Anda di halaman 1dari 22

GAMBARAN PENGETAHUAN

MENGENAI
DETEKSI DAN INTERVENSI DINI
DIARE ANAK PADA KADER
KESEHATAN KELURAHAN
KEMIJEN, KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH

OLEH :
DR. BAYU ROBIE WIBISONO
LATAR BELAKANG

• Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan
kesehatan, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Sebagai salah satu perangkat pemerintahan yang berkecimpung dalam kesehatan,
Puskesmas memiliki program P2PM yang bertugas untuk melakukan pemberantasan penyakit menular,
salah satunya adalah diare.
• Diare adalah penyebab nomor satu kematian anak di dunia. The United Nations Children’s Fund
(UNICEF) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada anak meninggal karena diare. Penyakit diare masih
merupakan masalah kesehatan Masyarakat di Indonesia baik ditinjau dari angka kesakitan dan angka
kematian serta kejadian luar biasa (KLB) yang ditimbulkan. Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3
kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlansung kurang dari 1 minggu.
• Mengingat pentingnya tugas tenaga kesehatan puskesmas dalam pemantauan dan deteksi diare pada
anak, maka pemahaman dan keterampilan setiap petugas tenaga kesehatan puskesmas dalam konsep
teknis deteksi dan intervensi dini diare pada anak menjadi sangat penting. Atas latar belakang tersebut
dilaksanakan mini project sosialisasi dan pelatihan deteksi dan intervensi diare pada anak kepada kader
kesehatan di Kelurahan Kemijen.
RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana upaya stimulasi, deteksi dan intervensi dini diare pada anak di Puskesmas Karangdoro
kelurahan Kemijen?
• Bagaimana proses deteksi dan intervensi dini diare pada anak yang dapat memantau secara cermat
proses tumbuh kembang anak usia dini beserta kemungkinan disfungsi yang ada di Puskesmas
Karangdoro kelurahan Kemijen?
• Bagaimana pemahaman tenaga kesehatan di Puskesmas Karangdoro mengenai program deteksi dan
intervensi dini diare pada anak di puskesmas Karangdoro kelurahan Kemijen?
TUJUAN UMUM

• Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Karangdoro.

Tujuan Khusus
• Mengetahui gambaran pengetahuan kader kesehatan terkait diare di Puskesmas Karangdoro di
kelurahan Kemijen?
MANFAAT
Manfaat bagi Penulis
• Berperan serta dalam upaya deteksi dan intervensi dini diare
• Mengaplikasikan pengetahuan mengenai program deteksi dan intervensi dini diare.
• Melaksanakan mini project dalam rangka program internship dokter Indonesia

Manfaat bagi Puskesmas


• Menambah pemahaman para tenaga kesehatan puskesmas mengenai karakteristik dan deteksi diare.
• Sebagai bahan evaluasi bagi Puskesmas Karangdoro tentang gambaran pengetahuan para kader kesehatan mengenai diare.

Manfaat bagi Masyarakat


• Masyarakat terfasilitasi dalam program deteksi dan intervensi dini diare.
TINJAUAN PUSTAKA

• Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di negara yang
sedang berkembang. Dalam berbagai hasil Survei kesehatan Rumah Tangga diare menempati kisaran
urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia 1. Sebagian besar diare akut
disebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi seluran cerna antara lain
pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit
dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa. Invasi dan
destruksi sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta kerusakan mikrofili dapat menimbulkan keadaan
maldiges dan malabsorpsi2. Bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat
mengalami invasi sistemik2. 
KLASIFIKASI

• Diare secara garis besar dibagi atas radang dan non radang. Diare radang dibagi lagi atas infeksi dan non
infeksi. Diare non radang bisa karena hormonal, anatomis, obat-obatan dan lain-lain. Penyebab infeksi
bisa virus, bakteri, parasit dan jamur, sedangkan non infeksi karena alergi, radiasi 10.
PATOFISILOGI

• Menurut patofisiologinya diare dibedakan dalam beberapa kategori yaitu diare osmotik, sekretorik dan
diare karena gangguan motilitas usus. Diare osmotik terjadi karena terdapatnya bahan yang tidak dapat
diabsorpsi oleh usus akan difermentasi oleh bahteri usus sehingga tekanan osmotik di lumen usus
meningkat yang akan menarik cairan. Diare sekretorik terjadi karena toxin dari bakteri akan
menstimulasi c AMP dan cGMP yang akan menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit. Sedangkan diare
karena gangguan motilitas usus terjadi akibat adanya gangguan pada kontrol otonomik,misal pada
diabetik neuropathi, post vagotomi, post reseksi usus serta hipertiroid. 7
Keadaan Estimasi
Mulut/
Gejala & Tanda Mata Rasa Haus Kulit BB % def.
Lidah
Umum cairan

Tanpa Minum Normal,


Baik, Sadar Normal Basah Turgor baik <5 50 %
Dehidrasi Tidak Haus

Dehidrasi
Turgor
Ringan –Gelisah Rewel Cekung Kering Tampak Kehausan 5 – 10 50–100 %
lambat
Sedang

Letargik, Sangat
Dehidrasi Sangat Sulit, tidak bisaTurgor sangat
Kesadaran cekung dan >10 >100 %
Berat kering minum lambat
Menurun kering
METODE PENELITIAN
• Pengumpulan data digunakan untuk mengetahui pengetahuan tentang diare bagi para kader Posyandu Kelurahan kemijen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
• Populasi dan Sampel
• Populasi target adalah seluruh kader Posyandu Kelurahan kemijen
• Sampel

• Kriteria sampel yang memenuhi syarat yaitu :


• Kriteria inklusi
• Sampel merupakan kader Kelurahan Kemijen
• Kriteria eksklusi
• Sampel yang tidak mengikuti pertemuan kader
• Sampel yang tidak bersedia mengisi kuisioner
• Jadi total sampel dalam mini project ini adalah 30 orang
• Pengumpulan data dilakukan ketika kegiatan pertemuan kader Kelurahan Kemijen yaitu tanggal 15
Januari 2018 bertempat di Ruang Pertemuan Kelurahan Kemijen

Instrumen Pengumpulan Data


• Instrumen pengumpulan data pada mini project ini adalah kuisioner, yang terdiri atas data tentang
pengetahuan terkait definisi, tanda dan gejala, komplikasi serta pencegahan diare
PENGAMBILAN DATA
• Semua jenis data yang dikumpulkan pada mini project ini adalah data berupa hasil intervensi.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengisian kuesioner dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Pelaksana dalam hal ini dokter internship Puskesmas Karangdoro meminta persetujuan responden
untuk melakukan pengisian kuesioner.
• Memberikan penjelasan tentang tujuan pengumpulan data dan sifat keikutsertaan responden dalam hal
ini.
• Membagikan kuesioner kepada responden yaitu Kelurahan Kemijen.
• Memberikan penjelasan kepada responden pada masing-masing pertanyaan yang belum jelas dan
mendampingi selama pengisian kuesioner.
• Kuesioner yang telah diisi, dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya.
WAKTU PELAKSANAKAN

• Kegiatan mini project ini bertempat di Ruang Pertemuan Kelurahan . Pelaksanaan pada tanggal 15
januari 2018, pukul 10.00-12.00 WIB.

Sasaran Penyuluhan
• Sasaran kegiatan mini project ini adalah kader Posyandu Kelurahan Kemijen
HASIL
KESIMPULAN

• Berdasarkan kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
• Tingkat pengetahuan para kader kesehatan Kelurahan Kemijen sudah cukup memadai untuk melakukan
sosialisasi terhadap warga sekitar. Meskipun begitu terdapat peserta yang masih belum memahami
sepenuhnya tentang penangan awal, komplikasi, etiologi dan definisi diare.
• Perlu dilakukan evaluasi secara berkala untuk menjaga dan meningkatkan pengetahuan para kader
kesehatan Kelurahan Kemijen antara lain dengan melakukan penyuluhan berkala dan penilaian rutin
perkembangan pengetahuan para kader kesehatan mengenai diare.

Anda mungkin juga menyukai