Kriteria Hasil:
1. Tanda vital stabil (nadi 80-88 x/menit, tekanan datrah 100-140/80-90 MmHg, suhu
tubuh 36,5-37,40C, respiratory rate 20-22 x/menit)
2. Nadi perifer teraba pada arteri radialis, arteri brakialis, arteri dorsalis pedis.
3. Turgor kulit dan capillary refill baik dibuktikan dengan capillary refill kurang dari
2 detik
4. Keluaran urine dalam kategori aman (lebih dari 100cc/hari sampai batas normal
1500cc-1700cc/hari)
5. Kadar elektrolit urin dalam batas normal dengan nilai natrium 130-220meq/24 jam,
kalium 25-100 meq/24 jam, klorida 120-250 meq/liter, magnesium 1,2-2,5 mg/dl
NTERVENSI
RASIONAL
Kriteria hasil:
1. Pasien tidak lemah atau penurunan tingkat kelemahan
2. Peningkatan berat badan atau berat badan ideal/normal
3. Lingkar lengan meningkat atau mendekati 10 cm
4. Nilai laboratorium hemoglobin untuk pria 13 -16 gr/dl, untuk wanita 12-14
gr/dl
5. GDS 60-110 mg/.dl, kolesterol total 150-250 mg/dl, protein total 6-7 gr/dl
INTERVENSI RASIONAL
Berikan pengobatan insulin secara teratur Insulin regular memiliki awitan cepat dan
dengan teknik intravena secara intermitten karenanya dengan cepat pula dapat
atau secara kontinyu membantu memindahkan ke dalam sel,
pemberian melalui intravena merupakan rute
pilihan utama karena absorbs dari jaringan
sub kutan mungkin tidak menentu/sangat
lambat
Berikan diet 60% karbohidrat, 20% Intake kompleks karbohidrat(jagung, wortel,
protein, dan 20% lemak dan penataan brokoli, buncis, gandum) berdampak pada
makan dan pemberian makanan tambahan penekanan kadar glukosa darah, kebutuhan
insulin, menurunkan kadar kolesterol, dan
meningkatkan rasa kenyang
Timbang berat badan atau ukur lingkar Mengkaji indikasi terpenuhinya kebutuhan
lengan setiap hari sesuai indikasi nutrisi dan menentukan jumlah kalori yang
harus dikonsumsi
Libatkan keluarga pasien dalam memantau Meningkatkan partisipasi keluarga dan
waktu makan, jumlah nutrisi mengontrol masukan nutrisi sesuai dengan
kemampuan untuk menarik glukosa dalam
sel
Pantau tanda-tanda hipoglikemi Karena metabolism karbohidrat mulai terjadi,
(perubahan tingkat kesadaran, kulit gula darah akan berkurang dan sementara
lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, pasien tetap diberikan insulin maka
peka rangsang, cemas, sakit kepala, hipoglikemi dapat terjadi
pusing)
Pantau pemeriksaan laboratorium seperti Gula darah akan menurun perlahan dengan
glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3 penggunaan terapi insulin terkontrol. Dengan
pemberian insulin dosis optimal glukosa
dapat masuk ke dalam sel dan digunakan
untuk sumber kalori. Peningkatan aseton,
pH, dan HCO3 sebagai indikasi kelebihan
bahan keton.
1. Resiko infeksi b.d kadar glukosa darah tinggi
karakteristik :
1. Angka leukosit > 11.000 ul
2. Suhu tubuh kadang mengalami periode naik dari 370C
3. Akral teraba hangat/panas
4. GDS > 150 gr/dl
5. Glukosa urin positif
Kriteria hasil
1. Tidak terdapat tanda-tanda peradangan dan infeksi seperti rubor, calor,
dolor, tumor, fungtioleisa, dan angka leukosit dalam batas 5000-11000ul
2. Suhu tubuh tidak tinggi (36,50C – 370C)
3. Kadar GDS 60-100 mg/dl
4. Glukosa urin negative
INTERVENSI RASIONAL
Berikan pengobatan insulin secara teratur Insulin regular memiliki awitan cepat
dengan teknik intravena secara dan karenanya dengan cepat pula dapat
intermitten atau secara kontinyu membantu memindahkan ke dalam sel,
pemberian melalui intravena merupakan
rute pilihan utama karena absorbs dari
jaringan sub kutan mungkin tidak
menentu/sangat lambat
Pantau pemeriksaan laboratorium seperti Gula darah akan menurun perlahan
glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3 dengan penggunaan terapi insulin
terkontrol. Dengan pemberian insulin
dosis optimal glukosa dapat masuk ke
dalam sel dan digunakan untuk sumber
kalori. Peningkatan aseton, pH, dan
HCO3 sebagai indikasi kelebihan bahan
keton.
Libatkan keluarga pasien dalam Meningkatkan partisipasi keluarga dan
memantau waktu makan, jumlah nutrisi mengontrol masukan nutrisi sesuai
dengan kemampuan untuk menarik
glukosa dalam sel
Batasan karakteristik :
Kriteria evaluasi
1. Pasien tidak mengeluh penglihatannya kabur/diplopia lagi
2. Visus 6/6
3. Nilai laboratorium terkait eksitasi persarafan dalam batas : natrium 135-147
meq/l, kalsium darah 9-11 mg/dl, kalium darah 3,5-5,5 meq/l, klorida darah
100-106 meq/l
INTERVENSI RASIONAL
Batasan karakteristik
Kriteria hasil :
1. Pasien mengatakan badannya tidak lemah lagi
2. Skor kekuatan otot ekstremitas kanan, kiri, atas, serta bawah
3. Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas
seperti mampu berdiri dan berjalan
INTERVENSI RASIONAL
Buat jadwal perencanaan dengan pasien Aktivitas akan lebih terarah dan
dan indikasi aktivitas yang menimbulkan menghindari kelelahan yang berlebihan
kelelahan
Berikan aktivitas alternatif dengan Memberi kesempatan untuk
periode istirahat yang cukup/tanpa mencukupkan produksi energi untuk
diganggu aktivitas
Tekankan pentingnya mempertahankan Membantu menciptakan gambaran nyata
periksaan gula darah setiap hari dari produksi energy metabolic dari unsur
glukosa
Pantau nadi, frekuensi pernapasan dan Mengindikasikan tingkat pemenuhan
tekanan darah sebelum/sesudah energi dengan tingkat aktivitas
melakukan aktivitas
Pantau aktivitas pasien dan jumlah bahan Aktivitas yang tidak sesuai dengan
energy yang masuk jumlah energi yang mempu diproduksi
pasien dapat meningkatkan kelelahan