Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas

Stase Keperawatan Dasar

Disusun oleh :

EVI UTAMI

A1C121011

CI INSTITUSI CI LAHAN

(…………………………..) (…………………………..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY
BAB I

A. Definisi
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-parttikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Abdul H, 2008).
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolism
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis
dan lingkungan (Tarwoto &Wartonah, 2004).
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makananan, minuman, dan
cairan intravena (IV) dan didistribusikan keseluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari aikr tubuh total dan elektrolit ke
dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.
B. Etiologi
Hipovolumik
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CESS) dan
dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal,gastrointestinal, peendaraahan
sehingga meenimbulkan syok hipovolumik. Mekanissme kompensasi pasa hipovolumik
adalah peningkatan ransangan saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, dan tekanan
veskuler), rasa haus,
Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena :
a. Penurunan masukan
b. Kehilangan cairan abnormal memalui : kulit, gastrpintestinal, ginjal abnormal,
c. pendarahan
C. Pattofisiologi
Kekurangan volume cairan terjadi Ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonic). Kondisi seperti disebut
hipovolemik. Umumnya, gangguan diawali dengan kehilaangaan cairan intravaskuler,
lalu dii kuti dengan perpindahan cairan intraseluler menuju intravaskulker sehingga
menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler, untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh
melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum, kekurangan volume cairan
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit,
penurunana asupan cairan. Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju
lokasi potensial seperti pleura, peritonium, pericardium, atau rongga sendi,. Selain itu
kondisi terteentu, seperti terperangkapnya cairaan dalam saluran pencernaan, dapat
terjadi akibat obstuksi saluran pencernaan (Price dan Wilson, 2006).
D. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala kliniss yang mungkin didapatkan pada klien dengan
hipovolemik antara lain: pusing, kekemahan, keletihsn, sinkop, eanoreksia, mual,
muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria. Tergantung jenis kehilangan cairan
hypovolemia, dapat disertaiketidakseimbangan asam basa, osmolar/elektrolit. Mekanisme
kompensasi tubuh pada kondisi hipolemiaadalah dapatberupa peningkatan rangsang
sistem saraf simpatis (peningkatan frekwensi jantung, inotropik (kontraksi jantung),
tahanana veskuler, rasa haus dan pelepasan aldosterone. Kondisi hipovilemia yang lama
akan menimbulkan gagal ginjal akut.
E. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
b. Pemeriksaan cairan dan elektrolit
c. Pemeriksaan elektrolit untuk menentukan statu hidrasi, elektrolit yang sering diukur
adalaah ion natrium, kalium, klorida, bikarbonat
d. Pemeriksaan darah lengkap meliputi jumlah sel darah merah hemoglobin (Hb) dan
hematokrrit (Ht).
e. Penetapan Ph diperlukan pada gangguan keseimbangan asam dan basa.
F. Penatalaksaan
a. Berikan pengobatan seperti anti diare dan anti muntah
b. Lakukan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan
c. Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam basa dan
elektrolit
d. Perbaikan perfusi jarringan pada syok hipovolemik
e. Rehidrasi oral pada diarepeddiaatrik
Tindaakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati dengan cairan intrvena sesuai
pesanaan/order daari medis

No Duiaggnosa NOC NIC


Keperawatan (Tujuan dan kriteria hasil (Intervensi)
1. Kekurangan volume # Fluidbalance Manajemen cairan
cairan Definisis: # Hydration 1. Pertahankana
penurunana cairan # Nutritional status: Food catatan intake
intravascular, and Fluid dan output
interstisial, dan # Intake yang akurat
intraseluler. Ini Kriteria hasil : 2. Monitor status
mengaacu pada 1. Mempertahankan dehidrasi
dehidrasi, kehilangan urine output (keleembaban
caairan saja tanpa sesuai dengan membrane
perubahan pada usia dan BB, Bj 3. Monitor hasil
natrium. urine normal (5) lab yang
Batasan 2. Tekanan darah, sesuai dengan
karakteristik: nadi, suhu tubuh, rentensi cairan
- Perubahan dalam batas (BUN,hmt,
status mental normal (5) osmolalitas
- Penurunan 3. Tidak ada tanda- urin, albumin,
tekanan darah tanda dehidrasi, total protein)
- Penurunan elastisitas turgor 4. Monitor vital
tekanan nadi kulit baik, signsetiap 15
- Penurunan membrane menit – 1 jam
volume nadi mukosa lembab, 5. Kolaborasi
- Penurunan tidak ada rasa pemberian
turgor kulit haus yang
- Penurunan cairan IV
berlebihan 5
turgor lidah 6. Monitor status
- Penururnan nutrisi
pengisian vena 7. Berikan cairan
- Membraan oral
mukosa kering 8. Berikan
- Kulit kering penggantian
- Penigkatan nasogatrik
hemotokrit sesusai output
- Peningkatan (50-100cc/jam
suhu tubuh )
- Peningkatan 9. Dorong
frekuensi nadi keluarga
- Peningkatan untuk
frekuensi urin membantu
- Penurunan pasien makan
berat badan 10. Kolaborasi
- Haus dokter jika
- Kelemahan tanda cairan
Faktor berlebih
berhubungan muncul
dengan: memburuk
- kehilangan 11. Atur
cairan aktif kemungkinana
- Kegagalan transfuse
mekanisme 12. Persiapan
regulasi untuk
transfuse
13. Pasang keteter
jika perlu
14. Monitor
intake dan
urinn setiap 8
jam
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Azis. 2006. Buku saku praktikum kebutuhan dasar


manusia. Jakarta : EFGC
Nursing intervenssi classification (NIC) / editors, Gloria M.
Bulecheck… [et.aal.].-6th ed.
Price, sylvia, A, dan Lorraine M Wilson. 2006. Patofosiologi: konsep klinis proses-
proses penyakit eddisi 2 volume 5. Jakarta. EGC
Perry dan Potter, (2005). Fundamental Of Nursing . USA:C.V Moasby Company St.
Louis

Anda mungkin juga menyukai