Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI

BAB I.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengorganisasian tugas dan wewenang jabatan dalam Unit Radiologi Diagnostik Imaging
Terintegrasi, merupakan salah satu unit penunjang medis, yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari sistem organisasi rumah sakit dan berada di bawah struktur jabatan penunjang
medis.

Proses pengorganisassian struktur dan wewenang jabatan di Unit Radiologi dilakukan


dengan tujuan untuk memudahkan didalam pendelegasian tugas, wewenang dan pengontrolan
kinerja di Unit Radiologi dan selain itu juga akan mengambarkan identitas Unit Radiologi itu
sendiri. Namun, selain proses pengorganisasian struktur dan wewenang jabatan maka uraian
tugas, tata hubungan kerja, dan metode pelaporan juga merupakan hal yang harus dilakukan,
karena dengan uraian tugas, tata hubungan kerja dan metode pelaporan yang jelas sehingga akan
dihasilkan suatu sistem pelayanan yang sistematis.

2. Ruang Lingkup

a. Pengorganisasian Pelayanan Unit Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi


1) Tata hubungan kerja
2) Metode pelaporan
b. Uraian Tugas dan tangungjawab
1) Pendelegasian wewenang
2) Uraian Tugas dan tangungjawab

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Mengambarkan identitas Unit Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi
2) Terwujud suatu pelayanan yang sistematis, akurat, efisen dan efektif

78
3) Meningkatkan mutu pelayanan Unit Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi

b. Tujuan khusus
1) Memudahkan didalam pendelegasian tugas
2) Memudahkan pengontrolan kinerja di Unit Radiologi
3) Menetapkan tugas, wewenang dan tangungjawab di Unit Radiologi

4. Landasan Hukum

Pedoman perngorganisasian di Unit Radiologi dibuat dengan merujuk kepada peraturan


Perundang-Undangan yang berlaku seperti:
a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 129/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 780/MENKES/PER/2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik disarana Pelayanan Kesehatan
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 1295/MENKES/PER/XII/2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI

79
BAB II.

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit

RSUP H. Adam Manik Medan adalah Rumah Sakit Badan Layanan Umum kelas
A dengan 16 pelayanan terakreditasi. Dengan pelayanan unggulan saat ini sebagai pusat
pelayanan Trauma Center dan Pelayanan Jantung - Pembuluh Darah - Otak (Brain and
Heart Center).
RSUP H. Adam Manik Medan merupakan Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatra Utara dan Sebagai Rumah Sakit pusat rujukan nasional di
Indonesia.
RSUP H. Adam Manik Medan mulai dibangun pada tahun 1953 atas prakarsa
Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang saat itu dijabat oleh Dr. Mohammad Ali (Dr.
Lie Kiat Teng). Mulai beroperasional tanggal 3 Januari 1957 sebagai UPT Pusat
Departemen Kesehatan sebagai rumah sakit kelas C dengan kapasitas 78 tempat tidur.
Seiring dengan perkembangan teknologi, dan tingginya tuntutan masyarakat terhadap
mutu pelayanan, Rumah Sakit Umum Pusat Palmbang telah beberapa kali mengalami
perubahan peningkatan status sbb :
1. Pada tahun 1972 perubahan peningkatan kelas dari rumah sakit kelas C menjadi rumah
sakit kelas B.
2. Pada tahun 1981 menjadi rumah sakit pendidikan dokter. berdasarkan Keputusan
Bersama tiga menteri, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Dalam Negeri Nomor 544/Men.Kes/SKB/X/81, Nomor 0430a/U/1981 dan
Nomor 324A/Tahun 1981 tanggal 23 Desember 1981 tentang Pembagian Tugas,
Tanggung Jawab dan Penetapan Prosedur sebagai rumah sakit pemerintah yang
digunakan untuk pendidikan dokter.
3. Pada tahun 1993 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Unit Swadana berdasarkan
keputusanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1134/Men.Kes/SK/1993 10
Desember 1993, dengan 779 tempat tidur.

80
4. Pada tahun 1997 di tetapkan Sebagai Institusi Pengguna PNBP (Penerimaan Negara
Bukan Pajak) sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1997 tanggal 23 Mei 1997 dengan
kapasitas 779 tempat tidur.
5. Pada tahun 1997 penggantian nama dari Rumah Sakit Umum Pusat Palembang (RSUP)
menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang (RSMH)
berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1297/Men.Kes/SK/XI/1997 tanggal 4 Oktober 1997.
6. Pada Tahun 2000 menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan (Perjan) berdasarkan PP
No. 122 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 dengan kapasitas 832 tempat tidur.
7. Pada pertengahan tahun 2005 menjadi Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU)
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2005 tentang
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) dan keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 861/MENKES/VI/2005 tanggal 16 Juni 2005
tentang Perubahan Bentuk Rumah Sakit Perjan serta keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1243/MENKES/SK/VIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005
tentang Penetapan 13 (tiga belas) Eks rumah sakit Perjan menjadi Unit Pelaksana
Teknis Departemen Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum dan Peraturan Menteri Kesehatan No: 680/MENKES/PER/XII/2005
tanggal 27 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.
8. Pada tahun 2009 ditetapkan menjadi rumah sakit Kelas A sesuai dengan keputusan
Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo. 634/MENKES/SK/VIII/2009 tanggal 12
Agustus tentang Peningkatan Kelas RSUP H. Adam Manik Medan dengan kapasitas
1048 tempat tidur.

81
B. Fasilitas
C. Fasilitas pelayanan penunjang medis

D. Fasilitas Pelengkap Medis

E. Prasarana

82
Bab III.

VISI, MISI NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

Dalam bab ini digambarkan dan dijelaskan tentang, visi, misi nilai dan tujuan rumah
sakit, beberapa rumah sakit melengkapinya dengan motto serta falsafah rumah sakit

A. Visi rumah sakit


Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang terbaik dan bemutu
di Indonesia pada tahun 2019.

B. Misi rumah sakit


Dalam mencapai visinya, RSUP H. Adam Manik Medan memiliki misi sebagai berikut:

a. Melaksanakan Pelayanan Pendidikan, Penelitian, dan Pelatihan di bidang Kesehatan


yang paripurna, bermutu dan terjangkau
b. Melaksanakan pengembangan Kompetensi SDM secara berkesinambungan
c. Mengampu Rumah Sakit Jejaring dan Rumah Sakit diwilayah sumatera.

C. Motto rumah sakit


”PATEN”
P : Pelayanan
A : Aman
T : Tepat
E : Efisien
N : Nyaman
E. Nilai-nilai organisasi rumah sakit
Nilai-nilai yang dimiliki oleh RSUP H. Adam Malik Medan adalah:
- Melayani
- Kecepatan
- Ketepatan
- Ketelitian
- keterbukaan
- Kebersamaan

83
- Kepedulian
- Ketulusan

F. Tujuan rumah sakit


Dalam menjalankan visi dan misinya, RSUP H. Adam Manik Medan mempunyai
maksud dan tujuan sebagai berikut :

a. Meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan


masyarakat
b. Meningkatkan citra pelayanan pemerintah kepada masyarakat di bidang kesehatan
c. Menghasilkan tenaga profesional dalam bidang kedokteran, spesialis dan keperawatan
yang berkualitas dan bermoral tinggi.

84
BAB IV.

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau rumah sakit dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. Struktur organisasi mengambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa yang melapor kepada siapa, jadi ada satu pertangungjawaban apa yang akan
dikerjakan.

Pada bab ini digambarkan dan dijelaskan struktur organisasi dari rumah sakit secara keseluruhan.

85
BAB V.

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Pad bab ini digambarkan dan dijelaskan struktur organisasi dari Unit Radiologi dari level
kepala sampai pelaksana.

86
BAB VI.

URAIAN JABATAN

Pada bab ini dijelaskan secara rinci uraian jabatan yang terkait dengan personil radiologi.
Uraian jabatan mencakup uraian pekerjaan, tugas, wewenang, dan tangungjawab yang melekat
pada suatu jabatan untuk suatu jabatan yang dilaksanakan oleh pejabat yang bersangkutan
mengetahui tugas, tangungjawab, wewenang dan standar prestasi yang harus dicapainya. Uraian
jabatan juga memuat dan mengambarkan spesifikasi pekerjaan yang menjadi dasar penentuan
syarat jabatan atau standar kualifiksasi orang menduduki jabatan tersebut.

Beberapa istilah yang sering muncul dalama uraian jabatan:

1. Tugas (tasks): Kewajiban untuk menjalankan pekerjaan yang dibebankan sehubungan dengan
jabatan dipangkunya

2. Tangungjawab (responsibity): Kewajipan untuk memastikan bahwa tugas yang dikerjakan


telah dijalankan dengan baik sesuai dengan tujuan/sasaran yang ditetapkan

3. wewenang (authority): Hak dan kewenangan yang melekat pada seseorang karena jabatan
yang dipangkunya, baik untuk menerbitkan keputusan dan kebijakan maupun untuk penugasan
staf dan pengunaan anggaran dalam organisasi

Sejauh yang penyusun ketahui, belum ada format baku dari KARS perihal uraian jabatan
atau uraian ini, namun pada umumnya uraian jabatan atau uraian tugas memuat beberapa hal
berikut ini:

 Nama jabatan
 Ikhtisar Jabatan
 Tugas Pokok
 Wewenang
 Tanggung Jawab
 Persyaratan jabatan
Contoh Uraian Jabatan Staf Radiologi :
1. Uraian Jabatan Kepala Instalasi Radiologi

87
SEBUTAN JABATAN Kepala Instalasi
Mengkoordinir, mengevaluasi, mengawasi, dan
mengembangkan penyelenggaraan kegiatan di Instalasi
IKHTISAR JABATAN
Radiologi RSMH agar mencapai produktivitas kerja dan
mutu pelayanan yang maksimal.
1. Merencanakan dan menyusun program kerja dan
anggaran tahunan yang meliputi utilisasi optimal
seluruh prasarana, sarana, dan sumber daya manusia
2. Merencanakan pengembangan prasarana, sarana dan
pembinaan sumber daya manusia agar mampu
menerapkan teknologi-teknologi mutakhir dengan
menjunjung tinggi profesionalisme dan layanan prima
terhadap para pasien serta para ahli dari disiplin ilmu
TUGAS POKOK kedokteran lain.
3. Mengawasi dan melakukan evaluasi seluruh kegiatan
operasional, untuk kemudian melakukan perbaikan dan
penyempurnaan yang berkesinambungan.
4. Membicarakan pengembangan instalasi radiologi
kepada pihak manajemen agar dapat ditindaklanjuti,
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang
mengutamakan efektifitas, efisiensi dan produktivitas
kerja.
WEWENANG 1. Pengawasan: Mengkoordinasi, mengawasi, dan
melakukan evaluasi seluruh kegiatan operasional,
untuk kemudian melakukan perbaikan, peningkatan
mutu, dan penyempurnaan yang berkesinambungan
serta penetapan sanksi pelanggar peraturan perusahaan
2. Jasa: Penandatanganan yang menyangkut permintaan
perintah kerja.
3. Peralatan: Penetapan jenis, jumlah, dan kualitas
kebutuhan Instalasi Radiologi
4. Administratif: Tertib administrasi di Instalasi

88
Radiologi
1. Menjamin kelancaran penyelenggaraan operasional
Instalai Radiologi
2. Menciptakan suasana dan etos kerja yang kondusif
sehingga tercapai produktivitas kerja yang efektif,
efisien, dan maksimal.
3. Mengusahakan selalu terciptanya layanan prima
terhadap para pasien, pelanggan, serta kepuasan pekerja
di Instalasi Radiologi.
4. Bertanggung jawab untuk pengawasan administrasi
TANGGUNG JAWAB
radiologi secara keseluruhan, program kontrol mutu,
dan menjamin pelaksanaannya berjalan dengan baik.
5. Bertanggung jawab untuk merekomendasikan dan
menetapkan pelayanan radiologi rujukan dan menjamin
pelaksanaannya berjalan dengan baik.
6. Melakukan pemantauan dan review semua pelayanan
radiologi diagnostik.
7. Melaporkan setiap kegiatan operasional Instalasi
Radiologi secara berkala ke Wadir Penunjang Medis
PERSYARATAN JABATAN
1. Pendidikan Format yang Dokter spesialis radiologi purna waktu
diperlukan
2. Surat Registrasi Nomor STR kepala Instalasi Radiologi
3. Kursus, latihan kerja yang 1. Kursus Menejerial
harus diikuti 2. Kursus penyegaran Ilmu Radiologi
3. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
4. Kebersihan tangan (Hand Hiegine)
5. BPS (basic patient safety)
6. BLS (basic life support)

89
SEBUTAN JABATAN Koordinator Layanan Radiodiagnostik
IKHTISAR JABATAN 1. Membantu Ka. Instalasi Radiologi dalam
koordinasi, pengawasan dan pengevaluasian
kegiatan operasional di Instalasi Radiologi.
2. Koordinasi, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan sarana dan prasarana, pengendalian
mutu, administrasi, penata rontgen dan
kepeerawatan di Instalasi Radiologi
TUGAS POKOK 1. Membantu Ka. Radiologi membuat rencana
kerja tahunan meliputi kebutuhan tenaga,
barang modal, administrasi dan perawat.
2. Mengatur rotasi, dan tugas-tugas penata
rontgen, administrasi dan perawat.
3. Mengatur rotasi, dan tugas-tugas penata
rontgen dan administrasi baik pada jam kerja
maupun di luar jam kerja.
4. Membuat permintaan kebutuhan material
(MR) untuk barang-barang habis pakai,
sesuai dengan yang telah dianggarkan dan
mengontrol persediaan di sub bid. Radiologi
untuk kelancaran pelayanan.
5. Memantau dan membimbing penata rontgen,
daministrasi dan perawat dalam melalakukan
tugas sehari-hari.

90
6. Menguasai pemeliharaan ruangan-ruangan,
pelaksanaan service dan maintenance alat-
alat radiologi, serta meneruskan laporan
kerusakan dan penata rontgen kebagian
teknik.
7. Melaporkan kegiatan administrasi berupa
laporan bulanan, jumlah kunjungan dan jenis
pemeriksaan ke Kepala instalasi.
8. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas penata rontgen, administrasi dan
perawat radiologi serta memberikan
masukan berupa usulan kepada Ka. Instalasi
tentang pelaksanaan tudan untuk
meningkatkan mutu pelayanan radiologi
WEWENANG 1. Pengawasan: Mengatur dan mengawasi
tugas-tugas penata rontgen, administrasi dan
keperawatan.
2. Jasa: Penandatanganan yang menyangkut
permintaan kerja
3. Peralatan: Memastikan peralatan radiologi
siap pakai, menyiapkan data jenis dan
jumlah kebutuhan Instalasi Radiologi.
4. Adiministratif: Tertib Administrasi di
Instalasi Radiologi.
TANGGUNG JAWAB 1. Menjamin kelancaran penyelenggaraan
operasional Instalasi Radiologi.
2. Mencipatakan suasana dan etos kerja yang
kondusif sehingga tercipta produktivitas
kerja yang efektif, efisien, dan maksimal.
3. Mengusahan selalu terciptanya layanan
prima terhadap para pasien, pelanggan, serta
kepuasan pekerja di Instalasi Radiologi.

91
4. Melaporkan setiap kegiatan operasional
Instalasi Radiologi secara berkala ke Wadir
Penunjang Medis
PERSYARATAN JABATAN
1. Pendidikan formal yang diperlukan Minimal D III Rdiologi dan lama bekerja di
Radiologi minimal 10 tahun serta mendapatkan
kursus manejerial radiologi
2. Surat Registrasi No. STR ybs
3. Kursus, latihan kerja yang harus 1. Kursus Manejerial
diikuti 2. Kursus penyegaran Teknik Peralatan
Radiologi
3. Penganggulangan bahaya kebakaran
4. Kebersihan tangan (Hand Hiegine)
5. BPS(Basic Patient Safety)
6. BLS (Basic Life Support)

3.Uraian Jabatan Penata Radiodiganostik

SEBUTAN JABATAN Pelaksana Radiografer Radiodiagnostik

IKHTISAR JABATAN Radiografer radiodiagnostik mempunyai fungsi


dalam pelaksanaan pemeriksaan radiodiagnostik

92
secara mandiri dan mampu memberikan transfer
of knowledge kepada radigrafer diagnostik
lainnya dengan memperhatikan unsur dan
prinsip radiologi, bahaya radiasi, perkembanga
ilmu pengetahuan dan teknologi serta unsur
“cross-benefit ratio”.

TUGAS POKOK 1. Mampu melakukan komunikasi efektif dan


bersikap etis terhadap pasien dan keluarga
serta mitra kerja terkait.
2. Melakukan tindakan prosesin atau
pencetakan film.
3. Melakukan tindakan teknik pemeriksaan
radiologi non kontras/pemeriksaan rutin.
a. Melakukan pengelolaan ruangan
radiologi.
b. Mengevaluasi mutu foto rontgen.
c. Melakukan radiografi tulang-tulang
belakang.
d. Melakukan radiografi thorax/costae
e. Melakukan radiografi tulang-tulang
muka dan kepala
f. Melakukan radiografi tulang-tulang
ekstremitas
g. Melakukan radiografi BNO/abdomen
h. Melakukan radiografi panggul/pelvimetri
i. Melakukan radiografi dengan soft tissue
j. Melakukan radiografi bone age/bone
survey
k. Melakukan radiografi tomografi
l. Melakukan mammografi
m. Melakukan radiografi di ruang rawat

93
inap, kamar bedah, termasuk poliklinik.
4. Melakukan tindakan teknin pemeriksaan
radiologi dengan bahan kontras rutin:
a. Melakukan penyiapan bahan-bahan
kontras radiografi
b. Melakukan radiografi traktus urinarius
c. Melakukan radiografi traktus digestivus
d. Melakukan radiografi cholecystografi/
billiari sistem
e. Melakukan radiografi HSG
5. Melakukan tindakan Bone Mineral
Densitometri (EMD)
6. Melakukan QA Harian Radiodiagnostik
7. Melakuakn QA Harian, mingguan, dan
bulanan BMD
8. Melakukan asistensi radiolog yang sedang
melakukan pemeriksaan USG
9. Melaporkan setiap kerusakan alat kepada
Radiodiagnostik, serta mencatat pada
logbook pesawat setiap perbaikan dan
penggantian suku cadang.
10. Mendampingi dan membantu dokter
spesialis radiologi pada pemeriksaan dengan
kontras atau menggunakan fluoroskopi.
11. Melakukan dina shif sesuai dengan jadwal
(bagi pekerja shif)
12. Mengikuti kegiatan seminar/ lokakarya
dalam bidang radiologi/ kesehatan untuk
memperoleh satuan kredit profesi radiografer
(25 SKPR selama 5 tahun).
WEWENANG Melakukan pemeriksaan radiodiagnostik

94
konvensional

TANGGUNG JAWAB Bertanggung jawab atas setiap pelaksanaan


kegiatan sebagai profesional individu
radiografer dan bekerja dibawah arahan dan
koordinasi dari koordinator radiologi.

PERSYARATAN JABATAN

1. Pendidikan Formal yang diperlukan D III Radiologi


2. Surat registrasi No. STR ybs
3. Kursus, latihan kerja yang harus 1. Penanggulangan bahaya kebakaran
diikuti 2. Kebersihan tangan (Hand Hiegine)
3. BPS(Basic Patient Safety)
4. BLS (Basic Life Support)
5. Seminar/workshop perkembangan teknik
pemeriksaan radiologi BMD

4. Uraian Jabatan Penata CT Scan

SEBUTAN JABATAN Pelaksana Radiografer Radiodiagnostik

IKHTISAR JABATAN Radiografer CT Scan mempunyai fungsi dalam penatalaksanaan


pemeriksaan CT Scan secara mendiri dengan memperhatikan
unsur dan prinsip radiologi, bahaya radiasi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta unsur “cost-benefit ratio”.

TUGAS POKOK 1. Mampu melaksanakan komunikasi efektif dan bersikap etis


terhadap pasien dan keluraga serta mitra kerja terkait.

95
2. Melakukan tindakan prosesing atau pencetakan film.

3. Melakukan pelyanan pemeriksaan CT Scan:

Melakukan pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Orbita tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Sela Tursica tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Mastoid tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan tulang-tulang wajah tanpa


kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Rahang atas dan rahang


bawah

Melakukan pemeriksaan CT Scan Vertebre Cervical tanpa


kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Vertebrae Thoracal tanpa


kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Lombo Sacral tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Shoulder Joint tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Humerus tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Elbow Joint tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Antebrachii tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Wrist Joint tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Manus tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Pelvis tanpa kontras

96
Melakukan pemeriksaan CT Scan Femur tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Kruris tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Ankle Joint tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan pedis tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Nasopharing dengan kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Laring dengan kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan kepala dengan kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Leher dengan kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Thoraks tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Abdomen tanpa kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan untuk tindakan radioterapi

Melakukan pemeriksaan CT Scan Dental

Melakukan pemeriksaan CT Scan Orbita dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Mastoid dengan kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan tulang-tulang wajah dengan


Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Rahang atas dan rahang


bawah dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Vertebre Cervical dengan


Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Vertebrae Thoracal dengan


Kontras

97
Melakukan pemeriksaan CT Scan Lombo Sacral dengan
Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Shoulder Joint dengan


Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Humerus dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Elbow Joint dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Antebrachii dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Wrist Joint dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Manus dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Pelvis dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Femur dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Kruris dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Ankle Joint dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan pedis dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Thoraks dengan kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Abdomen dengan Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Abdomen atas dengan


Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Abdomen bawah dengan


Kontras

Melakukan pemeriksaan CT Scan Abdomen 3 phase

Melakukan pemeriksaan CT Scan Pembuluh darah jantung (CT

98
Cardiac)

Melakukan pemeriksaan CT Scan Pembuluh darah otak

TUGAS POKOK Melakukan pemeriksaan CT Scan Angiografi extremitas atas.


Melakukan pemeriksaan CT Scan Angiografi extremitas
bawah.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Angiografi Arteri
Pulmonaris.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Angiografi Aorta
Abdominalis.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Angiografi Carotis.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Biopsi Thorax.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Biopsi Abdomen.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Bronkoskopi.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Perfusi.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Urologi.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Myelografi.
Melakukan pemeriksaan CT Scan Colonoscopy.
4. Melakukan QA/QC Harian CT Scan
5. Melaporkan setiap kerusakan alat CT Scan kepada Assisten
Pengawas Radiodiagnostik, serta mencatat pada log buku
pesawat setiap perbaikan dan penggantian suku cadang
6. Melakukan dinas shift sesuai dengan jadwal (untuk pekerja
shift)
7. Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya dalam bidang radiologi/
kesehatan untuk mendapatkan satuan kredit profesi radiografer
(25 SKPR selama 5 tahun).

WEWENANG Melakukan pemeriksaan CT Scan secara mandiri.

TANGGUNG JAWAB Bertanggung jawab atas setiap pelaksanaan kegiatannya


sebagai profesional individu radiografer dan bekerja di

99
bawah arahan dan koordinasi dari Koordinator Radiologi.

PERSYARATAN JABATAN

1. Pendidikan Formal  D-III Radiologi dengan pelatihan CT Scan dan bekerja di CT


yang diperlukan Scan minimal 5 tahun
 D-IV CT Scan
2. Surat Registrasi  No STR ybs
3. Kursus, latihan kerja 1. Penganggulangan Bahaya kebakaran.
yang harus diikuti 2. Kebersihan tangan (hand hygiene).
3. BPS (basic patient safety).
4. BLS (basic life support).
5. Seminar/workshop perkembangan Teknik pemeriksaan CT
Scan.
6. Kursus manajerial.

5. Uraian Jabatan Penata MRI


SEBUTAN JABATAN Pelaksana Radiografer MRI

IKHTISAR JABATAN Radiografer MRI mempunyai fungsi dalam penatalaksanaan


pemeriksaan MRI secara mandiri dengan memperhatikan unsur dan
prinsip radiologi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta unsur “cost-benefit ratio”.

TUGAS POKOK 1. Mampu melakukan komunikasi efektif dan bersikap etis


terhadap pasien dan keluarga serta mitra kerja terkait.
2. Melakukan tindakan prosesing atau pencetakan film MRI.
3. Melakukan Pelayanan Pemeriksaan MRI :
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Kepala.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Orbita.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Nasofaring.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI inus
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Vertebrae Cervical.

100
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Vertebrae Thoracal.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Shoulder Joint.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Humerus.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Elbow Joint.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Antebrachii.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Wrist Joint.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Manus.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Hip Joint.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Femur.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Genu.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Cruris.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Ankle.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Pedis.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Plexsus Brachialis.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Abdomen.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI Pelvis.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRCP.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRI/MRA Cerebral.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRA Carotis.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRA Perifer.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRA Aorta Thoracalis.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRA Aorta Abdominalis.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRA Illio Femoral.
 Melakukan tindakan pemeriksaan MRA Subclavia.
 Melakukan tindakan pemeriksaan Breast MRI.
4. Melakukan QA Harian MRI.
5. Melaporkan setiap kerusakan alat kepada ASS Pws
Radiodiagnostik, serta mencatat pada log book pesawat setiap
perbaikan dan penggantian suku cadang.

101
6. Melakukan dinas shift sesuai dengan jadwal (bagi pekerja shift)
Mengikuti kegiatan seinar/ lokakarya dalam bidang radiologi/
kesehatn untuk memperoleh satuan kredit profesi radiografer
(25 SKPR selama 5 tahun).
WEWENANG Melakukan pemeriksaan MRI secara mandiri.

TANGGUNG JAWAB Bertanggung jawab atas setiap pelaksanaan kegiatannya sebagai


profesional individu radiografer dan bekerja di bawah arahan dan
koordinasi dari Koordinator Radiologi.

PERSYARATAN JABATAN

1. Pendidikan Formal  D-III Radiologi dan sudah melakukan training MRI serta
yang diperlukan minimal bekerja di MRI 5 tahun
 D-IV MRI
2. Surat Registrasi No STR ybs

3. Kursus, latihan kerja 1. Penganggulangan Bahaya kebakaran.


yang harus diikuti. 2. Kebersihan tangan (hand hygiene).
3. BPS (basic patient safety).
4. BLS (basic life support).
5. Pelatihan manajerial
6. Seminar/workshop perkembangan Teknik pemeriksaan MRI.

Contoh 6. Uraian Jabatan Petugas Proteksi Radiasi


SEBUTAN JABATAN Petugas Proteksi Radiasi (PPR)

IKHTISAR JABATAN Petugas Proteksi Radiasi mempunyai fungsi untuk menjamin


keselamatan, baik pekerja, pasien dan lingkungan dari bahaya
radiasi serta mengawasi pemanfaatannya.

TUGAS POKOK 1. Melakukan survey paparan lingkungan setiap 6 bulan sekali


secara mandiri.
2. Merekomendasikan pekerja yang berhak menggunakan TLD
badge.
3. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan
keselamatan radiasi secara mandiri.

102
4. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamaan
radiasi secara mandiri.
5. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi
Radiasi, dan memantau pemakaiannya radiasi secara mandiri.
6. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan
di semua tempat di mana pesawat sinar-X digunakan radiasi
secara mandiri.
7. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan
keselamatan radiasi secara mandiri.
8. Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi radias
secara mandiri.
9. Memelihara rekaman dosis yang diterima oleh petugas radiasi.
10. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan
pelatihan radiasi secara mandiri.
11. melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta
dalam hal Paparan Darurat radiasi secara mandiri.
12. Melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan
operasi yang berpotensi menimbulkan Kecelakaan Radiasi.
13. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program
proteksi dan keselamatan radiasi dan verifikasi keselamatan
radiasi secara mandiri.
14. Memberi instruksi teknis dan administrasi baik secara lisan
atau tertulis kepada pekerja radiasi tentang keselamatan kerja
terhadap radiasi radiasi secara mandiri.
15. Mengambil tindakan yang menjamin agar tingkat penyamaran
serendah mungkin dan tidak akan pernah mencapai batas
tertinggi yang berlaku radiasi secara mandiri.
17. Mencegah kehadiran orang lain yang tidak berkepentingan ke
dalam daerah pengendalian radiasi secara mandiri.
18. Menyarankan kepada pemegang izin tentang pemeriksaan
kesehatan bagi pekerja radiasi apabila diperlukan dan

103
melaksanakan pemonitoran radiasi serta tindakan proteksi
radiasi.
19. Menyelenggarakan dokumentasi dan inventarisasi yang
berhubungan dengan proteksi radiasi radiasi secara mandiri.
20. memberikan penjelasan dan menyediakan perlengkapan
proteksi radiasi yang memadai kepada para pengunjung atau
tamu apabila diperlukan radiasi secara mandiri.
WEWENANG Menjamin keselamatan petugas, pasien danlingkungan
sekitar dari bahaya radiasi.

TANGGUNG JAWAB Melaporkan pelaksanaan tugas harian kepada Koordinator


Radiologi.

PERSAYARATAN JABATAN

1. Pendidikan Formal Minimal D-III Radiologi dengan sertifikat PPR dari


yang diperlukan BAPETEN.

2. Surat Registrasi No. Registrasi ybs

3. Kursus, latihan kerja 1. Penganggulangan Bahaya kebakaran.


yang harus diikuti. 2. Kebersihan tangan (hand hygiene).
3. BPS (basic patient safety).
4. BLS (basic life support).
5. Kursus yang berkaitan dengan jabatan.

104
BAB VI.
TATA HUBUNGAN KERJA

1. Pola Hubungan Kerja


Unit Radiologi adalah sebagai unit penunjang dan penyelenggara jasa pelayanan.
Mempunyai produk akhir film roentgen dan penjelasan ekspertise medik terhadap foto
roentgen tersebut.
Mengingat keberadaan Unit Radiologi sebagai penyelenggara jasa pelayaan di dalam suatu
sistem organisasi maka sudah pasti Unit Radiologi berinteraksi dengan unit lainnya yang
memeilki peran dan sumbangsih yang berbeda dengan Unit Radiologi, diantaranya ada yang
berperan sebagai pelanggan, logistik, penasihat, pengontrol dan penilai kinerja pelayanan
yang diberikan.

Design Tata Hubungan Kerja Unit Radiologi


Unit Radiologi merupakan unit penunjang medis yang berhubungan baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan semua unit kerja di Rumah Sakit. Design tata hubungan kerja
Unit Radiologi dengan Unit lainnya, adalah sebagai ;
a. Penyelenggara pelayanan Radiodiagnostik berhubungan dengan langsung dengan
yaitu Unit Perawatan, Unit Medical Center (MC), Emergency dan pasien dari rumah
sakit lainnya.
b. Pelanggan Internal, yakni Unit Radiologi menjadi pengguna jasa internal bagi Unit
Gudang, Unit Farmasi, Unit Layanan Umum, Unit CSSD, Customer Relation,
Pemasaran, Humas, Keuangan, Sumber Daya Manusia, call centre, kasir, Admission
dan komite medik dan lainnya.
c. Pelanggan atau Customer Eksternal, yakni unit radiologi menjadi customer eksternal
bagi Vendor atau factory peralatan radiologi dalam perawatan dan pemebelian spare
part alat termasuk investor Kerja Sama Operasional (KSO) .

2. Pengaturan Tata Hubungan Kerja

105
Pola hubungan kerja secara tertulis dalam wujud Standar Operasional Prosedur (SOP),
Perjanjian Kerja Sama (PKS), Memorandum of Understanding (MoU), dan lainnya sesuai
dengan tata kelola rumah sakit masing-masing.

Teknologi
Keuanga Informasi Investor
n KSO

Layanan
Umum
Teknik

Logistik
INSTALASI
RADIOLOGI
Farmasi
IGD

MoU
ICU

Ins. Kamar
Bedah
Ins. Rawat Poliklinik/
Inap Ins. Rawat RS Lain
Jalan

106
POLA KETENAGAAN dan KUALIFIKASI PERSONIL

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.


1040/MENKES/SK/XI/2008, tentang standar pelayanan Radiologi diagnostik pelayanan
kesehatan, Unit Radiologi memiliki beberapa fungsi jabatan yang ketenagaannya diuraikan
sebagi berikut :

1. Dokter Spesialis Radiologi


2. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
3. Radiografer
4. Tenaga Perawat
5. Petugas Resepsionis
6. Petugas Administrasi

Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
Ka. Instalasi (Radiologi) S2 STR 1
Koordinator Pelayanan Radiologi D-III/D-IV STR 1
(Radiografer) CT/MRI
Penata Radiodiagnostik (Radiografer) D-III STR 4
Penata CT Scan (Radiografer) D-III/DIV CT STR 4
Penata MRI (Radiografer) D-III/D-IV MRI STR 8
Petugas Proteksi Radiasi D-III/S1 Fismed STR dan SIB 1
(Radiografer/Fismed)
Petugas Administrasi SLTA - 5
Petugas Resepsionis SLTA - 2

BAB VIII.
KEGIATAN ORIENTASI

107
1. Kegiatan Orientasi
Semua karyawan baru di Unit Radiologi, akan melakukan kegiatan orientasi , bertujuan
untuk memperkenalkan, membiasakan dan sebagai bagian proses adaptasi terhadap
sistem (kondisi) kerja di Unit Radiologi bagi karyawan baru. Staf radiologi dan
diagnostik imajing mendapat pendidikan untuk prosedur baru dan bahan berbahaya. Staf
radiologi dan diagnostik imajing diberi orientasi tentang prosedur dan praktek
keselamatan (lamanya proses orientasi karyawan baru di Unit Radiologi umumnya
berlangsung selama satu minggu, namun disesuaikan dengan program Unit HRD atau
bagian Sumber Daya Manusia.

2. Prosedur Mengikuti Kegiatan Orientasi


Prosedur kegiatan orientasi karyawan baru antara lain :
a. Mempelajari alur pelayanan unit radiologi
b. Memperkenalkan semua staff dan ruangan
c. Pembelajaran tentang Visi dan Misi RS dan Unit Radiologi
d. Mengamati proses Pelayanan Unit Radiologi
e. Evaluasi hasil orientasi dilakukan dengan evaluasi pada masa Training.
f. Melaporkan hasil penilaian ke pihak HRD.

3. Kegiatan orientasi dan Masa Training karyawan baru.


a. Kegiatan di minggu ke-1 -2

No Materi Bimbingan Hasil yang Diharapkan


1. Orientasi Lingkungan RS a. Mempelajari denah tiap lantai untuk
mengetahui :
 Letak medical centre
 Letak ruang perawatan dan pembagian
kamar
 Letak emergency
 Letak radiologi, Radiologi, fisioterapi
 Letak Kamar Operasi, ICU, HD, dll
 Ruang perkantoran dan unit pendukung

108
lainnya
b. Memperkenalkan karyawan yang baru
tersebut ke unit keperawatan dan
bagian lainnya.
2. Buku Panduan Kerja a. Sasaran keselamatan pasien
International
b. Pelaporan keselamatan pasien
c. Alat pelindung diri
d. Manajemen keamanan
e. Manajemen material berbahaya
f. Manajemen siaga bencana
g. Fire/life safety
h. Manajemen peralatan medis
i. Utility manajemen
j. Pengendalian infeksi
k. Hak-hak dan tanggung jawab pasien
dan keluarga pasien
l. Hak dan tanggung jawab Rumah Sakit
m. Hak dan kewajiban sosial

No Materi Bimbingan Hasil yang Diharapkan


3. Mempelajari pedoman unit dan a. Mempelajari Visi, Misi, Motto,
pengorganisasian unit radiologi Tujuan, dan Falsafah Rumah Sakit
b. Mempelajari Visi, Misi, Tujuan, Motto
dan Falsafah Unit
c. Mengetahui standar pelayanan,
ketenagaan, logistik
d. Mengetahui kebijakan Rumah Sakit
dan Unit Radiologi
4. Mempelajari alur pelayanan Mampu mengarahkan pasien untuk
pasien radiologi mendapatkan pelayanan yang

109
diinginkan
5. Training alat radiologi  Mengetahui peralatan yang dimiliki
Unit Radiologi
 Mampu menggunakan alat-alat
Radiologi X-Ray, Fluoroscopy,
panoramic, Portable, dll
6. Mempelajari proses Mampu melakukan registrasi pasien
penerimaan pasien rawat jalan rawat jalan
7. Mengenal Proses Rawat Inap Mengetahui alur rawat inap
8. SPO Unit Radiologi  Mampu memahami SPO Unit
Radiologi yang terkait standar
operasional pemeriksaan X-Ray
konvensional, intervensional, MSCT
Scan, Panoramic, USG dll.
 Mampu memahami standar oeprasional
keamanan bagi pasien, petugas, dan
lingkungan sekitar
 Mampu memahami standar operasional
alur rawat jalan, rawat inap dan dari
luar Rumh Sakit.

b. Kegiatan di minggu ke-3-4-5

No. Materi Bimbingan Hasil yang diharapkan

1. Evaluasi Pedoman Pelayanan Unit Mampu menyebutkan isi dari pedoman


dan Pedoman pengorganisasian unit unit dan organisasi melalui wawancara
radiologi

2. Evaluasi Buku Pedoman Panduan Mampu menyebutkan isi dari buku


Kerja Panduan Kerja melalui wawancara

No. Materi Bimbingan Hasil yang diharapkan

3. Upgrade Mempelajari Sistem  Mampu mengaplikasikan Sistem

110
Informasi Radiologi Informasi Unit Radiologi
 Mampu mengaplikasikan Sistem
Billing (cek tarif dan detail transaksi)
4. Menerapkan SPO Pemeriksaan  Mampu melakukan prosedur
Radiologi Pemeriksaan Konvensional non kontras
 Mampu melakukan Pemeriksaan
Konvensional Kontras
 Mampu melakukan pemeriksaan MSCT
Scan Non kontras Dasar
 Mampu melakukan prosedur
Pemeriksaan Konvensional non kontras
 Mampu melakukan Pemeriksaan
Konvensional Kontras
 Mampu melakukan Pemeriksaan MSCT
Scan Non Kontras Dasar

b.Kegiatan di minggu ke-6-7-8

No Materi Bimbingan Hasil yang Diharapkan


1. Menerapkan SPO pemggunaan alat  Mampu melakukan perawatan harian
(POCT-Point of care Technologist) pada alat-alat radiologi
 Mampu menghidupkan alat dan
mematikan alat sesuai standar
 Mampu mengerjakan dengan alat-alat
radiologi sesuai standar
2.. Program Proteksi Radiasi dan  Mampu memahami dan
Keselamatan Radiasi mengaplikasikan Program Proteksi
Radiasi di Unit Radiologi
 Mampu menjelaskan Keselamatan
Radiasi bagi pasien, Pekerja Radiasi
dan Lingkungan

111
 Mampu menjelaskan tehnik
meminimalisasi pengulangan
pemeriksaan yang disebabkan
kurangnya keterampilan dalam
melakukan pemeriksaan Radiologi

c. Kegiatan di minggu ke-9-10-11-12

No. Materi Bimbingan Hasil yang diharapkan


1. Menjelaskan sasaran mutu Unit  Mengetahui sasaran mutu Unit Radiologi
dan pribadi  Mengetahui sasaran mutu pribadi
 Mampu menyebutkan sasaran mutu Unit dan
Pribadi
2. Menjelaskan program Kontrol  Mengetahui program kontrol mutu peralatan
Mutu Peralatan Radiologi unit Radiologi
 Memahami program kontrol mutu sehingga
dapat menerapkan dalam pekerjaan sehari-hari
3. Menjelaskan program Perawatan  Mengetahui Program Perawatan Peralatan Unit
Alat Radiologi Radiologi
 Mampu menyebutkan apa saja program
perawatan peralatan unit radiologi

BAB IX.
PERTEMUAN RAPAT

1. Pengertian
Pertemuan atau rapat merupakan suatu wadah pertemuan bersama dengan suatu tujuan
untuk evaluasi bersama, menyelesaikan atau mencari solusi bersama mengenai
permasalahan atau perencanaan yang dihadapi.
2. Tujuan Rapat

112
a. Untuk memecahkan/mencari jalan keluar suatu masalah
b. Untuk menyampaikan informasi, perintah, atau peringatan.
c. Sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern.
d. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi dalam masalah-masalah yang sedang
terjadi.
e. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
f. Menampung semua permasalahan dari para peserta.
g. Keluhan dari pelanggan baik internal maupun internal.
3. Jenis Pertemuan/Rapat
Pertemuan atau rapat yang diikuti dann diselenggarakan oleh Unit Radiologi, dibedakan
menjadi dua bagian, antara lain:
a. Rapat Eksternal
Merupakan rapat yang diselenggarakan dan melibatkan semua unit yang berada di
dalam sistem organisasi, antara lain meliputi:
1) Rapat Rutin, dihadiri oleh Semua Kepala Unit-Kepala Unit, yang terkait dengan
Pelayangan atau perwakilan dan staff, Rapat rutin membahas tentang : evaluasi
kinerja mutu, masalah dan pemecahannya, evaluasi dan rekomendasi.
2) Rapat insidentil, Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada
masalah atau sesuatu hal perlu dibahas segera.
b. Rapat Internal
Merupakan rapat internal Unit Radiologi yang melibatkan semua staff di unit, baik
staff administrasi, staff paramedis, dan staff medis. Antara lain meliputi:
1) Rapat harian, dilakukan di pagi hari diikuti oleh kepala pelaksana dan staff dinas
pagi, membahas tentang operan laporan radiografer dinas malam, sosialiasi info
terbaru dan evaluasi pelayanan radiologi.
2) Rapat mingguan, dilakukan seminggu sekali dan waktu tentative, dihadiri oleh
kepala pelakasana, leader. Membahas tentang maslaah-masalah unit dan problem
solving, pengarahan dna tindak lanjut.
3) Rapat bulanan, sebulan sekali, sesuai kebutuhan dihadiri oleh kepala unit, kepala
pelaksana dan perwakilan leader Radiologi. Membahas tentang permaalahan di
Unit Radiologi, tindak lanjut dan evaluasi mutu pelayanan.

113
4) Rapat Insidentil, diadakan apabila ada masalah yang harus segera diselesaikan.

BAB X.
PELAPORAN
1. Pengertian
Pelaporan merupakan proses komunikasi penyampaian informasi, kondisi, dan,
pertanggungjawaban terhadap suatu proses kerja dari pelayanan kepada pihak struktural
jabatan diatasnya, bentuk pelaporan itu sendiri dapat berupa lisan ataupun tulisan.
Pelaporan merupakan hal yang penting karena dengan bentuk pelaporan yang lengkap,
akurat, tepat, dan informatif maka dapat menggambarkan kualitas pelayanan Unit
Radiologi yang sesungguhnya.

114
2. Jenis Pelaporan

a. Laporan Harian

Laporan harian ialah laporan mengenai kondisi dan kualitas pelayan Unit Radiologi yang
dilaporkan setiap hari. Antara lain: Laporan jumlah Kunjungan Pasien Harian , Laporan
Jumlah Penadapatan Unit Radiologi Harian, dan Laporan Pemakaina Film Rontgen.

b. Laporan Bulanan

Laporan bulanan ialah laporan mengenai kondisi dan kualitas Pewlayanan Unit Radiologi
yang dilaporkan kurun waktu sebulan sekali. Antara lain: Laporan Jumlah Kunjungan Pasien
Bulanan, Laporan Jumlah Pendapatan Unit Radiologi Bulanan Laporan Reject Analisis
Film, dan Laporan Key Performence Indikator (dilakukan setiap 3 bulanan)

c. Laporan Tahunan

Laporan tahunan ialah laporan mengenai kondisi dan kualitas pelayanan Radiologi yang
dilaporkan kurun waktu setahun sekali. Antara lain: Laporan jumlah Kunjungan Pasien
Tahunan, Laporan Jumlah Pendapatan Unit Radiologi Tahunan, dari Laporan Penilaian
Kinerja Karyawan (PA).

115
116

Anda mungkin juga menyukai