Anjurkan melapor
jika haluaran urin
< 0,5 mL/kg/jam
dalam 6 jam
Anjurkan melapor
jika BB bertambah
> 1 kg dalam
sehari
Ajarkan cara
membatasi cairan
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian diuretic
Kolaborasi
penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretic
Kolaborasi
pemberian
continuous renal
replacement
therapy (CRRT)
jika perlu
2. Pemantuan Cairan
Observasi
- Monitor frekuensi
dan kekuatan nadi
- Monitor frekuensi
napas
- Monitor tekanan
darah
- Monitor berat badan
- Monitor waktu
pengisian kapiler
- Monitor elastisitas
atau turgor kulit
- Monitor jumlah,
warna, dan berat jenis
urin
- Monitor kadar
albumin dan protein
total
- Monitor hasil
pemeriksaan serum
(mis: osmolaritas
serum, hematokrit,
natrium, kalium, dan
BUN)
- Monitor intake dan
output cairan
- Identifikasi tanda-
tanda hypovolemia
(mis: frekuensi nadi
meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan
darah menurun,
tekanan nadi
menyempit, turgor
kulit menurun,
membran mukosa
kering, volume urin
menurun, hematokrit
meningkat, hasil,
lemah, konsentrasi
urin meningkat, berat
badan menurun
dalam waktu singkat)
- Identifikasi tanda-
tanda hypervolemia
(mis: dispnea, edema
perifer, edema
anasarca, JVP
meningkat, CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
- Identifikasi faktor
risiko
ketidakseimbagnan
cairan (mis: prosedur
pembedahan mayor,
trauma/perdarahan,
luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal,
peradangan pancreas,
penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi
intestinal)
Terapeutik
- Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi
pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Perawatan Luka
Observasi
- Monitor
karakteristik luka
(mis: drainase,
warna, ukuran ,
bau)
- Monitor tanda-tanda
infeksi
Terapeutik
- Lepaskan balutan dan
plester secara
perlahan
- Cukur rambut di
sekitar daerah luka,
jika perlu
- Bersihkan dengan
cairan NaCl atau
pembersih nontoksik,
sesuai kebutuhan
- Bersihkan jaringan
nekrotik
- Berikan salep yang
sesuai ke kulit/lesi,
jika perlu
- Pasang balutan sesuai
jenis luka
- Pertahankan Teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
- Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
- Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam
atau sesuai kondisi
pasien
- Berikan diet dengan
kalori 30 – 35
kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25 – 1,5
g/kgBB/hari
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral
(mis: vitamin A,
vitamin C, Zinc,
asam amino), sesuai
indikasi
- Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika
perlu
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
- Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
dan protein
- Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur
debridement (mis:
enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik),
jika perlu
- Kolaborasi
pemberian antibiotik,
jika perlu
Manajemen
Imunisasi/Vaksinasi
Observasi
- Identifikasi Riwayat
Kesehatan dan
Riwayat alergi
- Identifikasi
kontraindikasi
pemberian imunisasi
(mis: reaksi
anafilaksis terhadap
vaksin sebelumnya
dan/atau sakit parah
dengan atau tanpa
demam)
- Identifikasi status
imunisasi setiap
kunjungan ke
pelayanan kesehatan
Terapeutik
- Berikan suntikan
pada bayi di bagian
paha anterolateral
- Dokumentasikan
informasi vaksinasi
(mis: nama produsen,
tanggal kadaluarsa)
- Jadwalkan imunisasi
pada interval waktu
yang tepat
Edukasi
- Jelaskan tujuan,
manfaat, reaksi yang
terjadi, jadwal, dan
efek samping
- Informasikan
imunisasi yang
diwajibkan
pemerintah (mis:
hepatitis B, BCG,
difteri, tetanus,
pertussis, H.
influenza, polio,
campak, measles,
rubela)
- Infromasikan
imunisasi yang
melindungi terhadap
penyakit namun saat
ini tidak diwajibkan
pemerintah (mis:
influenza,
pneumokokus)
- Informasikan
vaksinasi untuk
kejadian khusus (mis:
rabies, tetanus)
- Informasikan
penundaan pemberian
imunisasi tidak
berarti mengulang
jadwal imunisasi
Kembali
- Informasikan
penyedia layanan
Pekan Imunisasi
Nasional yang
menyediakan vaksin
gratis