Anda di halaman 1dari 20

INVAGINASI PADA

ANAK
Disusun Oleh:
1. Anita Dwi Setyowati 1910201016
2. Farida Untari 1910201018
3. Cici Trimurani 1910201019
4. Esti Yuliani 1910201020
5. Dwi Hidayati 1910201024
6. Alifa Nuzul Nabila 1910201025
7. Ana Tasya Ramadhani 1910201026
8. Ayu Dwi Kurniawati 1910201027
9. Maulida Fitriyah 1910201028
10. Dera Ayu Rendra 1910201029
11. Saiful Dani Setiawan 1910201032
12. Muhammad Alim 1910201033
Definisi Invaginasi Klasifikasi Invaginasi
Invaginasi adalah suatu keadaan dimana segmen usus
masuk ke dalam segmen lainnya, yang pada umumnya Berdasarkan lokasinya atau bagian usus yang terlibat,
berakibat dengan terjadinya obstruksi ataupun strangulasi. invaginasi dapat dibagi menjadi 5 yaitu:
Invaginasi sering disebut juga dengan intususepsi. Invaginasi
adalah suatu keadaan gawat darurat akut dibidang ilmu 1. Ileo-Ileal: bagian ileum masuk ke bagian ileum.
bedah dimana suatu segmen usus masuk kedalam lumen 2. Ileo-Colica: bagian Ileo-Caecal masuk ke bagian kolon.
usus bagian distalnya sehingga dapat menimbulkan gejala 3. Ileo-Caecal: bagian Ileo-Caecal masuk ke bagian apex dari
obstruksi dan pada fase lanjut apabila tidak segera invaginasi.
dilakukan reposisi dapat menyebabkan strangulasi usus 4. Appedicial-Colica: bagian caput dari sekum terinvaginasi.
yang berujung pada perforasi dan peritonitis. 5. Colo-Colica: bagian kolon masuk ke bagian kolon.
Etiologi Invaginasi

Invaginasi terbagi atas idiopatik dan kausatif:


a. Idiopatik: Prognosis Invaginasi
Mayoritas invaginasi pada anak bersifat Idiopatik. Perbedaan
asupan makanan pada bayi, ASI, antibodi maternal, prevalensi Intususepsi atau invaginasi apabila terlambat tertangani,
enteropatogen seperti adenovirus dan rotavirus, berkontribusi pada maka bagian usus yang terjepit dapat mengalami
resiko terjadinya Invaginasi. Invaginasi juga dianggap berkaitan kekurangan oksigen, apabila kondisi ini dibiarkan saja
dengan peristaltik usus yang tidak terkoordinir atau adanya lama-kelamaan usus akan mengalami kerusakan, bagian
hiperplasia limfoid karena diare. usus yang terjepit dapat mengalami kematian jaringan,
b. Kausatif: bocor, peradangan usus menyeluruh, bahkan dapat
Pada penderita invaginasi yang berumur lebih 2 tahun biasanya menimbulkan kematian pada bayi atau anak.
ditemukan adanya kelainan usus sebagai penyebab terjadinya
invaginasi, seperti: inverted Meckel’s divertikulum, hemangioma,
lymphoma, duplikasi usus, polip usus (Ravitch, 2007)
Patofisiologi Invaginasi
Invaginasi adalah masuknya bagian usus ke dalam perbatasan atau bagian yang lebih distal dari usus, umumnya invaginasi
ileum masuk ke dalam kolon desendens. Suatu intususepsi terjadi bila sebagian saluran cerna terdorong sedemikian rupa
sehingga sebagian darinya akan menutupi sebagian lainnya hingga seluruhnya mengecil atau memendek ke dalam suatu
segmen yang terletak di sebelah kaudal. Akibatnya, jaringan usus yang tertelan bisa rusak, bocor atau mati karena kekurangan /
tidak mendapat supply oksigen sama sekali ketika terjepit. Patofisiologi Invaginasi biasanya terjadi karena adanya lesi
patologis atau iritan pada dinding usus yang dapat menghambat gerakan peristaltik normal serta menjadi lokus minoris untuk
terjadinya invaginasi. Invaginasi dideskripsikan sebagai prolaps internal usus proksimal dalam lekukan mesenterika dalam
lumen usus distal.
Pathway invaginasi
Infeksi virus

Pembengkakan bercak jaringan limfoid

Peristaltik usus meningkat

Usus berinvaginasi ke dalam usus dibawahnya

Edema dan perdarahan Peregangan usus


mukosa

Sumbatan obstruksi usus Pemajanan reseptor nyeri

Akumulasi gas dan cairan didalam lumen Nyeri

Sebelah proksimal dari letak obstruksi

Distensi Kehilangan cairan dan elektrolit

Muntah Volume menurun

Syok hipovolemik
Manifestasi klinis Invaginasi pada Anak

1. Dalam kasus yang khas, gejala yang tampak adalah


anak tiba-tiba mengalami serangan mendadak
dimana anak yang sebelumnya sehat, sekarang 5. Kotoran pada awalnya juga masih tampak
mengeluh nyeri kolik berat yang berulang dengan normal dalam beberapa setelah gejala timbul.
interval yang sering dan disertai upaya kaki tegang, setelah 1-2 hari, anak akan mengeluarkan feses
lutut tertekuk serta menangis keras yang bercampur dengan lendir dan darah (red
2. Pada bayi mungkin awalnya merasa nyaman dan current jelly stool)
masih bisa bermain normal diantara fluktuasi rasa 6. Trias intususepsi yaitu adanya masa pada
nyeri. tetapi jika intususepsi /invaginasi ini tidak abdomen , feses dengan lendir dan darah, nyeri
berkurang, lama-kelamaan bayi akan menjadi lemah abdomen.
dan lesu
3. Nyeri perut intermiten yang parah terjadi 15-20
menit pada bayi dan balita.
4. Muntah (merupakan gejala yang terjadi pada
sebagian besar kasus dan biasanya lebih sering
terjadi pada fase awal).
Komplikasi Invaginasi

Apabila Invaginasi/Intususepsi tidak ditangani


dengan baik, maka Invaginasi dapat meyebabkan
terjadinya perforasi usus dan berlanjut menjadi
peritonitis.
Penatalaksanaan Invaginasi pada Anak

Keberhasilan dari penatalaksanaan invaginasi


Pemeriksaan Diagnostik Invaginasi pada Anak
ditentukan oleh cepatnya pertolongan yang diberikan, jika
pertolongan sudah diberikan kurang dari 24 jam dari
Pemeriksaan diagnostik invaginasi meliputi:
serangan pertama maka akan memberikan prognosis yang
1.Ultrasonografi
lebih baik (Stringer, 1992). Penatalaksanaan dari
2.Reduksi Hidrostatis
invaginasi pada umumnya meliputi resusitasi, konfirmasi
3.Reduksi dengan barium enema
diagnostik melalui ultrasonografi, reduksi hidrostasis,
4.Pembedahan
reduksi dengan barium enema (kecuali anak mengalami
tanda-tanda peritonitis), dengan intervensi bedah
merupakan pilihan terakhir (Francis R, 2001).
KASUS
Bayi perempuan usia 15 bulan 18 hari diantar ibunya ke rumah sakit pada tanggal 01 Mei 2021 dengan keluhan
bab bercampur darah sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Ibu Pasien mengatakan bab kekuningan dan
bercampur ampas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga muntah bercampur lendir dan berwarna
kuning kehijauan kurang lebih 10 x sejak 4 hari yang lalu. Riwayat makanan pasien yaitu ASI ekslusif. Riwayat
flatus (-) kembung (+). Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemas,kesadaran composmentis, turgor kulit
kembali lambat, mukosa bibir kering. Nadi 90 x/ menit, RR 20 x / menit, suhu 37,5 0C, Pada palpasi abdomen teraba
keras dan terdapat nyeri tekan regio epigastrum hipogastrik dekstra dan sinistra,. Napsu makan pasien menurun,
pasien mendapatkan terapi IVFD RS 20 tpm.
ANALIS DATA
No Data Subjektif Problem Etiologi
1 DS : Ibu mengatakan napsu makan pasien Kategori : Fisiologis, Ketidakmampuan
menurun Subkategori : Nutrisi mencerna makanan
dan cairan
DO : Pasien mual dan muntah, dan
kembung Resiko Defisit Nutrisi
(D. 0032)

2 DS : Ibu mengatakan pasien rewel Kategori : Psikologis, Agen Cidera Biologis


Subkategori : Nyeri dan (Nyeri tekan pada
DO : Pasien terdapat nyeri tekan pada
kenyamanan bagian perut)
perut
Nyeri Akut (D.0077)

3 DS : - Kategori : Fisiologis, Muntah (Muntah lebih


Subkategori : Nutrisi dari 10 kali)
DO : Pasien muntah bercampur lendir dan
berwana kuning kehijauan kurang lebih 10 dan cairan
x , pasien tampak lemas, turgor kulit Resiko Hipovelemia
kembali lambat, mukosa bibir kering. (D. 0034)
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologis (Nyeri tekan pada bagian perut)
2.Resiko Hipovolemia b.d Muntah (Muntah lebih dari 10 kali)
3.Resiko deficit nutrisi b.d Ketidakmampuan Mencerna Makanan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Kesimpulan Saran

Invaginasi adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk Sebaiknya selalu terapkan gaya hidup yang
ke dalam segmen lainnya, yang pada umumnya berakibat dengan sehat dengan menjaga kesehatan serta makan
terjadinya obstruksi ataupun strangulasi.Invaginasi atau makanan yang berserat dan bergizi seimbang bagi
intususepsi merupakan keadaan gawat darurat, Jika anak anak. Apabila sudah timbul tanda-tanda Invaginasi,
mengeluhkan rasa sakit pada perutnya setelah mengalami diare, segeralah datang kerumah sakit atau klinik untuk
terlebih lagi jika anak terus menangis menahan sakit, sebaiknya memeriksakan anak ke dokter untuk mendapatkan
anak segera dibawa ke dokter untuk mendapat pemeriksaan. tindakan yang tepat supaya tidak menjadi semakin
Apabila tidak ditangani segera dan tepat akan menimbulkan parah dan menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
komplikasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai