Anda di halaman 1dari 12

HIPERGLIKEMIA

I. Definisi
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada
rentang kadar puasa normal 80 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa
sekitar 140 160 mg /100 ml darah . ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )
Menurut Christine hancock (1999) berpendapat bahwa hiperglikemia adalah
terdapatnya glukosa dengan kadar yang tinggi didalam darah (rentang normal
kadar glukosa darah adalah 3,0-5,0 mmol/ liter). Hiperglikemi merupakan tanda
yang biasanya menunjukan penyakit diabetes mellitus.

II. Etiologi
1. Defisiensi Insulin, seperti yang dijumpai pada DM tipe 1
2. Penurunan responsivitas sel terhadap insulin, seperti yang dijumpai pada DM
tipe II karena adanya penyebab obesitas, kurangnya aktifitas fisik
3. Stres kronis
4. Respon terhadap stres mencakup aktivasi sistem saraf simpatis dan
pelepasan hormon pertumbuhan (tyroid), katekolamin epinefrin dan
norepinefrin dari kelenjar adrenal yang selanjutnya akan merangsang
peningkatan pemecahan simpanan glukosa di hepar dan otot rangka.
5. Hipertiroid
6. Hormon-hormon tersebut menstimulasi pelepasan insulin yang berlebihan
oleh sel-sel pankreas, sehingga akhirnya terjadi penurunan respon sel
terhadap insulin
7. Autoimun
8. Autoimun menyebabkan kerusakan sel-sel beta pankreas yang berakibat
defisiensi insulin sampai kelainan yang menyebabkan retensi terhadap kerja
insulin.
9. Alkoholisme
10. Dianggap menambah resiko terjadinya kerusakan sel-sel beta pada
pankreas
(ADA, 2009)

III. Manifestasi klinis


1. Kadar gula darah sewaktu melebihi angka 200 mg/dl atau kadar gula darah
puasa melebihi 126 mg/dl.
2. Poliuria (banyak dan sering kencing)
3. Polipagia (banyak makan)
4. Polidipsi (banyak minum)
5. Kelemahan tubuh, lesu cepat lelah tidak bertenaga
6. Berat badan menurun
7. Rasa kesemutan, karena iritasi (perangsangan) pada serabut-serabut
saraf
8. Infeksi saluran kencing
9. Infeksi yang sukar sembuh (ADA, 2009)
IV. Patofisiologi

V. Komplikasi
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1. Komplikasi akut
- Ketoasidosis diabetic
- Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik
- Hipoglikemia
- Asidosis lactate
- Infeksi berat
2. Komplikasi kronik
- Komplikasi vaskuler
Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
- Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli-buli
neurogenik, impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.
- Campuran vascular neuropati
Ulkus kaki
- Komplikasi pada kulit

VI. Peneriksaan penunjang


1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Biasanya, tes ini dianjurkan untuk pasien yang menunjukkan kadar glukosa darah
meningkat di bawah kondisi stress.
4. Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM
(mg/dl)

VII.Penatalaksanaan
1. Olahraga (namun jika gula darah diatas 240 mg/dl dan ketika diperiksa terdapat
keton dalam urin maka olahraga harus dihentikan)
2. Diet rendah gula
3. Terapi insulin
4. Hypoglicemic medication
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Anamnese
a. Keluhan Utama
Cemas, lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, nafas pasien mungkin
berbau aseton pernapasan kussmaul, poliuri, polidipsi, penglihatan yang kabur,
kelemahan dan sakit kepala
b. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/ HONK),
penyebab terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/ HONK) serta upaya yang
telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit penyakit lain yang ada kaitannya
dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit
jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat
maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat atau adanya faktor resiko, riwayat keluarga tentang penyakit, obesitas,
riwayat pankreatitis kronik, riwayat melahirkan anak lebih dari 4 kg, riwayat
glukosuria selama stress (kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, penyakit) atau
terapi obat (glukokortikosteroid, diuretik tiasid, kontrasepsi oral).
e. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita
sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita.
f. Kaji terhadap manifestasi Diabetes Mellitus: poliuria, polidipsia, polifagia,
penurunan berat badan, pruritus vulvular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka
rangsang, dan kram otot. Temuan ini menunjukkan gangguan elektrolit dan
terjadinya komplikasi aterosklerosis.
g. Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan diagnostik dan
tindakan perawatan diri untuk mencegah komplikasi.

Diagnosa yang Mungkin Muncul


a. Kurang volume cairan b/d diuresis osmotik (dari hiperglikemia).

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakcukupan insulin


( penurunan ambilan dan penggunaan glokosa oleh jaringan mengakibatkan
peningkatan metabolisme protein/lemak)

c. Intoleransi aktivitas b/d penurunan energy metabolic

d. Ansietas b/d kurang informasi tentang penyakit diabetes melitus

Intervensi Keperawatan

a. Kurang volume cairan b/d diuresis osmotik (dari hiperglikemia).

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Defisit Volume Cairan NOC: NIC :


Berhubungan dengan: Fluid balance Pertahankan catatan intake
- Kehilangan volume Hydration dan output yang akurat
cairan secara aktif Nutritional Status : Food Monitor status hidrasi
- Kegagalan mekanisme and Fluid Intake ( kelembaban membran
pengaturan Setelah dilakukan mukosa, nadi adekuat,
tindakan keperawatan tekanan darah ortostatik ),
DS : selama.. defisit jika diperlukan
- Haus volume cairan teratasi Monitor hasil lab yang
DO: dengan kriteria hasil: sesuai dengan retensi
- Penurunan turgor Mempertahankan urine cairan (BUN , Hmt ,
kulit/lidah output sesuai dengan osmolalitas urin, albumin,
- Membran mukosa/kulit usia dan BB, BJ urine total protein )
kering normal, Monitor vital sign setiap
- Peningkatan denyut nadi, Tekanan darah, nadi, 15menit 1 jam
penurunan tekanan suhu tubuh dalam batas Kolaborasi pemberian
darah, penurunan normal cairan IV
volume/tekanan nadi Tidak ada tanda tanda Monitor status nutrisi
- Pengisian vena menurun dehidrasi, Elastisitas Berikan cairan oral
- Perubahan status mental turgor kulit baik,
Berikan penggantian
- Konsentrasi urine membran mukosa
nasogatrik sesuai output
meningkat lembab, tidak ada rasa
(50 100cc/jam)
- Temperatur tubuh haus yang berlebihan
Dorong keluarga untuk
meningkat Orientasi terhadap
membantu pasien makan
- Kehilangan berat badan waktu dan tempat baik
Kolaborasi dokter jika tanda
secara tiba-tiba Jumlah dan irama
cairan berlebih muncul
- Penurunan urine output pernapasan dalam
meburuk
- HMT meningkat batas normal
- Kelemahan Atur kemungkinan tranfusi
Elektrolit, Hb, Hmt
Persiapan untuk tranfusi
dalam batas normal
pH urin dalam batas Pasang kateter jika perlu

normal Monitor intake dan urin

Intake oral dan output setiap 8 jam

intravena adekuat
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakcukupan
insulin ( penurunan ambilan dan penggunaan glokosa oleh
jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein/lemak)

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakseimbangan NOC: Kaji adanya alergi makanan


nutrisi kurang dari a. Nutritional status: Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh Adequacy of nutrient untuk menentukan jumlah kalori
Berhubungan dengan : b. Nutritional Status : dan nutrisi yang dibutuhkan
Ketidakmampuan untuk food and Fluid Intake pasien
memasukkan atau c. Weight Control Yakinkan diet yang dimakan
mencerna nutrisi oleh Setelah dilakukan mengandung tinggi serat untuk
karena faktor biologis, tindakan keperawatan mencegah konstipasi
psikologis atau ekonomi. selama.nutrisi kurang Ajarkan pasien bagaimana
DS: teratasi dengan indikator: membuat catatan makanan
- Nyeri abdomen Albumin serum harian.
- Muntah Pre albumin serum Monitor adanya penurunan BB
- Kejang perut Hematokrit dan gula darah
- Rasa penuh tiba-tiba Hemoglobin
Monitor lingkungan selama
setelah makan
Total iron binding makan
DO:
capacity Jadwalkan pengobatan dan
- Diare
Jumlah limfosit tindakan tidak selama jam
- Rontok rambut yang
makan
berlebih
Monitor turgor kulit
- Kurang nafsu makan
Monitor kekeringan, rambut
- Bising usus berlebih
kusam, total protein, Hb dan
- Konjungtiva pucat
kadar Ht
- Denyut nadi lemah
Monitor mual dan muntah
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor intake nuntrisi
Informasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat
nutrisi
Kolaborasi dengan dokter
tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
Atur posisi semi fowler atau
fowler tinggi selama makan
Kelola pemberan anti
emetik:.....
Anjurkan banyak minum
Pertahankan terapi IV line
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oval
c. Intoleransi aktivitas b/d penurunan energy metabolic

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Intoleransi aktivitas NOC : NIC :


Berhubungan dengan : Self Care : ADLs
Observasi adanya
Tirah Baring atau Toleransi aktivitas pembatasan klien dalam
imobilisasi Konservasi eneergi melakukan aktivitas
Kelemahan Setelah dilakukan tindakan Kaji adanya faktor yang
menyeluruh keperawatan selama . menyebabkan kelelahan
Ketidakseimbangan Pasien bertoleransi Monitor nutrisi dan sumber
antara suplei oksigen terhadap aktivitas dengan energi yang adekuat
dengan kebutuhan Kriteria Hasil : Monitor pasien akan adanya
Gaya hidup yang Berpartisipasi dalam kelelahan fisik dan emosi
dipertahankan. aktivitas fisik tanpa secara berlebihan
DS: disertai peningkatan Monitor respon
Melaporkan secara tekanan darah, nadi dan kardivaskuler terhadap
verbal adanya RR aktivitas (takikardi, disritmia,
kelelahan atau Mampu melakukan sesak nafas, diaporesis,
kelemahan. aktivitas sehari hari pucat, perubahan
Adanya dyspneu atau (ADLs) secara mandiri hemodinamik)
ketidaknyamanan saat Keseimbangan aktivitas Monitor pola tidur dan
beraktivitas. dan istirahat lamanya tidur/istirahat
DO : pasien
Kolaborasikan dengan
Respon abnormal dari Tenaga Rehabilitasi Medik
tekanan darah atau dalam merencanakan
nadi terhadap aktifitas progran terapi yang tepat.
Perubahan ECG : Bantu klien untuk
aritmia, iskemia mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan sosial
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan
alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
Bantu untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi,
sosial dan spiritual
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 Jilid 2. Jakarta : media
aesculopius

Misnadirly. 2001. Permasalahan Kaki Diabetes Dan Upaya Penanggulangannya.


Diakses September 2016. http//www.tempo.co.id

Octa. 2005. Diabetes Mellitus Masalah Kesehatan Masyarakat Yang Serius. Diakses
tanggal 5 September 2016.http://www.depkes.go.id

Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume 2.


Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C & Brenda G, Bare. 2001. Keperawatan Medical-Bedah Brunner


& Suddarth, Vol 2. Jakarta : EGC

Sustrani Lanny Dkk. 2004. Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Timby, Barbara K & Nancy E, Smith. 2006. Introductory Medical-Surgical Nursing


9thEdition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins

Wilkinson, Judith M. 2005. Nursing Diagnosis Handbook With NIC Interventions And
NOC Outcomes. New jersey : pearson prentice hall

Anda mungkin juga menyukai