Anda di halaman 1dari 16

ANKYLOGLOSSIA

PEMBIMBING KLINIK :
DR. EFFENDY SALIM, SP.A

OLEH
SITI CHAIRUNNISA
N 111 15 040

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD UNDATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
PENDAHULUAN
• Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak
fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi
rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat mencerminkan kondisi
kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui
kesehatan oral dan kesehatan umum pasien
• Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan perkembangan, genetik, dan
enviromental. Penyakit-penyakit lokal dan sistemik juga mempengaruhi kondisi lidah
dan menimbulkan kesulitan pada lidah yang biasanya menyertai keterbatasan fungsi
organ ini.
• Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di negara-negara, kelainan-kelainan
lidah yang paling sering dijumpai pada pasien berupa hairy tongue, coated tongue, fissured
tongue, bald tongue, geographic tongue, median rhomboid glossitis, scalloped tongue,
macroglossia, dan ankyloglossia.
LAPORAN KASUS
• IDENTITAS PASIEN Tanggal/ jam masuk:
• Nama : An. B Nama Orang tua: Tn. P
• Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : petani
• Tgl.Lahir/Usia : 12-7-2009/ 5 thn 7 bulan Alamat : tentena

• Keluhan Utama : Berbicara kurang jelas

• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poli anak RSUD Undata dengan keluhan
berbicara kurang jelas. Dari heteroanamnesis pasien sebenarnya pandai bicara hanya saja tidak
jelas. Sejak berumur 1 tahun lebih pasien sudah bisa mengeluarkan kata-kata. dan sejak umur 3
tahun pasien sudah lancar berbicara tetapi pengucapannya tidak jelas. Sebelumnya pasien
pernah berobat ke RS Tentena tapi tidak ada perubahan. Selain itu pasien mengalami batuk
berdahak sejak kemarin.
Riwayat Penyakit Sebelumnya: Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan :

• Sudah pernah periksa ke RS dengan • Aktif


keluhan yang sama
Riwayat Kehamilan dan Persalinan :
• Pernah demam waktu berumur 2 tahun
• Persalinan normal dibantu bidan dengan berat badan
lahir 3,4 kg, panjang badan lahir tidak diketahui.
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Tidak ada keluarga yang mengalami Riwayat Tumbuh Kembang :
keluhan yang sama. • Mulai tengkurap saat usia 5 bulan, berjalan di usia 1
tahun 1 bulan, mulai pandai berbicara di usia 1 tahun
• Asma 4 bulan.
• Hipertensi
Anamnesis Makanan :
• Pemberian ASI ekslusif sejak lahir hingga 5 bulan,
Riwayat Sosial-ekonomi : setelah itu mengkonsumsi susu formula sejak usia 6
• Menengah ke bawah bulan sampai sekarang. Konsumsi bubur sejak usia 6
bulan dan beralih ke makanan padat pada usia 1
tahun

Riwayat imunisasi :
• Imunisasi Dasar Lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Berat Badan : 21 kg
• Tinggi/Panjang Badan :123 cm
• Status Gizi : gizi baik (91%)

Tanda Vital
• Denyut Nadi : 92 kali/menit
• Suhu : 36,8 0C

• Tekanan Darah : 110/80 mmHg


• Respirasi : 24 kali/menit
Kulit :
Ruam (-), memar (-)

Kepala
Bentuk : normocephal
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-
Hidung : Rhinorrea (-)
Mulut : sianosis (-), kering (-)
Lidah : Lidah tidak bebas bergerak, frenulum lidah pendeh
Tonsil : T1/T1
Telinga : Otorrhea (-/-)
Leher
• Kelenjar getah bening : Pembesaran (-)
• Kelenjar tiroid : Pembesaran (-)
• Dada
Paru-paru
• Inspeksi : Retraksi dinding dada (+)
• Palpasi :Vokal fremitus kiri = kanan
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Bronkovesikular (+/+), Wheezing (-/-), Rhonki (-/-)
Jantung
• Inspeksi : IC tidak tampak
• Palpasi : IC teraba di SIC V linea midclavicula sinistra
• Perkusi : Batas jantung atas : SIC II linea parasternal
Batas jantung kanan : SIC IV linea midklavikula dextra
Batas jantung kiri : SIC V linea midklavikula sinistra
Auskultasi : BJ I/II murni reguler
Abdomen
• Inspeksi : Kesan datar
• Auskultasi : Peristaltik (+) N
• Perkusi : Tympani
• Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-) hepatomegali (-)
• Punggung : dalam batas normal
• Genitalia : dalam batas normal
• Anggota gerak
Ekstremitas atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Otot-otot : eutrofi
• Resume:
pasien laki-laki berusia 5 tahun 7 bulan datang kepoli anak RSUD Undata palu dengan keluhan
berbicara kurang jelas. Pasien lancar berbicara sejak berusia 3 tahun lebih hanya saja kata-kata yng
diucapkan tidak begitu jelas. Selain itu pasien juga mengalami batuk berlendir sejak kemarin. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital yaitu TD : 110/80 mmHg,N: 92 kali/menit, R:
24 kali/menit, S: 36,7˚C, lidah di dapatkan lidah bergerak kaku, dan frenulum lidah pendek.

• Diagnosis Kerja : Ankyloglossia

• Terapi : Puyer batuk (Gliseril guaiakolat 2/3 tab + CTM 2 mg) 3 x1

• Anjuran : Konsul bedah


DISKUSI
• Diagnosis pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari hasil
anamnesis di dapatkan bahwa pasien pandai berbicara hanya saja tidak jelas untuk kata
pengucapannya. Selain itu dari pemeriksaan fisik yang didapatkan dimana pada bagian lidah di
temukan bahwa frenulum lidah pendek, sehingga lidah kesulitan untuk digerakkan.
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapatkan bahwa diagnosis dari pasien kasus ini
adalah tongue tie atau angkyloglossia.

• Lidah adalah suatu organ otot kompak yang ditutupi oleh lapisan pelindung dari epitel
skuamosa berlapis. Lidah memiliki peran yang penting dalam proses penelanan, pengecapan dan
bicara. Dorsum lidah mempunyai banyak tonjolan-tonjolan mukosa yang membentuk papila-
papila. Ada 4 tipe papila pada dorsum lidah : papila filiformis, papila fungiformis, papila
sirkumvalata dan papila foliata.
ANATOMI LIDAH
Banyak kondisi yang dijumpai pada lidah termasuk kedalam istilah “anomali lidah”. Beberapa
kelainan tersebut tidak menunjukkan gambaran yang berarti yang cukup sering terjadi sehingga
dapat dianggap sebagai suatu variasi normal. Beberapa kelainan menunjukkan kondisi klinis yang
nyata pada lidah, pada beberapa kasus, dapat membantu untuk menentukan sejumlah kelainan
yang diturunkan, dan sekelompok kondisi lainnya yang membuktikan bahwa kelainan lidah dapat
disebabkan oleh berbagai kelainan.salah satunya adalah lidah pendek.

Istilah lidah pendek sebenarnya bukan karena ukuran lidah yang benar-benar pendek, melainkan
untuk menggambarkan gangguan frenulum (jaringan ikat yang menghubungkan dasar lidah dengan
ujung lidah bagian bawah/tali lidah). Dalam bahasa kedokteran disebut dengan ankyloglossia atau
disebut dengan nama lain tongue tie.
Tongue tie merupakan kelainan congenital yang disebabkan oleh frenulum (pengikat lidah) pendek. Hal
ini menyebabkan mobilitas lidah terbatas. Faktor keturunan berperan pada tongue tie. Tongue tie dapat dibagi
menjadi 4 tipe:
tipe 1 : frenulum terikat sampai ujung lidah,

tipe 2 : frenulum terikat 1-4 mm dibelakang tipe 1,

tipe 3 : frenulum terikat di tengah lidah dan biasanya kuat dan kurang elastis,
tipe 4 : frenulum terikat dipangkal lidah, namun tebal dan tidak elastis sehingga mobilitas lidah sangat
terbatas.
Tongue tie dapat mempengaruhi beberapa hal berikut ini:

• Proses makan dimana pada saat makan akan berantakan karena pergerakan lidah yang terbatas.
• Proses berbicara dimana terdapat keterlambatan bicara dan kurangnya kebersihan mulut
terutama karies gigi.
• Pada bayi, tongue tie berpengaruh pada proses menyusui.
• Pada saat proses menyusui berlangsung, bayi mengerakkan lidahnya dengan gerakan peristaltik
dari depan ke belakang menyentuh palatum atau langit-langit, sehingga ASI keluar ke mulut bayi.
• Pada bayi tongue tie, ASI yang didapat sedikit karena pergerakan lidah terbatas. Lidah berperan
penting pada proses menyusui. Hal ini berbeda pada bayi tongue tie yang mendapat susu dengan
botol dot. Bayi tidak banyak melakukan gerakan lidah pada saat proses menyusui, sehingga
proses menyusu tidak terganggu.
Anak dengan tongue-tie memiliki perkembangan bicara yang normal seperti anak
lain yang tidak memiliki tongue-tie. Namun beberapa literatur menyatakan
bahwa tongue-tie dapat menyebabkan kesalahan artikulasi kata-kata, terutama
pada huruf-huruf yang membutuhkan gerakan lidah ke atas seperti pengucapan
huruf R dan L. Derajat keparahan kesalahan artikulasi ini bervariasi, dapat sangat
jelas atau bahkan sama sekali tidak terdengar. Sementara lidah adalah sangat
mampu mengimbangi dan banyak anak memiliki kesulitan berbicara karena tidak
ada lidah-dasi, orang lain mungkin. Sekitar usia tiga, pidato masalah, terutama
artikulasi suara – l, r, t, d, n, th, sh, dan z mungkin terlihat. Evaluasi mungkin
diperlukan jika lebih dari setengah pidato anak tiga tahun itu tidak dipahami di
luar lingkaran keluarga.
TINDAKAN

• Tindakan frenotomi,yaitu pengirisan frenulum. Tindakan ini lebih ringan dari tindakan menindik
telinga, memakan waktu kira-kira 1 detik. Pada bayi dibawah 1 bulan kadang tidak diperlukan
anastesi lokal. Pada bayi lebih dari 1 bulan diperlukan anastesi lokal yang aman untuk bayi.
Sedangkan pada bayi 6 bulan ke atas perlu menemui dokter bedah anak.
• Terdapat dua macam tindakan bedah pada tongue-tie ini yaitu frenotomy dan frenuloplasty.
Pada frenotomy hanya dilakukan pemotongan tali jaringan ikat. Sedangkan pada frenuloplasty
dilakukan pembebasan tali jaringan ikat secara keseluruhan. Beberapa penelitian menyatakan
bahwa tindakan bedah pada tongue-tie ini sangat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai