BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Invaginasi atau intususepsi merupakan salah satu bentuk dari obstruksi usus.
Obstruksi usus terdapat dua jenis yaitu ileus paralitik yang disebabkan pengaruh
toksin dan obstruksi mekanik dimana terdapat obstruksi intralumen. Dalam hal ini
intususepsi tergolong dalam obstruksi mekanik yaitu adanya invaginasi usus ke
dalam bagian usus di bawahnya. Sehingga akan mengakibatkan terjadinya suatu
sumbatan pada lumen usus.1
Invaginasi atau intususepsi adalah keadaan yang umumnya terjadi pada anakanak, dan merupakan kejadian yang jarang terjadi pada dewasa, intususepsi adalah
masuknya segmen usus proksimal (kearah oral) kerongga lumen usus yang lebih
distal (kearah anal) sehingga menimbulkan gejala obstruksi berlanjut strangulasi usus
Definisi lain Invaginasi atau intususepti yaitu masuknya segmen usus (Intesusceptum)
ke
dalam
segment
usus
di
dekatnya
(intususcipient).
Invaginasi atau intususepsi sering ditemukan pada anak dan jarang pada orang
dewasa. Invaginasi pada anak biasanya bersifat ideopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Kebanyakan ditemukan pada kelompok umur 2 12 bulan dan sering
ditemukan pada anak laki-laki. Perbandingan kejadian antara pria dan wanita adalah :
3 : 2, pada orang tua sangat jarang dijumpai. Invaginasi atau intususepsi merupakan
keadaan gawat darurat, dimana bila tidak ditangani segera dan tepat akan
menimbulkan komplikasi lebih lanjut.1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi sebanyak
mungkin mengenai penyakit invaginasi dan untuk mendapatkan gambaran
dalam melaksanakan asuhan keperawatan klien invaginasi.
2. Tujuan khusus
INVAGINASI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Invaginasi
INVAGINASI
Invaginasi adalah masuknya bagian usus ke dalam perbatasan atau bagian yang
lebih distal dari usus, umumnya invaginasi ileum masuk ke dalam kolon desendens.
Suatu intususepsi terjadi bila sebagian saluran cerna terdorong sedemikian rupa
sehingga sebagian darinya akan menutupi sebagian lainnya hingga seluruhnya
mengecil atau memendek ke dalam suatu segmen yang terletak di sebelah kaudal.
Akibatnya, jaringan usus yang tertelan bisa rusak, bocor atau mati karena kekurangan
/ tidak mendapat supply oksigen sama sekali ketika terjepit.1
1.
2.
3.
4.
INVAGINASI
B. Etiologi Invaginasi
Penyebabnya belum diketahui pasti (idiopatik) diduga berupa infeksi virus
pernafasan atas, peristaltik yang meningkat, divertikulum meckel (suatu duktus yang
timbul dari ileum yang menutup pada ujung tali pusat tetapi tetap terbuka pada ujung
usus), anak mulai makan makanan padat terlalu cepat. Pada bayi usia lebih dari 3
tahun biasa disebabkan faktor mekanik seperti:2
a. Meckel diverticulum
Adalah sebuah kantong pada dinding bagian bawah usus yang ada pada saat
lahit ( kongenital ) dan outpouching atau tonjolan di bagian bawah dari usus
kecil.Tonjolan ini bawaan (hadir sejak lahir) dan merupakan sisa dari tali pusar.
b. Polip pada intestinum
Adalah pertumbuhan jaringan yang menonjol dari lapisan mukosa sebuah organ
ke dalam rongga tubuh, misalnya usus besar, usus halus, polip bias jinak atau
ganas.
c. Lymposarcoma intestinum
d. Trauma tumpul pada abdominal
e. Hemangioma
Adalah suatu jenis tanda lahir yang ditandai dengan konsentrasi pembuluh darah
kecil dan seringkali menghilang setelah beberapa bulan atau tahun.
C. Patofisiologi Invaginasi
Insfeksi Virus
Pembengkakan bercak jaringan limfoid
INVAGINASI
peregangan usus
Pemajanan reseptor nyeri
Nyeri
INVAGINASI
I. Diagnosa Invaginasi
N
DATA
O
1. DS : Ibu pasien
mengatakan anaknya
sering rewel
DO : Bayi menangis
MASALAH
ETIOLOGI
Nyeri akut
INVAGINASI
kesakitan
2. DS : Ibu pasien
mengatakan anaknya susah
makan
DO : Bayi muntah/mual
Nausea
Konstipasi
Obstruksi usus
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. DS : -DO : Distensi
abdomen
4. DS :
DO : penurunan BB
Analisis data
No.
Dx
1.
Diagnosa
Nyeri
Tujuan ( NOC )
Pain Control
Kriteria Hasil :
Tanda vital
dalam rentang
normal
Mengisyaratkan
non-verbal
bahwa nyeri
berkurang
Melaporkan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
Rencana Keperawatan
( NIC )
Paint Management
Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuemsi, kualitas dan
fakor presipitasi
Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknamanan
Kontrol lingkngan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi
INVAGINASI
2.
Nausea
Comfort status :
berhubungan
physical
dengan
Fluid balance
kekurangan
cairan aktif
Kriteria Hasil :
Pasien merasa
Nausea Managemen
nyaman karena
mual berkurang
Tidak adanya
kekurangan volume
cairan tubuh
Tidak
menunjukkan
adanya tanda-tanda
3.
Konstipasi
berhubungan
dengan
Obstruksi
usus
Bowel continence
Hydration
Kreteria Hasil:
Mempertahanka
n bentuk feses
lunak
Bebas dari
ketidakamanan
dan konstipasi
Mengidentifikas
i indicator untuk
Constipation/ impaction
Managenement
INVAGINASI
mencegah
konstipasi
Feses lunak dan
berbentuk
Bowel Management
4.
Monitor ingkungan
selama makan
Monitor interaksi anak
atau orangtua selama
makan
Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak selama
jam makan
INVAGINASI
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
INVAGINASI
DAFTAR PUSTAKA
INVAGINASI
1. Sjamsuhidajat. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
2. Lippincott Williams &wilkins, 2011. Memahami berbagai macam penyakit,
Indeks : Jakarta
3. Bresler, Michael John & George L. Sterbach. 2006. Kedokteran Darurat, edisi
6. EGC:Jakarta
4. Blanch AJ., Perel SB., Acworth JP., 2007. Paediatric Intussusception: Emerg
Med Australas. 19(1): 45-50
5. Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta
6. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014
7. Huda, amin N. Hardik kusuma . 2013. NIC-NOC edisi revisi Jilid 1 dan 2