Anda di halaman 1dari 19

Analisa data

NO SYSMPTOM ETIOLOGI MASALAH


1. DS : pasien mengatakan kedua Gangguan mekanisme Hipervolemia
kakinya bengkak dan terasa mati regulasi
rasa
DO : kaki klien tampak odem dan
bermuka bulan , terdapat pitting
edema grade 2
RR : 20x/menit
S : 36.5ºc
TD : 150/ 58mmHg
Spo2 : 99 %
N : 78x/ menit
2. DS : pasien mengatakan sulit Agen pencidera fisik Nyeri akut
berjalan karena kakinya bengkak
DO : pasien tampak dibantu oleh
istrinya saat berjalan dan tampak
menahan sakit , skala nyeri 3

3. DS : - Penyakit kronis Risiko infeksi


DO :
- Leukosit 17500
- Netrofil limfosit ratio 8.30
- Laju endap darah 77

4. DS : pasien mengatakan mual dan Faktor psikologis Risiko defisit nutrisi


tidak nafsu makan
DO : pasien hanya menghabiskan
1/5 porsi makanan yang diberikan
BB saat sebelum sakit : 63 kg
BB saat dikaji : 59 kg
TB : 162 cm
Penurunan BB 4 kg
IMT : 22,5 (normal)
5. DS : pasien mengatakan sulit untuk Imobilitas Intolenransi aktfitas
bergerak karena kaki nya bengkak,
lemas
DO : pasien tampak suli berjalan
dan tampak dibantu oleh istrinya
INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. Hipervolemia (L.03020)
berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Hipervolemia (I.03114)

dengan gangguan tindakan keperawatan


Observasi
mekanisme regulasi diharapkan
ditandai dengan keseimbangan cairan - Periksa tanda dan gejala
terdapat pitting meningkat dengan hypervolemia (mis: ortopnea,
dispnea, edema, JVP/CVP
edema grade 2 pada kriteria hasil : meningkat, refleks
kedua kaki , muka - Haluaran urine hepatojugular positif, suara
napas tambahan)
bulan meningkat - Identifikasi penyebab
- Edema hypervolemia
- Monitor status hemodinamik
menurun (mis: frekuensi jantung,
- Asupan tekanan darah, MAP, CVP,
PAP, PCWP, CO, CI) jika
makanan tersedia
meningkat - Monitor intake dan output
cairan
- Tekanan darah - Monitor tanda
membaik hemokonsentrasi (mis: kadar
natrium, BUN, hematokrit,
- Turgor kulit berat jenis urine)
membaik - Monitor tanda peningkatan
tekanan onkotik plasma (mis:
kadar protein dan albumin
meningkat)
- Monitor kecepatan infus
secara ketat
- Monitor efek samping diuretic
(mis: hipotensi ortostatik,
hypovolemia, hipokalemia,
hiponatremia)

Terapeutik

- Timbang berat badan setiap


hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan
garam
- Tinggikan kepala tempat tidur
30 – 40 derajat
Edukasi
- Anjurkan melapor jika
haluaran urin < 0,5 mL/kg/jam
dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika BB
bertambah > 1 kg dalam
sehari
- Ajarkan cara membatasi
cairan

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian diuretic


- Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat
diuretic
- Kolaborasi pemberian
continuous renal replacement
therapy (CRRT) jika perlu

2. Nyeri berhubungan (L.08066)


dengan agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri (L.08238)

pencidera fisik tindakan keperawatan


Observasi
ditandai denagan diharapkan tingkat
- lokasi, karakteristik, durasi,
pasien tampak nyeri menurun dengan frekuensi, kualitas, intensitas
kesakitan saat kriteria hasi ; nyeri
- Identifikasi skala nyeri
berjalan akibat - Kemampuan - Identifikasi respon nyeri non
bengkak di kedua menuntaskan verbal
- Identifikasi faktor yang
kaki dan skala aktifitas memperberat dan
nyeri 2 meningkat memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan
- Keluhan nyeri keyakinan tentang nyeri
menurun - Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
- Gelisah - Identifikasi pengaruh nyeri
menurun pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
- tekanan komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik

- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
- Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Edukasi

