Anda di halaman 1dari 26

24

BAB IV
PEMBAHASAN DAN TUGAS KHUSUS

A. Laporan Pendahuluan
1. Definisi
Dispepsia merupakan merupakan kumpulan keluhan gejala klinis yang
terdiri dari rasa tidak enak atau sakit dibagian perut atas yang menetap atau
mengalami kekambuhan.( Mansjoer, 2012 ).

Dispepsia merupakan adanya satu atau lebih keluhan rasa penuh


setelah makan, cepat kenyang, nyeri ulu hati, perih, mual, panas di dada,
lekaskenyang dan kembung. ( Drossman.DA, 2006)

2. Tanda dan Gejala


1. Nyeri perut bagian atas

2. Rasa perih ulu hati

3. Rasa lekas kenyang

4. Perut kembung

5. Rasa panas daerah dada perut

6. Mual

7. Muntah

3. Etiologi
Penyebab Dispepsia terjadi karena penderita makan secara tidak teratur,
terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengkonsumsi obat-obatan
tertentu seperti Narkoba, mengkonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak
teratur dan stress, bisa juga gangguan Motalitas atau gerak mukosa
lambung, makanan yang berlemak, kopii, nikotin rokok.(E.Mudjadid,
2005).
4. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stress.
25

Pemasukan maknan menjadi berkurang sehingga lambung kosong,


kekosongan lambung dapat menyebabkan erosi pada lambung akibat
gesekan antara dinding-dinding lambung. Kondisi tersebut dapat
menigkatkan produksi Asam Clorida (HCL) yang akan merangsang
terjadinya kondisi asam lambung, sehingga intake tidak akurat bak
makanan maupun cairan. (Mansjoer, 2012).
26

5. Pathway

6.
27

7.
8.
9.
10. Pemeriksaan Penunjang
(1) Laboratorium : Lebih banyak di tekankan untuk menyingkirkan
penyebab organik lainnya seperti pankreatitis kronis, diabetes
melitus, dan lainnya. Pada Dyspepsia hasil laboratorium biasanya
dalam batas normal.
(2) Pemeriksaan radiologi, yaitu : OMG dengan kontras ganda,
serologi helicobaacter bakteri, urea breath test ( belum tersedia di
Indonesia)
(3) Endoskopi merupakan pemeriksaan buku emas selain sebagai
diagnostik sekaligus terapeutik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
dengan endoskopi, yaitu :
i. CLO ( Rapid Urea test )
ii. Patologi Anatomi
iii. Kultur Mikroorganisme (MO) jaringan
iv. PCR (Polymerase Chain Reaction) hanya dalam
rangka penelitian saja.

11. Penatalaksanaan Keperawatan


(1) Menganjurkan untuk mengatur pola makan.
(2) Pilih makanan yang seimbang dengan kebutuhan dan jadwal makan
teratur.
(3) Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung,
seperti makanan yang asam asam.
(4) Menghindari faktor resiko seperti alkohol, makanan pedas, obat-
obatan yang berlebihan, nikotin , rokok dan stres.

12. Komplikasi
28

Penderita dyspepsya selama bertahun-tahun dapat memicu adanya


komplikasi yang tidak ringan. Adanya komplikasi dari dyspepsia adalah
sebagai berikut :
(1) Pendarahan
(2) Kanker Lambung
(3) Muntah darah
(4) Ulkus peptikum

13. Data Fokus Pengkajian


a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang
dilakukan yaitu : Mengumpulkan data, mengelompokan data dan
menganalisa data. Data fokus yang berhubungan dengan dispepsia
meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang kadang
muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas kenyang, perut kembung,
rasa panas di dada dan perut, regurgitasi ( keluar cairan dari lambung
secara tiba-tiba) . (Mansjoer,2000).
Pengkajian pada klien dengan dispespsia adalah sebagai berikut :
a. Biodata
1)Identitas pasien : nama,umur,jenis
kelamin,suku/bangsa,agama,pekerjaan,pendidikan,alamat.
2)Identitas penanggung jawab : nama,umur,jenis kelamin, agama,
pekerjaan, hubungan dengan pasien, alamat.
b. keluhan utama
Nyeri pada epigastrium disamping atas dan bagian samping dada
depan epigastrium, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, kembung, rasa
kenyang.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Pola aktivitas
d. Aspek Psikososial
e. Aspek Ekonomi
29

f. Pemeriksaan Fisik

14. Analisa Data


Data yang dikumpulkan harus dianalisa untuk menentukan masalah
klien. Analisa data merupakan proses itelektual yang meliputi
pengelompokan data. Mengidentifikasi kesenjangan dan menentukan pola
dari data yang terkumpul serta membandingkan susunan atau kelompok data
dengan standar nilai normal, mengintrprestasikan data dan akhirnya
membuat kesimpulan. Hasil dari analisa adalah pernyataan masalah
keperawatan.

15. Diagnosa Keperawatan


Menurut Doenges (2001) bahwa diagnosa keperawatan yang lazim
timbul pada klien dengan dispepsia.
a. Nyeri eigastrium behubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak
setelah makan, anoereksia.
c. Perubahan kesimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
adanya mual,muntah.
d. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatanya.

16. Intervensi Keperawatan


Tabel 4.1 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri A. Terjadinya A . Kaji A. Berguna dalam
epigastrium penurunan tingkat nyeri, pengawasan
berhubunga atau beratnya kefektifan obat,
n dengan hilangnya (skala 1-10) kemajuan
iritasi pada rasa B. Berikan penyembuhan
mukosa nyeri istirahat B. Dengan posisi
lambung ,dengan dengan semi flower
30

kriteria posisi dapat


klien semiflower menghilangkan
melaporkan C. Anjurkan tegangan
terjadinya klien untuk abdomen yang
penurunan menghinda bertambah
atau ri makanan dengan posisi
hilangnya yang dapat telentang
rasa nyeri meningkat
kan kerja
asam
lambung. C. Dapat
D. Anjurkan menghilangkan
klien untuk nyeri akut hebat
tetap dan
mengatur menurunkan
waktu aktivitas
makannya peristaltik
E. Observasi D. Mencegah
TTV tiap terjadinya perih
24 jam pada ulu
F. Diskusikan hati/epigastrium
dan E. Sebagai
ajarkan indikator untuk
teknik melanjutkan
relaksasi intervensi
G. Kolaborasi berikutnya
dengan F. Mengurangi
pemberian rasa nyeri atau
obat dapat terkontrol
analgesik G. Menghilangkan
rasa nyeri dan
mempermudah
kerjasama
dengan
intervensi terapi
lain.

Tabel 4.1 (Lanjutan)


2. Nutrisi Menunjuk A. Pantau dan A. Untuk
kurang dari an dokumenta mengidentifikas
kebutuhan peningkat sikan dan i
berhubunga an berat haluaran indikasi/perkem
n dengan badan tiap jam bangan dari
rasa tidak mencapai secara hasil yang
enak setelah rentang adekuat diharapkan
makan,anor yang B. Timbang B. Membantu
31

eksia diharapka BB klien menentukan


n C. Berikan keseimbangan
individu,d makanan cairan yang
engan sedikit tapi tepat
kriteria sering C. Meminimalkan
menyatak D. Catat anoreksia, dan
an status mengurangi
pemaham nutrisi iritasi gaster
an pasien : D. Berguna dalam
kebutuhan turgor mendefinisika
nutrisi kulit, n derajat
timbang maslah dan
berat intervensi
badan, yang tepat
integritas berguna dalam
mukosa pengawasan
mulut, kefektifan
kemampua obat,
n kemajuan
menelan,ad penyembuhan
anya bising E. Membantu
usus,riway intervensi
at kebutuhan
mual/munt yang spesifik,
ah, atau meningkatkan
deare. intake diet
E. Kaji pola klien.
diet klien F. Mengukur
yang keefektifan
disukai/ nutrisi dan
tidak cairan
disukai. G. Dapat
F. Monitor menentukan
intake dan jenis diet dan
output mengidentifika
secara si pemecahan
periodik masalah untuk
G. Catat peningkatan
adanya intake nutrisi
anoreksia ,
mual,munt
ah,dan
terapkan
jika ada
hubungann
ya dengan
medikasi.
Awasi
32

frekuensi,
volume,
konsistensi
BAB

Tabel 4.1 (Lanjutan)


3. Perubahan Menyatakan A. Awasi A. Indikator
keseimbang pemahaman tekanan keadekuatan
an cairan faktor darah volume sirkulasi
dan penyebab dan nadi,pengisi perifer dan
elektrolit prilaku yang an kapiler, hidrasi seluler
berhubunga perlu untuk status B. Klien tidak
n dengan memperbaiki membran mengkonsumsi
adanya defisit cairan, mukosa, cairan sama
mual,munta dengan turgor kulit sekali
h kriteria B. Awasi mengakibatkan
mempertahan jumlah dan dehidrasi atau
kan/menujuk tipe mengganti
an perubahan masukan cairan untuk
keseimbanga cairan, ukur masukan kalori
n cairan, haluaran yang berdampak
dibuktikan urine pada
stabil, dengan keseimbangan
membran akurat elektrolit
mukosa C. Diskusikan C. Membantu klien
lembab, strategi menerima
turgor kulit untuk perasaan bahwa
baik. menghentik akibat muntah
an muntah dan atau
dan penggunaan
penggunaan laksatif/diuretik
laksatif/diur mencegah
etik kehilangan
D. Identifikasi cairan lanjut
rencana D. Melibatkan
untuk klien dalam
meningkatk rencana untuk
an/mempert memperbaiki
ahankan keseimbangan
keseimbang untuk berhasil
an cairan E. Tindakan
optimal darurat untuk
misalnya : memperbaiki
jadwal ketidakseimban
masukan gan cairan
33

cairan elektrolit
E. Berikan /
awasi
hiperalimen
tasi IV

Tabel 4.1 (Lanjutan)

4. Kecemasan Mendemonstr A. Kaji A.Mengetahui


berhubunga asikan koping tingkat sejauh
n dengan yang positif kecemasa
perubahan dan n
status mengungkap B. Berikan
kesehatanny kan dorongan
a penurunan dan
kecemasan, berikan
dengan waktu
kriteria untuk
menyatakan mengungk
pemahaman apkan
tentang pikiran
penyakitnya dan
dengarkan
semua
keluhanny
a
C. Jelaskan
semua
prosedur
dan
pengobata
n
D. Berikan
dorongan
spritual

Tabel 4.1 (Lanjutan)


 C. Pantau nadi C. Mengindi-
frekuensi  kasikan
pernafasand tingkat 
an tekanan aktivitas
darah yang dapat di
34

sebelum/ toleransi 
sesudah secara
melakukan fisiologis
aktivitas.

D. Tingkatkan  D. Meningkatkan
partisipasi  kepercayaan 
pasien  diri/harga diri 
dalam  yang positif 
melakukan sesuai tingkat
aktivitas  aktivitas yang
sehari-hari dapat
sesuai ditoleransi
toleransi

5. Kurang A. Meng- A. Ciptakan A. Menanggapai 


penge- ungkap lingkungan  dan mem
tahuan kan pe- saling  perhatikan 
tentang mahaman  percaya perlu dicipta
penyakit, tentang kan sebelum 
prognosis penyakit. pasien
dan bersedia
kebutuhan B. Mengiden mengambil
peng- tifikasi bagian dalam
obatan hubungan proses belajar.
berhubu- tanda/
ngan gejala  B. Diskusikan  B. Memberikan 
dengan dengan dengan  pengetahuan
kurangnya proses  pasien  dasar dimana p
pemajanan penyakit  tentang asien dapat
mengingat dan meng penyakit membuat 
kesalahan hubung nya pertimbangan
inter kan gejala dalam memilih
pretasi dengan gaya hidup
informasi faktor 
penyebab.

Tabel 4.1 (Lanjutan)


C. Dengan  C. Diskusi C. Kesadaran
benar  kan tentang tentang 
melaku rencana diet pentingnya
kan  penggunaan kontrol diet 
prosedur  makanan  akan mem
yang perlu tinggi serat bantu pasien
35

dan  dalam
menjelas merencanakan
kan  makan/
rasional mentaati
tindakan. program

D. Diskusi D. Membantu
kan penting untuk
nya untuk  mengontrol 
melakukan  proses 
evaluasi  penyakit 
secara dengan lebih 
teratur dan  ketat.
jawab 
pertanyaan
pasien/
orang
terdekat

B. Laporan Kasus
1. Pengkajian
Nama : Ny.O
Umur : 79 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
36

Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Medis : Dispepsia
Tanggal Masuk : 05 Februari 2020 pukul 21.41 WIB
Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2020 pukul 07.10 WIB
Ruang Rawat : Pavilliun H.Hasan Sobari
Alamat : Cikoneng

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.D
Umur : 21 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA
Hubungan Dengan Klien : Cucu
Alamat :Cikoneng
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Nyeri perut bagian atas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Ciamis melalui jalur IGD pada
tanggal 05 Februari 2020 pukul 21.41 WIB dengan keluhan utama
Nyeri Perut.
Pada saat dikaji tanggal 06 Februari 2020 pukul 07.10 WIIB di Ruang
Pavilliun H.Hasan Sobari, pasien mengeluh Nyeri Perut bagian atas.
Nyeri bertambah apabila bergerak. Nyeri dirasakan seperti di Remas-
Remas dengan skala 5 dari rentang 0-10, nyeri dirasakan pada saat
makan, keluhan disertai lemas, dan tidak nafsu makan.

Hasil Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital IGD


Tekanan Darah : 130/60 mmHg
Pulse : 102x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 37,10C

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pada saat dikaji diriwayat kesehatan dahulu sebelumnya pasien
mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini.
37

d. Riwayat Penyakit Keluarga


Pada saat dikaji di kesehatan keluarga, keluarga pasien mengatakan
sebelumnya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti yang
dirasakan pasien saat ini.

3. Riwayat Activity Daily Living


Tabel 4.2 Riwayat Activity Daily Living
No Kebutuhan Sebelum sakit Setelah sakit
1. Nutrisi
a. BB/TB 60 kg 50 kg
b. Diet Nasi Tim
c. Kemampuan
1) Mengunyah Baik Baik
2) Menelan Baik Baik
3) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Mandiri
d. Frekuensi 4x1 /hari 3x1 /hari
e. Porsi makan Habis Tidak habis
e. Alergi Makanan - -
f. Makanan yang disuka - -
2. Cairan
a. Intake
1) Oral
a) Jenis Air putih Air putih
b) Jumlah...cc/hari 2250 ml/hari 2000 ml/hari
c) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Mandiri
2) Intravena
a) Jenis - RL
b) Jumlah...cc/hari - 16tpm

3 Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi 1x2 /hari -
2) Konsistensi Padat -
3) Warna Kuning -
4) Keluhan - -
5) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Sebagian

b. BAK
1) Frekuensi 5x1 /hari 1x1 /hari
2) Konsistensi Cair Cair
3) Warna Kuning Kuning
38

4) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Sebagian

Tabel 4.2 (Lanjutan)


4. Istirahat dan Tidur
a. Lama tidur 8 Jam 2 Jam
b. Kesulitan Memulai - Gelisah
Tidur
c. Gangguan Tidur - -
d. Kebiasaan Sebelum Menonton Tv -
Tidur

5. Personal Hygiene
a. Mandi
1) Frekuensi 2x1 /hari 1x2 /hari
2) Bantuan
Total/sebagian Mandiri Sebagian
b. Kebiasaan mandi - -
c. Gosok gigi 3x1 /hari 1x2 /hari
d. Cuci rambut 1x3 /hari -
e. Gunting kuku 1x1 /minggu -
f. Ganti Pakaian 3x1 /hari 1x2 /hari

6. Aktivitas
a. Mobilisasi Baik Kurang
b. Olahraga Baik -
c. Rekreasi Baik -
39

4. Data Psikologis
Non verbal :
a. Ekspresi wajah : Murung
b. Sikap : Kooperatif
c. Ibadah : Kadang
d. keyakinan untuk sehat : Yakin
Verbal :
a. Bicara : Jelas
b. Emosi : Stabil

5. Data Sosial
a. Hubungan dengan keluarga : Baik
b. Hubungan dengan orang lain : Baik
6. Data Spiritual
Kebiasaan beribadah
a. Sebelum sakit : Kadang
b. Setelah sakit : Tidak

7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Badan pasien tampak lemas
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan Darah : 130/60 MmHg
2) Pulse : 120 x/menit
3) Respirasi : 22 x/menit
4) Suhu : 37,1˚C
5) Spo2 : 99%
6) Kesadaran : Compos Mentis
40

c. Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, kulit kepala bersih, warna rambut hitam,
lurus, tidak ada benjolan.
d. Mata
Inspeksi : Bentuk simetris, penglihatan normal, dan
kebersihan terjaga.
e. Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada keluhan ataupun kelainan pada
hidung
f. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolan dan luka, bersih, tidak
ada gangguan pendengaran.
g. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah bersih, tidak ada karang gigi,
gusi baik tidak ada perdarahan.
h. Leher
Inspeksi : Tidak ada benjolan.
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris.
Palpasi : Nyeri tekan pada bagian epigastrium.
j. Tangan
Inspeksi : Bentuk tangan simetris, panjang tangan sama, tidak ada
lesi dan tidak terdapat keluhan, di tangan kiri terdapat
bantuan selang cairan intravena.
k. Genetalia
Inspeksi : Tidak terpasang catheter
l. Kaki
41

Inspeksi : Bentuk simetris, panjang kaki sama, tidak ada bekas luka.

8. Pemeriksaan Diagnostik
Data Laboratorium
Tabel 4.3 Data Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Normal

Hemoglobin 10,4 12 - 16 gr/dl

Hematrokit 31 LK 40 - 54

Leukosit 13,5 4.0 - 10.0


Bayi < 1 bulan
10 - 18

Trombosit 299 150 – 400 10^3/ul

9. Therapy
Obat Injek :
Ranitidine 2x1
Ondancetron 3x4
Cairan Infus :
RL 20 Tpm
Obat Oral :
KSR tab 3x1
Sucarlfat syr 3x1

10. Analisa Data


42

Tabel 4.4 Analisa data penyakit Dispepsia


No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Iritasi mukosa Gangguan
Pasien mengeluh nyeri lambung rasa nyaman
epigastrium nyeri

Do : Klien tampak meringis


kesakitan , skala nyeri
3(berat)

2 Ds :
Pasien mengatakan tidak Peningkatan asam Gangguan
nafsu makan, lambung pemenuhan
Do : nutrisi
Keadaan umum pasien masih kurang dari
lemah, bibir kering, dan kebutuhan
pecah – pecah , porsi makan tubuh
tidak habis , tampak mual -
mual

BB sebelum sakit : 60 kg
BB setelah sakit : 50 kg

11. Diagnosa Keperawatan


43

a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa


lambung
b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan asam lambung

12. Intervensi Keperawatan


Tabel 4.5 Intervensi Keperawatan Penyakit Dispepsia
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut Setelah A. Observasi A. Sebagai
berhubungan dilakukan tanda-tanda indikator
dengan iritasi tindakan vital 24 Jam untuk
pada mukosa selama 2x 24 melanjutka
lambung jam n intervensi
diharapkan berikutnya.
nyeri dapat
berkurang B. Perubahan
dengan karakteristik
kriteria hasil : nyeri dapat
-Mampu menunjukan
mengontrol penyebaran
nyeri penyakit
-Rasa nyeri terjadinya
berkurang B. Tingkatkan komplikasi
- Mampu upaya
mengenali untuk C. Denga
nyeri pencegahan n posisi
(skala,intensit dengan semi
as,frekuensi melakukan fowler
dan tanda cuci tangan dapat
nyeri) yang baik menghi
- Menyatakan pada semua langka
rasa nyaman orang yang n
setelah nyeri ber abdom
berkurang hubungan en
dengan yang
pasien dan bertam
pasienya bah
sendiri dengan
posisi
telenta
ng.
D. Dapat
menghi
langka
44

n nyeri
akut/
hebat
dan
menuru
nkan
aktivita
s
peristal
tic
E. Mengu
rangi
rasa
nyeri
atau
dapat
terkont
rol

Tabel 4.5 (Lanjutan)


2 Perubahan A. Menerima A. Tentukan A. Mengidenti
status nutrisi jumlah program fikasi
kurang dari kalori/ diet dan keterangan
kebutuhan nutrien pola makan dan
tubuh yang tepat pasien dan penyimpan
berhubungan bandingkan gan dari
dengan B. Menunju makanan kebutuhan
ketidak kan yang dapat tarapeutik
cukupan tingkat dihabiskan
insulin energi oleh pasien
(defisiensi biasanya
insulin)
C. Berat B. Timbang B. Mengkaji
badan berat badan pemasukan
stabil atau setiap hari makanan
bertambah atau sesuai yang
indikasi adekuat
(termasuk
45

absorbsi
dan
utilisasi-
nya)

C. Jika
C. Identifikasi makanan
makanan yang
yang disukai
disesuaikan pasien
/dikehen- dapat
daki dimasukan
termasuk dalam
kebutuhan peren
etnik/ canaan
kultural makan,
kerjasama
ini 4dapat
diupayakan
setelah
pulang

Tabel 4.5 (Lanjutan)


3. Kurang A. Mengungk A. Diskusikan  A. Memberi
pengetahuan apkan pem dengan  kan 
tentang ahaman  pasien  penge
penyakit, tentang tentang  tahuan
prognosis penyakit penyakitnya dasar 
dan dimana
kebutuhan B. Meng pasien
pengobatan identifikasi dapat
berhubungan hubungan membuat 
dengan tanda/ per
kurangnya gejala  timangan
pemajanan, dengan dalam
mengingat, proses memilih
kesalahan penyakit  gaya
interpretasi dan meng hidup
informasi hubungkan
46

gejala
dengan B. Diskusikan 
B. Ke-
faktor tentang
sadaran 
penyebab. rencana diet
tentang 
penggunaan
penting
C. Dengan  makanan 
nya
benar  tinggi serat
kontrol 
melaku
diet 
kan 
akan 
prosedur 
mem
yang perlu
bantu
dan menjel
pasien
askan 
dalam
rasional
meren
tindakan
canakan
makan/
mentaati
program

13. Implementasi Keperawatan


Tabel 4.6 Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Gangguan A. Kaji A.Mengkaji S : Pasien
rasa frekuensi frekuensi mengatakan nyeri
nyaman nyeri nyeri berkurang
nyeri B. Berikan B.
berhubunga istirahat Menganjurka O : Wajah tampak
n dengan dengan n istirahat sedikit tenang
iritasi pada posisi dengan semi A : TD : 130/ 60
mukosa semi flower MmHg
lambung fowler C.
C. Anjurkan Menganjurka N : 102x/menit
pasien n pasien
untuk untuk S : 37,1 C
menghind menghindari P : Masalah
47

ari makanan sebagian teratasi


makanan yang dapat
yang meningkatka Lanjutkan
dapat n kerja asam Intrvensi
meningkat lambung
kan kerja D. Memberikan
asam kompres
lambung hangat
D. Berikan bagian
kompres abdomen
hangat
pada
bagian
abdomen

Tabel 4.6 (Lanjutan)


Gangguan A. S : Pasien
48

pemenuhan A. Anju A. Menga mengatakan


rkan njurkan bahwa nafsu
kebutuhan
pasie makan makan mulai
nutrisi n sedikit bertambah
mak demi O : Pasien tampak
kurang dari
an sedikit tidak lemas lagi
kebutuhan sedi B. Menyaj A : Terbukti
kit ikan makannya habis 1
tubuh.
demi kebutuh porsi
Sehubunga sedi an P : Masalah
kit nutrisi Teratasi
n dengan
tapi pasien dipertahankan
peningkata serin C. Menyaj
g ikan
n asam
B. Kaji makana
lambung kebu n yang
tuha bervari
n asi
nutri D. Menyaj
si ikan
pasie mkanan
n yang
C. Sajik masih
an hangat
Mak
nan
yang
berv
arias
i
D. Sajik
an
mak
anan
yang
masi
h
hang
at

14. Catatan Perkembangan


Tabel 4.7 Catatan Perkembangan
No Dx Tanggal Perkembangan Evaluasi Paraf
1 I Senin Gangguan rasa S : Pasien
03 nyaman nyeri mengatakan
49

Februari berhubungan dengan nyeri berkurang


2020 iritasi pada mukosa O : Wajah
lambung tampak tenang
A : Masalah
teratasi
P : Pertahankan

Anda mungkin juga menyukai