Anda di halaman 1dari 3

RENCANA KEPERAWATAN

Tgl / Diagnosa Keperawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) Nama
Jam (SLKI) dan
Paraf

Diare Setelah dilakukan Manajemen Diare


Tindakan Keperawatan
D.0020 I.03101
selama…
b.d Observasi:

 Inflamasi gastrointestinal
Diharapkan Eliminasi fekal
 Iritasi gastrointestinal membaik
 Identifikasi penyebab diare (misal: inflamasi
 Proses infeksi hasil :
gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses
 Malabsorbsi infeksi, malabsorbsi, ansietas, stres, efek obat-
obatan, pemberian botol susu)
 Kecemasan
 Kontrol  Identifikasi riwayat pemberian makanan
 Tingkat stres tinggi pengeluaran feses
 Identifikasi gejala invaginasi (misal: tangisan
 Terpapar kontaminan meningkat
keras, kepucatan pada bayi)
 Terpapar toksin  Keluhan defekasi
 Monitor warna, volume, frekuensi dan
lama dan sulit
 Penyalahgunaan laksatif konsistensi tinja
menurun
 Penyalahgunaan zat  Monitor tanda dan gejala hipovolemia (misal:
 Mengejan saat
takikardi, nadi teraba lemah, tekanan darah
 Program pengobatan (misal: agen defekasi menurun
turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering,
tiroid, analgesik, pelunak feses,  Distensi abdomen CRT melambat, BB menurun)
ferosulfat, antasida, cimetidine dan menurun
antibiotik)  Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daeraah
 Teraba massa perianal
pada rektal
Ditandai dengan : menurun  Monitor jumlah pengeluaran diare

 Urgency menurun  Monitor keamanan penyiapan makanan

 Nyeri abdomen Terapeutik:


 Defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 menurun
jam
 Kram abdomen
 Feses lembek atau cair menurun
 Berikan asupan cairan oral (misal: larutan garam
 Urgency  Konsistensi feses gula, oralit)
membaik
 Nyeri/ kram abdomen  Pasang jalur intravena
 Frekuensi defekasi
 Frekuensi peristaltik meningkat  Barikan cairan intravena ( misal: ringer asetat,
membaik
ringer laktat) jika perlu
 Bising usus hiperaktif
 Peristaltik usus
 Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah
membaik
lengkap dan elektrolit

 Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu°

Edukasi:

 Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara


bertahap

 Anjurkan menghindari makan pembentuk gas,


pedas dan mengandung laktulose

 Anjurkan melanjutkan pemberian ASI

Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
(loperamide, difenoksilat)
 Kolaborasi pemberian obat antispasmodic
(misal: papaverin, ekstrak belladonna,
mebeverine)
 Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
(misal: atapulgit, emektit, kaolin-pektin)

Anda mungkin juga menyukai