Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTROENTERITIS

Dosen Pembimbing :
Ns. Warsono M.Kep, Sp.Kep, MB

Disusun Oleh :
Rohmatul Fitri (G0A021104)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Definisi
AGastroenteritis disebabkan oleh virus yang menyebabkan infeksi pada usus
atau perut. Indikasi terjadinya. Gastroenteritis adalah saat defekasi atau feses hasil
buang air besar berkonsentrasi cair atau setengah cair, dan kandungan feses lebih
sedikit dari kandungan air (Riddle et al., 2016).
Penderita Gastroenteritis ditandai dengan diare, muntah dan sakit perut yang
dapat menyebabkan syok serta dehidrasi hipovelemik. Kematian juga dapat
diakibatkan oleh penyakit ini pada kasus yang sudah parah. GA dapat di indikasi
saat diare berlangsung selama kurang lebih 14 hari dimana volume dan frekuensi
terjadinya meningkat (Sudoyo, 2010).
GA adalah peradangan akut yang terjadi pada permukaan mukosa lambung
yang menimbulkan terjadinya erosi pada bagian superficial (Mattaqin et al., 2012).
Dari pengertian dari beberapa para ahli, dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis
akut adalah peradangan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh virus yang
menginfeksi pada usus dan perut. Gejala pada gastroenteritis akut adalah dengan
munculnya diare yang berlangsung selama 14 hari, muntah dan sakit perut yang
diiringi dengan dehidrasi hipovelemik

2. Etiologi Appendisitis
Faktor penyebab gastroenteritis adalah:
a. Faktor infeksi
1) Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama gastroenteritis pada anak, meliputi infeksi internal sebagai berikut:
a) . Infeksi bakteri : vibrio, ecoly, salmonella shigella, capylabactor, versinia
aoromonas dan sebagainya.
b) . Infeksi virus : entero virus ( v.echo, coxsacria, poliomyelitis)
c) . Infeksi parasit : cacing ( ascaris, tricuris, oxyuris, srongyloidis,protozoa, jamur)
2) infeksi parenteral : infeksi di luar alat pencernaan, seperti : OMA, tonsilitis,
bronkopneumonia, dan lainnya.
b. faktor malabsorbsi:
1) Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa),
mosiosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galatosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsorbsi protein
c. Faktor makanan
Makanan basi, beracun dan alergi terhadap makanan.
d. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar)(Mansjoer arief, 2000)

3. Manifestasi Klinis
a. . Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering
b. Muntah (umumnya tidak lama)
c. Demam (mungkin ada, mungkin tidak)
d. Kram abdomen, tenesmus
e. Membrane mukosa kering
f. Fontanel cekung (bayi)
g. Berat badan

4. Patofisiologis
Berdasarkan Hasan (2005), mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya
diare adalah:
a. Gangguan sekresi
Akibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare
tidak karena peningkatan isi rongga usus.
b. Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat di serap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga 19 usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
c. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan sehingga timbul diare, sebaliknya jika peristaltic usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare
pula
5. Penatalaksanaan Medis
PPenatalaksanaan yang dapat lakukan pada pasien dewasa berdasarkan World
Gastroenterology Organization Global atau WGO Guideline (2012), yaitu :
a. Melakukan penilaian awal.
b. Menangani dehidrasi.
c. Mencegah dehidrasi pada pasien yang tidak terdapat gejala dehidrasi
menggunakan cairan rehidrasi oral, menggunakan cairan yang dibuat sendiri atau
larutan oralit.
d. Rehidrasi pasien dengan dehidrasi sedang menggunakan larutan oralit, dan
pasien dengan dehidrasi berat dengan terapi cairan intravena yang sesuai.
e. Pertahankan hidrasi dengan larutan rehidrasi oral 6. Atasi gejalagejala lain.
f. Lakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk analisis.
g. Pertimbangkan terapi antimikroba untuk patogen spesifik.
Penatalaksanaan yang harus dilakukan pada pasien gastroenteritis akut yang
disebabkan oleh infeksi pada orang dewasa adalah; rehidrasi, terapi simptomatik, dan
memerikan terapi definit (Sudoyo, 2014).
6. Pengkajian Fokus
a Pegkajian

Menurut Cyndi Smith Greenbery, 2004 adalah

a. Identitas klien

b. Riwayat keperawatan

Awal serangan : gelisah, suhu tubuh meningkat, anoreksia kemudian

timbul diare. Keluhan utama : feses semakin cair, muntah, kehilangan banyak

air dan elektrolit terjadi gejala dehidrasi, BB menurun, tonus dan turgor kulit

berkurang, selaput kadir mulut dan bibir kering, frekuensi BAB lebih dari 4x

dengan konsisten encer.

c. Riwayat kesehatan masa lalu

Riwayat penyakit yang diderita, riwayat inflamasi

d. Riwayat Psikososial keluarga

e. Kebutuhan dasar
1. Pola Eliminasi

Mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4x sehari

2. Pola Nutrisi

Diawali dengan mual, muntah, anoreksia, menyebabkan penurunan BAB

3. Pola Istirahat dan Tidur

Akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan

menimbulkan rasa tidak nyaman

4. Pola Aktifitas

Akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri

akibat disentri abdomen.

7. Pathways Keperawatan
GASTROENTERITIS

DIARE

Reflek spasme otot BAB sering dengan Inflamasi Saluran


dinding perut konsistensi encer Pencernaan

Nyeri Akut Frekuensi defekasi Mual & Muntah

BAB encer dengan


Nausea
atau tanpa darah

Diare

8. Diagnosa Keperawatan
1. Diare b.d Proses Infeksi (D.0003)
2. Nausea b.d Iritasi lambung (D. 0076)
9. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan atau intervensi keperawatan adalah perumusan tujuan,
tindakan dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan
analisa pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi
(Nurarif, A.H., danamp; Kusuma, 2016)

Intervensi Keperawatan Post Operatif


NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Diare b.d Proses Setelah dilakukan Manajemen Diare ( 1.03107)
Injeksi (D.0003) tindakan keperawatan Observasi :
selama 3x24 jam - Identifikasi penyebab diare
diharapkan pasien - Memonitor warna, volume,
melaporkan penurunan frekuensi, dan konsistensi tinja
diare dengan kriteria hasil - Monitor jumlah pengeluaran
diare
1. Melaporkan penurunan Terapeutik :
frekuensi defekasi - Berkan asupan cair dan oral
2. Melaporkan konsistensi Edukasi
fases menjadi lunak - Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas.

2. Nausea b.d Irutasi Setelah dilakukan I.0 3118


Lambung(D.0076) tindakan Manajemen
keperawatan muntah.
selama 1x 1 jam Observasi :
diharapkan tingkat nausea 1. Identifikasi karakteristik
menurun dan ontrol muntah (warna,konsi
mual/muntah meningkat stensi,adanya darah,waktu,
(L.08065) dengan Kriteria frekuensi dan durasi)
Hasil : 2. Identifikasi faktor penyebab
1. Muntah menurun muntah
2. Keluhan mual menurun Terapeutik
3. Perasaan ingin muntah 1.Kontrol faktor lingkungan
menurun penyebab
2. Bersihkan mulut dan hidung
Edukasi
1. Anjurkan membawa kantong
plastic untuk menampung
muntah
2. Anjurkan memperbanyak
istirahat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antiemetic jika perlu

Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238)


berhubungan tindakan keperawatan Observasi:
dengan agen tingkat nyeri (L.08066) 1. Identifikasi lokasi,
pencedera fisik menurun dengan karakteristik, durasi
(Prosedur oprasi). kriteria hasil: frekuensi, kulaitas nyeri,
(D.0077) 1. Keluhan nyeri menurun. intensitas nyeri, skala
2. Meringis menurun. nyeri.
3. Sikap protektif menurun. 2. Identifikasi respon nyeri
4. Gelisah menurun. non-verbal.
5. Frekuensi nadi membaik 3. Identivikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri.
Terapeutik:
4. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri.
6. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri.
Edukasi:
7. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu
nyeri.
8. Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
9. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri.
10. Kolaborasi pemberian
Analgetik bila perlu

Daftar Pustaka
Hasim Ajis. ( 2018 ) Asuhan Keperawatn Gastroenteritis. Padang
Ovin Rezky Pratama. (2020) Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastroenteritis.
Bandung
Indrie Maulina Sari . ( 2018) Asuhan Keperawatan dengan Gastreonteritis.
Kalimantan Timur

Daftar Pustaka
David Mirza (2021) Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operatif
Appendisitis. Balikpapan.
Erwin Hidayat (2020) Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Appendiciti.
Samarinda
Musa Aditoto (2019) Asuhan Keperawatan Pada An R L Dengan Apendisitis
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman dan Nyaman. Kupang
Ananda Dwi (2018) Asuhan Keperawatan Pada Klien Apendiksitis Akut. Bandung

Anda mungkin juga menyukai