Dosen pembimbing :
Ns.Netty Isnawati,M.Kep
DIsusun oleh :
ALIFIA DEFERIANI PUTRI
4338114201210049
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Preeklamsia adalah sekumpulan gejala yang secara spesifik hanya muncul
selama kehamilan dengan usia lebih dari 20 minggu (Helen Varney, 2000).
Preeklamsia adalah sekumpulan gejala yaitu hipertensi, edema dan proteinuria
yang timbul pada wanita hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu,
pada ibu bersalin dan nifas.
3. Pemeriksaan Penunjang
● Uji diagnostik dasar
a. Pengukuran tekanan darah
b. Analisis protein dalam urine
c. Pemeriksaan edema
d. Pengukuran tinggi fundus uteri
e. Pemeriksaan funduskopi
● Uji laboratorium
a. Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi
eritrosit pada sediaan darah tepi).
b. Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, asparta
taminotranferase)
c. Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).
Uji untuk meramalkan hipertensi
a. Roll-over test.
b. Pemberian infus angiotensin II
4. Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan preeklampsia adalah kontrol tekanan darah yang
adekuat serta pencegahan kejang atau eklampsia. Persalinan atau terminasi
kehamilan merupakan satu-satunya penatalaksanaan definitif preeklampsia.
Namun, tata laksana preeklampsia juga sangat ditentukan oleh usia kehamilan
serta progresivitas penyakit. Penundaan terminasi kehamilan umumnya
bermanfaat untuk pertumbuhan janin tetapi meningkatkan risiko pada ibu.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Fokus
a. Sirkulasi : Peningkatan tekanan darah menetap melebihi nilai dasar
setelah 20 minggu kehamilan. Riwayat hipertensi kronis, nadi mungkin
menurun, dapat mengalami memar spontan, perdarahan lama, atau
epistaksis (trombositopenia).
b. Eliminasi : Fungsi ginjal mungkin menurun (kurang dari 400 ml/24 jam)
atau tidak ada.
c. Makanan/cairan : Mual, muntah. Penambahan berat badan 2+1b [0.9072
kg] atau lebih dalam 1 minggu 6 1b [2,72 kg] atau lebih bulan (tergantung
pada lamanya gestasi). Malnutrisi (kelebihan atau kurang berat badan
20% atau lebih besar), masukan protein/kalori kurang. Edema mungkin
ada, dari ringan sampai berat/umum dan dapat meliputi wajah,
ekstrimitas dan sistem organ. Diabetes melitus.
d. Neurosensori : Pusing, sakit kepala frontal. Diplopia, penglihatan kabur.
Hiperefleksia. Kacau mental tonik, kemudian fase tonik-klonik, diikuti
dengan periode kehilangan kesadaran. Pemeriksaan funduskopi dapat
menunjukkan edema atau spasme vaskuler.
e. Nyeri/Ketidaknyamanan : Nyeri epigastrik (region kuadran atas kanan
[KkaA]).
f. Pernapasan : Pernapasan mungkin kurang dari 14 x/menit. Krekels
mungkin ada.
g. Keamanan : Ketidaksesuaian Rh mungkin ada.
h. Seksualitas : Primmigravida, gestasi multipel, hidramnion, mola
hidratidosa, hidrops fetalis (antigen-antibodi Rh). Gerakan bayi mungkin
berkurang. Tanda-tanda abrupsi plasenta mungkin ada.
i. Penyuluhan/Pembelajaran
Remaja (dibawah usia 15 tahun) dan primigravida lansia (usia 35 tahun
atau lebih) berisiko tinggi. Riwayat keluarga hipertensi karena kehamilan
(HKK).
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipovolemia b.d Kehilangan cairan aktif
b. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis (mis. infarmasi, lakemia,
neoplasma)
c. Ansietas b.d Krisis situasional, Ancaman terhadap kematian
3. Perencanaan Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33031512/LAPORAN_PENDAHULUAN_PRE_EKLAMSIA
https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/preeklampsia/penatalaksanaan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat.