TOPIK 3 : • Intisari Teori Winslow & WHO tentang Kesehatan: (1) Sehat menurut WHO & Kesehatan Masyarakat menurut Winslow (2) Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam Pelayanan Kesehatan (1). Definisi Sehat menurut World Health Organisation ( WHO )
Health is a state 0f complete physical, mental and social
well-being and not merely the absence of disease and infirmity
Sehat adalah suatu kondisi dengan kualitas sempurna pada
badan secara fisik, mental maupun secara social, serta tidak hanya semata-mata karena tidak adanya penyakit atau kelemahan. Definisi Kesehatan menurut UU Kesehatan
Kesehatan: adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun social, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis Definisi Kesehatan Masyarakat (Public health) menurut: Winslow Public Health is the sience and art of: . Preventting disease . Prolonging life . Promothing health and efficiency through organistion community effort for: A) The Sanitation and Environment B) The control of Communicable infection C) The Education of the Individual in personal hygiene D) The organization of medical nursing services for the erly diagnosis and prevention treatmen of disease E) The devolvement of the social machinery to ensure everyone standard of living adequate for the maintenance of health (2) . IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PELAYANAN KESEHATAN Pemahaman Pancasila secara Kontekstual.
Pelayanan Kesehatan adalah
Serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan:
. Promotif ( Promosi Kesehatan: Penyuluhan Kes utk PHBS) . Preventif ( Pencegahan penyakit: Penyehatan lingkungan ) . Kuratif ( Pengobatan pada pasien: rawat jalan/ rawat inap ) . Rehabilitatif ( Pemulihan: Dukungan moral utk tetap bertahan ) (2) . PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA
Implementasi Sila 1: Contoh: Penyuluhan kesehatan yang memperhatikan nilai-nilai:
. Percaya dan Taqwa kpd Tuhan Yang Maha Esa
. Hormat menghormati dan bekerja sama dg pemeluk agama lain . Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. . Tidak memaksakan salah satu agama kepada orang lain
IMPLEMENTASI: Sila kedua Penyehatan Lingkungan Pemukiman yang memperhatikan nilai-nilai:
. Mengakui persamaan derajat, harkat dan martabat manusia
. Saling mencintai sesama manusia . Mengembangkan sikap tenggang rasa . Tidak semena-mana kpd orang lain . Suka memberi bantuan kepada korban bencana alam IMPLEMENTASI: Sila kedua Pelacakan Kasus penyakit menular yang memperhatikan nilai-nilai:
. Mengakui adanya persamaan derajat, harkat dan martabat manusia
. Saling mencintai sesama manusia . Mengembangkan sikap tenggang rasa . Tidak semena-mana kpd orang lain . Suka memberi bantuan kepada korban bencana/ Wabah Implementasi Sila ke 3:
Mengobati pasien yg memperhatikan nilai-nilai:
. Saling menghargai perbedaan Suku, Agama, Ras dan Antar
golongan (SARA) . Saling asah-asih dan asuh . Tidak membedakan warna kulit, suku dan etnik . Membina persatuan dan kesatuan
Imlementasi: Sila 4
Merawat pasien yang opname dg memperhatikan nilai-nilai:
. Menghargai adanya perbedaan pendapat
. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain . Mengembangkan sikap demokratis . Menerima hasil keputusan demi kepentingan bersama Implementasi: Sila 5
Perbaikan Gizi Masyarakat yg memperhatikan nilai-nilai:
. Memajukan perbuatan yg luhur
. Bersikap adil thd sesama manusia . Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan . Bertanggung jawab terhadap semua perbuatan yg dilakukan . Membiasakan hidup sederhana, hemat IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMUTUS MATA RANTAI PENYEBARAN COVID-19
Negara hadir dengan Kebijakan:
1. Jaga Jarak (Physical Distancing)
• Pemerintah pusat memberikan kesempatan kepada Pemerintah Daerah (PEMDA) untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dalam rangka meningkatkan efektivitas physical distancing. • Tujuan dari pembatasan sosial, bukan melarang, tapi membatasi. Karena sama-sama difahami bahwa faktor pembawa penyakit nya adalah manusia Mengapa dibatasi • Karena diyakini bahwa : • a) banyak kasus positif tanpa gejala, • b) banyak kasus positif Covid-19 dengan gejala yang minimal sehingga secara subjektif dirasakan tapi tidak ada gejala
• Strategi dasar ini diperkuat dengan “Gerakan Masker untuk semua”.
Kita wajib menggunakan masker ketika berada di ruang publik, manakala ada di luar rumah," 2. Penelusuran Kontak • adalah melakukan penelusuran kontak dari kasus positif Corona Covid-19 yang sedang/ sudah dirawat sebagai sumber penularan: • a) kontak dengan kasus positif yang dirawat, • b) tenaga kesehatan yang merawat penderita Covid-19, dan • c) warga masyarakat di daerah yg kasus nya sangat banyak kita temukan • Strategi ini diperkuat dengan melakukan Screening & Rapid test 3. Edukasi Masyarakat untuk Isolasi Mandiri • adalah mengedukasi dan menyiapkan secara mandiri pada sebagian hasil contact tracing yang menunjukkan positif dari hasil tes atau negatif Corona, namun memiliki kesempatan untuk melakukan isolasi secara mandiri. • "Isolasi ini bisa dilaksanakan secara tersendiri, tanpa ada stigma merasa dikucilkan. • Dapat dilaksanakan secara kelompok seperti yang diinisiasi oleh berbagai kelompok masyarakat 4. Isolasi Rumah Sakit • Strategi terakhir yang disiapkan pemerintah adalah isolasi Rumah Sakit. Tahapan ini dilakukan apabila isolasi mandiri tidak lagi mungkin dilakukan karena ada tanda-tanda klinis yang membutuhkan layanan definitif di rumah sakit. • "Termasuk dibangunnya Rumah Sakit Darurat untuk Covid-19, seperti di Wisma Atlet atau yang kita bangun di Pulau Galang," • Beberapa Daerah juga melakukan hal yang sama, yaitu menyiapkan Rumah Sakit Darurat untuk pasien Corona dalam rangka melaksanakan isolasi kasus positif dengan klinis ringan sampai sedang, yang tidak mungkin melaksanakan isolasi mandiri. • “Central nya adalah Rumah Sakit Rujukan Covid-19 bagi pasien dengan keluhan sedang dan berat. Kebijakan-kebijakan lain:
-Meliburkan Segala bentuk Kegiatan Pendidikan mulai dari SD-SMA.
Khusus untuk kampus diganti dengan sistem daring -Menghentikan dan melarang segala kegiatan publik yang melibatkan banyak orang seperi pernikahan -Menjaga jarak antara sesama dengan kisaran 1 M -Untuk daerah yang gawat Covid-19 di anjurkan memakai masker -Menggunakan Hand Sanitizer -Mencuci Tangan -Menjaga Kebersihan diri dan lingkungan -Melarang bepergian ke Luar Negeri TERIMAKA SIH