A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktivitas / Istirahat
1) Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot
menurun, dan gangguan istirahat / tidur.
2) Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas,
letargi / disorientasi, koma, dan penurunan kekuatan otot.
b. Sirkulasi
1) Gejala : Adanya riwayat hipertensi, IM akut, kebas dan kesemutan
pada ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama, dan takikardia.
2) Tanda : Perubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang
menurun / tidak ada, disritmia, krekels, distensi vena jugularis, bola mata
cekung, serta kulit panas, kering, dan kemerahan.
c. Integritas ego
1) Gejala : Stres, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi.
2) Tanda : Ansietas, peka rangsang.
d. Eliminasi
1) Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri /
terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISSK baru / berulang, nyeri tekan
abdomen, dan diare.
2) Tanda : Urin encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang
menjadi oliguria/anuria, jika terjadi hipovolemia berat), urin berkabut, bau
busuk (infeksi), abdomen keras, adanya asites, bising usus lemah dan
menurun, diare.
e. Nutrisi/Cairan
1) Gejala : Hilang nafsu makan, haus, mual / muntah, tidak mematuhi
diet, peningkattan masukan glukosa / karbohidrat, dan penurunan berat badan
lebih dari beberapa hari / minggu.
2) Tanda : Kulit kering / bersisik, turgor jelek, kekakuan / distensi
abdomen, muntah, pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik
dengan peningkatan gula darah), bau halisitosis / manis, bau buah (napas
aseton).
f. Neurosensori
1) Gejala : Pusing / pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan
pada otot, parestesia, gangguan penglihatan.
2) Tanda : Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor / koma (tahap lanjut).
Gangguan memori (baru, masa lalu), kacau mental, refleks tendon dalam
menurun (koma), aktifitas kejang (tahap lanjut dari DKA).
g. Nyeri / kenyamanan
1) Gejala : Abdomen yang tegang / nyeri (sedang / berat).
2) Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.
h. Pernapasan
1) Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum
purulen (tergantung adanya infeksi / tidak).
2) Tanda : Lapar udara, batuk dengan / tanpa sputum purulen, frekuensi
pernapasan meningkat.
i. Keamanan
1) Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
2) Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi / ulserasi, menurunnya
kekuatan umum / rentang erak, parestesia / paralisis otot termasuk otot-otot
pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam).
j. Seksualitas
1) Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi), masalah impoten pada pria,
kesulitan orgasme pada wanita.
k. Penyuluhan / pembelajaran
1) Gejala : Faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke, hipertensi.
Penyembuhan yang lambat, penggunaan obat seperti steroid, diuretik
(thiazid), dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa
darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan.
2) Rencana pemulangan : Mungkin memerlukan bantuan dalam
pengatuan diet, pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa
darah.
2. Diagnosa keperawatan :
a. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat
hiperglikema, pengeluaran cairan berlebihan: diare, muntah, pembatasan intake
akibat mual, dan kacau mental.
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik.
c. Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan kadar
glukosa.
d. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, dan status hipermetabolisme.
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi
3. Intervensi
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1 Defisit Volume Cairan NOC: NIC :
Definisi : Penurunan cairan Fluid balance Fluid management
intravaskuler, interstisial, 1. Pertahankan catatan intake
Hydration
dan/atau intraseluler. Ini
dan output yang akurat
mengarah ke dehidrasi, Nutritional Status
kehilangan cairan dengan 2. Monitor status hidrasi
: Food and Fluid
pengeluaran sodium.
(kelembaban membran
Intake
Batasan Karakteristik : mukosa, nadi adekuat,
- Kelemahan
Kriteria Hasil : tekanan darah ortostatik),
- Haus
Mempertahankan jika diperlukan
- Penurunan turgor kulit/lidah
urin output sesuai 3. Monitor vital sign
- Membran mukosa/kulit
dengan usia dan 4. Monitor masukan
kering
BB, BJ urine makanan / cairan dan
- Peningkatan denyut nadi,
normal, HT hitung intake kalori harian
penurunan tekanan darah,
normal 5. Kolaborasikan pemberian
penurunan volume/tekanan
Tekanan darah, cairan IV
nadi
nadi, suhu tubuh 6. Monitor status nutrisi
- Pengisian vena menurun
dalam batas 7. Berikan cairan IV pada
- Perubahan status mental
normal suhu ruangan
- Konsentrasi urine meningkat
Tidak ada tanda 8. Dorong masukan oral
- Temperatur tubuh
tanda dehidrasi, 9. Berikan penggantian
meningkat
elastisitas turgor nasogatrik sesuai output
- Hematokrit meninggi
kulit baik, 10. Dorong keluarga untuk
- Kehilangan berat badan
membran mukosa membantu pasien makan
seketika (kecuali pada third
lembab, tidak ada 11. Tawarkan snack ( jus buah,
spacing)
rasa haus yang buah segar )
berlebihan 12. Kolaborasi dokter jika
Faktor-faktor yang
berhubungan: tanda cairan berlebih
- Kehilangan volume cairan muncul
secara aktif 13. Atur kemungkinan tranfusi
- Kegagalan mekanisme 14. Persiapan untuk tranfusi
pengaturan
2 Pola Nafas tidak efektif NOC : NIC :
Definisi : Pertukaran udara Respiratory Airway Management
inspirasi dan/atau ekspirasi tidak 1. Buka jalan nafas, guanakan
status :
adekuat.
teknik chin lift atau jaw
Ventilation
Batasan karakteristik : thrust bila perlu
- Penurunan tekanan Respiratory
2. Posisikan pasien untuk
inspirasi/ekspirasi status : Airway
memaksimalkan ventilasi
- Penurunan pertukaran udara patency
3. Identifikasi pasien perlunya
per menit Vital sign Status
pemasangan alat jalan nafas
- Menggunakan otot
Kriteria Hasil : buatan
pernafasan tambahan
Mendemonstrasik 4. Pasang mayo bila perlu
- Nasal faring
an batuk efektif 5. Lakukan fisioterapi dada
- Dyspnea
dan suara nafas jika perlu
- Orthopnea
yang bersih, tidak 6. Keluarkan sekret dengan
- Perubahan penyimpangan
ada sianosis dan batuk atau suction
dada
dyspnea (mampu 7. Auskultasi suara nafas,
- Nafas pendek
mengeluarkan catat adanya suara
- Assumption of 3 - point
sputum, mampu tambahan
position
bernafas dengan 8. Lakukan suction pada mayo
- Pernafasan pursed-lip
mudah, tidak ada 9. Berikan bronkodilator bila
- Tahap ekspirasi berlangsung
pursed lips) perlu
sangat lama
Menunjukkan 10. Berikan pelembab udara
- Peningkatan diameter
jalan nafas yang Kassa basah NaCl Lembab
anterior-posterior
paten (klien tidak 11. Atur intake untuk cairan
- Pernafasan rata-rata/minimal
merasa tercekik, mengoptimalkan
Bayi : < 25 atau > 60 irama nafas, keseimbangan
Usia 1-4 : < 20 atau > 30 frekuensi 12. Monitor respirasi dan status
Usia 5-14 : < 14 atau > 25 pernafasan dalam O2
Usia > 14 : < 11 atau > 24 rentang normal, Terapi oksigen
- Kedalaman pernafasan tidak ada suara 1. Bersihkan mulut, hidung
Dewasa volume tidalnya nafas abnormal) dan sekret trakea