Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Elektrolit Ice: kompres bagian yang mengalami perdarahan dengan

Definisi es
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakseimbangan Compression: tekan menggunakan kain dan bebat untuk
kadar elektrolit serum mengurangi perdarahan
Tindakan Elevation: posisikan kaki lebih tinggi dari dada
Observasi
Identifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar Manajemen Hipovolume
elektrolit Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penurunan
Identifikasi penyebab ketidakseimbangan elektrolit volume cairan intravaskuler
Identifikasi kehilangan elektrolit melalui cairan (mis. Tindakan
diare, drainase, ileostomi, drainase luka, diaforesis) - Observasi
Monitor kadar elektrolit Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi
Monitor efek samping pemberian suplemen elektrolit meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun,
Terapeutik tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran
Berikan cairan, Jika perlu mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit
Berikan diet yang tepat (mis. tinggi kalium, rendah meningkat, haus, lemah)
natrium) Monitor intake dan output cairan
Anjurkan pasien dan keluarga untuk modifikasi diet, Jika Terapeutik
perlu Hitung kebutuhan cairan
Pasang akses intravena, Jika perlu Berikan posisi modified Trendelenburg
Edukasi Berikan asupan cairan oral
Jelaskan jenis, penyebab dan penanganan Edukasi
ketidakseimbangan elektrolit Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi pemberian suplemen elektrolit (mis. oral, NGT, Kolaborasi
IV) sesuai indikasi Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
Referensi: Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. 2,5%, NaCl 0,4%)
Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin,
Terdapat 7 prinsip etik keperawatan yaitu yaitu; plasmanate)
1. otonomi (menghormati hak pasien), Kolaborasi pemberian produk darah
2. non  malficience (tidak merugikan pasien),
3. beneficience (melakukan yang terbaik bagi MANAJEMEN ASAM BASA
pasien), Definisi : Mengidentifikasi, mengelola dan mencegah
4. justice (bersikap adil kepada semua pasien), komplikasi akibat ketidakseimbangan asam-basa
5. veracity (jujur kepada pasien dan keluarga), Tindakan
6. fidelity (selalu  menepati janji kepada pasien dan Observasi
keluarga), Identifikasi penyebab ketidakseimbangan asam-basa
7. confidentiality (mampu menjaga rahasia pasien) Monitor frekuensi dan kedalaman napas
Monitor status neurologis (mis. tingkat kesadaran, status
Pencegahan Hemofilia mental)
Hemofilia merupakan kelainan genetik sehingga tidak bisa Monitor irama dan frekuensi jantung
dicegah. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah Monitor perubahan pH, PaCO2, dan HCO3
melakukan pemeriksaan sejak dini jika mengalami Terapeutik
perdarahan tanpa penyebab yang pasti. Pemeriksaan Ambil spesimen darah arteri untuk pemeriksaan AGD
genetik juga perlu dilakukan untuk mengetahui risiko ibu Berikan oksigen, sesuai indikasi
hamil menurunkan hemofilia pada janin. Edukasi
Jika Anda menderita hemofilia, ada beberapa upaya yang Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan
bisa mencegah terjadinya luka dan cedera, yaitu: asam basa
Menghindari kegiatan yang berisiko menyebabkan cedera Kolaborasi
Menggunakan pelindung, seperti helm, pelindung lutut, Kolaborasi pemberian ventilasi mekanik, Jika perlu
dan pelindung siku, jika harus melakukan aktivitas yang
berisiko HIPERGLIKEMI
Memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa
memantau kondisi hemofilia dan kadar faktor pembekuan darah di atas normal
yang dimiliki Tindakan
Tidak meminum obat yang dapat memengaruhi proses Observasi
pembekuan darah, seperti aspirin, tanpa resep dokter Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut, Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
termasuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi meningkat (mis. penyakit kambuhan)
Monitor kadar glukosa darah, Jika perlu
Untuk perdarahan pada bagian tungkai, misalnya, Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuria,
terdapat rumus RICE sebagai pertolongan pertama, yakni: polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise, pandangan
Rest: istirahatkan kaki dengan menumpangkannya di atas kabur, sakit kepala)
benda empuk, seperti bantal Monitor intake dan output cairan
Monitor keton urine, kadar analisa gas darah, elektrolit, MANAGEMEN SYOK ANAFILAKTIF
tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi Definisi :Mengidentifikasi dan mengelola
Terapeutik ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan
Berikan asupan cairan oral nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan yang
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala disebabkan oleh dilatasi pembuluh darah masif akibat
hiperglikemia tetap dan ada atau memburuk reaksi alergi dan produksi histamin
Fasilitasi ambulans jika ada hipotensi ortostatik Tindakan
Edukasi Observasi
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan
lebih dari 250 mg/dL nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgo kulit,
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin, Jika CRT)
perlu Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, Terapeutik
obat oral, monitor asupan cairan, penggantian Pertahankan jalan napas paten
karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan) Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
Kolaborasi >94%
Kolaborasi pemberian insulin, Jika perlu Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan IV, Jika perlu Berikan posisi syok (modified Trendelenberg)
Kolaborasi pemberian kalium, Jika perlu Pasang jalur IV
Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
MANAJEMEN HIPERVOLEMIA Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung,
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan jika perlu
volume cairan intravaskuler dan ekstraseluler serta Kolaborasi
mencegah terjadinya komplikasi Kolaborasi pemberian epinefrin
Tindakan Kolaborasi pemberian dipenhidramin, jika perlu
Observasi Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
Kolaborasi krikotiroidotomi, jika perlu
Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. ortopnea, Kolaborasi intubasi endotrakheal, jika perlu
dispnea, JVP/CVP meningkat, refleks hepatojugular Kolaborasi pemberian resusitasi cairan, jika perlu
positif, suara napas tambahan)
Identifikasi penyebab hipervolemia MANAJEMEN SYOK HIPOVOLEMIK
Monitor status hemodinamik (mis. frekuensi jantung, Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola
tekanan darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, CO,CI), Jika ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan
tersedia nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan akibat
Monitor intake dan output cairan kehilangan cairan/darah berlebih
Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. kadar natrium, Tindakan
BUN, hematokrit, berat jenis urin) Observasi
Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan
kadar protein dan albumin meningkat) nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
Monitor kecepatan infus secara ketat Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
Monitor efek samping diuretik (mis. hipotensi ortostatik, Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor
hipovolemia, hipokalemia, hiponatremia) kulit, CRT)
Terapeutik Periksa tingkat kesadaran dan respon pupil
Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
bersamaan (deformitly/deformitas, open wound/luka terbuka,
Batasi asupan cairan dan garam tendemess/nyeri tekan, swelling/bengkak)
Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat Terapeutik
Edukasi Pertahankan jalan napas paten
Anjurkan melapor jika haluaran urine < 0,5 mL/kg/jam Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
dalam 6 jam >94%
Anjurkan melapor jika BB bertambah > 1 kg dalam sehari Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan Lakukan penekanan langsung (direct pressure) pada
haluaran cairan perdarahan eksternal
Ajarkan cara membatasi cairan Berikan posisi syok (modified trendelenberg)
Kolaborasi Pasang jalur IV berukuran besar (mis. nomor 14 atau 16)
Kolaborasi pemberian diuretik Pasang kateter urine untuk menilai produksi urin
Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi pemberian continuous renal replacement Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap
therapy (CRRT), Jika perlu dan elektrolit
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 1-2 L pada
dewasa
Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 20 mL/kKgBB Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
pada anak >94%
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
Berikan posisi syok (modified trendelenbeg)
MANAGEMEN SYOK KARDIOGENIK Pasang jalur IV
Definisi : Pasang kateter urin untuk menilai produksi urine
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan tubuh Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap,
kebutuhan jaringan akibat penurunan fungsi pompa elektrolit, dan kultur
jantung Kolaborasi
Tindakan Kolaborasi pemberian resultasi cairan untuk mencapai
Observasi CVP 8-12 mmHg dan dalam 6 jam pertama
Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan Kolaborasi pemberian agen vasoaktif (mis. dopamine),
nadi, frekuensi napas, TD, MAP) jika MAP <60 mmHg
Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD) Kolaborasi transfusi PRC, jika saturasi oksigen <70%
Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor
kulit, CRT) MANAJEMEN DELIRIUM
Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan
Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS terapeutik dan aman pada status konfusi akut
(deformitiy/deformias, open wound/luka terbuka, Tindakan
tenderness atau nyeri tekan, swelling atau bengkak) Observasi
Monitor EKG 12 lead Identifikasi faktor resiko delirium (mis. usia >75 tahun,
Monitor rontgen dada (mis. kongesti paru, edema paru, disfungsi kognitif, gangguan penglihatan atau
pembesaran jantung) pendengaran, penurunan kemampuan fungsional, infeksi,
Monitor enzim jantung (mis. CK, CKMB, Troponin) hipo atau hipertermia, hipoksia, malnurisi, efek obat,
Identifikasi penyebab masalah utama (mis. volume, toksin, gangguan tidur, stress)
pompa atau irama) Identifikasi tipe delirium (mis.hipoaktif, hiperaktif,
Terapeutik campuran)
Pertahankan jalan napas paten Monitor status neurologis dan tingkat delirium
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen Terapiutik
>94%
Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, Jika perlu Berikan pencahayaan yang baik
Pasang jalur IV Sediakan jam dan kalender yang mudah terbaca
Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine Hindari stimulus sensorik berlebih (mis. televisi,
Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung, pengumuman interkom)
jika perlu Lakukan pengekangan fisik, sesuai indikasi
Kolaborasi Sediakan informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang
Kolaborasi pemberian inotropik (mis. dobutamine), jika dapat terjadi selanjutnya
TDS 70-100 mmHg tanpa disertai tanda atau gejala syok Batasi pembuatan keputusan
Kolaborasi pemberian vasopressor (mis. dopamine), jika Hindari memvalidasi mispersepsi atau interprestasi realita
TDS 70-100 mmhg disertai tanda atau gejala syok yang tidak akurat (mis. halusinasi, waham)
Kolaborasi pemberian vasopressor kuat (mis. Nyatakan persepsi dengan cara yang tenang,
norepinefrin), jika TDS <70 mmHg menyakinkan, dan tidak argumentatif
Kolaborasi pemberian antiaritmia, Jika perlu Fokus pada apa yang dikenali dan bermakna saat interaksi
Kolaborasi pompa intra-aorta, jika perlu interpersonal
Lakukan reorientasi
MANAGEMEN SYOK SEPTIK Sediakan lingkungan fisik dan rutinitas harian yang
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola konsisten
ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan Gunakan isyarat lingkungan untuk stimulasi memori,
nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan yang reorientasi, dan meningkatkan perilaku yang sesuai (mis.
disebabkan oleh infeksi masif dan pelepasan endotoksin tanda, gambar, jam, kalender, dan kode warna pada
Tindakan lingkungan)
Observasi Berikan informasi baru secara perlahan, sedikit demi
Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan sedikit, diulang-ulang
nadi, frekuensi napas, TD, MAP, CVP) Edukasi
Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD) Anjurkan kunjungan keluarga, Jika perlu
Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor Anjurkan penggunaan alat bantu sensorik (mis. kacamata,
kulit, CRT) alat bantu dengar, dan gigi palsu)
Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil Kolaborasi
Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS Kolaborasi pemberian obat ansietas atau agitasi, Jika
(deformitly/deformitas, open wound/luka terbuka, perlu
tendemess/nyeri tekan, swelling/bengkak)
Monitor kultur (mis. darah, eksudat, urine, sputum)
Terapeutik
Pertahankan jalan napas paten
MANAJEMEN KEJANG MANAJEMEN DIARE
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kontraksi otot Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola diare dan
dan gerakan yang tidak terkendali dampaknya
Tindakan Tindakan
Observasi Observasi
Monitor terjadinya kejang berulang Identifikasi penyebab diare (mis. inflamasi
Monitor karakteristik kejang (mis. aktivitas motorik, dan gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses infeksi,
progresi kejang) malabsorpsi, stres, efek obat-obatan, pemberian botol
Monitor status neurologis susu)
Monitor tanda-tanda vital Identifikasi riwayat pemberian makanan
Terapeutik Identifikasi gejala invaginasi (mis. tangisan keras,
Baringkan pasien agar tidak terjatuh kepucatan pada bayi)
Berikan alas empuk di bawah kepala, jika memungkinkan Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
Pertahankan kepatenan jalan napas Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. takikardia,
Longgarkan pakaian, terutama di bagian leher nadi teraba lemah, tekanan darah turun, tugur kulit
Dampingi selama periode kejang turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun)
Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam Monitor iritasi dan dan ulserasi kulit di daerah perianal
Catatan durasi kejang Monitor jumlah pengeluaran diare
Reorientasikan setelah periode kejang Monitor keamanan penyiapan makanan
Dokumentasikan periode terjadinya kejang Terapeutik
Pasang Akses IV, Jika perlu Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam gula,
Berikan oksigen IV, Jika perlu oralit, pedialyte, renalyte)
Edukasi Pasang jalur intravena
Anjurkan keluarga menghindari memasukkan apapun ke Berikan cairan intravena (mis. ringer asetat, ringer laktat),
dalam mulut pasien saat periode kejang Jika perlu
Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap
menahan gerakan pasien dan elektrolit
Kolaborasi Ambil sampel feses untuk kultur, Jika perlu
Kolaborasi pemberian antikonvuisan, Jika perlu Edukasi
Anjurkan makan makanan porsi kecil dan sering secara
MANAJEMEN PENINGKATAN INTRA KRANIAL bertahap
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas
tekanan dalam rongga kranial dan mengandung laktosa
Tindakan Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Observasi Kolaborasi
Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. lesi, Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis.
gangguan metabolisme, edema serebral) loperamide, difenoksilat)
Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK (mis. tekanan Kolaborasi pemberian obat antispasmodic atau
darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola spasmolitik (mis. papaverin, ekstrak belladona,
napas ireguler, kesadaran menurun) mebeverine)
Monitor MAP (Mean Arterial Pressure) Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit,
Monitor CVP (Central Verious Pressure), jika perlu smektit, kaolin-pektin
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Monitor cairan serebro-spinalis (mis. warna, konsistensi)
Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
Berikan posisi semi Fowler
Hindari manuver Valsava
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika
perlu
Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai