Oleh :
Pembimbing :
Hari Wahyu Nugroho, dr., Sp.A, M.Kes
Dem a m
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Kelahiran
• Pasien lahir dari ibu usia 25 tahun dengan umur kehamilan 39 minggu
secara spontan ditolong bidan dengan berat badan lahir 3100 gram dan
panjang 46 cm, langsung menangis kuat segera setelah lahir dan tidak ada
kebiruan. Kesan kelahiran tidak ada kelainan..
Riwayat Imunisasi
A. Imunisasi Dasar :
0 bulan : Hep B1
1 bulan : BCG, Polio 1,
2 bulan : Polio 2, DPT-HB 1
3 bulan : Polio 3, DPT-HB 2
4 bulan : Polio 4, DPT-HB 3
9 bulan : Campak
B. Imunisasi Lanjutan :
18 bulan : DPT-HB-Hib
24 bulan : Campak
Kelas 1 SD : Campak, DT
Kelas 2 SD : Td
Kelas 3 SD : Td
Kesimpulan : imunisasi sesuai Depkes RI 1998.
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan
1. Pertumbuhan
Pasien lahir dengan berat badan lahir 3100 gram, panjang badan 46
cm, dan lingkar kepala 37 cm. Menurut keterangan dari ibu
kandungnya, ketika ditimbang di posyandu, berat badan pasien
beberapa kali naik. Saat ini, pasien berusia 14 tahun dengan berat
badan 40 kg dan tinggi badan 154 cm.
Kesan : Pertumbuhan sesuai usia.
2. Perkembangan
– 1 bulan :
Menatap wajah, bersuara, bereaksi terhadap bel, mengangkat
kepala.
– 2 bulan :
Tersenyum spontan, kedua tangan bersentuhan, bersuara
“ooo/aaa” dan kepala mengangkat 45°.
– 3 bulan :
Mengamati tangannya sendiri, mengikuti objek 180o, berteriak, kepala
terangkat 90°.
– 4 bulan :
Melihat barang yang ditunjukkan, tengkurap sendiri.
– 6 bulan :
Duduk bersandar, mengambil mainan, mengoceh.
– 9 bulan :
Merangkak, bicara penggal kata.
– Pasien mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif sejak lahir hingga
usia 6 bulan. Pada usia 6 bulan, pasien mulai diberikan mendapatkan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) berupa sayur dan buah yang
dihaluskan (misalnya, kentang, pisang, sayuran hijau), bubur atau nasi
yang dihaluskan, kadang daging yang dihaluskan (misalnya, daging
ayam atau sapi), serta air; kuantitas makan sehari 3-4 kali sehari porsi.
– Saat ini, pasien makan sehari tiga kali, porsi makan lebih banyak
dibanding anak seusianya. Menu makan sehari-hari berupa nasi dan
lauk pauk seperti tempe, tahu, telur dan sayur. Pasien sering
mengkonsumsi daging, buah maupun susu.
– Kesan : kualitas asupan gizi baik.
Pohon Keluarga
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan Umum
Tampak sakit sedang, compos mentis (GCS: E4V5M6), gizi kesan
baik
Tanda vital
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Laju nadi : 90 kali/menit, isi cukup, tegangan cukup
Laju napas : 22 kali/menit, reguler, kedalaman cukup
Suhu : 37,8° C per aksiler
Status Gizi
1. Secara klinis : gizi baik
2. Secara Antropometri
– BB / U : 40/46 X 100% = 86,9%
BB / U : P25 = normoweight
Kesan: trombositopenia
Kebutuhan Energi Harian
Kebutuhan energi harian berdasarkan tabel recommended dietary
allowances (RDA) untuk bayi dan anak, pada pasien ini adalah
sekitar 40 kkal/kg/hari, di mana mengacu pada tinggi badan
pasien sebesar 154 cm. Jadi, kebutuhan energi harian pasien
adalah sebesar 2000 kkal/hari, di mana berat badan ideal pasien
sebesar 46 kg.
Resume
Sejak 4 hari SMRS pasien demam tinggi mendadak. Tidak
ada keluhan batuk, pilek, mual, muntah nyeri perut, keluhan pada
buang air kecil maupun buang air besar. Tidak ada juga keluhan
gusi berdarah, mimisan maupun buang air besar kehitaman.
Pasien sudah meminum obat penurun panas, demam mereda
namun kemudian demam lagi.
Hari saat masuk RS, pasien dibawa ke puskesmas dan
dilakukan pemeriksaan lab darah dengan hemoglobin 12,4 mg/dl,
hematokrit 38%, leukosit 4.100 /ul, trombosit 109.000 /ul.
Kemudian pasien dirujuk ke IGD RSUD Dr. Moewardi.
Resume
Saat di IGD RSUD Dr. Moewardi pasien sadar dan masih
demam. Tidak didapatkan mimisan, gusi berdarah, ruam atau
bintik merah di ekstremitas dan badan, nyeri telinga (-),
pembengkakan pada sendi (-), sesak (-) tidak ada cairan yang
keluar dari telinga, nafsu makan menurun. BAK terakhir 2 jam
SMRS dengan jumlah banyak, berwarna kuning.
Pasien tampak sakit sedang dengan gizi kesan baik.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu 37,8oC, tekanan darah
100/60 mmHg, laju nadi 90x/menit, isi, tegangan cukup, laju
napas 22 x/menit, reguler. Pemeriksaan fisik didapatkan edema
palpebra (+/+), hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae dekstra,
manifestasi perdarahan berupa uji tourniquet positif.
Hasil laboratorium darah (2 Juli 2016) jumlah trombosit
87.000 ribu/μL, hematokrit 42%, jumlah lekosit 4.100 ribu/μL
Daftar Masalah
Anak perempuan umur 14 tahun dengan :
– Demam tinggi mendadak selama 4 hari
– Tidak didapatkan tanda perdarahan seperti perdarahan gusi,
epistaksis, dan BAB hitam
– Pasien tidak mau makan dan minum sedikit
– Tekanan darah : 100/60 mmHg
– Laju nadi : 90 kali/ menit
– Laju napas : 22 kali/ menit
– Suhu : 37,8° C per aksiler
– Edema palpebra (+/+)
– Hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae dekstra
– Arteri dorsalis pedis teraba kuat, keempat ekstremitas teraba hangat
– Uji Rumple-Leed (+)
– Trombositopenia (AT 98.000/μL)
Diagnosis Banding
• Dengue hemorrhagic fever grade I
• Dengue Fever
• Chikungunya
• Gizi baik, normoweight, normoheight (antropometri)
Diagnosis Kerja
• Dengue hemorrhagic fever grade I dengan intake sulit
• Gizi baik, normoweight, normoheight (antropometri)
PENATALAKSANAAN
Terapi
• Rawat bangsal infeksi anak
• Diet nasi lauk 2000 kkal/hari
• Infus Asering (10 mL/kgBB/jam) ~ maksimal 4000
mL/hari ~ 167 ml/jam
• Paracetamol (15 mg/kgBB/kali) ~ 500 mg/kali per oral
Monitoring
• Keadaan umum dan tanda vital per 4 jam.
• Balance cairan dan diuresis per 8 jam.
• Awasi tanda perdarahan, plasma leakage dan syok
Planning
• DL2 series tiap 8 jam
• Pemeriksaan urinalisis dan feses rutin
• IgG dan IgM anti dengue (3 Juli 2016)
Edukasi
• Edukasi keluarga tentang penyakit pasien, edukasi untuk
menambah intake makanan dan minuman pasien,
prognosis pasien baik dengan penanganan yang tepat.
• Lapor bila ada tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda
syok.
• Kompres hangat apabila demam lebih dari 37,5°C dan
pemberian paracetamol bila demam lebih dari 38,5°C.
• Edukasi untuk melakukan PSN plus di rumah.
Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad sanam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal 3 Juli 2016 pukul 06.00 (dalam perawatan hari pertama)
• Subject (S) :
Tidak ada demam, bebas demam 1 hari, tidak didapatkan
tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah. Nafsu
makan masih menurun, minum baik, buang air besar dan
buang air kecil tidak didapatkan keluhan.
• Objective (O) :
− Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis
E4V5M6, gizi kesan baik.
– Tanda Vital :
o Tekanan darah : 100/70 mmHg
o Laju nadi : 96 kali/menit, isi dan tegangan cukup
o Laju napas : 24 kali/menit, reguler, kedalaman cukup
o Suhu : 36.8° C per aksiler
o SiO2 : 98%
– Kepala : Mesocephal
– Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), edema
palpebra (+/+), mata cekung (-/-), air mata (+/+), pupil isokhor dengan
diameter 2 mm/ 2 mm
– Telinga : Sekret (-/-), tragus pain (-/-)
– Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-), epistaksis (-)
– Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-/-).
– Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar.
– Thorax : Retraksi (-), simetris
– Cor
• Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
• Palpasi : iktus cordis teraba tidak kuat angkat di
spatium intercostal 5 linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-)
– Pulmo
• Inspkesi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
• Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
• Perkusi : sonor // sonor
• Auskultasi : suara dasar vesikuler // vesikuler, suara
tambahan (-/-)
– Abdomen
• Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
• Auskultasi : bising usus (+) 14 kali/ menit
• Perkusi : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), undulasi (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae
dekstra kanan, lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat, lingkar perut 74
cm
– Ekstremitas :
Edema Akral dingin Petechiae
- - - - - -
- - - - - -
• Arteri dorsalis pedis teraba kuat
• Capillary Refill Time kurang dari 2 detik
• Subject (S) :
Tidak ada demam, bebas demam 2 hari, tidak didapatkan
tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah. Nafsu
makan masih menurun, minum baik, buang air besar dan
buang air kecil tidak didapatkan keluhan.
• Objective (O) :
− Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis
E4V5M6, gizi kesan baik.
– Tanda Vital :
o Tekanan darah : 100/70 mmHg
o Laju nadi : 96 kali/menit, isi dan tegangan cukup
o Laju napas : 24 kali/menit, reguler, kedalaman cukup
o Suhu : 36.8° C per aksiler
o SiO2 : 98%
– Kepala : Mesocephal
– Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra
(-/-), mata cekung (-/-), air mata (+/+), pupil isokhor dengan diameter 2
mm/ 2 mm
– Telinga : Sekret (-/-), tragus pain (-/-)
– Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-), epistaksis (-)
– Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-/-).
– Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar.
– Thorax : Retraksi (-), simetris
– Cor
• Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
• Palpasi : iktus cordis teraba tidak kuat angkat di
spatium intercostal 5 linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-)
– Pulmo
• Inspkesi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
• Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
• Perkusi : sonor // sonor
• Auskultasi : suara dasar vesikuler // vesikuler, suara
tambahan (-/-)
– Abdomen
• Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
• Auskultasi : bising usus (+) 14 kali/ menit
• Perkusi : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), undulasi (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae
dekstra kanan, lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat, lingkar perut 74
cm
– Ekstremitas :
Edema Akral dingin Petechiae
- - - - - -
- - - - - -
• Arteri dorsalis pedis teraba kuat
• Capillary Refill Time kurang dari 2 detik
– Cor :
o Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
o Palpasi : ictus cordis teraba tidak kuat angkat
o Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
o Auskultasi : bunyi jantung I dan II interval normal, regular, bising (-)
– Pulmo
o Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
o Palpasi : fremitus raba kanan sama dengan kiri
o Perkusi : sonor//sonor di seluruh lapang pulmo
o Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
– Abdomen :
o Inspeksi : dinding abdomen sejajar dinding thorax
o Auskultasi : bising usus (+) normal
o Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen, pekak alih (-),
undulasi (-)
Laboratorium Darah (3 Juli 2016)
Pemeriksaan Penegakkan
Fisik Diagnosis
Pemeriksaan
Penunjang
• Demam tinggi mendadak sejak 4 hari SMRS , nyeri perut kanan atas
• Bintik-bintik merah pada kulit (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), BAB
berdarah/hitam (-), muntah darah (-), dan BAK merah (-)
• Pasien tidak mau makan dan sedikit minum
Anamnesis • Dari alloanamnesis didapatkan tetangga yang menderita demam
berdarah.
• Suhu : 37,8° C
• Oedem palpebral (+/+)
• Hepatomegali (+)
Pemeriksaaan
Fisik • Uji rumple leed (+)
Manifestasi
Rumple leed (+)
Perdarahan
Kriteria Klinis
Plasma Leakage
Oedem Palpebra
(+)
Pembesaran Hati
(+)
DHF
Trombositopenia
(+)
Kriteria
Peningkatan Hct
Laboratoris
Uji Serologi
Penatalaksanaan Awal Kasus DHF
Pengawasan keadaan umum dan tanda vital per 4 jam, balance cairan
dan diuresis per 8 jam dan tanda-tanda syok atau perdarahan
Kriteria Pulang Kasus DHF
Tidak
demam
selama 24
jam tanpa
antipiretik
Tidak Nafsu
dijumpai makan
distress membai
pernafasan k
Boleh
Pulang
Jumlah Tampak
trombosit perbaikan
> secara
50.000/μl klinis
Hematokrit
stabil
Kesimpulan