Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah Institusi Pelayanan
Kesehatan yang menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan Rawat Inap, Rawat Jalan,
Pelayanan Gawat Darurat. Oleh sebab itu keberadaan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro
sebagai lembaga pelayanan kesehatan di Kabupaten
Kapuas Hulu merupakan jawaban terhadap
pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan,
sekaligus sebagai salah satu perangkat daerah yang
penting dalam susunan organisasi dan tata kerja
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

Sebagai lembaga pelayanan kesehatan rujukan di


Kabupaten Kapuas Hulu Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Achmad Diponegoro mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 jam yang
profesional, terintegritas dan komperhensif serta
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor:
Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 32 tahun 2018
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad
Diponegoro. serta peningkatan derajat Kesehatan
melalui penyuluhan (Promotif), Penyembuhan (Kuratif),
serta Pemulihan (Rehabilitatif).

1
Salah satu dari pokok-pokok manajemen upaya
kesehatan adalah pengembangan sistem informasi
kesehatan yang bertujuan meningkatkan sistem
informasi kesehatan sehingga mampu memberikan
data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
dengan kebutuhan untuk mendukung manajemen
pelayanan kesehatan.

B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan Pedoman Organisasi
Rumah Sakit ini yaitu :

a. Adanya kejelasan alur proses tata kelola Rumah


Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro.
b. Menjadi pedoman dalam penyelenggaraan tata
kelola Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad
Diponegoro.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


dr. ACHMAD DIPONEGORO

A. SEJARAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.


ACHMAD DIPONEGORO
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad
Diponegoro adalah satu-satunya Rumah Sakit
Rujukan di Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Sebelum menjadi Rumah Sakit Umum Daerah,
Rumah sakit ini dikelola oleh kelompok missionaris
(Belanda) sekitar awal tahun 1930-an yang berlokasi
di Jalan Diponegoro Putussibau. Dan pada akhir
tahun 1960-an pengelolaannya diserahkan kepada
Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kapuas
Hulu. Pada awal tahun 1980-an dibangun Rumah
Sakit baru di jalan Kom Yos Sudarso Putussibau dan
berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Achmad Diponegoro.

Nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad


Diponegoro diambil dari nama seorang dokter yakni
dr. Achmad Diponegoro, yang telah melayani
masyarakat di pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu
termasuk Putussibau pada sekitar tahun 1930-an.
Atas jasa dan pengabdiannya, maka nama dr.
Achmad Diponegoro diabadikan menjadi nama
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kapuas Hulu.
Pada masa penjajahan Belanda, dr. Achmad
Diponegoro dan beberapa kaum cendikiawan
Kalimantan Barat lainnya telah menjadi korban
kekejaman tentara Belanda, mereka dibunuh dan

3
dikuburkan secara massal didaerah Mandor
Kabupaten Landak.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad


Diponegoro adalah Lembaga Teknis Daerah setingkat
Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah
Daerah yang berada dibawah serta bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dasar Hukum Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Achmad Diponegoro adalah Peraturan Bupati Kapuas
Hulu Nomor 32 tahun 2018 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Dokter Achmad Diponegoro.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad


Diponegoro sebagai lembaga teknis daerah
mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta
melasanakan pelayanan kesehatan yang bermutu
sesuai standar Pelayanan.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
Tentang Perangkat daerah (Lembaran Negara

4
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017
Tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6041);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun
2011 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit dan
Perizinan Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun
2014 Tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Urusan
Pemerintah yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah;
8. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 26 Tahun
2014 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit
Umum Daerah Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Dokter Achmad Diponegoro (Berita
Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2014
Nomor 26)
9. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 49 tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu;
10. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 32 tahun
2018 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja

5
Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro.

6
BAB III

VISI, MISI, NILAI, FALSAFAH, MOTTO

A. Visi
“Terwujudnya Rumah Sakit dengan pelayanan
bermutu yang menjadi kebanggaan Masyarakat
Kapuas Hulu”.

B. Misi
1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan terpadu
yang bermutu dan berfokus pada kebutuhan
pasien (patient centered care);
2. Menyediakan SDM yang professional dan
berkualitas dalam memberikan pelayanan;
3. Mewujudkan kehandalan sarana dan prasarana
penunjang pelayanan yang terstandar serta
lingkungan yang bersih, indah, dan nyaman;
4. Menyelanggarakan tata kelola organisasi yang
efektif, efisien dan akuntabel;
5. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dan
kesejahteraan karyawan.

C. Nilai
“ Kerjasama, Keterbukaan, Tanggung Jawab serta
Tulus ikhlas dalam menjalankan Tugas “.

D. Filosofi
“ Friendly and Caring Hospital”

7
(Menghadirkan Rumah Sakit yang penuh dengan
keramahan dan menciptakan suasana yang
menunjang kesembuhan pasien).

E. Motto
1. Pelayanan hari ini harus lebih baik dari kemarin.
2. Belayanan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

8
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

A. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Achmad Diponegoro, terdiri dari :
a. Direktur;
b. Kepala Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1. Subbagian Administrasi dan Umum;
2. Subbagian Kepegawaian dan Humas; dan
3. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pelayanan;
1. Seksi Pelayanan Medik; dan
2. Seksi Pelayanan Keperawatan.
d. Bidang Penunjang :
1. Seksi Penunjang Medik; dan
2. Seksi Rekam Medik dan Audit Klinik.
e. Unit-unit non struktural ;
1. Dewan Pengawas;
2. Satuan Pengawas Internal;
3. Komite-Komite;
4. Instalasi-instalasi.

9
B. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ACHMAD DIPONEGORO

DIREKTUR

BAGIAN TATA
USAHA

SATUAN PEMERIKSA
INTERNAL
SUBBAG SUBBAG SUBBAG
KOMITE - KOMITE
PERENCANAAN DAN
ADMINISTRASI PERSONIL
KEUANGAN
DAN UMUM DAN HUMAS

BIDANG BIDANG
PELAYANAN
PENUNJANG

SEKSI PELAYANAN SEKSI PELAYANAN


SEKSI REKAM SEKSI PENUNJANG KEPERAWATAN MEDIK
MEDIK MEDIK

INSTALASI

10
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan
rujukan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7, Rumah Sakit Umum Daerah
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggarakan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standard
pelayanan rumah sakit;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan; dan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

11
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

KABID PELAYANAN

DOKTER PENANGGUNG JAWAB

KEPALA RUANGAN

ADMINISTRASI

CASE MANAGER

KATIM I KATIM II

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT


TIM I PELAKSANA

12
BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Kepala Ruangan
1. Persyaratan
a. Pendidikan :
- Sarjana Keperawatan/Ners diutamakan.
- Ahlimadya keperawatan atau D III/D IV
keperawatan.
b. Pelatihan dan kursus :
- Sertifikat Manajemen Bangsal.
- Sertifikat Pelatihan Nicu.
c. Pengalaman kerja :
- Sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun.
- Perawat Klinik III.

2. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan dibangsal rawat inap yang berada
dibawah tanggung jawabnya.

3. Uraian Tugas
a. Perencanan (P1)
1) Menyusun jadwal-jadwal dinas tenaga
keperawatan di ruang NICU;
2) Menyusun jadwal pertemuan berkala (staf
meeting) di ruang anak, berkoodinasi dengan
kepala instalasi dan case manager masing-
masing;
3) Menusun konsep standar & prosedur tetap
pelayanan keperawatan;

13
4) Menyusun rencana kebutuhan sumber daya
(SDM, Sarana, Fasilitas, dll) pelayanan di
ruangan NICU.

b. Pergerakan dan Pelaksanaan (P2)


1) Mensosialisasikan program, aturan, edaran,
standar, kebijakan rumah sakit dan
ketentuan lainnya di ruang NICU;
2) Melaksanakan seluruh program, aturan,
edaran, standar, kebijakan rumah sakit dan
ketentuan lainnya di ruang NICU;
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan
keperawatan dan kebidanan di ruang NICU;
4) Menggerakan implementasi sistem mutu di
ruang NICU, baik akreditasi RS, PMKK,
KPRS dan program mutu lainnya sesuai
standar yang telah ditetapkan;
5) Menjalin kerjasama (team work) yang baik
antar ruangan, antar instalasi, maupun antar
profesi;
6) Memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada staf dalam pelaksanaan
keperawatan;
7) Mengadakan pertemuan berkala/staf
meeting di ruang NICU;
8) Melaksanakan program orientasi tenaga
keperawatan baru, berkoordinasi dengan
kepala instalasi dan case manager;
9) Menerima, membuat dan meneruskan
laporan hasil rapat/staf meeting ruang NICU,
serta hasil kegiatan pelayanan keperawatan
diruang NICU;
10)Menampung dan meneruskan usul, keluhan-
keluhan dan masalah pelayanan medis ke
Kepala bidang Pelayanan;

14
11)Menyelesaikan masalah pelayanan
keperawatan yang ada di ruang NICU.

c. Pengawas, Penilai dan Pengendalian (P3)


1) Memonitoring pelaksanaan program, aturan,
edaran, standar, kebijakan rumah sakit dan
ketentuan;
2) Memonitoring pelayanan keperawatan di
ruang NICU;
3) Melaksanakan tugas sebagai perawat
supervisor (perawat kontrol);
4) Memonitoring implementasi PMKK, Akreditasi
RS dan program mutu lainnya;
5) Menilai mutu pelayanan keperawatan/
kebidanan di ruang NICU;
6) Menilai kinerja wakil kepala ruangan, staf
perawat/bidan;
7) Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan
sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban.

B. Case Manager
1. Persyaratan
a. Pendidikan :
- Dokter umum.
- Sarjana Keperawatan/Ners.
- Ahlimadya keperawatan atau D III/D IV
keperawatan.
b. Pelatihan dan kursus :
- Pelatihan MPP
- Pelatihan MPKP
c. Pengalaman kerja :
- Sebagai dokter dalam pelayanan klinis di
Rumah Sakit minimal 3 tahun.

15
- Sebagai dokter ruangan minimal 1 tahun.
- Sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun.
- Sebagai Ketua Tim minimal 5 tahun.
2. Tugas Pokok
a. fasilitator pemenuhan kebutuhan asuhan
pasien, termasuk keluarga dan pemberi
asuhannya, baik akut dalam proses rehabilitasi
di Rumah Sakit maupun pasca rawat,
mendorong keterlibatan dan pemberdayaan
pasien.
b. Optimalisasi terlaksananya pelayanan
berfokus pada pasien dan asuhan p[asien
terintegrasi, serta membantu meningkatkan
kolaborasi interprofesional.
3. Uraian Tugas
a. Melakukan asesmen diperluas dan lengkap
terhadap pasien dan keluarga yang diperlukan
pada saat admisi.
b. Asesmen psikososial lengkap.
c. Perencanaan proses asuhan pasien (yang
”personalized”/unik) selama rawat inap sampai
kembali ke komunitas/rumah dengan outcome
yang terbaik.
d. Rencana pemulangan (discharge planning)
pasien adalah salah satu fungsi case manajer.
e. Memastikan bahwa pemeriksaan-pemeriksaan
pasien adalah tepat dan perlu serta dilakukan
dalam kerangka waktu yang sudah ditentukan.
f. Berkomunikasi dengan dokter-dokter secara
berkala selama hospitalisasi dan
mengembangkan suatu hubungan kerja yang
efektif.
g. Mempromosikan utilisasi sumber-sumber klinis
agar efektif dan efisien.

16
h. Menawarkan bentuk-bentuk asuhan alternatif
kepada pasien sesuai kebutuhannya, baik
karena pasien sudah mau di pulangkan atau
membutuhkan asugan jangka panjang yang
rentan terhadap peraturan keuangan Rumah
Sakit.
i. Memberikan advokasi kepada pasien,
meningkatkan hubungan kolaboratif untuk
memaksimalkan kemampuan pasien dan
keluarga untuk membuat keputusan-keputusan
medis.
j. Bekerja dengan para administrator Rumah
Sakit dan para dokter, memberikan advokasi
atas nama pasien untuk menentukan
pelaksanaan layanan terbaik bagi pasien
sambil mengkomunikasikan kepada pasien
sarana bermutu yang tersedia.
k. Memberikan informasi klinis kepada para
pembayar, mencarikan otoritas asuhan yang
perlu.
l. Membantu pasien dan keluarga
mengembangkan suatu discharge planning,
termasuk koordinasi dengan pelayanan medis
di komunikasikan dan bila ada perlu admisi ke
fasilitas pelayanan kesehatan asuhan pasca
rawat inap, antar lain pelayanan rehabilitasi,
atau fasilitas perawatan terampil.
m. Melakukan koordinasi dan integrasi pelayanan
sosial/fungsi case management ke dalam
asuhan pasien, proses discharge maupun
planning dirumah.
n. Mengkoordinasikan pemberian pelayanan
sosial kepada pasien, keluarga, dan orang-
orang lain yang penting mampukan mereka
menghadapi dampak penyakit terhadap

17
keluarga pasien dan untuk memperoleh
manfaat maksimum dari pelayanan kesehatan.
o. Melakukan telaah utilasi melalui tugas evaluasi
clinical pathway. Telaah utilasasi adalah
mekanisme kendali biaya, dan ketepatan,
kebutuhan dan mutu pelayanan kesehatan
yang dimonitor oleh para pembayar dan
provider.

C. Ketua Tim :
1. Persyaratan
a. Pendidikan :
- Ners/ DIII Keperawatan/ DIII Kebidanan.
b. Kondisi fisik :
- Sehat jasmani dan rohani

2. Tugas pokok
Mengatur pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan dibawah tanggung jawabnya.

3. Uraian tugas
a. Minimal Perawat Klinis I (PK I) dan pengalaman
kerja minimal 3 tahun serta bertugas pada pagi
hari.
b. Bersama anggota tim menerima operan tugas
jaga dari anggota tim yang tugas malam.
c. Bersama anggota tim melakukan
konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan tugas jaga setiap
pasien.
d. Bersama anggota tim melakukan do’a bersama
sebagai awal dan akhir tugas, dilakukan setelah
selesai operan tugas jaga malam.

18
e. Melakukan pre conference dengan semua
anggota tim yang ada dalam grupnya pada setiap
awal dinas pagi.
f. Membagi tugas/pasien kepada anggota tim
sesuai kemampuan dan beban kerja.
g. Melakukan pengkajian, menetapkan
masalah/diagnosa dan perencanaan
keperawatan kepada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
medis.
h. Memonitor dan membimbing tugas anggota tim.
i. Membantu tugas anggota tim untuk kelancaran
pelaksanaan asuhan pasien.
j. Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan
askep yang dilakukan oleh anggota tim yang ada
di bawah tanggung jawabnya.
k. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien
sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan
asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekap
medis.
l. Melaksanakan post conference pada setiap akhir
dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga
pada anggota tim untuk persiapan operan tugas
jaga berikutnya.
m.Mendampingi anggota tim dalam operan tugas
jaga kepada anggota tim yang tugas jaga
berikutnya.
n. Memperkenalkan anggota tim yang ada dalam
satu grup/yang akan merawat selama pasien
dirawat kepada pasien/keluarga baru.
o. Mendelegasikan tugas kepada anggota tim pada
Sore/Malam/Hari Libur.
p. Melaksanakan pendelegasian tugas kepada
anggota tim ruangan bila tidak bertugas.
q. Menyelenggarakan diskusi kasus/conference

19
dengan dokter/tim kesehatan lain setiap minggu
sekali.
r. Menyelenggarakan diskusi kasus/conference
dalam pertemuan rutin diruangan minimal
sebulan sekali.
s. Menyelenggarakan diskusi kasus/conference
sesuai prosedur.
t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.

C. Perawat Pelaksana.
1. Persyaratan
a. Pendidikan :
- S1 Keperawatan+Ners
- DIII Keperawatan/DIII Kebidanan.
b. Kondisi fisik :
- Sehat jasmani dan rohani.

2. Tugas pokok
Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan
kepada pasien dan keluarga.

3. Uraian tugas
a. Melakukan operan jaga : dinas pagi, sore, malam.
b. Memeriksa keadaan umum dan tanda vital pasien
meliputi : tingkat kesadaran, GCS, pupil, reflek
motorik, airway (EET, MT, dll), tekanan darah,
nadi, suhu, respirasi, saturasi oksigen, alat bantu
pernafasan (jika menggunakan), konsentrasi
oksigen yang digunakan.
c. Memeriksa balance cairan.
d. Memeriksa alat invasif yang terpasang pada
pasien.
e. Memeriksa program keperawatan yang sudah
ditulis flowsheet dan catatan medis.

20
f. Melaksanakan program tindakan yang telah
direncanakan dan mendokumentasikan dalam
lembar monitoring harian dan catatan medis
pasien.
g. Membantu memenuhi kebutuhan kebersihan diri
pasien.
h. Memeriksa persediaan obat-obatan pasien dan
melakukan pemesanan dan pengambilan obat
sesuai resep dokter.
i. Memeriksa dan melengkapi hasil pemeriksaan
penunjang.
j. Mengikuti visite dokter kemudian melaksanakan
instruksi tersebut.
k. Membuat laporan di buku laporan dinas.

D. Jam Dinas
1.Dinas Pagi : 08.00–13.00 WIB
2.Dinas Siang : 13.00–20.00 WIB
3.Dinas Malam : 20.00–08.00 WIB

21
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

1. Hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi;


Permintaan perbekalan farmasi untuk stock,
menggunakan buku expedisi.
2. Hubungan kerja dengan IGD/Rajal;
Penerimaan pasien kasus rujukan dan non
rujukan yang masuk melalui IGD diperiksa oleh
dokter/perawat ruangan yang berdinas saat
itu.
3. Hubungan kerja dengan Laboratorium/
Radiologi; Untuk menunjang diagnosa
pemeriksaan.
4. Hubungan kerja dengan IBS; Bila ada kasus
yang memerlukan tindakan operatif .

22
5. Hubungan kerja dengan Rekam Medik; Setiap
pasien rawat inap memerlukan nomor register
dan nomor rekam medik dari bagian
pendaftaran rekam medik.
6. Hubungan kerja dengan Ranap; Bila ada
kasus yang sudah tidak memerlukan
perawatan intensive.
7. Hubungan kerja dengan IPRS; Dalam
pemeliharaan dan maintenance alat dengan
menggunakan slip perbaikan bengkel.
8. Hubungan kerja dengan Gizi; konsultasi
masalah asupan nutrisi pasien.
9. Hubungan kerja dengan Rehab; konsultasi
pasien yang membutuhkan rehabilitasi
medic/fisioterapi.

23
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Salah satu faktor penting dalam pelayanan adalah


Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, upaya
peningkatan mutu pelayanan tidak bisa lepas dari upaya
peningkatan mutu Sumber Daya Manusia.
Sebagai standar dan tolak ukur mutu pelayanan di
Rumah Sakit, perawat di ruangan neonatus dan perinatal
merupakan perawat terbaik yang ada dirumah sakit.
Mereka dituntut memberikan pelayanan prima dan
professional sesuai dengan skill, cepat tanggap dalam
merespon pasien serta mempunyai tutur kata dan
senyuman yang santun dalam memberikan pelayanan
dan selama memberikan pelayanan.
Adapun data dokter dan perawat yang ada diruangan
NICU/PICU yaitu :

Nama Dokter Klasifikasi Jabatan


No Status
dan Perawat Pendidikan Ruangan
1. Dr. Adek Spesialis PNS Dokter
Herlina, Sp. A Anak rawat
ruangan
NICU/
PICU
2. Titin Asriani, Ners PNS Kepala
S.Kep., Ns Ruangan
3. Nurbaya, D-III PNS Admin
Amd.Kep Keperawatan
4. Siti Khariroh, Ners PNS CI/TIM I
S.Kep., Ns
5. Florentina, D-III PNS KATIM II

24
A.Md.Kep Keperawatan
6. Agustina D-III Kontra KATIM I
Narasa, Keperawatan k
Amd.Kep
7. Lia Karlinda, D-III Kontra TIM I
A.Md.Kep Keperawatan k
8. Sunarti, Ners Kontra TIM I
S.Kep., Ns k
9. Elysabet D-III Kontra TIM I
Yulyarti, Keperawatan k
A.Md.Kep
10 Dewi Irawani, D-III Kontra TIM I
. Amd.Kep Keperawatan k
11 Sista Artharini, D-III Kontra TIM II
. A.Md.Kep Keperawatan k
12 Vinna Princillia D-III Kontra TIM II
. P, A.Md.Kep Keperawatan k
13 Florentina D-III Kontra TIM II
. Tening, Keperawatan k
Amd.Kep
14 Natalia Lily Ners Kontra TIM II
. Kasien, S.kep., k
Ns

25
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

HARI
MATERI WAKTU METODA PJ
KE
1 Pengenalan ruang 08.00 - Observasi Ka.
dan fasilitas dan Ruangan
13.00
demonstr
asi
2 Pengenalan tehnik SDA SDA SDA
anamneses dan
asuhan keperawatan
dan kebidanan

3 Pengenalan dan SDA SDA SDA


pembekalan status
dan administrasi
pasien
4 Pengetahuan SDA SDA SDA
pemeriksaan tentang
tanda-tanda vital dan
tehnik pemberian obat
(IM,IV,PO,SC,IC)
5 Pengetahuan tentang SDA SDA SDA
tehnik tindakan
keperawatan/
kebidanan
6 Pengetahuan tentang SDA SDA SDA
tehnik tindakan
keperawatan/
kebidanan

26
7 Pengetahuan tentang SDA SDA SDA
tehnik tindakan
keperawatan/
kebidanan
8 Pengetahuan SDA SDA SDA
pemeriksaan dan
observasi pasien
dalam kasus
kebidanan,
perinatologi baik dari
IGD, di ruangan dan
di kamar operasi
9 Penerapan SDA Bedside SDA
pendokumentasian Teaching
asuhan keperawatan/
kebidanan
10 Penerapan SDA Bedside SDA
pendokumentasian teaching
asuhan keperawatan/
kebidanan
11 Evaluasi SDA Tanya Case
jawab manager,
Kepala
Ruangan,
Ketua
KomKep,
SubKomite
Kredensial,

27
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

1. Rapat Rutin Ruangan


Untuk meningkatkan dan mengetahui kinerja
perawat yang ada diruangan, maka kepala ruangan
minimal setiap satu bulan sekali mengadakan rapat
rutin ruangan. Tujuan rapat rutin ruangan adalah
mengetahui keluhan perawat ruangan selama
bekerja, menindak lanjuti kinerja serta mengevaluasi
hasil pelayanan yang telah diberikan kepada pasien
selama satu bulan.
Rapat rutin dilaksanakan pada hari sabtu minggu
pertama setiap bulan, diruang Unit Kerja. Dihadiri oleh
seluruh staf ruangan, case manager, dan dipimpin
oleh kepala ruangan.

2. Rapat Insidentil
Dilaksanakan sewaktu-waktu bila ada masalah
atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera.

28
BAB XI

PELAPORAN

A. LAPORAN HARIAN
1. Dokumentasi Keperawatan
 Ada buku dokumentasi atau buku laporan
pasien.
 Buku Injeksi Harian.
 Buku TTV.
 Laporan Rapat Ruangan.

2. Dokumentasi Alat dan Barang Kesehatan


 Buku Inventaris Ruangan.
 Buku Amprah.
 Buku Peminjaman Alat Antar Ruangan.
 Buku Laporan Alat Rusak.
 Buku Alat Tenun.

3. Dokumentasi Administrasi
 Buku Registrasi Masuk - Keluar Pasien.
 Arsip Rincian Biaya Perawatan.

4. Metode Asuhan Keperawatan


Metode perawatan yang diterapkan diruangan
NICU/PICU yaitu asuhan keperawatan metode tim
kombinasi dengan fungsional. Dimana kepala
ruangan sebagai penanggung jawab 2 TIM.
Dengan kelompok kerja 1 TIM terdiri dari 4-5
perawat.

29
Tiap tim bertanggung jawab dengan 1-2
pasien. Bila terjadi lonjakan jumlah pasien maka
kepala ruangan akan melakukan system on call
terhadap perawat guna meningkatkan mutu
pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien.
Metode lain yang diterapkan yaitu, kepala
ruangan membuat jadwal dinas, melakukan
penilaian kinerja tiap 3 bulan terhadap perawat
ruangan, melihat dan mengkoreksi selama
berlangsungnya timbang terima pasien dari tiap
shift.

5. Persiapan Penerimaan Pasien


Persiapan penerimaan
1) Data dan informasi yang dibutuhkan :
- Identitas penderita.
- Berat badan.
- Diagnosis.
- Tanda vital terakhir.
- Keadaan sistim pernafasan (spontan,
terintubasi, oksigen, dll).
- Alat dan saluran infus yang terpasang.
- Perkiraan waktu kedatangan.
- Permintaan / keadaan, peralatan/
penanganan khusus.

2) Persiapan alat / perlengkapan


 Siapkan tempat tidur, inkubator yang
sesuai.
 Siapkan alat rutin yang diperlukan dan
apakah alat tersebut siap dipakai. Antara
lain :
 Timbangan bayi/dewasa
 Alat Resusitasi

30
 Alat Infus Dan Infusion Pump
 Monitor Tekanan Darah, EKG dan tanda
vital lainnya
 Lembar Catatan Medik
 Lembar Catatan Obat Resusitasi

 Siapkan alat khusus yang mungkin akan


dipakai :
 CPAP.
 Alat Fototerapi.
 Alat Set Umbilikal (infus umbilikal).
 Alat Fiksasi Tubuh (restrain).

Penerimaan Pasien Pemeriksaan Pada Saat


masuk
1) Periksalah tanda vital yang sedang
mengancam nyawa dan lakukan tindakan yang
sesuai (misalnya intubasi, ventilasi,
pemasangan infus, obat).
2) Angkat pasien dari tempat tidur transport untuk
ditimbang sambil terus melakukan tindakan
ventilasi dengan tangan bila diperlukan.
3) Letakkan pasien pada tempat yang telah
disediakan sebelumnya.
4) Buka seluruh pakaiannya untuk dapat
memeriksa secara lengkap.
5) Amankan jalan nafas dan observasi kerja
pernapasan (nafas cuping hidung, merintih,
mengi, retraksi, atau gerakan nafas yang tidak
simetris). Auskultasi paru apakah udara yang
masuk ke paru-paru sama kiri dan kanan,
apakah ada tanda ronki.
6) Periksa denyut di apeks jantung, keteraturan
denyut jantung dan murmur.

31
7) Periksa denyut nadi, regularitasnya dan isinya,
periksa capillary filling.
8) Periksa tekanan darah dengan manset yang
sesuai.
9) Periksa frekuensi pernafasan selama satu
menit penuh.
10)Warna kulit, mukosa dan kuku.
11)Periksa suhu tubuh.
12)Sambungkan alat monitor ke pasien dan
tentukan batas alarmnya.
13)Perhatikan tingkah laku pasien, aktivitas, tonus
otot dan respon terhadap rasa nyeri, mengigil,
kejang
14)Periksa kulit apakah ada tanda-tanda trauma,
ptekie, turgor.
15)Periksa saluran infus dan kuatkan fiksasinya.
16)Isap lendir dari hidung, mulut, faring atau
endotrakeal, catat warna, jumlah dan sifat
lainnya.
17)Serah terima dengan pengantar dan seluruh
catatan yang dibawanya.
18)Periksa ukuran tubuh lainnya, panjang, lingkar
kepala, lingkar perut.
19)Bila terpasang NGT, periksa posisi, jumlah dan
warna cairan lambung serta berfungsinya NGT
tersebut.
20)Pasang alat penampung urin dan periksa urin
terhadap berat jenis dan lainnya.
21)Ambil dan periksa sampel lab lainnya.
22)Hitung dosis obat emergensi dan tempelkan
dekat pasien tersebut.

Persiapan Dokumen Medik


o Siapkan seluruh lembar dokumen medik yang
diperlukan.

32
o Persiapan lembar dosis obat untuk emergensi.

6. Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi diruangan menggunakan
telpon paralel yang disediakan oleh rumah sakit
dan menggunakan alat komunikasi khusus
ruangan untuk menghubungi secara langsung
dokter rawat yang bertugas sebagai dokter
penanggung jawab pasien.

7. Sistem Managemen Komputerisasi


Sistem managemen komputerisasi diruangan
mulai diterapkan Januari tahun 2016, untuk
menertibkan dokumentasi perekapan administrasi
pasien selama diruangan, baik itu tindakan medis
seperti injeksi, pasang infus, dan lain-lain, maupun
konsul dokter dan Laboratorium, USG, EKG,
Fisioterapi dan Radiologi.

B. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dibuat oleh kepala ruangan
setiap akhir bulan tersebut atau awal bulan
berikutnya. Komponen laporan bulanan adalah:
operational volume , patient days/ BOR, pencapaian
sasaran mutu, jam lembur, staff cuti , training dan
pendidikan, pengadaan dan penggunaan peralatan,
kasus terbanyak dan angka kematian.

C. LAPORAN TAHUNAN
1. Sepuluh Penyakit Terbanyak Diruangan
NICU/PICU
Selama perawatan yang dilakukan diruangan
berikut ini adalah daftar sepuluh penyakit
terbanyak :
a. BBLSR, BBLR, Premature

33
b. Asfiksia
c. PRF
d. Kejang, KDK
e. Sepsis
f. GE
g. Meningitis, Meningoencephalitis
h. Neonatus Infeksi
i. Pnemunia, BP
j. HMD

3. Jumlah APS Dalam Setahun


Sehubungan dengan ketidakpuasan pelayanan
akan keterbatasan sarana dan prasarana yang
ada di rumah sakit dr. Achmad diponegoro
putussibau, serta minimnya pendapatan penduduk
atau keterbatasan biaya perawatan, maka dapat
dilaporkan rata-rata jumlah APS dalam satu tahun
sebanyak 22 pasien.

4. Jumlah Kematian Dalam Setahun


Perawatan yang dilakukan kepada pasien oleh
perawat ruangan NICU/PICU semaksimal mungkin
meningkatkan derajat hidup pasien, akan tetapi
selalu ada keterbatasan kemampuan yaitu adanya
jumlah kematian pasien selama perawatan. Dari
hasil dokumentasi perawatan jumlah pasien yang
meninggal selama satu tahun yaitu: 33 pasien.

34

Anda mungkin juga menyukai