Anda di halaman 1dari 2

METODE

1. Pasien dan kontrol


Kelompok pasien pada studi kasus kontrol kami terdiri dari anak-anak berusia 1
hingga 12 tahun dengan mendokumentasikan riwayat otorrhea setidaknya 3 bulan
terus menerus baik melalui membran timpani yang perforasi atau tabung
tympanostomy. Mereka dirujuk ke department Pusat Medis Universitas
Othorhinolaringologi Pediatrik Uthrecht antara Februari 20003 dan Juni 2005 untuk
berpartisipasi dalam penelitian tentang efektivitas pengobatan berkepanjangan dengan
sulfamethoxazoletrimetropim. Kriteria eksklusi untuk penelitian ini adalah
kolesteatom, defisiensi imun yang dikenal selain defisiensi IgA atau defisiensi subklas
IgG, Down Syndrome, anomali kraniofasial, fibrosis kistik, diskenesia siliar primer,
alergi terhadap sulfamethoxazole-trimetopim, dan penggunaan antibiotik terus
menerus selama lebih dari 6 minggu dalam 6 bulan terakhir.
Faktor prognosis pada kelompok pasien dibandingkan dengan mereka dalam 2
kelompok kontrol.
Kelompok kontrol pertama terdiri dari anak-anak ‘sehat’ yang direkrut di pusat
perwatan dan sekolah dasar di sekitar Utrecht. Antara November 2003 dan Januari
2004, orang tua diminta untuk mengisi kuesioner dan informasi tentang kemungkinan
faktor prognostik untuk OMSK. Dari 400 kuesioner yang dibagikan, 63 diisi dan
dikembalikan ke pusat penelitian.
Kelompok kontrol kedua terdiri dari anak-anak yang diobati dengan tuba
tympanostomy untuk OM Persisten dengan efusi antara Desember 1999 dan Juli
2002. Mereka berpartisipasi dalam penelitian kohort prospektif pada status kekebalan
tubuh dan fungsi tabung eustachius pada anak-anak dengan OM rekuren dengan efusi.
Kriteria inklusi fan ekslusi telah dijelaskan secara rinci di tempat lain. Informasi dara
tentang faktor prognostik untuk OM dikumpulkan pada pendataan penelitian. Tak
satupun dari peserta yang berkembang menjadik OMSK selama follow up. Distribusi
faktor prognostik pada kelompok kontrol ini dengan tabung tympanostomy tanpa
OMSK dibandingkan dengan anak-anak pada kelompok pasien yang berkembang jadi
OMSK dengan adanya tabung tympanostomy.
Tabel 1. Analisis univariat Potensi Faktor Prognostik OMSK pada pasien dengan
OMSK dan kontrol Sehat
Potensi Faktor Prognostik Pasien Kelompok OR (95% CI)
dengan Kontrol
OMSK Sehat
(n = 100) (n = 100)
Usia < 4 tahun 49 (49) 21 (41) 1.2 (0.7 – 2.0)
Jenis kelamin laki-laki 55 (55) 78 (49) 1.3 (0.8 – 2.1)
OM pada sebelumnya 68 (68) 61 (28) 3.5 (2.1 – 5.9)
OM pada tahun pertama kehidupan 27 (40) 35 (22) 2.3 (1.2 – 4.2)
> 3 kejadian dalam tahun sebelum 24 (36) 12 (8) 6.8 (3.1 – 14.8)
pemasukan data
Riwayat parental OM 42 (43) 79 (53) 0.7 (0.4 - .1)
> 3 URTIs dalam 5 bulan sebelum 58 (48) 15 (9) 13.4 (6.9 – 26.1)
pamasukan data
Insersi tabung tymoanostomy 89 (89) 9 (6) 135.7 (54.1 – 340.3)
sebelumnya
>2 saudara kandung 13 (13) 10 (6) 2.3 (1.0 – 5.4)
Saudara kandung lebih tua 73 (73) 64 (40) 4.1 (2.4 – 7.1)
Orang tua merokok 29 (29) 19 (12) 3.1 (1.6 – 5.8)
>10 rokok 16 (16) 7 (4) 4.5 (1.8 – 11.5)
Pendidikan ibu rendah 19 (19) 9 (6) 4.0 (1.7 – 9.3)
BB lahir < 2500 gr 15 (15) 8(5) 3.4 (1.4 – 8.3)
ASI selama > 3 bulan 34 (34) 82(51) 0.5 (0.3 – 0.8)
Atopi 39 (39) 46 (29) 1.5 (0.9 – 2.6)

Anda mungkin juga menyukai