BAB IV
PEMBAHASAN DAN TUGAS KHUSUS
A. Laporan Pendahuluan
1. Definisi
Dispepsia merupakan merupakan kumpulan keluhan gejala klinis yang
terdiri dari rasa tidak enak atau sakit dibagian perut atas yang menetap atau
mengalami kekambuhan.( Mansjoer, 2012 ).
4. Perut kembung
6. Mual
7. Muntah
3. Etiologi
Penyebab Dispepsia terjadi karena penderita makan secara tidak teratur,
terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengkonsumsi obat-obatan
tertentu seperti Narkoba, mengkonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak
teratur dan stress, bisa juga gangguan Motalitas atau gerak mukosa
lambung, makanan yang berlemak, kopii, nikotin rokok.(E.Mudjadid,
2005).
4. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stress.
25
5. Pathway
6.
27
7.
8.
9.
10. Pemeriksaan Penunjang
(1) Laboratorium : Lebih banyak di tekankan untuk menyingkirkan
penyebab organik lainnya seperti pankreatitis kronis, diabetes
melitus, dan lainnya. Pada Dyspepsia hasil laboratorium biasanya
dalam batas normal.
(2) Pemeriksaan radiologi, yaitu : OMG dengan kontras ganda,
serologi helicobaacter bakteri, urea breath test ( belum tersedia di
Indonesia)
(3) Endoskopi merupakan pemeriksaan buku emas selain sebagai
diagnostik sekaligus terapeutik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
dengan endoskopi, yaitu :
i. CLO ( Rapid Urea test )
ii. Patologi Anatomi
iii. Kultur Mikroorganisme (MO) jaringan
iv. PCR (Polymerase Chain Reaction) hanya dalam
rangka penelitian saja.
12. Komplikasi
28
f. Pemeriksaan Fisik
frekuensi,
volume,
konsistensi
BAB
cairan elektrolit
E. Berikan /
awasi
hiperalimen
tasi IV
sebelum/ toleransi
sesudah secara
melakukan fisiologis
aktivitas.
D. Tingkatkan D. Meningkatkan
partisipasi kepercayaan
pasien diri/harga diri
dalam yang positif
melakukan sesuai tingkat
aktivitas aktivitas yang
sehari-hari dapat
sesuai ditoleransi
toleransi
dan dalam
menjelas merencanakan
kan makan/
rasional mentaati
tindakan. program
D. Diskusi D. Membantu
kan penting untuk
nya untuk mengontrol
melakukan proses
evaluasi penyakit
secara dengan lebih
teratur dan ketat.
jawab
pertanyaan
pasien/
orang
terdekat
B. Laporan Kasus
1. Pengkajian
Nama : Ny.O
Umur : 79 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
36
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Medis : Dispepsia
Tanggal Masuk : 05 Februari 2020 pukul 21.41 WIB
Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2020 pukul 07.10 WIB
Ruang Rawat : Pavilliun H.Hasan Sobari
Alamat : Cikoneng
3 Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi 1x2 /hari -
2) Konsistensi Padat -
3) Warna Kuning -
4) Keluhan - -
5) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Sebagian
b. BAK
1) Frekuensi 5x1 /hari 1x1 /hari
2) Konsistensi Cair Cair
3) Warna Kuning Kuning
38
4) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Sebagian
5. Personal Hygiene
a. Mandi
1) Frekuensi 2x1 /hari 1x2 /hari
2) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Sebagian
b. Kebiasaan mandi - -
c. Gosok gigi 3x1 /hari 1x2 /hari
d. Cuci rambut 1x3 /hari -
e. Gunting kuku 1x1 /minggu -
f. Ganti Pakaian 3x1 /hari 1x2 /hari
6. Aktivitas
a. Mobilisasi Baik Kurang
b. Olahraga Baik -
c. Rekreasi Baik -
39
4. Data Psikologis
Non verbal :
a. Ekspresi wajah : Murung
b. Sikap : Kooperatif
c. Ibadah : Kadang
d. keyakinan untuk sehat : Yakin
Verbal :
a. Bicara : Jelas
b. Emosi : Stabil
5. Data Sosial
a. Hubungan dengan keluarga : Baik
b. Hubungan dengan orang lain : Baik
6. Data Spiritual
Kebiasaan beribadah
a. Sebelum sakit : Kadang
b. Setelah sakit : Tidak
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Badan pasien tampak lemas
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan Darah : 130/60 MmHg
2) Pulse : 120 x/menit
3) Respirasi : 22 x/menit
4) Suhu : 37,1˚C
5) Spo2 : 99%
6) Kesadaran : Compos Mentis
40
c. Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, kulit kepala bersih, warna rambut hitam,
lurus, tidak ada benjolan.
d. Mata
Inspeksi : Bentuk simetris, penglihatan normal, dan
kebersihan terjaga.
e. Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada keluhan ataupun kelainan pada
hidung
f. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolan dan luka, bersih, tidak
ada gangguan pendengaran.
g. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah bersih, tidak ada karang gigi,
gusi baik tidak ada perdarahan.
h. Leher
Inspeksi : Tidak ada benjolan.
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris.
Palpasi : Nyeri tekan pada bagian epigastrium.
j. Tangan
Inspeksi : Bentuk tangan simetris, panjang tangan sama, tidak ada
lesi dan tidak terdapat keluhan, di tangan kiri terdapat
bantuan selang cairan intravena.
k. Genetalia
Inspeksi : Tidak terpasang catheter
l. Kaki
41
Inspeksi : Bentuk simetris, panjang kaki sama, tidak ada bekas luka.
8. Pemeriksaan Diagnostik
Data Laboratorium
Tabel 4.3 Data Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Normal
Hematrokit 31 LK 40 - 54
9. Therapy
Obat Injek :
Ranitidine 2x1
Ondancetron 3x4
Cairan Infus :
RL 20 Tpm
Obat Oral :
KSR tab 3x1
Sucarlfat syr 3x1
2 Ds :
Pasien mengatakan tidak Peningkatan asam Gangguan
nafsu makan, lambung pemenuhan
Do : nutrisi
Keadaan umum pasien masih kurang dari
lemah, bibir kering, dan kebutuhan
pecah – pecah , porsi makan tubuh
tidak habis , tampak mual -
mual
BB sebelum sakit : 60 kg
BB setelah sakit : 50 kg
n nyeri
akut/
hebat
dan
menuru
nkan
aktivita
s
peristal
tic
E. Mengu
rangi
rasa
nyeri
atau
dapat
terkont
rol
absorbsi
dan
utilisasi-
nya)
C. Jika
C. Identifikasi makanan
makanan yang
yang disukai
disesuaikan pasien
/dikehen- dapat
daki dimasukan
termasuk dalam
kebutuhan peren
etnik/ canaan
kultural makan,
kerjasama
ini 4dapat
diupayakan
setelah
pulang
gejala
dengan B. Diskusikan
B. Ke-
faktor tentang
sadaran
penyebab. rencana diet
tentang
penggunaan
penting
C. Dengan makanan
nya
benar tinggi serat
kontrol
melaku
diet
kan
akan
prosedur
mem
yang perlu
bantu
dan menjel
pasien
askan
dalam
rasional
meren
tindakan
canakan
makan/
mentaati
program