Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PELAKSANAAN

TRANSFER PASIEN RUMAH SAKIT


RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO
LOMBOK TIMUR

1
RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO
Jalan Raya Terara Lotim 83663 Telpon. (0376) – 6531282
Email: rsianggoro1@gmail.com

PERATURAN DIREKTUR
NOMOR: 026/Per.Dir/RSISA/VIII/2022

TENTANG
PELAKSANAAN TRANSFER PASIEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO


Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu keselamatan pasien dan
pelayanan medis secara paripurna maka perlu adanya panduan-
panduan sebagai acuan dalam pemberian pelayanan di Rumah Sakit
Islam S. Anggoro
b. Bahwa guna keperluan huruf a maka diperlukan Peraturan Direktur
Rumah Sakit Islam S. Anggoro
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan
Penurunan Stunting
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2021 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa
Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun
2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2013 Tentang Penanggulangan HIV/AIDS
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indeonesia Nomor 74 Tahun
2014 Tentang Panduan Pelaksanaan Konseling Dan Test
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 781/MENKES/SK/VII/2004
Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang Dengan
HIV/AIDS

i
10.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak
12. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 884/MENKES/VII/2007
Tentang Ekspansi TB Strategi DOTS Di Rumah Sakit Dan Balai
Kesehatan/Pengobatan Penyakit Paru
13. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Lombok Timur Nomor: 503/325/PMPTSP-
RS/02/2021 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit
14. Keputusan Direktur Utama PT. Indah Permata Cinta Tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Islam S. Anggoro Nomor
16/SK-Dir/CV-PC/VIII/2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO
TENTANG PELAKSANAAN TRANSFER PASIEN RUMAH SAKIT
ISLAM S. ANGGORO
PERTAMA : Memberlakukan panduan sebagai acuan dalam pemberian pelayanan di
Rumah Sakit Islam S.
KEDUA : Tanggung jawab pelaksanaan panduan kepada pimpinan Rumah Sakit
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya surat keputusan ini
dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja Rumah Sakit
KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan

Ditetapkan di : Terara
Pada tanggal : 10 Agustus 2022
Rumah Sakit Islam S. Anggoro
Direktur,

dr. Novya Prabawati

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr. wb
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan menambah ilmu
pengetahuan bagi mereka yang berusaha mendapatkannya. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah dan bagi kita semua. Alhamdulillah Panduan Transfer Pasien telah kita miliki.
Panduan ini diharapkan menjadi acuan dalam peningkatan pelayanan di lingkungan RS Islam S.
Anggoro yang kita cintai ini.
Ucapan terimakasih kepada kita yang telah menyelesaikan Panduan Transfer Pasien ini. Kami
percaya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, saran dan masukan dari kita sangat
diharapkan untuk kesempurnaan panduan ini untuk masa yang akan datang.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Terara, 10 Agustus 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI
PERATURAN DIREKTUR.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................1
A. Pengertian .............................................................................................................................1
B. Tujuan ..................................................................................................................................1
BAB II .........................................................................................................................................2
RUANG LINGKUP .........................................................................................................................2
A. Transfer Pasien di Dalam Rumah Sakit ....................................................................................2
BAB III TATALAKSANA...............................................................................................................3
Maksud dan Tujuan Transfer.........................................................................................................3
B. Standarisasi SDM..................................................................................................................3
C. Standarisasi Transfer Pasien ..................................................................................................3
D. Transfer Intra Rumah Sakit....................................................................................................4
E. Tingkat Penanganan Pasien ...................................................................................................5
F. Tata Cara Transfer Pasien......................................................................................................5
G. Etika dan Keputusan Transfer Pasien.....................................................................................7
H. Penanganan Selama Transfer Berlangsung .............................................................................7
I. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan..................................................................................7
BAB IV ............................................................................................................................................8
DOKUMENTASI.............................................................................................................................8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Transfer pasien Rumah Sakit Islam S. Anggoro adalah merupakan kegitan
memindahkan pasien dari satu ruangan keruang perawatan/ ruang tindakan lain
didalam Rumah Sakit Islam S. Anggoro intra rumah sakit atau yang dilakukan
di dalam lingkup Rumah Sakit Islam S. Anggoro.

B. Tujuan

1. Agar pelayanan transfer pasien dilaksanakan secara profesional dan


berdedikasi tinggi.

2. Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman dan


lancar serta pelaksanaannya sangat memperhatikan keselamatan pasien serta
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

3. Formular tranfer pasien internal meliputi :

a. Alasan admisi

b. Temuan signifikan

c. Diagnose

d. Prosedur yang telah dilakukan

e. Obat-obatan

f. Perawatan lain yang diterima pasien,dan

g. Kondisi pasien saat transfer

1
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Transfer Pasien di Dalam Rumah Sakit


1. Transfer pasien dari IGD ke Ruang rawat Inap, ICU, Kamar Operasi

2. Transfer pasien dari Rawat Jalan ke Ruang rawat Inap, ICU, Kamar Operasi

3. Transfer pasien dari Ruang rawat Inap ke ICU, Kamar Operasi

4. Transfer pasien dari ICU ke Ruang rawat Inap, Kamar Operasi

5. Transfer pasien dari Kamar Operasi ke Ruang rawat Inap, ICU

6. Transfer pasien dari IGD, Ruang rawat Inap, ICU ke Ruang Radiologi

2
BAB III
TATALAKSANA

A. Maksud dan Tujuan Transfer


Ada dua alasan untuk mentransfer

1. Transfer untuk Perawatan Klinis

Ini adalah prosedur transfer dimana pasien membutuhkan pengobatan/


tindakan medis spesialistik yang tidak dapat disediakan di instalasi/ unit/
rumah sakit asal pasien berobat.
2. Transfer untuk non - Klinis

Transfer non klinis diperlukan dengan berbagai alasan seperti kurangnya


SDM atau kurangnya tempat tidur perawatan seperti pada situasi di mana
permintaan untuk tempat tidur rawat inap penuh sehingga perlu dibuat
keputusan untuk mentransfer pasien ke gedung lain yang masih mempunyai
kapasitas tempat tidur yang kosong

B. Standarisasi SDM

1. Rumah Sakit Islam S. Anggoro melalui Bidang Diklat memfasilitasi pelatihan


untuk transfer pasien mulai dari merencanakan, menyediakan, memfasilitasi
dan membiayai pelatihan tersebut tersebut.
2. Dokter/ Perawat disemua Instalasi/ Unit pelayanan di Rumah Sakit Islam S.
Anggoro harus mampu menstabilkan dan melakukan resusitasi pada pasien
yang sakit kritis pada saat transfer berlangsung

C. Standarisasi Transfer Pasien

Mentransfer pasien, intra rumah sakit terutama yang sakit kritis membutuhkan
koordinasi dengan banyak pihak. Hal tersebut menyangkut kerjasama antar
rumah sakit/ instalasi/ unit pelayanan, ketersediaan SDM yang berkompeten/
terlatih ketersediaan peralatan utama sampai pada moda transportasi seperti
brankar/kursi roda atau ambulans (untuk transfer antar rumah sakit) yang
memadai dan sesuai standar dan perundang - undangan yang berlaku. Koordinasi
ini semua bertujuan untuk menyediakan proses transfer pasien dengan standar
terbaik seperti yang ditampilkan pada tabel di bawah ini :

3
D. Transfer Intra Rumah Sakit

KETERAMPILAN YANG PERALATAN


NO PASIEN
DIBUTUHKAN UTAMA
1 Derajat 0 1. Transporter & Perawat : BLS Brankar, Kursi Roda
2 Derajat 1 1. Transporter : BLS Oksigen, Brankar,

2. Perawat atau Dokter : BLS / PPGD Tiang Infus, Pompa


Infus, Pulse
Oksimetri
3 Derajat 2 Oksigen, Suction,

1. Transporter : BLS Tiang Infus, Pompa


2. Perawat dan Dokter : infus, Baterai, Pulse
a. BLS/ PPGD Oksimetri serta
b. Harus mengikuti pelatihan untuk monitor EKG,
Transfer pasien dengan sakit tensimeter dan
berat/ kritis Defibrilator, Ambu
bag
4 Derajat 3 1. Dokter : Oksigen, suction,
Minimal 6 bulan
pengalaman tiang infus, pompa
bekerja di ICU atau telah mengikuti infus, baterai, pulse
:
oksimetri serta
a. Keterampilan BLS & PPGD
monitor EKG, tensi
b. Keterampilan menangani
meter dan
permasalahan jalan nafas dan
Defibrilator, Ambu
pernafasan
bag, Scoop stretcher
c. Telah mengikuti pelatihan untuk
transfer pasien dengan sakit dan long spine
berat/ kritis
2. Perawat :
a. Keterampilan BLS & ALS
b. Telah mengikuti pelatihan untuk
transfer pasien dengan sakit
berat/ kritis

4
E. Tingkat Penanganan Pasien
DERAJAT UNIT
NO TINGKAT PERAWATAN KONDISI PELAYANAN
PASIEN
1 Intensive Care 3 ICU, NICU, OK

2 High Care 1 dan 2 HCU, RR, HD

3  Ward care 0  Semua ruang


 Out patient rawat inap
 Pelayanan lain selain 1 dan 2 diatas  Semua
pelayanan rawat
jalan
 Semua
pelayanan yang
tidak termasuk
intensive care
dan high care

F. Tata Cara Transfer Pasien

1. Kategori 1

Kategori I adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih
tinggi kekondisi derajat yang lebih rendah
Pasien yang sudah memenuhi kriteria keluar dari ruang ICU, dimana kondisi
pasien mulai stabil, sudah tidak memerlukan bantuan pernapasan, dimana
pasien dapat dirawat di ruangan seperti di High Care atau dapat langsung
dirawat di Ward Care Pada prosedur transfer dari Intensive Care ke HCU,
transporter
Pada prosedur transfer dari Intensive Care ke HCU, transporter dan petugas
pendamping berasal dari HCU, demikian juga pada saat pasien keluar dari
Intensive Care ke Ward Care, transporter dan petugas pendampingnya berasal
dari Ward Care. Pada saat pasien keluar dari HCU ke Ward Care, pasien
dijemput oleh transporter dan petugas pendamping.

