Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena hanya atas
perkenanNya Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Neonatal Intensive Care Unit Rumah
Sakit I s l a m S . A n g g o r o ini dapat selesai. Pedoman Pengorganisasian Pelayanan
Neonatal Intensive Care Unit Rumah Sakit Islam S. Anggoro yang akan digunakan dalam
menjalankan kegiatan pelayanan petugas di Rumah Sakit Islam S. Anggoro. “diharapkan
dengan adanya pedoman pengorganisasian ini dapat meningkatkan Perorganisasian dalam
hal Pelayanan Neonatal Intensive Care Unit di Rumah Sakit Islam S. Anggoro” dan
digunkan selagi satuan dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien unit NICU.

Tidak lupa penyusunan ini menysampaikan terima kasih yang sedalamnya-


dalamnya atas bantuan semua pihak dalam menyelesaikan Pedoman Perorganisasian
Pelayanan Neonatal Intensive Care Unit Rumah Sakit Islam S. Anggoro ini.

Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku ini setara
berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam pengembangan
Rumah Sakit.

Terara, 17 Oktober
2022
Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
BAB II PROFIL RUANG NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT.........................4
BAB III STRUKTUR ORGANISASI NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT.......6
BAB IV URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB................7
BAB V KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL......................................9
BAB VI ALUR PELAYANAN...................................................................................10
BAB VII PELAPORAN...............................................................................................11
BAB VIII PENUTUP...................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN

NICU adalah singkatan dari neonatal intensive care unit. Artinya, ruangan ini
digunakan untuk bayi baru lahir yang memerlukan perawatan khusus misalnya berat badan
rendah, fungsi pernafasan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam
persalinan, menunjukkan tanda tanda mengkhawatirkan dalam beberapa hari pertama
kehidupan. Ada beberapa kondisi yang membuat bayi perlu masuk ke ruangan ini, seperti
kelahiran prematur hingga kondisi cacat lahir. Organ tubuh bayi-bayi yang masuk NICU,
umumnya belum bisa menjalankan fungsinya secara mandiri setelah keluar dari rahim,
sehingga membutuhkan berbagai alat bantu untuk bisa berfungsi. Neonatal Intensive Care
Unit (NICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit, dengan staf khusus yang ditujukan
untuk kondisi yang mengharuskan bayi baru lahir masuk NICU antara lain: Kelahiran
prematur, Respiratory distress syndrome (RDS), Infeksi atau sepsis, Hipoglikemia
atau kadar gula darah rendah Depresi perinatal, Maternal chorioamnionitis. NICU
menyediakan kemampuan, sarana dan prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang
fungsi – fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medis, perawat dan staf lain
yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan – keadaan tersebut. Keadaan yang
sedemikian akan tercapai bila pelaksanaan keperawatan di NICU dilakukan dengan baik
dan dilaksanakan oleh tenaga – tenaga NICU yang terampil dan profesional serta
bermutu. Mengingat diperlukannya tenaga – tanaga khusus dan terbatasnya sarana serta
mahalnya peralatan, maka ruang NICU perlu dikonsentrasikan pada suatu lokasi
di Rumah Sakit yang mempunyai akses yang mudah ke IGD, Laboratorium, dan Radiologi.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan zaman,
tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga
semakin meningkat. Hal ini mengharuskan pelayanan kesehatan senantiasa
meningkatkan kualitas SDM dan mutu pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan
prima. Untuk menjamin tercapainya pelayanan prima, maka perlu disusun suatu Pedoman
Organisasi ruang NICU RSI S. Anggoro.
BAB II
PROFIL RUANG PERAWATAN NEONATAL
INTENSIVE CARE UNIT

A. GAMBARAN UMUM
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) yang memerlukan
pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan
organ-organ vital.

FASILITAS

Fasilitas ruang N e o n a t a l intensive care unit terdiri dari ruang


perawatan pasien, nurse station, satu wastafel. Saat ini kapasitas terdiri dari 4 inkubator, 2
box bayi. Adapun peralatan yang ada di ruang Neonatal Intensive Care Unit
Rumah Sakit Islam S. Anggoro adalah sebagai berikut :
a. Alat Fototerapi
b. Mini Handheld Pulse oxymeter
c. Patient Monitor
d. C-Pap
e. Alat pengukur suhu tubuh
f. Infant Warmer
g. Neopuff
h. Vein Finder
i. Inkubator
j. Oksigen sentral
k. Tabung Oksigen
l. Meja untuk melakukan tindakan
m. Trolley yang berisi alat dan obat berupa : BBL set, penyimpanan susu formula, cairan
infus, obat-obatan injeksi dan oral dll
n. Infus Pump
o. Kulkas untuk penyimpanan ASI
p. Safety Box
q. Tempat sampah medis dan medis
r. Lemari tempat penyimpanan alat-alat
s. Tempat penyimpanan alat-alat ATK
t. Komputer dll.
B. PERAWATAN NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT

Pasien yang masuk di Ruang Neonatal Intensive Care Unit Rumah Sakit Islam S.
Anggoro bisa berasal dari IGD atau dari poli Anak yang ada di Rumah Sakit Islam S.
Anggoro ataupun rujukan dari fasilitas kesehatan yang lain. Kriteria pasien yang dirawat di
Ruang Neonatal Intensive Care Unit yaitu pasien dalam keadaan terbatas, pasien yang
memerlukan terapi intensif
1. Indikasi pasien masuk NICU
a. Prioritas 1 ( Satu ) Kelompok pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif dan tertirasi, seperti Dukungan/bantuan ventilasi,alat penunjang sistem
organ/sistem lain, infuse obat–obat vasoaktif/inotropik, obat anti aritma, serta
pengobatan lain secara kontinyu dan tertitrasi Contoh:
1) Pasca bedah kardiotorasik
2) Sepsis berat
3) Gangguan asam basa (PaO2< 7.1 or > 7.7) dan Gangguan elektrolit yang
mengancam nyawa ( Sodium/Na < 110 or > 170, Potassium / K 15mg/Dl )
b. Prioritas 2 ( Dua ) Kelompok pasien yang memerlukan pelayanan pemantauan
canggih di NICU, Sebab sangat beresiko bila tidak mendapat terapi intensif
segera. Contoh:
1) Pasien yang menderita penyakit dasar jantung – paru.
2) Gagal ginjal akut dan berat
c. Prioritas 3 ( Tiga) Kelompok pasien sakit, yang tidak stabil status kesehatan
sebelumnya, yang disebabkan penyakit yang mendasarinya atau penyakit
akutnya, secara sendirian atau kombinasi, Contoh:
1) Pasien dengan keganasan disertai penyulit infeksi
2) Pericardial tamponade
3) Sumbatan jalan nafas
4) Pasien penyakit jantung disertai komplikasi penyakit akut berat
5) Penyakit paru disertai komplikasi penyakit akut berat
5) Kejang berulang
2. Kriteria keluar pasien NICU
Prioritas pasien dipindahkan dari PICU/NICU berdasarkan
pertimbangan medis oleh DPJP, antara lain :
a. Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil. Secara perkiraan dan
penghitungan terapi atau pemantauan intensif tidak bermanfaan atau tidak memberikan hasil yang
berarti bagi pasien (apalagi pasien tidak menggunakan Ventilasi Mekanik) Contoh :

1. Pasien yang menderita penyakit stadium akhir (ARDS stadium terakhir)

2. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di NICU ( Keluar Paksa ), yang
terlebih dahulu sudah diberi penjelasan dan atas dasar “Informed consent”
3. Pasien hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan ada pasien lain yang lebih gawat
yang memerlukan terapi dan observasi lebih intensif (sebaiknya dipindahkan di ruang khusus untuk
pemantauan secara intensif
BAB III

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN NEONATAL


INTENSIVE CARE UNIT (NICU)

DIREKTUR
dr. Novya Prabawati

Ka. Bidang Penunjang Medis


Ns. Salia Harni, S.Kep

DPJP Kepala Unit NICU


dr. Nia Krisdiantari, Sp.A Ns. Susan Sundari, S.Kep

Perawat pelaksana :
1. Eliana, A.Md.Kep
2. Rahayu Ajeng Rinjani,
A.Md.Kep
3. Ns. Wiwik Yuliana,
S.Kep
4. Ns. Rani Oktari, S.Kep
BAB IV

URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Kepala Unit NICU

1. Tugas pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan perawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
2. Fungsi
1. Bertanggung jawab kepada semua anggota perawat pelaksana atas semua kegiatan
diruang NICU
2. Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perawatan diruang NICU
3. Perencanaan pelaksanaan program pengendalian dan penilaian seluruh
kegiatan pelayanan
4. Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan perawatan dan
tenaga lainnya.
3. Uraian tugas
a. Mendukung terwujudnya Visi dan Misi Rumah Sakit. Membagi staf keperawatan
kedalam tim sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
b. Merencanakan, menyusun jumlah , jenis, mutu tenaga perawatan dan
tenaga lainnya sesuai kebutuhan
c. Merencanakan jumlah dan jenis perawatan, obat-obatan serta usaha lain sesuai
kebutuhan, menentukan jenis kegiatan serta usaha peningkatan pengetahuan dan
keterampilan bagi tenaga perawat
d. Mengatur, mengkoodinasikan seluruh kegiatan pelayanan perawatan di unit NICU
e. Menyusun daftar dinas, daftar cuti dan lainnya
f. Mengembangkan kerjasama dan hubungan baik dengan unit lain serta penderita dan
keluarganya
g. Melaksanakan program, pengendalian dan penilaian seluruh kegiatan pelayanan
h. Melaporkan jumlah pasien yang masuk dan keluar dari ruang NICU
i. Menyelenggarakan administrasi barang dan inventarisasi di unit
j. Memberi dorongan, bantuan serta bimbingan kepada pelaksana perawatan dan
tenaga lainnya.
Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Perawat Pelaksana NICU

Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di ruang NICU
2. Fungsi
a. Pelaksana asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan proses
keperawatan
b. Sebagai penilai hasil kegiatan pelaksana sesuai dengan rencana yang ditentukan
c. Pelaksana tugas selama 24 jam
d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Uraian Tugas
a. Mengikuti pelatihan dan seminar
b. Memberikan tugas lain yang diberikan oleh atasan
c. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan gawat darurat secara
tepat dan cepat
d. Memberikan asuhan keperawata yang telah dilakukan
e. Menerima pasien baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta melaksanakan
orientasi kepada pasien dan menirim penderita ke instalasi lain
f. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan anggota tim
g. Melakukan absensi setiap akan melakukan tugas
h. Melakukan tugas jaga pagi dan sore hari, hari libur secara bergiliran sesuai jadwal
dinas
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis administrasinya
k. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada orang tua dan atau keluarga pasien
l. Menciptakan dan memlihara suasana kerja yang baik antara perawat dengan
keluarga pasien serta perawat dengan perawat dan perawat dengan dokter
m. Melaksanakan delegasi medis (infuse, oksigenasi, fototerapi, dll)
n. Menjaga kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan di unit NICU
4. Wewenang
a. Memberikan masukan kepada kepala ruang
b. Sebagai koordinasi pelaksana kegiatan perawatan dibawah tanggung jawabnya
5. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi fungsional bertanggung jawab kepada kepala unit
b. Bertugas melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien di Unitnya
BAB V

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi sumber daya manusia


Ketenagaan diruang NICU terdiri atas :
1. Tenaga Medis
a. Dokter spesialis anak sebanyak 1 orang.

b. Terdidik dan bersertifikasi sebagai seorang spesialis anak melalui program


pelatihan dan pendidikan yang diakui oleh perhimpunan profesi yang terkait

c. Selalu mengkuti perkembangan mutakhir dengan membaca literatur kedokteran

d. Bersedia berpartisipasi dalam suatu unt yang memberkan pelayanan


24jam/hari, 7 hari/minggu

2. Tenaga Keperawatan
Staf perawat yang mempunyai pengalaman kerja diruang NICU RSI S. Anggoro
sebanyak 1 orang, 4 orang lainnya pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan
seperti BTCLS, BCLS, BHD dll.
B. Distribusi ketenagaan
a. Ruang NICU

Ketenagaan terutama perawat tidak di bagi berdasarkan metode tim,


dikarenakan setiap shift jaga 1 orang perawat pelaksana dan berpendidikan
DIII Keperawatan dan Profesi Ners.

b. Ruang NICU

Jenis ketenagaan Jumlah

Dokter Spesialis Anak On Call 24 jam

Rasio perawat pasien 1:2


BAB VI

ALUR PELAYANAN RUANGAN PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT

Pasien yang memerlukan pelayanan NICU dapat berasal dari:


1. Dari IGD
2. Pasien dari poli Anak RSI S. Anggoro
3. Rujukan dari fasilitas kesehatan lain.

Alur pelayanan ruang NICU

PASIEN
(IGD/POLI ANAK/VK)

ADMISSION
(RANAP)

BOOKING KAMAR

UNIT PERAWATAN
NICU

STABIL/TIDAK RUJUK/APS/RAWAT
STABIL GABUNG DENGAN IBU

KASIR

PULANG
BAB VII

PELAPORAN

A. Angka Ketidaklengkapan Rekam Medis


Setiap pasien yang telah dirawat di NICU rekam medis telah diisi oleh
perawat yang menyangkut asuhan keperawatan dan oleh doker baik berupa catatan
perkembangan, resume pasien, diagnosa akhir maupun dischard planing, begitu
juga semua profesi yang terlibat dalam perawatan pasien wajib untuk menulis di
rekam medis. Sesuai dengan standar akreditasi catatan perkembangan pasien
dilakukan secara terintergrasi. Berkas-berkas rekam medis yang belum lengkap
hendaknya dilengkapi terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke unit rekam medis
Rumah sakit.
Monitoring mutu asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan
instrument A dan instrument B (kepuasan pasien). Monitoring dilakukan setiap
hari kemudian data direkap dan dilaporkan tiap tiga bulan.
B. Angka Kematian Spesifik
Kasus kematian di ruang NICU dilaporkan secara berkala setiap hari saat
laporan pagi, berkesinambungan setiap bulan secara manual dan akan terintegrasi
dengan SIM RS.
C. Angka Infeksi Nosokomial (Pneumonia, Infeksi Jarum Infus, dll)
Pasien yang dirawat di NICU yang mendapat tindakan invasive selalu
dipantau perkembangannya dengan mencatat tanggal mulai dipasang alat-alat
invasive tersebut. Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi nasokomial dilakukan
evaluasi dan pencatatan.
D. Indikator Klinik dan Insiden Keselamatan Pasien
Indikator Klinik yang ingin dicapai di Unit NICU RSI S. Anggoro yaitu :,
1. Kepatuhan keluarga terhadap hand hygiene 100 %.
2. Pemberi Pelayanan Unit Neonatal Intensif Care Unit 100 %.
3. Rata- rata pasien yang kembali ke Perawatan Neonatal Intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam, < 3 %
BAB VIII

PENUTUP

Pedoman pengorganisasian uang perawatan Neonatal Intensive Care Unit di Rumah


Sakit Islam S. Anggoro hendaknya dijadikan acuan bagi rumah sakit dalam pengelolaan
dan pengembangan ketenagaan. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama
direktur rumah sakit agar mutu pelayanan dan keselamatan pasien dapat senantiasa
ditingkatkan dan dipertahankan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai