Anda di halaman 1dari 51

Cleft Lip and Palate

ADILA LIYANA SUKRI


Supervisor :
dr. SUMANTRI SARIMIN, Sp.B, Sp.BP
(K) RE
DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

IDENTITAS PASIEN

Nama
:
RM
:
Jenis Kelamin:
Tanggal Lahir:
Umur
:
MRS
:
Perawatan :
belakang

An. MW
691306
Laki-laki
06-05-2014
1 tahun 6 bulan
23-11-2015
Lontara 3 atas

ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Terdapat celah pada bibir, gusi dan langit langit
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak lahir. Pasien adalah anak yang ke empat. Lahir
spontan cukup bulan dengan BBL 2800 gram, panjang badan 40
cm, lahir ditolong oleh bidan. Tidak ada demam.Tidak ada batuk
dan sesak. Mual dan muntah tidak ada. Pasien mau makan dan
minum. Pasien minum dan makan tidak pernah merembes
keluar lewat hidung. Pasien mendapat asi ekslusif yang cukup
selama 6 bulan. Saat ini pasien mendapat intervensi gizi untuk
pola makannya yaitu bubur saring 3x150cc dan susu formula
Dancow 3x120cc. BAK kesan lancar warna kuning, BAB kesan
biasa. Pasien ada riwayat penyakit jantung bawaan TOF sejak
kecil sampai sekarang. Riwayat keluarga dengan keluhan yang
sama tidak ada. Riwayat operasi sebelumnya tidak ada.

Riwayat kehamilan ibu :


G4P4A0 pada usia 40 tahun. Ibu pasien rutin
kontrol ke bidan dan mendapat suplemen
penambah darah dari bidan. Riwayat konsumsi
obat-obat dan jamu-jamuan disangkal. Riwayat
merokok dan alkohol disangkal. Riwayat sakit berat
selama kehamilan disangkal. Riwayat trauma
selama kehamilan disangkal. Riwayat dalam
keluarga menderita sakit yang sama tidak ada.
Riwayat minum obat anti kejang selama kehamilan
tidak ada. Riwayat minum obat pelancar haid ada,
4 minggu umur kehamilan. Riwayat kontrasepsi
spiral sebelum hamil anak ke empat.

Kepala
Konjungtiva: anemis (-)
Sklera
: ikterus (-)
Bibir
: sianosis (+)
Gusi
: perdarahan (-), celah (+)

Mata
pupil bulat, isokor, 2,5mm/2,5mm, RC +/+
Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi
: nyeri tekan (-), massa tumor (-),
fremitus raba
kiri=kanan
Perkusi
: sonor kiri=kanan
Auskultasi : Bunyi pernapasan bronkovesikuler
kiri=kanan

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi janting I/II murni, regular
bising ejeksi sistolik ada
Abdomen
Auskultasi : peristaltik ada, kesan normal
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Palpasi : hepar teraba 3 cm di bawah arcus costa,
konsistensi, kenyal, permukaan rata, tepi tajam, tidak nyeri
tekan, lien tidak teraba
Perkusi : bunyi timpani
Ekstremitas
Sianosis ada seluruh badan, clubbing finger (+)

Status Lokalis:
Regio cavum oris
Inspeksi : tampak celah pada labium superius,
gingivus, palatum durum dan palatum molle,
edema (-)hematom (-)
Palpasi : teraba celah pada labium superius dextra
kurang lebih 1 cm, celah mengenai gingivus dan
palatum durum serta palatum molle selebar
kurang lebih 2 cm , nyeri tekan (-), massa tumor (-)

PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalis: sakit sedang /
sadar / gizi cukup
Status Vitalis:
Nadi : 137 x/menit
Napas : 55 x / menit
Suhu : 36,8 oC

Status lokalis:
Tampak celah pada labium, gnatum dan
palatum regio dextra

FOTO KLINIS

HASIL LABORATORIUM
PEMERIKSAAN

NILAI

NILAI RUJUKAN

WBC

7.2

4,00-10,00
103/mm3

RBC

9.78

4,00-6,00 106/mm3

HGB

25.7

12,0-16,0g/dl

HCT

84

37,0-48,0%

PLT

95

150-400 103/mm3

PT

10.9

10-14

APTT

34.0

22.0-30.0

Ur/Cr

48/0.33

10-50/<1.3

GOT/GPT

68/22

<38/<41

Diagnosis
Labiognatopalatoschisis Unilateral
Inkomplit Dextra

PENATALAKSANAAN
Labioplasty

Tinjauan pustaka

RESUME
Seorang anak, laki-laki umur 1 tahun 6 bulan masuk rumah sakit
dengan keluhan celah pada gusi, langit-langit, bibir atas kanan
yang dialami sejak sejak lahir. Pasien adalah anak ke empat. Lahir
spontan cukup bulan dengan BBL 2800 gram, panjang badan 40
cm ditolong oleh bidan. Tidak ada demam.Tidak ada batuk dan
sesak. Mual dan muntah tidak ada. Pasien mau makan dan
minum, tidak pernah ada yang merembes keluar lewat hidung.
Pasien mendapat asi ekslusif selama 6 bulan. Saat ini pasien
mendapat intervensi gizi yaitu bubur saring dan susu formula.
Riwayat kehamilan ibu, G4P4A0 pada usia 40 tahun. Ibu pasien
rutin kontrol ke bidan dan mendapat suplemen penambah darah
dari bidan. Riwayat konsumsi obat-obat dan jamu-jamuan
disangkal. Riwayat merokok dan alkohol disangkal. Riwayat sakit
berat selama kehamilan disangkal. Riwayat trauma selama
kehamilan disangkal. Riwayat dalam keluarga menderita sakit
yang sama tidak ada. Riwayat minum obat pelancar haid pada
umur kehamilan 4 minggu. Riwayat kontrasepsi spiral sebelum
hamil anak ke empat.

Pada pemeriksaan fisik, status generalis dan


vitalis dalam batas normal.Status lokalis pada
region cavum oris tampak celah pada labium
superius, gingivus, palatum durum dan palatum
molle. Edema (-) hematom (-) dan teraba celah
pada labium superius dextra kurang lebih 1 cm ,
celah mengenai gingivus dan palatum durum
serta palatum molle selebar kurang lebih 2 cm ,
nyeri tekan (-), massa tumor (-)

Pendahuluan

Epidemiologi

ETIOLOGI

Anatomi

Embriologi

Minggu 5-6

Gambar 1. Wajah dilihat dari aspek Frontal. A,


Embrio 5 minggu. B, Embrio 6 minggu. Tonjol nasal
sedikit demi sedikit terpisah dari tonjol maxila
dengan alur yang dalam.

Gambar 2. A, Embrio 7 minngu B, Embrio 10


minggu. Tonjol maksila berangsur-angsur
bergabung dengan lipatan nasal dan alur terisi
dengan mesenkim.

Embriologi

Minggu 7-10

Gambar 3. Gambaran Frontal Embrio Usia 7Minggu-10 Minggu.


A) Gambaran frontal embrio usia 7minggu. Palatine shelves
berada di posisi vertical pada tiap sisi lidah. B) Gambaran
ventral embrio usia 7 minggu

Minggu 10

Gambar 5. A) Gambaran frontal kepala embrio usia 10


minggu. B) Kedua lempeng langit-langit sudah bersatu satu
sama lain juga dengan nasal septum.

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI KERNAHAN
Area 1 dan 4 menunjukkan sisi kanan
dan kiri bibir
Area 2 dan 5 menunjukkan tulang
alveolar
Area 3 dan 6 menunjukkan daerah
palatum di anterior foramen
insisivum
Area 7 dan 8 menunjukkan palatum
keras
Area 9 menunjukkan palatum lunak

Sistem Kode Lokasi Celah


LAHSAL SYSTEM
L=Lip; A=Alveolus; H=Hard Palate;
S=Soft Palate
S selalu di tengah
Yang mendahului S adalah bagian
kanan dan sesudah S adalah bagian
kiri
Huruf besar menunjukkan bentuk
celah total
Huruf kecil menunjukkan bentuk
partial
Di dalam kurung adalah bentuk
microform
Strip berarti normal atau intak.

MANIFESTASI KLINIS

DIAGNOSA

Diagnosis post-natal
a. Anamnesis
Riwayat pada saat kelahiran terdapat celah pada
bibir (kesulitan makan, menyusui, berbicara)
Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
Rwayat penggunaan obat-obatan saat kehamilan
ibu
b. Pemeriksaan Fisis
Didapatkan celah pada organ terlibat, lengkap
atau tidak lengkap, unilateral atau bilateral

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan radiologi (USG
antenatal)

PENATALAKSANAAN

Pasien umur 10 - 12bulan


Operasi palatum
Evaluasi pendengaran dan telinga

LABIOPLASTY
Tujuan utama labioplasty :
menciptakan bibir dan hidung yang
seimbang dan simetris dengan
jaringan parut minimal dan
menciptakan bibir yang berfungsi
baik dengan mengurangi pengaruh
operasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan lengkung maksila.

Labioplasty

Teknik-teknik yang dapat


dilakukan, antara lain:
- teknik Millard
- teknik Millard rotation
advancement
- teknik flap Triangular

teknik Millard rotation-advancement

LABIOPLASTY

Gambar 8. triangular cleft lip repair. A) menandai daerah yang


akan di triangular cleft lip repair. B) penampakan selama
operasi triangular repair. C) perbaikan komplit. 2

KOMPLIKASI

Diskusi

diskusi
Pasien bayi laki-laki berusia 6 bulan ,
menderita cleft lip and palate, yang
merupakan suatu kelainan bawaan yang
terjadi pada bibir atas dan palatum.
Berdasarkan epidemiologi CLP terjadi
pada ras Asia 1:500 kelahiran, dan pasien
ini adalah bayi laki-laki dan sesuai
dengan epidemiologi bahwa CLP lebih
banyak terjadi pada bayi laki-laki
daripada perempuan

Pada pasien ini kemungkinan terjadi


abnormalitas kromosom yang dapat
menyebabkan terjadinya malformasi
kongenital.
Pada faktor non genetik , kemungkinan
disebabkan oleh defisiensi nutrisi ibu
semasa hamil.

Pada pasien ini diagnosa


labiopalatoschisis complete sinistra.
Berdasarkan sistem kode Krien Lahshal
pada pasien ini : _ _ _S H AL
Manifestasi klinis yang paling
dikeluhkan oleh pasien ialah asupan
asi agak sulit jika menghisap payudara
ibu atau memakai dot.

Diagnosa CLP pada pasien ini ditegakkan


pada masa post natal , baru datang ke
dokter pada usia 6 bulan karena kesulitan
mengakses pusyankes dari daerahnya.
CLP dapat ditegakkan diagnosanya sejak
masa prenatal dengan menggunakan
fetoskopi, USG, & MRI, namun
keterbatasan sosial ekonomi dan jauhnya
akses ke pusyankes tidak memungkinkan
pasien ini didiagnosa sejak masa prenatal

Diagnosa post natal dilakukan dengan


anamnesis, dan pemeriksaan fisis,
adapun pemeriksaan penunjang yang
dilakukan untuk persiapan operasi
pasien.
Penatalaksanaan dapat dilakukan sedini
mungkin jika memenuhi the over ten
criteria.
penatalaksanaan awal pada pasien ini
berupa labioplasty dengan menggunakan
teknik millard dengan rotation
advancement.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai