Anda di halaman 1dari 61

Presentasi Kasus

Seorang Anak Perempuan 14 Tahun dengan


Dengue Hemorraghic Fever Derajat I dan
Gizi Baik, Normoweight, Normoheight

Oleh :

Dzulfiar Nasir Umam G99142098/G-15


Stefanus Bramantyo G99142089/G-16

Pembimbing :
Hari Wahyu Nugroho, dr., Sp.A, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2016
Identitas
• Nama : An. DN
• Usia : 14 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Surakarta
• No RM : 0132xxxx
• Tanggal masuk: 2 Juli 2016
• Tanggal periksa : 4 Juli 2016
• Berat Badan: 40 kg
• Tinggi Badan : 154 cm
ANAMNESIS
Keluhan Utama

Dem a m
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien demam tinggi mendadak Demam dirasakan terus


menerus sepanjang hari. Pasien tidak mengeluhkan
adanya batuk, pilek, nyeri menelan, nyeri telinga, mual
4 maupun muntah. Keluhan mimisan dan gusi berdarah
HSMRS tidak ada. Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK)
28 Juni tidak ada keluhan. Pasien tidak mengeluhkan adanya
2016 nyeri perut. Kemudian pasien meminum obat penurun
panas yang dibelinya sendiri. Demam turun apabila diberi
obat penurun panas namun kemudian demam muncul
kembali. Pasien masih makan dan minum seperti biasa
saat sebelum muncul keluhan.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien masih demam dan dirasakan terus menerus.


Demam turun apabila diberi obat penurun panas namun
kemudian demam kembali. Tidak terdapat keluhan batuk,
pilek, nyeri menelan, nyeri telinga, mual maupun muntah.
HSMRS Tidak terdapat mimisan dan gusi berdarah. BAB dan BAK
2 Juli tidak terdapat keluhan. Pasien tidak mau makan dan
2016 hanya mau minum. Pasien minum air putih 3-4 gelas
sehari. Kemudian pasien dibawa ke puskesmas untuk
berobat dan dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan
hasil hemoglobin 12,4 mg/dl, hematokrit 38%, leukosit
4.100 /ul, trombosit 109.000 /ul. Kemudian pasien dirujuk
ke IGD RSUD Dr. Moewardi (RSDM).
Riwayat Penyakit Sekarang

•Pasien masih sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik.


Pasien masih mengeluhkan demam. Tidak didapatkan
HSMRS, adanya tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi
saat di berdarah, ruam atau bintik merah di ekstremitas dan
IGD badan, nyeri telinga (-), pembengkakan pada sendi (-),
sesak (-) tidak ada cairan yang keluar dari telinga. Pasien
2 Juli tidak mau makan dan minum hanya sedikit. Tidak ada
2016 keluhan BAB berwarna kehitaman, buang air kecil kurang
lebih 2 jam sebelum masuk rumah sakit dengan jumlah ±
150 cc.
Pola Demam
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat keluhan serupa : disangkal
• Riwayat rawat inap di RS sebelumnya : disangkal
• Riwayat keluhan demam : disangkal
• Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Dari alloanamnesis didapatkan tetangga yang menderita demam
serupa dan telah dirawat inap dengan peyakit demam berdarah.
Sumber air minum keluarga adalah air PDAM yang kemudian
dimasak. Makanan keluarga sehari-hari dimasak sendiri hingga
matang. Di sekolah juga tidak terdapat teman pasien yang
memiliki keluhan demam tinggi mendadak dan diopname rumah
sakit.
Riwayat Lingkungan dan Kebiasaan
• Dari alloanamnesis didapatkan tetangga yang menderita
demam serupa dan telah dirawat inap dengan peyakit
demam berdarah. Sumber air minum keluarga adalah air
PDAM yang kemudian dimasak. Makanan keluarga
sehari-hari dimasak sendiri hingga matang. Di sekolah
juga tidak terdapat teman pasien yang memiliki keluhan
demam tinggi mendadak dan diopname rumah sakit.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
• Selama hamil, ibu pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
di bidan. Pada trimester I ibu pasien melakukan kontrol sebanyak
1x. Pada trimester II ibu pasien melakukan kontrol sebanyak
1x/bulan dan pada trimester ke III juga melakukan kontrol
1x/minggu. Tidak ada keluhan selama kehamilan berupa mual,
muntah pada awal usia kehamilan. Obat-obatan yang diminum
selama masa kehamilan meliputi vitamin dan tablet besi yang
didapatkan dari bidan. Kesan kehamilan dalam batas normal.

