0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai standar keperawatan untuk pasien hipovolemia. Hipovolemia didefinisikan sebagai penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan intraseluler yang disebabkan oleh kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi, peningkatan permeabilitas kapiler, kekurangan intake cairan, atau evaporasi. Standar intervensi keperawatan untuk hipovolemia meliputi manajemen jalan napas, pemantau
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai standar keperawatan untuk pasien hipovolemia. Hipovolemia didefinisikan sebagai penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan intraseluler yang disebabkan oleh kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi, peningkatan permeabilitas kapiler, kekurangan intake cairan, atau evaporasi. Standar intervensi keperawatan untuk hipovolemia meliputi manajemen jalan napas, pemantau
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai standar keperawatan untuk pasien hipovolemia. Hipovolemia didefinisikan sebagai penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan intraseluler yang disebabkan oleh kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi, peningkatan permeabilitas kapiler, kekurangan intake cairan, atau evaporasi. Standar intervensi keperawatan untuk hipovolemia meliputi manajemen jalan napas, pemantau
No RM : Hipovolemia Umur : Tgl pendaftaran : SDKI (D.0023) Alamat : STANDAR LUARAN KEPERAWATAN STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA (SLKI) INDONESIA (SDKI)
Hipovolemia Status Cairan Membaik 1. Managemen Jalan Napas
Observasi Kategori : Fisiologis Kriteria Hasil : - Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis, Subkategori : Nutrisi dan Cairan - Kekuatan nadi meningkat orthopnea, dispnea, edema, JVP/CVP meningkat - Turgor kulit meningkat refleks hepatojugular positif, suara napas Definisi : Penurunan volume cairan intravaskuler, - Output urine meningkat tambahan) interstisiel, dan / atau intraseluler - Pengisian vena meningkat - Identifikasi penyebab hipervolemia - Orthopnea menurun - Monitor status hemodinamik (mis. frekuensi Penyebab : - Dispnea menurun jantung, tekanan darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, 1. Kehilangan cairan aktif - Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) CO, CI), jika tersedia 2. Kegagalan mekanisme regulasi menurun - Monitor intake dan output cairan 3. Peningkatan permeabilitas kapiler - Edema anasarka menurun - Monitor tanda hemokonsentrasu (mis. kadar 4. Kekurangan intake cairan - Edema perifer menurun natrium, BUN, hematokrit, berat jenis urine) 5. Evaporasi - Distensi vena jugularis menurun - Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma - Suara napas tambahan menurun (mis. kadar protein dan albumin meningkat) Gejala dan Tanda Mayor - Kongesti paru menurun - Monitor kecepatan infuse secara ketat Subjektif - Perasaan lemah menurun - Monitor efek samping diuretic (mis, hipotensi Tidak tersedia - Keluhan haus menurun ortortostatik, hipovolemia, hipokalemia, - Konsentrasi urine menurun hiponatremia) Objektif - Frekuensi nadi membaik Terapeutik 1. Frekuensi nadi meningkat - Tekanan darah membaik - Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang 2. Nadi teraba lemah - Tekanan nadi membaik sama 3. Tekanan darah menurun - Membran mukosa membaik - Batasi asupan cairan dan garam 4. Tekanan nadi menyempit - Jugularis venous pressure (JVP) membaik - Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 5. Turgor kulit menurun - Kadar Hb membaik Edukasi 6. Membran mukosa kering - Kadar Ht membaik - Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 7. Volume urin menurun - Central Venous Pressure membaik mL/kg/jam dalam 6 jam 8. Hematokrit meningkat - Refluk hepatojugular membaik - Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA Jln. Manyar Kertoadi – Jawa Timur, -60117 www.rsuhaji.jatimprov.go.id, humas@rsuhaji
- Berat badan membaik sehari
Gejala dan Tanda Minor - Hepatomegali membaik - Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan Subjektif - Oliguria membaik haluan cairan 1. Merasa lemah - Intake cairan membaik - Ajarkan cara membatasi cairan 2. Mengeluh haus - Status mental membaik Kolaborasi - Suhu membaik - Kolaborasi pemberian diuretik Objektif - Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat 1. Pengisisan vena menurun diuretik 2. Status mental berubah - Kolaborasi pemberian continous renal replacement 3. Suhu tubuh meningkat therapy (CCRT), jika perlu 4. Konsentrasu urin meningkat 5. Berat badan turun tiba-tiba 2. Pemantauan Cairan Observasi - Monitor frekuensi dan kekuatan nadi - Monitor frekuensi napas - Monitor tekanan darah - Monitor berat badan - Monitor waktu pengisian kapiler - Monitor elastisitas atau turgor kulit - Monitor turgor, warna dan berat jenis urine - Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. osmolaritas serum, hematokrit, natrium, kalium, BUN - Monitor intake dan output cairan - Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane mukosa meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat) - Identifikasi tanda-tanda hipervolemia, (missal dispnea, edema perifer, edema anasarka, JVP meningkat, CVP meningkat, reflek hepatojugular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat). - Identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan (mis. prosedur pembedahan mayor, RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA Jln. Manyar Kertoadi – Jawa Timur, -60117 www.rsuhaji.jatimprov.go.id, humas@rsuhaji
trauma/pendarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi
intestinal, peradangan pancreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal) Terapeutik - Alur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien - Dokumentasi hasil pemantauan Edukasi - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - Informasikan hasil pemantauan, jika perlu