Anda di halaman 1dari 20

2.

2 Asuhan Keperawatan Pada Anak Yang Akan Diimunisasi


1. Pengkajian Pra Imunisasi
1. Tulis biodata klien secara lengkap.
2. Pengkajian secara umum mulai dari head to toe.
3. Riwayat penyakit yang pernah diderita
4. Riwayat imunisasi yang pernah didapatkan oleh anak
5. Riwayat prenatal
6. Riwayat kejang
7. Riwayat penyakit keluarga ( Disfungsi imunologi,HIV/ AIDS, Kanker )
8. Riwayat obat- obatan
9. Riwayat alergi terhadap obat tertentu

2. Analisa Data
No. Data Patofisiologi Masalah
1. DO: Membawa bayi ke puskesmas Kesiagaan untuk
Imunisasi meningkatkan status
Membawa buku KIA usia anak imunisasi
Jadwal imunisasi sesuai
dengan jadwal
imunisasi yg diberikan
DS:
Ibu mengatakan
imunisasi sesuai jadwal
imunisasi tidak lengkap
Ibu mengatakan tidak
mengetahui jadwal Kesiagaan untuk

imunisasi meningkatkan status imunisasi

Imunisasi

DO:
2. Imunisasi Efek samping imunisasi Kecemasan
Efek samping imunisasi
DS: Perubahan status kesehatan
Ibu anak mengatakan
khawatir dengan efek Kecemasan

1
samping imunisasi
Ibu mengatakan kurang
tahu cara mengatasi efek
samping yang
ditimbulkan imunisasi
3. Diagnosa NANDA, Hasil NOC, dan Intervensi NIC
Diagnosa NOC NIC
1. Kesiagaan Kontrol imun yang hipersensitif Pemberian imunisasi/vaksin
untuk Status respirasi, nadi, Mengajarkan orang tua daftar
meningkatkan gastrointestinal,dan ginjal imunisasi yang
status dalam batas normal direkomendasikan, cara
imunisasi Bebas reaksi alergi
imunisasi diberikan, alasan,
Bebas respon imflamasi lokal
Bebas dari kejadian autoimun keuntungan, reaksi
Tidak ada auto antibody atau berlawanan, dan efek samping
auto-antigen Sediakan informasi imunisasi
Status imun dalam bentuk tertulis
Infeksi ulangan tidak terjadi Sediakan teknik pemberian
Tidak ada bengkak
Imunisasi sekarang yang tepat
Perilaku imunisasi Identifikasi rekomendasi
Menyatakan resiko penyakit terbaru tentang imunisasi
tampa imunisasi Memantau pasien selama
Mendeskripsikan resiko yang periode khusus setelah
berhubungan dengan pemberian obat
imunisasi khusus Menahan anak selama
Mendeskripsikan imunisasi
kontraindikasi imunisasi Jadwal imunisasi sesuai

khusus dengan interval waktu


Membawa kartu vaksin setiap Persiapan vaksin
berkunjung
Konfirmasi jadwal imunisasi
selanjutnya
2. Kecemasan Control kecemasan Pengurangan kecemasan
Memantau intensitas Berbicara dengan tenang
Jelaskan keadaan harapan
kecemasan
Membuang penyebab cemas untuk sikap pasien
Menurunkan rangsangan Jelaskan semua prosedur

2
lingkungan ketika cemas termasuk sensasi seperti
Merencanakan strategi koping
pengalaman pada prosedur
pada situasi yang menekan Sediakan informaasi nyata
Mempertahankan hubungan
tentang diagnosis, perlakuan
social dan prognosis
Laporan adukuat tidur Tinggal bersama pasien
Mengontrol kecemasan
untuk memperkenalkan
Control dorongan
keselamatn dan mengurangi
Mengidentifikasi sikap yang
rasa takut
membahayakan
Identifikasi perasaan utama Teknik tenang

yang mendorong aksi Pegang dan nyamankan bayi


impulsive atau anak
Identifikasi akibat aksi Menguncang bayi jika perlu
Bicara lembut atau bernyanyi
impulasif bagi diri dan orang
pada bayi atau anak
lain Pertahankan kontak mata
Identifikasi dukungan sosial Duduk dan bicara dengan
Keahlian interaksi social pasien
Pengungkapan Tawarkan minuman hangat
Kemudahan menerima atau susu
Kerjasama
Sensitifitas Kehadiran
Konfrontasi Deminstrasikan sikap
Kehangatan
menerima
Rileks
Komunikasi verbal berempati
Pertimbangan
Tegakkan kepercayaan dan
Control penyerangan
perhatian yang positif
Menahan diri dari luapan Dengarkan kecemasan pasien
Menahan diri dari tempat Pegang pasien untuk
personal orang lain mengurangi kecemasan
Menahan diri dari Tawarkan atau hubungi orang
membahayakan orang lain lain yang bisa mendukung
Menahan diri dari merusak
Manajemen rasa khawatir
property
berlebihan
Kebutuhan komunikasi tang
Ikutsertakan keluarga dalam
tepat
Komunikasi perasaan yang perencanaan, penyediaan,
yang tepat evaluasi, dan perawatan

3
Pantau fungsi koognitif
menggunakan standar alat
pengkajian
Sediakan cahaya yang cukup
tapi tidak menyilaukan
Perkenalkan diri pada inisiasi
kontak
Berikan arah sederhana pada
waktu yang tepat
Berbicara jelas,
lembut,hangat, dengan suara
yang respek

C. Intervensi Keperawatan Saat akan melakukan penyuntikan vaksin


1. Komunikasi teraupeutik dengan orang tua atau keluarga
2. Informasi tentang efek samping vaksin dan resiko apabila tidak imunisasi.
3. Periksa kembali persiapan untuk imunisasi untuk mengantisipasi hal- hal
yg tdk diinginkan.
4. Baca dengan teliti informasi tentang produk
5. Tinjau kembali apakah ada indikasi kontra terhadap vaksin yang akan
diberikan.
6. Periksa jenis vaksin dan yakinkan kalau vaksin disimpan dengan baik
7. Periksa vaksin yang akan diberikan, apakah ada tanda- tanda perubahan
pada vaksin tersebut, periksa tanggal kadaluawarsa, dan catat hal- hal
istimewa, seperti ada perubahan warna.
8. Yakinkan bahwa vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal, dan tawarkan
tawarkan vaksin lain untuk mengejar imunisasi yang tertinggal.
9. Berikan vaksin dgn tehnik yang benar.

D. Setelah selesai pemberian vaksin


1. Memberitahu ulang tentang efek samping vaksin dan resiko apabila tidak
imunisasi.
2. Dokumentasikan ke status klien
3. Periksa status imunisasi anggota keluarga lainnya.

4
4. Laporan imunisasi secara rinci harus dilaporkan ke Puskesmas induk ke
Dinas kesehatan ( Bag P2M )
5. Penyuluhan tentang imunisasi
6. Berikan petunjuk, sebaiknya tertulus kepada orang tua/keluarga atau
pengasuh apa yang harus dikerjakan dalam kejadian biasa atau kejadian
yg lebih berat, misalnya pemberian parasetamol bila anak demam.

5
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tempat Praktek : Puskesmas Ambacang Kuranji (Ruang Imunisasi)


Tanggal Praktek : 16 Januari 2012
Tanggal Pengkajian : 16 Januari 2012
Tanggal klien masuk RS : 16 Januari 2012 No. RM : 2080

I. IDENTITAS DATA
Nama Anak : An. K BB / TB : 7,5 kg/60 cm
Tempat Tanggal lahir / usia : Padang, 7 Mei 2011/8 bl 9 hr
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Anak :- Anak ke :4
Nama ibu : Ny. R Nama ayah : Tn. R
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Alamat : Jl.Tunggang Kel.Pasar Ambacang
Dx Medis : Pemberian imunisasi

II. KELUHAN UTAMA( Alasan Masuk RS)


Ny. R membawa An. K ke Puskesmas Ambacang pada tanggal 16 Januari 2012
untuk mendapatkan imunisasi DPT2/HB2 dan polio 3. Saat dilakukan pengkajian
An. A tidak mengalami masalah kesehatan lainnya.

III.RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal : Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan yaitu sekali
sebulan
2. Intranatal : Bayi lahir normal, persalinan dilakukan di praktek bidan
3. Postnatal : Setelah persalinan, ibu memeriksakan diri ke bidan 1 kali. BBL
bayi adalah 2500 gr

6
IV.RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit yang diderita sebelumnya:
Demam, batuk
2. Pernah dirawat di RS:
Tidak pernah
3. Obat-obatan yang pernah digunakan:
Tidak ada
4. Alergi:
Tidak ada
5. Kecelakaan:
Tidak pernah
6. Riwayat imunisasi:
Anak sudah mendapatkan imunisasi HB1, BCG, DPT1, polio 1dan polio 2.

V. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


Saat dilakukan pengkajian, anak dalam kondisi sehat, tidak demam, sesak nafas
tidak ada, (FP= 40 x/i). BB = 7,5 kg, TB = 60 cm

VI.RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA disertai Genogram 3 (Tiga)


generasi.

Keterangan:
= laki-laki
= perempuan
= pasien
------ = serumah

7
VII.RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
1. Kemandirian dan bergaul : -
2. Motorik Kasar : klien belum bisa berdiri dengan pegangan
3. Motorik Halus : klien dapa mengambil sesuatu didekatnya atau
meraih
4. Kognitif dan Bahasa :kilen dapat memanggil ma dan pa, meniru
bunyi kata-kata
5. Psikososial :-
6. Lain-lain :-

VIII.RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh klien : ibu dan ayah (orang tua)
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : baik
4. Pembawaan secara umum : klien tenang, tidak rewel, mau
berinteraksi dengan orang lain
5. Lingkungan rumah : lingkungan rumah bersih,jauh dari
jalan raya dan pembuangan sampah

IX.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : sehat, tenang dan tidak takut dengan orang asing
2. TB/BB (cm) : 60 cm/7,5 kg
3. Kepala
a. Lingkar kepala : 45 cm
b. Rambut : Kebersihan : bersih. Warna hitam. Tekstur: halus
Distribusi rambut : merata, tebal. Kuat/ mudah
tercabut : kuat
4. Mata : Simetris
Sklera : tidak ikterik
Konjungtiva : tidak anemis
Palpebra : terbuka
Pupil : Ukuran: normal. Bentuk isokor. Reaksi cahaya +/+

8
5. Telinga : Simetris, Serumen ada sedikit,Pendengaran
baik
6. Hidung : Septum simetris (+), Sekret (-), Polip (-)
7. Mulut : Kebersihan: bersih, Warna Bibir merah,
Kelembaban baik
a.Lidah : bersih
b.Gigi : gigi sudah tumbuh 2 buah di bawah depan
8. Leher
a.Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembengkakan
b.Kelenjar Tiroid : tidak ada pembengkakan
c.JVP : JVP sulit dinilai
9. Dada
a. Inspeksi : simetris,tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada pembengkakan
10.Jantung
a. Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
b. Palpasi : ictus cordis teraba medial (MCS RIC V)
c. Auskultasi : irama teratur
11.Paru-paru
a. Inspeksi : simetris
b. Palpasi : tidak dilakukan
c. Perkusi : tidak ada ksempatan
d.Auskultasi : vesikuler, wheezing (-),ronchi (-)
12.Perut
a. Inpeksi : distensi (-)
b.Palpasi : normal, tidak ada pembengkakan
c.Perkusi : timpani
d.Auskultasi : bising usus (+)
13.Punggung : Bentuk normal
14.Ekstremitas : Kekuatan dan tonus otot baik Refleks-reflekk baik
a. Atas : lesi (-), bengkak (-)
b.Bawah : normal

9
15.Genitalia : tidak ada kelainan
16.Kulit : Warna kuning langsat, Turgor baik, Integritas
baik, Elastisitas baik
17.Pemeriksaan Neurologis : Berkaitan dengan kasus spt meningitis, kejang dlL

X. PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG


DDST (terlampir) Terdapat 1 keterlambatan pada sektor motorik kasar
(meragukan)
STATUS NUTRISI (terlampir) An.K obesitas

XI. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL


Klien tidak takut pada orang asing

XII. PEMERIKSAAN SPRITUAL


XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium : tidak ada
2. Rontgen : tidak ada
3. Lain-lain : tidak ada

XIV. PEMERIKSAN KHUSUS PADA SISTEM YANG MEMPUNYAI


KELAINAN
Tidak ada kelainan pada bayi sehingga tidak ada pemeriksaan khusus lainnya.

XVI.KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI


No. Jenis Kebutuhan Di rumah
1. Makan ASI dan bubur saring
2. Minum ASI dan air putih
3. Tidur >8 jam/hr
4. Mandi 2x/hr
5. Eliminasi BAB 2 x sehari
BAK= 5-6x sehari
6. Bermain Anak tidak takur pada orang asing,suka
senyum
RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN

10
(Berisikan tentang alasan masuk RS, identitas, BB & PB, TTV, semua data/
pengkajian yang abnormal/ data fokus dan nantinya akan dimasukkan sebagai DO
dan DS)
An.K usia 8 bulan dibawa orang tuanya ke puskesmas untuk imunisasi. An.K akan
imunisasi DPT2/HB2 dan polio 3. Klien tampak sehat dan tidak ada keluhan fisik
lainnya. Keluarga mengatakan An.K pernah menderita demam dan batuk 1 bulan
yang lalu namun sekarang sedah sembuh.

Status nutrisi
BB = 7,5 kg
TB = 60 cm
BB = 7,5 x 100 %= 84 % (normal)
U 8,9
TB = 60 x 100% = 85,7% (KEP I)
U 70
BB = 7,5 x 100% = 127 (obesitas)
TB 5,9

ANALISIS DATA
No. Data Patofisiologi Masalah
1. DO: Membawa bayi ke Kurang
- imunisasi DPT2/HB2 puskesmas pengetahuan
dan polio3
- BB= 7,5kg, TB= 60 usia anak 8 bulan
kg
- membawa buku KIA imunisasi yg diberikan

- Jadwal imunisasi PDT2/HB2 dan polio 3

An.K tidak sesuai dg


jadwal yang jadwal imunisasi terlambat

seharusnya
kurang pengetahuan

DS:

11
- ibu mengatakan dari 4
orang anaknya,
imunisasinya tidak
lengkap
- ibu mengatakan tidak
mengetahui jadwal
imunisasi

2. DO: Masuknya bakteri yang Resiko ketidak


- imunisasi DPT2/HB2 dilemahkan seimbangan
dan polio3 peningkatan suhu
- Efek samping Bakteriemia tubuh

imunisasi DPT adalah


demam Adanya perlawanan/reaksi

- Mendapat dari tubuh karena masuknya

parasetamol setelah benda asing

imunisasi
DS: Induksi demam

- Ibu anak mengatakan


anaknya demam Peningkatan suhu tubuh

setelah imunisasi
yang lalu
- Ibu mengatakan
badan anaknya panas
setelah imunisasi
yang lalu

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan b.d kurangnya keinginan untuk mencari informasi
2. Resiko ketidakseimbangan peningkatan suhu tubuh b.d pemberian
imunisasi DPT2/HB2

12
ASUHAN KEPERAWATAN

N Perencanaan
DK Implementasi Evaluasi
O Tujuan Intervensi
1. Kurang 1. Pengetahuan: 1. Mengajarkan: menentukan 1. Mengajarkan: menentukan S:
pengetahuan pengobatan pengobatan (imunisasi) pengobatan (imunisasi) - ibu mengatakan dari
b.d kurangnya - Menyatakan nama Informasikan pada pasien dari menginformasikan pada Ibu klien dari 4 orang anaknya
keinginan pengobatan yang yang umum dan berbagai jenis yang umum dan berbagai jenis imunisasinya tidak
untuk mencari benar nama di setiap pengobatan imunisasi lengkap
informasi - Mendeskripsikan Informasikan pada pasie Jenis imunisasi yg wajib yaitu - ibu mengatakan
pengobatan yang maksud dan tindakan di setiap Hepatitis B, BCG, DPT, campak, tidak mengetahui
muncul pengobatan polio. Saat ini bayi mendapatkan jadwal imunisasi
- Mendeskripsikan Instruksikan pada pasien imunisasi DPT, HB, dan polio. DPT - ibu mengatakan akan
tindakan pengobatan takaran, perjalanan, dan waktu diberikan pada usia 2, 4,6,18 bulan melakukan imunisasi
- Mendeskripsikan di setiap pengobatan dan 5 tahun yang teratur pada
efek dari Instruksikan pada pasien untuk menginformasikan pada Ibu klien anaknya
pengobatan mempersiapkan tata cara yang maksud dan tindakan imunisasi
- Mendeskripsikan dibutuhkan sebelum tujuan imunisasi ialah untuk
tindakan melakukan pengobatan mengurangi angka penderita suatu O:

13
pencegahan dari (contoh: mencek apakah anak penyakit yang sangat membahayakan - imunisasi
pengobatan demam ata sakit sebelum kesehatan bahkan bisa menyebabkan DPT2/HB2 dan
imunisasi), dengan tepat kematian pada penderitanya polio3
Informasikan pada pasien menganjurkan pada Ibu klien untuk - membawa buku KIA
akibat dari pengobatan yang mempersiapkan tata cara yang - jadwal imunisasi
tidak dilakukan atau dibutuhkan sebelum melakukan DPT dan HB telat
selanjutnya dilakukan dengan pengobatan (contoh: mencek apakah A: masalah teratasi
kasar, dengan tepat anak demam ata sakit sebelum P: intervensi dihentikan
Instruksikan pada pasien efek imunisasi), dengan tepat
samping yang merugikan di imunisasi diberikan saat anak dalam
setiap pengobatan keadaan sehat
Instruksikan pada pasien menginformasikan pada Ibu klien
bagaimana mengurangi akibat dari imunisasi yang tidak
dan/atau pencegahan efek dilakukan
samping yang tepat, dengan anak akan mudah terserang penyakit
tepat menganjurkan pada Ibu klien efek
Instruksikan pada pasien samping imunisasi DPT/HB yaitu
langkah apa yang diambil jika demam
efek samping terjaidi menganjurkan pada Ibu klien

14
Menyediakan pasien dengan bagaimana mengurangi dan/atau
sumber/penyedia informasi pencegahan efek samping yang tepat,
mengenai tindakan, tujuan, dengan tepat
efek samping, dan lain-lain demam pada anak dapat diatasi
dari pengobatan dengan kompres pada ketiak dan dahi
bantu pasien untuk menulis anak dan minum obat penurun panas
jadwal perkembangan berupa parasetamol 3x100mg
pengobatan Membantu Ibu klien untuk menulis
Instruksikan pada pasien untuk jadwal imunisasi
mempunyai dokumentasi dari menganjurkan pada Ibu klien untuk
cara pengobatan yang mempunyai dokumentasi dari
ditentukan imunisasi
tentukan kemampuan pasien Menentukan kemampuan pasien untuk
untuk memperoleh pengobatan memperoleh pengobatan yang wajib
yang wajib

1. Penatalaksanaan demam 1. Penatalaksanaan demam


- Sering pantau temperatur - Menganjurkan ibu sering pantau
2. Resiko ketidak Suhu tubuh normal, - Pantau warna kulit dan suhu temperatur/suhu tubuh anak S:

15
seimbangan Demam teratasi - Pantau intake dan output - Menganjurkan ibu pantau warna kulit - ibu klien
peningkatan Kriteria Hasil: - Atur pemberian anti piretik dan suhu mengatakan akan
suhu tubuh b.d 1. Termoregulasi - Mandikan pasien dengan - Menganjurkan ibu memberi intake memanta suhu
pengobatan - Suhu kulit dalam waslap hangat-hangat kuku cairan yang adekuat dan memantau tubuh anaknya
(imunisasi batas normal (36,5 - Beri kompres di bagian area output - ibu klien
DPT) 37oC) injeksi - mengatur pemberian anti piretik mengatakan akan
- Iritabilitas tidak - Beri obat yang tepat - menganjurkan ibu memandikan An.K mengompres ketiak
terjadi (kolaborasi dalam pemberian dengan waslap hangat-hangat kuku dan dahi klien
- Perubahan warna paracetamol 3x100mg - Menganjurkan Ibu memberi kompres - ibu klien
kulit tidak muncul di bagian area injeksi bila bengkak mengatakan akan
- Menggigil tidak - memberi obat yang tepat (kolaborasi minum obat teratur
terjadi dalam pemberian paracetamol O:
- Nadi normal (80- 3x100mg - dapat paracetamol
100) 3x100mg
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

16
BAB IV
PEMBAHASAN

Kelompok melakukan asuhan keperawatan pada anak sehat. An.K datang


dengan ibunya ke Puskesmas Ambacang untuk melakukan imunisasi. Dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa masalah keperawatan yang diperoleh dari
pengkajian dan analisa data yang dilakukan. Selanjutya kelompok akan membahas
dengan kasus yang ditemukan.
Dari pengkajian didapatkan informasi jika An.K datang ke Puskesmas
Ambacang untuk melakukan imunisasi DPT2/HB2 dan polio 3. Anak berumur 8
bulan, anak dalam kondisi sehat, tidak demam, sesak nafas tidak ada, (FP= 40 x/i).
BB = 7,5 kg, TB = 60 cm .Ibu mengatakan sebelumnya anaknya, setelah
mendapat DPT1/Hb1, bulan yang lalu An.K mengalami panas tinggi, merah pada
daerah suntikan setelah mendapatkan imunisasi tersebut.
Hal ini sesuai menurut AH, Markum, 2002, DPT (Dhifteri Pertusis
Tetanus) diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan ( DPT tidak boleh diberikan sebelum
umur 6 minggu ) dengan interval 4-8 minggu (AH, Markum, 2002). Efek samping
dari imunisasi ini yakni demam tinggi, rewel, kemerahan daerah invasi, nyeri-----
2 hari.
Selama vaksinasi, vaksin yang mengandung virus, bakteri atau organisme
lain yang telah mati atau dilemahkan disuntikkan ke dalam tubuh (kiri). Vaksin
kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk
melawan organisme tersebut (tengah). Lain waktu saat organisme tersebut
kembali menyerang tubuh, antibodi dari sistem kekebalan akan menyerang dan
akan menghentikan infeksi (kanan). Hasil kekebalan yang disebabkan oleh vaksin
didapat setelah menerima vaksin. Vaksin memicu kemampuan sistem kekebalan
berjuang melawan infeksi dengan tanpa kontak langsung dengan kuman yang
menghasilkan penyakit. Vaksin berisi kuman yang telah dimatikan atau
dilemahkan atau derivatifnya. Kalau diberikan kepada orang sehat, vaksin memicu
respon kekebalan tubuh. Vaksin memaksa tubuh berpikir bahwa sedang diserang
oleh organisme spesifik, dan sistem kekebalan bekerja untuk memusnahkan

17
penyerbu dan mencegahnya menginfeksi lagi. Jika terekspos terhadap penyakit
saat telah divaksin, kuman yang menyerbu akan menghadapi antibodi. Kekebalan
anda berkembang mengikuti vaksinasi mirip kekebalan yang diperoleh dari
infeksi alami.
Berdasarkan pengkajian dan analisa data pengkajian didapatkan 2
diagnosa, yaitu:
1. Kurang pengetahuan
Diagnosa ini ditunjang dengan data-data antara lain ibu mengatakan anak K mau
imunisasi, ibu mengatakan dari 4 orang anaknya imunisasinya tidak lengkap, ibu
mengatakan tidak mengetahui jadwal imunisasi jadwal imunisasi saat ini
DPT2/HB2 dan polio3, ibu membawa buku KIA, Jadwal imunisasi An.K tidak
sesuai dg jadwal yang seharusnya
2. Resiko ketidakseimbangan peningkatan suhu tubuh b.d pemberian
imunisasi DPT2/HB2
Efek samping imunisasi DPT adalah demam, saat selesai imunisasi Ibu
mendapatkan parasetamol, ibu mengatakan imunisasi sebelumnya anaknya
mengalami demam tinggi setelah di imunisasi.

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada An. K, diperoleh data-
data yang dapat digunakan untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang
tampak pada klien. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada klien , dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data-data dan dirumuskan diagnosa :
Kurang pengetahuan b.d kurangnya keinginan untuk mencari informasi, resiko
ketidakseimbangan peningkatan suhu tubuh b.d pemberian imunisasi DPT2/HB2
2. Perencanaan disusun berdasarkan konsep teoritis
3. Implementasi keperawatan dilakukan pada tanggal 16 januari 2012, sesuai
dengan intervensi keperawatan yang telah dirumuskan
4. Saat evaluasi keperawatan diketahui bahwa masalah yang dialami klien
teratasi di hari yang sama.

B. Saran
Kelompok berharap agar dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat
dan mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan intervensi
keperawatan yang telah disusun dan melakukan evaluasi keperawatan.

19
REFERENSI

Classification 2009-2011.Singapura: Markono Print Media Pte Ltd.


Departemen Kesehatan RI. (2002). Pedoman operasional pelayanan imunisasi.
Jakarta.
-------------------------------- (2005). Pedoman penyelenggaraan immunisasi.
Jakarta.
Hidayat, A. (2006). Pengantar ilmu keperawatan anak buku 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Johnson, Marion, dkk. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). Amerika:
Library Of Congress Cataloging-in-Publication Data.
Markum, AH. (2002). Imunisasi Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI.
McCloskey & Bulechek. (1996). Nursing Interventions Classificatio (NIC).
Amerika: Graphic World,Inc.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. (2005). Ilmu kesehatan anak 1.
Jakarta: FKUI.
Wong, DL. (2003). Pedoman klinis keperawatan pediatrik. Edisi 4. Jakarta: EGC.
http://tahukahbunda.wordpress.com/2009/03/12/imunisasi-wajib/

20

Anda mungkin juga menyukai