IDENTITAS PASIEN
Nama
:
RM
:
Jenis Kelamin:
Tanggal Lahir:
Umur
:
MRS
:
Perawatan :
belakang
An. MW
691306
Laki-laki
06-05-2014
1 tahun 6 bulan
23-11-2015
Lontara 3 atas
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Terdapat celah pada bibir, gusi dan langit langit
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak lahir. Pasien adalah anak yang ke empat. Lahir
spontan cukup bulan dengan BBL 2800 gram, panjang badan 40
cm, lahir ditolong oleh bidan. Tidak ada demam.Tidak ada batuk
dan sesak. Mual dan muntah tidak ada. Pasien mau makan dan
minum. Pasien minum dan makan tidak pernah merembes
keluar lewat hidung. Pasien mendapat asi ekslusif yang cukup
selama 6 bulan. Saat ini pasien mendapat intervensi gizi untuk
pola makannya yaitu bubur saring 3x150cc dan susu formula
Dancow 3x120cc. BAK kesan lancar warna kuning, BAB kesan
biasa. Pasien ada riwayat penyakit jantung bawaan TOF sejak
kecil sampai sekarang. Riwayat keluarga dengan keluhan yang
sama tidak ada. Riwayat operasi sebelumnya tidak ada.
Kepala
Konjungtiva: anemis (-)
Sklera
: ikterus (-)
Bibir
: sianosis (+)
Gusi
: perdarahan (-), celah (+)
Mata
pupil bulat, isokor, 2,5mm/2,5mm, RC +/+
Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi
: nyeri tekan (-), massa tumor (-),
fremitus raba
kiri=kanan
Perkusi
: sonor kiri=kanan
Auskultasi : Bunyi pernapasan bronkovesikuler
kiri=kanan
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi janting I/II murni, regular
bising ejeksi sistolik ada
Abdomen
Auskultasi : peristaltik ada, kesan normal
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Palpasi : hepar teraba 3 cm di bawah arcus costa,
konsistensi, kenyal, permukaan rata, tepi tajam, tidak nyeri
tekan, lien tidak teraba
Perkusi : bunyi timpani
Ekstremitas
Sianosis ada seluruh badan, clubbing finger (+)
Status Lokalis:
Regio cavum oris
Inspeksi : tampak celah pada labium superius,
gingivus, palatum durum dan palatum molle,
edema (-)hematom (-)
Palpasi : teraba celah pada labium superius dextra
kurang lebih 1 cm, celah mengenai gingivus dan
palatum durum serta palatum molle selebar
kurang lebih 2 cm , nyeri tekan (-), massa tumor (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalis: sakit sedang /
sadar / gizi cukup
Status Vitalis:
Nadi : 137 x/menit
Napas : 55 x / menit
Suhu : 36,8 oC
Status lokalis:
Tampak celah pada labium, gnatum dan
palatum regio dextra
FOTO KLINIS
HASIL LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
NILAI
NILAI RUJUKAN
WBC
7.2
4,00-10,00
103/mm3
RBC
9.78
4,00-6,00 106/mm3
HGB
25.7
12,0-16,0g/dl
HCT
84
37,0-48,0%
PLT
95
150-400 103/mm3
PT
10.9
10-14
APTT
34.0
22.0-30.0
Ur/Cr
48/0.33
10-50/<1.3
GOT/GPT
68/22
<38/<41
Diagnosis
Labiognatopalatoschisis Unilateral
Inkomplit Dextra
PENATALAKSANAAN
Labioplasty
Tinjauan pustaka
RESUME
Seorang anak, laki-laki umur 1 tahun 6 bulan masuk rumah sakit
dengan keluhan celah pada gusi, langit-langit, bibir atas kanan
yang dialami sejak sejak lahir. Pasien adalah anak ke empat. Lahir
spontan cukup bulan dengan BBL 2800 gram, panjang badan 40
cm ditolong oleh bidan. Tidak ada demam.Tidak ada batuk dan
sesak. Mual dan muntah tidak ada. Pasien mau makan dan
minum, tidak pernah ada yang merembes keluar lewat hidung.
Pasien mendapat asi ekslusif selama 6 bulan. Saat ini pasien
mendapat intervensi gizi yaitu bubur saring dan susu formula.
Riwayat kehamilan ibu, G4P4A0 pada usia 40 tahun. Ibu pasien
rutin kontrol ke bidan dan mendapat suplemen penambah darah
dari bidan. Riwayat konsumsi obat-obat dan jamu-jamuan
disangkal. Riwayat merokok dan alkohol disangkal. Riwayat sakit
berat selama kehamilan disangkal. Riwayat trauma selama
kehamilan disangkal. Riwayat dalam keluarga menderita sakit
yang sama tidak ada. Riwayat minum obat pelancar haid pada
umur kehamilan 4 minggu. Riwayat kontrasepsi spiral sebelum
hamil anak ke empat.
Pendahuluan
Epidemiologi
ETIOLOGI
Anatomi
Embriologi
Minggu 5-6
Embriologi
Minggu 7-10
Minggu 10
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI KERNAHAN
Area 1 dan 4 menunjukkan sisi kanan
dan kiri bibir
Area 2 dan 5 menunjukkan tulang
alveolar
Area 3 dan 6 menunjukkan daerah
palatum di anterior foramen
insisivum
Area 7 dan 8 menunjukkan palatum
keras
Area 9 menunjukkan palatum lunak
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSA
Diagnosis post-natal
a. Anamnesis
Riwayat pada saat kelahiran terdapat celah pada
bibir (kesulitan makan, menyusui, berbicara)
Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
Rwayat penggunaan obat-obatan saat kehamilan
ibu
b. Pemeriksaan Fisis
Didapatkan celah pada organ terlibat, lengkap
atau tidak lengkap, unilateral atau bilateral
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan radiologi (USG
antenatal)
PENATALAKSANAAN
LABIOPLASTY
Tujuan utama labioplasty :
menciptakan bibir dan hidung yang
seimbang dan simetris dengan
jaringan parut minimal dan
menciptakan bibir yang berfungsi
baik dengan mengurangi pengaruh
operasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan lengkung maksila.
Labioplasty
LABIOPLASTY
KOMPLIKASI
Diskusi
diskusi
Pasien bayi laki-laki berusia 6 bulan ,
menderita cleft lip and palate, yang
merupakan suatu kelainan bawaan yang
terjadi pada bibir atas dan palatum.
Berdasarkan epidemiologi CLP terjadi
pada ras Asia 1:500 kelahiran, dan pasien
ini adalah bayi laki-laki dan sesuai
dengan epidemiologi bahwa CLP lebih
banyak terjadi pada bayi laki-laki
daripada perempuan
THANK YOU