Anda di halaman 1dari 23

Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Materi Kesehatan Reproduksi


Pokok Bahasan : HPV
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier dari HPV
Sasaran : Ibu-Ibu Hamil di di Posyandu
Tempat :
Waktu :
Hari, tanggal : Mei 2016
Perorganisasian :1. Pembawa Acara : Muhammad Rakha Akbar
2. Penyaji : 1. Eko Cahyo Abadi
: 2. Siti Mahrita
3. Fasilitator : 1. Anisa Rahmawati
2. Siti Nuur Jannah
3. Jajar Martono
4. Zuraida Mulqiah
5. Eka Saraditha Safitri
6.

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan tentang konsep dan penecegahan HPV
diharapkan peserta penyuluhan mampu memahami tentang HPV dan
pencegahannya.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta dapat
memahami dan menjelaskan :
1. Pengertian HPV
2. Jenis-Jenis HPV
3. Faktor Resiko HPV
4. Tanda dan Gejal HPV
5. Komplikasi HPV
6. Pencegahan HPV (Primer, Sekunder, dan Tersier)

C. Metode
Ceramah dan Tanya jawab (diskusi) secara langsung dan terarah sesuai
materi penyuluhan. Dari metode ceramah memiliki beberapa keuntungan,
yaitu:
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

1. Mudah pengorganisasian tempat duduk peserta penyuluhan dan


audience,
2. Efisien, karena berfokus pada masalah,
3. Lebih mudah dalam persiapan dan perlaksanaannya,
4. Biaya murah dan penginformasian lebih optimal,
5. Metode ini sangat tepat untuk tim penyuluh untuk mengenalkan tentang
hal baru tentang materi.

D. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan diri
salam
3. Bina hubungan saling
2. Mendengarkan
percaya.
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi
5. Menanyakan
pengetahuan peserta
penyuluhan tentang
HPV
Pelaksanaan Menjelaskan materi 1. Mendengarkan Ceramah 15
2. Menanyakan
tentang: menit
materi yang
1. Pengertian HPV
2. Jenis-Jenis HPV belum
3. Faktor Resiko HPV
dimengerti
4. Tanda dan Gejal HPV
5. Komplikasi HPV
6. Pencegahan HPV
(Primer, Sekunder,
dan Tersier)
Penutup 1. Memberikan 1. Menjawab Tanya 10
pertanyaan pertanyaan jawab menit
2. Menarik kesimpulan 2. Menjawab
(diskusi)
3. Menyampaikan hasil
salam
Evaluasi
4. Menutup penyuluhan
(salam)
Keterangan :
E. Setting Tempat
A = Penyaji
B A A B = Pembawa Acara

C = Peserta

D = Fasilitator
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

D C C C C C D
D D
D D

F. Media
1. Leaflet
2. Power Point (PPT)

G. Garis Besar Materi ( Terlampir)


1. Pengertian HPV
2. Jenis-Jenis HPV
3. Faktor Resiko HPV
4. Tanda dan Gejal HPV
5. Komplikasi HPV
6. Pencegahan HPV (Primer, Sekunder, dan Tersier)

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan (seluruh peserta penyuluhan)
b) Kesiapan tempat pelaksanaan
c) Kesiapan tim penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media (leaflet dan power point)
2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan (30 orang)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal 5 orang)
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit. Tujuh puluh lima persen peserta penyuluhan
dapat menjawab pertanyaan penyuluh dengan baik. Pertanyaan yang
diberikan meliputi:
a) Apa yang dimaksud HPV?
b) Apa saja jenis-jenis dari HPV?
c) Apa saja factor resiko dari HPV?
d) Apa saja tanda dan gejal dari HPV?
e) Apa saja komplikasi dari HPV?
f) Apa pencegahan yang dapat dilakukan untuk HPV?
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

I. Referensi
1. Burd, E. M. Human Papilomavirus and Cervical Cancer. Clinic
Mikrobiology Reviews: 2003:16:1-17
2. Castellesague Xavier. Natural History History and Epidemiology of HPV
Infection and Cervical Cancer. Gynecologic Onkology: 2008:110:S4-S7
3. Depkes RI. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta:
Salemba Medika.
4. Bobak, L. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
5. Parwiroharjo, Sarwono. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
6. Sumapraja, Sudraji. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Salemba Medika.
7. Mansjoer, Arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedikteran, edisi 7. Jakarta:
Media Aesculapsois FK UI.
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
Human Papilomavirus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai
pada penyakit menular seksual dan diduga berperan dalam proses terjadinya
kanker yang menginfeksi kulit (epidermis) dan membrane mukosa kulit,
seperti mukosa oral, esophagus, laring, trakea, konjungtiva, genital, dan anus.
Masa inkubasi dimulai 2 minggu sampai 9 bulan setelah pajanan atau lebih
lama lagi.
HPV tidak hanya menular melalui pertukaran cairan tubuh (terutama
melalui hubungan seks, jarum suntik yang digunakan bersama-sama, dan lain-
lain) tetapi juga lewat penggunaan barang pribadi secara bersama, sentuhan
(apabila ada kutil di badan), melalui ciuman (bila HPV sudah menyebabkan
gangguan pada mulut), serta kurangnya menjaga kebersihan bagian tubuh
terutama pada bagian alat kelamin.
Virus ini terutama ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat
menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel yang tidak normal (dysplasia) di
dalam atau di sekitar rahim. Kutil-kutil ini umumnya tumbuh di area yang
lembab dan di area sekitar organ kelamin yang dapat menyebabkan
pertumbuhan kutil yaitu kutil kelamin. Sedangkan penuluran kutil pada
tangan atau kaki disebabkan bukan karena hubungan seksual melainkan oleh
sentuhan langsung dengan kutil atau penggunaan barang pribadi bersama-
sama (1).

B. Jenis-Jenis HPV
Human Papilomavirus atau HPV memiliki beberapa jenis. Berdasarkan
onkogenitas maka HPV dibagi menjadi menjadi 2 (dua) tipe yaitu kelompok
resiko rendah (Low Risk) dan kelompok resiko tinggi (High Risk) (2).
1. Kelompok Virus Resiko Rendah (Low Risk)
Papillomavirus jenis tipe resiko rendah antara lain tipe 6, 11, 42, 43,
44, 54, 61, 70, 72, dan 81. Virus jenis resiko rendah ini cenderung
menyebakan tumor jinak, antara lain menyebabkan Condyloma Acuminate
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

pada serviks, vagina, vulva, dan anus. Penyebab terbanyak adalah jenis
tipe 6 dan tipe 11. Tipe 6 dan 11 ini menyumbang penyebab Condyloma
Acuminate ini sebanyak 90%. Jenis ini juga menyebabkan Papilloma
Larynk, serta warts atau kutil pada bagian tangan, siku, dan lutut.

(HPV tipe 6) (HPV tipe 11)


www.google.com www.google.com

2. Kelompok Virus Resiko Tinggi (High Risk)


Papillomavirus resiko tinggi berhubungan erat dengan kejadian
kanker serviks. Perubahan yang ditemukan adalah berupa tahapan pra
kanker (prekusor kanker) dan kanker serviks. Ada kira-kira 15 jenis
onkogenik HPV yang telah diketahui yaitu tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45,
51, 52, 56, 58, 59, 68, 73, dan 82. Semua tipe tersebut dapat menyebabkan
terjadinya kanker serviks invasif. Untuk yang paling sering ditemukan
yaitu pada tipe 16, dan tipe 18.

(HPV tipe 16) (HPV tipe 18)


www.google.com www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

C. Faktor Resiko
Infeksi HPv bias terjadi pada siapa saja dan sangat mudah menular.
Beberapa factor resiko yang dapat meningkatkan resiko terjadinya HPV,
antara lain (4):
1. Sering Bergantian Pasangan Seksual,
Berhubungan seks dangan lebih dari satu pasangan sangat berpotensi
terjadi peningkatan terserang HPV ini.

www.google.com
2. Gaya Hidup yang Tidak Sehat,
Hal ini bisa dicontohkan seperti sering mengonsumsi rokok. Karena,
dengan sering mengonsumsi rokok dapat menyebabkan potensi terkena
HPV yang menjadi kanker karena zat dalam rokok yang bersifat
karsinogen.

www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

3. Berbagi Barang Pribadi


Berbagi barang pribadi seperti handuk, baju, dan celana dalam juga
merupakan faktor resiko yang dapat meningkatkan penularan HPV.

www.google.com www.google.com

www.google.com

4. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah


Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menyebabkan seseorang
gampang terserang penyakit, contohnya seperti para penderita HIV/AIDS.