Riwayat Kelahiran
• Pasien lahir dari ibu usia 25 tahun dengan umur kehamilan 39 minggu
secara spontan ditolong bidan dengan berat badan lahir 3100 gram dan
panjang 46 cm, langsung menangis kuat segera setelah lahir dan tidak ada
kebiruan. Kesan kelahiran tidak ada kelainan..
Riwayat Imunisasi
A. Imunisasi Dasar :
0 bulan : Hep B1
1 bulan : BCG, Polio 1,
2 bulan : Polio 2, DPT-HB 1
3 bulan : Polio 3, DPT-HB 2
4 bulan : Polio 4, DPT-HB 3
9 bulan : Campak
B. Imunisasi Lanjutan :
18 bulan : DPT-HB-Hib
24 bulan : Campak
Kelas 1 SD : Campak, DT
Kelas 2 SD : Td
Kelas 3 SD : Td
Kesimpulan : imunisasi sesuai Depkes RI 1998.
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan
1. Pertumbuhan
Pasien lahir dengan berat badan lahir 3100 gram, panjang badan 46
cm, dan lingkar kepala 37 cm. Menurut keterangan dari ibu
kandungnya, ketika ditimbang di posyandu, berat badan pasien
beberapa kali naik. Saat ini, pasien berusia 14 tahun dengan berat
badan 40 kg dan tinggi badan 154 cm.
Kesan : Pertumbuhan sesuai usia.
2. Perkembangan
– 1 bulan :
Menatap wajah, bersuara, bereaksi terhadap bel, mengangkat
kepala.
– 2 bulan :
Tersenyum spontan, kedua tangan bersentuhan, bersuara
“ooo/aaa” dan kepala mengangkat 45°.
– 3 bulan :
Mengamati tangannya sendiri, mengikuti objek 180o, berteriak, kepala
terangkat 90°.
– 4 bulan :
Melihat barang yang ditunjukkan, tengkurap sendiri.
– 6 bulan :
Duduk bersandar, mengambil mainan, mengoceh.
– 9 bulan :
Merangkak, bicara penggal kata.

Saat ini pasien berusia 14 tahun, bersekolah di sekolah menengah


pertama dan cukup berprestasi. Pasien mampu berkomunikasi baik
dengan teman sebaya, anak yang lebih muda, dan dengan orang tua.
Kesan : Perkembangan sesuai usia
Riwayat Nutrisi

– Pasien mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif sejak lahir hingga
usia 6 bulan. Pada usia 6 bulan, pasien mulai diberikan mendapatkan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) berupa sayur dan buah yang
dihaluskan (misalnya, kentang, pisang, sayuran hijau), bubur atau nasi
yang dihaluskan, kadang daging yang dihaluskan (misalnya, daging
ayam atau sapi), serta air; kuantitas makan sehari 3-4 kali sehari porsi.
– Saat ini, pasien makan sehari tiga kali, porsi makan lebih banyak
dibanding anak seusianya. Menu makan sehari-hari berupa nasi dan
lauk pauk seperti tempe, tahu, telur dan sayur. Pasien sering
mengkonsumsi daging, buah maupun susu.
– Kesan : kualitas asupan gizi baik.
Pohon Keluarga
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan Umum
Tampak sakit sedang, compos mentis (GCS: E4V5M6), gizi kesan
baik

Tanda vital
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Laju nadi : 90 kali/menit, isi cukup, tegangan cukup
Laju napas : 22 kali/menit, reguler, kedalaman cukup
Suhu : 37,8° C per aksiler
Status Gizi
1. Secara klinis : gizi baik
2. Secara Antropometri
– BB / U : 40/46 X 100% = 86,9%
BB / U : P25 = normoweight

– TB / U : 154/157 x 100 % = 98,08%


TB / U : P25 < TB/U < P50 = normoheight

– BB / TB : 40/44 x100% = 90,9%


BB / TB : P25 < BB/TB < P50 = gizi baik
(Kurva CDC, 2000)

Interpretasi: gizi baik, normoweight, normoheight


– Kepala : mesocephal
– Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
edema palpebra (+/+), refleks cahaya (+/+), pupil
isokor diameter 2 mm/ 2 mm.
– Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-),
epistaksis (-)
– Telinga : Sekret (-/-), tragus pain (-/-)
– Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-)
– Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
– Toraks : retraksi (-), simetris
– Cor
• Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
• Palpasi : iktus cordis teraba tidak kuat angkat di
spatium intercostal 5 linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-)
– Pulmo
• Inspkesi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
• Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
• Perkusi : sonor // sonor
• Auskultasi : suara dasar vesikuler // vesikuler, suara
tambahan (-/-)
– Abdomen
• Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
• Auskultasi : bising usus (+) 14 kali/ menit
• Perkusi : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), undulasi (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae
dekstra kanan, lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat, lingkar perut 74
cm
– Ekstremitas :
Edema Akral dingin Petechiae
- - - - - -
- - - - - -
• Arteri dorsalis pedis teraba kuat
• Capillary Refill Time kurang dari 2 detik

– Uji Torniquet / rumple leed (+)


Interpretasi : Rumple leed (+) didapatkan petechiae lebih dari 10 pada
kulit lengan bawah bagian volar dengan garis tengah kurang lebih 5 cm,
kira-kira 4 cm di bawah fossa cubiti.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium Darah (2 Juli 2016)

Kesan: trombositopenia
Kebutuhan Energi Harian
Kebutuhan energi harian berdasarkan tabel recommended dietary
allowances (RDA) untuk bayi dan anak, pada pasien ini adalah
sekitar 40 kkal/kg/hari, di mana mengacu pada tinggi badan
pasien sebesar 154 cm. Jadi, kebutuhan energi harian pasien
adalah sebesar 2000 kkal/hari, di mana berat badan ideal pasien
sebesar 46 kg.
Resume
Sejak 4 hari SMRS pasien demam tinggi mendadak. Tidak
ada keluhan batuk, pilek, mual, muntah nyeri perut, keluhan pada
buang air kecil maupun buang air besar. Tidak ada juga keluhan
gusi berdarah, mimisan maupun buang air besar kehitaman.
Pasien sudah meminum obat penurun panas, demam mereda
namun kemudian demam lagi.
Hari saat masuk RS, pasien dibawa ke puskesmas dan
dilakukan pemeriksaan lab darah dengan hemoglobin 12,4 mg/dl,
hematokrit 38%, leukosit 4.100 /ul, trombosit 109.000 /ul.
Kemudian pasien dirujuk ke IGD RSUD Dr. Moewardi.
Resume
Saat di IGD RSUD Dr. Moewardi pasien sadar dan masih
demam. Tidak didapatkan mimisan, gusi berdarah, ruam atau
bintik merah di ekstremitas dan badan, nyeri telinga (-),
pembengkakan pada sendi (-), sesak (-) tidak ada cairan yang
keluar dari telinga, nafsu makan menurun. BAK terakhir 2 jam
SMRS dengan jumlah banyak, berwarna kuning.
Pasien tampak sakit sedang dengan gizi kesan baik.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu 37,8oC, tekanan darah
100/60 mmHg, laju nadi 90x/menit, isi, tegangan cukup, laju
napas 22 x/menit, reguler. Pemeriksaan fisik didapatkan edema
palpebra (+/+), hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae dekstra,
manifestasi perdarahan berupa uji tourniquet positif.
Hasil laboratorium darah (2 Juli 2016) jumlah trombosit
87.000 ribu/μL, hematokrit 42%, jumlah lekosit 4.100 ribu/μL
Daftar Masalah
Anak perempuan umur 14 tahun dengan :
– Demam tinggi mendadak selama 4 hari
– Tidak didapatkan tanda perdarahan seperti perdarahan gusi,
epistaksis, dan BAB hitam
– Pasien tidak mau makan dan minum sedikit
– Tekanan darah : 100/60 mmHg
– Laju nadi : 90 kali/ menit
– Laju napas : 22 kali/ menit
– Suhu : 37,8° C per aksiler
– Edema palpebra (+/+)
– Hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae dekstra
– Arteri dorsalis pedis teraba kuat, keempat ekstremitas teraba hangat
– Uji Rumple-Leed (+)
– Trombositopenia (AT 98.000/μL)
Diagnosis Banding
• Dengue hemorrhagic fever grade I
• Dengue Fever
• Chikungunya
• Gizi baik, normoweight, normoheight (antropometri)

Diagnosis Kerja
• Dengue hemorrhagic fever grade I dengan intake sulit
• Gizi baik, normoweight, normoheight (antropometri)
PENATALAKSANAAN
Terapi
• Rawat bangsal infeksi anak
• Diet nasi lauk 2000 kkal/hari
• Infus Asering (10 mL/kgBB/jam) ~ maksimal 4000
mL/hari ~ 167 ml/jam
• Paracetamol (15 mg/kgBB/kali) ~ 500 mg/kali per oral
Monitoring
• Keadaan umum dan tanda vital per 4 jam.
• Balance cairan dan diuresis per 8 jam.
• Awasi tanda perdarahan, plasma leakage dan syok

Planning
• DL2 series tiap 8 jam
• Pemeriksaan urinalisis dan feses rutin
• IgG dan IgM anti dengue (3 Juli 2016)
Edukasi
• Edukasi keluarga tentang penyakit pasien, edukasi untuk
menambah intake makanan dan minuman pasien,
prognosis pasien baik dengan penanganan yang tepat.
• Lapor bila ada tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda
syok.
• Kompres hangat apabila demam lebih dari 37,5°C dan
pemberian paracetamol bila demam lebih dari 38,5°C.
• Edukasi untuk melakukan PSN plus di rumah.
Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad sanam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal 3 Juli 2016 pukul 06.00 (dalam perawatan hari pertama)

• Subject (S) :
Tidak ada demam, bebas demam 1 hari, tidak didapatkan
tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah. Nafsu
makan masih menurun, minum baik, buang air besar dan
buang air kecil tidak didapatkan keluhan.
• Objective (O) :
− Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis
E4V5M6, gizi kesan baik.
– Tanda Vital :
o Tekanan darah : 100/70 mmHg
o Laju nadi : 96 kali/menit, isi dan tegangan cukup
o Laju napas : 24 kali/menit, reguler, kedalaman cukup
o Suhu : 36.8° C per aksiler
o SiO2 : 98%
– Kepala : Mesocephal
– Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), edema
palpebra (+/+), mata cekung (-/-), air mata (+/+), pupil isokhor dengan
diameter 2 mm/ 2 mm
– Telinga : Sekret (-/-), tragus pain (-/-)
– Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-), epistaksis (-)
– Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-/-).
– Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar.
– Thorax : Retraksi (-), simetris
– Cor
• Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
• Palpasi : iktus cordis teraba tidak kuat angkat di
spatium intercostal 5 linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-)
– Pulmo
• Inspkesi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
• Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
• Perkusi : sonor // sonor
• Auskultasi : suara dasar vesikuler // vesikuler, suara
tambahan (-/-)
– Abdomen
• Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
• Auskultasi : bising usus (+) 14 kali/ menit
• Perkusi : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), undulasi (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae
dekstra kanan, lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat, lingkar perut 74
cm
– Ekstremitas :
Edema Akral dingin Petechiae
- - - - - -
- - - - - -
• Arteri dorsalis pedis teraba kuat
• Capillary Refill Time kurang dari 2 detik

– Uji Torniquet / rumple leed (+)


Interpretasi : Rumple leed (+) didapatkan petechiae lebih dari 10 pada
kulit lengan bawah bagian volar dengan garis tengah kurang lebih 5 cm,
kira-kira 4 cm di bawah fossa cubiti.
– Cor :
o Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
o Palpasi : ictus cordis teraba tidak kuat angkat
o Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
o Auskultasi : bunyi jantung I dan II interval normal, regular, bising (-)
– Pulmo
o Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
o Palpasi : fremitus raba kanan sama dengan kiri
o Perkusi : sonor//sonor di seluruh lapang pulmo
o Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
– Abdomen :
o Inspeksi : dinding abdomen sejajar dinding thorax
o Auskultasi : bising usus (+) normal
o Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen, pekak alih (-),
undulasi (-)
Laboratorium Darah (3 Juli 2016)

Kesan: trombositopenia, menyokong infeksi Dengue


• Assesment (A) :
1. Dengue Hemorrhagic Fever grade I (hari ke IV-V) dengan
intake sulit
2. Gizi baik, normoweight, normoheight (antropometri)
• Planning (P) :
o Terapi :
− Infus Asering* 3cc/kgBB/jam ~ 120 cc/jam
− Diet nasi lauk 2000 kkal/hari
− Parasetamol (15 mg/kg/kali)  500 mg/kali PO jika
demam (38.5° C per axilla)
*per liter Asering mengandung Na 130 meq, K 4 meq, Cl
109 meq, Ca 3 meq, asetat 28 meq, dekstrosa
anhidrosa 50 g
o Pemantauan :
− Mengawasi keadaan umum, tanda vital per 8 jam.
− Pantau balans cairan dan diuresis selama pemberian
cairan intravena per 8 jam
− Awasi tanda-tanda perdarahan (epistaksis, gusi
berdarah, peteki, hematemesis, hematuria, atau
melena)
− Awasi tanda-tanda ensefalopati dengue
(hiperpireksia, penurunan kesadaran, nyeri kepala,
muntah, atau kejang)
o Perencanaan :
− Pemeriksaan darah lengkap per 12 jam
Tanggal 4 Juli 2016 pukul 06.00 (dalam perawatan hari pertama)

• Subject (S) :
Tidak ada demam, bebas demam 2 hari, tidak didapatkan
tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah. Nafsu
makan masih menurun, minum baik, buang air besar dan
buang air kecil tidak didapatkan keluhan.
• Objective (O) :
− Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis
E4V5M6, gizi kesan baik.
– Tanda Vital :
o Tekanan darah : 100/70 mmHg
o Laju nadi : 96 kali/menit, isi dan tegangan cukup
o Laju napas : 24 kali/menit, reguler, kedalaman cukup
o Suhu : 36.8° C per aksiler
o SiO2 : 98%
– Kepala : Mesocephal
– Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra
(-/-), mata cekung (-/-), air mata (+/+), pupil isokhor dengan diameter 2
mm/ 2 mm
– Telinga : Sekret (-/-), tragus pain (-/-)
– Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-), epistaksis (-)
– Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-/-).
– Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar.
– Thorax : Retraksi (-), simetris
– Cor
• Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
• Palpasi : iktus cordis teraba tidak kuat angkat di
spatium intercostal 5 linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-)
– Pulmo
• Inspkesi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
• Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
• Perkusi : sonor // sonor
• Auskultasi : suara dasar vesikuler // vesikuler, suara
tambahan (-/-)
– Abdomen
• Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
• Auskultasi : bising usus (+) 14 kali/ menit
• Perkusi : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), undulasi (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae
dekstra kanan, lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat, lingkar perut 74
cm
– Ekstremitas :
Edema Akral dingin Petechiae
- - - - - -
- - - - - -
• Arteri dorsalis pedis teraba kuat
• Capillary Refill Time kurang dari 2 detik
– Cor :
o Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
o Palpasi : ictus cordis teraba tidak kuat angkat
o Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
o Auskultasi : bunyi jantung I dan II interval normal, regular, bising (-)
– Pulmo
o Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
o Palpasi : fremitus raba kanan sama dengan kiri
o Perkusi : sonor//sonor di seluruh lapang pulmo
o Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
– Abdomen :
o Inspeksi : dinding abdomen sejajar dinding thorax
o Auskultasi : bising usus (+) normal
o Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen, pekak alih (-),
undulasi (-)
Laboratorium Darah (3 Juli 2016)

Kesan: trombositopenia (peningkatan)


• Assesment (A) :
1. Dengue Hemorrhagic Fever grade I (hari ke V-VI) dengan
intake sulit
2. Gizi baik, normoweight, normoheight (antropometri)
• Planning (P) :
o Terapi :
− Infus Asering* 3cc/kgBB/jam ~ 120 cc/jam
− Diet nasi lauk 2000 kkal/hari
− Parasetamol (15 mg/kg/kali)  500 mg/kali PO jika
demam (38.5° C per axilla)
*per liter Asering mengandung Na 130 meq, K 4 meq, Cl
109 meq, Ca 3 meq, asetat 28 meq, dekstrosa
anhidrosa 50 g
o Pemantauan :
− Mengawasi keadaan umum, tanda vital per 8 jam.
− Pantau balans cairan dan diuresis selama pemberian
cairan intravena per 8 jam
− Awasi tanda-tanda perdarahan (epistaksis, gusi
berdarah, peteki, hematemesis, hematuria, atau
melena)
− Awasi tanda-tanda ensefalopati dengue
(hiperpireksia, penurunan kesadaran, nyeri kepala,
muntah, atau kejang)
o Perencanaan :
− Pasien boleh pulang
ALUR
Anamnesis

Pemeriksaan Penegakkan
Fisik Diagnosis

Pemeriksaan
Penunjang
• Demam tinggi mendadak sejak 4 hari SMRS , nyeri perut kanan atas
• Bintik-bintik merah pada kulit (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), BAB
berdarah/hitam (-), muntah darah (-), dan BAK merah (-)
• Pasien tidak mau makan dan sedikit minum
Anamnesis • Dari alloanamnesis didapatkan tetangga yang menderita demam
berdarah.

• Suhu : 37,8° C
• Oedem palpebral (+/+)
• Hepatomegali (+)
Pemeriksaaan
Fisik • Uji rumple leed (+)

• AT: 98 ribu / μL (Trombositopenia)


Pemeriksaan • Tidak tampak adanya efusi pleura
Penunjang
Penegakkan Kasus DHF
Demam Tinggi
Mendadak (+)

Manifestasi
Rumple leed (+)
Perdarahan
Kriteria Klinis
Plasma Leakage
Oedem Palpebra
(+)

Pembesaran Hati
(+)
DHF

Trombositopenia
(+)

Kriteria
Peningkatan Hct
Laboratoris

Uji Serologi
Penatalaksanaan Awal Kasus DHF

Pasien di rawat bangsal infeksi

Diet nasi lauk 2000 kkal/hari

Inf Asering (10mL/kgBB/jam) ~ maksimal 4000


mL/hari ~ 167 ml/jam

Paracetamol (15mg/kgBB/kali) ~ 500 mg/kali per


oral

Pengawasan keadaan umum dan tanda vital per 4 jam, balance cairan
dan diuresis per 8 jam dan tanda-tanda syok atau perdarahan
Kriteria Pulang Kasus DHF
Tidak
demam
selama 24
jam tanpa
antipiretik

Tidak Nafsu
dijumpai makan
distress membai
pernafasan k

Boleh
Pulang
Jumlah Tampak
trombosit perbaikan
> secara
50.000/μl klinis

Hematokrit
stabil
Kesimpulan

• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang, pasien tersebut didiagnosis
dengan Demam Berdarah Dengue derajat I dengan
intake sulit dan gizi baik, normoweight,
normoheight.

• Pada pasien tersebut telah dilakukan penanganan yang


tepat sesuai dengan Pedoman Diagnosis dan Tata
Laksana kasus Infeksi Dengue pada Anak (IDAI) tahun
2014.
Saran

• Setelah pasien diperbolehkan pulang, sebaiknya


dilakukan follow up kembali untuk mengevaluasi hasil
pengobatan.
• Perlu edukasi pada keluarga pasien untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan diri sendiri untuk mencegah
terjadinya sakit yang berulang, melakukan PSN plus,
dan segera membawa ke layanan kesehatan keluarga
yang memiliki keluhan demam agar segera
mendapatkan penatalaksanaan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control. 2000. CDC growth charts: United States. Advance data,
314.
Depkes RI. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2006.
Gandasubrata, R. 1999. Penuntun laboratorium klinik. PT. Dian Rakyat: Jakarta.
Groen, dkk.2000.Evaluation of Six Immunoassays for Detection of Dengue Virus-Specific
Immunoglobulin M and G Antibodies. Clinical and Diagnostic Laboratory
Immunology.Nov.p.867-871.
Gubler, D. J., Ooi, E. E., Vasudevan, S., dan Farrar, J. 2014.Dengue and dengue
hemorrhagic fever.CABI.
Hadinegoro, SR, Moedjito, I dan Chairulfatah, A. 2014.Pedoman Diagnosis dan Tata
Laksana kasus Infeksi Dengue pada Anak tahun 2014.Jakarta : Badan Penerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 1-69
Halstead, SB. 2011.Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever.Dalam : Nelson
Textbook of Pediatrics.19th ed. Kliegman, et al Philadelphia: Elsevier; 1134-6.
Ikatan Dokter Anak Indonesia.2010.Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia. IDAI: Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Waspada DBD di Musim Pancaroba.
http://www.depkes.go.id/article/print/15010200002/waspada-dbd-di-musim-
pancaroba.html (Publikasi Desember 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Suhendro, Nainggolan, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue.
In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, editors. Buku Ajar llmu
Penyakit Dalam, jilid 3. 4th. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2006. p. 1731-5.
WHO-SEAR. Dengue In South-East Asia: An Appraisal Of Chase
Management And Vector Control. Dengue Buletin Volume 36.
Desember 2012: 6-7
WHO-TDR. Handbook for clinical management of dengue. Geneva:
WHO, 2012
World Health Organization. 2011a. Comprehensive Guidelines for
Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic
Fever Revised and expanded edition. WHO 1-45
World Health Organization-South East Asia Regional Office. 2011b.
Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue
and Dengue Hemorrhagic Fever. WHO: India
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai