0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Rencana asuhan keperawatan membahas masalah diare pada pasien. Definisi diare adalah pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak terbentuk. Tujuan pengelolaan diare adalah mengidentifikasi dan mengelola penyebab serta dampak diare dengan memberikan asupan cairan oral atau intravena, mengambil sampel darah dan feses, serta memberikan edukasi diet.
Rencana asuhan keperawatan membahas masalah diare pada pasien. Definisi diare adalah pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak terbentuk. Tujuan pengelolaan diare adalah mengidentifikasi dan mengelola penyebab serta dampak diare dengan memberikan asupan cairan oral atau intravena, mengambil sampel darah dan feses, serta memberikan edukasi diet.
Rencana asuhan keperawatan membahas masalah diare pada pasien. Definisi diare adalah pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak terbentuk. Tujuan pengelolaan diare adalah mengidentifikasi dan mengelola penyebab serta dampak diare dengan memberikan asupan cairan oral atau intravena, mengambil sampel darah dan feses, serta memberikan edukasi diet.
Masalah Keperawatan : DIARE Definisi : Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak terbentuk. Tgl/jam Tanda dan Gejala SLKI SIKI Ttd Gejala dan tanda Ekspektasi : Membaik Definisi Manajemen Diare : Mengidentifikasi dan mayor Kriteria hasil : dalam waktu ........... x 24 jam tercapai sebagai berikut : mengelola diare dan dampaknya Subyektif Observasi. .......................... Menuru Cukup Sedan Cuku Mening a. Identifikasi penyebab diare (mis. inflamasi ............. n menuru g p kat gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses Obyektif n menin infeksi, malabsorbsi, ansietas, stress, efek obat- gkat obatan, pemberian botol susu) Defekasi lebih Kontrol 1 2 3 4 5 b. Identifikasi riwayat pemberian makanan dari tiga kali pengeluaran c. Identifikasi gejala navigasi (mis. tangisan keras, dalam 24 jam feses kepucatan pada bayi) Feses lembek Mening Cukup Sedan Cuku Menuru d. Monitor warna, volume, frekuensi, dan atau cair kat mening g p n konsistensi tinja kat menur e. Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. un takikardia, nadi teraba lemah, tekanan darah Gejala dan tanda Keluhan 1 2 3 4 5 turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering, minor defekasi lama CRT melambat, BB menurun) Subyektif dan sulit f. Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah Urgency Mengejan saat 1 2 3 4 5 perianal Nyeri/kram defekasi g. Monitor jumlah pengeluaran diare abdomen Distensi 1 2 3 4 5 h. Monitor kemanan penyiapan makanan Obyektif abdomen Terapeutik. Frekuensi Terasa massa 1 2 3 4 5 a. Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam peristaltic pada rektal gula, oralit, pedialyte, renalyte) meningkat Urgency 1 2 3 4 5 b. Pasang jalur intravena Bising usus Nyeri 1 2 3 4 5 c. Berikan cairan intravena (mis. ringer asetat, hiperaktif abdomen ringer laktat), jika perlu Kram 1 2 3 4 5 d. Ambil sampel darah untuk pemerikasaan darah abdomen lengkap dan elektrolit Membu Cukup Sedan Cuku Memba e. Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu ruk membu g p ik Edukasi. ruk memb a. Anjurkan makan porsi kecil dan sering secara aik bertahap Konsistensi 1 2 3 4 5 b. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, feses pedas dan mengandung laktosa Frekuensi 1 2 3 4 5 c. Anjurkan melanjutkan pembeian ASI defekasi Kolaborasi Peristaltik usus 1 2 3 4 5 a. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide, difenoksilat) b. Kolaborasi pemberian obat atispacmodic/spasmolitik (mis. papaverin, ekkstrak belladonna, mebeverine) c. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-pektin)