0076)
Definisi: Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan atau lambung yang
dapat mengakibtakan muntah.
Patient stiker
Rencana Perawatan / Nursing Care Plan Kondisi klinis terkait: meningitis, Labirinitis, Uremia, Ketoasdosis diabetik, ulkus
peptikum, penyakit esofagus, tumor intra abdomen, penyakit meniere, neuroma akustik,
tumor otak, kanker, glaukoma
Tgl No Diagnosa Keperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan Nama Tgl teratasi
& Nama & paraf
Paraf
Nausea Setelah dilakukan intervensi perawatan selama Utama
Tingkat Nausea menurun (L.01001) Manajemen mual (I. 03117)
Berhubungan dengan : Manajemen muntah (I.03118)
Gangguan biokimia Kriteria hasil :
(mis.uremia,ketoasidosis diabetik) L.08065 (Tingkat Nausea) Pendukung :
Gangguan pada esofagus Nafsu makan meningkat Dukungan hipnosis diri (I.09257)
Distensi lambung Keluhan mual menurun Edukasi efek samping obat (I.12371)
Iritasi lambung Perasaan ingin muntah menurun Edukasi kemoterapi (I.12382)
Gangguan pankreas Perasaan asam dimulut menurun Edukasi manajemen nyeri (I.12391)
Peregangan kapsul limpa Sensasi panas menurun Edukasi perawatan kehamilan (I.12425)
Tumor terlokalisasi (mis. Neuroma akutik, Sensasi dingin menurun Edukasi teknik nafas (I.12452)
tumor otak primer atau sekunder, Frekuensi menelan menurun Manajemen efek samping obat (I.14505)
metastasis tulang di dasar tengkorak) Diaforesis menurun Manajemen kemoterapi (I.14511)
Peningkatan tekanan intraabdominal (mis. Jumlah saliva menurun Manajemen nyeri (I.08238)
Keganasan intraabdomen) Takikardi menurun Manajemen stres (I.09293)
Peningkatan tekanan intrakranial Pucat membaik Pemberian obat (I.02062)
Mabuk perjalanan Dilatasi pupil membaik Pemberian obat intravena (I.02065)
Kehamilan Pemberian obat oral (I.03128)
Aroma tidak sedap L.03019 (Fungsi Gastrointestinal) Terapi akupresur (I.06209)
Rasa makanan/minuman yang tidak enak Toleransi terhadap makanan meningkat Terapi akupuntur (I.06210)
Stimulasi penglihatan tidak menyenangkan Nafsu makan meningkat Terapi relaksasi (I.09326)
Faktor psikologis (mis. Kecemasan, Mual menurun
ketakutan, stres) Muntah menurun Tindakan :
Efek agen farmakologis Dispepsia menurun I.03117 (Manajemen mual)
Efek toksin Nyeri abdomen menurun Observasi :
Distensi abdomen menurun Identifikasi pengalaman mual
Dibuktikan dengan: Regurgitasi menurun Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis. Bayi, anak-
Gejala dan tanda mayor Jumlah residu cairan lambung saat apirasi anak, dan mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif)
Subjektif : menurun Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis. Nafsu
Mengeluh mual Darah pada feses menurun makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
Merasa ingin muntah Hematemesis menurun Identifikasi faktor penyebab mual (mis. Pengobatan dan
Tidak berminat makan Frekuensi BAB mambaik prosedur)
Konsistensi feses membaik Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada
Objektif : Peristaltik usus membaik kehamilan)
(Tidak tersedia) Jumlah feses membaik Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
Monitor asupan nutrisi dan kalori
Gejala dan tanda minor : Warna feses membaik Terapeutik :
Subjektif : Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. Bau tak
Merasa asam dimulut L.03020 (Keseimbangan cairan) sedap, suara dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
Sensasi panas/dingin Asupan cairan meningkat Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis.
Sering menelan Output urin meningkat Kecemasan, ketakutan, kelelahan)
Objektif : Membran mukosa lembap meningkat Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Saliva meningkat Asupan makanan meningkat Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak
Pucat Edema menurun berwarna, jika perlu
Diaforesis Dehidrasi menurun Edukasi :
Takikardia Asites menurun Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Pupil dilatasi Konfusi menurun Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang
Tekanan darah membaik mual
Denyut nadi radial membaik Anjurkan makan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
Tekanan arteri rata-rata membaik Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mwngatasi
Mata cekung membaik mual (mis. Biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik,
akupresur)
Turgor kulit membaik
Kolaborasi :
Berat badan membaik
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu.
L.03021 (keseimbangan elektrolit)
I.03118 (Manajemen muntah)
Serum natrium membaik
Observasi :
Serum kalium membaik
Identifikasi karakteristik muntah (mis. Warna, konsistensi,
Serum klorida membaik
adanya darah, waktu, frekuensi dan durasi)
Serum kalsium membaik
Periksa volume muntah
Serum magnesium membaik
Identifikasi riwayat diet (mis. Makanan yang di sukai, tidak
Serum fosfor membaik disukai dan budaya)
Identifikasi faktor penyebab muntah (mis. Pengobatan dan
L.10099(kontrol mual muntah)
prosedur)
Kemampuan mengenali gejala meningkat
Identifikasi kerusakan esofagus dan faring posterior jika muntah
Kemampuan mengenali penyebab/pemicu terlalu lama
meningkat Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh
Kemampuan melakukan tindakan untuk
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
mengontrol mual/muntah meningkat
Terapeutik :
Melaporkan mual dan muntah terkontrol
Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis. Bau tak sedap,
meningkat
suara, dan stimulasi visual yang tidak menyenangkan)
Menghindari faktor penyebab/pemicu meningkat
Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah (mis.
Mencatat pemantaun gejala meningkat Kecemasan, ketakutan)
Menghindari bau tidak enak meningkat Atur posisi untuk mencegah aspirasi
Penggunaan obat antiemetik menurun Pertahankan kepatenan jalan nafas
Melaporkan kegagalan pengobatan antiemetik Bersihkan mulut dan hidung
menurun
Berikan dukungan fisik saat muntah (mis. Membantu
Melaporkan efek samping obat menurun membungkuk atau menundukkan kepala)
Melaporkan gejala yang tidak terkontrol menurun Berikan kenyamanan selama muntah (mis. Kompres dingin di
dahi, atau sediakan pakaian kering dan bersih)
L.03024(Nafsu makan) Berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal 30
Keinginan makan meningkat menit setelah muntah
Asupan makanan meningkat Edukasi :
Asupan cairan meningkat Anjurkan membawa kantong plastik untuk menampung muntah
Energi untuk makan meningkat Anjurkan memperbanyak istirahat
Kemampuan merasakan makanan meningkat Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola
Kemampuan menikmati makanan meningkat muntah (mis. Biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik,
Asupan nutrisi meningkat akupresur)
Stimulasi untuk makan meningkat Kolaborasi :
Rasa lapar meningkat Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Edukasi :
Jelaskan perubahan fisik dan psikologis masa kehamilan
Jelaskan perkembangan janin
Jelaskan ketidaknyamanan selama kehamilan
Jelaskan kebutuhan nutrisi kehamilan
Jelaskan seksualitas masa kehamilan
Jelaskan kebutuhan aktifitas dan istirahat
Jelaskan tanda bahaya kehamilan
Jelaskan adaptasi siblings
Jelaskan persiapan persalinan
Jelaskan sistem dukungan selama kehamilan
Jelaskan persiapan menyusui
Ajarkan cara mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan
Ajarkan manajemen nyeri persalinan
Ajarkan cara perawatan bayi
Anjurkan menerima peran baru dalam keluarga
Anjurkan ibu rutin memetiksakan kehamilannya
Terapeutik :
Lakukan reduksi ansietas (mis. anjurkan napas dalam sebelum
prosedur, berikan informasi tentang prosedur)
Lakukan manajemen pengendalian marah, jika perlu
Pahami reaksi marah terhadap stressor
Bicarakan perasaan marah, sumber dan makna marah
Berikan kesempatan untuk menenangkan diri
Pastikan keselamatan pasien, anggota keluarga dan staf
Berikan waktu Istirahat dan tidur yang cukup untuk
mengembalikan tingkat energy
Gunakan metode untuk meningkatkan kenyamanan dan
ketenangan spiritual
Pastikan asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan
resistensi tubuh terhadap stres
Hindari makanan yang mengandung kafein, garam dan lemak
Edukasi :
Anjurkan mengatur waktu untuk mengurangi kejadian stress
Anjurkan mengendalikan tuntutan orang lain dengan negosiasi
atau mengatakan tidak
Anjurkan memenuhi kebutuhan yang prioritas dan dapat
diselesaikan
Anjurkan latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan biologis
dan emosional 30 menit tiga kali seminggu
Anjurkan menggunaan teknik menurunkan stres yang sesuai
untuk diterapkan di rumah sakit maupun pada situasi lainnya
Ajarkan teknik menurunkan stres (mis. latihan pernapasan,
masase, relaksasi progresif, imajinasi terbimbing, biofeedback,
terapi sentuhan, terapi murattal, terapi musik, terapi humor, terapi
tertawa, meditasi)
Terapeutik :
Perhatian prosedur keselamatan pasien (cuci tangan, persiapan
kulit, persiapan lingkungan kerja, persiapan alat, kadaluarsa
jarum, manajemen sampah, manajemen darah)
Berikan posisi yang sesuai dan buka area yang akan diterapi,
sesuai kebutuhan
Tentukan titik akupuntur
Lakukan akupuntur sesuai Indikasi (lokasi, ukuran jarum, jumlah
jarum yang digunakan )
Lakukan manajemen efek samping. akupuntur (mis. nyeri,
hematom, pingsan jarum yang rusak, bengkok, tertancap, infeksi)
Edukasi :
Jelaskan prosedur akupuntur, indikasi, kontra indikasi, dan
kemungkinan efek samping
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
I.09326 (Terapi Relaksasi)
Observasi :
Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan
kognitif
Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya
Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik :
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik
atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi :
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang
tersedia (mis. musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam,
peregangan, atau imajinasi terbimbing)
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPN