PERINATAL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di Ruang Perinatologi.
2. Tujuan Khusus
d. Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi yang lahir pada usia 35 sd 37
minggu yang tetap dalam keadaan stabil secara fisiologis,
g. Terapi sinar,
b. Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat lahir ≥
1500 gr yang tidak memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apneu,
prematuritas, ketidakmampuan menerima asupan oral atau menderita sakit
yang tidak diantisipasi sebelumnya,
d. Bayi yang memerlukan infus intravena perifer dan mungkin nutrisi parenteral
untuk jangka waktu terbatas,
D. Batasan Operasional
2. Level II
Yaitu perawatan neonatus khusus/perawaan bayi sakit sedang dan diharapkan pulih
secara cepat yang memerlukan observasi dan pengobatan yang memiliki asuhan
keperawatan normal. Kriteria:
a. Level IIa
1) Difokuskan pada asuhan keperawatan khusus pada bayi prematur atau
sakit yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi sebelum dipindahkan ke
fasilitas tempat asuhan keperawatan intensif neonatus
2) Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat
lahir ≥ 1500 gr yang tidak memiliki ketidak matangan fisiologis seperti
apneu, prematuritas, ketidak mampuan menerima asupan oral atau
menderita sakit yang tidak diantisipasi sebelumnya
3) Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi
oksigen
4) Bayi yang memerlukan infus intravena dan mungkin nutrisi parenteral
untuk jangka waktu terbatas
5) Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif/NICU
6) Bayi dengan gangguan nafas ringan
b. Level IIb
1) Penggunaan ventilasi mekanik selama jangka waktu singkat (<24 jam) atau
CPAP
2) Infus perifer/umbilical/PICC (pheriferal inserted central chateter)
3) Nutrisi parenteral total
4) Bayi dengan gangguan nafas sedang
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
1992 No. 100, Tambahan Lembaran Negara No.3495);
2. Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
3. Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara tahun 1996 Nomor 49, tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/SK/Per/IX/1988 tentang Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Depkes.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Prantik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
02.02/148/Menkes/SK/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Keperawatan.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/Menkes/SK/XII/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota.
A. Denah Ruang
B. Standar Fasiltas
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP