Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
(ASUHAN KEPERAWATAN DIARE)

Dosen Pengampu: Ns. Agnes Dewi Astuti, M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:

Meisya Yananda
PO.62.20.1.22.027

D-III KEPERAWATAN REGULER XXV A


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
2023
ASUHAN KEPERAWATAN
DIARE
Kasus:

An. P Berumur 1 tahun dibawa oleh ibunya ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. R.
Salewangan Maros. Ibu klien mengatakan An. P mencret ± 6 hari dan dalam satu hari mencret lebih
dari 10 kali dengan konsistensi cair dan muntah. Saat dilakukan pemeriksaan fisik mata cekung,
turgor kulit kembali sangat lambat, badan lemas, bibir kering. Hasil tanda-tanda vital suhu 37°C,
respirasi rate 36 x /menit, nadi 118 x /menit. Ibunya sudah memberi larutan oralit sehari satu gelas.

Data Subjektif Data Objektif


- Ibu klien mengatakan bahwa An. P - Mata cekung
mengalami mencret± 6 hari, dalam satu - Turgor kulit kembali sangat lambat
hari mencret lebih dari 10 kali cair dan - Badan lemas
muntah. - Bibir kering
- Suhu: 37°C
- Respirasi rate: 36 x /menit
- Nadi: 118 x /menit

Rencana Keperawatan
Diagnosis
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Diare Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare I.03101 SIKI
D.0020 SDKI keperawatan Eliminasi Fekal Hal. 164-165
Hal. 58 L.04033 SLKI Hal. 25 Observasi
didapatkan bahwa kondisi - Identifikasi penyebab diare (mis
pasien: inflamasi gastrointestinal, iritasi
Kontrol pengeluaran feses 5 gastrointertinal proses infeksi,
(Meningkat) malabsorpsi, ansietas, stres, efek
Keluhan defikasi lama dan sulit obat-obatan, pemberian botol
5 (Menurun) susu)
Mengejan saat defekasi 5 - Identifikasi riwayat pemberian
(Menurun) makanan
Distensi abdomen 5 (Menurun) - Identifikasi gejala invaginasi
Teraba massa pada rektal (mis. tangisan keras, kepucatan
urgency 5 (Menurun) pada bayi)
Nyeri abdomen 5 (Menurun) - Monitor warna, volume,
Kram abdomen 5 (Menurun) frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala
Konsistensi feses 5 (Membaik) hypovolemia (mis: takikardia,
Frekuensi BAB 5 (Membaik) nadi teraba lemah, tekanan
Peristaltik usus 5 (Membaik) darah turun, turgor kulit turun,
mukosa mulut kering, CRT
melambat, BB menurun)
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit
di daerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran
diare
- Monitor keamanan penyiapan
makanan
Terapeutik
- Berikaan asupan cairan oral
(mis larutan garam gula, oralit,
pedialyte, renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berkan cairan intravena (mis
ringer asetat, ringer laktat), jika
perlu
- Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
- Ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa
- Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI

Risiko Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Elektrolit


Ketidakseimbangan keperawatan Keseimbangan I.03122 SIKI
Elektrolit Elektrolit Hal. 240-241
D.0037 SDKI L.03021 SLKI Hal. 42 Observasi
Hal.88 didapatkan bahwa kondisi - Identifikasi kemungkinan
pasien: penyebab ketidakseimbangan
Serum natrium (5 Meningkat) elektrolit
Serum kalium (5 Meningkat) - Monitor kadar elektrolit serum
Serum klorida (5 Meningkat) - Monitor mual, muntah dan diare
Serum kalsium (5 Meningkat) - Monitor kehilangan cairan, jika
Serum magnesium (5 perlu
Meningkat) - Monitor tanda dan gejala
Serum fosfor (5 Meningkat) hipokalemia (mis. kelemahan
otot, interval QT memanjang,
gelombang T datar atau terbalik,
depresi segmen ST, gelombang
U, kelelahan, parestesia,
penurunan refleks, anoreksia,
konstipasi, motilitas usus
menurun, pusing, depresi
pernapasan)
- Monitor tanda dan gejala
hiperkalemia (mis. peka
rangsang, gelisah, mual,
muntah, takikardia mengarah ke
bradikardia, fibrilasi/takikardia
ventrikel, gelombang T tinggi,
gelombang P datar, kompleks
QRS tumpul blok jantung
mengarah asistol)
- Monitor tanda dan gejala
hiponatremia (mis. disorientasi,
otot berkedut, sakit kepala,
membrane mukosa kering,
hipotensi postural, kejang,
letargi, penurunan kesadaran)
- Monitor tanda dan gejala
hipernatremia (mis. haus,
demam, mual, muntah, gelisah,
peka rangsang, membran
mukosa kering, takikardia,
hipotensi, letargl, konfusi,
kejang)
- Monitor tanda dan gejala
hipokalsemia (mis. peka
rangsang, tanda Chvostek
[spasme otot wajah), tanda
Trousseau [spasme karpal],
kram otot, interval QT
memanjang)
- Monitor tanda dan gejala
hiperkalsemia (mis. nyeri
tulang, haus, anoreksia, letargi,
kelemahan otot, segmen QT
memendek, gelombang T lebar,
komplek QRS lebar, interval PR
memanjang)
- Monitor tanda dan gejala
hipomagnesemia (mis. depresi
pernapasan, apatis, tanda
Chvostek, tanda Trousseau,
konfusi, disritmia)
- Monitor tanda dan gejala
hipermagnesemia (mis.
kelemahan otot, hiporefleks,
bradikardia, depresi SSP,
letargi, koma, depresi).
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

DOKUMENTASI IMPLEMENTASI
No Hari, Diagnosis
Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1. Senin, 16 Diare T: Mengobservasi keadaan S: keluarga klien
Oktober D.0020 SDKI umum klien. mengatakan anaknya
2023. Hal. 58 R: Ibu klien mengatakan An. bab sejak tadi malam
Jam 08.00 P mencret ± 6 hari dalam sampai pagi ini ± 2x
WIB satu hari mencret lebih dari dan sudah berampas
10 kali cair.
2. Senin, 16 T: Menganjurkan keluarga O: klien lebih tenang,
Oktober 2023 untuk memberikan makanan feses sudah berampas
Jam 08.30 yang berserat dan tidak sedikit.
WIB berlemak serta makanan
dalam keadaan yang hangat. A: masalah teratasi
R: Ibu klien mengatakan
iya… P: lanjutkan intervensi
3. Senin, 16 T: Mengkaji frekuensi
Oktober konsisten BAB Kaji frekuensi
2023. R: Ibu klien mengatakan An. konsistensi bab,
Jam 09.00 P BAB sejak tadi malam anjurkan keluarga
WIB sampai pagi ini 2 kali dan memberi banyak
sedikit berampas. minum setelah bab.
4. Selasa, 17 Risiko T: Menganjurkan kepada S: keluarga klien
Oktober Ketidakseimbangan keluarga untuk memberikan mengatakan anak
2023. Elektrolit minum yang banyak apalagi sudah mau minum
D.0037 SDKI
Jam 08.00 setelah BAB habis 2 gelas blimbing.
Hal.88
WIB R: Ibu klien mengatakan
akan memberikan An. P O: turgor kulit normal
banyak minum. S: 36°C, N:
5. Selasa, 17 T: Mempertahankan cairan 104x/menit, RR :
Oktober parenteral dengan 20x/menit. mukosa
2023. mengganti yang baru karena bibir lembab, tampak
Jam 08.30 habis anak mau minum.
WIB R:
O: Turgor jelek A: masalah teratasi.
Mukosa kering
CRT > 3 detik P: pertahankan
S: 37°C intervensi
Cairan infus terpasang RL
yang baru dengan tetesan 12 Kaji keadaan umum
tetes /menit klien, pertahankan
cairan parenteral,
timbang berat
badan setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai