapai
9. Pencapaian realisasi kerja dapat terjadi mencapai lebih dari 100 (seratus)
10. Penilaian dapat tidak tercapai target diakibatkan oleh faktor individu maka penilaian didasarkan
pada pertimbangan kondisi penyebabnya
11. Tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan menjadi bagian penilaian pencapaian SKP.

D. Penilaian Perilaku Kerja


Penilaian perilaku kerja meliputi aspek:
1. Orentasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama dan
6. Kepemimpinan (bila pegawai tersebut memiliki staf/menduduki jabatan struktural)

E. Tata Cara Penilaian


1. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara menggabungkan penilaian SKP dengan penilaian
Perilaku kerja

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


2. Penilaian dilakukan sekali dalam setahun, untuk tenaga fungsional yang menggunakan angka kredit
dapat dilakukan 6 bulan sekali
3. Penilaian dilakukan pada akhir Desember dan paling lambat akhir Januari tahun berikutnya
4. Nilai Prestasi kerja dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut
a. 91 - keatas : Sangat baik
b. 76 - 90 : Baik
c. 61 - 75 : Cukup
d. 51 - 60 : Kurang
e. 50 - kebawah : Buruk
5. Penilaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan diukur dengan 4 aspek, yaitu: aspek
kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya sbb:

a. Aspek Kuantitas = Realisasi Output (RO) x 100


Target Output (TO)

b. Aspek Kualitas = Realisasi Kualitas (RK) x 100


Target Kualitas (TK)

Untuk menilai kualitas dengan kriteria sbb:


KRITERIA
KETERANGAN
PENILAIAN
91-100 Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan
di atas standar yg ditentukan dll.
76-90 Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar,
revisi, dan pelayanan sesuai standar yg telah ditentukan dll.
61-75 Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan
besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yg ditentukan
51-60 Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi,
dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yg ditentukan dll.
50 Kebawah Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan
besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yg
ditentukan

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


c. Aspek Waktu
Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol) :

1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW)x 0x100


Target Waktu (TW)

Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya ≤ 24 % diberikan nilai baik sampai dengan sangat baik :

1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) x 100


Target Waktu (TW)

Jika aspek waktu yang tingkat efisiensinya > 24 % diberikan nilai cukup sampai dengan buruk

76-1,76xTarget Waktu (TW)–Realisasi Waktu (RW)x100-100


Target Waktu (TW)

Untuk menghitung presentase tingkat efisiensi waktu dari target waktu:

100 % Realisasi Waktu (RW)x 100


Target Waktu (TW)

d. Aspek biaya
Jika tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol)

1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB)x0 x 100


Target Biaya (TB)

Jika tingkat efisiensi ≤ 24 % (bernilai baik-sangat baik)

1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB)


Target Biaya (TB)

Jika tingkat efisiensi > 24 %, diberikan nilai cukup sampai dengan buruk.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


76 - 1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB)
Target Biaya (TB)

Untuk menghitung presentase tingkat efisiensi biaya dari target biaya:

100 % - Realisasi Biaya (RB) x100 %


Target Biaya (TB)

6. Pimpinan/ pejabat wajib melakukan penilaian bila tidak melakukan penilaian di jatuhi hukuman
disiplin sesuai peraturan yang berlaku
a. Hasil penilaian yang diterima pegawai yang dinilai wajib menandatangani dan mengembalikan
kepada kepada pimpinan /pejabat penilai paling lama 14 (empat belas) hari sejak tanggal
diterimanya penilaian prestasi kerja.
b. Hasil penilaian prestasi kerja mulai berlaku sesudah ada pengesahan dari atasan pejabat penilai.
c. Bila pihak yang dinilai keberatan atas nilai prestasi kerjanya dapat mengajukan keberatan
dalam waktu 14 hari dari tanggal penetapan penilaian
d. Pejabat penilai memanggil atasan penilai dan yang dinilai dan minta penjelasan kedua belah
pihak
e. Nilai dapat berubah dan bersifat final atas nilai tersebut
f. Untuk pegawai yang sedang mengikuti pendidikan penilaian prestasi kerja berdasarkan nilai
akademik dari institusi pendidikan bersangkutan
g. Penilaian tidak diberlakukan pada pegawai persiapan pensiun, diangkat menjadi pejabat
Negara atau pimpinan/anggota lembaga nonstruktural dan diberhentikan dari jabatan organik,
dan cuti diluar tanggungan Negara.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB X
PROGRAM ORIENTASI

Program orientasi merupakan salah satu kegiatan Unit Laboratorium bekerja sama dengan Bagian
Penunjang Medis dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan analis baru
agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.
Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan yang belum mengenal
lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar
.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi bagi analis baru guna
kelancaran dalam bekerja.

Pelaksanaan kegiatan orientasi laboratorium meliputi :

1. Membuat permohonan penambahan analis baru ke management Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat
Makassar Menyusun program orientasi analis baru

2. Melakukan perekrutan analis baru Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar meliputi :

a. Perekrutan analis baru meliputi tes tulis dan wawancara

b. Orientasi atau pengenalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar

c. Penempatan analis baru di laboratorium

d. Orientasi ruang laboratorium

e. Orientasi alat Laboratorium

f. Orientasi reagent laboratorium

g. Orientasi administrasi laboratorium

h. Melakukan sampling di laboratorium dan ke ruang perawatan

i. Membuat laporan Laboratorium

3. Rapat koordinasi

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

A. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Tanggal 5 di bulan berjalan.
Jam : 13.00 s/d selesai
Tempat : Ruang Rapat
Peserta : Seluruh petugas laboratorium
Materi :
1. Evaluasi kinerja ruangan Laboratorium
2. Evaluasi SDM Ruangan Laboratorium
3. Evaluasi terhadap pasien dan pelaksanaan pelayanan Laboratorium
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kerja SDM di Ruangan Laboratorium
5. Rekomendasi dan solusi untuk peningkatan kinerja pelayanan ruangan
Kelengkapan rapat :
Undangan daftar hadir , notulen rapat, laporan , rekomendasi kepada pimpinan.

B. Rapat Insidentil
Rapat insidentif diselenggarakan pada :
Waktu : disesuaikan
Jam : sesuai undangan
Tempat : Ruangan Rapat
Peserta : ka Ruangan Laboratorium dan staf
Materi : sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat :
Undangan daftar hadir, notulen rapat, laporan, rekomendasi kepada pimpinan,

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


BAB XII
PELAPORAN

A. Laporan Harian
Laporan harian Instalasi Laboratorium meliputi laporan hasil pemeriksaan, laporan pemakaian alkes.

B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan meliputi :
1. Laporan jumlah kunjungan
2. Laporan mutu Internal Laboratorium
3. Jumlah Pemakaian Bahan/Reagen
4. Laporan jumlah Pemeriksaan

C. Laporan Tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan ini untuk
mengevaluasi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat total kegiatan yang
berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dari evaluasi
laporan tahunan ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan laboratorium dapat berupa rekapitulasi total
pasien yang melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klinik, urnalisa, dll, rekapitulasi indikator
mutu, dll.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar

Anda mungkin juga menyukai