- Jelaskan penyebab, periode,


dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

3. Risiko infeksi (L.14137)


dibuktikan dengan Setelah dilakukan Pencegahan infeksi ( 1.145390 )

penyakit kronis tindakan keperawatan


Observasi
diharapkan tingkat
infeksi menurun - Monitor tanda dan gejala
dengan kriteria hasil : infeksi lokal dan sistemik
- Kebersihan Terapeutik
diri meningkat - Batasi jumlah pengunjung
- Nafsu makan - Berikan perawatan kulit pada
meningkat daerah edema
- Demam - Cuci tangan sesudah dan
menurun sebelum kontak dengan pasien
- Kadar sel dan lingkungan pasien
darah putih - Pertahankan tekhnik aseptik
membaik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan
yang benar
- Ajarkan tekhnik batuk yang
benar
- Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutri
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Koloborasi
- Koloborasi pemberian
imunisasi jika perlu

4. Risiko defisit (L.03030)


nutrisi dibuktikan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119)

faktor psikologis tindakan keperawatan


diharapkan status
Observasi
nutrisi membaik
dengan kriteria hasil : - Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan
- porsi makanan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang
yang
disukai
dihabiskan - Identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrien
meningkat
- Identifikasi perlunya
- nafsu makan penggunaan selang
nasogastrik
membaik
- Monitor asupan makanan
- frekuensi - Monitor berat badan
meningkat - Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
- verbalisasi
Terapeutik
keinginan
- Lakukan oral hygiene sebelum
untuk makan makan, jika perlu
meningkat - Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis: piramida
makanan)
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan,
jika perlu
- Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastik jika
asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi
- Ajarkan posisi duduk, jika
mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan

Koloborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
5. Intoleransi aktifitas (L.05047)
berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178)

dengan imobilitas tindakan keperawatan Observasi


ditandai dengan diharapkan toleransi - Identifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan
dibantu oleh aktifitas meningkat kelelahan
istrinya saat dengan kriteria hasil ; - Monitor kelelahan fisik dan
emosional
melakukan aktifitas - Tekanan darah - Monitor pola dan jam tidur
membaik - Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
- Kecepatan melakukan aktivitas
berjalan Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman
meningkat dan rendah stimulus (mis:
- Kekuatan cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak
tubuh bagian pasif dan/atau aktif
bawah - Berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan
meningkat - Fasilitasi duduk di sisi tempat
- Jarak berjalan tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
meningkat Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Koloborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
IMPLEMENTASI
N DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI
O KEP
1. Hipervolemia Senin - Meriksa tanda dan gejala
berhubungan 19-12-2022 hypervolemia (mis: ortopnea, dispnea,
dengan edema, JVP/CVP meningkat, refleks
gangguan hepatojugular positif, suara napas
mekanisme tambahan)
regulasi ditandai - Mengidentifikasi penyebab
dengan terdapat hypervolemia
pitting edema - Memonitor intake dan output cairan
grade 2 pada - Memonitor tanda hemokonsentrasi
kedua kaki , (mis: kadar natrium, BUN, hematokrit,
muka bulan berat jenis urine)
- Memonitor efek samping diuretic
(mis: hipotensi ortostatik,
hypovolemia, hipokalemia,
hiponatremia)
- Menimbang berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
- Membatasi asupan cairan dan garam
- Meninggikan kepala tempat tidur 30 –
40 derajat
- Menganjurkan melapor jika haluaran
urin < 0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
- Menganjurkan melapor jika BB
bertambah > 1 kg dalam sehari
- Mengajarkan cara membatasi cairan
- Berkolaborasi pemberian diuretic
- Berkolaborasi penggantian kehilangan
kalium akibat diuretic
2. Nyeri Senin - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
19-12-2022 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
berhubungan
nyeri
dengan agen - Mengidentifikasi skala nyeri
pencidera fisik - Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal
ditandai - Mengidentifikasi faktor yang
denagan pasien memperberat dan memperingan nyeri
- Mengidentifikasi pengetahuan dan
tampak keyakinan tentang nyeri
kesakitan saat - Memonitor efek samping penggunaan
analgetik
berjalan akibat - Memberikan teknik nonfarmakologis
bengkak di untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur, terapi
kedua kaki dan musik, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi
skala nyeri 2 terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
- Mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Berkolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

3. Risiko infeksi Senin - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal


beruhubungan dan sistemik
dengan penyakit - Batasi jumlah pengunjung
kronis - Berikan perawatn kulit pada daerah
edema
- Cuci tangan sesudah dan sebelum
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan tekhnik aseptik pada
pasien beresiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan yang
benar
- Ajarkan tekhnik batuk yang benar
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutri
4. Risiko defisit - Identifikasi status nutrisi
nutrisi - Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
berhubungan
- Identifikasi makanan yang disukai
dengan faktor - Monitor asupan makanan
psikologis - Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis: piramida makanan)
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Ajarkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
5. Intoleransi - Mengidentifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan kelelahan
aktifitas
- Memonitor kelelahan fisik dan
berhubungan emosional
dengan - Memonitor pola dan jam tidur
- Memonitor lokasi dan
imobilitas ketidaknyamanan selama melakukan
ditandai dengan aktivitas
- Menyediakan lingkungan nyaman dan
dibantu oleh rendah stimulus (mis: cahaya, suara,
istrinya saat kunjungan)
- Melakukan latihan rentang gerak pasif
melakukan dan/atau aktif
aktifitas - Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
- Memfasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
- Meganjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Menganjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
EVALUASI
NO DIAGNOSA WAKTU EVALUASI
KEP
1. Hipervolemia S : pasien mengatakan kedua kakinya bengkak dan
terasa mati rasa
O : kaki klien tampak odem dan bermuka bulan ,
terdapat pitting edema grade 2
- RR : 20x/menit
- S : 36.5ºc
- TD : 150/ 58mmHg
- Spo2 : 99 %
- N : 78x/ menit
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I :
- Meriksa tanda dan gejala hypervolemia
(mis: ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP
meningkat, refleks hepatojugular positif,
suara napas tambahan)
- Memonitor intake dan output cairan
- Membatasi asupan cairan dan garam
- Meninggikan kepala tempat tidur 30 – 40
derajat
- Mengajarkan cara membatasi cairan
- Kolaborasi pemberian diuretic

E : pasien tampak kooperatif saat dilakukan


tindakan , pasien tampak mengerti tentang
pembatasan cairan dan garam
R : Beberapa intervensi dilanjutkan untuk
mengurangi edema

2. Nyeri akut S : pasien mengatakan sulit berjalan karena


kakinya bengkak
O : pasien tampak dibantu oleh istrinya saat
berjalan dan tampak menahan sakit , skala nyeri 3
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I:
- lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
- Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

E : pasien tampak kooperatif saat dilakukan


tindakan , pasien mengerti tentang edukasi yang
diberikan , pasien mengerti tentang cara memonitor
nyeri secara mandiri

R : lanjutkan intervensi untuk mengurangi rasa


nyeri

3. Risiko infeksi S:-


O:
- leukosit 17500 H
- Netrofil limfosit (TLC) 8.30 H
- laju endap darah 77 H
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I:
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatn kulit pada daerah edema
- Cuci tangan sesudah dan sebelum kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan tekhnik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
- Anjurkan meningkatkan asupan nutri
- Koloborasi pemberian imunisasi jika perlu
E : pasien kooperatif saat dilakukan tindakan dan
edukasi
R : untuk mengurangi risiko infeksi
4. Risiko defisit S : pasien mengatakan mual dan tidak nafsu
nutrisi
makan
O : pasien hanya menghabiskan 1/5 porsi makanan
yang diberikan
- BB saat sebelum sakit : 63 kg
- BB saat dikaji : 59 kg
- TB : 162 cm
- Penurunan BB 4 kg
- IMT : 22,5 (normal)
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
I:
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis:
piramida makanan)
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
E : pasien kooperatif saat dilakukan tindakan
R : Pasien tampak mual ketika akan makan namun
berusaha tetap makan
5. Intoleransi S : pasien mengatakan sulit untuk bergerak karena
aktifitas
kaki nya bengkak, lemas
O : pasien tampak suli berjalan dan tampak dibantu
oleh istrinya
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I:
- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh
yang mengakibatkan kelelahan
- Memonitor pola dan jam tidur
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
- Menyediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis: cahaya, suara,
kunjungan)
- Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau berjalan
- Meganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
E : pasien mengerti dan kooperatif saat di berik
edukasi dan tindakan
R : pasien masih tampak dibantu istrinya saat
melakukan atau berjalan ke kamar mandi
IMPLEMENTASI
N DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI
O KEP
1. Hipervolemia Selasa - Meriksa tanda dan gejala
berhubungan 20-12-2022 hypervolemia (mis: ortopnea, dispnea,
dengan edema, JVP/CVP meningkat, refleks
gangguan hepatojugular positif, suara napas
mekanisme tambahan)
regulasi ditandai - Memonitor intake dan output cairan
dengan terdapat - Membatasi asupan cairan dan garam
pitting edema - Meninggikan kepala tempat tidur 30 –
grade 2 pada 40 derajat
kedua kaki , - Mengajarkan cara membatasi cairan
muka bulan - Kolaborasi pemberian diuretic

