PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang di selenggarakan oleh suatu organ-
isasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyem-
buhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu,keluarga,kelompok,dan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pelayanan neonatus yang bermutu dan mengutamakan keselamatan
pasien dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi di Indonesia.
b. Terlaksananya manajemen pelayanan neonatus dari aspek administrasi &
manajemen, kompetensi SDM, fasilitas dan sarana serta prosedur pelayanan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kalideres.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Pelayanan perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres meliputi
1. Pelayanan pada pasien 0- 28 hari yang memerlukan pengawasan ketat
sehingga di perlukan perawatan yang lebih intensif mulai perina level II
sampai pelayanan Neonatus Intensive Care (NICU)
2. Lingkup pelayanan keperawatan neonatus mengacu pada :
a). Pelayanan Perina Level II meliputi:
1). Bayi yang lahir dengan usia kehamilan lebih dari 32
minggu dan memiliki berat badan > 1500 gram yang tidak
memiliki ketidak matangan fisiologis seperti
apnea.prematuritas,ketidak mampuan dalam asupan oral
atau menderita sakit yang tidak di antisipasi sebelumnya.
2). Bayi yang memerlukan infus intra vena perifer dan
mungkin nutrisi parenteral untuk jangka waktu terbatas
3). Gangguan haemodinamik ringan yang membutuhkan
pemantauan hemodinamik dengan kriteria fisiologi
pernafasan > 60x/menit, nadi 140-160x/menit,kecukupan
oksigen dalam darah di bawah 88%
4). Ikhterik neonatorum yang perlu terapi fototherapi dan
terapi cairan dengan hasil bilirubin bayi >12 mg /dl
5). GED Ringan - Sedang ,hipoglikemia dengan hasil
Gds < 40g.dl
C. Pengaturan Jaga
BAB III
STANDAR FASILITAS
( ccpt)
Formulir observasi 1.2
Sklala resiko jatuh 1.2
Daftar pemberian obat 1.1
Formulir informed 1.2
consent
Resume 1.1
Discharge planning 1.1
Formulir laboratorium 1.2
Formulir rujukan 1.1
Formulir pengantar 1.1
rawat inap
Formulir keluar masuk 1.1
pasien
Formulir survilans 1.1
Formulir visite dokter 1.1
Formulir pemilihan 1.1
DPJP
Formulir pndah DPJP 1.1
Formulir tahap 1.1
terminal
Formulir persetujuan 1.1
transfusi darah
Formulir DNR 1.1
Formulir APS 1.1
Formulir menolak 1,1
dirujuk
Buku register ranap 1.1
Buku register rujukan 1.1
Formulir inflementasi 1.8
keperawatan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
5) Pengiriman pasien
a) Pengiriman pasien ke radiologi
Sebelum pasien dibawa ke radiologi perawat terlebih dahulu
mendaftar agar petugas mempersiapkan ruang radiologi,seperti
mengecilkan suhu ac untuk menghindari pasien hipotermi
b) Pengiriman rujukan
Setiap pasien yang akan dikirim ke rs lain harus sesuai dengan spo
merujuk ke rs luar
c) Pengiriman status RM
Pasien yang dirawat di perinatologi,status akan di kembalikan lagi
ke RM dalam waktu 1x24 jam atau bila ada pasien lama yang
dirawat,maka RM akan memberikan status lamanya
Alur-alur pelayanan
infom
Lapor Dr.jaga Anjurkan untuk
Consent ke Administrasi
Lapor dr.Anak
Perina
Pulang Meninggal
Kasir
Kebutuhan barang - barang logistik di instalasi perina terdiri dari barang tetap dan
barang habis pakai,barang tetap terdiri peralatan medis,peralatan keperawatan,alat
tenun dan peralatan rumah tangga,sedangkan barang habis pakai terdiri dari Obat-
obatan dan bahan habis pakai alkes, (BHP ) alat kebersihan,Cetakan dan Alat tulis
kantor ( ATK).
Untuk proses pengadaan barang habis pakai di tiap ruangan melalui 3 proses yaitu :
1. Perencanaan
Kepala ruangan mendata kebutuhan barang ( BHP, alat kebersihan,dan ATK).
2. Permintaan
Permintaan kebutuhan barang perbulan ruangan di lakukan setiap awal bulan
sesuai jadwal ke bagian farmasi untuk BHP dan kebagian penyimpanan
baranag untuk alat kebersihan dan ATK
3. Penyimpanan
Penyimpanan barang dilakukan di tiap ruangan selama 1 bulan
A. Barang Tetap
1. Peralatan Keperawatan
Inkubator
Baby scal Manual
Syring pump
Suction
Standar infuse
Laringoskop millier
Bag mask neonatus
Thermometer digital
Phototerapi
Humidifier
Mixafe
Pulse oximetri
Cpap
Ventilator
BAB VI
1. Pengertian
Keselamatan pasien ( pasien safety ) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien menjadi lebih aman,sistem tersebut meliputi :
a. Asesmen resiko
b. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubugan dengan resiko pasien
c. Pelaporan dan analisis insiden
d. Kemampuan belajar dari rencana tindak lanjut yang telah di tentukan
e. Implementasi solusi untuk meminimalisir terulangnya tesiko kembali
2. Tujuan
a. Terciptannya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
c. Meminimalisir serta menurunkan angka kejadian tidak di harapkan
( KTD ) di rumah sakit
3. Standar keselamatan pasien di rumah sakit
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan progam peningkatan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien
4. Enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit umum daerah kalideres
a. Ketepatan Identifasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai
d. Kepastian tepat lokasi,tepat prosedur,tepat pasien oprasi
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan resiko pasien jatuh
BAB VII
A. Pendahuluan
Pengertian Keselamatan Kerja adalah Keselamatan yang berkaitan dengan
Mesin,perawat,alat kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses
produksi
Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang berada di rumah
sakit,dengan demikian keselamatan kerja adalah dari,oleh dan untuk setiap
tenaga kerja dan orang lain yang berada di rumah sakit serta masyarakat di
sekitar rumah sakit yang mungkin terkena dampak akibat suatu proses
kerja,dengan demikina jelas bahwa keselamatan kerja adalah merupakan
sarana utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat
menimbulkan kerugian yang berupa luka/cidera,cacat,/kematian kerugian harta
benda dan kerusakan peralatan mesin dan lingkungan secara luas.
B. Tujuan keselamatan kerja
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan ketika melakukan pekerjaan
2. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya paparan
dari zat kimia yang membahayakan
3. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis.
4. Memelihara kebersihan,kesehatan dan ketertiban
5. Mensesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan keberlangsungan usaha
masyarakat pemerintah berkepentingan melindungi masyarakatnya
termaksuk para pegawai dari bahaya kerja,sebab ini pemerintah mengatur
dan mengawasi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.uu no1
tahun 1970 tentang keselamtan kerja bermaksud untuk menjamin :
Agar pegawai dan setiap orang di tempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat
Agar factor-faktor produksi dapat di pakai dan di gunakan sebagai
efisien
Agar proses produksi berjalan lancer tanpa adanya hambatan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
1. Pengertian
BAB IX
PENUTUP