www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

5. Kulit Rusak
Kulit yang rusak disebabkan oleh luka terbuka dapat memiliki
potensi penularan melalui sentuhan yang dapat meningkatkan resiko
terjakit HPV.

www.google.com

6. Tidak Menjaga Kebersihan Area Kelamin


Jarang menjaga kebersihan area kelamin seperti jarang mengganti
celana dalam yang kotor serta menggunakan celana dalam yang tidak
mudah menyerap keringat dapat menyebakan area sekitar kelamin
lembab sehingga resiko pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur juga
akan meningkat.

www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

D. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala infeksi HPV ini cenderung tidak menimbulkan
gejala sehingga jarang disadari oleh pengidap. Jika virus ini sampai pada
tahap yang menimbulkan gejala, gejala yang terlihat pertama adalah
tumbuhnya warts atau kutil. Jenis kutil terbagi menjadi beberapa jenis,
yaitu kutil biasa, kutil kelamin, kutil plantar atau mata ikan, dan kutil pipih.
Tekstur kutil pada kulit yang ditumbuhi akan terasa kasar, keras, dan agak
menonjol. Kutil kelamin dan kutil pipih umumnya tidak terasa sakit, kutil
kelamin hanya terasa gatal. Kutil plantar atau mata ikan umumnya akan
menyebabkan rasa sakit saat berjalan. Apanila tidak diobati akan
menyebabkan meningkatnya penyebaran kutil dan volume kutil bertambah
besar (4,7).

(Kutil kelamin) (Kutil mata ikan)


www.google.com www.google.com

(Kutil pipih)
www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

E. Komplikasi
1. Kanker Serviks pada Wanita
Penelitian menemukan bahwa 99,7% kanker serviks disebabkan
oleh HPV. HPV pada umumnya tersebar melalui hubungan seksual di
mana terjadi kontak langsung dnegan area kulit kelamin, membrane
mukosa, atau pertukaran cairan tubuh melalui seks oral.

(Kanker Serviks)
www.google.com

Hampir rata-rata kasus kanker serviks disebakan oleh HPV. Dari


banyaknya jenis HPV, tipe jenis HPV resiko tinggi yaitu tipe 16 dan tipe
18 yang sering menyebabkan kanker serviks. Kedua virus ini 70%
menyebabkan kanker serviks. Saat terinfeksi HPV, sistem kekebalan
tubuh wanita mencegah virus untuk melukai rahim, tetapi pada sebagian
wanita virus HPV bias bertahan selama bertahun-yahun. Hal ini
meyebabkan sel-sel yang di permukaan leher rahim berubah menjadi sel
kanker.
2. Kanker Penis, Kanker Anus pada Laki-Laki
Kanker yang dapat diderita para pria atau laki-laki sebagai akibat
dari HPV antara lain kanker penis, dan kanker anus (4,7).
Kanker Anus
Beberapa tanda dangejala dari kanker anus antara lain:
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

- Pendarahan, nyeri, atau gatal-gatal pada anus,


- Adanya cairan yang keluar dari anus,
- Pembengkakan kelenjar getah bening (adanya benjolan yang dapat
dirasakan) di daerah anus atau selangkangan,

(kanker anus)
www.google.com

Kanker Penis
Beberapa tanda gejal dari kanker penis antara lain:
- Awalnya terlihat adanya perubahan warna, penebalan kulit, atau
pertambahan massa jaringan pada penis,
- Kemudian akan merasakan pertumbuhan atau rasa nyeri pada
penis. Sering kali kondisi ini tidak menyebabkan rasa sakit, namun
terkadang kondisi ini juga dapat menyebabkan nyeri atau mungkin
pendarahan,

(Kanker penis)
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

www.google.com

3. Kanker Orofaring
Kanker orofaring terjadi di belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan atau
tonsil. Beberapa tanda dan gejala dari kanker orofaring adalah sebagai
berikut:
- Sakit tenggorokan, perubahan pada suara atau suara serak, batuk
terus-menerus, atau rasa sakit saat menelan dan bernafas,
- Penurunan berat badan pada penderita,
- Benjolan atau massa di leher,

(Kanker orofaring)
www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

F. Pencegahan
1. Primer
Ada beberapa pencegahan primer yang dapat dilakukan antara lain
(3,5,6):
a) Jangan Berganti Pasangan, dan Tetap Setia pada Pasangan
Penyebaran virus ini kebanyakn melalui hubungan seksual
dengan tidak menggunkan pengaman (kondom, dsb) dan sering
bergonta-ganti pasangan karena akan meningkatkan penularan pada
pasangan satu sama lain.

www.google.com
b) Selalu Menjaga Kebersihan Area Kelamin (Genital)
Untuk wanita
- Usahakan selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air
mengalir dan sabun. Siramlah dengan air dengan arah depan ke
belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya
kuman dari dubur ke vagina
- Minimal untuk mengganti pakaian dalam sebanyak 2 (dua) kali
dalam sehari untuk menjaga kebersihan area kelamin. Pilihlah
celana dalam yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap
keringat, karena jika tidak jamur dan bakteri akan menempel di alat
kelamin.
- Hindari untuk bertukar pakaian dalam dengan orang lain,
- Siramlah sebelum menggunakan toilet umum, hal ini untuk
mencegah penularan jika ada pengguna lainnya yang merupakan
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

penderita penyakit kelamin. Gunakan air yang mengalir untuk


membersihkannya.
- Hindari mencabut bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut
langsung karena aka nada lubang pada bekas bulu kemaluan
tersebut dan menjadi jalan masuk bakteri. Disarankan menggunkan
alat cukur khusus, sabun khusus dalam pembersihan bulu.
- Tidak mals mengganti pembalut saat haid, karena ketika
menstruasi kuman-kuman mudah masuk dan pembalut yang telah
kotor dapat menjadi tempat perkembangbiakan jamur dan bakteri.
Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, dengan maksimal
2-3 kali dalam sehari. Jangan lupa membersihkan vagina ketika
mengganti pembalut.

Untuk pria
- Mengurangi keringat, keringat yang berlebih pada penis dan
skrotum dapat mengakibatkan berkembangnya menjadi infeksi dan
bau. Sangat penting untuk menjaga area kelamin tetap kering.
- Mencukur bulu di area kemaluan, karena dapat menjadi sarang
berkembang biak bakteri dan jamur,
- Membersihkan kulit penis, bersihkan dengan sabun dan air yang
mengalir. Sebab, jika jarang membersihkan akan dapat
menyebabkan infeksi, radang phimosis, bahkan tumor.

www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

c) Periksakan Area Genital ke Pelayanan Kesehatan secara Teratur


Hal ini untuk melihat adanya tanda-tanda kutil atau kondisi
yang tampak tidak biasa pada area genital.
d) Melakukan Vaksin HPV
Vaksinasi HPV mengurangi resiko kutil kelamin menjadi
kanker rahim (serviks) sekitar 70-80%. Vaksinasi HPV merupakan
pencegahan primer yang diharapkan menurunkan HPV resiko tinggi,
menurunkan karsinogenesis kanker serviks dan menurunkan gejala
kanker serviks uterus. Jenis sediaan vaksin HPV dipasarkan melalui
uji klinis yakni Cervarik dan Gardasil. Vaksin diberikan intra
muskular 0,5 ccdiulang tiga kali.vaksin dikocokan sebelum dipakai
dan sebaiknya disuntikan di daerah lengan (otot deltoid).
- Vaksin HPV Cervarik, hanya diberikan pada wanita untuk
mencegah kanker serviks, diberikan bulan 0, 2, dan 6.
- Vaksin HPV Gardasil, dapat diberikan pada pria dan wanita,
fungsinya untuk mencegah kanker serviks, kanker vagina, kanker
vulva pada wanita, dan kutil kelamin pada pria maupun wanita,
diberikan bulan ke 0, 2, dan 6.

www.google.com
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

e) Jangan Berbagi Barang Pribadi dengan Orang Lain

www.google.com

2. Sekunder
Ada beberapa pencegahan sekunder, antara lain (3,5,6):
a) Pengobatan pada Kutil
Obat-obatan seperti Podophylin, Asam Tricloroasetat atau krim
Aldar dapat menyembuhan kutil di permukaan kulit. Penggunaan
obat-obatan ini dapat menghilangkan kutil 60% kutil yang ada
sebanyak satu atau dua kali seminggu namun sesuai dengan resep
dokter.
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

www.google.com

b) Jangan Menyentuh Kutil secara langsung


Karena kutil mengandung HPV yang dapat menempel langsung yang
dapat menyebar secara langsung dengan menggunakan sentuhan.

www.google.com
3. Tersier
Ada beberapa cara untuk melakukan pencegahan tersier pada HPV,
antara lain (3,4,5):
a. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Salah satu cara bentuk pencegahan tersier dengan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dengan cara:
- Banyak minum air putih,
Dengan banyak minum air, akan membantu tubuh untuk
membuang toxin yang ada di dalam tubuh. Kekurangan air hingga
dehidrasi juga dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, migrain,
dan cepat stres. Ketika kebutuhan cairan dalam tubuh terpenuhi
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

tentu akan meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan


berabagai bakteri dan virus.

www.google.com

- Makan makanan yang bergizi


Makanan yang paling baik dan menyehatkan tubuh adalah buah-
buahan dan sayuran segar. Sediakan selalu buah-buahan dan
sayuran segar di rumah sehingga dapat dikonsumsi setiap hari.
Buah-buahan dan sayuran mengandung antioksida yang penting
yang melindungi tubuh terhadap penyakit.

www.google.com

- Mengonsumsi madu
Manfaat madu selain sebagai antibiotik juga berfungsi sebagai
antiseptik. Madu sangat berguna untuk meningkatkan kekebalan
tubuh. Madu juga dapat mengatasi alergi, asma, dan juga sangat
baik untuk menjaga kesehatan kulit. Mengkonsumsi madu setiap
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

hari dapat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak
mudah terserang penyakit.

www.google.com

- Tidur yang cukup


Tidur 7-8 jam berguna untuk meremajakan pikiran dan tubuh.
Tidur juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit seperti flu
karena hormon kortisol yang dikeluar saat tidur dapat
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh terhadap penyakit.

www.google.com

- Berolahraga
Karena dengan berolah raga akan membuat metabolisme dalam
tubuh tinggi. Saat keringat bercucuran maka akan banyak racun
tubuh yang dilepas. Selai itu olahraga juga akan membuat tubuh
segar dan bugar. Melakukan olahraga rutin dan teratur dapat
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

mempengaruhi hormon dalam tubuh yang berfungsi meningkatkan


daya tahan tubuh sehingga jika daya tahan tubuh kita bagus maka
tubuh tidak akan mudah terserang penyakit. Sirkulasi darah dalam
tubuh terutama aliran darah ke otak juga akan lancar sehingga otak
juga akan bekerja lebih maksimal.

www.google.com

- Hindari Stres
Stres akan membahayakan bagi kesehatan. Ketika sedang stres
maka otak akan memicu pelepasan hormon adreanalin dan kortisol.
Adrenalin dapat meningkatan denyut jantung dan tekanan darah,
sedangkan kortisol dapat menaikkan gula darah.
Stres dapat merusak sistem imun alami tubuh yang dirancang
untuk melindung tubuh terhadap berbagai macam penyakit. Untuk
menghindari stres ini dapat melakukan berbagai aktivitas yang
menyehatkan seperti olahraga ringan. Misalnya bisa bersepeda
keliling kompleks atau berjalan santai di taman atau tepi sawah.
Aktifitas dilakukan itu akan membuat tubuh kamu rileks dan dapat
menurunkan tekanan darah serta dapat menghilangkan stres.
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

b. Pemeriksaan Pap Smear


Pap Smear adalah suatu test yang aman dan murah yang telah
dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan
yang ada di sel-sel leher rahim. Test. Pap Smear Test adalah suatu
metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian
diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang
terjadi dari sel-sel tersebut. Perubahan-perubahan yang terdeteksi secara
dini akan menurunkan kejadian kanker serviks. Pap Smear dapat
mendeteksi dini kanker serviks dengan melihat penemuan perkembangan
sel-sel abnormal serviks.

www.google.com
Manfaat Pap Smear dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut:
a. Diagnosis dini keganasan
Pap Smear berguna dalam mendeteksi kanker serviks, kanker
korpus endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin
keganasan ovarium.
b. Perawatan ikutan dari keganasan
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan HPV Mei 2016

Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan


setelah mendapatkan kemoterapi dan radiasi.
c. Interpretasi hormonal wanita
Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan
ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan
menentukan kemungkinan keguguran pada hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan
Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada
berbagai infeksi bakteri atau jamur

Anda mungkin juga menyukai