Anda di halaman 1dari 3

Nama

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Jam Implementasi Evaluasi dan
Hasil paraf
1.1 Diare (D.0020) Setelah dilakukan tindakan (I.03101) Manajemen diare o Melakukan identifikasi penyebab Jam :
Definisi keperawatan….x 24 jam Definisi : mengidentifikasi dan diare (mis. inflamasi
Pengeluaran feses yang sering, diharapkan mengelola diare dan dampaknya gastrointestinal, iritasi
lunak dan tidak berbentuk gastrointestinal, proses infeksi,
(L.04035) kontinensia fekal Tindakan malabsorpsi, ansietas, stress, efek
Penyebab membaik (pola normal Observasi obat-obatan, pemberian botol
o Fisiologis kebiasaan buang air besar o Identifikasi penyebab diare (mis. susu)
 Inflamasi gastrointestinal membaik) inflamasi gastrointestinal, iritasi
 Iritasi gastrointestinal Dengan kriteria hasil gastrointestinal, proses infeksi, o Melakukan identifikasi riwayat
 Proses infeksi o Pengontrolan pengeluaran malabsorpsi, ansietas, stress, efek pemberian makanan
 Malabsorpsi feses meningkat obat-obatan, pemberian botol
o Psikologis o Defekasi membaik susu) o Melakukan identifikasi gejala
 Kecemasan o Frekuensi buang air besar o Identifikasi riwayat pemberian invaginasi (mis. tangisan keras,
 Tingkat stress tinggi membaik makanan kepucatan pada bayi)
o Situasional o Kondisi kulit perianal o Identifikasi gejala invaginasi (mis.
membaik tangisan keras, kepucatan pada o Memonitor warna, volume,
 Terpapar kontaminan
bayi) frekuensi, dan konsistensi tinja
 Tingkat toksin
o Monitor warna, volume,
 Penyalahgunaan laksatif
frekuensi, dan konsistensi tinja o Memonitor tanda dan gejala
 Penyalahgunaan zat
o Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. takikardi, nadi
 Program pengobatan (agen
hypovolemia (mis. takikardi, nadi teraba lemah, tekanan darah turun,
tiroid, analgetsik, pelunak
teraba lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut
feses, ferosulfat, antasida,
turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB
cimetidine dan antibiotik)
kering, CRT melambat, BB menurun)
 Perubahan air dan makanan menurun)
 Bakteri pada air o Monitor iritasi dan ulserasi kulit o Memonitor iritasi dan ulserasi
di daerah perianal kulit di daerah perianal
Gejala dan tanda mayor o Monitor jumlah pengeluaran diare
Subjektif o Monitor keamanan penyiapan
o - o Memonitor jumlah pengeluaran
makanan diare
Objektif
o Defekasi lebih dari tiga kali
Terapeutik o Memonitor keamanan penyiapan
dalam 24 jam o Berikan asupan cairan oral (mis.
o Feses lembek atau cair makanan
larutan garam gula, oralit,
pedialyte, renalyte)
o Pasang jalur intravena
Gejala dan tanda minor o Berikan cairan intravena (mis. o Memberikan asupan cairan oral
Subjektif ringer asetat, ringer laktat), jika (mis. larutan garam gula, oralit,
o Urgency perlu pedialyte, renalyte)
o Nyeri/ kram abdomen o Ambil sampel darah untuk
Objektif pemeriksaan darah lengkap dan o Memasang jalur intravena
o Frekuensi peristaltik elektrolit
meningkat o Ambil sampel feses untuk kultur, o Memberikan cairan intravena
o Bising usus hiperaktif jika perlu (mis. ringer asetat, ringer laktat),
jika perlu
Kondisi klinis terkait Edukasi
o Kanker kolon o Anjurkan makanan porsi kecil dan o Mengambil sampel darah untuk
o Diverticulitis sering secara bertahap pemeriksaan darah lengkap dan
o Iritasi usus o Anjurkan menghindari makanan elektrolit
o Crohn’s disease pembentuk gas, pedas dan
o Ulkus peptikum mengandung laktosa o Mengambil sampel feses untuk
o Gastritis o Anjurkan melanjutkan pemberian kultur, jika perlu
o Spasme kolon ASI
o Kolitis ulseratif o Menganjurkan makanan porsi
o Hipertiroidisme Kolaborasi kecil dan sering secara bertahap
o Demam typoid o Kolaborasi pemberian obat
o Malaria antimotilitas (mis. loperamide, o Menganjurkan menghindari
difenoksilat) makanan pembentuk gas, pedas
o Sigelosis
o Kolaborasi pemberian obat dan mengandung laktosa
o Kolera
antispasmodic/spasmolitik (mis.
o Disentri
papaverin, ekstrak belladonna,
o Hepatitis o Menganjurkan melanjutkan
mebeverine)
pemberian ASI
o Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (mis. atapulgit,
o Melakukan kolaborasi pemberian
smektit, kaolin-pektin)
obat antimotilitas (mis.
loperamide, difenoksilat)

o Melakukan kolaborasi pemberian


obat antispasmodic/spasmolitik
(mis. papaverin, ekstrak
belladonna, mebeverine)

o Melakukan kolaborasi pemberian


obat pengeras feses (mis.
atapulgit, smektit, kaolin-pektin)

Anda mungkin juga menyukai