5
2. Kategori 2

Kategori 2 adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih
rendah ke kondisi derajat yang lebih tinggi, misalnya dari Ward Care ke High
Care atau dari High Care ke ICU atau bisa dari Ward Care langsung ke ICU.
Perpindahan perawatan dari kondisi derajat yang rendah ke perawatan yang
lebih tinggi diperlukan karena mengingat kondisi pasien dengan Airway,
Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil sangat membutuhkan
observasi l ketat dan intervensi yang mendalam. Pasien yang masuk ke ICU,
juga bisa berasal dari kamar operasi, mengingat kondisi pasien yang tidak
stabil, maka transporter dan petugas pendamping berasal dari ICU. Mengingat
kondisi pasien yang tidak stabil, jadi apabila pasien diputuskan untuk di rawat
di ICU, maka yang menjemput pasien dari ruang perawatan semula (HCU
atau Ward Care) adalah petugas dari ruang ICU, begitu pula bila pasien
dari Ward Care dan diputuskan akan dirawat di High Care, maka yang
menjemput pasien adalah transporter dan petugas pendamping yang berasal
dari High Care.
3. Kategori 3

Kategori 3 adalah arah pemindahan pasien dengan kondisi derajat yang sama.
Petugas pendamping pasien pada prosedur transfer dengan kondisi derajat
yang sama dapat dilakukan oleh petugas yang berasal dari ruang asal pasien
dirawat atau dapat dijemput oleh petugas yang berasal dari ruang perawatan
yang akan dituju. Mengingat perpindahan pasien terjadi antara unit yang
sederajat, maka darimanapun petugas pendamping/transporter berasal tidak
akan membahayakan kondisi pasien tersebut sepanjang petugas pendamping
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Pada situasi ini yang diperlukan
adalah komunikasi 2 arah antara unit pengirim dan unit penerima

6
G. Etika dan Keputusan Transfer Pasien

Berbagai pertimbangan perlu diambil sebelum transfer dilakukan, yaitu :

1. Apabila keputusan transfer telah diambil, lakukan komunikasi dengan


instalasi/unit penerima. Bila transfer antar rumah sakit maka perlu terlebih
dahulu kontak dengan rumah sakit penerima.

2. Berikan informasi yang sejelas - jelasnya kepada pasien dan keluarga


mengenai alasan dilakukannya transfer.

3. Tidak menganggap remeh resiko yang akan dialami pasien selama proses
transfer berlangsung. Pastikan tim transfer telah siap dan semua peralatan
medis dan obat- obatan tersedia lengkap dan tidak kadaluarsa.

4. Keputusan mentransfer pasien harus didokumentasikan dalam rekam medis


pasien berikut kriteria kondisi umum pasien

H. Penanganan Selama Transfer Berlangsung

1. Posisi pasien harus stabil selama perjalanan.

2. Semua peralatan harus aman disimpan di posisi bawah dari tempat tidur pasien
pasien.

3. Pasien harus dipantau terus-menerus sepanjang transfer dan dicatat pada


formulir transfer.
4. Monitor, ventilator, pompa infus dan tabung oksigen harus terlihat dan
mudah dijangkau.
5. Jika kebutuhan klinis timbul di mana pasien memerlukan intervensi, maka
kendaraan harus berhenti di tempat yang aman, karena petugas mungkin
memerlukan tempat untuk bergerak di luar kendaraan
I. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan

Setibanya di rumah sakit /instalasi/ unit tujuan, harus ada serah terima resmi
antara tim transfer dengan dokter/ perawat jaga yang berada di rumah sakit/
instalasi/ unit penerima yang selanjutnya akan bertanggung jawab atas perawatan
pasien tersebut. Satu salinan formulir transfer pasien yang berisi catatan medis
pasien seperti tanda vital hasil lab, hasil X-ray/ scan, serta kondisi pasien selama
transfer berlangsung (jika terjadi insiden dimana pasien tiba - tiba mengalami
kondisi kritis selama transfer berlangsung) diserahkan kepada rumah sakit/
instalasi/ unit penerima, dan satu salinan akan disimpan oleh rumah sakit/
instalasi/ unit perujuk dan dimasukkan ke dalam rekam medis.
7
BAB IV
DOKUMENTASI

Proses Transfer di dokumentasikan dalam

A. Formulir Transfer Pasien

Anda mungkin juga menyukai