Pada Anamnesis :
Berupa keluhan neuralgia, beberapa hari sebelum atau bersamaan dengan
timbulnya kelainan kulit. Sebelum timbul kelainan kulit timbul gejala prodormal
seperti demam, pusing, malaise.
Pada Pemeriksaan Fisik :
Kelainan kulit mula mula berupa eritema, kemudian berkembang menjadi
papula dan vesikula yang dengan cepat menyatu dan membesar menjadi bula.
Isi vesikel mula mula jernih lalu menjadi keruh dan dapat bercampur darah.
Jika absorbsi terjadi vesikel dan bula dapat menjadi krusta.
Dalam stadium pra erupsi, penyakit ini sering dirancukan dengan penyebab rasa
nyeri lainnya, seperti pleuritis, infark miokard, kolesitis, apendisitis, kolik renal
dan lainnya. Ketika sudah erupsi diagnosis mudah ditegakkan.
Karakteristik erupsi dari herpes zoster adalah vesikel yang berkelompok, dengan
dasar eritematosa, unilateral dan mengenai satu dermatom.
Pada Pemeriksaan Lab :
Pemeriksaan sediaan apus Tzanck Test dapat membantu menegakkan diagnosis
dengan menemukan sel datia berinti banyak. Demikian pula pemeriksaan cairan
vesikula atau material biopsi dengan mikroskop elektron serta tes serologik.
Pada Pemeriksaan Histopatologi :
Ditemukan degenerasi balon dengan pembentukan vesikel intraepidermal,
akantolisis, degenerasi reticular, edema dan vaskulitis, serta sel datia berinti
banyak.
Pemeriksaan Histopatologi