Anda di halaman 1dari 2

Arum Dessy Rahma Sari

Jika ingin melakukan perjalanan cepat, berjalanlah sendiri. Namun jika melakukan
perjalanan yang jauh, maka berjalanlah bersamaan. Implikasinya, jika kita ingin berjalan jauh
ke depan, membangun masa depan, dengan menikah, berpasangan, bersama sama menyusun
rumah tangga.

Menikah adalah bukan masalah siapa yang cepat, namun masalah siapa yang siap.
Pernikahan itu memerlukan persiapan, kenapa begitu? Karena ketika menikah, kita akan
memulai kehidupan yang baru. Kehidupan baru bersama pasangan, yang biasanya semua
uang digunakan untuk sendiri, ketik menikah uang akan digunakan untuk bersama, untuk
kebutuhan suami ataupun istri dan juga anak. Ketika menikah, permasalahan baru akan
diberikan oleh Allah, namun bukan berarti jadi takut menikah, makanya perlu persiapan.

Bagi lelaki, mereka harus siap memberikan kebutuhan untuk istrinya nanti, baik
kebutuhan lahir yakni nafkah ataupun batiniah yakni rasa cinta dan kasih sayang. Suami juga
harus mampu menjadi imam dalam keluarganya, mampu mendidik istri dan anaknya, mampu
melindungi keluarganya. Tanggung jawab seorang kepala keluarga itu besar, karena tiap
segala hal yag dilakukan sang istri dan anak perempuannya akan ditanggung oleh kepala
keluarga, sehingga harus mampu menggiring keluarganya ke jalan yang baik dan benar.

Bagi wanita, mereka harus tunduk dan patuh kepada suaminya. Bukan lagi patuh
kepada orangtuanya, namun patuh kepada suami karena surganya sudah ada di suaminya.
Istri harus mampu siap sedia, meninggalkan keluarganya untuk berbakti kepada suami.
Bolehkah wanita berpendidikan dan berkarir tinggi? Boleh, namun fitrahnya seorang wanita
dalah menjadi istri dan ibu. Setinggi-tingginya pendidikan seorang wanita, ia akan menjadi
ibu dan istri, ia akan mengurus rumah tangganya. Bukan berarti sia-sia dalam berpendidikan
tinggi, namun sangat penting menjadi wanita yang berpendidikan karena wanita akan menjadi
ibu, dan ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya. Ibu adalah sekolah yang akan dilalui
anak-anaknya, sehingga sangat perlu wanita itu memiliki ilmu dan berpendidikan. Terlebih
mengenai agama, karena anak-anak kita kelak akan menjadi penerus bangsa, akan menjadi
calon-calon orang yang menyebarkan agam islam di bumi ini.
Bolehkah istri bekerja? Boleh, asal tetap menjaga kehormatan suami, itupun jika
terpaksa bekerja. Karena apa? Istri adalah baju bagi suami, begitu juga sebaliknya. Istri harus
mampu menjaga diri, agar tidak terjadi fitnah, istri juga harus mampu menjaga aib sang
suaminya, apapun itu.

Maka dari itu, saat ini, bagi yang belum menikah, tidak perlu khawatir dan merasa
terburu-buru. Panntaskan diri dengan cara mempersiapkan segalanya untuk pernikahan kita
kelak. Jadikan diri ini orang yang baik, taqwa kepada Allah dan istiqomah untuk jadi insan
lebih baik ke depan. Karena kita tidak pernah tau, apa yang kita temui terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai