A. LATAR BELAKANG
Angka kematian anak dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan Angka Kematian Neonatus (AKN) sebesar 15
per 1.000 kelahiran hidup, AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000 kelahiran
hidup. Tren angka kematian anak tahun 1991-2017 dari hasil SDKI sebagai berikut :
Angka kematian bayi khususnya neonatus merupakan indikator status kesehatan yang
penting. Walaupun dalam data statistic SDKI terjadi penurununan angka kematian bayi baru
lahir (Neonatus), namun angka tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan dengan Negara-
negara ASEAN lainnya sehingga upaya meningkatkan kesehatan bayi baru lahir harus terus
ditingkatkan. Penyebab terbesar kematian neonatus di Indonesia adalah berat badan lahir
rendah 29%, asfiksia 27%, tetanus neonatorum 10%, masalah gangguan pemberian ASI 9,5%,
masalah hematologi 5,6% dan infeksi 5.4%.
Masalah di atas timbul disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah penanganan pasien neonatal
yang bersifat spesifik dan membutuhkan skill khusus dengan resiko kematian sangat tinggi.
Meskipun demikian beberapa rumah sakit tetap melakukan perawatan terhadap pasien neonatal
dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan. Akibatnya, penanganan yang dilakukan tidak
maksimal inilah yang menyebabkan angka kematian neonatus masih tetap tinggi. Idealnya,
penanganan kasus neonatal harus dilakukan dalam perawatan khusus, dalam hal ini perawatan
intensive yang memerlukan pengawasan oleh tim medis yang kompetan dan profesional. Serta
ditunjang oleh peralatan modern sesuai dengan kebutuhan perawatan neonatus. Oleh karena itu untuk
mewujudkan tujuan Rumah Sakit Umum Ananda Purworejo yang berfokus pada penurunan tingkat
morbilitas dan mortalitas neonatal maka dibuat ruang perawatan khusus neonatal /Neonatus Intensive
Care Unit (NICU) di RSU Ananda Purworejo.
.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Umum :
Menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan/perawatan yang optimal untuk bayi baru
lahir dengan resiko kematian tinggi di Neonatus Intensive Care Unit ( NICU )
2. Khusus :
a. Terselenggaranya pengelolaan sumber daya ketenagaan di ruang NICU secara kualitas
dan kuantitas.
b. Terselenggaranya pelayanan/perawatan neonatal yang optimal dan sesuai standar
untuk menurunkan angka mortalitas, morbiditas dan kecacatan lebih lanjut pada bayi
baru lahir.
c. Terselenggaranya pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana yang menunjang
pelayanan keperawatan.
C. ASPEK PELAYANAN
Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien neonatus (0-28 hari) yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan terapi pengobatan oleh dokter spesialis anak sebagai Dokter Penanggung
Jawab Pasien (DPJP).
2. Implementasi asuhan keperawatan oleh perawat professional dan vocasional.
3. Pemeriksaan penunjang diagnostic.
4. Tindakan medis dan keperawatan yang bersifat diagnostic dan teurapetik.
5. Konsultasi, edukasi, dan informasi pada orang tua/keluarga oleh DPJP dan perawat.
6. Konsultasi menyusui dan ASI eksklusif oleh perawat konselor menyusui.
7. Pelayanan transfusi darah.
8. Pelayanan rujukan.
9. Perawatan dengan alat kesehatan penunjang modern seperti ; CPAP, incubator, infant
warmer, foto terapy, intensive patient monitor dan alat supportif lainnya.
10. Pemberian pelayanan perawatan dengan penerapan proses keperawatan yang berfokus
pada aspek humanistic, holistic (bio, psiko, social, spiritual) dan caring kepada pasien dan
keluarga.
E. BATASAN OPERASIONAL
Standar unit kerja ruang NICU terdiri dari; ruang koordinator, ners station, ruang rawat pasien
yang terdiri dari 3 level (level I, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IIIC), ruang menyusui, dapur ASI, ruang
memandikan bayi, ruang isolasi, ruang penyimpanan alat, dan ruang pembersihan alat di RSU
Ananda Purworejo meliputi :
1. Ruang Koordinator
Ruang koordinator terdiri dari meja, kursi, computer, Bagan Struktur Organisasi Ruangan,
files cabinet, dan peralatan kerja lainnya. Ruang ini digunakan sebagai ruang kerja
koordinator, rapat regular ruangan, dan keperluan ruangan lainnya terkait kepentingan
ruangan yang bersifat privasi.
2. Ners Stasion
Di ruangan ini terdapat; meja, kursi, telpon, papan pengumuman, computer, APAR, X-Ray
viewer, dan file cabinet. Kegiatan diruangan ini meliputi : menerima pasien baru dan serah
terima pasien pulang, tempat memberikan informasi, konsultasi dan edukasi kepada orang
tua/keluarga pasien, tempat dokumentasi catatan perkembangan pasien terintegrasi. Ners
station juga digunakan untuk tempat pemantauan pasien. Perawat berjaga di ners station
sehingga mereka selalu dan siaga kapanpun dipanggil atau dibutuhkan ibu bayi yang
sedang menyusui atau ayah bayi yang datang berkunjung.
3. Ruang rawat pasien meliputi tiga level rawatan :
a. Level I
Merupakan pelayanan keperawatan dasar pada neonatus normal dengan kriteria:
1) Neonatus normal melalui persalinan pervaginam dan seksio sesaria.
2) Vital sign dan kondisi stabil
3) Cukup bulan dan atau hampir cukup bulan (masa kehamilan 35-37 minggu)
4) Berat badan ≥ 2,5 kg
Pelayanan keperawatan neonatus pada level I difokuskan pada :
1) Resusitasi Neonatus
2) Asuhan dan perawatan neonatus
3) Observasi dan evaluasi pasca lahir untuk neonatus yang sehat
4) Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi baru lahir dengan usia gestasi 35 - 37
minggu yang tetap dalam kondisi stabil secara fisiologis.
5) Perawatan neonatus dengan usia kehamilan ≤ 35 minggu atau sakit sampai
neonarus dipindahkan ke fasilitas yang menyediakan asuhan neonatal spesialistik
6) Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas yang menyediakan
asuhan neonatus spesialistik
7) Terapi sinar
Asuhan keperawatan neonatus pada level I dilakukan oleh perawat dan ibu dengan
pendampingan dan edukasi perawat.
Alat kesehatan pendukung yang tersedia di level I adalah; infant warmer, box bayi,
suction, set resusitasi, patient monitor untuk resusitasi, peralatan oksigenasi bayi dan
trolley emergency.
b. Level II
Merupakan pelayanan keperawatan neonatus dengan ketergantungan tinggi. Pelayanan
keperawatan pada level II dibagi dalam 2 katagori yaitu level II A dan level II B yang
dibedakan berdasarkan kemampuan memberikan ventilasi dengan alat bantu termasuk
CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).
1) Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II A
Difokuskan pada asuhan keperawatan khusus pada :
a) Bayi prematur dan atau sakit yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi
sebelum dipindahkan ke fasilitas asuhan keperawatan intensif neonatus;
b) Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat lahir ≥
1500 gr yang tidak memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apneu,
prematuritas, ketidak mampuan menerima asupan oral atau menderita sakit
yang tidak diantisipasi sebelumnya;
c) Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen;
d) Bayi yang memerlukan infus intravena verifer dan mungkin nutrisi parenteral
untuk jangka waktu terbatas,
e) Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif.
Alat kesehatan pendukung yang tersedia di level IIA adalah; infant warmer,
incubator, suction, set resusitasi, patient monitor, peralatan oksigenasi bayi, dan
trolley emergency.
F. LANDASAN HUKUM
1. UU RI N0.36/2009 tentang Kesehatan
2. UU RI N0. 44/ 2009 tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes RI No. 1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan/Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam
di rumah sakit
BAB II
VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN TUJUAN RUANG
NICU
MISI :
1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standard SOP
2. Memberi informasi dan edukasi pada keluarga
3. Mengadakan pelatihan internal untuk meningkatkan SDM
4. Study kasus bersama dokter spesialis anak
5. Mengirim perawat/bidan NICU untuk mengikuti pelatihan eksternal yang diselenggarakan
oleh organisasi untuk meningkatkan kompetensi perawat/bidan NICU
FALSAFAH :
1. Melayani dengan senyum, salam, sapa, sopan, santun, berempati serta mengutamakan
keselamatan pasien.
2. Bekerja professional, berbudaya, tulus serta menjunjung tinggi moral dan etika.
3. Pengabduan merupakan amanah, panggilan hati nurani, ibadah dan prestasi.
4. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan keilmuan yang ilmiah demi kemanusiaan.
5. Pelayanan perinatal ditujukan untuk mengurangi morbiditas ibu hamil dan bayi baru
lahir.
6. Setiap individu berhak dilahirkan secara sehat oleh sebab itu maka setiap wanita usia
subur, ibu hamil, melahirkan, dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.
7. Intervensi diruang NICU bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif yang ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
TUJUAN :
Menciptakan generasi yang sehat, berkualitas, serta produktif dalam upaya mewujudkan
tujuan nasional dalam bidang kesehatan
PRINSIP PELAYANAN :
Memberi pelayanan dengan CANTIK
C : Cepat
A : Akurat
N : Nyaman
T : Terukur
I: Intensif
K : Kolaboratif dan Komunikatif
BAB III
BTCLS, Pelatihan
Kepala
Perawat Mahir NICU,
1. Ruangan/Koordinato Ners 1
Pelatihan Resusitasi
r
Neonatus
BTCLS, Pelatihan
S1 Keperawatan, D Perawat Mahir NICU,
2. Perawat Pelaksana III Keperawatan, D Pelatihan Ponek, 21
III Kebidanan Pelatihan Perawat
Perinatologi
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pengaturan tenaga kerja di NICU berdasarkan shift. Tenaga kerja saat ini berjumlah 22 orang
dengan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Koordinator Ruangan : 1 orang
2. Perawat Perawat Mahir : 2 orang
3. Perawat Pelaksana : 19 orang
Tenaga kerja diruang NICU bekerja dengan jadwal sebagai berikut :
1. Koordinator Ruangan : Senin s.d Jumat, pukul 07.45 – 16.30 WIB
2. Perawat Staf pagi : Senin s.d Jumat, pukul 07.45 – 16.30 WIB
3. Staf Perawat : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan.
C. PENGATURAN JAGA
Ruang NICU Rumah Sakit Ananda Purworejo beroperasi selama 24 jam sehari untuk melayani
pasien rawatan dan rujukan.
Petugas bekerja sesuai dengan shift yang telah diatur secara oleh koordinator ruangan dengan
tata tertib kerja sebagai berikut :
1. Batas keterlambatan petugas adalah 5-10 menit dengan toleransi dari dimulainya jadwal
shift.
2. Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka petugas tersebut akan
mendapat evaluasi kedisiplinan dari koordinator ruangan.
3. Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan teguran tertulis.
4. Izin meninggalkan ruangan/dinas maksimal 3 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan
koordinator ruangan atau katim.
Pengaturan tenaga kerja diruang NICU berdasarkan shift dibawah ini :
a. Koordinator ruangan
Senin-Jumat : 07.45 – 16.30 wib
b. Staf NICU
Senin-Minggu
Shift I : 07.45 – 14.00 wib
Shift II : 14.00 – 20.00 wib
Shift III : 20.00 – 08.00 wib
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUANG NICU RSU ANANDA PURWOREJO
PT RSIA ANANDA
DIREKTUR RS ANANDA
Kepala Isntalasi
PERISTI & NICU
Kepala Isntalasi
PERISTI & NICU
Perawat pelaksana
Bidan Pelaksana
1. Turis Suci Utami,
AMK 1. Umariyah Khotijah,
2. Rinita Dwi Cahani, Amd.Keb
AMK 2. Panca Ratnawati,
3. Sela Yusti Amd.Keb
Ardiningsih, 3. Esti Khusniati,
Amd.Kep Amd.Keb
4. Sintya Rizki 4. Rina Kumalasari,
Maramis, Amd.Kep Amd.Keb
5. Wita Wahyu 5. Yuniarti Risna Dewi,
Wulandari, Amd.Keb
Amd.Kep
BAB V
URAIAN TUGAS
2. Kualifikasi Personil
Program orientasi merupakan salah satu cara memberikan pengarahan kepada tenaga baru,
dalah hal ini tenaga medis dan keperawatan yang baru melaksanakan tugasnya di unit yang
memberikan pelayanan di Perinatologi-NICU sehingga dapat mengenal gugus tugas secara
langsung. Kegiatan orientasi diberikan secara umum sesuai dengan program orientasi umum
yang dilaksanakan oleh bagian SDM rumah sakit dengan materi sebagai berikut :
1. Rapat rutin