Anda di halaman 1dari 10

Billie Prawira Listyanta

00000001019

Surgical Drainage
Surgical drainage adalah sebuah tube yang digunakan untuk membuang/mengeluarkan
pus, blood, atau cairan lainnya dari luka. Drainase diletakkan setelah prosedur operasi bukanlah
bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan luka ataupun mencegah infeksi. Akan tetapi,
digunakan untuk mengeluarkan cairan tubuh yang dapat menumpuk dan menjadi tempat untuk
infeksi.
Indikasi dari pemasangan drainase tersebut adalah:
1. Untuk menghilangkan dead space.
2. Menyediakan drainase yang terfokus pada lokasi abses atau daerah yang terinfeksi.
3. Untuk mengetahui apabila adanya surgical leak.
4. Untuk mengontrol apabila ada fistula leak.

Drainase ini biasanya disambungkan kepada sebuah suction device atau bisa juga
dibiarkan meng-drainase sendiri secara natural. Keakuratan pada saat mengecek jumlah
volume hasil drainase beserta juga dengan isi (pus, darah, etc) sangatlah penting untuk
memastikan proper healing dan juga untuk memonitor apabila ada perdarahan yang berlebihan.
Tergantung dari jumlah volume yang di drainase, pasien bisa menggunakan drainase selama
sehari ataupun sampai beberapa minggu. Biasanya drainase ini diletakkan pada body cavities
dan internal sacs.

Drainase ini diklasifikasikan kedalam 2 tipe, yaitu :


A. Open Vs Closed systems
a. Open drains
Termasuk corrugated rubber atau plastic sheets
Cairan yang di drainase dikumpulkan pada gauze pad atau stoma bag.
Meningkatnya resiko infeksi.
b. Closed drain
Termasuk tabung drainase ke sebuah kantong ataupun botol.
Termasuk juga drainase thorax dan abdominal
Resiko terjadinya infeksi lebih rendah daripada open drains.
Billie Prawira Listyanta
00000001019
B. Active Vs Passive systems
a. Active drains
Active drains di maintain melalui suction
Bisa diatur tekanannya baik low or high pressure.
b. Passive drains
Pada passive drains tidak terdapat suction
Drainase ini menggunakan sistem perbedaan tekanan, dan tekanan
gravitasi antara body cavities dengan bagian luar.

Kerugian serta keuntungan dari penggunaan passive drains


Advantages Disadvantages
Dapat mengevaluasi volume serta nature Gravity dependent dapat dipengaruhi
of fluid oleh lokasi dari drainase
Pencegahan terhadap ascending infeksi Drainase menjadi lebih mudah tersumbat
dari bakteri (clogged)
Mengeliminasi dead space
Penyembuhan yang lebih cepat
Passive

Kerugian serta keuntungan dari penggunaan active drains


Advantages Disadvantages
Membuat luka menjadi kering dan High negative pressure dapat melukai
effisien dalam fluid removal jaringan sekitar
Bisa diletakkan dimana saja Drainase dapat tersumbat oleh jaringan
Mencegah ascending infeksi bakteri
Penyembuhan yang lebih cepat

Tipe Tipe Surgical Drains.


1. Jackson Pratt Drain
Jacksin Pratt Drain, JP drain, atau Bulb Drain merupakan sebuah alat drainase
yang digunakan untuk mengeluarkan excess fluid dari tubuh dengan menggunakan
sistem suction secara konstan.
Billie Prawira Listyanta
00000001019
Alat ini biasanya terdiri atas flexible plastic bulb yang terhubung dengan internal
plastic drainage tube.
Cara kerja dari Jackson Pratt Drain ini adalah dengan menggunakan tekanan
negative dari vakum. Alat ini di design agar isi dari intra-abdominal seperti
omentum atau usus tidak ikut terserap kedalam tabung, yang bertujuan untuk
meminimalisir terjadinya perforasi usus ataupun iskemia.

2. Penrose Drain
Penrose drain merupakan sebuah alat surgical yang diletakkan didalam wound
untuk drainase fluid. Alat ini terdiri atas soft rubber tube yang diletakkan didalam
area luka, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan cairan didalam
tubuh.
Penrose drain ini bersifat soft dan flexible. Drain ini tidak mempunyai collection
device, sehingga biasanya menggunakan dressing materials yang dapat menyerap
fluid secara pasif.
Billie Prawira Listyanta
00000001019
3. Negative Pressure Wound Therapy
Merupakan tipe drainase yang lebih baru, yang dimana terdiri atas enclosed foam
dan sebuah mesin suction.
Negative pressure wound therapy ini mempromosikan atau mempercepat
terbentuknya jaringan granulasi sehingga mempercepat proses penyembuhan dari
luka.
Alat ini biasanya digunakan pada operasi besar atau trauma yang besar yang dimana
jaringan tersebut sulit untuk dijahit ataupun pada non-healing wound.

4. T-Tube Drainage
Kehrs T tube adalah sebuah tube yang terdiri atas stem dan kepala T.
Kepala T ini diletakkan didalam common bile duct dan stem disambungkan ke
kantung kecil (contoh : bile bag).
Billie Prawira Listyanta
00000001019
T-tube drainage ini biasanya digunakan secara temporer setelah operasi dari
pengangkatan kantung empedu, untuk mendrainase empedu sampai terjadi
pemulihan bekas operasi.
Biasanya T-tube ini diletakkan selama beberapa minggu, lalu sebelum melakukan
pelepasan dari t-tube drainase ini dibutuhkan x-ray terlebih dahulu untuk
memastikan bahwa hasil operasi sudah sembuh, ataupun sudah tidak ada lagi batu
didalamnya. Selain itu bisa juga digunakan pada ginjal.

5. Pigtail Drain
Merupakan sebuah tube, sejenis dengan kateter, yang digunakan untuk
mengeluarkan benda asing dan cairan dari dalam sebuah organ, duct ataupun abses.
Pigtail drains ini dimasukkan dengan bantuan dan panduan dari radiologis untuk
memastikan posisi yang benar.
Billie Prawira Listyanta
00000001019
Pigtail adalah sebuah drain yang steril, tipis, panjang, universal catether dengan
locking tip yang membentuk pigtail shape.
Pada bagian ujung dari pigtail ini terdapat beberapa lubang, yang berguna untuk
memfasilitasi proses drainase.
Pigtail drains ini dimasukkan secara percutaneous oleh seorang radiologis. Pigtail
drain ini biasanya digunakan untuk mengambil urine langsung dari ginjal apabila
terdapat gangguan pada ureter. Hal ini disebut dwengan nephrostomy.
Kondisi lain yang membutuhkan insersi dari pigtail drain adalah obstruksi dari
kantung empedu yang membutuhkan drainase, ataupun bisa digunakan untuk
mengambil pus dari abses.
Billie Prawira Listyanta
00000001019
6. Davol Drain
Sistem drainase ini terdiri atas soft, inert silicone drains dengan x-ray opague stripe
untuk mempermudah identifikasi letak dan posisi dari drainase ini.
Drainase ini di design untuk meminimalisir trauma pada jaringan dan mencegah
penyumbatan.
Drainase ini memiliki tiga lumen yang bertujuan untuk meningkatkan keefektifan
dari drain ini. Lumen pusat yang bedar berfungsi sebagai maximum removal; filtrasi
ventilasi udara untuk mengurangi resiko infeksi. Lumen ketiga berfungsi untuk
irigasi dan sebagai tempat pemasukan dari obat.

7. Redivac Drain
Merupakan sebuah tube dengan banyak lubang di bagian ujungnya, yang
menyambung dengan sebuah glass bottle providing suction.
Redivac drain ini biasanya digunakan untuk drainase drain dari bawah kulit, sebagai
contoh setelah mastectomy atau thyroidectomy, atau deep spaces (contoh : sekitar
vascular anastomosis).
Billie Prawira Listyanta
00000001019
8. Chest Tube
Terdapat 2 jenis : yaitu open (incisional) dan close (traocar use).
Sistem closed drainage menggunakan water seal (WSD).
Biasanya digunakan untuk mendrainase hemothorax, pneumothorax, chylothorax,
pleural effusion dan empyema.
Biasanya diletakkan pada pleural space di intercostal space 4 (linea mid axillary
ataupun aksilaris anterior).

Size of Chest Tube


Adult or teen male 28 32 Fr
Adult or teen female 28 Fr
Child 18 Fr
Newborn 12 14 Fr
Billie Prawira Listyanta
00000001019
Komplikai dari pemasangan drainase
1. Infeksi
a. Ascending infeksi dari bakteri
b. Reaksi terhadap benda asing dalam tubuh
c. Penurunan resistensi dari jaringan lokal
d. Menjadi tempat pertumbuhan bakteri
e. Poor placement dapat terjadi akumulasi cairan, drain kinked
2. Discomfort/ pain
3. Inefficient Drainage
a. Passive drainage menyebabkan aliran cairan tidak dapat keluar.
b. Defect pada tube
c. Obstruksi
d. Pemilihan drainase yang buruk diameter yang terlalu kecil untuk mengeluarkan
cairan dengan tingkat kekentalan yang tinggi.
4. Breakdown dari lokasi anastomosis.
5. Erosi pada organ-organ berrongga.
6. Incision dehiscenc.e
7. Premature Removal.

Removal
Drainase biasanya dilepas apabila sudah tidak ada cairan yang keluar lagi, atau apabila
jumlah cairan sudah kurang dari 25ml/day. Drainase dapat diperpendek dengan menarik selang
sekitar 2 cm per harinya dengan tujuan untuk membantu proses penyembuhan secara perlahan.
Pada saat prosedur pelepasan dari drain, biasanya diberikan analgetik kepada pasien
secara oral untuk mengurangi rasa nyeri saat prosedur dijalankan. Lalu lakukan perawatan luka
kering di tempat pelepasan selang drainage.
Billie Prawira Listyanta
00000001019

Hydrogen Peroxide
Hidrogen peroksida dikenal sebagai dihidrogen dioksida, hidrogen dioksida, oksidol
dan peroksida, dengan rumus kimia H2O2, pH 4.5, cairan bening, tidak berwarna dan tidak
berbau, dan lebih kental dari air. Memiliki sifat oksidator yang sangat kuat dan digunakan
sebagai bahan pemutih, juga sebagai desinfektan.

Fungsi Hidrogen Peroksida:


Penggunaan hydrogen peroksida 6% biasanya digunakan untuk bleaching rambut, dan
sebagai pemutih pakaian bebas klorin. Selain itu hydrogen peroksida juga bisa diberikan
sebagai disinfektan pada lensa kontak dengan menggunakan hydrogen peroksida 3%. Selain
itu hydrogen peroksida juga digunakan sebagai penghilang noda/ pemutih dengan
menggunakan hydrogen peroksida 5 15 %. Hidrogen peroksida pun juga diproduksi hingga
konsentrasi 90% yang paling sering digunakan untuk bleaching serta bahan pengoksidasi.
Larutan dengan lebih dari 90% digunakan sebagai bahan bakar roket. Hidrogen peroksida
dengan konsentrasi 3% juga berguna sebagai bahan antiseptik.

Anda mungkin juga menyukai