Anda di halaman 1dari 5

Diagnosa dan Rencana Keperawatan

1. Defisit volume cairan b.d diuresis osmotic akibat hiperglikemia


Batasan karakteristik:
2. Peningkatan urin output
3. Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba
4. Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit buruk
5. Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill.

Kriteria Hasil:

1. Tanda vital stabil (nadi 80-88 x/menit, tekanan datrah 100-140/80-90 MmHg, suhu
tubuh 36,5-37,40C, respiratory rate 20-22 x/menit)
2. Nadi perifer teraba pada arteri radialis, arteri brakialis, arteri dorsalis pedis.
3. Turgor kulit dan capillary refill baik dibuktikan dengan capillary refill kurang dari
2 detik
4. Keluaran urine dalam kategori aman (lebih dari 100cc/hari sampai batas normal
1500cc-1700cc/hari)
5. Kadar elektrolit urin dalam batas normal dengan nilai natrium 130-220meq/24 jam,
kalium 25-100 meq/24 jam, klorida 120-250 meq/liter, magnesium 1,2-2,5 mg/dl

NTERVENSI
RASIONAL

Pertahankan untuk memberikan cairan Mempertahankan komposisi cairan dalam


1500-2500 ml atau dalam batas yang tubuh, volume sirkulasi dan menghindari over
dapat ditoleransi jantung jika load jantung
pemasukan cairan melalui oral sudah
dapat diberikan
Pantau masukan dan pengeluaran, Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan
catat berat jenis urin pengganti dan membaiknya fungsi ginjal
Pantau tanda-tanda vital, catat adanya Penurunan volume cairan darah (hipovolemi)
perubahan tekanan darah akibat dieresis osmosis dapat dimanifestasikan
oleh hipotensi, takikardi, nadi teraba lemah
Pantau suhu, warna, turgor kulit, dan Dehidrasi yang disertai demam akan teraba
kelembabannya panas, kemerahan, dan kering di kulit.
Sedangkan penurunan turgor kulit sebagai
indikasi penurunan volume cairan pada sel
Pantau nadi perifer, pengisian kapiler, Nadi yang lemah, pengisian kapiler yang lambat
turgor kulit dan membrane mukosa sebagai indikasi penurunan cairan dalam tubuh.
Semakin lemah dan lambat dalam pengisian,
semakin tinggi derajat kekurangan cairan
1. Perubahan nutris Kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak cukupan insulin
Batasan Karakteristik :
1. Berat badan tidak normal (lebih rendah 10% dari berat badan ideal)
2. Lingkar lengan < 10 cm
3. Kelemahan, mudah lelah, tonus otot buruk
4. Kadar gula darah > 150 mg/dl

Kriteria hasil:
1. Pasien tidak lemah atau penurunan tingkat kelemahan
2. Peningkatan berat badan atau berat badan ideal/normal
3. Lingkar lengan meningkat atau mendekati 10 cm
4. Nilai laboratorium hemoglobin untuk pria 13 -16 gr/dl, untuk wanita 12-14
gr/dl
5. GDS 60-110 mg/.dl, kolesterol total 150-250 mg/dl, protein total 6-7 gr/dl

INTERVENSI RASIONAL

Berikan pengobatan insulin secara teratur Insulin regular memiliki awitan cepat dan
dengan teknik intravena secara intermitten karenanya dengan cepat pula dapat
atau secara kontinyu membantu memindahkan ke dalam sel,
pemberian melalui intravena merupakan rute
pilihan utama karena absorbs dari jaringan
sub kutan mungkin tidak menentu/sangat
lambat
Berikan diet 60% karbohidrat, 20% Intake kompleks karbohidrat(jagung, wortel,
protein, dan 20% lemak dan penataan brokoli, buncis, gandum) berdampak pada
makan dan pemberian makanan tambahan penekanan kadar glukosa darah, kebutuhan
insulin, menurunkan kadar kolesterol, dan
meningkatkan rasa kenyang
Timbang berat badan atau ukur lingkar Mengkaji indikasi terpenuhinya kebutuhan
lengan setiap hari sesuai indikasi nutrisi dan menentukan jumlah kalori yang
harus dikonsumsi
Libatkan keluarga pasien dalam memantau Meningkatkan partisipasi keluarga dan
waktu makan, jumlah nutrisi mengontrol masukan nutrisi sesuai dengan
kemampuan untuk menarik glukosa dalam
sel
Pantau tanda-tanda hipoglikemi Karena metabolism karbohidrat mulai terjadi,
(perubahan tingkat kesadaran, kulit gula darah akan berkurang dan sementara
lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, pasien tetap diberikan insulin maka
peka rangsang, cemas, sakit kepala, hipoglikemi dapat terjadi
pusing)
Pantau pemeriksaan laboratorium seperti Gula darah akan menurun perlahan dengan
glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3 penggunaan terapi insulin terkontrol. Dengan
pemberian insulin dosis optimal glukosa
dapat masuk ke dalam sel dan digunakan
untuk sumber kalori. Peningkatan aseton,
pH, dan HCO3 sebagai indikasi kelebihan
bahan keton.
1. Resiko infeksi b.d kadar glukosa darah tinggi
karakteristik :
1. Angka leukosit > 11.000 ul
2. Suhu tubuh kadang mengalami periode naik dari 370C
3. Akral teraba hangat/panas
4. GDS > 150 gr/dl
5. Glukosa urin positif
Kriteria hasil
1. Tidak terdapat tanda-tanda peradangan dan infeksi seperti rubor, calor,
dolor, tumor, fungtioleisa, dan angka leukosit dalam batas 5000-11000ul
2. Suhu tubuh tidak tinggi (36,50C – 370C)
3. Kadar GDS 60-100 mg/dl
4. Glukosa urin negative

INTERVENSI RASIONAL

Berikan pengobatan insulin secara teratur Insulin regular memiliki awitan cepat
dengan teknik intravena secara dan karenanya dengan cepat pula dapat
intermitten atau secara kontinyu membantu memindahkan ke dalam sel,
pemberian melalui intravena merupakan
rute pilihan utama karena absorbs dari
jaringan sub kutan mungkin tidak
menentu/sangat lambat
Pantau pemeriksaan laboratorium seperti Gula darah akan menurun perlahan
glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3 dengan penggunaan terapi insulin
terkontrol. Dengan pemberian insulin
dosis optimal glukosa dapat masuk ke
dalam sel dan digunakan untuk sumber
kalori. Peningkatan aseton, pH, dan
HCO3 sebagai indikasi kelebihan bahan
keton.
Libatkan keluarga pasien dalam Meningkatkan partisipasi keluarga dan
memantau waktu makan, jumlah nutrisi mengontrol masukan nutrisi sesuai
dengan kemampuan untuk menarik
glukosa dalam sel

1. Resiko tinggi terhadap perubahan sensori perseptual (penglihatan, pendengaran) b.d


perubahan kimia endogen (ketidakseimbangan glukosa-insulin dan elektrolit)

Batasan karakteristik :

1. Pasien mengeluh penglihatannya kabur atau diplopia


2. Visus dengan snellen card kurang dari 6 meter
3. Pasien mengeluh kepalanya pusing
4. Pasien mengeluh telinganya berdenging atau tidak jelas mendengar
5. Pasien mengeluh letih, pelupa
6. Nilai laboratorium natrium darah < 135 meq/dl
7. Kalsium darah < 3,5 meq/l
8. Klorida darah < 100 meq/l

Kriteria evaluasi
1. Pasien tidak mengeluh penglihatannya kabur/diplopia lagi
2. Visus 6/6
3. Nilai laboratorium terkait eksitasi persarafan dalam batas : natrium 135-147
meq/l, kalsium darah 9-11 mg/dl, kalium darah 3,5-5,5 meq/l, klorida darah
100-106 meq/l

INTERVENSI RASIONAL

Pastikan akses penggunaan alat bantu Meningkatkan pendengaran dan


sensori , seperti alat bantu dengar, dan penglihatan yang masih tersisa
kacamata
Bantu pasien dalam ambulasi atau Meningkatkan keamanan pasien untuk
perubahan posisi dan secara bertahap beraktivitas. Aktivitas dapat
dinaikkan derajatnya meningkatkan sirkulasi dan fungsi
jantung
Buat jadwal intervensi keperawatan Meningkatkan tidur dapat menurunkan
bersama pasien agar tidak mengganggu rasa letih dan dapat memperbaiki daya
waktu istirahat pasien fikir
Pantau tanda-tanda vital dan status Sebagai dasar untuk membandingkan
mental temuan abnormal, seperti suhu yang
meningkat dapat mempengaruhi fungsi
mental
Pantau pemasukan elektrolit melalui Meningkatkan eksitasi persarafan dan
makanan maupun minuman mencegah kelebihan elektrolit
Pantau nilai laboratorium seperti glukosa Ketidakseimbangan nilai laboratorium
darah, elektrolit, ureum kreatinin ini dapat menurunkan fungsi mental

1. Kelelahan b.d penurunan produksi energi metabolic

Batasan karakteristik

1. Pasien mengeluh badannya terasa lemah


2. Skor kekuatan otot ekstremitas baik kanan dan kiri, atas maupun bawah kurang
dari
3. Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan harian seperti mandi, gosok gigi,
berjalan
4. Pasien terlihat terhuyung atau mau jatuh saat berdiri

Kriteria hasil :
1. Pasien mengatakan badannya tidak lemah lagi
2. Skor kekuatan otot ekstremitas kanan, kiri, atas, serta bawah
3. Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas
seperti mampu berdiri dan berjalan

INTERVENSI RASIONAL

Buat jadwal perencanaan dengan pasien Aktivitas akan lebih terarah dan
dan indikasi aktivitas yang menimbulkan menghindari kelelahan yang berlebihan
kelelahan
Berikan aktivitas alternatif dengan Memberi kesempatan untuk
periode istirahat yang cukup/tanpa mencukupkan produksi energi untuk
diganggu aktivitas
Tekankan pentingnya mempertahankan Membantu menciptakan gambaran nyata
periksaan gula darah setiap hari dari produksi energy metabolic dari unsur
glukosa
Pantau nadi, frekuensi pernapasan dan Mengindikasikan tingkat pemenuhan
tekanan darah sebelum/sesudah energi dengan tingkat aktivitas
melakukan aktivitas
Pantau aktivitas pasien dan jumlah bahan Aktivitas yang tidak sesuai dengan
energy yang masuk jumlah energi yang mempu diproduksi
pasien dapat meningkatkan kelelahan

Anda mungkin juga menyukai