2. Nyeri Selasa - Mengajarkan teknik nonfarmakologis


20-12-2022 untuk mengurangi rasa nyeri
berhubungan
- Berkolaborasi pemberian
dengan agen analgetik, jika perlu
pencidera fisik - lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
ditandai - Mengidentifikasi skala nyeri
denagan pasien - Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal
tampak - Mengidentifikasi faktor yang
kesakitan saat memperberat dan memperingan nyeri
- Memberikan teknik nonfarmakologis
berjalan akibat untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
bengkak di TENS, hypnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
kedua kaki dan aroma terapi, teknik imajinasi
skala nyeri 2 terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.

3. Risiko infeksi Selasa - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal


20-12-2022
beruhubungan dan sistemik
dengan penyakit - Batasi jumlah pengunjung
kronis - Berikan perawatn kulit pada daerah
edema
- Cuci tangan sesudah dan sebelum
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan tekhnik aseptik pada
pasien beresiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan yang
benar
- Anjurkan meningkatkan asupan nutri
- Koloborasi pemberian imunisasi jika
perlu
4. Risiko defisit Selasa
20-12-2022 - Monitor asupan makanan
nutrisi
- Monitor berat badan
berhubungan - Monitor hasil pemeriksaan
dengan faktor laboratorium
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
psikologis (mis: piramida makanan)
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
5. Intoleransi Selasa - Mengidentifikasi gangguan fungsi
20-12-2022 tubuh yang mengakibatkan kelelahan
aktifitas
- Memonitor pola dan jam tidur
berhubungan - Memonitor lokasi dan
dengan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
imobilitas - Menyediakan lingkungan nyaman dan
ditandai dengan rendah stimulus (mis: cahaya, suara,
kunjungan)
dibantu oleh - Memfasilitasi duduk di sisi tempat
istrinya saat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
melakukan - Meganjurkan tirah baring
aktifitas - Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
-

EVALUASI
NO DIAGNOSA WAKTU EVALUASI
KEP
1. Hipervolemia S : pasien mengatakan kedua kakinya bengkak
namun sudah tidak mati rasa seperti kemarin
O : bengkak di kaki dan muka mulai menurun
- RR : 20x/menit
- S : 36.7ºc
- TD : 143/ 68mmHg
- Spo2 : 99 %
- N : 80x/ menit
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan APS

2. Nyeri akut S : pasien mengatakan sekarang sudah bisa


berjalan tanpa ada rasa nyeri dikaki
O : pasien tampak bisa berdiri tanpa dibantu oleh
istrinya
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3. Risiko infeksi S : pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan -
O : pasien tampak lebih segar daripada kemarin
- leukosit 17500 H
- Netrofil limfosit (TLC) 8.30 H
- laju endap darah 77 H
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan APS

4. Risiko defisit S : pasien mengatakan dapat menghabiskan


nutrisi
maknan nya, mual sudah tidak ada
O : pasien tampak menghabiskan makanannya
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
5. Intoleransi S : pasien mengatakan sekarang sudah bisa berjalan
aktifitas
tanpa rasa sakit dikaki
O : pasien tampak bisa berdiri sendiri namun belum
bisa melakukan banyak aktifitas
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan APS

Anda mungkin juga menyukai